RILIS SURVEI NASIONAL 2012 STAGNASI PERILAKU PEMILIH: FENOMENA PARTAI POLITIK MATI SURI
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG Laporan ini menyajikan: 1.Persepsi publik terhadap kinerja pemerintahan SBY Boediono 2.Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih menjelang pemilu 2014 3.Isu isu utama yang tengah berkembang di tengah masyarakat 4.Pemetaan kekuatan partai menjelang pemilu 2014 5.Pemetaan basis kekuatan dan kelemahan partai politik 6.Kriteria pemimpin yang ideal menurut publik
METODOLOGI Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang telah mempunyai hak pilih dalam pemilu atau telah berusia 17 tahun ke atas ketika survei dilakukan Jumlah sampel sebesar 2.000 orang responden. Dengan jumlah sampel tersebut diperkirakan margin of error sebesar +/- 2,19 % pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel dipilih sepenuhnya secara acak (probability sampling) menggunakan metoda penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling). Proses penarikan sampel memperhatikan urban/rural dan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah penduduk di setiap provinsi Unit sampling primer survei (PSU) ini adalah desa/kelurahan dengan jumlah sampel masing-masing 10 orang pada setiap PSU. PSU berjumlah 200 desa/kelurahan yang yang tersebar secara proporsional Proses pengumpulan data dilaksanakan dari tanggal 8-22 melalui wawancara tatap muka (face to face interview). Wawancara menggunakan kuesioner terstruktur (structured interview) oleh pewawancara yang terlatih Quality control dilakukan terhadap hasil wawancara, yang dipilih secara random sebesar 30% dari total sampel. Dalam quality control tidak ditemukan adanya kesalahan berarti.
VALIDASI SAMPEL
PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN KATEGORI SAMPEL BPS JENIS KELAMIN LAKI-LAKI 50 50.17 PEREMPUAN 50 49.83 AGAMA ISLAM 90.8 88.2 KATOLIK/PROTESTAN 6.4 8.4 HINDU 1.4 1.7 BUDHA 0.4 0.7 KHONG HU CU 0.2 0.1 LAINNYA 0.8 0.9 KATEGORI SAMPEL BPS SUKU Jawa 41.8 40.2 Sunda 16.1 15.5 Melayu 7.2 6.5 Batak 4.0 3.6 Bugis 3.8 2.7 Madura 2.6 3.0 Banjar 2.2 1.7 Aceh 2.1 1.7 Betawi 1.9 2.9 Minang 1.8 2.7 Sasak 1.7 1.3 Bali 1.3 1.7 Papua 1.1 1.1 Makassar 0.8 1.1 Tionghoa 0.6 1.2 Dayak 0.4 1.3 Lainnya 10.9 11.6
SEBARAN RESPONDEN KATEGORI SAMPEL BPS PROVINSI ACEH 2.0 1.9 SUMATERA UTARA 5.5 5.5 SUMATERA BARAT 2.0 2.0 RIAU 2.5 2.3 JAMBI 1.5 1.3 SUMATERA SELATAN 3.0 3.1 BENGKULU 0.5 0.7 LAMPUNG 3.0 3.2 KEP BABEL 0.5 0.5 KEPULAUAN RIAU 0.7 0.7 DKI JAKARTA 4.0 4.0 JAWA BARAT 18.1 18.1 JAWA TENGAH 13.4 13.6 D I YOGYAKARTA 1.5 1.5 JAWA TIMUR 15.9 15.8 BANTEN 4.5 4.5 KATEGORI SAMPEL BPS PROVINSI BALI 1.5 1.6 NTB 2.0 1.9 NTT 2.0 2.0 KALIMANTAN BARAT 2.0 1.8 KALIMANTAN TENGAH 1.0 0.9 KALIMANTAN SELATAN 1.5 1.5 KALIMANTAN TIMUR 1.5 1.5 SULAWESI UTARA 1.0 1.0 SULAWESI TENGAH 1.0 1.1 SULAWESI SELATAN 3.5 3.4 SULAWESI TENGGARA 1.0 0.9 GORONTALO 0.5 0.4 SULAWESI BARAT 0.5 0.5 MALUKU 0.5 0.6 MALUKU UTARA 0.5 0.4 PAPUA BARAT 0.5 0.3 PAPUA 1.0 1.2
ISU SOSIAL DAN EKONOMI
EVALUASI KEADAAN EKONOMI RUMAH TANGGA SETAHUN YANG LALU 47.8 25.2 18.1 4.2 1.5 3.2 Jauh lebih baik Lebih baik Sama saja Lebih buruk Jauh lebih buruk TT/TJ
EVALUASI KEADAAN EKONOMI RUMAH TANGGA SETAHUN YANG AKAN DATANG 32.6 33.6 17.9 8.9 5.7 1.3 Jauh lebih baik Lebih baik Sama saja Lebih buruk Jauh lebih buruk TT/TJ
PERSOALAN POKOK YANG DIHADAPI MASYARAKAT Harga-harga kebutuhan pokok yang mahal 49.4 Biaya pendidikan dasar-menengah (SD, SMP, SMA) yang mahal 17.9 Susah mencari lapangan kerja 16.2 Biaya berobat/kesehatan yang mahal 6.2 Sarana/transportasi yang tidak memadai 2.3 Lainnya 3.3 TT/TJ 4.7
EVALUASI MASYARAKAT TERHADAP BIAYA PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN HARGA BAHAN POKOK Mahal Murah 87.9 59.7 54.6 30.1 37.3 7.8 Biaya Pendidikan Biaya Berobat Harga Bahan-bahan Pokok
KEPUASAN TERHADAP KINERJA PEMERINTAHAN SBY-BOEDIONO 41.6 35.7 3.8 9.0 9.8 Sangat puas Cukup puas Kurang puas Tidak puas sama sekali TT/TJ
KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEMERINTAHAN DALAM BERBAGAI BIDANG Puas Tidak Puas TT/TJ 67.4 58.3 46.9 48.1 43.5 40.7 40.5 41.2 20.9 21.1 11.7 12.5 11.4 15.2 20.7 Bidang Ekonomi Bidang Pendidikan Bidang Kesehatan Bidang Keamanan Bidang Hukum
KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEMERINTAHAN BERDASARKAN PILIHAN PARTAI KATEGORI BASE LINE HANURA GERINDRA PKS PAN PKB GOLKAR PPP PDIP DEMOKRAT NASDEM LAINNYA TT/TJ TOTAL APPROVAL RATING PUAS 39.5 2.1 3.5 3.2 1.1 4.3 17.3 1.9 7.6 26.9 2.7 4.7 24.7 100 TIDAK PUAS 50.6 1.5 7.3 3.7 1.7 1.6 17.0 4.0 14.2 6.1 6.2 2.9 33.8 100 TT/TJ 9.8 0.5 2.1 2.6 0.5 2.6 12.3 1 7.2 5.6 2.1 62.1 1.4 100
TINGKAT KEPUASAN PUBLIK TERHADAP KINERJA MENTERI PARPOL Suryadharma Alie (Menteri Agama) 26.4 Hatta Rajasa (Menko Perekonomian) Tifatul Sembiring (Menteri Komunikasi dan Informatika) Andi Mallarangeng (Menpora) Suswono (Menteri Pertanian) Salim Segaf Al-Jufrie (Menteri Sosial) Agung Laksono (Menko Kesra) 22.4 21.5 19.8 19 18.3 17.4 Syarif Hasan (Meneg UKM) EE Mangindaan (Menteri Perhubungan) Azwar Abu Bakar (Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara) Jero Wacik (Menteri ESDM) Zulkifli Hasan (Menteri Kehutanan) Muhaimin Iskandar (Menakertrans) Amir Syamsudin (Menkumham) Syarif Cicip Sutardjo (Menteri Kelautan) 15.2 14.5 14.4 14.3 13.6 13.4 13.3 12.7 Ahmad Helmy Faisal (Menteri PDT) 10.6
TEMUAN (1) Approval rating di bawah ambang psikologis pemilih. Lebih dari 50% responden mengaku tidak puas dengan kinerja pemerintahan Rendahnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dapat dijelaskan dari dua hal: (1) jebloknya kinerja pemerintah dalam bidang ekonomi & hukum;(2) persepsi publik yang negatif terhadap kinerja menteri parpol Bidang ekonomi dan hukum adalah dua bidang yang paling tidak memuaskan. Ketidakpuasan terhadap kinerja ekonomi mencapai 67,4% dan hukum (58,3%) Evaluasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi rumah tangga dibanding setahun yang lalu mengecewakan. Sebesar 47,8% responden menilai kondisi perekonomian rumah tangga tidak mengalami perubahan Pemilih Demokrat mengaku puas dengan kinerja pemerintahan. Sementara pemilih PDIP dan Gerindra mengaku tidak puas dengan kinerja pemerintah. Pemilih Golkar terbelah dua antara kelompok yang puas dengan yang tidak puas terhadap kinerja pemerintah
PEMILU LEGISLATIF & PARTY ID
KETERTARIKAN MASYARAKAT MENGIKUTI PEMILU LEGISLATIF 44.0 32.0 14.0 4.9 5.0 Sangat berminat Cukup berminat Kurang berminat Tidak berminat sama sekali TT/TJ
MEMILIH KARENA FIGUR ATAU PARTAI Karena figur calon legislatifnya pribadi 59.6 Karena partai politik pengusungnya 16.4 TT/TJ 24.0
BAGIAN SURAT SUARA YANG AKAN DICONTRENG DALAM PEMILU 33.2 31.4 14.9 14.8 5.7 Nama calon legislatif Nomor urut calon legislatif Nomor urut partai politik Tanda gambar partai politik TT/TJ
TINGKAT KEDEKATAN MASYARAKAT DENGAN PARTAI POLITIK (PARTY ID) TT/TJ 10% Ya 14% Tidak 76%
TINGKAT ELEKTABILITAS PARTAI PARTAI GOLKAR PARTAI DEMOKRAT PDI PERJUANGAN PARTAI GERINDRA PARTAI NASDEM PKS PPP PKB PAN PARTAI HANURA Lainnya TT/TJ 4.7 4.3 3.9 2.7 2.6 1.9 1.6 2.7 10.8 12.5 18.0 34.4
TINGKAT KEMANTAPAN PILIHAN MASYARAKAT (PILEG) TT/TJ, 32.5 Sudah mantap, 33.5 Masih mungkin mengubah pilihan, 34.0
TINGKAT KEMANTAPAN BERDASARKAN PARTAI Sudah Mantap Masih Mungkin Berubah TT/TJ GOLKAR 49.7% 41.1% 9.2% DEMOKRAT 49.2% 41.9% 8.9% PDIP 54.7% 35.5% 9.8% GERINDRA 47.3% 46.2% 6.5% NASDEM 36.0% 57.0% 7.0% PKS 44.2% 44.2% 11.7% PPP 43.4% 50.9% 5.7% PKB 46.2% 40.4% 13.5% PAN 44.7% 39.5% 15.8% HANURA 53.1% 37.5% 9.4%
TEMUAN (2) Tingkat ketertarikan masyarakat mengikuti pemilu legislatif tinggi, 76% mengaku tertarik mengikuti pemilu legislatif, saat survei dilakukan Rendahnya pelembagaan partai dan jaringan partai menyebabkan partai tidak berhasil menjadi pendulang suara. Hanya 14% responden yang mengaku memiliki kedekatan secara psikologi dengan partai (party id) Faktor figur masih menjadi daya tarik bagi pemilih, 59% memilih karena figur partai. Posisi elektoral papan atas masih diisi oleh 3 partai utama; Golkar 18%, Demokrat 12,5% & PDIP 10,8%. Gerindra & Nasdem dapat menjadi kuda hitam Dilihat dari tingkat elektabilitas partai, partai nasionalis lebih diterima dibanding partai berbasis agama Perubahan pilihan masih mungkin terjadi. Tingkat kemantapan masih rendah di 33,5%, sedangkan swing voters 34%. Saat dilakukan crosstabulasi, tingkat kemantapan PDIP & Hanura lebih tinggi di bandingkan partai lain.
CROSSTABULATION SUARA PARTAI BERDASARKAN SOSIO-DEMOGRAFI
SEBARAN SUARA PARTAI BERDASARKAN DEMOGRAFI (%) KATEGORI BASE LINE HANURA GERINDRA PKS PAN PKB GOLKAR PPP PDIP DEMOKRAT NASDEM LAINNYA TT/TJ TOTAL JENIS KELAMIN Laki-laki 50.3 1.7% 6.3% 3.7% 2.0% 2.6% 19.1% 3.4% 11.8% 9.7% 5.2% 2.4% 32.1% 100.0% Perempuan 49.7 1.5% 3.0% 4.0% 1.8% 2.6% 16.9% 1.9% 9.7% 15.3% 3.4% 3.0% 36.7% 100.0% USIA Di bawah 19 tahun 2.9 1.7% 5.2% 6.9% 3.4% 0% 12.1% 5.2% 13.8% 17.2% 10.3% 5.2% 19.0% 100.0% 20-29 tahun 18.8 2.1% 6.4% 4.3% 1.1% 3.2% 19.8% 3.2% 8.8% 16.1% 5.4% 3.2% 26.3% 100.0% 30-39 tahun 25.7 1.8% 5.5% 4.5% 2.3% 1.8% 14.5% 3.1% 11.5% 12.3% 5.1% 3.3% 34.4% 100.0% 40-49 tahun 24.8 1.2% 2.6% 4.0% 2.2% 4.0% 17.2% 1.6% 13.2% 11.7% 4.5% 2.0% 35.6% 100.0% 50 tahun atau lebih 25.6 1.2% 4.1% 2.4% 1.6% 1.8% 22.2% 2.4% 8.8% 10.8% 2.2% 2.4% 40.4% 100.0% TT/TJ 2.1 4.8% 9.5% 4.8% 2.4% 4.8% 11.9% 4.8% 9.5% 4.8% 2.4% 0.0% 40.5% 100.0% PENDIDIKAN Tidak pernah sekolah 3.1 0% 1.6% 1.6% 0% 1.6% 17.7% 0% 3.2% 12.9% 1.6% 1.6% 58.1% 100.0% Tidak tamat SD 10.1 1.0% 0% 3.0% 0% 1.5% 16.5%.5% 15.5% 15.5% 2.0% 2.0% 42.5% 100.0% Tamat SD 26.6 1.1% 3.2% 1.7% 1.7% 2.6% 20.4% 4.2% 11.9% 10.8% 1.7% 3.0% 37.6% 100.0% Tamat SLTP 17.8 2.5% 2.8% 3.9% 2.5% 3.4% 16.6% 3.4% 13.8% 11.0% 4.2% 2.5% 33.2% 100.0% Tamat SLTA 30.3 2.0% 7.8% 5.6% 2.5% 2.8% 18.3% 2.0% 8.6% 14.1% 6.0% 2.8% 27.4% 100.0% Tamat Akademi/Dipl 3,0 3.3% 8.3% 3.3% 1.7% 0% 15.0% 0% 13.3% 16.7% 6.7% 5.0% 26.7% 100.0% Tamat S1 atau lebih 6.9 0% 8.7% 8.0% 2.9% 3.6% 16.7% 3.6% 5.1% 9.4% 7.2% 2.9% 31.9% 100.0% TT/TJ 2.2 2.3% 2.3% 0% 0% 0% 11.6% 2.3% 4.7% 11.6% 16.3% 0.0% 48.8% 100.0%
SEBARAN SUARA PARTAI BERDASARKAN DEMOGRAFI (%) KATEGORI BASE LINE HANURA GERINDRA PKS PAN PKB GOLKAR PPP PDIP DEMOKRAT NASDEM LAINNYA TT/TJ TOTAL PEKERJAAN Petani/nel penggarap Petani/nelayan pemilik 15.4 0.7% 2.0% 2.3% 1.3% 2.6% 22.5% 2.3% 13.0% 14.7% 5.9% 1.3% 31.6% 100.0% 10.3 0.5% 1.5% 2.9% 1.5% 1.0% 23.4% 1.5% 9.8% 12.7% 4.4% 3.4% 37.6% 100.0% Buruh/tukang 8.8 1.7% 2.8% 2.8% 1.7% 4.5% 14.2% 2.8% 15.3% 6.8% 2.3% 1.1% 43.8% 100.0% Pedagang kecil 9.4 1.6% 3.2% 3.8%.5% 3.2% 16.7% 2.7% 9.7% 12.9% 3.8% 3.8% 38.2% 100.0% Pedagang besar 0.6 0% 0% 0% 18.2% 0% 27.3% 0% 0% 18.2% 9.1% 0.0% 27.3% 100.0% Pengusaha 2.3 6.5% 13.0% 4.3% 0% 0% 15.2% 2.2% 8.7% 10.9% 2.2% 4.3% 32.6% 100.0% PNS/Pensiunan 4.6 4.4% 7.7% 5.5% 1.1% 0% 18.7% 1.1% 2.2% 12.1% 6.6% 1.1% 39.6% 100.0% Pegawai swasta 1.9 0% 29.7% 0% 0% 0% 18.9% 0% 2.7% 16.2% 10.8% 2.7% 18.9% 100.0% Pejabat (max camat) 10.3 2.9% 8.3% 6.8% 3.4% 3.4% 18.5% 4.4% 10.2% 11.2% 5.4% 2.9% 22.4% 100.0% Purnawiran TNI/Pol 0.2 0% 0% 0% 0% 0% 33.3% 0% 0% 0% 0% 33.3% 33.3% 100.0% Profesional 0.4 0% 12.5% 0% 0% 0% 0% 12.5% 12.5% 37.5% 0% 0.0% 25.0% 100.0% Ibu Rumah Tangga 20 1.5% 3.8% 4.3% 2.8% 3.0% 17.1% 2.0% 10.3% 14.6% 2.5% 3.8% 34.4% 100.0% Mahasiswa 2.8 3.6% 1.8% 7.3% 3.6% 1.8% 10.9% 3.6% 10.9% 21.8% 5.5% 3.6% 25.5% 100.0% Tidak bekerja 4.8 1.1% 2.1% 6.3% 2.1% 4.2% 16.8% 5.3% 9.5% 10.5% 3.2% 2.1% 36.8% 100.0% Lainnya 6.6 0.8% 9.8% 3.0% 0.8% 3.0% 11.4% 3.8% 15.9% 6.1% 3.8% 2.3% 39.4% 100.0% TT/TJ 1.7 0% 0% 0% 2.9% 0% 20.6% 2.9% 8.8% 8.8% 11.8% 2.9% 41.2% 100.0%
SEBARAN SUARA PARTAI BERDASARKAN DEMOGRAFI (%) KATEGORI BASE LINE HANURA GERINDRA PKS PAN PKB GOLKAR PPP PDIP DEMOKRAT NASDEMLAINNYA TT/TJ TOTAL PULAU Sumatera 21 1.7% 3.6% 5.7% 3.1% 0,7% 14.6% 3.1% 6.5% 16.3% 8.4% 3.1% 33.3% 100.0% Bali, Nusra 5.6 0.9% 4.5% 1.8% 0.9% 0.9% 21.6% 0% 20.7% 15.3% 0.9% 3.6% 28.8% 100.0% Jawa 57.4 1.1% 5.2% 3.2% 1.6% 4.1% 14.5% 3.0% 12.1% 11.9% 3.3% 2.6% 37.3% 100.0% Kalimantan 6 1.7% 0.8% 5.0% 2.5% 0% 29.4% 4.2% 7.6% 8.4% 1.7% 0.8% 37.8% 100.0% Sulawesi 7.5 4.7% 6.0% 4.7% 2.0% 0% 39.3% 0.7% 6.7% 6.7% 2.7% 2.0% 24.7% 100.0% Papua, Maluku 2.5 4.0% 8.0% 2.0% 0% 2.0% 28.0% 0% 14.0% 14.0% 12.0% 6.0% 10.0% 100.0% 1.6% 4.7% 3.9% 1.9% 2.6% 18.0% 2.7% 10.8% 12.5% 4.3% 2.7% 34.4% 100.0%
TEMUAN (3) Faktor kuatnya insfrastruktur dan jaringan politik bisa menjelaskan tingginya tingkat elektabilitas Partai Golkar dibanding PD & PDI Perjuangan. Data cross-tabulation antara pilihan partai dengan faktor sosio-demografi menunjukkan kekuatan Golkar berada pada segmen pemilih dengan latar belakang pekerjaan (petani, nelayan, birokrat, dan pedagang). Sementara, segmen pemilih Demokrat (professional, rumah tangga) dan PDI Perjuangan (buruh) Saat dilakukan crosstabulation berdasarkan kekuatan partai berdasarkan pulau, Golkar sangat kuat di Indonesia bagian Timur dan Pulau Kalimantan. Dukungan pemilih di Pulau Jawa terbelah tiga (Golkar, PDIP dan PD). Sementara di Pulau Sumatera, dukungan pemilih terbelah dua (PD dan Golkar) dan di Bali & Nusra terjadi perebutan suara antara Golkar dengan PDI Perjuangan
KRITERIA CALEG
KRITERIA CALON ANGGOTA LEGISLATIF (CALEG) SETUJU TIDAK SETUJU TT/TJ 62.1 61.3 49.4 53.9 51.6 50.2 37 37.5 30 25.3 20.6 20.7 25.5 16.7 21.2 21.2 17.4 23.9 24.4 24.4 25.4 Pengusaha kaya Purnawirawan militer Dari luar daerah Seorang artis Pemimpin baru dan muda Pejabat pemerintah/birokrat Politisi/pengurus partai
TEMUAN (4) Figur artis mendapat resistensi yang kuat dari masyarakat untuk menjadi caleg. 62,1% tidak menginginkan artis menjadi caleg Dari semua kriteria, mayoritas masyarakat (61,3) menginginkan pemimpin yang baru dan muda.
MEDIA HABIT
TINGKAT AKSES MASYARAKAT TERHADAP KORAN, TV, RADIO DAN INTERNET NO MEDIA Setiap hari atau hampir tiap hari 3-4 hari dalam seminggu 1-2 hari dalam seminggu Jarang (tidak setiap minggu) Tidak pernah TT/TJ 1 Koran 10.1 5.4 6.8 28.0 42.5 7.2 2 TV 75.7 7.7 2.9 8.7 2.7 2.3 3 Radio 7.4 4.5 5.8 27.0 48.5 6.8 4 Internet 5.6 3.5 3.7 12.0 64.5 10.2
TEMUAN (5) Televisi masih menjadi medium utama informasi masyarakat. 75,7% responden mengaku menonton stasiun televisi setiap harinya Akses masyarakat terhadap surat kabar, radio, dan internet masih rendah
KESIMPULAN
Tingkat kepuasan masyarakat (approval rating) kepada pemerintah berada di bawah ambang psikologis. Lebih dari 50% responden mengaku tidak puas dengan kinerja pemerintah Isu ekonomi menjadi isu utama yang mempengaruhi tingkat evaluasi masyarakat terhadap kinerja pemerintahan. Masyarakat akan memberi hukuman kepada pemerintah bila kinerja ekonomi jeblok, begitu juga sebaliknya Selain isu ekonomi, persepsi publik yang negatif terhadap kinerja menteri parpol juga mempengaruhi rendahnya kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Kekuatan partai papan atas masih didominasi tiga partai besar. Partai Golkar (18%), Partai Demokrat (12,5%), dan PDI Perjuangan (10,8%). Perubahan komposisi kekuatan terjadi di partai papan tengah. Gerindra dan Nasdem berhasil masuk ke jajaran partai menengah dengan menggeser PKS, PAN, dan PPP. Gerindra dan Nasdem berpotensi menjadi kuda hitam Dilihat dari tingkat elektabilitas partai, partai nasionalis lebih diterima dibanding partai berbasis agama Faktor personal branding lebih berpengaruhi daripada institutional branding dalam mempengaruhi pilihan masyarakat Temuan survei menunjukkan terjadinya stagnasi pemilih. Hal itu ditunjukkan melalui 4 hal; (1) tidak terjadi perubahan kekuatan di papan atas, 3 partai pemenang pemilu 2009 masih mendominasi; (2) tidak munculnya captive market & jaringan baru pemilih, Golkar masih kuat di jaringan petani & nelayan dan PDIP di jaringan buruh; (3) rendahnya party id, hanya 14% responden yang mengaku dekat dengan partai politik; (4) undecided voters, masih menjadi pemenang, 34,4% responden masih belum menentukan pilihan menjelang pemilu.
TERIMA KASIH contact person: Direktur Riset Charta Politika Yunarto Wijaya (0816-973513) Kepala Divisi Survei Charta Politika Arya Fernandes (0813-81477533)