BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 2. Landasan Teori. dari definisi langsung dan penyusunan bagian-bagiannya, melainkan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi modal dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan sosial di lingkungan

Bab 2. Landasan Teori. dapat diartikan begitu saja. Inoue (1989 : 70) menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

Bab 2. Landasan Teori

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Landasan Teori. tersebut digunakan untuk menganalisis korpus data.

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk menyampaikan gagasan, fikiran, maksud serta tujuan kepada

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam

Bab 2. Landasan Teori. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

BJ システムについて Mengenai BJ System

BAB 2. Landasan Teori

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

ABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI

WAKAMONO KOTOBA DALAM DRAMA MY BOSS MY HERO SKRIPSI OLEH AGENG GINANJAR SASMITO NIM

BAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan berkomunikasi. Mengenai komunikasi ini, Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi, dibutuhkan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Semantik mempelajari hubungan antara tanda-tanda atau lambang-lambang yang

Bab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Merujuk dari peribahasa Lain padang lain belalang, maka setiap bahasa juga

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

Seseorang yang menyampaikan suatu maksud tertentu sering dilakukan. ketersinggungan seseorang dengan adanya ujaran tertentu. Sama halnya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain.

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

ANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

Penyimpangan Penggunaan Danseigo dan Joseigo Terhadap Shuujoshi dalam Serial Animasi Kantai Collection SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem

GAIRAIGO DALAM KOMIK GALS! VOLUME 1 DAN 2 KARYA MIHONA FUJII SKRIPSI OLEH : FIRDA NUR AMALINA NIM

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan jembatan komunikasi antarmanusia sehingga terjalin

BAB I PENDAHULUAN. bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah,

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA SHUUJOSHI YONE, WA, DAN KASHIRA DALAM KOMIK SCHOOL RUMBLE KARYA JIN KOBAYASHI

BAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan

BAB 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

PEGGUNAAN RAGAM BAHASA HORMAT (KEIGO) DALAM DRAMA ATTENTION PLEASE KARYA SATO YUICHI

BAB I PENDAHULUAN. terkadang masyarakat lebih memilih menggunakan idiom untuk menyampaikan

KATA PENGANTAR. Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan anugrah-nya penulisan skripsi

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

ANALISIS KONTRASTIF STRUKTUR KALIMAT PASIF BAHASA JEPANG DENGAN KALIMAT PASIF BAHASA JAWA SKRIPSI OLEH LIBRIANA ONAFIANI NIM

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang, baik kepribadian tersebut adalah kepribadian yang baik

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab dua ini penulis akan membahas tentang teori-teori yang akan digunakan dalam penelitian kali ini. Teori tersebut mencangkup pengertian dari semantik, teori medan makna dan teori komponen makna. Teori tersebut digunakan untuk mendukung analisis perbandingan makna kata oleh penulis dalam penelitian ini 2.1 Pengertian Semantik Dalam memahami makna kata, penulis harus memiliki dasar pengertian tentang makna dalam penganalisaannya. Semantik adalah salah satu dasar landasan tersebut yang dapat digunakan oleh penulis untuk melakukan analisis pada makna kata dari suatu bahasa. Semantik merupakan salah satu cabang linguistik yang mempelajari tentang makna kata. Kata semantik yang berasal dari bahasa Yunani sema (kata benda) yang berartu tanda atau lambang. Kata kerjanya adalah semiano yang berarti menandai atau melambangkan. Menurut Chaer (2013:2), Kata semantik disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Atau dengan kata lain, bidang studi dalam linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Dalam analisis semantik perlu disadari bahwa bahasa memiliki sifat yang unik dan mempunyai hubungan erat dengan budaya masyarakat pemakainya yang mana analisis semantik suatu bahasa hanya berlaku untuk bahasa itu saja dan tidak dapat digunakan untuk menganalisis bahasa lain. Contohnya, kata ikan dalam bahasa Indonesia mempunyai makna sebagai jenis binatang yang hidup dalam air dan biasa dimakan sebagai lauk; dan dalam bahasa Inggris sepadan dengan fish. Tetapi dalam bahasa Jawa kata iwak yang juga berarti ikan yang juga memiliki arti lain yaitu daging yang digunakan juga sebagai lauk. 7

8 Semantik memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan tataran atau bagian dari bahasa yang menjadi objek penyelidikannya. Jika objek penyelidikannya adalah leksikon maka semantiknya disebut semantik leksikal.dalam semantik leksikal ini diselidiki makna yang ada pada leksem-leksem dari bahasa tersebut. Oleh karena itu, makna yang ada pada leksem-leksem itu disebut makna leksikal.leksem adalah istilah dalam studi semantik yang biasanya dipadankan dengan istilah kata yang lazim digunakan dalam studi morfologi dan sintaksis. Bedanya sebagai satuan semantik, leksem dapat berupa sebuah kata seperti meja, kucing, makan; namun dapat juga berupa gabungan kata seperti meja hijau, dalam arti pengadilan, bertekuk lutut dalam arti menyerah dan tamu yang tidak diundang dalam arti pencuri. Pateda (2010:74) juga mengungkapkan bahwa semantik leksikal memperhatikan makna yang terdapat di dalam kata sebagai satuan mandiri. Jenis selanjutnya dikenal dengan sebutan semantik gramatikal. Objek studi dari semantik gramatikal adalah makna-makna gramatikal dari tataran tata bahasa atau gramatika morfologi dan juga sintaksis. Kemudian ada juga istilah semantik sintaktikal yang mana sasaran penyelidikannya tertumpu pada hal-hal yang berkaitan dengan sintaksis seperti fungsi gramatikal, kategori gramatikal dan peran gramatikal. Disamping itu ada hal-hal yang merupakan masalah semantik, namun bukan masalah ketatabahasaan seperti masalah topikalisasi kalimat. Untuk pembicaraan hal-hal seperti topikalisasi ini Verhaar (1978:126) memberi wadah sendiri yang disebut semantik kalimat. Berikutnya ada satu jenis semantik lagi yang oleh Verhaar disebut semantik maksud yaitu yang berkenaan dengan pemakaian bentuk-bentuk gaya bahasa seperti metafora, ironi, litotes dan sebagainya. Menurut Chafe dalam Chaer (2013: 22), struktur semantik terdiri dari dua unit semantik pokok, yaitu (1) kata kerja (KK) dan (2) kata benda (KB). Dalam unsur semantik ini KK merupakan pusat yang menentukan hadiranya KB dalam struktur semantik itu. Beberapa banyak KB yang hadir dalam suatu struktur semantik tergantung pada jenis / tipe KK struktur itu. KK keadaan hanya menghadirkan satu KB seperti dalam kalimat Ibu termenung; KK aksi monotransitif menghadirkan dua KB, seperti dalam kalimat Ibu membeli gula; sedangkan KK aksi bitransitif menghadirkan tiga KB seperti kalimat Ibu membelikan adik sepatu. Dari contoh itu jelas tampak karena perbedaan bentuk dan arti KK membeli dan membelikan mengakibatkan perubahan arti

9 dan struktur kalimat tersebut. Chafe mengemukakan dilihat dari ciri-ciri semantiknya, ada lima tipe utama KK dasar (1-5) dan empat tipe KK dasar tambahan (No. 6-9), yaitu : (1) KK keadaan (2) KK proses (3) KK aksi (4) KK aksi-proses (5) KK ambien, yaitu KK yang berhubungan dengan cuaca (6) KK pengalaman (7) KK benafaktif (8) KK pelengkap (9) KK lokatif 2.2 Teori Medan Makna Kata-kata dalam setiap bahasa dapat dikelompokkan ke dalam kelompokkelompok tertentu yang maknanya saling berkaitan dan berdekatan karena berada dalam satu bidang kegiatan, keilmuan atau berada dalam satu lingkungan. Pengelompokkan yang saling berkaitan tersebut dikenal dengan sebutan medan makna. Harimurti dalam Chaer (2013;110) menyatakan bahwa medan makna (semantic field, semantic domain) adalah bagian dari sistem semantik bahasa yang menggambarkan bagian dari bidang kebudayaan atau realitas dalam alam semesta tertentu dan direalisasikan oleh seperangkat unsur leksial yang maknanya berhubungan. Kata atau unsur leksikal yang maknanya berhubungan dalam satu bidang tertentu jumlahnya tidak sama dari satu bahasa dengan bahasa lain, sebab berkaitan erat dengan kemajuan atau situasi budaya masyarakat bahasa yang bersangkutan (Chaer, 2013:111). Contohnya, bahasa Inggris membagi warna menjadi sepuluh nama warna yaitu : white putih, red merah, green hijau, yellow kuning, blue biru, brown cokelat, purple ungu, pink merah muda, orange oranye, dan grey abu-abu. Lain halnya pada bahasa Hunanco, salah satu bahasa di Filipina, hanya mengenal empat nama warna

10 yaitu : (ma) biru hitam dan warna gelap lain, (ma) langit putih dan warna cerah lain, (ma) rarar kelompok warna merah, dan (ma) latuy kuning, hijau muda, dan cokelat muda. Chaer (2013) mengatakan bahwa kata-kata yang berada dalam satu medan makna dapat digolongkan menjadi dua, yaitu yang termasuk golongan kolokasi dan golongan set. Kolokasi (berasal dari bahasa Latin colloco yang berarti ada di tempat yang sama dengan) menunjuk kepada hubungan sintagmatik yang terjadi antara katakata atau unsur-unsur leksikal itu. Contohnya, pada kalimat Tiang layar perahu nelayan itu patah dihantam badai, lalu perahu itu digulung ombak, dan tenggelam beserta isinya, kita dapati kata-kata layar,perahu, nelayan, badai, ombak, dan tenggelam merupakan kata-kata dalam satu kolokasi; satu tempat atau linkungan. Kata-kata layar, perahu, badai, ombak, dan tenggelam di atas berada dalam satu lingkungan, yaitu dalam pembicaraan mengenai laut. Dalam jenis makna juga dikenal istilah makna kolokasi yaitu berkenaan dengan keterikatan kata tersebut dengan kata lain yang merupakan kolokasinya. Contohnya kata tampan, cantik, dan indah sama-sama bermakna denotative bagus. Tetapi kata tampan memiliki ciri makna [+laki-laki] sedangkan kata cantik memiliki ciri makna [-laki-laki] dan kata indah memiliki ciri makna [-manusia]. Oleh karena itu dikenal bentuk-bentuk pemuda tampan, gadis cantik, dan pemandangan indah, sedangkan pemuda indah, gadis tampan, pemandangan cantik tidak dapat diterima Pateda (2010:255), juga memberi contoh misalnya kata-kata : membawa, memikul, menggendong, menjinjing, dan menjunjung. Pertalian maknanya, yakni seseorang yang menggunakan tangan, kepala atau bahunya, memindahkan sesuatu dari tempat yang satu ke tempat lain. Aktivitas itu dilaksanakan oleh manusia.pada waktu melaksanakan kegiatan digunakan anggota badan berupa tangan atau bahu. Dalam bayangan kita, ada benda yang menjadi objek kegiatan, dan kegiatan dilaksanakan dari tempat yang satu ke tempat yang lain Golongan medan makna berikutnya dikenal dengan istilah golongan set. Menurut Chaer (2013), medan makna golongan set menunjuk pada hubungan

11 paradigmatik karena kata-kata atau unsur-unsur yang berada dalam suatu set dapat saling menggantikan. Suatu set biasanya berupa sekelompok unsur leksikal dari kelas yang sama yang tampaknya merupakan satu kesatuan. Setiap unsur leksikal dalam suatu set dibatasi oleh tempatnya dalam hubungan dengan anggota-anggota dalam set tersebut. Contohnya kata remaja yang merupakan tahap pertumbuhan antara kanak-kanak dan dewasa; kemudian kata sejuk yang merupakan suhu di antara dingin dan hangat. Jika dibagankan kata-kata yang berada dalam satu set dengan kata remaja dan sejuk adalah sebagai berikut: SET bayi dingin (Paradigmatik) kanak-kanak sejuk remaja dewasa manula hangat panas terik Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu medan makna adalah seperangkat unsur leksikal atau kata yang maknanya saling berhubungan karena menggambarkan bagian dari bidang kebudayaan atau realitas dalam suatu situasi dan kondisi tertentu yang ada di alam semesta. 2.3 Teori Komponen Makna Jika dalam medan makna membahas kata-kata, ada yang berdekatan makna, ada yang berjauhan ada yang mirip atau bertentangan,maka untuk mengetahui seberapa jauh kedekatan, kemiripan, kesamaan, dan ketidaksamaan makna, perlu diketahui komponen maknanya. Palmer dalam Pateda (2010:260) berkata, Components: the total meaning of a word being seen in terms of a number of distinct elements or components of meaning artinya : komponen adalah total arti dari sebuah kata yang dilihat dari segi jumlah elemen atau komponen makna yang berbeda.

12 Selanjutnya menurut Chaer (2013:114), komponen makna atau komponen semantik (semantic feature, semantic property, atau semantic marker) mengajarkan bahwa setiap kata atau unsur leksikal terdiri dari satu atau beberapa unsur yang bersama-sama membentuk makna kata atau makna unsur leksikal tersebut. Kemudian Koizumi (1993:246) memberi contoh komponen makna yang terdapat pada beberapa hewan yang ada dalam bahasa Inggris sebagai berikut: 牛 馬 羊 雄 bull horse ram 雌 cow Mare ewe 仔 calf Colt lamb 英語ではこれらの動物は いずれも単ーの語から成るー次語で命名されてい るが 日本語ではオウシ ~ メウシ ~ コウシ オスウマ ~ メスウマ ~ コウマと複 合して二次語で表されることから 牛の bull, 馬の horse, 羊の ram にはオスの意味成分, 牛の cow, 馬の mare, 羊の ewe にはメスの意味成分がそれぞれ含まれていると考えてよい 同じく 牛の Calf, 馬の Colt, 羊の Lamb からは コの意味成分が取り出される Terjemahan : sapi kuda kambing jantan bull horse ram betina cow mare ewe anak calf colt lamb

13 Dalam bahasa Inggris hewan tersebut, semuanya dari kata tunggal menjadi satu kata, sedangkan kalau dalam bahasa Jepang yaitu oushi~meushi~koushi, osu uma~mesu uma,ko uma ditunjukkan dengan kombinasi dari dua kata, bull : sapi, horse : kuda, ram : kambing, memiliki komposisi makna jantan cow : sapi, mare : kuda, ewe : kambing, memiliki komposisi makna betina, masing-masing dianggap termasuk ke dalamnya. Begitu juga, calf : sapi, colt : kuda, lamb: kambing, komposisi maknanya yaitu anak. Berikutnya Hjelmslev dalam Koizumi (1993:246) berpendapat オスの意味成分を + 男性 メスの意味成分を - 男性 というようにプラスとマイナス記号を使って表している また コの意味成分は - 成人 としている Terjemahan : komposisi makna jantan yaitu [+pria], komposisi makna betina [-pria], hal tersebut ditunjukkan menggunakan simbol plus dan minus. Begitu juga dengan komposisi makna dari anak yaitu [-dewasa] Simbol penggunaan komponen makna yaitu ditandai oleh tanda plus dan minus untuk mengetahui adanya ciri tersebut dalam suatu kata atau tidak (Chaer,2013). Hjelmslev dalam Koizumi (1993:247) juga memberi contoh analisa komponen makna mengenai kata yang berkenaan dengan hito (orang) dalam bahasa Inggris sebagai berikut : Man [+ 人間 ] [+ 男性 ] [+ 成人 ] Woman[+ 人間 ] [- 男性 ] [+ 成人 ] Boy [+ 人間 ] [+ 男性 ] [- 成人 ] Girl [+ 人間 ] [- 男性 ] [- 成人 ] このように 語の内容形式を意味成分に分解する操作を成分分析と呼んでいる こうして分解された意味成分がまとまって1つの語彙を形成するのであるが 日本語には英語とは異なる語彙化が見られる

14 Boy : オトコ [+ 人間 ] [+ 男性 ] のコ [- 成人 ] Girl : オンナ [+ 人間 ] [- 男性 ] のコ [- 成人 ] また オトコ [+ 人間 ] [+ 男性 ] [+ 成人 ] オンナ [+ 人間 ] [- 男性 ] [+ 成人 ] Terjemahan : Man [+manusia] [+laki laki] [+dewasa] Woman[+manusia] [-laki laki] [+dewasa] Boy Girl [+manusia] [+laki laki] [-dewasa] [+manusia] [-laki laki] [-dewasa] Yang seperti ini disebut dengan analisa komposisi uraian komposisi makna pola / format isi kata. Dengan seperti ini, penformatan satu kosakata disimpulkan dengan uraian komposisi makna. Namun dalam bahasa Jepang dan bahasa Inggris terlihat perbedaan dari perbendaharaan kata / kosakata. Boy : Otoko [+manusia] [+laki-laki] [-dewasa] Girl : Onna [+manusia] [-laki-laki] [-dewasa] kemudian, Otoko [+manusia] [+laki-laki] [+dewasa] Onna [+manusia] [-laki-laki] [+dewasa] Perumusan makna di dalam kamus menurut Chaer (2013) tampaknya juga memanfaatkan atau berdasarkan analisis biner seperti di atas. Contohnya, Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S Poerwadarminta mendefenisikan kata kuda sebagai binatang menyusui yang berkuku satu dan biasa dipelihara orang untuk kendaraan. Jadi ciri binatang menyusui, berkuku satu dan biasa dipelihara orang adalah ciri umum. Lalu, ciri makna kendaraan menjadi ciri khusus yang membedakannya misal dengan sapi atau kambing.untuk lebih jelas bisa dilihat sebagai berikut.

15 Ciri-ciri Kuda Sapi Kambing 1.menyusui + + + 2.berkuku satu + + + 3.dipiara + + + 4.kendaraan + - - Chaer (2013) mengungkapkan bahwa dari pengamatan terhadap data/unsurunsur leksikal, ada tiga hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan analisis biner tersebut. Pertama, ada pasangan kata yang salah satu daripadanya lebih bersifat netral atau umum sedangkan yang lain lebih bersifat khusus. Misalnya, pasangan kata mahasiswa dan mahasiswi. Kata mahasiswa lebih bersifat umum dan netral karena dapat termasuk pria dan wanita. Sebaliknya kata mahasiswi lebih bersifat khusus karena hanya mengenai wanita. Jadi penjelasan tersebut dirangkum ke dalam tabel berikut. Ciri Mahasiswa Mahasiswi Pria + - Wanita + - Kedua, ada kata atau unsur leksikal yang sukar dicari pasangannya karena memang mungkin tidak ada; tetapi ada juga yang mempunyai pasangan lebih dari satu. Contoh yang sukar dicari pasangannya adalah kata-kata yang berkenaan dengan warna, seperti merah,kuning, hijau dan sebagainya. Contoh kata yang mempunyai pasangan lebih dari satu yaitu berdiri. Kata berdiri bukan hanya bisa dipertentangkan dengan kata duduk, tetapi bisa juga dengan kata tidur,rebah,jongkok dan berbaring.ketiga, seringkali sukar mengatur ciri-ciri semantic itu secara bertingkat mana yang lebih bersifat umum dan mana yang lebih bersifat khusus. Contohnya kata dewasa dan jantan. Bisa jantan tetapi bisa juga dewasa sebab tidak ada alasan bagi kita untuk menyebutkan ciri jantan lebih umum daripada dewasa begitu juga sebaliknya karena ciri yang satu tidak menyiratkan makna lain

16 Pembahasan-pembahasan di atas menitikberatkan pada ciri-ciri komponen makna yang ditinjau dari kecocokan ciri-ciri semantik antara unsur leksikal yang satu dengan unsur leksikal yang lain. Namun kesesuaian ciri komponen makna berlaku bukan hanya pada unsur-unsur leksikal saja tetapi juga berlaku antara unsur leksikal dan unsur gramatikal. Chafe dan Fillmore dalam Chaer (2013:124), berpendapat bahwa setiap unsur leksikal mengandung ketentuan-ketentuan penggunaanya yang sudah terpateri yang bersifat gramatikal dan bersifat semantis. Ketentuan-ketentuan gramatikal memberikan kondisi-kondisi gramatikal yang berlaku jika suatu unsur gramatikal hendak digunakan. Chaer (2013:125) memberi contoh keterkaitan ciri-ciri semantik dan ketentuanketentuan gramatikal yaitu pada kata kerja membaca. Kata kerja membaca ini dalam penggunaannya memerlukan hadirnya sebuah subjek yang berupa sebuah nomina atau frase nomina berciri makna (+manusia) dan sebuah objek yang berciri makna (+bacaan) atau (+tulisan). Maka contoh kalimat Bupati membaca Koran dapat diterima karena kata bupati berciri makna [+manusia] dan koran berciri makna [+bacaan]. Contoh lainnya dapat dilihat dari kata kerja membelikan dan kata kerja tiba. Kata kerja membelikan membutuhkan hadirnya sebuah subjek berciri [+manusia] dan dua buah objek; yang satu berciri benda umum, seperti dalam kalimat : Ibu membelikan adik baju baru. Kata kerja tiba juga mengharuskan hadirnya sebuah keterangan berciri [+lokasi], seperti tampak pada kalimat Beliau tiba di pasar. Kehadiran frase di pasar ini bersifat agak wajib karena kata kerja tiba itu juga memiliki ciri makna [+lokasi] Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa komponen makna adalah makna yang dimiliki oleh setiap kata yang terdiri dari sejumlah komponen yang membentuk keseluruhan makna dari kata itu. Analisis biner merupakan salah satu cara yang lazim digunakan oleh para ahli dalam menganalisis komponen makna yaitu dengan bantuan menggunakan simbol plus dan minus untuk mengetahui ada atau tidaknya ciri tersebut. Meskipun menurut ahli analisis biner banyak kelemahan,tetapi cara tersebut banyak memberi manfaat untuk memahami makna kalimat. Maka dari itu, kesesuaian semantik dan gramatis seorang penutur suatu bahasa dapat dengan mudah memahami makna dan menggunakan bahasanya bukanlah karena dia menguasai sebuah kalimat

17 yang ada dalam bahasanya itu, melainkan karena adanya unsur kesesuaian atau kecocokan ciri-ciri semantik dengan unsur leksikal yang satu dengan unsur leksikal lainnya.

18