BAB IV ANALISA PERHITUNGAN TEGANGAN DAN SIMULASI SOFTWARE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014

ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS PENGUJIAN BEBAN RANGKA PADA ALAT COIL HEAT EXCHANGER MENGGUNAKAN SOLIDWORKS

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

Tutorial Pro/ENGINEER : Merakit Mesin Torak (seri 2)

Tutorial SolidWorks : Analisa tegangan dengan COSMOSXpress (seri 1)

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

Tutorial Pro/ENGINEER : Merakit Mesin Torak (seri 4)

Disusun oleh: Nama: Eko Warsito Nrp :

Tutorial Pro/ENGINEER : Merakit Mesin Torak (seri 3)

: Rian Firmansyah NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

SKRIPSI METALURGI FISIK SIMULASI DAN ANALISIS PENGUJIAN FATIK DENGAN VARIASI BEBAN PADA MATERIAL PADUAN ALUMINIUM DAN MAGNESIUM

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Y PADA HYBRID POWDER SPRAY CNC 2 AXIS

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Mesin CNC turning

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA PERANCANGAN POROS BELAKANG GOKAR LISTRIK

Tutorial SolidWorks : Analisa tegangan dengan COSMOSXpress (seri 3)

SIMULASI VENDING MACHINE MINUMAN KALENG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SOLIDWORKS

Tujuan Pembelajaran:

ANALISA PERHITUNGAN DAN SIMULASI TEGANGAN YANG TERJADI PADA LENGAN TOWER CRANE DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SOLID WORK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai motor penggerak utama Forklift ini digunakan mesin diesel 115

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. PS, dengan putaran mesin 1500 rpm dan putaran dari mesin inilah yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Session 1 Konsep Tegangan. Mekanika Teknik III

RANCANG BANGUN MESIN COPY CAMSHAFT (SISTEM RANGKA)

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

Tugas 01. Integrasi Teknologi Perancangan dan Manufaktur. Departemen Teknik Mesin FT-UI. Dony Hidayat. Tutorial Software Solidworks & Inventor

PERANCANGAN SEMI GANTRY CRANE KAPASITAS 10 TON DENGAN BANTUAN SOFTWARE

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 6 Nomor 2 139

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Penyaring Pasir 2.2 Prinsip Kerja Sand Filter Rotary Machine

300 mm 900 mm. ΣF = 0 : Rv 20 kn + 10 kn 40 kn = 0 Rv = 50 kn. δ = P L / A E. Maka δ akan berbeda untuk P, L, A, atau E yang berbeda.

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

LAPORAN PROYEK AKHIR DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Z PADA PC BASED CNC MILLING MACHINE

TUGAS AKHIR PIPELINE STRESS ANALYSIS TERHADAP TEGANGAN IJIN PADA PIPA GAS ONSHORE DARI TIE-IN SUBAN#13 KE SUBAN#2 DENGAN PENDEKATAN CAESAR II

BAB IV ANALISA DESAIN MEKANIK CRUISE CONTROL

PERENCANAAN ALAT BANTU PENGANGKAT DAN PEMINDAH KERTAS GULUNG

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI DESAIN ANALISA KEKUATAN DAN KEMULURAN RANTAI SUPRA X 125 DD OLEH: WAHYUDDIN ROMADHON

DESAIN MESIN PRESS PENUTUP BOTOL OTOMATIS MENGGUNAKAN INVENTOR 2015

DESAIN RANGKA ALAT PERAGA DRILLING DAN REAMING DENGAN SISTEM ELEKTRIK PNEUMATIK TUGAS AKHIR

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA TEGANGAN SISTEM PIPA PROCESS LIQUID DARI VESSEL FLASH SEPARATOR KE CRUDE OIL PUMP MENGGUNAKAN PROGRAM CAESAR II

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )

Perhitungan Kapasitas Screw Conveyor perjam Menghitung Daya Screw Conveyor Menghitung Torsi Screw

Sumber :

PERHITUNGAN TUMPUAN (BEARING ) 1. DATA TUMPUAN. M u = Nmm BASE PLATE DAN ANGKUR ht a L J

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Perontok Padi 2.2 Rangka

BAB III ANALISA DINAMIK DAN PEMODELAN SIMULINK CONNECTING ROD

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR

ANALISA KEKUATAN RANGKA PADA MESIN BAND SAW. Disusun oleh : Idris Panutan ( )

III. METODE PENELITIAN. Hal yang paling dasar dalam pemodelan sebuah komponen (part) adalah pembuatan

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

PERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER

BAB III PROSES PERANCANGAN PANEL MCC

III. TEGANGAN DALAM BALOK

TUGAS AKHIR PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBUKA BALL BEARING DENGAN HYDRAULIC JACK 4 TON

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

STUDI ANALISIS PEMODELAN BENDA UJI BALOK BETON UNTUK MENENTUKAN KUAT LENTUR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE KOMPUTER

TUTORIAL-BUKU-PELATIHAN. solidworks tutorial

BAB II DASAR TEORI 2.1 Spin Coating Metode Spin Coating

Bagaimana menentukan spesifikasi kantung udara yang efektif dengan memvariasikan ukuran tongkang, spesifikasi airbag dan jarak antar airbag?

ANALISA KINEMATIKA DAN DINAMIKA POROS ENGKOL MOTOR BAKAR SATU SILINDER HONDA REVO

ANALISADEFLEKSI PLAT STOPPER PADA MESIN UJI TARIK HIDROLIK Budi Hartono. Abstrak

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KINEMATIKA DAN DINAMIKA CONNECTING ROD MOTOR BAKAR SATU SILINDER HONDA REVO

ANALISA STRUKTUR RANGKA DUDUKAN WINCH PADA SALUTE GUN 75 mm WINCH SYSTEM

SAMBUNGAN ULIR. Dimana : σ = Tegangan tarik yang terjadi (N/mm 2 ) σa = Tegangan tarik ijin (N/mm 2 ) τa = Tegangan geser ijin (N/mm 2 ) W = Beban (N)

PERHITUNGAN BALOK DENGAN PENGAKU BADAN

DIAGRAM BAGAN ALIR PENELITIAN

Jurnal Teknika Atw 1

PERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

Resume Mekanika Struktur I

BAB 5 POROS (SHAFT) Pembagian Poros. 1. Berdasarkan Pembebanannya

RANCANG BANGUN MESIN ROL STRIP PLAT (RANGKA) PROYEK AKHIR

Transkripsi:

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN TEGANGAN DAN SIMULASI SOFTWARE 4.1 Momen Lentur Akibat Ledakan Dalam Ruang Bakar Sebuah poros engkol motor bakar yang sedang melakukan kerja akan mendapatkan pembebanan berupa gaya radial akibat ledakan dalam ruang pembakaran. Ledakan tertinggi dalam ruang bakar dengan type mesin 4 langkah rata-rata sebesar P =1400 kpa, efek ledakan diterima oleh Piston berdimeter 53,5mm. Tekanan ledakan yang diterima piston akan diteruskan Connecting Rod terhadap Pen berukuran panjang 42mm dan diameter 27,39mm dalam bentuk gaya radial. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 4.1 dan 4.2 berikut ini: P Gambar 4.1 Ledakan Piston 23

P = 1400kPA Pen Gambar 4.2 Besar Ledakan Piston Terhadap Pen Untuk mengetahui besarnya momen lentur akibat gaya radial yang diterima pen berikut perhitunganya: P = Ledakan Pembakaran kpa = 1400kPa = 1400Pa x 1000 = 1,4 x 10 6 N/m² = 1,4 N/mm² Maka gaya radial yang di terima oleh piston : F R = Gaya radial A = Luas penampang piston = π 4 x D2 = 3,14 4 x (53,5) 2 = 2246,86 mm² Maka: F R = P x A 24

= 1,4 x 2246,86 = 3145,60 N Distribusi momen lentur terbesar pada pen : M L = F R x L/2 = 3145,60 N x (42/2) mm = 66057,6 N.mm Setelah momen letur diketahui maka tahap berikutnya untuk mendapatkan tegangan normal dan momen inersia (I) yang terjadi sepanjang pen dengan diameter 27,39mm sebagai berikut : Momen Inersia pada penampang bulat (Pen): I = = π. d4 64 3,14. (27,39)4 64 = 27613,26 mm 4 Titik yang diamati besaran tegangan normal lihat gambar 4.3: Gambar 4.3 Titik yang diamati pada Pen 25

c = Jarak Vertikal dari titik berat penampang yang diamati. c = d 2 = 27,39 2 = 13,695 mm Maka tegangan normal akibat momen lentur: σ = M L x c I = 66057,6 x 13,695 27613,26 = 32,761 N/mm² Dari hasil perhitungan, tegangan normal yang diterima oleh pen akibat tekanan ledakan bahan bakar pada piston adalah sebesar σ = 32,761 N/mm². 4.2 Analisa Gaya Geser Besarnya tegangan geser dapat diketahui dengan mencari luas penampang pen terlebih dahulu. Diketahui pen dengan diameter 27,39mm dan gaya radial akibat ledakan pembakaran terhadap silinder sebesar F R = 3145,60 N. Berikut perhitungannya: A S = Luas penampang geser A S = π 4 x D2 26

= 3,14 4 x 27,39 2 = 0,785 x 750 = 588,75 mm² Maka tegangan geser yang terjadi adalah τ = F R A S = 3145,60 N = 5,342 N/mm² 588,75 mm² Untuk lebih jelas distribusi tegangan yang terjadi pada pen dapat di lihat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Distribusi Tegangan pada Pen Panjang Pen Momen Letur Tegangan Normal Tegangan Geser (mm) 42 66057,6 32,761 5,342 4.3 Analisa Tegangan Gabungan tabel 4.4. Untuk mengetahui nilai distribusi tegangan normal dan geser lihat Tegangan Utama Maksimum 27

= 32,761 + 0 2 + 32,761 0 2 ² + 5,342² = 16,380 + 17,229 = 33,60 N/mm² Tegangan Utama Minimum = 32,761 + 0 2 32,761 0 2 ² + 5,342² = 16,380 17,229 = -0,849 N/mm² Dari hasil perhitungan diatas didapat tegangan maksimum terjadi untuk panjang pen L= 42mm adalah sebesar σ 1 = 33,60 N/mm². Sedangkan tegangan minimum didapat σ 2 = -0,849 N/mm². Untuk lebih jelas lihat tabel 4.5 distribusi tegangan yang terjadi pada pen: Tabel 4.5 Distribusi Tegangan Maksimum dan Minimum terhadap Pen Panjang Pen (mm) Tegangan Maksimum Tegangan Minimum 42 33,60-0,849 4.4 Safety Faktor Untuk menghitung nilai kekuatan pada pada pen maka dilakukan persamaan safety factor. Untuk mengetahui besar kekuatan matrial lihat tabel 2.2. 28

Faktor Of Safety = Yield Strengt Desain Load SF = σ Y σ max = 620,42 N/mm² 33,60 N/mm² = 18,46 aman digunakan. Semakin besar nilai safety faktor pada matrial maka akan semakin ukuran sebagai berikut: Faktor keamanan dapat dengan cepat di perkirakan dengan lima Diketahui: Sf material = 1,1 Sf tegangan = 1,2 Sf geometri = 1,0 Sf analisa kegagalan = 1,3 Sf kehandalan = 1,2 Maka: Sf = Sf material x Sf tegangan x Sf geometri x Sf analisa kegagalan x Sf kehandalan = 1,1 x 1,2 x 1,0 x 1,3 x 1,2 29

= 2.0592 Berdasarkan perkirakan faktor keamanan menurut jenis matrial, tegangan, geometri, analisa kegagalan dan kehandalan sebesar 2,0592. 4.5 Analisa Simulasi Menggunakan Software Solidwork Untuk perbandingan hasil analisa teori maka analisa selanjutnya adalah menggunakan bantuan software solidwork untuk mengetahui besar tegangan yang terjadi pada poros engkol secara keseluruhan. 4.6 Pemodelan Pen, Crankshaft & Proses Simulasi dengan Software Solidwork Pada bagian ini menggambarkan pemodelan poros engkol yang akan dianalisa gaya reaksinya. Penggambaran menggunakan solidwork sehingga gambar menjadi tiga dimensi. Berikut tahapan analisa pemodelan dengan solidwork: 1. Pemodelan Pen. 2. Pemodelan Poros Engkol. 3. Assembly Pen dan Poros Engkol. 4. Simulasi Crankshaft dan Pemilihan Matrial. 5. Menginput Gaya pada Tumpun. 6. Menginput Gaya Luar. 7. Pengabungan Pen dan Poros Engkol (Connections). 8. Menjalankan Run. 9. Hasil Results: 30

Stress Factory Of Safety Berikut adalah tahap-tahap proses analisa pemodelan: 1. Pemodelan Pen Proses pemodelan pen ini menggunakan fitur sebagai berikut: Circle dengan diameter 27,39 mm > Ekstrude dengan panjang 42mm. Sehingga menghasilkan seperti gambar 4.6. Gambar 4.6 Pen Piston 2. Pemodelan Poros Engkol berikut: Proses pemodelan poros engkol ini menggunakan fitur sebagai Line > Revolve > Cut Extrude > Mirror > Fillet > Chamfer. Sehingga menghasilkan seperti gambar 4.7 berikut: 31

Gambar 4.7 Poros Engkol 1. Assembly Pen dan Poros Engkol Setelah pen dan poros engkol terbentuk, kemudian part-part tersebut disatukan dengan menggunakan perintah mate untuk membentuk sebuah asembling dari mekanisme poros engkol. Hasil Assembly dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut: Gambar 4.8 Hasil Assembly 32

2. Simulasi Crankshaft dan Pemilihan Material Setelah proses assembly selesai maka proses selanjutnya yaitu proses simulasi, yang mana pada proses simulasi ini berguna untuk mengetahui besar gaya reaksi yang terjadi pada Crankshaft. Sebelum melakukan simulasi ada beberapa fitur yang harus diaktifkan, diantaranya bahan yang akan di analisa. Untuk menjalankan simulasi digunakan sebagai berikut: Simulasi > study advisior > part klik kanan > apply edit matrial > alloy stell. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 4.9 berikut: Gambar 4.9 Apply Material 3. Menginput Gaya pada Tumpun Tahap selanjutnya adalah penginputan gaya tumpuan pada poros engkol. Fitur pada proses tumpuan dilakukan sebagai berikut: 33

Fixtures > Fixed Geometry > pilih tumpuan > ok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 4.10 dan 4.11 berikut: Gambar 4.10 Proses Fixture Gambar 4.11 Proses Fixed Geometry 34

1. Menginput Gaya Luar Setelah tumpuan ditentukan maka dilanjutkan pada penginputan gaya luar pada pada batang yang akan dianalisa. Pada proses ini dapat di lihat sebagai berikut: Klik kanan pada external load > force > select direction > top plane pada part pen > normal to plane masukan besar gaya (1.4 N) > ok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 4.12 dan 4.13 berikut:. Gambar 4.12 Proses External Loads 35

Gambar 4.13 Proses Input External Load 2. Pengabungan Pen dan Poros Engkol (Connections) Pengabungan pen dan poros engkol yang akan menghasilkan reaksi terhadap pembebanan. Pada proses ini dapat di lihat sebagai berikut: Klik kanan Connections > component contact > klik part pen dan poros engkol > ok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 4.14 dan 4.15 berikut: 36

Gambar 4.14 Proses Connections Gambar 4.15 Component Contact 37

3. Menjalankan Run Pada bagian ini berfungsi untuk menjalankan hasil analisa, sehingga didapat data (Report Document). Untuk mejalankan proses run ini digunakan fitur sebagai berikut: Klik run > ok. Selama proses run akan menunggu beberapa saat bertanda analisa sedang berjalan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.16 berikut: Gambar 4.16 Proses Run Ketika proses analisa sudah selesai akan ada keterangan Results di samping kiri dan akan menampilkan tegangan dan safety factor. Lihat gambar 4.17 berikut: Gambar 4.17 Tampilan Results 38

4. Hasil Results Pada bagian ini berguna untuk melihat hasil analisa tegangan yang terjadi pada crankshaft dengan menggunakan pewarnaan pada crankshaft, besar nilai tegangan dapat di bandingkan dengan nilai warna yang dikeluarkan pada sebelah kanan gambar. Untuk lebih jelasnya dapat lihat gambar 4.18 dan 4.19. sebagai berikut: Sedangkan proses untuk melihat grafik dapat menggunkan fitur gambar 4.18. Klik kanan di results > Stress1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Gambar 4.18 Hasil Stress1 Klik kanan di results > Factory Of Safety. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 4.19. 39

Gambar 4.19 Factor Of Safety Dari hasil simulasi dapat dianalisa distribusi tegangan yang terjadi pada crankshaft. Untuk tegangan maksimal atau maksimum pada crankshaft sebesar 0,00874251 N/mm² atau 8,74251 x 10 3 N/mm². Sedangkan untuk faktor keamanan (FOS) maksimum sebesar 8,09609e+12 dan minimum sebesar 70,966. Untuk lebih jelasnya lihat hasil report dari software solidworks (lihat lampiran). 4.7 Hasil Analisa Secara Teori dan Software Dari hasil analisa secara teori tegangan maksimal yang diterima oleh pen dengan panjang 42mm dan berdiameter 27,39mm akibat gaya gaya radial yang diakibatkan oleh ledakan dalam ruang bakar sebesar σ 1 = 33,60 N/mm². Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.20 sebagai berikut: 40

Tabel 4.20 Data Hasil Analisa Pen Secara Teori Hasil Analisa Teori Momen Lentur (N.mm) Teg. Normal Teg. Geser Teg Mak Teg. Min FOS Pen 66057,6 32,761 5,342 33,60-0,849 18,45 Berikut adalah grafik analisa pada pen secara teori: Grafik 4.21 Analisa Pen secara Teori Sedangkan dengan menggunakan software akan menghasilkan tegangan maksimal sebesar 0,00874251 N/mm² atau 8,74251 x 10 3 N/mm². Analisa software difokuskan pada pen dan poros engkol (Crankshaft) yang sudah diassembly dan akan menghasilkan gaya reaksi pada poros engkol akibat gaya aksi yang diberikan pada pen sebesar 1,4 N. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.22 sebagai berikut: Tabel 4.22 Data Hasil Analisa Pen dan Poros Engkol (Crankshaft) dengan Software Hasil Analisa Software Teg Mak Teg. Min FOS Max Crankshaft 8,74251 x 10 3 7.66323e-011 8,0969e+12 41

Berikut adalah grafik distribusi tegangan pada crankshaft: Grafik 4.23 Analisa Simulasi Crankshaft menggunakan Software 42