SIMULASI VENDING MACHINE MINUMAN KALENG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SOLIDWORKS

Transkripsi

1 SIMULASI VENDING MACHINE MINUMAN KALENG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SOLIDWORKS Aidil Fauzan Teknik Mesin Pembimbing 1: Dr. Ridwan, ST., MT. Pembimbing 2: Doddi Yuniardi, ST., MT.

2 Latar Belakang Selama ini kita tahu bahwa dalam hal memasarkan, khususnya makanan dan minuman masih mengandalkan pelayanan secara umum yaitu penjual dan pembeli bertemu secara langsung. Oleh sebab itu penulis ingin merancang suatu aplikasi simulasi mesin, yaitu vending machine. Vending Machine merupakan suatu alat yang terhubung menggunakan komponen electrical berupa kumpulan program yang disimpan dan dijalankan menggunakan program Programmable Logic Controller.

3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Mempelajari kekuatan dan kelemahan material yang di uji pembuatan berdasarkan dimensi. 2. Memahami besar dan kecilnya tegangan dengan cara melihat warna benda uji setelah menerima gaya. 3. Mengetahui presentase tegangan dan regangan dari jenis material alloy steel, duclite iron, dan alluminium 1060 alloy.

4 Solidworks Solidworks adalah salah satu CAD software yang dibuat oleh DASSAULT SYSTEMES dimana software ini digunakan untuk merancang part permesinan atau susunan part permesinan yang berupa assembling dengan tampilan 3D untuk mempresentasikan part sebelum real partnya dibuat atau tampilan 2D (Drawing) untuk gambar proses permesinan. Manfaat solidworks untuk mengetahui kekuatan material dan perubahan bentuk material pada saat menerima beban yang dianalisa menggunakan pemrograman komputer solidworks sebagai pembuatan prototype yang lebih banyak membutuhkan waktu dan biaya.

5 Flowchart Simulasi Beban Yang Diterima Poros Mekanik Vending Machine

6 Fixed Geometry pilih fixed geometry/tumpuan mati pada keempat kaki rangka, karena rangka ini diam dan sebagai bagian yang menjadi tumpuan dari bermacam rangka diatasnya adalah bagian alas keempat kaki rangka mekanik.

7 Memasukan Gaya Klik ketiga poros mekanik dan beri gaya sebesar 16,19 N, pastikan anak panah mengarah menuju ke bawah.

8 Tegangan Hasil Uji Force Material Alloy Steel Tegangan terbesar ditunjukan pada gradasi warna merah yaitu 15, N/ m 2, paling kecil adalah warna biru 5, N/ m 2, sedangkan area dengan tegangan sedang adalah area pada warna kuning-hijau-biru muda.

9 Regangan Hasil Uji Force Material Alloy Steel Reganganterbesar ditunjukan pada gradasi warna merah yaitu 51,9 mm, paling kecil adalah warna biru 3,83 mm, sedangkan area dengan tegangan sedang adalah area pada warna kuning-hijaubiru muda.

10 Perubahan Bentuk Hasil Uji Force Material Alloy Steel Bagian yang paling elastis dari rangka mekanik ini adalah daerah berwarna paling merah sebesar 4,6 mm dan yang paling sedikit elastis berwarna biru sebesar 1 mm.

11 Perhitungan Faktor Keamanan Poros Material alloy steel (η) = sy/σe Dimana : Sy = Yield stress Material rangka Yield stress diketahui sebesar 6,204 x 10 ^8 N/m^2 σe = Tegangan maksimum 15,44 10 ^4 N/m^2 (η) = sy/σe maka : (η) = 6,204 x 10 ^8 N/m^2 15,44 10 ^4 N/m^2 (η) = 4018,134 N/m^2

12 Perhitungan Faktor Keamanan Poros Material duclite iron (η) = sy/σe Dimana : Sy = Yield stress Material rangka Yield stress diketahui sebesar 5, ^8 N/m^2 σe = Tegangan maksimum 15,39 10 ^4 N/m^2 (η) = sy/σe maka : (η) = 5, ^8 N/m^2 15,39 10 ^4 N/m^2 (η) = 3583,495 N/m^2

13 Perhitungan Faktor keamanan Poros Material alluminium 1060 alloy (η) = sy/σe Dimana : Sy = Yield stress Material rangka Yield stress diketahui sebesar 2, ^7 N/m^2 σe = Tegangan maksimum 15,35 10 ^4 N/m^2 (η) = sy/σe maka : (η) = 2, ^7 N/m^2 15,35 10 ^4 N/m^2 (η) = 179,60 N/m^2

14 Diagram Tegangan Regangan Material Alloy Steel

15 Diagram Tegangan Regangan Material Duclite Iron

16 Diagram Tegangan Regangan Material Aluminium 1060 Alloy

17 Perbandingan Tegangan Regangan Material baja, besi dan aluminium Tegangan yang relatif sama pada material alluminium hanya mendapatkan regangan sebesar 16,36 %. Dikarenakan material ini memiliki wujud fisik yang padat dibandingkan dengan besi yang memiliki pori-pori besar atau fisik yang kurang padat sehingga pada saat menerima gaya, presentase regangannya besar.

18 Kesimpulan 1. Analisa digunakan untuk memprediksi performa/kualitas dari benda yang telah dirancang dan diberi gaya sebesar 16,19 N. 2. Jenis material yang di uji dan analisa adalah alloy steel, duclite iron, dan alluminium 1060 alloy. 3. Dari ketiga material yang di uji diketahui bahwa material alloy steel yang memiliki tegangan paling tinggi. 4. Pada grafik perbandingan tegangan dan regangan, diketahui sebuah alluminium memiliki regangan paling rendah dikarenakan material ini memiliki wujud fisik yang padat.