Volume 10 SERI I. latar belakang. Kepercayaan merupakan elemen utama dalam membangun negara. Nilai kepercayaan merupakan pondasi

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN TINGKAT KEPERCAYAAN MASYARAKAT ACEH TERHADAP PARTAI POLITIK TAHUN 2016

ANSIS. latar belakang PROFESI & PENGEMBANGAN KEAHLIAN PENDIDIKAN BERBASIS PRODUK DAFTAR ISI. analisis situasi. Volume 8 MEI 2016

ANALISIS SITUASI KAJIAN HUKUM GUGATAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN PILKADA ACEH 2017 EDISI 15 TAHUN 2017 PRODUK JARINGAN SURVEY INISIATIF

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya pemerintah memerlukan masyarakat. Untuk membentuk suatu

EVALUASI PUBLIK TERHADAP KINERJA 6 BULAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK

INTERNET, APATISME, DAN ALIENASI POLITIK

Sekretariat Jln. Tgk. Dihaji Lr. Ujong Blang No. 36 Gp. Lamdingin Telp : Web :

ANALISIS SITUASI AGAR HIBAH TAK MENJADI GHIBAH EDISI 18 TAHUN 2017 PRODUK. (Analisis Hukum Belanja Hibah Pemerintah Daerah) JARINGAN SURVEY INISIATIF

PANDUAN TEKNIS SAKSI PILKADA. Aryos Nivada

PRODUK ANALISIS SITUASI JARINGAN SURVEY INISIATIF SUMBER DAYA MANUSIA ACEH DAN

Bab I. Pendahuluan. proses pengambilan keputusan antara lain dengan melalui kampanye politik sebagai

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

Tujuan, Metodologi, dan Rekan Survei

PENGELOLAAN TENDER PENGADAAN BARANG DAN JASA YANG BERSIH DAN TRANSPARAN

KONSUMSI ROKOK DAN KONTRIBUSI TERHADAP KEMISKINAN DI ACEH

Kedaerahan dan Kebangsaan dalam Demokrasi Sebuah Perspektif Ekonomi-Politik. Lembaga Survei Indonesia (LSI) Jakarta, 20 Maret 2007

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM. Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014

QUICK COUNT PILPRES & PILKADA PALING PRESISI PROPOSAL SURVEI PILKADA SERENTAK 2018

Pengalaman Indonesia MENGEMBALIKAN KEPERCAYAAN PUBLIK TERHADAP PARLEMEN:

PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG

KONTROVERSI PUBLIK TENTANG LGBT DI INDONESIA

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

PENGADILAN NEGERI BANDUNG

A. Pengantar. B. Metodologi Survey. C. Karakteristik Responden. C.1. Usia Responden

CAPAIAN KINERJA DAN URGENSI PENINGKATAN KAPASITAS PELAYANAN pemerintah kota. Banda Aceh

REFLEKSI. K ajian TEMATIK PARTISIPASI PEREMPUAN DI PILKADA ACEH PRODUK JARINGAN SURVEY INISIATIF

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

ISU KEBANGKITAN PKI SEBUAH PENILAIAN PUBLIK NASIONAL. Temuan Survei September 2017

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

3 Sukses LSI di Pilpres 2014

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat

PANDUAN SAKSI PASANGAN CALON

Rilis Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur 2018

Kehadiran Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan

KECENDERUNGAN SENTIMEN EKONOMI- POLITIK 2008

Laporan Monitoring Media Periode 29 April 29 Maret 2016

A. Pengantar. B. Metodologi Survey. C. Karakteristik Responden. C.1. Usia Responden

KESENJANGAN PENDAPATAN: Harapan Publik terhadap Pemerintahan Jokowi-JK SURVEI NASIONAL

LEMBAGA PEMBERANTASAN SURVEI OPINI PUBLIK NASIONAL

PENGADILAN TINGGI MANADO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Kemiskinan telah membuat pengangguran semakin bertambah banyak,

Manajemen Saksi Pilkada Aceh Aryos Nivada

BERITA RESMI STATISTIK

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI BLORA

PENDAHULUAN. LAPORAN SURVEI PILKADA KAB. Sumedang Temuan Survei : Agustus 2017

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Kediri berumur 17

MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014.

MEDIA SURVEI NASIONAL

STK493 TOPIK KHUSUS STATISTIKA

Temuan Survei Pandangan Masyarakat terhadap Keberadaan KPK dalam pemberantasan Korupsi

LAPORAN SURVEI PROVINSI JAWA TIMUR PERSEPSI DAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PILKADA PROVINSI JAWA TIMUR 2018

FINAL REPORT RISET PERILAKU POLITIK PEMILIH PADA PEMILU KEPALA DAERAH, PEMILU LEGISLATIF DAN PEMILU PRESIDEN DI WILAYAH KABUPATEN MADIUN

Politik Uang dan Rekayasa Politik Ancam Transisi Demokrasi

Grafik 1. Area Bencana

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. di masyarakat. Individu melakukan kontak sosial berdasarkan adanya rasa percaya,

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA

INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2014

BAB I PENDAHULUAN. publik di lingkungan pemerintahan desa Wiladeg. Dewasa ini banyak berkembang

PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan.

PENGADILAN NEGERI PRAYA

EVALUASI 6 BULAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK: Ini PESAN dari Rakyat untuk JOKOWI - JK. Periode Survei: April /05/ METODOLOGI

RENCANA PROGRAM SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI BLORA

1II PROFIL RESPONDEN...

A. Pengantar. B. Metodologi Survey. C. Karakteristik Responden. C.1. Usia Responden

MORALITAS PUBLIK PARA ELITE DI TITIK NADIR. Lingkaran Survei Indonesia Juli 2013

LAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL MEI 2014

Evaluasi Pemilih atas Kinerja Dua Tahun Partai Politik. Survei Nasional Maret 2006 Lembaga Survei Indonesia (LSI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Peneliti menggunakan pendekatan Psikologi Indigenous (Indigenous

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Indonesia di Mata Generasi Muda Survei KedaiKOPI. 7-8 Agustus 2017

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB III ANALISISI PERENCANAAN KAWASAN PRIORITAS

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN. Di Pengadilan Negeri Negara

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI NEGARA

BERITA RESMI STATISTIK

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Tindak kekerasan di dalam rumah tangga (domestic violence) merupakan jenis

Perubahan Politik 2014: Trend Sentimen Pemilih pada Partai Politik

LEGAL OPINON (PENDAPAT HUKUM) PENGAJUAN SENGKETA PERSELISIHAN HASIL PILKADA ACEH TAHUN 2017 Tim Riset Jaringan Survei Inisiatif

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

IMAGOLOGI POLITIK SKRIPSI. Oleh : WAHYUDI AULIA SIREGAR NIM : : Drs. P. Anthonius Sitepu, MSi

LAPORAN PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015

LAPORAN SURVEI PROVINSI JAWA BARAT PERSEPSI DAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PILKADA PROVINSI JAWA BARAT 2018

CITIZEN REPORT CARD FLORES TIMUR. NTt

Peran Pemerintah Minimal Saja

Kusman Sadik, Peneliti SEM Institute

LAPORAN SURVEI PERIODIK EVALUASI KINERJA. 3 TAHUN Kompas.id JOKOWI-KALLA. #3thJokowIJK OKTOBER 2017

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

KUESIONER SURVEI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) BADAN USAHA MILIK NEGARA

Indeks Kebahagiaan Jawa Tengah 2014

Transkripsi:

ANSIS PRODUK analisis situasi JA R I N GA N S URV E Y I NI SI ATI F Volume 10 SERI I JULI 2016 DAFTAR ISI 1. LATAR BELAKANG 3. METODE 4. HASIL PEMBAHASAN & PROFIL RESPONDEN 8. KESIMPULAN 9. REFERENSI JARINGAN SURVEY INISIATIF HEAD OFFICE Jln. Tgk. Di Haji, Lr. Ujong Blang, Np. 36, Gp. Lamdingin, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, INDONESIA Telp. (0651) 6303 146 Web: www.jsithopi.org Email: js.inisiatif@gmail.com latar belakang Kepercayaan merupakan elemen utama dalam membangun negara. Nilai kepercayaan merupakan pondasi legitimasi dan keberlanjutan sebuah sistem pemerintahan (Yani, 2015). Menurut Fukuyama (1995), kepercayaan adalah sebuah harapan yang lahir dari masyarakat yang terbangun sebagai bagian dari norma yang diyakini oleh masyarakat untuk bekerjasama dan saling berbagi. TIM RISET JSI TIM PENELITI & SURVEY ANDI AHMAD YANI, ELLY SUFRIADI, RATNALIA INDRIA SARI, ARYOS NIVADA DESAIN LAYOUT Teuku Harist Muzani Colquitt, et al., (2007) menyatakan bahwa kepercayaan dapat diartikan sebagai keinginan untuk menerima risiko terhadap trustee (individu atau lembaga) berdasarkan harapan positif atas aksi yang dimilikinya. Kepercayaan politik menyangkut pandangan orang mengenai hal-hal yang dihasilkan oleh sebuah sistem seperti politisi, sistem poli 1

tik dan institusi-institusi. Sedangkan Hetherington (1998) mengatakan bahwa kepercayaan politik merupakan sebagai orentasi evaluatif masyarakat terhadap sistem politik atau bagian dari sistem tersebut berdasarkan pada harapan normatif. Dengan kata lain, kepercayaan politik tidak hanya berhenti pada rasa percaya terhadap pemerintah, tapi juga terhadap elemen-elemen yang melekat padanya. Dalam praktik demokrasi, nilai kepercayaan menjadi salah satu urat nadi dari modal sosial (social capital) yang dapat membangun sebuah sistem pemerintahan yang kuat dan kelak melahirkan sebuah peradaban. Kepercayaan masyarakat kepada pemerintah merupakan isu yang kompleks dan multidimensional (Ari & Norrbacka, 2009) karena kepercayaan masyarakat berdampak terhadap pemerintah. Penyataan ini didukung hasil penelitian Fard & Rostamy (2007) bahwa kinerja pemerintah berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Apabila kinerja pemerintah itu baik, maka masyarakat akan menaruh kepercayaan yang besar kepada pemerintah dan sebaliknya apabila kinerja pemerintah itu buruk, maka kepercayaan masyarakat kepada pemerintah akan menurun. Oleh karena itu, kepercayaan kepada pemerintah merupakan komponen yang tidak bisa diremehkan. Studi yang dilakukan Andi Ahmad Yani (2015) mengurai kuatnya kepercayaan politik di Indonesia pada paruh awal Reformasi sehingga proses transisi demokratisasi dapat berlangsung dengan baik. Indikator utama dalam kepercayaan politik didasarkan atas tingkat kepercayaan warga kepada lembaga-lembaga pemerintahan baik di level nasional, regional maupun daerah. Hasil studi Yani (2015) juga menunjukkan bahwa kadar kepercayaan warga Indonesia pada pemerintah sangat dipengaruhi oleh kinerja pemerintahan dalam bidang ekonomi, keamanan dan pelayanan publik. Dalam konteks Aceh sebagai basis kajian penelitian untuk melihat tingkat kepercayaan politik masyarakat terhadap pemerintah terbagi ke level 2 nasional, provinsi, dan daerah sangat penting untuk diketahui publik. Banyak asumsi dan klaim yang mengatakan masyarakat sudah mulai apatis terhadap pemerintah mulai dari bawah hingga ke nasional. Namun tidak bisa dipertanggungjawabkan secara kaidah keilmiahan terkait klaim/asumsi tersebut. Dengan diketahui secara ilmiah kondisi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, maka dapat dijadikan bahan masukan bagi pemerintah nasional, provinsi dan daerah guna memperbaiki kinerjanya agar menguat kepercayaan masyarakat lagi. Tentunya tidak sebatas memperbaiki kinerja saja, tetapi interaksi dengan masyarakat serta memahami kebutuhan mereka menjadi poin penting menguatkan kepercayaan terhadap pemerintah. Tingkat kepercayaan masyarakat Aceh terhadap pemerintahnya menjadi energi positif untuk melibatkan partisipasi secara bersama guna membuat kemajuan di segala aspek/bidang. Tentunya mengembalikan kepercayaan masyarakat Aceh kepada pemerintah bukanlah kerja mudah, sehingga diperlukan pembuktian melalui kinerja pelayanan publik yang dapat dirasakan dan maksimal pelayanannnya. Oleh karena itu, keberadaan kami Jaringan Survey Inisiatif (JSI) berkontribusi kecil membuat survei mandiri untuk mengukur tingkat kepercayaan masyarakat Aceh terhadap pemerintahannya sendiri. JSI dalam posisi lembaga riset yang peduli terhadap keadaan masyarakat yang sudah mulai menurun kepercayaannya terhadap pemerintahnya sendiri. Dengan kata lain, kami menjembatani fakta berupa masalah agar diketahui oleh pemerintah dan publik. Studi yang dilakukan JSI ini menjadi sebuah studi awal yang menjadi pondasi studi-studi lanjutan dalam memotret kondisi kepercayaan masyarakat Aceh pada pemimpin dan lembaga lembaga pemerintahan, politik, hukum dan keamanan serta lembaga sosial lainnya setelah satu dekade pasca perjanjian Helsinki. Dalam seri ini JSI akan menganalisis tingkat kepercayaan masyarakat Aceh hanya pada lembaga pemerintahan nasional, provinsi dan kabupaten/kota saja.

METODE Survei ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2016 di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Populasi survei ini adalah warga masyarakat Provinsi Aceh yang berusia 17 tahun ke atas. Oleh karena itu, data populasi survei menggunakan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) tahun 2014. Dengan tingkat kepercayaan 95% dan sampling error 1.07%, maka jumlah pemilih yang menjadi responden sebanyak 8.340 orang. Metode pengambilan sampel dilakukan secara multistage random sampling, dimana jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan responden diambil secara proporsional berdasarkan jumlah TPS dan pemilih di masingmasing kabupaten/kota. Komposisi TPS dan responden yang disurvey terlihat pada tabel 1 di bawah ini. Pengumpulan data survei ini menggunakan kuesioner model skala likert terhadap Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi Aceh, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Misalnya, Bagaimana tingkat kepercayaan Bapak/Ibu/Saudara(i) terhadap Pemerintah Nasional/Pemerintah Provinsi Aceh/Pemerintah Kabupaten/Kota? a. Sangat percaya; b. Percaya; c. Kurang Percaya; d. Sangat Tidak Percaya. 3

Hasil dan Pembahasan Profil Responden Salah satu informasi penting yang dilakukan dalam survei ini, yaitu profil responden. Beberapa variabel yang diamati, sebagai berikut: (1) Jenis kelamin; (2) Usia; (3) Tingkat pendidikan; dan (4) Jenis pekerjaan. 1. Jenis kelamin Berdasarkan hasil interprestasi data, diperoleh informasi bahwa hampir 60% laki-laki lebih banyak yang menjadi responden. Proporsi antara responden laki-laki dan perempuan masing-masing sebesar 59,4% dan 40,6%. 3. Tingkat pendidikan Secara umum pendidikan responden yang terambil tersebar mulai dari sekolah dasar sampai doktor (S3) dengan komposisi yang bervariasi. Komposisi yang bervariasi ini dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tingkatan, yaitu rendah (SD dan SLTP/Mts), menengah (SLTA/MA, D3, D4), dan tinggi (S1, S2, S3). Berdasarkan hasil studi diperoleh bahwa komposisi tingkat pendidikan rendah, menengah dan tinggi masing-masing sebesar 33%; 52%, dan 15%. Dari temuan ini tergambar bahwa mayoritas responden atau mewakili seluruh masyarakat Aceh berpendidikan SMA/SMK ke atas, yaitu mencapai di atas 50%, hanya sekitar sepertiga responden yang berpendidikan sekolah dasar sampai SMP/MTs. 2. Usia Usia responden terbagi atas 3 kelompok, yaitu usia 17-30 tahun masuk kelompok remaja, usia 31-40 tahun menjadi kelompok dewasa, dan usia 41-60 tahun masuk kelompok lanjut. Gambar 2 menunjukkan bahwa usia dewasa merupakan responden terbanyak yang terpilih secara acak sebesar 53%. Diikuti dengan responden berusia remaja sebesar 31% dan responden usia lanjut 16%. Usia dewasa merupakan usia yang produktif, baik dalam hal pekerjaan maupun akses informasi terkait kinerja pemerintah. 4. Jenis pekerjaan Pekerjaan utama responden cukup bervariasi. Pedagang dan wiraswasta merupakan pekerjaan yang banyak digeluti oleh masyarakat Aceh. Kemudian diikuti pekerjaan sebagai petani dan nelayan yang menjadi pilihan utama masyarakat. Tentunya ini sesuai dengan geografis Aceh yang merupakan wilayah pertanian dan pesisir. Bekerja sebagai PNS dan karyawan menempati posisi ketiga sebagai pekerjaan utama yang digeluti responden. Sedangkan pelajar dan lain-lain memiliki proporsi yang sama sebesar 6% 4

Tingkat Kepercayaan Kepada Pemerintah Tingkat kepercayaan ini dikelompokkan menjadi dua item, yaitu Great trust (sangat percaya dan percaya) dan No trust (kurang percaya dan sangat tidak percaya). Gambar 5 menunjukkan secara umum bahwa tingkat kepercayaan masyarakat Aceh pada ketiga tingkatan pemerintahan cukup tinggi, yaitu di atas 60%. Namun jika ditelisik lebih dalam terlihat bahwa masyarakat Aceh lebih percaya Pemerintah Nasional (67,3%) dibandingkan Pemerintah Kabupaten/Kota (66,7%) dan Pemerintah Provinsi (64,9%). Dengan kata lain, kadar kepercayaan masyarakat Aceh kurang kepada Pemerintah Provinsi dibandingkan pemerintahan lainnya. Data ini menjadi penting sebagai bahan evaluasi Pemerintah Provinsi Aceh atas kinerjanya selama ini yang kemungkinan mempengaruhi kadar kepercayaan masyarakat Aceh pada waktu mendatang. Meski demikian, hasil survei ini (khususnya pada indikator tingkat pemerintahan nasional) sejalan dengan survei opini publik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang bertajuk Modal Presidensialisme: Evaluasi Publik Nasional atas Kinerja Pemerintahan Jokowi Kuartal I 2016, dimana tingkat kepercayaan dan keyakinan publik terhadap roda pemerintahan Presiden Joko Widodo kembali pulih mencapai 72%. Kebijakan pemerintah yang berkaitan langsung dengan masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur, mendapat respons positif. Angka tersebut mendekati tingkat keyakinan masyarakat pada awal-awal Jokowi memimpin, yaitu 74%. Kepercayaan kepada Jokowi sempat terjerembap di angka 55% pada bulan ke-9 pemerintahan. Membaiknya tingkat kepercayaan publik seiring dengan kepuasan akan kinerja pemerintah (59%). Angka itu merupakan yang tertinggi sejak Juni 2015. Publik pun optimistis pada arah perjalanan bangsa. 1 Hal ini berbanding terbalik dengan laporan Edelman Trust Barometer 2016 yang merilis bahwa tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia kepada pemerintahnya hanya sebesar 58%, turun sekitar 7 poin pada tahun 2014 ditengah eforia terpilihnya Presiden Joko Widodo masih di atas 65%. Bahkan di kalangan akademisi pun, kepercayaan kepada Pemerintah juga makin susut. Pada tahun lalu, angkanya masih 72%, tapi tahun ini menyusut menjadi tinggal 66%.Berarti sekitar 1 dari hampir 3 warga masyarakat Indonesia, kini mulai kehilangan kepercayaannya kepada pemimpinnya. 2 1 http://baranews.co/web/read/63168/kepercayaan. publik.pada.pemerintah.pulih.presiden.jokowi.diminta. manfaatkan.momentum#.v3yn46kyr34, diakses 01 Juli 2016, 13.45 WIB. 5

Dua isu utama yang memicu rasa ketidakpercayaan masyarakat di Indonesia, yakni (1) persoalan ketimpangan pendapatan dan pengentasan kemiskinan; dan (2) problem akses terhadap pendidikan dan keberlanjutan studi, juga menjadi ganjalan bagi kemajuan Indonesia. 3 Proporsi Tingkat Kepercayaan Pemerintah Berdasarkan Jenis Kelamin Tingkat kepercayaan yang tinggi kepada Pemerintah Nasional, Provinsi Aceh, dan Kabupaten/ Kota berdasarkan jenis kelamin lebih didominasi oleh perempuan daripada laki-laki, walaupun perbedaan proporsinya tidak terlalu jauh. Analisis data menunjukan bahwa ketidakpercayaan terhadap pemerintah provinsi lebih besar sedikit (laki-laki 36% dan perempuan 33,9%) dibandingkan ketidakpercayaan di level pemerintah nasional (33,9% laki dan 30,9% perempuan) dan kabupaten/kota laki 34,2% dan 32% perempuan). Berarti angka yang mendekati 4% harus menjadi perhatian serius pemerintah provinsi untuk menyusun sekaligus memperbaiki tingkat kepercayaan terhadap masyarakat. Data ini juga menjadi menarik untuk dilakukan studi lebih lanjut mengenai pengaruh gender pada penilaian tingkat kepercayaan. Proporsi Tingkat Kepercayaan Pemerintah Berdasarkan Usia Data menunjukan bahwa usia lanjut lebih besar kepercayaannya kepada pemerintah. Terlihat perolehan data kepercayaan responden usia lanjut sebesar 71,2% pemerintah nasional; 64,9% provinsi; dan 70,2% kabupaten/kota. Menariknya kepercayaan usia lanjut di level provinsi sedikit rendah dibandingkan usia lanjut di pusat dan kabupaten/kota. Pada sisi lain menunjukkan responden remaja memiliki derajat ketidakpercayaan paling tinggi dibanding kelompok usia lain pada semua tingkat pemerintahan. Data ini menarik untuk dilakukan studi lebih lanjut mengenai dinamika kepercayaan politik penduduk remaja di Aceh. 2 Kris Moerwanto. (2016). Survey Edelman 2016: Kepercayaan Publik Makin Merosot. https://kris170845. wordpress.com/2016/03/07/survey-edelman-2016-kepercayaan-publik-makin-merosot/, diakses 01 Juli 2016, 13.30 WIB. 3 ibid 6

Proporsi Tingkat Kepercayaan Pemerintah Berdasarkan Pendidikan Grafik menunjukkan bahwa semua tingkatan pendidikan memiliki kepercayaan yang besar kepada pemerintah, baik nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota. Tingkat pendidikan rendah mendominasi daripada tingkat kependidikan yang lain dengan proporsi di atas 70%. Berdasarkan grafik di bawah, terlihat kelompok responden yang berlatarbelakang pendidikan tinggi memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi pada pemerintah nasional (67,3%), kemudian sedikit menurun pada pemerintah provinsi (64,9%), dan menjadi rendah pada pemerintah kab/kota (58,7%). Analisis data survei mengindikasikan derajat ketidakpercayaan responden berpendidikan menengah lebih tinggi (rata-rata 63% - 66%) dibanding responden kelompok pendidikan lain Proporsi Tingkat Kepercayaan Pemerintah Berdasarkan Pekerjaan Masyarakat Aceh dengan beragam latar jenis pekerjaan memiliki kadar kepercayaan cukup tinggi kepada pemerintah, baik pada tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota. Gambar di bawah menunjukkan bahwa dua kelompok pekerjaan - (1) petani dan nelayan; dan (2) para ibu yang mengurus rumah tangga (IRT) - memiliki tingkat kepercayaan tertinggi kepada semua tingkatan pemerintah dibanding semua kelompok jenis pekerjaan lainnya. Data hasil survei ini juga mengindikasikan bahwa kelompok pedagang dan wiraswasta, kelompok pelajar merupakan dua kelompok pekerjaan yang memiliki kadar ketidakpercayaan tertinggi pada semua level pemerintahan. Data ini memperlihatkan fenomena menarik dimana jenis pekerjaan mempengaruhi kadar kepercayaan orang-orang yang terlibat dalam lapangan kerja tertentu pada pemerintahan. Tentu saja dibutuhkan studi lebih lanjut untuk menilai dinamika kepercayaan pada keempat kelompok ekstrim ini.. 7

KESIMPULAN 1. Hampir 70% masyarakat Aceh memiliki kepercayaan yang besar kepada Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Hal ini tentunya menunjukkan bahwa masyarakat Aceh masih menaruh harapan besar kepada pemerintah. 2. Namun perlu diperhatikan bahwa derajat kepercayaan masyarakat Aceh pada pemerintah provinsi terindikasi sedikit lebih rendah dibanding pemerintah di tingkat nasional dan pemerintah kabupaten/kota. Indikasi ini tidak semata mengacu ke personal pemimpin namun menjadi ukuran kinerja semua instansi di tingkat provinsi Aceh yang kemungkinan mempengaruhi kadar kepercayaan masyarakat Aceh. 3. Tingkat kepercayaan yang tinggi kepada Pemerintah Nasional, Provinsi Aceh, dan Kabupaten/Kota berdasarkan jenis kelamin lebih didominasi oleh perempuan daripada laki-laki, walaupun perbedaan proporsinya tidak terlalu jauh. 4. Ditinjau dari segi jenis kelamin, laki-laki dan perempuan masih menaruh kepercayaan kepada pemerintah, dimana data menunjukan hampir 60% lebih menyatakan percaya. 5. Usia responden dibagi atas 3 kelompok, yaitu usia 17-30 tahun masuk kelompok remaja, usia 31-50 tahun menjadi kelompok dewasa, dan usia 41-60 tahun masuk kelompok lanjut, menunjukkan bahwa semua kelompok memiliki kepercayaan yang besar pada pemerintah di level nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. 6. Masyarakat Aceh dengan berbagai jenis pekerjaan memiliki kadar kepercayaan yang cukup tinggi kepada pemerintah, baik nasional, provinsi, maupun kabupaten/ kota. Meskipun demikian kelompok pedagang dan wiraswastaserta pelajar yang memiliki derajat kepercayaan yang sedikit lebih rendah dibandingkan kelompok lain. *** 8

Referensi Ari, S., & Norrbacka, R. I. (2009). Trust and Integrity Violations in Finnish Public. Halduskultuur, 10:74-93. Colquitt, J.A, Scott,B.A and LePine, J. A. (2007).Trust, Trustworthiness, and Trust Propensity: A Meta-Analytic Test of Their Unique Relationships With Risk Taking and Job Performance. Journal of Applied Psychology, Vol. 92, No. 4, 909 927. Fard, H. D., & Rostamy, A. A. (2007). Promoting Public Trust in Public Organization: Explaining the Role of Public Accountability. Public Organiz Rev, 7:331-344. Fukuyama, F. (1995). Trust: The Social Virtues and the Creation Of Prosperity. New York: Free Press. Hetheringthon, Marc J. (1998). The Political Relevance of Political Trust. The American Political Science Review, Vol. 92, No. 4, pp. 791-808. Yani, Andi Ahmad. (2015). The Dynamic of Indonesian Political Trust in the Beginning of Reform Era. Jurnal Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Vol. 12, No.1, hlm 55-68. 9