PEMROGRAMAN REGRESI LINEAR, FUNGSI PARABOLIK DAN FUNGSI PERPANGKATAN DENGAN VISUAL BASIC. Santosa 1

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DIMENSI DAN MODEL MATEMATIKA

PENGGUNAAN BAHASA PROGRAM BASIC UNTUK PENENTUAN KOEFISIEN INFILTRASI TANAH

Konsep Dasar Perhitungan Numerik

BAB 2 LANDASAN TEORI

REGRESI DAN INTERPOLASI

Regresi Linear untuk Memperkirakan Pengurangan Hutan di Indonesia

REGRESI LINEAR SEDERHANA

BAB 2 LANDASAN TEORI. teknik yang umum digunakan untuk menganalisis. hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisis regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dan Korelasi 1. Model Regresi Linear 2. Penaksir Kuadrat Terkecil 3. Prediksi Nilai Respons 4. Inferensi Untuk Parameter-parameter Regresi 6.

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi sangat berperan penting bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan

STATISTIK PENDIDIKAN

1. Model Regresi Linear dan Penaksir Kuadrat Terkecil 2. Prediksi Nilai Respons 3. Inferensi Untuk Parameter-parameter Regresi 4.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum

BAB 2 LANDASAN TEORI. bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN:

Regresi Linear Sederhana

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

Atina Ahdika. Universitas Islam Indonesia 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB 2 LANDASAN TEORI. bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam

REGRESI LINEAR SEDERHANA

KORELASI DAN REGRESI LINIER SEDERHANA

PENERAPAN PERSAMAAN VERHULST UNTUK MENGHITUNG MAHASISWA AKTIF UNIVERSITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi berkembang sangat pesat di dalam kehidupan

BAB VI ANALISIS REGRESI LINEAR GANDA

Analisis Perbandingan Berbagai Uji Pencilan Pada Analisis Regresi Admi Nazra Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas

PROGRAM STUDI PEND. EKONOMI DAN KOPERASI FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ============================================ SILABUS MATA KULIAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR METODE NUMERIK. oleh. Tim Dosen Mata Kuliah Metode Numerik

SIMULASI DAN PEMODELAN SISTEM PERTANIAN. Santosa Staf Pengajar Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang, 2006

ANALISIS REGRESI KUANTIL

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR HOMOGEN DENGAN KOEFISIEN KONSTAN MENGGUNAKAN METODE ADAMS BASHFORTH MOULTON

Program Magister Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor 2014

SILABUS. URAIAN MATERI PEMBELAJARAN Estimasi parameter: 1. Pengenalan pendugaan titik (estimasi point) pada pendugaan selang (estimasi interval)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis

KOMPUTASI DISTRIBUSI SUHU DALAM KEADAAN MANTAP (STEADY STATE) PADA LOGAM DALAM BERBAGAI DIMENSI

Metode Statistika Pertemuan XII. Analisis Korelasi dan Regresi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2003:58) pengertian objek penelitian sebagai berikut:

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PROSIDING ISBN :

Penelitian ini akan dilaksanakan selama + 5 (Lima) bulan, mulai dari. pengumpulan data dan penyusunan laporan hasil penelitian.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA

= parameter regresi = variabel gangguan Model persamaan regresi linier pada persamaan (2.2) dapat dinyatakan dalam bentuk matriks berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Teknik Hitung Manual Analisis Regresi Linear Berganda Dua Variabel Bebas

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 ( ) ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penentuan jumlah sampel minimum yang harus diambil. Tabel 4.1 Data Hasil Survei Pendahuluan. Jumlah Kepala Keluarga (Xi)

BAB I Pendahuluan. 1. Mengetahui pengertian penelitian metode regresi. 2. Mengetahui contoh pengolahan data menggunakan metode regresi.

Analisa Regresi Dua Variabel: Estimasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Oleh : I Md Artawan, SE, MM NIK Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar REGRESI SEDERHANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. informasi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Atiya Maulani, 2013

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

Universitas Negeri Malang

STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi

DAFTAR ISI. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

PEMANFAATAN SOFTWARE MATLAB DALAM PEMBELAJARAN METODE NUMERIK POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR SIMULTAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

Transkripsi:

1 PEMROGRAMAN REGRESI LINEAR, FUNGSI PARABOLIK DAN FUNGSI PERPANGKATAN DENGAN VISUAL BASIC Santosa 1 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasikan program komputer berbasis Windows untuk memecahkan masalah regresi linear, fungsi parabolik, dan fungsi perpangkatan, (2) mendapatkan program penghitungan keabsahan model matematis. Di dalam penyusunan program komputer untuk mendapatkan hasil regresi yang paling bagus dari data yang tersedia ialah dengan meminimalkan jumlah kuadrat residual. Adapun untuk keabsahan (validasi) model, dilakukan perhitungan koefisien determinasi r 2. Pemrograman komputer menggunakan software Visual Basic versi 6.0. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Telah dihasilkan program untuk penyelesaian regresi linear, fungsi parabolik, dan fungsi perpangkatan, dan (2) Program yang dirancang telah dilengkapi dengan penghitungan keabsahan model berupa nilai koefisien determinasi. Kata kunci : Pemrograman komputer, persamaan regresi, keabsahan model PENDAHULUAN Santosa (1993) telah menyajikan program komputer untuk beberapa model matematika, namun masih dalam lingkungan DOS. Pada perkembangan komputer saat ini dirasa perlu dirancang program pemodelan matematis dalam lingkungan Windows. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan : (1) untuk menghasikan program komputer berbasis Windows guna pemecahan masalah regresi linear, fungsi parabolik, dan fungsi perpangkatan, (2) mendapatkan program penghitungan keabsahan model matematis. METODOLOGI Di dalam penyusunan program komputer untuk mendapatkan hasil regresi yang paling bagus dari data yang tersedia ialah dengan meminimalkan jumlah kuadrat residual. Untuk keabsahan (validasi) model, dilakukan perhitungan koefisien determinasi r 2, 1 Staf Pengajar Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Andalas

2 dengan formula r 2 = (S t S r ) / S t. S t merupakan jumlah penyebaran pada peubah tak bebas yang terjadi sebelum dilakukan regresi, sedangkan S r merupakan jumlah kuadrat residual di sekitar garis regresi tersebut. Pemrograman komputer menggunakan software Visual Basic versi 6.0. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Regresi Linear Model persamaan matematis regresi linear yang dirancang adalah : Y = a 0 + a 1 X...(1) Penyelesaian nilai a 0 dan a 1 dalam dua persamaan simultan (2) dan (3) dengan dua nilai yang tidak diketahui, yaitu a 0 dan a 1. n. a 0 + X i. a 1 = Y i...(2) X i.a 0 + X i 2..a 1 = X i Y i...(3) dengan n adalah banyaknya pasangan data (X,Y). List program komputer yang didesain adalah sebagai berikut : Private Sub Form_Activate() 10 'PROGRAM BASIC : REGRESI LINEAR DAN KORELASI 20 Dim X(6), Y(6) As Single 21 SX = 0 22 SY = 0 23 X2 = 0 24 XY = 0 30 'BANYAKNYA PASANGAN TITIK = 6 35 N = 6 40 For I = 1 To 6 50 Print "PASANGAN TITIK (X,Y) KE "; I 60 X(I) = InputBox("DATA X:") 65 Y(I) = InputBox("DATA Y:") 70 SX = SX + X(I) 80 SY = SY + Y(I) 90 X2 = X2 + X(I) * X(I) 100 XY = XY + X(I) * Y(I) 110 Next 120 XM = SX / N

3 130 YM = SY / N 140 B = (N * XY - SX * SY) / (N * X2 - SX * SX) 150 A = YM - B * XM 155 Print "DIPEROLEH PERSAMAAN REGRESI LINEAR :" 160 Print "Y = A + B * x " 165 Print "DENGAN :" 170 Print "A = "; A 180 Print "B = "; B 190 'MENGHITUNG KORELASI : " 200 For I = 1 To 6 210 ST = (Y(I) - YM) ^ 2 + ST 220 SR = (Y(I) - A - B * X(I)) ^ 2 + SR 230 Next I 240 R2 = (ST - SR) / ST 250 R = Sqr(R2) 255 Print 260 Print "HASIL PERHITUNGAN KORELASI :" 270 Print "KOEFISIEN DETERMINASI = "; R2 280 Print "KOEFISIEN KORELASI R ="; R End Sub Dari pemasukan data 6 pasang titik (X,Y) berturut-turut (0,2), (1,3), (2,4), (3,5), (4,6), dan (5,7), diperoleh hasil Y = 2 + 1 X. Dari contoh data tersebut tampak bahwa hasil validasi model diperoleh nilai koefisien determinasi r 2 = 1. Ini berarti terdapat kecocokan yang sempurna antara data pengamatan dan model matematisnya. 2. Fungsi Parabolik Model matematika untuk regresi parabolik adalah : Y = a 0 + a 1 X + a 2 X 2...(4) Penyelesaian regresi parabolik ini adalah berupa sekumpulan tiga persamaan simultan dengan tiga nilai yang tidak diketahui, yaitu a 0, a 1 dan a 2, disajikan pada persamaan (5), (6), dan (7). n. a 0 + X i. a 1 + X i 2. a 2 = Y i...(5) X i.a 0 + X i 2..a 1 + X i 3. a 2 = X i Y i...(6)

4 X i.a 0 + X i 2..a 1 + X i 4. a 2 = X i 2 Y i...(7) dengan n adalah banyaknya pasangan data (X,Y). List program komputer yang didesain adalah sebagai berikut : Private Sub Form_Activate() 10 Rem "PROGRAM BASIC : REGRESI PARABOLIK DAN KORELASI " 20 Dim X(5), Y(5) As Single 21 P = 0 22 Q = 0 23 R = 0 24 S = 0 25 T = 0 26 U = 0 27 V = 0 30 'BANYAKNYA PASANGAN TITIK = 5 35 N = 5 40 For I = 1 To 5 50 Print "PASANGAN TITIK (X,Y) KE "; I 60 X(I) = InputBox("DATA X :") 65 Y(I) = InputBox("DATA Y :") 70 P = P + X(I) 80 Q = Q + X(I) ^ 2 90 R = R + X(I) ^ 3 100 S = S + X(I) ^ 4 110 T = T + Y(I) 120 U = U + Y(I) * X(I) 130 V = V + Y(I) * X(I) ^ 2 140 Next 150 YM = T / N 160 D = (N * Q * S) + (P * R * Q) * 2 - Q ^ 3 - (N * R ^ 2) - (S * P ^ 2) 170 A = ((T * Q * S) + (P * R * V) + (Q * U * R) - (V * Q ^ 2) - (T * R ^ 2) - (S * U * P)) / D 180 B = ((N * U * S) + (T * R * Q) + (Q * P * V) - (U * Q ^ 2) - (R * V * N) - (S * T * P)) / D 190 C = ((N * Q * V) + (P * U * Q) + (T * P * R) - (T * Q ^ 2) - (U * R * N) - (V * P ^ 2)) / D 260 Print "HASIL REGRESI : " 265 Print "Y = A + B * X + C * X^2 " 270 Print "A="; A 280 Print "B="; B 290 Print "C="; C 300 Print 310 'MENGHITUNG KORELASI"

5 320 For I = 1 To 5 330 ST = (Y(I) - YM) ^ 2 + ST 340 SR = (Y(I) - A - B * X(I) - C * X(I) ^ 2) ^ 2 + SR 350 Next 360 R2 = (ST - SR) / ST 370 R = Sqr(R2) 380 Print "HASIL PERHITUNGAN KORELASI : " 390 Print "KOEFISIEN DETERMINASI = "; R2 400 Print "KOEFISIEN KORELASI r = "; R End Sub Dari pemasukan data 5 pasang titik (X,Y) berturut-turut (0,1), (1,6), (2,15), (3,28), dan (4,45), diperoleh hasil Y = 1 + 3 X + 2 X 2. Dari contoh data tersebut tampak bahwa hasil validasi model diperoleh nilai koefisien determinasi r 2 = 1. 3. Fungsi Perpangkatan Pada fungsi perpangkatan, hubungan antara peubah bebas X dan peubah tak bebas Y adalah : Y = X...(8) dengan dan adalah parameter penduga, yang nilainya didasarkan pada data hasil pengukuran. Pada model fungsi perpangkatan ini diasumsikan bahwa nilai X selalu positif. Untuk mengestimasi nilai dan dilakukan transformasi logaritma persamaan (8) sehingga menjadi persamaan (9)..log Y = log + log X...(9) dengan memisalkan bahwa log Y = Y, log =, dan log X = X, maka diperoleh suatu bentuk persamaan garis linear : Y = + X...(10) Dengan demikian maka nilai prediksi didapat melalui antilog, sedangkan nilai pada persamaan (10) tetap merupakan nilai pada fungsi perpangkatannya. List program komputer yang didesain adalah sebagai berikut :

Private Sub Form_Activate() 10 Rem "PROGRAM BASIC : FUNGSI PERPANGKATAN" 20 Dim X(5), Y(5), V(5), F(5) As Single 30 'BANYAKNYA PASANGAN TITIK = 5 31 N = 5 32 SV = 0 33 SF = 0 34 V2 = 0 35 VF = 0 40 For I = 1 To 5 50 Print "PASANGAN TITIK (X,Y) KE "; I 60 X(I) = InputBox("DATA X :") 65 Y(I) = InputBox("DATA Y :") 70 V(I) = Log(X(I)) / Log(10) 80 F(I) = Log(Y(I)) / Log(10) 90 SV = SV + V(I) 100 SF = SF + F(I) 110 V2 = V2 + V(I) ^ 2 120 VF = VF + V(I) * F(I) 130 Next 140 VM = SV / N 150 FM = SF / N 160 B = (N * VF - SV * SF) / (N * V2 - SV ^ 2) 170 A = FM - B * VM 230 Print "FUNGSI PERPANGKATAN DLM. BENTUK Y = P * X ^ Q " 240 P = 10 ^ A 250 Q = B 260 Print "P = "; P 270 Print "Q = "; Q 280 Rem "MENGHITUNG KORELASI" 290 For I = 1 To N 300 ST = (F(I) - FM) ^ 2 + ST 310 SR = (F(I) - A - B * V(I)) ^ 2 + SR 320 Next I 330 R2 = (ST - SR) / ST 340 R = Sqr(R2) 345 Print 350 Print "HASIL PERHITUNGAN KORELASI :" 360 Print "KOEFISIEN DETERMINASI = "; R2 370 Print "KOEFISIEN KORELASI r = "; R End Sub 6

7 Dari pemasukan data 5 pasang titik (X,Y) berturut-turut (1,5), (2,20), (3,45), (4,80), dan (5,125), diperoleh hasil Y = 5 X 2. Dari contoh data tersebut tampak bahwa hasil validasi model diperoleh nilai koefisien determinasi r 2 yang sangat mendekati angka satu, yang berarti ada hubungan yang sangat erat antara model yang dirancang dengan data pengamatannya. KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Telah dihasilkan program untuk penyelesaian regresi linear, fungsi parabolik, dan fungsi perpangkatan dengan software Visual Basic 6.0. 2. Program yang dirancang telah dilengkapi dengan penghitungan keabsahan model berupa nilai koefisien determinasi. DAFTAR PUSTAKA Chapra, S. C. and R. P. Canale. 1985. Numerical Methods for Engineers. Mc. Graw Hill Book Company. Terjemahan : Sardy S. 1991. Metode Numerik untuk Teknik. Cetakan I, Penerbit Universitas Indonesia (UI Press), Jakarta. Santosa. 1993. Aplikasi Program BASIC untuk Analisis Data Penelitian Dalam Penyajian Model Matematika. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 133 hal. Santosa. 2000. Aplikasi Pemrograman Komputer untuk Rancang Bangun Model Matematika Dalam Bidang Pertanian. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Statistika di Bogor, 9 September 2000. Santosa. 2005. Aplikasi Visual Basic 6.0 dan Visual Studio.Net 2003 Dalam Bidang Teknik dan Pertanian. Penerbit Andi. Yogyakarta. Santosa. 2005. Pemrograman Regresi Linear, Fungsi Parabolik dan Fungsi Perpangkatan dengan Visual BASIC. https://www.scribd.com/doc/7571895/pemrograman- Regresi-Linear-Fungsi-Parabolik-dan-Fungsi-Perpangkatan-dengan-Visual-Basic [21 Juni 2016]

(Makalah ini diambil dari : Santosa. 2005. Program Regresi Linear, Fungsi Parabolik dan Fungsi Perpangkatan dengan Visual Basic. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas. Volume 9 No. 1 September 2005. hal. 40-45.) 8