BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dengan materi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam

27 If you plan to do an R&D project for thesis or dessertation, you should keep these cautions in mind. It is best to undertake a small-scale project

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media

Lampiran 1 . Materi A. Kompetensi 1. Kompetensi Inti 2. Kompetensi Dasar (KD)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297)

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris disebut Research and Development (R&D) adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang bertujuan mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Interaktif. interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2012: 297),

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbasis web sebagai sumber belajar IPS kelas VII SMP dengan materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. and Development), dengan menggunakan model pengembangan Borg and

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SD KELAS 3 (Studi Kasus: MI Muhammadiyah Bekangan)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

commit to user 44 BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Langkah langkah dalam memgembangkan e- modul menggunakan program

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian pengembangan (research and development). Metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah berupa sebuah CD

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI

JURNAL. Oleh : TRI ANJAYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN C. C1 Hasil analisis penilaian permainan oleh ahli materi. C2 Hasil analisis penilaian permainan oleh ahli media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kegiatan Siswa) berbasis masalah yang di dalamnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu jenis

LEMBAR EVALUASI UNTUK AHLI MEDIA

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR KELISTRIKAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH NGIJON 2, SLEMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas Negeri Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang tingkat ketertarikan siswa terhadap film animasi dalam pembelajaran,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah research and development (penelitian dan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dengan materi Interaksi Manusia dengan Lingkungan Ekonomi dan mengetahui kelayakan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dengan materi Interaksi Manusia dengan Lingkungan Ekonomi untuk pembelajaran IPS kelas VII SMP. Media pembelajaran yang dikembangkan, dinyatakan layak digunakan berdasarkan validasi oleh ahli materi, validasi ahli media, dan hasil ujicoba oleh guru serta tanggapan siswa. Penelitian pengembangan ini mengacu pada model pengembangan dan Borg & Gall, yang dibatasi pada beberapa tahap saja. Tahap-tahap tersebut meliputi: a) tahap pengumpulan informasi; b) tahap perencaan; c) tahap pengembangan produk; dan d) tahap validasi dan ujicoba. Berikut penjelasan tiap tahap yang dilakukan dalam penelitian dan pengembangan ini: a. Tahap pengumpulan informasi Tahap ini diawali dengan melakukan tinjauan standar isi. Tinjauan standar isi dilakukan dengan cara membuat pemetaan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Inti (KI), hasil pemetaan SK dan KI dapat dilihat pada lampiran 2. Berdasarkan tahapan tersebut diperoleh 56

57 materi yang akan dikembangkan dalam media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yaitu interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi. Setelah materi yang dikembangkan sudah ditentukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan studi pustaka untuk mengumpulkan materi interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi. b. Tahap perencanaan Tahap kedua ini terdiri dari pembuatan kisi-kisi instrumen penelitian yang menjadi kriteria penilaian media pembelajaran interaktif. Kisi-kisi instrumen yang telah selesai dibuat lalu dikembangkan menjadi instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah lembar validasi, lembar observasi dan pedoman wawancara. Lembar validasi digunakan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash berdasarkan penilaian ahli materi dan ahli media. Ahli materi memberikan penilaian berdasarkan aspek materi, pembelajaran, dan kebahasaan sedangkan ahli media memberikan penilaian berdasarkan aspek pemrograman dan tampilan. Lembar observasi dan pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui respon dan tanggapan guru serta siswa mengenai penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash di dalam kelas. Validasi instrumen dilakukan oleh dosen pembimbing. c. Tahap pengembangan Pada tahap ini dilakukan pembuatan produk media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash. Langkah-langkah yang dilakukan

58 yaitu; 1) Membuat story board. Story board dibuat dengan tujuan mempermudah dalam pembuatan media dan untuk menentukan tahap pengembangan selanjutnya, agar bagian-bagian dari media pembelajaran dapat tersusun dengan baik. Story board dibuat dengan cara menggambar sketsa di atas kertas, sketsa yang telah selesai dibuat lalu digambar ulang menggunakan komputer. Story board yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 4; 2) Story board lalu dijadikan acuan membuat layout. Layout dibuat dengan memperhatikan aspek warna dan komposisi; 3) Layout yang telah selesai dibuat lalu diisi dengan materi interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi. Materi di dalam media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash ini terdiri dari empat sub materi yaitu, kebutuhan, kegiatan ekonomi, faktor-faktor dalam lingkungan ekonomi dan masalah pokok ekonomi; dan 4) Setelah langkah penulisan materi, media lalu diberi video dan gambar yang dapat menunjang materi. Selain itu juga dilengkapi dengan petunjuk penggunaan yang dibuat dalam format pdf. d. Tahap validasi dan ujicoba Tahap validasi media dilakukan agar media pembelajaran interaktif yang dikembangkan dapat diketahui kelayakannya berdasarkan penilaian ahli materi dan ahli media. Validasi media pembelajaran interaktif dilakukan oleh: 1) ahli materi yang berkompeten di bidang interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi; dan 2) ahli media yang berkompeten dalam bidang media pembelajaran interaktif berbasis

59 macromedia flash. Data penilaian hasil validasi ahli materi tersaji dalam tabel 9, sedangkan data penilaian hasil validasi ahli media tersaji dalam tabel 10 dan 11. Produk media yang sudah divalidasi selanjutnya direvisi sesuai dengan saran dan masukan ahli saat proses validasi. Setelah media pembelajaran interaktif selesai direvisi kemudian dilakukan tahap ujicoba penggunaan media dalam pembelajaran di kelas, yang bertujuan untuk mengetahui respon guru serta siswa terhadap media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan. Tahap ujicoba dilaksanakan di SMP N 8 Yogyakarta. Ujicoba dilakukan dengan cara penggunaan media dalam pembelajaran di kelas oleh guru. Selama penggunaan media peneliti melakukan observasi terhadap penggunaan media tersebut. Setelah menggunakan media, guru diwawancara untuk diminta tanggapan, saran, dan komentarnya mengenai media pembelajaran interaktif yang dikembangkan. Selain guru, siswa juga diwawancara untuk diminta tanggapan dan komentarnya mengenai media pembelajaran interaktif yang dikembangkan. Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang telah melalui ujicoba di dalam kelas lalu direvisi kembali berdasarkan saran dan masukan dari guru serta siswa. Hasil akhir penelitian dan pengembangan ini adalah produk media pembelajaran interaktif berbasis macromedi flash untuk pembelajaran IPS SMP kelas VII. Produk media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dikemas dalam CD.

60 2. Hasil Validasi a. Hasil Validasi Ahli Materi Sebelum melakukan ujicoba, media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan divalidasi terlebih dahulu oleh ahli materi. Validasi materi dilaksanakan oleh dosen Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta yang mempunyai latar belakang sesuai dengan materi yang dikembangkan. Validasi oleh ahli materi bertujuan untuk mendapatkan informasi, kritik, dan saran agar media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan menjadi produk yang berkualitas secara aspek materi, pembelajaran dan kebahasaan. Hasil validasi tersebut dapat dilihat pada tabel 9. Skor maksimal dari masing-masing item pernyataan dalam lembar validasi adalah 5 sedangkan skor minimum adalah 1.

61 Tabel 9. Hasil Validasi Ahli Materi No Aspek Indikator Nilai 1 Materi yang diberikan sesuai dengan Kompetensi Inti 4 2 Materi yang diberikan sesuai dengan Kompetensi Dasar 4 3 Kebenaran konsep 3 4 Materi Kemutakhiran materi yang disajikan 4 5 Materi disajikan dengan urut dan sistematis 3 6 Kejelasanan uraian materi 3 7 Kemudahan memahami materi 4 8 Contoh yang diberikan sesuai dengan materi 4 9 Kesesuian tujuan dengan Kompetensi Inti 4 10 Kesesuian tujuan dengan Kompetensi Dasar 4 11 Pemberian motivasi 3 12 Ketersediaan rangkuman materi 3 13 Kesesuaian indikator dengan KI 4 14 Latihan dan evaluasi materi 3 15 Pembelajaran Kejelasan petunjuk penggunanaan latihan dan evaluasi akhir 3 16 Respon terhadap jawaban pertanyaan 3 17 Cakupan materi dalam latihan dan evaluasi akhir 3 18 Kesesuain gambar, video, dan animasi untuk memperjelas materi 4 19 Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat berfikir siswa 4 20 Kejelasan penggunaan bahasa 4 21 Kebahasan Ketepatan istilah yang digunakan 4 22 Ketepatan tata bahasa dan ejaan 4 23 Bahasa yang digunakan membangkitkan rasa ingin tahu siswa 4 Jumlah 83 Persentase 72% Rentang Skor 78,20 < X 96,54 Rerata skor 3,61 Sumber: Data Primer yang Diolah

62 Hasil validasi ahli materi menunjukkan hasil jumlah skor sebesar 83 dengan persentase 72%, dan rerata skor sebesar 3,61 dengan kategori baik. b. Hasil Validasi Ahli Media Sebelum melakukan ujicoba, media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan juga divalidasi terlebih dahulu oleh ahli media. Validasi media dilaksanakan oleh dosen Pendidikan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta yang mempunyai latar belakang sesuai dengan media yang dikembangkan. Validasi oleh ahli media bertujuan untuk mendapatkan informasi, kritik, dan saran agar media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan menjadi produk yang berkualitas secara aspek pemograman dan tampilan. Hasil validasi tersebut dapat dilihat pada tabel 10 dan tabel 11. Skor maksimal dari masing-masing item pernyataan dalam lembar validasi adalah 5 sedangkan skor minimum adalah 1.

63 Tabel 10. Hasil Validasi Ahli Media Tahap I No Aspek Indikator Nilai 1 Ketertarikan menu 3 2 Pemograman Kejelasan petunjuk penggunaan 3 3 Dapat membangkitkan motivasi siswa 3 4 Ketepatan ukuran huruf 4 5 Ketepatan jenis huruf 4 6 Variasi huruf 3 7 Penggunaan jarak (baris, spasi, alinea) 4 8 Teks mudah dibaca 3 9 Kejelasan gambar video 4 10 Kejelasan suara video 4 11 Ketepatan ukuran tampilan video 3 12 Kejelasan gambar 4 13 Ketepatan ukuran gambar 4 Tampilan 14 Penempatan gambar dan animasi 3 15 Kemudahan mencari tombol navigasi 2 16 17 18 Konsistensi penempatan tombol navigasi Ketepatan pemilihan warna background Keserasian pemilihan warna background dengan teks dan gambar 19 Komposisi layout 3 20 Konsistensi penyajian antar halaman 3 Sumber: Data Primer yang Diolah Jumlah 67 Persentase Skor 67% Rentang Skor 52, 02 < X 67, 98 Rerata Skor 3,35 2 4 4

64 Tabel 11. Hasil Validasi Ahli Media Tahap II No Aspek Indikator Nilai 1 Ketertarikan menu 4 2 Pemograman Kejelasan petunjuk penggunaan 4 3 Dapat membangkitkan motivasi siswa 4 4 Ketepatan ukuran huruf 4 5 Ketepatan jenis huruf 4 6 Variasi huruf 3 7 Penggunaan jarak (baris, spasi, alinea) 4 8 Teks mudah dibaca 4 9 Kejelasan gambar video 3 10 Kejelasan suara video 3 11 Ketepatan ukuran tampilan video 3 12 Kejelasan gambar 4 13 Ketepatan ukuran gambar 3 Tampilan 14 Penempatan gambar dan animasi 3 15 Kemudahan mencari tombol navigasi 4 16 17 18 Konsistensi penempatan tombol navigasi Ketepatan pemilihan warna background Keserasian pemilihan warna background dengan teks dan gambar 19 Komposisi layout 4 20 Konsistensi penyajian antar halaman 4 Sumber: Data Primer yang Diolah Jumlah 74 Persentase Skor 74% Rentang Skor 67, 98 < X 83, 99 Rerata Skor 3,7 4 4 4

65 Hasil validasi ahli media tahap I menunjukkan hasil jumlah skor sebesar 67 dengan persentase 67%, dan rerata skor sebesar 3,35 dengan kategori cukup. Pada validasi ahli media tahap II menunjukkan hasil jumlah skor sebesar 74 dengan persentase 74%, dan rerata skor sebesar 3,7 dengan kategori baik. Berdasarkan hasil validasi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan mengalami perkembangan kualitas yang baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan rerata skor yang mengalami kenaikan. 3. Hasil Ujicoba Ujicoba dilakukan untuk mengetahui kelayakan media interaktif berbasis macromedia flash berdasarkan tanggapan dan respon guru IPS dan siswa SMP kelas VII. Ujicoba dilaksanakan di SMP N 8 Yogyakarta. Jumlah responden sebanyak 2 orang guru IPS dan 15 siswa. Ujicoba dilakukan dengan cara menggunakan media dalam proses pembelajaran di kelas. Penilaian ujicoba meliputi aspek media, materi dan pembelajaran. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi saat penggunaan media dalam pembelajaran dan wawancara setelah penggunaan media. a. Hasil Observasi Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai respon guru dan siswa saat penggunan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dalam pembelajaran. Data hasil observasi disajikan berikut ini:

66 1) Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash membantu siswa untuk lebih fokus mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat dari perhatian siswa saat guru sedang menyampaikan materi. 2) Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash membantu siswa untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran hal ini terlihat dengan keterlibatan siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditampilkan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash. 3) Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dapat membangkitkan motivasi siswa. 4) Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash membantu siswa untuk berpikir kritis. Hal ini terlihat dari komentar maupun tanggapan siswa mengenai materi yang disampaikan. 5) Siswa memahami materi yang disampaikan dengan menggunakan media. Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan guru mengenai materi yang disajikan. 6) Guru dapat menggunakan media dengan mudah. Hal ini terlihat dari tidak adanya kendala saat guru menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran. 7) Penggunaan media mempermudah tugas guru dalam penyajian materi.

67 b. Hasil Wawancara Guru Melalui wawancara dengan guru, peneliti mendapatkan informasi mengenai tanggapan guru terhadap media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan. Hasil wawancara dengan guru dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan sudah menggunakan bahasa yang komunikatif. 2) Tampilan gambar dan video dalam media pembelajaran sudah jelas, namun untuk suara perlu dibantu dengan alat lain misalnya speaker agar suara lebih terdengar jelas. 3) Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan dapat membantu guru dalam menyampaikan materi. Hal itu dapat meminimalisir kesalahan persepsi terhadap apa yang disampaikan guru. 4) Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash menyajikan materi dengan jelas dan menarik sehingga mudah dipahami. Selain itu materi juga disajikan dengan kalimat dan istilah yang mudah dipahami. 5) Penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan variatif. Siswa lebih tertarik mengikuti pembelajaran. 6) Penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dapat membantu siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Media

68 juga memungkinkan siswa untuk menggali informasi dan mengerjakan tugas secara mandiri. 7) Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash mudah digunakan. c. Wawancara Siswa Peneliti tidak hanya melakukan wawancara dengan guru tetapi juga melakukan wawancara dengan siswa. Wawancara dengan siswa dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai tanggapan siswa terhadap media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan. Hasil wawancara dengan siswa dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Tampilan gambar dan video dalam media pembelajaran sudah jelas, namun untuk suara kurang terdengar jelas sehingga perlu dibantu dengan alat lain misalnya speaker. 2) Materi disajikan dengan jelas, menarik, serta mudah dipahami karena penyajian materi dilengkapi dengan gambar dan video. 3) Media interaktif berbasis macromedia flash menyajikan materi dengan bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami. Media juga menggunakan istilah yang mudah dipahami oleh siswa. 4) Penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dapat menciptakan suasana yang menyenangkan. Penggunaan media juga dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa.

69 5) Siswa merasa lebih mudah memahami materi yang disampaikan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash. 6) Siswa merasa lebih tertarik mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash. 7) Siswa merasa pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash menjadi lebih menyenangkan dan variatif. 4. Hasil Revisi Produk Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan melalui tahap validasi oleh ahli media dan materi, sebelum diujicobakan. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi terdapat beberapa bagian pada media pembelajaran yang harus diperbaiki. Selain perbaikan berdasarkan penilaian ahli media dan ahli materi, media pembelajaran juga diperbaiki berdasarkan ujicoba. Berikut penjelasan proses perbaikan tersebut: a. Revisi tahap I Revisi pertama dilakukan mengacu pada saran, komentar, dan hasil validasi ahli materi dan ahli media. Adapun revisi yang dilakukan dalam revisi pertama ini adalah:

70 1) Saran ahli materi Untuk meningkatkan kualitas dari media pembelajaran yang dikembangkan, ahli materi memberikan beberapa masukan mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki dalam media pembelajaran. Berikut revisi yang dilakukan sesuai saran ahli materi: a) Mengganti gambar rumah Gambar rumah yang digunakan dalam sub materi kegiatan ekonomi kurang jelas karena terhalang oleh gambar pohon, selain itu tampilan rumah yang berbentuk joglo kurang memperlihatkan bentuk rumah yang sering dijumpai siswa. Gambar rumah tersebut diganti dengan gambar rumah yang lebih jelas, baik tampilan maupun bentuknya. Tampilan gambar rumah sebelum dan sesudah direvisi dapat dilihat pada lampiran 20 gambar 1 dan 2. b) Mengganti gambar buku dengan gambar pakaian Gambar buku pada sub materi kegiatan ekonomi kurang tepat dalam menggambarkan kebutuhan sehari-hari. Bentuk buku juga kurang tepat karena tidak sesuai dengan bentuk buku yang sering digunakan siswa. Gambar buku diganti dengan gambar pakaian karena lebih tepat dalam menggambarkan kehidupan sehari-hari. Tampilan gambar buku sebelum dan sesudah diganti dengan gambar pakaian dapat dilihat pada lampiran 20 gambar 3 dan 4.

71 c) Mengganti kalimat pada tampilan awal kegiatan ekonomi produksi Pada tampilan awal kegiatan ekonomi produksi terdapat kalimat Mengapa orang pada gambar melakukan gambar tersebut? Kalimat tersebut kurang tepat untuk menanyakan hal yang dimaksudkan. Kalimat tersebut diganti dengan Apa yang sedang dilakukan orang tersebut? Tampilan kalimat sebelum dan sesudah direvisi dapat dilihat pada lampiran 20 gambar 5 dan 6. d) Menganti gambar tukang parkir Pada sub materi kegiatan ekonomi produksi terdapat gambar tukang parkir yang sedang berdiri. Gambar tersebut kurang sesuai untuk menunjukkan kegiatan produksi. Gambar tersebut lalu diganti dengan gambar tukang parkir yang sedang merapikan kendaraan yang diparkirkan, sehingga lebih jelas dalam menunjukkan kegiatan ekonomi produksi. Tampilan gambar tukang parkir sebelum dan sesudah direvisi dapat dilihat pada lampiran 20 gambar 7 dan 8. e) Mengganti video kegiatan produksi Video kegiatan ekonomi yang memperlihatkan keadaan di pasar Beringharjo kurang tepat dalam menyampaikan materi kegiatan produksi karena lebih banyak menampilkan kegiatan jual beli. Video tersebut diganti dengan video yang menampilkan kegiatan produksi perusahaan air minum, sehingga lebih tepat dalam menyampaikan materi kegiatan produksi. Tampilan video

72 sebelum dan sesudah direvisi dapat dilihat pada lampiran 20 gambar 9 dan 10. f) Mengganti alternatif jawaban soal evaluasi pilihan ganda nomor 8 Pilihan jawaban pada soal pilihan ganda nomor 8 kurang tepat karena tidak sesuai dengan pertanyaan yang ditampilkan. Pilihan jawaban tersebut lalu diganti dengan jawaban yang sesuai. Tampilan soal sebelum dan sesudah direvisi dapat dilihat pada lampiran 20 gambar 11 dan 12. 2) Saran ahli media a) Menghilangkan halaman pengenalan Halaman pengenalan pada tampilan awal media pembelajaran dihilangkan. Tampilan halaman pengenalan yang dihilangkan dapat dilihat pada lampiran 20 gambar 13 dan 14. b) Mengganti tampilan halaman home Pada halaman home menampilkan empat tombol pilihan halaman. Ke-empat tombol tersebut hanya dapat dijumpai pada halaman home. Menurut ahli media penempatan ke-empat tombol tersebut kurang efektif, sehingga perlu direvisi. Revisi dilakukan dengan cara menempatkan ke-empat pilihan tombol tersebut di tiap halaman yang ada pada media pembelajaran. Selain itu juga dilakukan penambahan tombol pilihan materi. Tampilan halaman home sebelum dan sesudah revisi dapat dilihat pada lampiran 20 gambar 15 dan 16.

73 c) Menghilangkan suara musik Selain dilengkapi dengan gambar, media pembelajaran yang dikembangkan juga dilengkapi dengan suara musik yang dapat didengarkan selama media pembelajaran digunakan. Menurut ahli media, ketersediaan suara musik justru dapat membuat pembelajaran menjadi tidak efektif karena dapat mengganggu guru saat menyampaikan materi. Tampilan tombol pengontrol volume musik sebelum dan sesudah dihilangkan dapat dilihat pada lampiran 20 gambar 17 dan 18. d) Menghilangkan animasi bukubu Pada tampilan media pembelajaran terdapat animasi buku biru yang bernama bukubu. Animasi tersebut kurang sesuai jika ditempatkan dalam media pembelajaran sehingga perlu dihilangkan. Tampilan animasi bukubu sebelum dan sesudah dihilangkan dapat dilihat pada lampiran 20 gambar 19 dan 20. e) Mengganti halaman profil dengan tulisan nama pengembang Pada halaman home media pembelajaran terdapat tombol profil yang jika di-klik akan masuk ke halaman profil, halaman profil memuat profil pengembang, dosen pembimbing, ahli media, dan ahli materi. Ketersediaan tombol profil tidak efektif sehingga perlu dihilangkan, sebagai gantinya terdapat tulisan nama pengembang pada halaman media pembelajaran. Tampilan tombol profil sebelum dan sesudah dihilangkan dapat dilihat pada lampiran 20 gambar 21 dan 22.

74 f) Mengganti kemasan CD pembelajaran Media pembelajaran dikemas dalam CD pembelajaran dan diberi CD case. CD pembelajaran diberi label dan dimasukan ke dalam CD case yang berbetuk bulat. Berdasarkan saran ahli media keemasan CD pembelajaran tersebut perlu diganti dengan CD case yang lebih besar, sehingga label judul media pembelajaran buka hanya terdapat pada CD tetapi juga pada CD case. Tampilan kemasan media pembelajaran sebelum dan sesudah diganti dapat dilihat pada lampiran 20 gambar 23 dan 24. b. Revisi Tahap II Revisi tahap II dilakukan mengacu pada saran, komentar, dan hasil observasi saat ujicoba produk dan wawancara pengguna. Adapun revisi yang dilakukan dalam revisi tahap II ini adalah: a) Mencetak petunjuk penggunaan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru peneliti mendapatkan hasil bahwa guru tidak mengalami kesulitan dalam pengoperasian media pembelajaran, namun guru memberikan saran agar petunjuk penggunaan media dapat dicetak sehingga guru lebih mudah untuk mempelajari cara pengoperasian media. Tampilan petunjuk media pembelajaran sebelum dan sesudah dicetak dapata dilihat pada lampiran 20 gambar 25.

75 B. Pembahasan 1. Hasil Pengembangan Produk Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan. Hasil penelitian dan pengembangan ini adalah produk media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dengan materi interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi. Terdapat beberapa masalah yang melatarbelakangi pengembangan media dalam penelitian ini. Masalahmasalah tersebut meliputi: a. belum optimalnya pemanfaatan komputer di sekolah, masih terbatas pada mata pelajaran tertentu; b. kurangnya kemampuan dan kemauan guru dalam mengembangkan media pembelajaran, khususnya media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash; c. belum bervariasinya penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran; dan d. belum banyak media dengan materi Interaksi Manusia dengan Lingkungan Ekonomi yang memenuhi kelayakan untuk digunakan dalam pembelajaran. Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan dengan mengacu pada tahapan penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall. Borg & Gall (1983: 775) memaparkan ada sepuluh tahap dalam penelitian dan pengembangan, namun dalam penelitian dan pengembangan ini kesepuluh langkah tersebut disederhanakan menjadi empat langkah. Adapun faktorfaktor yang mendasari penyederhaan tersebut yaitu:

76 a. Keterbatasan waktu Jika penelitian dan pengembangan ini dilakukan dengan sepuluh tahapan akan memerlukan waktu dan proses yang relatif panjang dan lama. Oleh karena itu, melalui penyederhanaan menjadi empat tahapan penelitian dan pengembangan ini selesai dengan waktu yang lebih singkat tetapi tetap efisien dan efektif dalam proses dan hasilnya. b. Keterbatasan biaya Biaya yang relatif besar akan diperlukan jika penelitian ini dilakukan dalam sepuluh tahap. Oleh karena itu, melalui penyederhanaan tahapan penelitian ini bisa selesai dengan jumlah biaya yang relatif terjangkau. c. Kesamaan tahapan Berdasarkan kesepuluh tahap penelitian dan pengembangan model Borg & Gall, ada beberapa tahap yang memiliki kesamaan tujuan. Kesamaan tersebut terlihat pada beberapa tahap, seperti tahap ujicoba lapangan awal (preliminary field testing), tahap ujicoba lapangan (main field testing), dan tahap ujicoba pelaksanaan lapangan (operational field testing). Adanya kesamaan pada beberapa tahap ujicoba tersebut, membuat peneliti menyederhanakan menjadi satu tahap ujicoba yaitu setelah revisi tahap I. Kesamaan tujuan juga terlihat pada tahap revisi produk sehingga peneliti menyederhanakan menjadi dua tahap revisi produk yaitu setelah produk divalidasi dan setelah ujicoba produk.

77 d. Pendapat Borg & Gall Borg & Gall (1983: 792) menyarankan untuk membatasi penelitian dan pengembangan dalam skala kecil termasuk membatasi langkah penelitian dalam penelitian tesis dan disertasi. If you plan to do an R & D project for a thesis or dissertasion, you sholud keep these cautions in mind. It is best to undertake a small-scale project that involves a limited amount original instruction design. Also, unless you have substantial financial resources, you will need to avoid expensive instructional media such as 16-mm film and synchronized slidetape. Another way to scale down the project is to limit development to just a few step of the R & D cycle Keempat tahap penelitian dan pengembangan ini meliputi: a. tahap pengumpulan informasi; b. tahap perencanaan; c. tahap pengembangan; dan d. tahap validasi dan ujicoba. Tahap pengumpulan informasi dilakukan tinjauan standar isi yang meliputi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Inti (KI) dan studi pustaka. Setelah tahap pengumpulan informasi selesai, selajutnya dilakukan tahap perencanaan. Pada tahap ini dilakukan pembuatan kisi-kisi instrumen penelitian dan pembuatan instrumen penelitian. Kisi-kisi instrumen penelitian dibuat dengan berpedoman pada kriteria mengevaluasi media pembelajaran menurut Walker dan Hess. Kriteria penilaian media menurut Walker dan Hess menjadi pedoman dalam pembuatan kisi-kisi instrumen lembar validasi, lembar observasi dan pedoman wawancara. Kisi-kisi instrumen yang telah selesai dibuat selanjutnya menjadi pedoman dalam pembuatan instrumen penelitian.

78 Selanjutnya, tahap pengembangan produk terdiri dari pembuatan story board, pembuatan layout, penulisan materi, dan penambahan efek suara video, animasi dan gambar. Setelah pengembangan produk selesai, maka diperoleh media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash materi interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi. Produk awal media pembelajaran interaktif selanjutnya divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi memvalidasi sebanyak satu kali, hal ini disebabkan oleh rerata skor hasil validasi materi yang menunjukkan nilai sebesar 3,61 yang termasuk kategori baik sehingga media pembelajaran interaktif sudah memenuhi standar untuk diujicobakan. Ahli media memvalidasi sebanyak dua kali. Hal ini disebabkan oleh rerata skor hasil validasi ahli media tahap I masih menunjukkan nilai sebesar 3,35 yang termasuk kategori cukup sehingga belum memenuhi standar untuk diujicobakan. Media pembelajaran interaktif selanjutnya direvisi sesuai saran dan komentar ahli materi dan ahli media. Media pembelajaran interaktif yang telah direvisi, divalidasi kembali oleh ahli media. Validasi oleh ahli media pada tahap II ini menunjukkan hasil rerata skor sebesar 3,7 yang termasuk kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut media sudah layak untuk diujicobakan. Peneliti mencari sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013 untuk melaksanakan ujicoba. Hal ini dikarenakan materi Interaksi Manusia dengan Lingkungan Ekonomi merupakan materi yang tercantum dalam kurikulum 2013. Setelah melakukan proses pencarian, peneliti menemukan

79 sekolah yang menjadi lokasi penelitian, sekolah tersebut ialah adalah SMP N 8 Yogyakarta. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena SMP N 8 Yogyakarta sudah menerapkan kurikulum 2013. Selain itu, SMP N 8 Yogyakarta juga memiliki fasilitas yang dapat menunjang pemanfaatan media pembelajaran interaktif dalam proses pembelajaran. Fasilitas yang dimaksud adalah tersedianya LCD proyektor dan layar proyektor di setiap ruang kelas. Ujicoba dilaksanakan dengan cara penggunaan media pembelajaran interaktif dalam proses pembelajaran oleh guru. Selama proses pembelajaran menggunakan media, peneliti melakukan observasi terhadap penggunaan media tersebut. Guru yang telah menggunakan media di dalam proses pembelajaran kemudian diwawancara untuk diminta tanggapan, komentar, dan juga saran mengenai media yang dikembangkan. Guru yang diwawancara berjumlah 2 orang. Selain dilakukan wawancara terhadap guru, juga dilakukan wawancara terhadap siswa. Siswa yang diwawancara berjumlah 15 orang. Berdasarkan wawancara terhadap guru dan siswa, media kembali direvisi. Hasil revisi tahap II menghasilkan produk akhir media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dengan materi interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi. 2. Hasil Validasi Penghitungan rerata skor data yang diperoleh bertujuan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia

80 flash untuk pembelajaran IPS SMP Kelas VII. Hasil validasi yang diperoleh dibandingkan dengan kategori menurut Eko Putro W (2009: 238), seperti yang terlampir pada tabel 8. a. Hasil Validasi Ahli Materi Terdapat 23 pernyataan dalam lembar validasi ahli materi. Ahli materi melakukan validasi sebanyak satu kali. Berdasarkan data dapat diketahui jumlah skor yang diperoleh sebesar 83 dengan persentase 72%, dan rerata skor sebesar 3,61 dengan kategori baik serta rerata ideal adalah 69 dan simpangan baku ideal adalah 15,33. Perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 14. Berdasarkan penghitungan tersebut dapat dibuat konversi skor validasi ahli materi sebagai berikut: Tabel 12. Konversi Skor Validasi Ahli Materi Rentang Skor Rerata Skor Kategori X > 96,59 X > 4,2 Sangat Baik 78,20 < X 96, 59 3,4 < X 4,2 Baik 59, 80 < X 78, 20 2,6 < X 3,4 Cukup 41, 40 < X 59, 80 1,8 < X 2,6 Kurang X 41, 40 X 1,8 Sangat Kurang Sumber: Data Primer yang Diolah Validasi media oleh ahli materi dilakukan sebanyak satu kali. Validasi oleh ahli materi bertujuan agar produk media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan menjadi produk yang berkualitas secara aspek materi, pembelajaran dan kebahasaan. Hasil penghitungan validasi tersebut pada tiap aspek dapat dilihat pada tabel 13.

81 Tabel 13. Hasil Validasi Ahli Materi pada Tiap Aspek No Aspek yang Dinilai Skor yang Diperoleh 1. Materi 33 2. Pembelajaran 30 3. Kebahasaan 20 Jumlah 83 Rentang Skor 78,20 < X 96, 54 Rerata Skor 3, 61 Kategori Skor Baik Sumber: Data Primer yang Diolah Rerata skor akhir dari validasi ahli materi sebesar 3,61 berada pada rentang Mi + 0,6 Sbi < X Mi + 1,8 Sbi dengan rerata 3,4 < X 4,2 atau kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan layak untuk digunakan secara aspek pembelajaran dan kebahasaan. Penilaian produk oleh ahli materi berdasarkan rerata skor, disajikan dalam diagram berikut: 5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 Diagram Hasil Validasi Ahli Materi 3,61 Sumber: Data Primer yang Diolah Gambar 5. Diagram Hasil Validasi Ahli Materi

82 b. Hasil Validasi Ahli Media Terdapat 20 pernyataan dalam lembar validasi ahli media. Berdasarkan data dapat diketahui hasil validasi ahli media tahap I menunjukkan hasil jumlah skor sebesar 67 dengan persentase 67%, dan rerata skor sebesar 3,35 dengan kategori cukup. Pada validasi ahli media tahap II menunjukkan hasil jumlah skor sebesar 74 dengan persentase 74%, dan rerata skor sebesar 3,7 dengan kategori baik. serta rerata ideal adalah 60 dan simpangan baku ideal adalah 13,33. Perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 15. Berdasarkan penghitungan tersebut dapat dibuat konversi skor validasi ahli media sebagai berikut: Tabel 14. Konversi Skor Validasi Ahli Materi Rentang Skor Kategori Kategori X > 83, 99 X > 4,2 Sangat Baik 67, 98 < X 83, 99 3,4 < X 4,2 Baik 52, 02 < X 67, 98 2,6 < X 3,4 Cukup 36, 06 < X 52, 02 1,8 < X 2,6 Kurang X 36, 06 X 1,8 Sangat Kurang Sumber: Data Primer yang Diolah Validasi media oleh ahli media dilakukan sebanyak dua kali. Validasi oleh ahli media bertujuan agar produk media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan menjadi produk yang berkualitas secara aspek pemograman dan tampilan. Hasil penghitungan validasi tersebut pada tiap aspek dapat dilihat pada tabel 15.

83 Tabel 15. Hasil Validasi Ahli Media pada Tiap Aspek No Aspek yang Skor yang Diperoleh Dinilai Tahap I Tahap II 1. Pemograman 9 12 2. Tampilan 58 62 Jumlah 67 74 Rentang Skor 52,02 < X 67,98 67, 98 < X 83, 94 Rerata Skor 3, 35 3,7 Kategori Skor Cukup Baik Sumber: Data Primer yang Diolah Rerata skor akhir dari validasi ahli media sebesar 3,7 berada pada rentang Mi + 0,6 Sbi < X Mi + 1,8 Sbi dengan rerata 3,4 < X 4,2 atau kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan layak untuk digunakan secara aspek pemograman dan tampilan. Penilaian produk oleh ahli media berdasarkan rerata skor, disajikan dalam diagram berikut: 5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 Diagram Hasil Validasi Ahli Media Tahap I Tahap II Sumber: Data Primer yang Diolah Gambar 6. Diagram Hasil Validasi Ahli Media