Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 KUALITAS PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT TNI TINGKAT II KARTIKA HUSADA KABUPATEN KUBU RAYA

dokumen-dokumen yang mirip
Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI. Rosmawati

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 01 BONTI DI KECAMATAN BONTI KABUPATEN SANGGAU

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

V. KESIMPULAN DAN SARAN

disampaikan. Sedangkan hal yang perlu diperbaiki pada pelayanan jasa Aria jeans adalah: materi layanan yang tidak menarik secara visual; karyawan

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis serta didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

ANALISIS SIKAP KONSUMEN RAWAT INAP ATAS KUALITAS PELAYANAN RUMAH SAKIT MITRA HUSADA DI PRINGSEWU

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN ATAS PELAYANAN PADA PT JALUR NUSANTARA TRAVEL PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

Bisma, Vol 1, No 10, Februari 2017 KUALITAS PELAYANAN PADA MINIMARKET ALEX GRIYA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KUALITAS PELAYANAN JASA PADA CREDIT UNION PANCUR KASIH TEMPAT PELAYANAN SEBADU KABUPATEN LANDAK

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 KUALITAS PELAYANAN JASA PADA HOTEL SANTIKA DI PONTIANAK

Kata kunci : Persepsi, pasien, pelayanan, kesehatan

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KUALITAS PELAYANAN PADA PT SUMBERPRIMA EKABAHARI DI PONTIANAK

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMIK CIPTA DARMA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

Daftar Pustaka. Dessler, Garry (1999). Personal Management, Terjemahan Agus Dharma, Edisi Ketiga, Jakarta : Erlangga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN ATAS KUALITAS PELAYANAN PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) CABANG SEMARANG

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB 5 METODE PENELITIAN

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KUALITAS PELAYANAN JASA PERCETAKAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT TRI JAYA MANDIRI

fundamental management journal eissn: (online) Volume:1(S) No.1 Part 2 (E-MKT 2016) Special Issues of Marketing Management

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

Novita Sari, SE, MM Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1. Nama :... Jenis Kelamin : Pria Perempuan. 3. Pekerjaan : PNS Dosen / Guru. 4. Pendidikan Terakhir : SD SLTP. Doktor (S3)

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 KUALITAS PELAYANAN PADA MINIMARKET CITRA NIAGA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Kepuasan Nasabah Terhadap Produk TabunganIB Tadharus pada PR T. Bank Kalbar Syariah Kota Pontianak. Muiszudin Dosen STIE Pontianak

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA TOKO BUKU ANGGREK PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

Analisis kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada PT. Rosalia Express. Oleh : Niken Pusporini NIM F BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang didukung kemampuan dan mental yang sehat, sehingga

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PENGINAPAN KURNIA PASIR PENGARAIAN

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

6 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

III. METODE PENELITIAN

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB 1 : PENDAHULUAN. orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah sektor jasa yang mampu menciptakan kesempatan kerja lebih

ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

INTERNAL SERVICE PROJECT

ABSTRAK. Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

Analisis Kepuasan Pasien Rawat Inap Pada RS. Delima Asih Sisma Medika Karawang. Abstrak

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN MEKANIK FIELD PT TRAKINDO UTAMA SAMARINDA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 KUALITAS PELAYANAN USAHA BONGKAR MUAT KONTAINER PADA PT POTENSI KARUNIA BAHARI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

ANALISIS INDEKS KEPUASAN PESERTA BPJS TERHADAP PELAYANAN DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada para pelanggan akan mengakibatkan banyaknya kerugian bagi

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

KUALITAS PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT TNI TINGKAT II KARTIKA HUSADA KABUPATEN KUBU RAYA Desy Yanti Email: intisel6@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya terhadap pasien rawat inap kamar kelas III. Sejauhmana kualitas yang diberikan mampu memberikan kepuasan bagi pasien yang datang berkunjung. Kualitas pelayanan merupakan hal yang sangat penting dalam menciptakan kepuasan pasien. Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan yang diambil rumah sakit dalam meningkatkan kualitas jasa pelayanan. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggambarkan suatu objek penelitian pada rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya. Pengumpulan data dikumpulkan dengan teknik survei dan kuesioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi 2 yaitu analisis kualitatif berupa pengolahan data dan penetapan variabel-variabel yang diteliti. Analisis kuantitatif berupa skala pengukuran likert, analisis tingkat kesesuaian dan analisis kuadran atau diagram kartesius. KATA KUNCI: Kualitas Pelayanan PENDAHULUAN Pada era tahun 1990an masyarakat di Indonesia lebih mempercayai pengobatanpengobatan tradisonal dan alternatif. Beberapa alasan umum masyarakat Indonesia enggan berobat ke dokter dan lebih memilih pengobatan alternatif. Pertama, biaya berobat ke dokter dianggap mahal seperti: biaya konsultasi, tes laboratorium. Kedua, pihak rumah sakit mempunyai prosedur yang menyulitkan terutama bagi pasien yang menggunakan surat keterangan miskin, bahkan ada rumah sakit yang harus mendeposit sejumlah dana baru pasien akan ditangani. Ketiga, diagnosis antara dokter yang berbeda-beda ketika pasien memutskan untuk memilih memeriksakan penyakitnya ke beberapa orang dokter yang berbeda, sehingga menimbulkan kebingungan bagi pasien. Kondisi saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan, sehingga mereka memiliki harapan untuk berobat di pelayanan kesehatan yang dikelola oleh pemerintah, yang disebabkan biayanya lebih terjangkau. Peran pemerintah dalam pelayanan publik sangat ditentukan sejauhmana pemerintah mampu memberikan pelayanan yang memuaskan masyarakat Indonesia dan sejauhmana publik berharap apa yang akhirnya diterima mereka yaitu mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Salah satu indikator pelayanan rumah sakit yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan di rumah sakit yaitu 1385

BOR (Back Occupancy Ratio = Angka Penggunaan Tempat Tidur pada satuan waktu tertentu). Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah 60 85 persen (DEPKES RI, 2005). Berdasarkan indikator tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya dikhususkan untuk pasien yang sedang menjalani rawat inap. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kebijakan rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya dan bagaimanakah persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan jasa rawat inap kelas III pada rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya dalam meningkatkan kualitas jasa yang ditawarkan serta untuk mengetahui persepsi pasien terhadap kualitas jasa rawat inap kelas III pada rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya. KAJIAN TEORITIS Setiap aspek pemasaran harus fokus terhadap pelanggan. Hal ini dikarenakan pelanggan merupakan juri dari bisnis yang kita jalani. Dalam bidang jasa sangat diperhatikan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan, tidak hanya untuk memuaskan pelanggan tetapi juga membuat pelanggan merasa sangat senang dan bersedia untuk kembali membeli produk jasa yang ditawarkan. Manajemen pemasaran jasa dapat dipandang sebagai suatu proses perencanaan, pelaksanaan, pemikiran, penetapan, harga, promosi serta penyaluran gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu (Armstrong dan Kotler, 2001, 8). Jasa merupakan suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketidakberwujudan (intangibility) yang berhubungan dengannya, yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan property dalam kepemilikannya, dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan kondisi mungkin saja terjadi dan produksi jasa bisa saja berhubungan atau bisa pula tidak berhubungan dengan produk fisik (Payne, 2005, 8) Salah satu cara untuk menciptakan kepuasan pelanggan melalui peningkatan kualitas pelayanan, karena pelanggan adalah fokus utama ketika berbicara tentang kepuasan dan kualitas jasa. Kualitas merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauhmana keluaran dapat memenuhi persyaratan 1386

kebutuhan pelanggan. Pelanggan menentukan dan menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu memenuhi kebutuhannya (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006,175). Para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka, alat itu memberntuk suatu bauran pemasaran (marketing mix). Komponen-komponen bauran pemasaran jasa meliputi: 1. Produk merupakan produk atau jasa yang ditawarkan 2. Harga merupakan harga yang dibayar dan cara-cara atau syarat-syarat yang berhubungan dengan penjualan. 3. Promosi merupakan program komunikasi yang berhubungan dengan pemasaran produk atau jasa. 4. Tempat merupakan fungsi distribusi dan logistik yang dilibatkan dalam rangka menyediakan produk dan jasa sebuah perusahaan. 5. Layanan pelanggan merupakan bagian yang dianggap pesaing memandang jasa sebagai senjata kompetitif untuk mendiferensiasikan diri dan kebutuhan untuk membangun hubungan yang dekat dan lebih langgeng dengan pelanggan 6. Orang merupakan unsur yang penting baik dalam produksi maupun penyampaian jasa. Orang merupakan bagian diferensiasi dimana perusahaan jasa mencoba menciptakan nilai tambah dan memperoleh keunggulan kompetitif. 7. Proses merupakan seluruh prosedur mekanisme dan kebiasaan di mana sebuah jasa diciptakan dan disampaikan kepada pelanggan, termasuk keputusankeputusan kebijakan tentang beberapa keterlibatan pelanggan dan persoalanpersoalan keleluasaan karyawan. Manajemen proses merupakan aspek kunci penyempurnaan kualitas jasa (Payne, 2005, 28). Dimensi kualitas pelayanan jasa digunakan untuk menilai kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Dimensi kualitas pelayanan yang sering digunakan untuk menilai kualitas pelayanan meliputi lima dimensi pokok:1). Berwujud (tangibles), bukti fisik dari jasa yang merupakan bagian nyata dari jasa yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan dan pegawai, 2). Keandalan (reliability), yakni kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan, 3). Daya tanggap (responsiveness), yaitu kemauan untuk memberikan pelayanan dengan segera, 4). Jaminan (assurance) mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki staf, 5). Empati (emphaty), yaitu kemudahan melakukan hubungan, perhatian pribadi (Anatan, 2008, 71) Adapun variabel-variabel penelitian berdasarkan dimensi kualitas pelayanan adalah sebagai berikut: Pertama, berwujud (tangible) meliputi: peralatan medis yang dimiliki rumah sakit cukup canggih, rumah sakit memiliki kamar rawat inap yang bersih dan nyaman, karyawan rumah sakit berpenampilan rapi, materi-materi berkaitan dengan pelayanan menarik secara visual. Kedua, keandalan (realibility) meliputi: bila pasien 1387

memiliki masalah rumah sakit bersungguh-sungguh memecahkan masalah, rumah sakit memberikan layanannya secara tepat sejak awal, jadwal kunjungan dokter tepat waktu, karyawan rumah sakit bersikap simpatik dan sanggup menenangkan pasien ketika menghadapi masalah, rumah sakit selalu mengupayakan pencatatan rekam medis yang akurat bebas dari kesalahan. Ketiga, daya tanggap (responsiveness) meliputi: karyawan rumah sakit memberitahu pasien kapan pastinya jadwal dokter berkunjung, karyawan memberikan pelayanan yang cepat kepada pasien, karyawan rumah sakit selalu bersedia membantu pasien, karyawan rumah sakit tidak pernah terlalu sibuk untuk merespon permintaan pasien. Keempat, kepastian (assurance) meliputi: tenaga medis yang mampu membuat pasien mempercayai mereka, pasien merasa aman selama menjalani perawatan, para karyawan yang selalu bersikap sopan, karyawan dan tenaga medis memiliki pengetahuan yang memadai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien. Kelima, empati (emphaty) meliputi: sikap karyawan yang tidak membedakan pasien, rumah sakit memiliki jam operasional yang fleksibel bagi pasien, rumah sakit memiliki karyawan yang memberikan perhatian secara personal kepada pasien, rumah sakit selalu mengutamakan kepentingan pasien, rumah sakit memahami kebutuhan pasien secara spesifik. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan metode penelitian deskriptif yaitu suatu jenis penelitian dengan menggambarkan dan menginterpretasikan suatu objek sesuai dengan kenyataan yang ada tanpa dilebih-lebihkan Sedangkan teknik pengumpulan data yang menggunakan bentuk-bentuk antara lain: survei dan kuesioner. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap kelas III di rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada sebanyak 4.108 orang pasien. Sedangkan sampel yang digunakan purposive sampling. Adapun kriteria sampel ditetapkan meliputi: jenis kelamin pria atau wanita, berusia diatas 17 tahun dan pasien yang menjalani rawat inap kelas III, besaran sampel yang diambil sebanyak 100 orang. Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari 2 jenis: Pertama, analisis kualitatif berupa pengolahan data, penetapan dan uraian variabel-variabel yang diteliti. Kedua, analisis kuantitatif meliputi: skala pengukuran likert yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang diteliti untuk meminta responden menandai derajat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap 1388

masing-masing dari serangkaian pertanyaan mengenai objek stimulus, analisis tingkat kesesuaian merupakan hasil perbandingan skor tingkat kenyataan kinerja dan skor harapan yang diinginkan pelanggan, analisis kuadran atau diagram kartesius yang digunakan untuk menggambarkan posisi kedudukan dari masing-masing faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. PEMBAHASAN Rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya sebagai pemberi jasa agar dapat memenuhi apa yang menjadi keinginan pasien sehingga pasien akan loyal dan tidak akan berpaling ke rumah sakit lain. Berikut ini kebijakan yang diambil rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya antara lain: Pertama, bukti fisik (tangible) setiap tahun diupayakan penganggaran pembelian peralatan medis yang baru sesuai dengan skala prioritas kebutuhan, kondisi kamar yang selalu bersih dengan mengatur shift kebersihan sebanyak 2 kali, memasang papan informasi tentang alur pelayanan rawat jalan dan rawat inap serta petunjuk pelayanan bagi pasien BPJS. Kedua, keandalan (reliability) meliputi: menyediakan 3 unit ambulance setiap pagi mesin dipanaskan dan diisi bahan bakar sebagai langkah antisipasi kebutuhan yang tak terduga, membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam memberikan pelayanan yang prima, melaksanakan SOP yang ditetapkan seperti rekam medis bagi pasien rawat inap berupa: mengisi formulir pasien, catatan dokter dan catatan perawat, permintaan dirawat, hasil pemeriksaan pasien, pemeriksaan fisik dan ringkasan medis. Ketiga, daya tanggap (responsiveness) rumah sakit memberikan pelayanan 24 jam kepada pasien yang membutuhkan perawatan, mengatur jadwal piket jaga sebanyak 2-3 orang petugas untuk melayani permintaan kebutuhan, informasi yang pasien dan keluarga butuhkan. Keempat, jaminan (assurance) upaya untuk menuju rumah sakit yang berkualitas tentu selain didukung peralatan medis yang canggih juga didukung tenaga medis yang terampil dan berkualitas, agar pasien merasa aman dan yakin selama menjalani pengobatan selama di rumah sakit, toilet dirumah sakit dilengkapi penggangan handle serta tempat tidur yang dilengkapi penahan pada tepi sebagai pembatas, sumber listrik yang dilengkapi penahan dan penutup serta penggunaan alat injeksi sekali pakai. Kelima, empati (emphaty) sebagai bentuk komitmen dalam memberikan pelayanan 1389

dengan tidak membedakan pasien yang sedang ditangani sesuai dengan visi dan misi rumah sakit, kebijakan rujukan dan memulangkan pasien. Selama melakukan penelitian dilakukan penyebaran kuesioner untuk mengetahui tanggapan responden terhadap kualitas yang diberikan rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya. Hasil tanggapan responden diolah dan dilakukan analisis tingkat kesesuaian dengan membandingkan tingkat kinerja perusahaan (Xi) dengan tingkat kepentingan pasien (Yi). Berdasarkan hasil analisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja serta tingkat kesesuaian yang telah dibahas di atas, maka berikut ini adalah hasil rekapitulasi nilai tingkat kepentingan, nilai tingkat kinerja dan nilai tingkat kesesuaian pada rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya: TABEL 1 RUMAH SAKIT TNI TINGKAT II KARTIKA HUSADA KUBU RAYA REKAPITULASI HASIL ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN, TINGKAT KINERJA DAN TINGKAT KESESUAIAN No Indikator Penilaian Rata-rata Tingkat Kepentingan Rata-Rata Tingkat Kinerja Tingkat Kesesuaian (TKi) Posisi Kuadran Berwujud (tangible) 1 Peralatan medis yang dimiliki 4,89 3,70 75,66% A rumah sakit cukup canggih. 2 Rumah sakit memiliki kamar rawat inap yang bersih dan nyaman. 5,00 3,39 67,80% A 3 Karyawan rumah sakit 4,98 3,97 79,72% B berpenampilan rapi. 4 Materi-materi berkaitan dengan 2,58 2,53 98,06% C pelayanan menarik secara visual. Keandalan (reliability) 5 Bila pasien memiliki masalah, 4,89 3,91 79,96% A rumah sakit bersungguh-sungguh membantu memecahkannya. 6 Rumah sakit memberikan layannanya secara tepat sejak awal. 7 Jadwal kunjungan dokter tapat waktu. 8 Karyawan rumah sakit bersikap simpatik dan sanggup menenangkan pasien ketika menghadapi masalah. 9 Rumah sakit selalu mengupayakan pencatatan rekam medis yang akurat dan bebas dari kesalahan 5,00 4,79 95,80% B 4,92 3,63 73,78% A 5,00 3,83 76,60% A 5,00 3,93 78,60% A 1390

Daya tanggap (responsiveness) 10 Karyawan rumah sakit 4,19 3,83 91,41% C memberitahu pasien, kapan pastinya jadwal dokter berkunjung. 11 Karyawan memberikan pelayanan yang cepat kepada pasien. 5,00 4,11 82,20% B 12 Karyawan rumah sakit selalu 4,97 4,94 99,40% B bersedia membantu pasien. 13 Karyawan rumah sakit tidak pernah terlalu sibuk merespon permintaan pasien. 4,21 3,89 92,40% C Kepastian (assurance) 14 Tenaga medis yang mampu 4,93 4,03 81,74% B membuat pasien mempercayai mereka. 15 Pasien merasa aman selama 5,00 3,94 78,80% A menjalani perawatan. 16 Para karyawan yang selalu bersikap sopan. 4,87 3,97 81,52% B 17 Karyawan dan tenaga medis 4,18 3,87 92,58% C memiliki pengetahuan yang memadai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien. Empati (emphaty) 18 Sikap karyawan yang tidak 4,98 4,88 97,99% B membedakan pasien. 19 Rumah sakit memiliki jam 4,08 3,78 92,65% C operasional yang fleksibel bagi pasien. 20 Rumah sakit memiliki karyawan 3,91 3,85 98,47% C yang memberikan perhatian secara personal kepada pasien. 21 Rumah sakit selalu mengutamakan 5,00 4,69 93,80% B kepentingan pasien. 22 Rumah sakit memahami kebutuhan 4,07 3,38 83,05% C pasien secara spesifik. Jumlah 101,65 86,84 Rata-rata 4,62 3,95 Sumber: Data olahan, 2015 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan dengan seluruh faktor atribut yang mepengaruhi kepuasan pasien (k = 22) adalah Υ = 4,62 menunjukkan rata-rata dari rata-rata tingkat kepentingan pasien seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien. Nilai tersebut sebagai batasan tingkat kepentingan pasien pada diagram kartesius. Sedangkan rata-rata dari skor tingkat 1391

kinerja rumah sakit atau kepuasan pasien dari seluruh faktor atau atribut (dalam penelitian ini k = 22) adalah Χ = 3,95 menunjukkan rata-rata dari tingkat kinerja rumah sakit seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien. Nilai inilah yang akan dijadikan batasan untuk tingkat kinerja perusahaan pada diagram kartesius. Dari skor kinerja rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya atau skor rata-rata kinerja dan skor tingkat kepentingan pasien yang menggunakan jasa layanan kesehatan pada rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya maka diperoleh tingkat kesesuain antara kinerja dan kepentingan secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Angka 85,50 persen merupakan tingkat kesesuaian secara keseluruhan antara kinerja rumah sakit dengan kepentingan pasien yang menngunakan jasa rumah sakit. Angkat tersebut berada di atas 81 persen, artinya kinerja dari jasa rumah sakit yang diberikan sangat sesuai dengan kepentingan atau harapan pasien rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya. Dari Gambar 1 Diagram Kartesius, dapat dilihat bahwa letak dari unsur-unsur pelaksanaan faktor-faktor atau atribut-atribut dalam dimensi Servqual, yang mana mempengaruhi kepuasan pasien rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya terbagi menjadi empat kuadran. Dimana tanggapan responden terhadap atribut-atribut tersebut berbeda antara satu atribut dengan atribut lainnya. Adapun interpretasi dari gambar diagram kartesius dapat diuraikan sebagai berikut: Pertama, kuadran A (Prioritas Utama) menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasaan pasien, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting. Sedangkan rumah sakit belum melaksanakannya dengan baik atau belum memuaskan sehingga pasien kecewa. Atribut-atribut dalam penelitian ini termasuk dalam kuadran a adalah: peralatan medis yang dimiliki rumah sakit cukup canggih (1), rumah sakit memiliki kamar rawat inap yang bersih dan nyaman (2), bila pasien memiliki masalah rumah sakit bersungguh-sungguh membantu memecahkannya (5), jadwal kunjungan dokter tepat waktu (7), karyawan rumah sakit bersikap simpatik dan sanggup menenangkan pasien ketika menghadapi masalah (8), rumah sakit selalu mengupayakan pencatatan rekam medis yang akurat bebas dari kesalahan (9), pasien merasa aman selama menjalani perawatan (15). Kedua, kuadran b (Pertahankan Prestasi) menunjukkan faktor-faktor atau atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan pasien rumah sakit TNI 1392

tingkat II Kartika Husada yang mana pelaksanaannya telah berhasil dengan baik atau sesuai dengan kepentingan atau harapan pasien sehingga pasien merasa puas. Rumah sakit dalam hal ini perlu mempertahankan prestasi atau kinerjanya pada atribut-atribut yang berada pada kuadran ini. Adapun atribut-atribut yang dimaksud pada kuadaran ini adalah karyawan rumah sakit berpenampilan rapi (3), rumah sakit memberikan layanannnya secara tepat sejak awal (6), karyawan memberikan pelayanan yang cepat kepada pasien (11), karyawan rumah sakit selalu bersedia membantu pasien (12), tenaga medis yang mampu membuat pasien mempercayai mereka (14), para karyawan selalu bersikap sopan (16), sikap karyawan yang tidak membedakan pasien (18), rumah sakit selalu mengutamakan kepentingan pasien (21). Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepuasan dan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan, maka dapat digambarkan diagram kartesius sebagai berikut: GAMBAR 1 RUMAH SAKIT TNI TINGKAT II KARTIKA HUSADA DIAGRAM KARTESIUS ANTARA TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA Tingkat Kepentingan (Yi) Kuadran A Kuadran B 4,62 Kuadran C Kuadran D 3,95 Kinerja (Xi) Sumber: Data Olahan, 2015 1393

Ketiga, kuadran C (Prioritas Rendah) pada kuadran ini, faktor-faktor atau atributatribut dirasa kurang penting pengaruhnya bagi pasien dan rumah sakit juga menjalankannnya dengan biasa-biasa saja atau dinilai cukup. Tingkat kinerja rumah sakit dan kepentingan pasien pada kuadran ini prioritasnya rendah, di mana pasien menilai atribut-atribut tersebut tidak terlalu penting dan tidak memuaskan pasien. Berikut ini atribut-atribut yang berada pada kuadran c adalah materi-materi berkaitan dengan pelayanan menarik secara visual (4), karyawan rumah sakit memberitahukan kepada pasien, kapan pastinya jadwal dokter berkunjung (10), karyawan rumah sakit tidak pernah terlalu sibuk untuk merespon permintaan pasien (13), karyawan dan tenaga medis memiliki pengetahuan yang memadai untuk menjawab pertanyaan pasien (17), rumah sakit memiliki jam operasional yang fleksibel (19), karyawan rumah sakit memberikan perhatian yang personal kepada pasien (20), rumah sakit memahami kebutuhan pasien secara spesifik (22). Keempat, kuadran d (Berlebihan) kuadran ini menunjukkan bahwa faktor-faktor atau atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan pasien rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya yang berada pada kuadran ini dinilai berlebihan dalam pelaksanaannya. Hal ini dikarenakan pasien menganggap atribut-atribut tersebut tidak terlalu penting, namun rumah sakit menjalankannya dengan sangat baik, sehingga sangat memuaskan. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu pertama, kebijakan yang diambil pihak rumah sakit dalam meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit sudah baik. Peran penting seluruh komponen yang dimiliki rumah sakit untuk mendukung kebijakan-kebijakan yang diambil agar kualitas pelayanan dapat ditingkatkan. Kedua, dari segi dimensi bukti fisik (tangible), sebagian besar responden merasa cukup puas dengan fasilitas, peralatan medis, kebersihan serta kerapian karyawan berpakaian. Ketiga, dari segi dimensi keandalan (Reliability), sebagian besar responden merasa puas dengan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan dan bagaimana keandalan karyawan mengatasi pasien yang mengalami masalah. Keempat, dari segi dimensi daya tanggap (Responsiveness), sebagian besar responden merasa puas dengan kemauan karyawan dalam membantu serta selalu memberikan pelayanan yang cepat dan memuaskan. Kelima, dari segi jaminan 1394

(Assurance), sebagian besar responden merasa puas. Keenam, dari segi Empati (Empathy) sebagian besar responden merasa puas dengan kesediaan karyawan dalam memberikan perhatian secara pribadi kepada pasien yang mengalami masalah. 2. Saran-saran Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas, untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada Rumah sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya, maka penulis memberikan saran-saran yang kiranya bermanfaat bagi rumah sakit untuk perkembangan dimasa yang akan datang yaitu: Pertama, dimensi bukti fisik (tangible) rumah sakit tetap mempertahankan kebersihan area pelayanan dan kamar rawat inap pasien. Namun, perlu diupayakan perencanaan anggaran di masa mendatang untuk merenovasi bentuk area pelayanan (frontliner) serta sebagian kamar rawat inap sebagai upaya untuk memberikan rasa nyaman bagi pasien. Kedua, dimensi keandalan (reliability) dengan memberikan penghargaan kepada karyawan teladan yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Ketiga, dimensi daya tanggap (responsiveness) dengan mengatur jadwal shift tugas piket untuk melayani pasien. Keempat, dimensi jaminan (assurance) keterampilan karyawan dalam melayani pasien harus ditingkatkan dengan cara memberikan kesempatan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh staff baik melalui jalur mandiri maupun beasiswa. Kelima, dimensi empati (emphaty) rumah sakit harus terus mengkomunikasikan dan menanamkan spirit caring kepada seluruh staff rasa pengabdiaan kemanusiaan dengan membantu orang lain, mengingatkan akan peran kemanusiaan yang dijalankan yaitu menyelamatkan jiwa manusia dengan keahlian yang dimiliki. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta, 2011 Anatan, Lina.Service Excellence Competing Through Competitiveness. Bandung:Alfabeta,2008. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Http://www.healthyenthusiast.com Kotler, Phillip dan Gary Amstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran(judul asli: Principles Of Marketing), edisi kedelapan. Penerjemah Damos Sihombing. Jakarta: Erlangga, 2001. 1395

Lupiyoadi, Rambat, A. Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat, 2006. Malholtra, Maresh K. Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan (judul asli: Marketing Research: An Applied Orientation), edisi keempat, jilid 1. Penerjemah Doddi Prastuti. Klaten: PT Intan Sejati Klaten, 2004. Payne, Adrian. Pemasaran Jasa (judul asli: Ten Essence of Service Marketing), edisi kedua. Penerjemah Fandy Tjiptono.Yogyakarta: Andi, 2005. Rumah Sakit TNI Tingkat II Kartika Husada Kubu Raya. Profil Rumah Sakit TNI Tingkat II Kartika Husada Kubu Raya. Sungai Raya: Rumah Sakit TNI tingkat II Kartika Husada Kubu Raya, 2012. Santosa, Purbayu Budi, dan Muliawan Hamdani. Statistika Deskriptif Dalam Bidang Ekonomi dan Niaga. Jakarta: Erlangga, 2007. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2012.. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2012. Supranto, J.Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty Offset, 2002. Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa, edisi pertama. Malang: Bayumedia Publishing, 2005. Umar, Husein. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2005. 1396