MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 9 EVALUASI KEBIJAKAN AKUNTANSI TERHADAP LABA

ANALISIS PERUBAHAN LABA KOTOR

ANALISIS PERUBAHAN LABA KOTOR.

Laba kotor = Penjualan - HPP

ANALISIS PERUBAHAN LABA KOTOR

ANALISIS PERUBAHAN LABA KOTOR

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penyajian Laporan Laba Rugi PT. Agronesia Divisi Saripetojo

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

Analisa laporan keuangan berguna untuk :

Manajemen Modal Kerja

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

PENGARUH PENJUALAN DAN HARGA POKOK PENJUALAN TERHADAP PERUBAHAN LABA KOTOR PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN. Budi Sulistyo

LAPORAN KEUANGAN & ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyajian Laporan Keuangan Hotel The Acacia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan. Menurut Kasmir (2011) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

7. Pembelian Persediaan

Bab 2: Analisis Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini

BAB 21 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG HARGA POKOK PENJUALAN & LAPORAN LABA/RUGI

MULTIPLE CHOICE AKUNTANSI KEUANGAN

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB II LANDASAN TEORI

MODAL PERUSAHAAN MANAJEMEN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Rasio Keuangan

Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN KEUANGAN LAPORAN LABA / RUGI, LAPORAN NERACA, LAPORAN ALIRAN KAS, ANALISA COMMON SIZE DAN ANALISA INDEX. Ekonomi dan Bisnis.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

BAB I LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat di ambil kesimpulannya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

LAPORAN LABA RUGI DAN INFORMASI TERKAIT

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 RASIO PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN APLIKASINYA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISA BREAK EVEN POINT

Contoh Soal Laporan Keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan Jasa Laundry Necis menyajikan data sebagai berikut:

Pertemuan 3. Rasio Keuangan

PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

PENGARUH PERPUTARAN PEREDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Analisis Pengaruh Efektivitas Modal Kerja dan Operating Assets Turnover

PERUSAHAAN KONSTRUKSI & INFRASTUKTUR. Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

ANALISIS KINERJA PUSAT-PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. BALI REKA MAHESA CARGO DI DENPASAR

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

MANAJEMEN PIUTANG ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN KEUANGAN I

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

ANALISIS KEUANGAN. 1) faktor kritis dalam analisis rasio keuangan, 2) mempelajari bagaimana analisis rasio keuangan tersebut dipergunakan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Arus Kas dan Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISA KEUANGAN Rasio Keuangan. Sumber : Syafarudin Alwi BamBang Riyanto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II URAIAN TEORETIS. Berdasarkan penelitian dengan metode analisis regresi linier berganda

Transkripsi:

BAB VII Analisis Perubahan Pendapatan A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat menganlisis berdasarkan perubahanperubahan pendapatan 2. Khusus : - Mahasiswa mengetahui kegunaan analisis perubahan penghasilan dan biaya. - Mahasiswa bisa menyusun laporan perubahan laba bruto dan analisis dari laporan tersebut - Mahasiswa dapat menghitung dan menganalisis berdasarkan konsep operationg ratio - Mahasiswa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laba perusahaan B. Pokok Bahasan : Analisis Perubahan Pendapatan C. Sub Pokok Bahasan : 1. Pentingnya analisis perubahan penghasilan dan biaya 2. Laporan perubahan laba bruto dan analisisnya 3. Operating ratio 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba

1. Pentingnya analisis perubahan penghasilan dan biaya Analisis pos-pos laporan laba rugi yang terperinci sangat penting karena keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang akan tergantung pada realisasi keuntungan. Analisis pos-pos laporan laba rugi untuk satu periode saja akan kurang berarti karena trend dari penghasilan, harga pokok penjualan, dan biaya tidak dapat ditentukan. Dari perbandingan pos-pos penting seperti total penjualan, harga pokok penjualan, laba bruto, biaya usaha, laba usaha, dan laba bersih selama dua periode atau lebih akan diperoleh gambaran tentang perubahanya. Apakah perubahan tersebut menguntungkan atau merugikan, faktor-faktor yang menyebabkan adanya perubahan itu, memerlukan analisis lebih lanjut. Apabila volume penjualan dicapai dengan biaya-biaya usaha yang bertambah besar, ini akan mengurangi laba usaha, dan akibatnya mungkin tidak diperoleh laba yang cukup untuk membayar beban bunga dan deviden (bagian keuntungan bagi pemegang saham). Kenaikan dalam volume penjualan belum tentu menguntungkan bagi perusahaan apabila kenaikan volume penjualan itu diikuti kenaikan biaya-biaya usaha yang cukup besar. Analisis perubahan akan mencakup studi tentang perubahan penjualan, perubahan laba bruto, dan perubahan laba bersih. Juga penting dipelajari adanya perubahan tingkat harga selama jangka waktu yang diamati. Dalam menganalisis penjualan, juga perlu di analisis adanya retur dan diskon penjualan yang harus dikurangi dari penjualan bruto. 2. Laporan perubahan laba bruto dan analisisnya Analisis Perubahan Laba Kotor, adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari mengetahui sebab-sebab perubahan tersebut, baik perubahan yang menguntungkan (kenaikan) maupun perubahan yang tidak menguntungkan (penurunan), sehingga akan dapat diambil kesimpulan dan atau diambil tindakan seperlunya untuk periode-periode berikutnya Pada dasarnya perubahan laba kotor itu disebabkan oleh dua faktor, yaitu 1. faktor penjualan dan 2. faktor harga pokok penjualan. Sebab yang berasal dari Faktor Penjualan meliputi : a. perubahan harga jual per satuan produk. b. perubahan kuantitas atau volume produk yang dijual atau dihasilkan.

Sebab yang berasal dari factor HPP meiliputi : a. perubahan harga pokok rata-rata per satuan b. perubahan kuantitas atau volume produk yang dijual. Dengan memperbandingkan dua Laporan Perhitungan Rugi-Laba suatu perusahaan dari periode yang berbeda atau dengan memperbandingkan antara perhitungan laba kotor yang telah dibudgetkan dengan realisasi laba kotor tahun yang bersangkutan akan dapat diketahui perubahan (kenaikan maupun penurunan) laba kotornya. Tetapi hal ini kurang berarti karena dari laporan-laporan tersebut tidak dapat diperoleh informasi atau data yang jelas tanpa mengadakan analisa lebih lanjut, misalnya informasi tentang : 1. Apa sebabnya penjualan berubah (naik atau turun)? Berapa perubahan penjualan tersebut yang disebabkan oleh perubahan kuantitas atau satuan barang yang dijual? Berapa perubahan penjualan tersebut yang disebabkan oleh perubahan harga jual produk tersebut? 2. Apa sebabnya Harga Pokok Penjualan mengalami perubahan (naik atau turun)? Berapa perubahan Harga Pokok Penjualan yang disebabkan oleh berubahnya kuantitas. atau satuan barang yang dijual? Berapa perubahan Harga Pokok Penjualan yang disebabkan berubahnya biaya atau Harga Pokok per satuan (unit cost)? Analisa Perubahan Laba Kotor a. Perubahan harga jual (Sales Price Variance), yaitu adanya perubahan antara harga jual yang sesungguhnya dengan harga jual yang dibudgetkan atau harga jual tahun sebelumnya. Perubahan laba kotor yang disebabkan adanya perubahan harga jual dapat ditentukan dengan rumus : (Harga jual menurut realisasi atau yang sesungguhnya harga jual budget atau tahun sebelumnya) X kuantitas produk yang sesungguhnya dijual. atau : (Hj2 Hj1) K2 Hj2 = harga jual per satuan produk yang sesungguhnya

Hj1 = harga jual per satuan produk yang dibudgetkan atau tahun sebelumnya. K2 = kuantitas atau volume produk yang sesungguhnya dijual tahun ini. Apabila (Hj2 Hj1) menunjukkan/menghasilkan angka positif berarti ada kenaikan harga yang berarti menunjukkan keadaan yang menguntungkan, sebaliknya bila negatip berarti ada penurunan harga jual. dan menunjukkan keadaan yang merugikan. b. Perubahan kuantitas produk yang dijual (Sales Volume Variance), yaitu adanya perbedaan antara kuantitas produk yang direncanakan/tahun sebelumnya dengan kuantitas produk yang sesungguhnya dijual (direalisir). Perubahan laba kotor yang disebabkan oleh perubahan kuantitas/ volume produk yang dijual dapat ditentukan dengan rumus : (kuantitas penjualan yang sesungguhnya - kuantitas penjualan yang dibudgetkan atau tahun sebelumnya) X harga jual yang dibudgetkan. atau : (K2 K1) Hj1 K2 = kuantitas penjualan yang sesungguhnya direalisir tahun ini. K1 = kuantitas penjualan yang dibudgetkan atau tahun sebelumnya. Hj1 = Harga jual per satuan produk yang dibudgetkan atau tahun sebelumnya sebagai standard. Bila (K2 K1) menghasilkan angka positip menunjukkan bahwa kuantitas produk yang sesungguhnya dijual lebih besar daripada yang direncanakan, hal ini menunjukkan keadaan yang menguntungkan atau bagian penjualan bekerja lebih baik; sebaliknya bila menghasilkan angka negatip berarti penjualan turun dan menunjukkan keadaan yang merugikan. c. Perubahan harga pokok penjualan per satuan produk (Cost Price Variance ), yaitu adanya perbedaan antara harga pokok penjualan per satuan produk (Unit Cost) menurut budget/tahun sebelumnya dengan harga pokok yang sesungguhnya. Untuk menentukan besamya perubahan laba kotor yang disebabkan adanya perubahan harga pokok penjualan per satuan produk dapat ditentukan dengan rumus :

(Harga pokok penjualan yang sesungguhnya - harga pokok penjualan yang dibudgetkan atau tahun sebelumnya) X kuantitas produk yang dijual. Sesungguhnya. atau (HPP2 HPP1) K2 HPP2 = harga pokok penjualan yang sesungguhnya. HPP1 = harga pokok penjualan menurut budget/tahun sebelumnya. K2 = kuanititas pioduk yang sesungguhnya dijual. Apabila (HPP2 HPP1) menghasilkan angka positip berarti HPP mengalami kenaikan, kenaikan dalam sektor biaya menunjukkan keadaan yang merugikan, sebaliknya bila hasilnya negatip berarti biaya mengalami penurunan yang berarti pula menunjukkan keadaan yang menguntungkan. d. Perubahan kuantitas harga pokok penjualan (Cost Volume Variance) yaitu adanya perubahan harga pokok penjualan karena adanya perubahan kuantitas/volume yang dijual atau yang diproduksi. Rumus untuk menentukan besarnya perubahan laba bruto karena perubahan kuantitas harga pokok penjualan adalah : (Kuantitas yang sesungguhnya - kuantitas menurut (budget atau tahun sebelumnya) X harga pokok menurut budget atau tahun sebelunnya. atau penggunaan rumus lain sebagai berikut : (K2 K1) HPP1 K2 = kuantitas produk yang sesungguhnya dijual/dihasilkan. K1 = kuantitas produk menurut budget/tahun sebelumnya. HPP1 = harga pokok penjualan per satuan barang menurut budget. Apabila (K2 K1) menghasilkan angka positip berarti kuantitas yang dijual/diproduksi bertambah (mengalami kenaikan), apabila kuantitas bertambah maka harga pokok penjualan akan mengalami kenaikan pula dan bertambahnya harga pokok penjualan menunjukkan keadaan yang tidak menguntungkan (merugikan). Sebaliknya bila hasilnya negatip berarti ada penurunan biaya dan menunjukkan keadaan yang menguntungkan. Terlampir contoh penerapan perihitungan tersebut.

Laporan Perhitungan Rugi-Laba dari PT INDIRASARI akhir tahun 2009 yang diperbandingkan dengan 2008 menunjukkan informasi sebagai berikut : Keterangan 2008 2009 Selisih Penjualan netto Rp 200.000,- Rp 253.000,- Rp 53.000,- Harga Pokok Penjuatan Rp 150.000,- Rp 181.125,- Rp 31.125,- Laba kotor Rp 50.000,- Rp 71.875,- Rp 21.875,- Kuantitas yang dijual 1.000 1.150 150 Harga Jual per satuan Rp 200,- Rp 220,- Rp 20,- Harga pokok per satuan Rp 150,- Rp 157,50 Rp 7,50 Langkah 1 Menghitung perubahan laba kotor yang disebabkan oleh faktor penjualan (faktor Kuantitas penjualan maupun faktor harga jual). a. Penjualan 2009 Rp 253.000,- Unit penjualan 2009 x harga jual 2008 Rp 230.000,- Kenaikan laba kotor karena perubahan Harga jual Rp 23.000,- (Laba) Perubahan laba kotor yang disebabkan adanya perubahan harga jual dapat ditentukan dengan menggunakan rumusnya, yaitu: (Hj2 Hj1) K2 (Rp 220,- - Rp 200,-) 1.150 = Rp 23.000,- b. Kuantitas penjualan 2009 x harga jual 2008 Rp 230.000,- Penjualan 2008 (sebagai standard) Rp 200.000,- Kenaikan laba kotor karena perubahan Kuantitas penjualan Rp 30.000,- (Laba) atau : (K2 K1) Hj1 (1.150-1.000) Rp 200,- = Rp 30.000,-

Langkah 2 Menghitung perubahan laba kotor yang disebabkan oleh adanya perubahan harga pokok penjualan per satuan produk maupun Kuantitasnya. a. Harga pokok penjualan 2009 Rp 181.125,- b. Kuantitas penjualan 2009 x harga pokok 2008 Rp 172.500,- Kenaikan laba kotor karena perubahan harga pokok Rp 8.625,- (Rugi) atau : (HPP2 HPP1) K2 (Rp 157,50 - Rp 150,-) 1.150 = Rp 8.625,- Atau menghitung perubahan laba kotor dengan Perubahan kuantitas harga pokok penjualan (Cost Volume Variance) Rumus untuk menentukan besarnya perubahan laba bruto karena perubahan kuantitas harga pokok penjualan adalah : (Kuantitas yang sesungguhnya - kuantitas menurut (budget atau tahun sebelumnya) X harga pokok menurut budget atau tahun sebelunnya. atau penggunaan rumus lain sebagai berikut : (K2 K1) HPP1 (1.150 1.000) X 150 = 22.500 (Rugi) Dari data hasil perhitungan diatas, maka kita dapat membuat laporan perubahan laba kotor sebagai berikut : PT INDIRASARI Laporan Perubahan Laba Kotor Untuk tahun 2009 dengan 2008 Kenaikan penjualan yang disebabkan : Kenaikan harga jual Rp 23.000,- Kenaikan Kuantitas penjualan Rp 30.000,- Rp 53.000,- Kenaikan harga pokok penjualan disebabkan : Kenaikan harga pokok per satuan produk Rp 8.625,- Kenaikan Kuantitas harga pokok penjualan Rp 22.500,- Rp 31.125,- Kenaikan laba kotor... Rp 21.875,-

Contoh lain untuk produk lebih dari 3 unit. Laporan 1 PT. XYZ Budget Rugi - Laba Tahun 2012 Barang Unit Penjualan HPP Gross Profit Harga Jumlah per unit Jumlah Per Unit Jumlah A 6,000 1,500 9,000,000 1,200 7,200,000 300 1,800,000 B 3,500 1,200 4,200,000 1,000 3,500,000 200 700,000 C 1,000 1,000 1,000,000 875 875,000 125 125,000 Jumlah 10,500 1,352 14,200,000 1,102 11,575,000 250 2,625,000 PT. INDIRA Laporan Rugi - Laba Tahun 1979 Laporan 1 Barang Unit Penjualan HPP Gross Profit Harga Jumlah per unit Jumlah Per Unit Jumlah A 5,000 1,600 8,000,000 1,400 7,000,000 200 1,000,000 B 4,200 1,200 5,040,000 975 4,095,000 225 945,000 C 1,200 950 1,140,000 900 1,080,000 50 60,000 Jumlah 10,400 1,363 14,180,000 1,171 12,175,000 193 2,005,000 PT. INDIRA Unit realisasi x harga budget Tahun 1979 Laporan 1 Barang Unit Penjualan HPP Gross Profit Harga Jumlah per unit Jumlah Per Unit Jumlah A 5,000 1,500 7,500,000 1,200 6,000,000 300 1,500,000 B 4,200 1,200 5,040,000 1,000 4,200,000 200 840,000 C 1,200 1,000 1,200,000 875 1,050,000 125 150,000 Jumlah 10,400 1,321 13,740,000 1,082 11,250,000 239 2,490,000

Cara penyelesaiannya adalah sebagai berikut : 1. Menghitung dengan cara membreakdown setiap barang : a. Perubahan hasil penjualan karena perubahan harga jual adalah : A = 5.000 ( Rp. 1.600 Rp. 1.500 ) = Rp. 500.000 (Laba) B = 4.200 ( Rp. 1.200 Rp. 1.200 ) = Rp. 0 C = 1.200 ( Rp. 950 Rp. 1.000 ) = Rp. 60.000 (Rugi) --------------------------- + Jumlah = Rp. 440.000 (Laba) b. Perubahan hasil penjualan karena perubahan kwantitas/volume yang dijual adalah : A = Rp 1.500 (. 5.000 Rp. 6.000 ) = Rp. 1.500.000 (rugi) B = Rp 1.200 (. 4.200 Rp. 3.500 ) = Rp. 840.000 (laba) C = Rp 1.000 (. 1.200 Rp. 1.000 ) = Rp. 200.000 (laba) --------------------------- + Jumlah = Rp. 460.000 (Rugi) c. Perubahan HPP karena perubahan harga pokok per unit adalah : A = 5.000 ( Rp. 1.400 Rp. 1.200 ) = Rp. 1.000.000 (Rugi) B = 4.200 ( Rp. 975 Rp. 1.000 ) = Rp. 105.000 (laba) C = 1.200 ( Rp. 900 Rp. 875 ) = Rp. 30.000 (Rugi) --------------------------- + Jumlah = Rp. 925.000 (Rugi) b. Perubahan HPP karena perubahan kwantitas/volume yang dijual adalah : A = Rp 1.200 (. 5.000. 6.000 ) = Rp. 1.200.000 (laba) B = 1.000 ( Rp. 4.200 Rp. 3.500 ) = Rp. 700.000 (rugi) C = 875 ( Rp. 1.200 Rp. 1.000 ) = Rp. 175.000 (rugi) --------------------------- + Jumlah = Rp. 325.000 (laba) 2. Menghitung semua barang sekaligus : Langkah untuk menghitung secara keseluruhan adalah dengan cara mencari nilai harga jual dan hpp rata-rata. Nilai harga jual rata-rata dapat dicari dengan membagi total penjualan dengan total kuantitas produk terjual.

HPP rata-rata dapat di cari dengan cara membagi total HPP dengan total kuantitas produk dijual. Dari data diatas kita dapatkan data berikut : k1 10500.00 k2 10400.00 hj1 1352.38 hj2 1363.46 hpp1 1102.38 hpp2 1170.67 Setelah data kita peroleh, kita tinggal memasukan kedalam rumus sebagai berikut : a b c d a + b - c - d (Hj2 Hj1) K2 (K2 K1) Hj1 (HPP2 HPP1) K2 (K2 K1) HPP1 Total 115,238 (135,238) 710,238 (110,238) (620,000) Namun perhitungan ini memiliki kelemahan, dimana kita tidak dapat menentukan produkproduk mana saja yang merugikan dan yang menguntungkan. Berdasarkan perhitungan pertama kita dapat membuat laporan analisa perubahan laba kotor sebagai berikut : PT INDIRASARI Laporan Perubahan Laba Kotor Untuk tahun 1978 & 1979 Kenaikan penjualan yang disebabkan : Kenaikan harga jual Rp 440.000,- Kenaikan Kuantitas penjualan (Rp 460.000,-) (Rp 20.000,-) Kenaikan harga pokok penjualan disebabkan : Kenaikan harga pokok per satuan produk Rp 925.000,- Kenaikan Kuantitas harga pokok penjualan (Rp 325.000,-) (Rp 600.000,-) Kenaikan laba kotor... (Rp 620.000,-) PT INDIRA Berdasarkan laporan diatas, buatlah analisanya? Bagaimana kinerja bagian marketing dan produksi diperusahaan Indira di tahun 1978 dan 1979?

3. Operating ratio Operating ratio merupakan rasio antara biaya usaha keseluruhan (harga pokok penjualan ditambah dengan biaya usaha) dengan penjualan neto. Rumusnya Operating Ratio sebagai berikut : Operating Ratio = (HPP + By Adm.Penjualan & Umum)/Penjualan Bersih Operating ratio yang tinggi adalah tidak menguntungkan karena berarti proporsi laba usaha akan rendah yang mungkin tidak cukup untuk menutup beban bunga, deviden, dan beban lainnya. Kita ketahui bahwa dalam laporan laba rugi masih terdapat pos pos penghasilan lain-lain ( other revenue), biaya lain-lain, laba rugi insindentil, dan pajak perseroan ( income taxes). Pos-pos ini pun harus dianalisis lebih lanjut dalan rangka menganalisis laba bersih (net income). Dalam menganalisis Operating ratio dan of operating income to net sales, harus diamati perubahannya dari tahun ke tahun atau antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain (industri), terutama kebijaksanaan yang menyangkut biaya-biaya seperti biaya penyusutan, amortisasi, kerugian karena piutang tidak kembali, biaya pemeliharaan, biaya perbaikan, sewa, riyalti, manajement fee, dan lain-lain. Adapun banyak faktor yang mempengaruhi perubahan laba bersih ( net income). Faktorfaktor tersebut, yaitu sebagai berikut: 1. Naik turunnya jumlah unit yang dijual dan harga jual perunit. 2. Naik turunnya harga pokok penjualan. Perubahan harga pokok penjualan ini dipengaruhi oleh jumlah unit yang dibeli atau di produksi atau dijual dan harga pembelian per unit atau harga pokok per unit. 3. Naik turunnya biaya usaha yang di pengaruhi oleh jumlah unit yang dijual, variasi jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan efisiensi operasi perusahaan. 4. Naik turunnya pos penghasilan atau biaya non operasional yang dipengaruhi oleh variasi jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan perubahaan kebijaksanaan dalam pemberian atau penerimaan discount.

5. Naik turunnya pajak perseroan yang dipengaruhi oleh besar kecilnya laba yang diperoleh atau tinggi rendahnya tarif pajak. 6. Adanya perubahan dalam metode akuntansi. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba Faktor faktor yang mempengaruhi laba dalam suatu produk adalah sebagai berikut : 1. Biaya Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan. 2. Harga jual Harga jual produk akan mempengaruhi volume penjualan produk yang bersangkutan. 3. Volume penjualan dan produksi Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap produksi tersebut, selanjutnya volume produksi akan mempengaruhi besar kecilnya biaya produksi. E. Evaluasi : Buatlah Analisis Perubahan Laba Kotor atas data PT. X Berikut, dan berikanlah analisanya, apakah kondisi Perusahaan semakin baik atau sebaliknya, serta jelaskan alasannya. Keterangan 2011 2012 Selisih Penjualan netto Rp 300.000,- Rp 379.500,- Rp 79.500,- Harga Pokok Penjuatan Rp 225.000,- Rp 271.687,5 Rp 46.687,5 Laba kotor Rp 75.000,- Rp 107.812,5 Rp 32.812,5 Kuantitas yang dijual 1.500 1.725 225 Harga Jual per satuan Rp 300,- Rp 330,- Rp 30,- Harga pokok per satuan Rp 225,- Rp 236,25 Rp 11,25 Buatlah Analisis Perubahan Laba Kotor atas data PT. ABC Berikut, dan berikanlah analisanya, apakah kondisi Perusahaan semakin baik atau sebaliknya, serta jelaskan alasannya.

2011 2012 Kenaikan Penjualan netto 220.000,00 276.000,00 56.000,00 Harga Pokok Penjuatan 165.000,00 184.000,00 19.000,00 Laba kotor 55.000,00 92.000,00 37.000,00 Kuantitas yang dijual 1.100,00 1.150,00 50,00 Harga iual per satuan 200,00 240,00 40,00 Harga pokok per satuan 150,00 160,00 10,00 Buatlah Analisis Perubahan Laba Kotor atas data PT. XYZ Berikut, dan berikanlah analisanya,apakah kondisi Perusahaan semakin baik atau sebaliknya, serta jelaskan alasannya. Data Penjualan vs biaya PT. XYZ 2012 Barang Unit Unit Harga HPP Harga HPP Budget Realisasi budget Budget Realisasi Realisasi A 5,000 4,500 1,500 1,200 1,550 1,200 B 6,000 6,500 1,200 1,100 1,250 1,100 C 7,000 7,250 1,000 900 950 100 D 8,000 8,500 1,300 1,200 1,400 1,100 E 9,000 11,000 1,500 1,400 1,525 1,350 F 10,000 9,500 1,250 1,200 1,300 1,050 Jumlah 45,000 47,250 7,750 7,000 7,975 5,900 Dari hasil analisa dan laporan perubahan laba kotor yang anda buat, jelaskan produk mana yang perlu di pertahankan dan produk mana yang perlu dikurangi produksinya, mengapa? Bagaimana dengan kinerja bagian penjualan, bagian produksi dan bagian lainya di perusahaan tersebut.