Pengaturan Gerakan Hover dan Roll pada Quadcopter dengan Menggunakan Metode PI Ziegler-Nichols dan PID Tyreus-Luyben

dokumen-dokumen yang mirip
PENGATURAN GERAKAN HOVER PADA QUADCOPTER DENGAN MENGGUNAKAN METODE PI ZIEGLER-NICHOLS

Perancangan dan Implementasi Kontroler PID Gain Scheduling untuk Gerakan Lateral Way-to-Way Point pada UAVQuadcopter

PERANCANGAN KONTROL NON-LINIER UNTUK KESTABILAN HOVER PADA UAV TRICOPTER DENGAN SLIDING MODE CONTROL

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

Pembuatan Model Quadcopter yang Dapat Mempertahankan Ketinggian Tertentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Letak CoM dan poros putar robot pada sumbu kartesian.

Perancangan Sistem Kontrol PID Untuk Pengendali Sumbu Azimuth Turret Pada Turret-gun Kaliber 20mm

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Internasional Batam

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesawat tanpa awak atau pesawat nirawak (Unmanned Aerial Vehicle atau disingkat UAV), adalah sebuah mesin

IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI LEPAS LANDAS QUADROTOR MENGGUNAKAN PENGENDALI PROPORSIONAL-INTEGRAL-DERIVATIF (PID)

SISTEM KENDALI DAN MUATAN QUADCOPTER SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG EVAKUASI BENCANA

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI

Sistem Kendali PID pada Modus Transisi Terbang Tiltrotor

PENGENDALI POSISI MOTOR DC DENGAN PID MENGGUNAKAN METODE ROOT LOCUS

Yogyakarta 55281, Indonesia. Yogyakarta 55281, Indonesia. Yogyakarta 55281, Indonesia

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Sistem Kontrol Altitude Pada UAV Model Quadcopter Dengan Metode PID

BAB I PENDAHULUAN. Motor listrik adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik ke energi

KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah

PERANCANGAN TRAINER PID ANALOG UNTUK MENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC

BAB I PENDAHULUAN I.1

Perancangan dan Implementasi Sistem Kendali PID untuk Pengendalian Gerakan Hover pada UAV Quadcopter

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Penerapan Sistem Kendali PID untuk KestabilanTwin- Tiltrotor dengan Metode DCM

TUGAS AKHIR - TE

Analisis Kestabilan Terbang Quadrotor Dengan Pengendali PD Terhadap Gangguan

Perancangan Sistem Kendali PD untuk Kestabilan Terbang Melayang UAV Quadcopter

BAB III METODA PENELITIAN

DAFTAR ISI. Lembar Persetujun Lembar Pernyataan Orsinilitas Abstrak Abstract Kata Pengantar Daftar Isi

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

Analisis Penalaan Kontroller PID pada Simulasi Kendali Kecepatan Putaran Motor DC

Rancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG

Studi Perancangan Sistem Kontrol Kinematik Dan Dinamik Non Linier Watanabe Pada Wahana Nirawak Quadrotor

PEMODELAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN METODE CIANCONE BERBASIS MATLAB SIMULINK PADA SISTEM PRESSURE PROCESS RIG

DESAIN PENGATURAN PUTARAN MESIN DC MENGGUNAKAN PID (PROPORTIONAL INTEGRAL DERIVATIVE) DENGAN METODE ZIEGLER-NICHOLS

Sistem Pengendalian Kecepatan Motor Pendorong Robot Hovercraft Line Follower Menggunakan Kontroler PID Berbasis Mikrokontroler ATmega 8535

IMPLEMENTASI MICROKONTROLLER UNTUK SISTEM KENDALI KECEPATAN BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID PID FUZZY

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 555

RIZKAR FEBRIAN. 1, SUWANDI 2, REZA FAUZI I. 3. Abstrak

PENGONTROLAN MOTOR BRUSHLESS PADA QUADCOPTER MENGGUNAKAN ELECTRONIC SPEED CONTROL (ESC) LAPORAN AKHIR

PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME

BAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING

pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp

KONTROL KESTABILAN QUADCOPTER DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR GYROSCOPE ITG 3205 LAPORAN AKHIR. oleh : NURMANSYAH

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2014

BAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

PEMODELAN DAN SIMULASI ROLL, PITCH DAN YAW PADA QUADROTOR

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER

Perancangan Pengendali Proportional-Integral Anti-Windup (Pi-Aw) pada Simulator Mobil Listrik untuk Kendali Kecepatan dan Torsi

metode pengontrolan konvensional yaitu suatu metode yang dapat melakukan penalaan secara mandiri (Pogram, 2014). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo,Surabaya

PEMODELAN DAN SIMULASI ROLL, PITCH DAN YAW PADA QUADROTOR

DAFTAR ISI. SKRIPSI... ii

PERANCANGAN PENGENDALI PID UNTUK GERAKAN PITCH DAN ROLL PADA QUADCOPTER

Desain Sistem Kontrol LQIT-Gain Scheduling PID untuk Way Point Tracking Control Quadrotor UAV

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

Perancangan Sistem Kontrol Posisi Miniatur Plant Crane dengan Kontrol PID Menggunakan PLC

Perbandingan Kontrol Manuver dan Pendaratan Quadrotor dengan PID, Gain Scheduling, dan PID Sinyal Kontrol Termodifikasi

Desain dan Implementasi Automatic Flare Maneuver pada Proses Landing Pesawat Terbang Menggunakan Kontroler PID

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perancangan Perangkat Keras

IMPLEMENTASI KONTROLER NEURAL FUZZY PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA

Rancang Bangun Modul Praktikum Teknik Kendali dengan Studi Kasus pada Indentifikasi Sistem Motor-DC berbasis Arduino-Simulink Matlab

Kendali PID Training Kit ELABO TS 3400 Menggunakan Sensor Posisi

Hamzah Ahlul Fikri Jurusan Tehnik Elektro, FT, Unesa,

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Elektromekanik

4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengujian simulasi open loop juga digunakan untuk mengamati respon motor DC

PENGENDALIAN KECEPATAN PUTARAN GAS ENGINE

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

Perancangan Autonomous Landing pada Quadcopter dengan Menggunakan Behavior-Based Intelligent Fuzzy Control

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) F-62

LAMPIRAN A MATRIKS LEMMA

Physics Communication

UNIVERSITAS DIPONEGORO TUGAS AKHIR ISWAN PRADIPTYA L2E FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN

APLIKASI GPS PADA QUADCOPTER SEBAGAI PENGONTROL HOLD POSITION

DESAIN SISTEM KONTROL KETINGGIAN UNTUK PENGAMBILAN CITRA DENGAN PENDEKATAN FUZZY- PID PADA QUADCOPTER BERBASIS PENGUNCIAN GPS ANDRIA WANDANI

Transkripsi:

Prosiding ANNUAL RESEARCH SEMINAR Desember, Vol No. ISBN : 979-587-- UNSRI Pengaturan Gerakan Hover dan Roll pada Quadcopter dengan Menggunakan Metode PI Ziegler-Nichols dan PID Tyreus-Luyben Huda Ubaya, Bambang Tutuko, Borisman Richardson 3, Sutrimo 4 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang Prabumulih KM. 3 Inderalaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan huda_ubaya@yahoo.com, beng_tutuko@yahoo.com, 3 borismanrichardson@gmail.com, 4 slamet.sutrimo@gmail.com Intisari Quadcopter merupakan jenis robot terbang yang bergerak dengan menggunakan empat buah motor dan memiliki empat gerakan dasar. Diantara gerakan tersebut adalah gerakan hover dan gerakan roll. Gerakan hover dipengaruhi oleh kecepatan putar seluruh motor secara bersamaan sehingga menghasilkan gerakan berpindah tempat dari bawah ke atas dan sebaliknya sedangakan gerakan roll adalah gerakan rotasi pada sumbu x quadcopter. Agar quadcopter dapat melakukan pergerakan tersebut dengan baik, dibutuhkan pengendali. Pengendali yang digunakan pada penelitian ini adalah pengendali PI dan PID. Pengendali PID terdiri dari proportional gain, integral gain dan derivative gain. Untuk menentukan nilai proportional gain, integral gain, dan derivative gain, pada penelitian ini digunakan metode tuning Ziegler-Nichols untuk hover dan Tyreus-Luyben untuk roll. Didapatkan nilai pengendali dengan nilai proportional gain sebesar 5,9448 dan nilai integral gain sebesar,58733959 untuk gerakan hover sehingga menghasilkan grafik respon transient dengan overshoot %, rise time 3,75 detik, dan settling time 8 detik. Sedangkan untuk gerakan roll, nilai proportional gain sebesar 7,54784, nilai integral gain sebesar 7,745, dan nilai derivative gain sebesar,4335. Kata Kunci Quadcopter, hover, roll, pengendali PID, Ziegler- Nichols, Tyreus-Luyben. I. PENDAHULUAN Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau pesawat tanpa awak, saat ini memiliki peranan dan aplikasi yang semakin berkembang, diantaranya dalam bidang militer, ilmu kebumian untuk mengambil citra suatu wilayah, dan dibidang lainnya. Salah satu dari sekian banyak UAV adalah multirotor. Multirotor adalah pengembangan dari helicopter yang dilengkapi dengan banyak motor, jumlah motor pada multirotor ada beberapa macam, untuk multirotor yang memiliki jumlah tiga motor disebut tricopter, jumlah empat motor disebut dengan quadcopter, jumlah enam motor disebut dengan hexacopter dan multirotor dengan jumlah motor 8 disebut dengan octacopter. Pada Quadcopter memiliki macam-macam mode atau susunan frame, yaitu kombinasi frame X, + (plus), dan V. []. Susunan frame tersebut dapat mempengaruhi gerak pada quadcopter, pada frame X dan Plus susunan frame tersebut bertujuan agar quadcopter lebih fokus pada kestabialn geraknya, sedangkan model frame quadcopter Vbertujuan pada kelincahan gerak quadcopter, atau lebih tepatnya quadcopter tipe frame V adalah tipe frame yang mengacu pada kecepatan gerak quadcopter. Pada quadcopter memiliki gerakan-gerakan manuver yang diantaranya adalah gerakan pitch, roll, yaw, dan hover, dimana gerakan tersebut adalah gerakan dasar yang dapat dilakukan oleh quadcopter. Gerakan pitch, roll dan yaw adalah gerakan rotasi pada quadcopter, sedangkan hover adalah gerakan translasi pada quadcopter. Gerakan-gerakan quadcopter diatur oleh controller PID. Controller PID berfungsi untuk mengatur kecepatan respon dan kestabilan gerakan quadcopter. untuk mendaptkan hasil yang diinginkan, maka inputan nilai PID pada quadcopter haruslah tepat. Komponen PID terdiri dari proporsional, integral, dan derivatif. Komponen proporsional, integral, dan derivatif dapat digunakan keseluruhan secara bersamaan maupun tersendiri tergantung pada respon yang diinginkan terhadap suatu set-point []. Untuk membangun sebuah pengendali, perlu pemodelan matematis quadcopter terlebih dahulu. Ada beberapa metode penentuan nilai PID yang digunakan pada quadcopter diantaranya adalah metode Tyreus-Luyben, metode ini hampir sama dengan metode Ziegler-nichols, 43

Prosiding ANNUAL RESEARCH SEMINAR Desember, Vol No. ISBN : 979-587-- UNSRI metode tersebut mengharuskan mengenal plant motor terlebih dahulu, hanya saja yang membedakan metode ini dengan metode Ziegler-Nichols adalah pada tabel tuning rule-nya. Adapun seperti penelitian sebelumnya [3] yang menggunkan metode PD Ziegler-Nichols untuk mengatur kecepatan respon dan kestabilan gerak rotasi quadcopter. Pada penelitian tugas akhir ini akan melakukan Pengaturan Gerakan Roll Pada quadcopter Dengan Menggunakan Metode PID Tyreus- Luyben agar quadcopter dapat melakukan gerak rotasi yang diinginkan, dan melakukan gerakan hover pada quadcopter dengan menggunkan metode Ziegler-Nichols. II. METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan metodologi penelitian, dibutuhkan desain rangkaian quadcopter yang akan diteliti, kemudian akan dilakukan pemodelan terhadap desain tersebut sehingga dapat dirancang pengendali PI untuk mengendalikan gerakan hover. A. Desain Quadcopter Desain quadcopter terdiri dari desain mekanik dan desain elektronik. Desain mekanik terdiri dari frame dan balingbaling quadcopter (Gbr. ). B. Model Quadcopter Gbr.. Rangkaian quadcopter Pemodelan quadcopter dilakukan berdasarkan koordinat, orientasi, sudut, dan gaya-gaya yang bekerja padanya. Gbr.. Bentuk frame quadcopter Desain elektronik merupakan rangkaian elektronik yang digunakan oleh quadcopter yang terdiri dari motor BLDC (Brushless Direct current), ESC (Electronic Speed Controller), flight controller, battery, dan receiver-transmitter (Gbr. ). Gbr. 3. Sistem koordinat quadcopter [4] Berdasarkan Gbr. 3, quadcopter memiliki tiga buah sumbu ortogonal yang masing-masing adalah sumbu,, dan. Di setiap sumbu tersebut, quadcopter melakukan pergerakannya yang meliputi pergerakan kecepatan translasi, - dan kecepatan rotasi, - dengan,, dan masingmasing merupakan kecepatan translasi pada sumbu,, dan, dan,, dan masing-masing merupakan kecepatan rotasi pada sumbu,, dan. Gerakan hover merupakan gerakan translasi pada sumbu. Dengan pengaruh Hukum Newton dan Efek Coriolis, kemudian dengan memodelkan persamaan kinematiknya 43

Prosiding ANNUAL RESEARCH SEMINAR Desember, Vol No. ISBN : 979-587-- UNSRI berdasarkan sudut Euler [5], quadcopter menghasilkan enam buah pergerakan dasar () (). () () (3) Gerakan translasi dipengaruhi oleh gaya gravitasi, sedangkan gerakan rotasi dipengaruhi oleh momen inersia,, dan yang masing-masing merupakan momen inersia pada sumbu,, dan. Gerakan translasi dihasilkan dengan memanfaatkan gaya thrust (gaya thrust pada sumbu ) yang dipengaruhi oleh massa quadcopter. Dan gerakan rotasi dan dihasilkan dengan memanfaatkan gaya thrust dan gaya thrust (gaya thrust pada sumbu dan ). Sedangkan gerakan rotasi dihasilkan dari gaya drag. Gaya thrust merupakan gaya angkat quadcopter yang dipengaruhi oleh konstanta thrust, panjang lengan quadcopter, dan kecepatan putar setiap motor yang dapat dituliskan persamaannya sebagai berikut: (7) (8) (9) Gaya drag merupakan gaya hambat yang dihasilkan oleh gesekan baling-baling terhadap udara yang dapat dituliskan persamaannya sebagai (). () C. Model Motor Karena input setiap pergerakan quadcopter merupakan kecepatan putar motor, maka motornya juga perlu dimodelkan. Motor brushless DC dapat dimodelkan seperti model motor brushed DC [4] [] dengan gambar skematiknya seperti terlihat pada Gbr 4. Gbr. 4. Diagram skematik motor (4) (5) () Komponen elektrik dasar motor terdiri dari arus yang mengalir melewati resistansi dan induktansi pada setiap kumparan sehingga menghasilkan medan magnet, dengan input tegangan dan output tegangan emf balik yang dapat dituliskan sebagai (). () Tegangan emf balik proporsional terhadap kecepatan sudut yang menghasilkan konstanta emf balik yang dapat dituliskan sebagai (). () Torsi yang proporsional terhadap arus menghasilkan konstanta motor yang dapat dituliskan sebagai (3). (3) Besar torsi juga bergantung pada momen inersia motor dan koefisien gesek sehingga persamaan mekanik motor dapat dituliskan sebagai (4). (4) Jika persamaan motor () (4) digabungkan dan diubah ke bentuk Laplace dengan menganggap induktansi dan koefisien gesek bernilai karena nilainya yang kecil [7], maka akan membentuk persamaan plant motor (5). (5) D. Perancangan Plant Sebelum diberi pengendali, persamaan quadcopter () () yang telah didapatkan harus dilinearisasikan. Linearisasi dilakukan berdasarkan Taylor series. Setelah dilinearisasikan dan ditentukan nilai equilibrium berdasarkan posisi hover, maka didapatkan persamaan berikut: δ δ () δ δ (7) δ δ (8) δ δ (9) δ δ () δ δ () Karena pengendali yang dirancang pada penelitian ini hanya terbatas pada gerakan hover dan roll, maka persamaan yng digunakan hanya persamaan hover (8) dan persamaan Roll (9). Bentuk Laplace dari persamaan tersebut adalah: () (3) 43

Prosiding ANNUAL RESEARCH SEMINAR Desember, Vol No. ISBN : 979-587-- UNSRI Jika persamaan () digabung dengan persamaan motor (5), maka akan menghasilkan persamaan plant hover keseluruhan (4). (4) Jika persamaan (3) digabung dengan persamaan motor (5), maka akan menghasilkan persamaan plant Roll keseluruhan (5). E. Identifikasi Quadcopter (5) Quadcopter yang diteliti memiliki spesifikasi yang dapat dilihat pada TABEL I...8..4. -..4.9.4 Gbr.. Grafik respon plant roll tanpa pengendali TABEL II DATA HASIL PENGUKURAN Simbol Nilai Keterangan Konstanta thrust motor Panjang lengan quadcopter Momen inersia pada sumbu X Momen inersia pada sumbu Y Resistansi motor J Momen inersia motor Konstanta motor Konstanta emf balik motor Massa quadcopter Setelah seluruh data spesifikasi quadcopter telah diukur, maka jika dimasukkan ke dalam persamaan hover (4) dan persamaan roll (5), akan menghasilkan grafik respon transient seperti yang terlihat pada Gbr. 5 dan Gbr.. F. Perancangan Pengendali Untuk menerapkan metode Ziegler-Nichols dan Tyreus- Luyben, perlu didapatkan nilai critical proportional gain yang merupakan nilai penguat terbesar yang menghasilkan grafik osilasi seperti terlihat pada Gbr. 7 dan Gbr.8..5.5 4 8 Gbr. 7. Grafik osilasi dengan..8..4. 3 4 5.5.5.5.5.45.5.85 Gbr. 5. Grafik respon plant hover tanpa pengendali Gbr. 8. Grafik osilasi dengan 433

Prosiding ANNUAL RESEARCH SEMINAR Desember, Vol No. ISBN : 979-587-- UNSRI Dengan menggunakan kestabilan Routh, didapatkan nilai sebesar untuk persamaan hover dan sebesar 7,54784 untuk persamaan roll. Dari grafik osilasi tersebut didapatkan nilai jarak antar dua gelombang sebesar untuk persamaan hover dan sebesar,4 untuk persamaan roll TABEL II ATURAN TUNING METODE ZIEGLER-NICHOLS [8] Pengendali P PI..8..4. 5 5 PID Sehingga, berdasarkan TABEL II yang merupakan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh Ziegler dan Nichols mengenai tuning nilai PID, didapatkan persamaan pengendali (). () Pengendali PI () yang telah didapat akan mengendalikan plant hover sehingga menghasilkan grafik seperti yang terlihat pada Gbr. 9..5.5.5 Gbr. 9. Grafik plant hover 4 dengan nilai PI yang didapatkan dari aturan tuning Ziegler-Nichols Karena grafik pada Gbr. 9 menunjukkan osilasi dan overshoot yang begitu besar (melebihi 5%), maka perlu dilakukan tuning tambahan [8]. Namun berdasarkan spesifikasi motor yang digunakan, overshoot terbesar yang diperbolehkan hanya berkisar %. Tuning tambahan dilakukan dengan cara menurunkan nilai proportional gain dan integral gain. Setelah dilakukan tuning tambahan, didapatkan grafik respon transient pada Gbr.. Gbr.. Grafik plant hover dengan nilai sebesar dan sebesar yang didapatkan dari tuning tambahan Dari tuning tambahan yang telah dilakukan, didapatkan grafik dengan overshoot yang kurang dari % dengan nilai proportional gain sebesar dan integral gain sebesar. TABEL III TABEL PENGATURAN PID TYREUS-LUYBEN Controller PI PID Berdasarkan TABEL III yang merupakan tabel pengaturan PID Tyreus-Luyben, didapatkan persamaan pengendali (7). (7) Dengan begitu hasil grafik dari plant quadcopter dengan menggunakan control PID Tyreus-Luyben adalah.5.5...3 Gbr. Respon sinyal uji step untuk gerakan roll 434

Input- Input- Prosiding ANNUAL RESEARCH SEMINAR Desember, Vol No. ISBN : 979-587-- UNSRI Dikarena untuk mencapai steady state masih lama, maka dilakukan tunig terhadapa nilai, sehinga grafiknya menjadi seperti pada gambr 5, grafik ini lebih cepat mencapai kestabilan dibandingkan dengan penelitian sebelumnya[].4..8..4...4..8 Gbr. Respon sinyal uji step untuk gerakan roll setelah melakukan tuning terhadap nilai Dengan demikian, nilai PID untuk persamaan roll adalah,, V. HASIL DAN ANALISIS Nilai pengendali yang telah didapatkan akan dianalisis langsung dengan cara pengujian. Namun, sebelum dilakukan pengujian, perlu dilakukan analisis terhadap error agar dapat diketahui apakah pengendali telah mampu memperkecil error atau tidak. G. Analisis Error Untuk menganalisis error hover, perlu dibuatkan respon sistem terhadap sinyal uji ramp. Gbr. 3 menunjukkan respon sistem tanpa pengendali terhadap sinyal uji ramp. Dari grafik tersebut didapatkan data error seperti yang terlihat pada TABEL IV. TABEL IV DATA LUAS ERROR PADA PLANT HOVER TANPA PENGENDALI Input Luas error Selanjutnya akan dibuat grafik dari error plant yang menggunakan yang dapat dilihat pada Gbr. 4. 5 4 3 3 4 5 5 4 3 3 4 5 Gbr. 3. Grafik error tanpa pengendali Gbr. 4. Grafik error dengan pengendali PI Gbr. 4 menunjukkan respon sistem tanpa pengendali terhadap sinyal uji ramp. Dari grafik tersebut didapatkan data error seperti yang terlihat pada TABEL V. TABEL V DATA LUAS ERROR PADA PLANT HOVER DENGAN PENGENDALI PI Input Luas error 435

Input/ Input/ Prosiding ANNUAL RESEARCH SEMINAR Desember, Vol No. ISBN : 979-587-- UNSRI.,985,85.4,7,83.,3,84.8,55,85,75.85 Dari data yang diperoleh dari TABEL V, didapatkan luas error pada saat sistem mencapai steady-state (time 5) memiliki luas error sebesar,53. Jika dibandingkan dengan nilai luas error pada plant hover tanpa pengendali (TABEL IV) yang memiliki luas error pada saat mencapai steady-state (time 5) sebesar 9,75, dapat dikatakan bahwa pengendali PI telah berhasil menurunkan nilai error yang terdapat pada sistem. Untuk menganalisis error roll, perlu dibuatkan respon sistem terhadap sinyal uji ramp..5.5.5.5.5 Gbr. 5. Grafik error dengan pengendali PID Pada tabel VI menunjukkan nilai luas kesalahan yang di peroleh dalam keadaan steady state sebesar,85, nilai tersebut diperoleh dari grafik error pada Gbr. 5 TABEL VI TABEL LUAS KESALAHAN PADA PLANT QUADCOPTER Input Luas error.,594,48.4,87,93.,345,535.8,53,99,73,777 Pada Gbr. menunjukkan grafik error pada plant quadcopter dengan controller PID, dimana garis berwarna merah mendekati garis yang berwarna biru yang merupakan nilai input..5.5.5.5.5 Gbr.. Grafik error Time (second) dengan pengendali PID Pada tabel VII menenjukkan nilai liuas kesalahan yang diperoleh dalam keadaan steady state sebesar,3, nilai tersebut diperoleh dari grafik error pada Gbr. 5. TABEL VII TABEL LUAS KESALAHAN PADA PLANT QUADCOPTER DENGAN CONTROLLER PID Input Luas error..958,4.4.3959,4..59,4.8.79,39..9,4.4.39,4..59,4.8.797,3.997,3 43

Prosiding ANNUAL RESEARCH SEMINAR Desember, Vol No. ISBN : 979-587-- UNSRI III. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:. Perancangan pengendali PI pada plant hover dengan menggunakan metode Ziegler-Nichols membutuhkan tunning tambahan agar mencapai overshoot %.. Pada tuning tambahan, nilai proportional gain dan integral gain hanya perlu diturunkan dari nilai starting point yang didapatkan dari metode Ziegler-Nichols agar mencapai respon terbaik. 3. Nilai proportional gain yang didapat dari metode Ziegler-Nichols sebesar 5,9448, dan integral gain sebesar 5,8733959. Sedangkan nilai proportional gain terbaik agar mencapai grafik maksimum overshoot kurang dari % yang didapat sebesar 5,9448 dan integral gain sebesar,58733959. 4. Dengan menurunkan nilai proportional gain, dapat menurunkan overshoot, dan meningkatkan raise time, dan dengan menurunkan nilai integral gain, dapat menurunkan overshoot dan settling time. 5. Steady-state error dapat dikurangi dengan menambahkan integral gain. Dan osilasi dapat dikurangi dengan mengurangi proportional gain dan integral gain.. Metode Ziegler-Nichols dan Tyreus-Luyben secara simulasi dapat diimplementasikan pada plant quadcopter. 7. Respon dan steady state sinyal uji step terhadap plant quadcopter lebih cepat jika menggunakan metode PID Tyreus-Luyben, jika dibandingkan dengan respon dan steady state tanpa control. 8. Metode Tyreus-Luyben dapat diimplementasikan kepada quadcopter hanya sebagai starting point PID. 9. Nilai PID yang diperoleh adalah REFERENSI [] T. Aw, K. As, and R. Hakim, Perancangan Dan Implementasi Kontroler Gain Scheduling Untuk Gerakan Lateral Way-To-Way Point Pada Uav Quadcopter, pp. 5. [] K. H. Ang, G. Chong, S. Member, and Y. Li, PID Control System Analysis, Design, and Technology, IEEE, vol. 3, no. 4, pp. 559 57, 5. [3] Z. He and L. Zhao, A Simple Attitude Control of Quadrotor Helicopter Based on Ziegler-Nichols Rules for Tuning PD Parameters, Hindawi, vol. 4, 4. [4] M. De Oliveira, Modeling, Identification and Control of a Quadrotor Aircraft, Czech Technical,. [5] B. L. Stevens, F. L. Lewis, and E. N. Johnson, Aircraft Control and Simulation, 3rd ed. Hoboken: John Wiley,. [] S. Sekalala, Performance of a Three-Phase Permanent Magnet Motor Operating as a Synchronous Motor and a Brushless DC Motor, Louisiana State University,. [7] O. J. Oguntoyinbo, PID Control Of Brushless Dc Motor And Robot Trajectory Planning And Simulation With Matlab/Simulink, 9. [8] K. Ogata, Modern Control Engineering, 5th ed. New Jersey: pearson,. 437