BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS
|
|
- Adi Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS Pada bab ini akan ditampilkan dan penjelasannya mengenai pengujian sistem dan dokumuentasi data-data percobaan yang telah direalisasikan sesuai dengan spesifikasi yang telah disetujui pada surat tugas. 4.. Pengujian Push Recovery Pengujian sistem dilakukan dengan cara memberi gangguan gaya dari luar terhadap sistem kestabilan robot untuk melihat seberapa kuat sistem dapat menyeimbangkan postur robot terhadap gangguan gaya berupa dari luar. Pada pengujian ini gangguan gaya dari luar didapat dari sebuah pendulum yang simpangannya telah ditentukan oleh penulis. Berikut adalah parameter-parameter PID pada PID kaki yang digunakan dalam pengujian : = 6, =, = 4, PID tangan = 2, =, =. Parameter ini didapat dari hasil percobaan dengan nilai yang paling baik untuk kestabilan sistem. Massa pendulum yang dipakai dalam pengujian adalah,75 Kg dengan panjang tali pendulum,5 Meter. set point dalam perhitungan PID dibagi menjadi 2 yaitu set point untuk accelerometer pada PID tangan dan lengan untuk arah rotasi pitch adalah -9, nilai set point untuk accelerometer arah rotasi roll adalah. Gambar 4.. Pengujian push recovery menggunakan pendulum. 2
2 Tabel 4.. Pengujian push recovery pada bagian depan robot (simpangan pendulum 5 ). Percobaan Balancing OFF Balancing ON Tidak Jatuh Tidak Jatuh 2 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 3 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 4 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 5 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 6 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 7 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 8 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 9 Tidak Jatuh Tidak Jatuh Tidak Jatuh Tidak Jatuh Tabel 4.2. Pengujian push recovery pada bagian belakang robot (simpangan pendulum 5 ). Percobaan Balancing OFF Balancing ON Tidak Jatuh Tidak Jatuh 2 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 3 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 4 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 5 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 6 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 7 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 8 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 9 Tidak Jatuh Tidak Jatuh Tidak Jatuh Tidak Jatuh Terlihat pada Tabel 4. dan Tabel 4.2 robot masih dapat menahan dorongan dari luar pada bagian depan dan bagian belakang robot saat sistem kestabilan diaktifkan maupun dimatikan. 2
3 Tabel 4.3. Pengujian push recovery pada bagian depan robot (simpangan pendulum 3 ). Percobaan Balancing OFF Balancing ON Jatuh Tidak Jatuh 2 Jatuh Tidak Jatuh 3 Jatuh Tidak Jatuh 4 Jatuh Tidak Jatuh 5 Jatuh Tidak Jatuh 6 Jatuh Tidak Jatuh 7 Jatuh Tidak Jatuh 8 Jatuh Tidak Jatuh 9 Jatuh Tidak Jatuh Jatuh Tidak Jatuh Tabel 4.4. Pengujian push recovery pada bagian belakang robot (simpangan pendulum 3 ). Percobaan Balancing OFF Balancing ON Jatuh Tidak Jatuh 2 Jatuh Tidak Jatuh 3 Jatuh Tidak Jatuh 4 Jatuh Tidak Jatuh 5 Jatuh Tidak Jatuh 6 Jatuh Tidak Jatuh 7 Jatuh Tidak Jatuh 8 Jatuh Tidak Jatuh 9 Jatuh Tidak Jatuh Jatuh Tidak Jatuh Pada Tabel 4.3 terlihat robot tidak dapat menjaga keseimbangan robot saat dorongan dari luar yang diberikan pada bagian depan robot sehingga terjatuh dengan kondisi sistem kestabilan dimantikan. Sedangkan pada Tabel 4.4 robot masih dapat 22
4 menjaga keseimbangan robot saat dorongan dari luar diberikan pada bagian belakang robot saat sistem kestabilan dihidupkan maupun saat dimatikan. Tabel 4.5. Pengujian push recovery pada bagian depan robot (simpangan pendulum 45 ). Percobaan Balancing OFF Balancing ON Jatuh Jatuh 2 Jatuh Tidak Jatuh 3 Jatuh Tidak Jatuh 4 Jatuh Jatuh 5 Jatuh Jatuh 6 Jatuh Jatuh 7 Jatuh Jatuh 8 Jatuh Jatuh 9 Jatuh Jatuh Jatuh Jatuh Tabel 4.6. Pengujian push recovery pada bagian belakang robot (simpangan pendulum 45 ). Percobaan Balancing OFF Balancing ON Jatuh Tidak Jatuh 2 Jatuh Tidak Jatuh 3 Jatuh Tidak Jatuh 4 Jatuh Tidak Jatuh 5 Jatuh Tidak Jatuh 6 Jatuh Tidak Jatuh 7 Jatuh Tidak Jatuh 8 Jatuh Tidak Jatuh 9 Jatuh Tidak Jatuh Jatuh Tidak Jatuh 23
5 Pada Tabel 4.5 saat sistem kestabilan dimatikan, robot sudah tidak dapat menjaga saat dorongan gaya dari luar yang dihasilkan pendulum dengan simpangan sebesar 45 yang diberikan pada bagian depan robot sehingga robot sehingga terjatuh. Saat sistem kestabilan robot dihidupkan robot sudah tidak bisa menjaga keseimbangan tingkat keberhasilan robot tidak terjatuh saat sistem kestabilan robot dihidupkan hanya sebesar 2%. Pada Tabel 4.6 saat dorongan gaya dari pendulum dengan simpangan 45 diberikan pada bagian belakang robot, pada saat sistem kestabilan dimatikan robot tidak dapat menjaga keseimbangan robot sehingga terjatuh, dan pada saat sistem kestabilan robot dihidupkan robot masih bisa menjaga keseimbangan robot sehingga robot masih bisa berdiri dan tidak terjatuh. Tabel 4.7. Pengujian push recovery pada bagian depan robot (simpangan pendulum 6 ). Percobaan Balancing OFF Balancing ON Jatuh Jatuh 2 Jatuh Jatuh 3 Jatuh Jatuh 4 Jatuh Jatuh 5 Jatuh Jatuh 6 Jatuh Jatuh 7 Jatuh Jatuh 8 Jatuh Jatuh 9 Jatuh Jatuh Jatuh Jatuh 24
6 Tabel 4.8. Pengujian push recovery pada bagian belakang robot (simpangan pendulum 6 ). Percobaan Balancing OFF Balancing ON Jatuh Jatuh 2 Jatuh Jatuh 3 Jatuh Jatuh 4 Jatuh Jatuh 5 Jatuh Jatuh 6 Jatuh Jatuh 7 Jatuh Jatuh 8 Jatuh Jatuh 9 Jatuh Jatuh Jatuh Jatuh Pada Tabel 4.7 robot sudah tidak dapat menjaga keseimbangan robot saat diberi dorongan gaya dengan pendulum yang meliliki simpangan 6 pada bagian depan saat sistem kestabilan dihidupkan maupun dimatikan. Pada Tabel 4.8 terlihat robot sudah tidak dapat menjaga keseimbangan robot saat diberi gangguan dorongan gaya dari pendulum dengan simpangan 6. 25
7 4.2. Pengujian Sistem Kestabilan Robot pada Gerakan Maju Menggunakan Strategi Panggul Pengujian kestabilan dilakukan dengan cara menjalankan robot pada lapangan yang terbuat dari rumput buatan sejauh 2 meter. Berikut adalah parameter-parameter digunakan dalam pengujian. PID pada kaki = 6, =, = 4, PID tangan =, =, =. Tabel 4.9. Percobaan pada gerakan maju. Percobaan Balancing OFF Balancing ON Tidak Jatuh Jatuh 2 Jatuh Tidak Jatuh 3 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 4 Jatuh Tidak Jatuh 5 Jatuh Tidak Jatuh 6 Jatuh Tidak Jatuh 7 Jatuh Tidak Jatuh 8 Jatuh Tidak Jatuh 9 Jatuh Tidak Jatuh Jatuh Tidak Jatuh Tingkat keberhasilan saat sistem kestabilan robot dihidupkan saat pengujian menurut Tabel % = 9% Tingkat keberhasilan saat sistem kestabilan robot dimatikan saat pengujian menurut Tabel % = 2% 26
8 4.3. Pengujian Sistem Kestabilan Robot pada Pergantian Gerakan Menggunakan Strategi Panggul Pengujian kestabilan dilakukan dengan cara menjalankan robot pada lapangan yang terbuat dari rumput buatan sejauh 2 meter dengan pergantian pergerakan dengan gerakan diam kemudian jalan di tempat, kemudian jalan maju, kemudian jalan di tempat, lalu jalan maju, dan yang terakhir dilanjutkan dengan gerakan berhenti. Berikut adalah parameter-parameter PID yang digunakan dalam pengujian. PID pada kaki = 6, =, = 4, PID tangan =, =, =. Tabel 4.. Pengujian pergantian gerakan. Percobaa Balancing OFF Balancing ON Jatuh Tidak Jatuh 2 Jatuh Jatuh 3 Jatuh Jatuh 4 Jatuh Tidak Jatuh 5 Jatuh Tidak Jatuh 6 Jatuh Tidak Jatuh 7 Jatuh Tidak Jatuh 8 Jatuh Tidak Jatuh 9 Jatuh Tidak Jatuh Jatuh Tidak Jatuh Tingkat keberhasilan saat sistem kestabilan robot dihidupkan saat pengujian menurut Tabel % = 8% Tingkat keberhasilan saat sistem kestabilan robot dimatikan saat pengujian menurut Tabel 4.. % = % 27
9 8 6 Rad/Sec Gyro Balancing ON Gyro Balancing OFF Set Point -4 Gambar 4.2. Grafik data gyroscope pada pengujian berjalan maju dengan pergantian gerakan Derajat Pitch Balancing ON Pitch Balancing OFF set point -4 Gambar 4.3. Grafik data accelerometer pada pengujian berjalan maju dengan pergantian gerakan. Pada Gambar 4. dan 4.2, sumbu tegak adalah nilai kemiringan θ dan sumbu mendatar adalah sampel pengambilan data, dengan waktu kali sampel berkisar ms. Saat sistem kestabilan robot dihidupkan terlihat robot dapat menjaga agar tetap seimbang dan stabil saat berjalan. Terlihat kemiringan CoM yang diperlihatkan oleh grafik dengan garis warna biru, sedangkan saat sistem kestabilan robot dimatikan robot 28
10 terlihat tidak dapat menjaga robot tetap seimbang sehingga robot berjalan dengan tidak stabil dan akhirnya terjatuh Pengujian Variasi Nilai Komponen PID pada Gerakan Berjalan Maju. Pada pengujian ini akan digunakan data dari sensor accelerometer pitch untuk melihat pengaruh yang diakibatkan perubahan nilai pada setiap konstanta PID terhadap sistem pada robot. Set Point pada sistem bernilai Kp= Kd= Kp= Kd= -8 Gambar 4.4. Tuning =, = Kp=3 Kd= Kp=3 Kd= Gambar 4.5. Tuning = 3, =. 29
11 6 Kp=3 Kd= Kp=3 Kd=6-8 Gambar 4.6. Tuning = 3, = 6. 4 Kp=3 Kd= Kp=3 Kd= -8 Gambar 4.7. Tuning = 3, =. 3
12 Kp=3 Kd= Kp=3 Kd=4-3 Gambar 4.8. Tuning = 3, = 4. 4 Kp=3 Kd= Kp=3 Kd=2-8 Gambar 4.9. Tuning = 3, = 2. 3
13 Kp=6 Kd= Kp=6 Kd= -3 Gambar 4.. Tuning = 6, =. Kp=6 Kd= Kp=6 Kd=6-35 Gambar 4.. Tuning = 6, = 6. 32
14 Kp=6 Kd= Kp=6 Kd= -35 Gambar 4.2. Tuning = 6, =. Kp=6 Kd= Kp=6 Kd=4-3 Gambar 4.3. Tuning = 6, = 4. 33
15 Kp=6 Kd= Kp=6 Kd=2-3 Gambar 4.4. Tuning = 6, = 2. Kp= Kd= Kp= Kd= -35 Gambar 4.5. Tuning =, =. 34
16 Kp= Kd= Kp= Kd=6 Gambar 4.6. Tuning =, = Kp= Kd= Kp= Kd= Gambar 4.7. Tuning =, =. 35
17 Kp= Kd= Kp= Kd=4-35 Gambar 4.8. Tuning =, = Kp= Kd= Kp= Kd=2 Gambar 4.9. Tuning =, = 2. Terlihat pada Gambar 4.4 hingga Gambar 4.9, sistem kestabilan robot saat berjalan sangat bergantung dari nilai komponen PID, dalam realisasi hanya penggunakan PD kontroler saja. Jika nilai terlalu kecil robot robot akan terjatuh karena respon sistem terlalu lama, sedangkan jika nilai terlalu besar maka respon sistem akan terlalu cepat sehingga membuat robot menjadi berosilasi berlebihan sehingga membuat robot menjadi tidak stabil. 36
18 Pada nilai yang terlalu kecil sistem menjadi tidak memiliki peredam nilai error yang cukup untuk mengimbangi nilai yang besar sehingga robot terus berosilasi, sedangkan jika nilai yang terlalu besar sistem menjadi lambat dalam menangani error. Dalam percobaan proses tuning nilai untuk setiap nilai konstanta pada PD kontroler pada skripsi ini dilakukan secara manual dengan cara menaikan nilai penguatan terlebih dahulu hingga mendapat penguatan atau respon sistem yang cukup kuat menghadapi error, jika dengan nilai yang telah kita pilih robot masih bergetar dalam arti robot terus berosilasi maka nilai dinaikan hingga osilasi robot dapat teredam. Dari pengujian di atas maka didapatkan nilai komponen PID dengan nilai = 6, = 4 di mana nilai ini dirasa paling stabil untuk robot oleh penulis. 37
19 4.5. Pengujian Kestabilan Robot Menggunakan Lengan Pada pengujian ini dilakukan dengan cara menjalankan robot berjalan maju dengan pergantian gerakan. Berikut adalah parameter-parameter PID pada PID kaki yang digunakan dalam pengujian. = 6, =, = 4, PID tangan = 2, =, =. Parameter ini didapat dari hasil percobaan dengan nilai yang paling baik untuk kestabilan sistem. Tabel 4.. Pengujian kestabilan menggunakan lengan Percobaa PID Lengan OFF PID Lengan ON Tidak Jatuh Tidak Jatuh 2 Jatuh Tidak Jatuh 3 Jatuh Tidak Jatuh 4 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 5 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 6 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 7 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 8 Tidak Jatuh Tidak Jatuh 9 Tidak Jatuh Tidak Jatuh Tidak Jatuh Tidak Jatuh Pada Tabel 4. terlihat bahwa kestabilan menggunakan lengan dapat menambah tingkat keberhasilan robot menjadi % dibanding jika kestabilan robot hanya menggunakan kaki. 38
BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Letak CoM dan poros putar robot pada sumbu kartesian.
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem yang dirancang. Teori-teori yang digunakan dalam realisasi skripsi ini antara
Lebih terperinciSudut VS Waktu Sampling (a=0.95)
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA 1.1. Pengujian Accelerometer dan Low Pass Filter Pengujian ini dilakukan dengan mengganti nilai koefisien low pass filter, dari pergantian nilai tersebut akan terlihat
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pelaksanaan dari perancangan telah dibuat dan dijelaskan pada Bab 3, kemudian perancangan tersebut diimplementasi ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware).hasil implementasi
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID UNTUK AUTONOMOUS MOVING FORWARD MANUEVER PADA QUADCOPTER
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID UNTUK AUTONOMOUS MOVING FORWARD MANUEVER PADA QUADCOPTER By : Zam Yusuf / 10105063 Dosen Pembimbing : Ir. Ali Fatoni,MT. AGENDA PRESENTASI 1. Pendahuluan. Perancangan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada skripsi ini dilakukan beberapa pengujian dan percobaan untuk mendapatkan hasil rancang bangun Quadcopter yang stabil dan mampu bergerak mandiri (autonomous). Pengujian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras, serta perangkat lunak robot. 3.1. Gambaran Sistem Sistem yang direalisasikan dalam skripsi ini
Lebih terperinci3. Perancangan Alat Perancangan alat yaitu mendesain konsep yang sudah dibuat, meliputi perancangan mekanis robot, elektronis robot dan pemrograman
BAB I Bab I merupakan pendahuluan usulan proyek akhir. Pendahuluan memaparkan latar belakang dan permasalahan dari proyek akhir serta tujuan dan manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan proyek akhir. A.
Lebih terperinciSISTEM KENDALI GERAK SEGWAY BERBASIS MIKROKONTROLER
Sistem Kendali Gerak Segway Berbasis Mikrokontroler Lukas B. Setyawan, Deddy Susilo, Dede Irawan SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY BERBASIS MIKROKONTROLER Lukas B. Setyawan 1, Deddy Susilo 2, Dede Irawan 3 Program
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1. Gangguan noise pada sensor 4.1.1.Filter Gambar 4.1. Perbandingan sudut diam Gambar 4.1 menunjukan potongan data dimana sistem seharusnya dalam kondisi datar, tetapi ternyata
Lebih terperinciBAB II SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY
BAB II SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY Sistem merupakan suatu rangkaian beberapa organ yang menjadi satu kesatuan. Maka sistem kendali gerak adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen pengendali
Lebih terperinciSISTEM KENDALI DAN MUATAN QUADCOPTER SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG EVAKUASI BENCANA
1022: Ahmad Ashari dkk. TI-59 SISTEM KENDALI DAN MUATAN QUADCOPTER SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG EVAKUASI BENCANA Ahmad Ashari, Danang Lelono, Ilona Usuman, Andi Dharmawan, dan Tri Wahyu Supardi Jurusan Ilmu
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL PID UNTUK KESEIMBANGAN SEPEDA. Design and Implementation of PID Control for Bicycle s Stability
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL PID UNTUK KESEIMBANGAN SEPEDA Design and Implementation of PID Control for Bicycle s Stability Bayu Satya Adhitama 1, Erwin Susanto 2, Ramdhan Nugraha 3 1,2,3 Prodi
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan ditampilkan dan dijelaskan mengenai pengujian sistem dan dokumuentasi data-data percobaan yang telah direalisasikan sesuai dengan spesifikasi yang telah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM KESEIMBANGAN ROBOT BERODA DUA DENGAN MENGGUNAKAN KONTROLER PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL
IMPLEMENTASI SISTEM KESEIMBANGAN ROBOT BERODA DUA DENGAN MENGGUNAKAN KONTROLER PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL Muhammad Miftahur Rokhmat Teknik Elektro Universitas Brawijaya Dosen Pembimbing: 1. Purwanto,
Lebih terperinciRIZKAR FEBRIAN. 1, SUWANDI 2, REZA FAUZI I. 3. Abstrak
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI PID PADA AUTONOMOUS MOVING FORWARD QUADCOPTER DESIGN AND IMPLEMENTATION OF PID CONTROL SYSTEM IN AUTONOMOUS MOVING FORWARD QUADCOPTER RIZKAR FEBRIAN. 1, SUWANDI
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-50 Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah Bardo Wenang, Rudy Dikairono, ST., MT.,
Lebih terperinciKontrol PID Pada Miniatur Plant Crane
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane E. Merry Sartika 1), Hardi Sumali 2) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen
Lebih terperinciTujuan. Pengolahan Data MOMEN INERSIA
Tujuan Pengolahan Data Pembahasan Kesimpulan MOMEN INERSIA MOMEN INERSIA Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan konstanta pegas spiral dan momen inersia
Lebih terperinciWardaya College. Soal Terpisah. Latihan Soal Olimpiade FISIKA SMA. Spring Camp Persiapan OSN Part I. Departemen Fisika - Wardaya College
Latihan Soal Olimpiade FISIKA SMA Spring Camp Persiapan OSN 2018 - Part I Soal Terpisah 1. Sebuah kepingan kecil dengan massa m ditempatkan dengan hati-hati ke permukaan dalam dari silinder tipis berongga
Lebih terperinciSISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560
1 SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 Adityan Ilmawan Putra, Pembimbing 1: Purwanto, Pembimbing 2: Bambang Siswojo.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian dan analisis alat peraga sistem kendali pendulum terbalik yang meliputi pengujian dimensi mekanik, pengujian dimensi dan massa
Lebih terperinciBalancing Robot Menggunakan Metode Kendali Proporsional Integral Derivatif
IJEIS, Vol.5, No.1, April 2015, pp. 89~98 ISSN: 2088-3714 89 Balancing Robot Menggunakan Metode Kendali Proporsional Integral Derivatif Rizka Bimarta* 1, Agfianto Eko Putra 2, Andi Dharmawan 3 1 Prodi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesawat tanpa awak atau pesawat nirawak (Unmanned Aerial Vehicle atau disingkat UAV), adalah sebuah mesin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesawat tanpa awak atau pesawat nirawak (Unmanned Aerial Vehicle atau disingkat UAV), adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh oleh pilot
Lebih terperinciTUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI
I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menentukan momen inersia batang. 2. Mempelajari sifat sifat osilasi pada batang. 3. Mempelajari sistem osilasi. 4. Menentukan periode osilasi dengan panjang tali dan jarak antara
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Sistem Kendali PID untuk Pengendalian Gerakan Hover pada UAV Quadcopter
JRNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (22) -5 Perancangan dan Implementasi Sistem Kendali PID untuk Pengendalian Gerakan Hover pada AV Quadcopter Ardy Seto Priambodo, Katjuk Astrowulan, Joko Susila Teknik Elektro,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. PERNYATAAN... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL...
vi DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... i PERNYATAAN... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LISTING PROGRAM... xiv DAFTAR SINGKATAN...
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Hasil Perancangan Hasil perancangan pada sistem ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu hasil perancangan quadrotor, embedded system dan ground control. 4.1.1 Hasil Perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Internasional Batam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesawat terbang model UAV (Unmanned Aerial Vehicle) telah berkembang dengan sangat pesat dan menjadi salah satu area penelitian yang diprioritaskan. Beberapa jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Robot dapat didefenisikan sebagai mesin yang terlihat seperti manusia dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam pemenuhan kebutuhan saat sekarang ini, manusia senantiasa dituntut untuk melakukan inovasi untuk menghasilkan sebuah teknologi yang bisa memudahkan dalam pemenuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menunjang produktivitas pekerjaan, manusia telah lama menginginkan sebuah asisten pribadi yang mampu melakukan beberapa tugas. Asisten berupa robot otomatis
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian serta analisis masing-masing modul dari spesifikasi sistem secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah
Lebih terperinciTUNING KONTROL PID LINE FOLLOWER. Dari blok diagram diatas dapat q jelasin sebagai berikut
TUNING KONTROL PID LINE FOLLOWER Tunning kontrol PID ini bertujuan untuk menentukan paramater aksi kontrol Proportional, Integratif, Derivatif pada robot line follower. Proses ini dapat dilakukan dengan
Lebih terperinciPembuatan Model Quadcopter yang Dapat Mempertahankan Ketinggian Tertentu
Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9, No. 2, September 26, 49-55 ISSN 4-87X Pembuatan Model Quadcopter yang Dapat Mempertahankan Ketinggian Tertentu DOI:.9744/jte.9.2.49-55 Wili Kumara Juang, Lauw Lim Un Tung
Lebih terperinciPenerapan Sistem Kendali PID untuk KestabilanTwin- Tiltrotor dengan Metode DCM
IJEIS, Vol.5, No.2, October 2015, pp. 145~154 ISSN: 2088-3714 145 Penerapan Sistem Kendali PID untuk KestabilanTwin- Tiltrotor dengan Metode DCM Andi Dharmawan 1, Sani Pramudita* 2 1 Jurusan Ilmu Komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi di bidang transportasi terus berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan bermunculannya kendaraan yang modern dan praktis
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Robotika di era seperti ini sudah berkembang dengan cepat dan pesat dari tahun ke tahun. Keberadaanya yang serba canggih sudah banyak membantu manusia di dunia. Robot
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SKRIPSI... ii
DAFTAR ISI SKRIPSI... i SKRIPSI... ii PERNYATAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi INTISARI... xii ABSTRACT... xiii BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir BALANCING ROBOT BERODA DUA MENGGUNAKAN METODE KENDALI PROPORSIONAL INTEGRAL
Makalah Seminar Tugas Akhir BALAING ROBOT BERODA DUA MENGGUNAKAN METODE KENDALI PROPORSIONAL INTEGRAL Andra Laksana, Iwan Setiawan, Sumardi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan videografi saat ini sangat dituntut untuk dapat menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan videografi saat ini sangat dituntut untuk dapat menghasilkan gambar atau rekaman video yang rapi dan stabil. Namun untuk menghasilkan rekaman video yang stabil
Lebih terperinciSISTEM KENDALI ANTI SWAY OVERHEAD CRANE
160 SISTEM KENDALI ANTI SWAY OVERHEAD CRANE Mohammad joko Akbar 1, Mohammad Ramdhani 1, Agung Surya Wibowo 2 1, 2, 3 Prodi S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom 1 jokoakbar@students.telkomuniversity.ac.id,
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini. Helmi Wiratran
Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini 1 Helmi Wiratran 2209105020 2 Latarbelakang (1) Segway PT: Transportasi alternatif dengan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KONTROLER PID PADA TWO WHEELS SELF BALANCING ROBOT BERBASIS ARDUINO UNO
Implementasi Kontroler PID Pada Two Wheels Self Balancing Robot Berbasis Arduino UNO IMPLEMENTASI KONTROLER PID PADA TWO WHEELS SELF BALANCING ROBOT BERBASIS ARDUINO UNO Raranda S1 Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciKeseimbangan Robot Humanoid Menggunakan Sensor Gyro GS-12 dan Accelerometer DE-ACCM3D
i Keseimbangan Robot Humanoid Menggunakan Sensor Gyro GS-12 dan Accelerometer DE-ACCM3D Disusun Oleh : Nama : Rezaly Andreas Nrp : 0822010 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinciPERANCANGAN KONTROL NON-LINIER UNTUK KESTABILAN HOVER PADA UAV TRICOPTER DENGAN SLIDING MODE CONTROL
Presentasi Tesis PERANCANGAN KONTROL NON-LNER UNTUK KESTABLAN HOVER PADA UAV TRCOPTER DENGAN SLDNG MODE CONTROL RUDY KURNAWAN 2211202009 Dosen Pembimbing: DR. r. Mochammad Rameli r. Rusdhianto Effendie
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK
PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK Oleh : AHMAD ADHIM 2107100703 Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl.-Ing., Ph.D. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebanyakan
Lebih terperinci1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.
1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar. Berdasar gambar diatas, diketahui: 1) percepatan benda nol 2) benda bergerak lurus beraturan 3) benda dalam keadaan diam 4) benda akan bergerak
Lebih terperinciSiswo Dwi Utomo. Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Djoko Purwanto M.Eng Dr. Tri Arief Sardjono ST. MT
Siswo Dwi Utomo 2209 106 020 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Djoko Purwanto M.Eng Dr. Tri Arief Sardjono ST. MT. 196 512 111 990 021 002 197 002 121 995 121 001 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Batasan Masalah
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Perakitan kamera gyroscope, diawali dengan pembentukan rangka dengan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Struktur Dasar Kamera Gyroscope Perakitan kamera gyroscope, diawali dengan pembentukan rangka dengan menggunakan pipa paralon 4 inchi dan keping CD sebagai gyroscope. Di bagian
Lebih terperinciBalancing Robot Beroda Dua Menggunakan Metoda Kontrol Proporsional, Integral dan Derivatif
Jurnal ELEMENTER. Vol. 1, No. 2, Nopember 2015 39 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Balancing Robot Beroda Dua Menggunakan Metoda Kontrol Proporsional, Integral dan Derivatif Lio Prisko
Lebih terperinciANALISIS PERANGKAT KERAS PADA ROBOT KESEIMBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTO TUNING PID
ANALISIS PERANGKAT KERAS PADA ROBOT KESEIMBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTO TUNING PID LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Elektro Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu perkembangan teknologi yang popular adalah teknologi bidang robotika. Robot mengambil peran yang penting dalam menangani tugas-tugas yang biasanya ditangani
Lebih terperinciPerancangan Sistem Kontrol Posisi Miniatur Plant Crane dengan Kontrol PID Menggunakan PLC
88 ISSN 1979-2867 (print) Electrical Engineering Journal Vol. 5 (215) No. 2, pp. 88-17 Perancangan Sistem Kontrol Posisi Miniatur Plant Crane dengan Kontrol PID Menggunakan PLC E. Merry Sartika dan Hardi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri skala kecil hingga skala besar di berbagai negara di belahan dunia saat ini tidak terlepas dari pemanfaatan mesin-mesin industri sebagai alat
Lebih terperinciSOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015 Bidang Fisika Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciLampiran. Defenisi dan persamaan untuk penurunan kestabilan longitudinal. Simbol Defenisi Origin Persamaan Harga Khas C. Variasi dari hambatan (drag)
Lampiran Tabel 1 Defenisi dan persamaan untuk penurunan kestabilan longitudinal Simbol Defenisi Origin Persamaan Harga Khas C x u U F Variasi dari hambatan (drag) x C -0.05 D Sq u dan dorongan terhadap
Lebih terperinciSELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8
SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 I Nyoman Benny Rismawan 1, Cok Gede Indra Partha 2, Yoga Divayana 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPHYSICS SUMMIT 2 nd 2014
KETENTUAN UMUM 1. Periksa terlebih dahulu bahwa jumlah soal Saudara terdiri dari 8 (tujuh) buah soal 2. Waktu total untuk mengerjakan tes ini adalah 3 jam atau 180 menit 3. Peserta diperbolehkan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu lingkungan tertentu. Mobile-robot tidak seperti manipulator robot yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1. Latar belakang Mobile-robot adalah suatu mesin otomatis yang dapat bergerak dalam suatu lingkungan tertentu. Mobile-robot tidak seperti
Lebih terperinciBerikan jawaban anda sesingkatnya langsung pada kertas soal ini dan dikumpulkan paling lambat tanggal Kamis, 20 Desember 2012.
Nama : Kelas : Berikan jawaban anda sesingkatnya langsung pada kertas soal ini dan dikumpulkan paling lambat tanggal Kamis, 20 Desember 2012. 1. Besaran yang satuannya didefinisikan lebih dulu disebut
Lebih terperinciJenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.
gaya yang muncul ketika BENDA BERSENTUHAN dengan PERMUKAAN KASAR. ARAH GAYA GESEK selalu BERLAWANAN dengan ARAH GERAK BENDA. gaya gravitasi/gaya berat gaya normal GAYA GESEK Jenis Gaya gaya gesek gaya
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PERGERAKAN LARAS MORTIR 81MM SESUAI DENGAN HASIL PERHITUNGAN KOREKSI TEMBAKAN
IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PERGERAKAN LARAS MORTIR 81MM SESUAI DENGAN HASIL PERHITUNGAN KOREKSI TEMBAKAN Dimas Silvani F.H 1*, Abd. Rabi 1, Jeki Saputra 2 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN MENGENAI INERTIAL NAVIGATION SYSTEM
32 BAB III TINJAUAN MENGENAI INERTIAL NAVIGATION SYSTEM 3.1 Pergerakan rotasi wahana terbang Wahana terbang seperti pesawat terbang dan helikopter mempunyai sistem salib sumbu x, y, dan z di mana masing-masing
Lebih terperinciPATH TRACKING PADA MOBILE ROBOT DENGAN UMPAN BALIK ODOMETRY
PATH TRACKING PADA MOBILE ROBOT DENGAN UMPAN BALIK ODOMETRY Bayu Sandi Marta (1), Fernando Ardilla (2), A.R. Anom Besari (2) (1) Mahasiswa Program Studi Teknik Komputer, (2) Dosen Program Studi Teknik
Lebih terperinciFISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana
MODUL PERKULIAHAN OSILASI Bagian- Fakultas Program Studi atap Muka Kode MK Disusun Oleh eknik eknik Elektro 3 MK4008, S. M Abstract Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran alat, perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga sistem kendali pendulum terbalik. 3.1.
Lebih terperinciBAB 5. Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis
BAB 5 Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis 5.1. Aplikasi Display Controller Pengujian sistem kontrol dilakukan dengan menggunakan aplikasi program Visual C# untuk menampilkan grafik, dan mengambil data
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Coba Alat Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat yang telah dibuat. Dimulai dengan pengujian setiap bagian-bagian dari hardware dan software yang
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.
PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO Else Orlanda Merti Wijaya S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail : elsewijaya@mhs.unesa.ac.id
Lebih terperinciKontrol Kesetimbangan pada Robot Beroda Dua Menggunakan Pengendali PID dan Complementary Filter
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol.1, No.1, April 2013, 1-11 1 Kontrol Kesetimbangan pada Robot Beroda Dua Menggunakan Pengendali PID dan Complementary Filter Ade Putra Gunawan 1, Heri Subagiyo 2,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan pengambilan gambar di udara, banyak media yang bisa digunakan dan dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini terutama dalam ilmu pengetahuan, membuat
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI Pada bab ini akan dibahs mengenai pengujian control reheat desuperheater yang telah dimodelkan pada matlab sebagaimana yang telah dibahas pada bab III, aspek
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Kontroler PID Gain Scheduling untuk Gerakan Lateral Way-to-Way Point pada UAVQuadcopter
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin B-234 Perancangan dan Implementasi Kontroler PID Gain Scheduling untuk Gerakan Lateral Way-to-Way Point pada UAVQuadcopter Tri
Lebih terperinciMateri Pendalaman 01:
Materi Pendalaman 01: GETARAN & GERAK HARMONIK SEDERHANA 1 L T (1.) f g Contoh lain getaran harmonik sederhana adalah gerakan pegas. Getaran harmonik sederhana adalah gerak bolak balik yang selalu melewati
Lebih terperinciUji Kompetensi Semester 1
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...
DAFTAR ISI COVER...i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bergerak kearah horizontal untuk menentukan arah dan menurunkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Crane merupakan alat pengangkat dan pemindah material berat yang mana material tersebut tidak bisa dipindahkan hanya dengan menggunakan tenaga manusia. Crane bekerja
Lebih terperinciRancang Bangun Robot Self Balancing Berbasis Mikrokontroler ATmega328P Dengan Kendali PID
Rancang Bangun Robot Self Balancing Berbasis Mikrokontroler ATmega328P Dengan Kendali PID Andri Novandri #1, Roslidar *2, Aulia Rahman #3 # Teknik Elektro dan Komputer, Universitas Syiah Kuala Jalan Tengku
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM
IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM Aretasiwi Anyakrawati, Pembimbing : Goegoes D.N, Pembimbing 2: Purwanto. Abstrak- Pendulum terbalik mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN BAB 1. 1.1 Latar Belakang Gerak terbang pada pesawat tanpa awak atau yang sering disebut Unmanned Aerial Vehicle (UAV) ada berbagais macam, seperti melayang (hovering), gerak terbang
Lebih terperinciSistem Kendali PID pada Modus Transisi Terbang Tiltrotor
IJEIS, Vol.5, No.2, October 2015, pp. 199~210 ISSN: 2088-3714 199 Sistem Kendali PID pada Modus Transisi Terbang Tiltrotor Syafrizal Akhzan* 1, Andi Dharmawan 2 1 Program Studi Elektronika dan Instrumentasi,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT. Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya,
92 BAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya, maka diperlukan analisis kinematika untuk mengetahui seberapa jauh model matematika itu
Lebih terperinciDesain dan Implementasi Automatic Flare Maneuver pada Proses Landing Pesawat Terbang Menggunakan Kontroler PID
Desain dan Implementasi Automatic Flare Maneuver pada Proses Landing Pesawat Terbang Menggunakan Kontroler PID Mokhamad Khozin-2207100092 Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan, Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING
8 BAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING 3. Algoritma Kontrol Pada Pesawat Tanpa Awak Pada makalah seminar dari penulis dengan judul Pemodelan dan Simulasi Gerak Sirip Pada Pesawat Tanpa Awak telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggerakan belt conveyor, pengangkat beban, ataupun sebagai mesin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Motor DC atau motor arus searah yaitu motor yang sering digunakan di dunia industri, biasanya motor DC ini digunakan sebagai penggerak seperti untuk menggerakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan metode pengujian peforma navigasi robot, hasil pengujian robot, perbandingan metode kontrol fuzzy dengan metode kontrol Propotional Derivative
Lebih terperinciLaporan Kegiatan Pembinaan Olimpiade Fisika di SMA Negeri 8 Yogyakarta Tahun Oleh: Wipsar Sunu Brams Dwandaru NIP
Laporan Kegiatan Pembinaan Olimpiade Fisika di SMA Negeri 8 Yogyakarta Tahun 2012 Oleh: Wipsar Sunu Brams Dwandaru NIP. 19800129200501 1 003 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciKINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.
KINEMATIKA Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata adalah
Lebih terperinciOlimpiade Sains Nasional 2012 Tingkat Propinsi. F i s i k a
Olimpiade Sains Nasional 2012 Tingkat Propinsi Bidang F i s i k a Ketentuan Umum: 1- Periksa lebih dulu bahwa jumlah soal Saudara terdiri dari 7 (tujuh) buah soal. 2- Waktu total untuk mengerjakan tes
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI Pada bab ini akan dijelaskan hasil analisa perancangan kontrol level deaerator yang telah dimodelkan dalam LabVIEW sebagaimana telah dibahas pada bab III. Dengan
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Autonomous Landing Menggunakan Behavior-Based dan Fuzzy Controller pada Quadcopter
JRNAL TEKNIK ITS Vol., No., (Sept. ) ISSN: 3-97 A-9 Perancangan dan Implementasi Autonomous Landing Menggunakan Behavior-Based dan Fuzzy Controller pada Quadcopter Fadjri Andika Permadi, Rusdhianto Effendi
Lebih terperinciTeori & Soal GGB Getaran - Set 08
Xpedia Fisika Teori & Soal GGB Getaran - Set 08 Doc Name : XPFIS0108 Version : 2013-02 halaman 1 01. Menurut Hukum Hooke untuk getaran suatu benda bermassa pada pegas ideal, panjang peregangan yang dijadikan
Lebih terperinciPengaturan Gerak Dan Keseimbangan Robot Line Tracer Dua Roda Menggunakan PID Controller
The 13 th Industrial Electronics Seminar 11 (IES 11) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 6, 11 Pengaturan Gerak Dan Keseimbangan Robot Line Tracer Dua Roda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah daratan Indonesia lebih dari 2.012.402 km 2 dan luas perairannya lebih dari 5.877.879 km 2 yang menjadikan
Lebih terperinciSISTEM KAMERA DENGAN PAN-TILT TRIPOD OTOMATIS UNTUK APLIKASI FOTOGRAFI
SISTEM KAMERA DENGAN PAN-TILT TRIPOD OTOMATIS UNTUK APLIKASI FOTOGRAFI Jourdan Septiansyah Efflan NRP. 2209100084 Dosen Pembimbing Ronny Mardiyanto, ST.,MT.,Ph.D. Ir. Djoko Purwanto,M.Eng.,Ph.D. JURUSAN
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang
TUGAS AKHIR RESUME PID Oleh: Nanda Perdana Putra MN 55538 / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL (PID) Pendahuluan Sistem
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENGATURAN POSISI CERMIN DATAR SEBAGAI HELIOSTAT MENGGUNAKAN KONTROLER PID
IMPLEMENTASI PENGATURAN POSISI CERMIN DATAR SEBAGAI HELIOSTAT MENGGUNAKAN KONTROLER PID Disampaikan oleh Nama :Satya Permana Aryanto NRP: 2207 100 072 Pembimbing : Dr.Ir.Mochammad Rameli Pendahuluan Latar
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. Abstract. viii BAB I PENDAHULUAN 1
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ii LEMBAR PERNYATAAN iii HALAMAN PERSEMBAHAN iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xii Intisari xvii Abstract xviii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar
Lebih terperinciSASARAN PEMBELAJARAN
OSILASI SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mengenal persamaan matematik osilasi harmonik sederhana. Mahasiswa mampu mencari besaranbesaran osilasi antara lain amplitudo, frekuensi, fasa awal. Syarat Kelulusan
Lebih terperinciFIsika USAHA DAN ENERGI
KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami konsep usaha dan energi.. Menjelaskan hubungan
Lebih terperinciDesain Dan Realisasi Robot Meja Dengan Kemampuan Rekonfigurasi Permukaan (Self-Reconfigurable Table-1)
The 14 th Industrial Electronics Seminar 212 (IES 212) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 24, 212 Desain Dan Realisasi Robot Meja Dengan Kemampuan Rekonfigurasi
Lebih terperinci