PROSPEK USAHA TAMBAK DI KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan usaha diseluruh penjuru Indonesia yang bebas

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos-chanos) DI TAMBAK, KECAMATAN SEDATI, SIDOARJO, JATIM 1

BAB I PENDAHULUAN. telah mendapat prioritas utama dalam pembangunan nasional karena. pembangunan ekonomi diharapkan dapat menjadi motor penggerak

ANALISIS USAHATANI PEMBENIHAN UDANG VANNAMEI DAN PENGEMBANGANYA DI CV. GELONDONGAN VANNAMEI DESA BANJARSARI KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK SKRIPSI

T E S I S. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Magister PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN MEMBELI PRODUK JAMU DAYANG SUMBI SIDOARJO T E S I S

KAJIAN USAHA BENIH IKAN LELE DUMBO DI DESA TULUNGREJO, KECAMATAN PARE, KABUPATEN KEDIRI. SKRIPSI

Widi Setyogati, M.Si

EVALUASI PETANI PESERTA PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL - PTT) PADI DI KABUPATEN NGAWI TESIS

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-2 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah membahas bab? demi bab, baik mengenai teori, penyajian data maupun analisis data, akhirnya dapat

saat suhu udara luar menjadi dingin pada malam dan pagi hari. (Mengakibatkan kematian pada Udang)

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER

KAJIAN KONDISI EMPIRIS DRAINASE KAWASAN PESISIR MENUJU SANITASI BERKELANJUTAN

Bab V Kajian Keberlanjutan Penerapan Sistem Silvofishery dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove Di Desa Dabung

Bab 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbesar di dunia,

KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR

KELAYAKAN BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DI REJOTENGAH, DEKET LAMONGAN SKRIPSI

POTENSI USAHA PEMBENIHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI KEPITING (Scilla serrata) ABSTRAK

ANALISIS USAHATANI BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L) DI KABUPATEN DELI SERDANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ujang Muhaemin A, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi pasca krisis ekonomi saat ini, sub sektor perikanan merupakan

I. PENDAHULUAN. (Bahari Indonesia: Udang [29 maret 2011Potensi]

PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI BUNCIS DENGAN SISTEM TEBASAN DAN TANPA TEBASAN

I. PENDAHULUAN. dibentuk oleh berbagai komponen biotik dan abiotik, komponen-komponen ini saling

SKRIPSI. Diajukan kepada Program Studi Agribisnis untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

Oleh : Apollonaris Ratu Daton A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI BERBASIS PISANG AWAK DI KABUPATEN PACITAN TESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Welly Yulianti, 2015

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Penelitian menyimpulkan sebagai berikut:

LAPORAN TUGAS AKHIR BUDIDAYA PAKCOY (Brassica rapa L.) DENGAN PERLAKUAN PEMBERIAN PUPUK DAUN

ANALISIS USAHATANI PADI RAMAH LINGKUNGAN DAN PADI ANORGANIK (Kasus: Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor) Oleh: RIDWAN A

ANALISIS KOMITMEN RELASIONAL PETANI TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) TESIS PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor 16/PRT/M/2011 Tentang PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI TAMBAK

BAB I PENDAHULUAN. Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim

I. PENDAHULUAN. perikanan. Usaha di bidang pertanian Indonesia bervariasi dalam corak dan. serta ada yang berskala kecil(said dan lutan, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi manusia. Perikanan budidaya dinilai

Melaksanakan tanaman hutan di setiap lokasi garapan masing-masing. pasang surut air laut dan aliran sungai. pengembangan pengelolaan ikan dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

KATA PENGANTAR. serta hidayah-nya yang telah dilimpahkan sehinga penulis bisa menyelesaikan

I. PENDAHULUAN. kedudukannya di Indonesia. Potensi sumber daya alam di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. sektor lain yaitu sekitar 44,5% (Pusat Data dan Informasi Departemen

I. PENDAHULUAN. Potensi perairan pantai Indonesia yang cukup luas adalah merupakan

KATA PENGANTAR Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Budidaya Bandeng ( Chanos chanos

Bab IV Deskripsi Tambak Silvofishery di Desa Dabung

TINJAUAN PUSTAKA. ujung paparan benua (continental shelf) atau kedalaman kira-kira 200 m. Pulau-Pulau Kecil diantaranya adalah sebagai berikut :

PROPOSAL BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR (CCD-IFAD) TAHUN 2014 OLEH KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Program kebijakan revitalisasi pertanian menitikberatkan pada program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wilayah pesisir mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012 ABSTRAK

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2015 TENTANG

PENDAHULUAN. beradaptasi dengan salinitas dan pasang-surut air laut. Ekosistem ini memiliki. Ekosistem mangrove menjadi penting karena fungsinya untuk

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI UDANG WINDU ORGANIK DAN NONORGANIK (STUDI KASUS: BATANG KILAT KOTA MEDAN PROPINSI SUMATERA UTARA)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

BAB I PENDAHULUAN. Trilogi pembangunan yang salah satunya berbunyi pemerataan pembangunan

ANALISIS USAHATANI TEMBAKAU RAKYAT DI KECAMATAN SUMBUL KABUPATEN DAIRI SKRIPSI

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEPOK VARIETAS DEWA-DEWI (Averrhoa carambola L)

PENGEMBANGAN USAHATANI MINA PADI DENGAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MARGODADI KECAMATAN SAYEGAN KABUPATEN SLEMAN. Skripsi

ANALISIS EFISIENSI BISNIS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Nana Danapriatna dan Ridwan Lutfiadi BAB 1.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. lahan pertambakan secara besar-besaran, dan areal yang paling banyak dikonversi

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN PADA KELOMPOK IKAN DI DESA JATISARI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS USAHATANI KOPI DI DESA PIRIAN TAPIKO KECAMATAN TUTAR KAB.POLEWALI MANDAR. Rahmaniah HM.,SP, M.Si

ANALISIS KEUNTUNGAN DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BUDIDAYA TAMBAK BANDENG DI UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK TESIS

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PISANG INDONESIA SKRIPSI. Oleh : DEVI KUNTARI NPM :

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Identifikasi Karakteristik Petani Tambak, Unit Usaha Terkait dan Tenaga Kerja Lokal Di Desa Ambulu

M. Danil Furqansyah 1, Agustina Arida 1, Romano 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENGARUH BENTUK DAN DOSIS PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) LOKAL MADURA SKRIPSI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK UDANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Udang merupakan salah satu komoditas primadona di sub sektor perikanan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan PDB Kelompok Pertanian di Indonesia Tahun

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS DI PT.PETROKIMIA GRESIK) T E S I S

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Geografi dan Demografi Kabupaten Sidoarjo

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK UDANG (Studi Kasus : Desa Sei Meran, Kec. Pangkalan Susu, Kab. Langkat) SKRIPSI RIZKY HERMAWAN PULUNGAN AGRIBISNIS

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

BUDIDAYA PAKCHOY (Brassica rapa var. chinensis L.) DI PEKARANGAN RUMAH MENGGUNAKAN PUPUK DAUN GANDASIL D TUGAS AKHIR

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN DOSIS PUPUK UREA DAN DOSIS PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI ( Brassica chinensis L.

TINJAUAN PUSTAKA. lahan budidaya sehingga dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DAN PENDAPATAN USAHATANI ANGGUR (Studi Kasus di Kecamatan Wonoasih Kotamadya Probolinggo)

Transkripsi:

PROSPEK USAHA TAMBAK DI KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-2 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS Oleh : Hamdani NPM : 056420001 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2007

TESIS PROSPEK USAHA TAMBAK DI KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR Yang dipersiapkan dan disusun oleh : HAMDANI NPM : 056 420 001 Telah dipertahankan didepan Dosen Penguji Pada tanggal : 20 Jini 2007 SUSUNAN DEWAN PENGUJI Pembimbing Utama Anggota Penguji Lain Dr. Ir. Zainal Abidin, MS Ir. A. Rachman Waliulu, MS Pembimbing Pendamping Ir. H. Syarief Imam Hidayat, MM Drs. Ec. Prasetyo Hadi, MM Ir. Effi Damaijati, MS Surabaya, 20 Juni 2007 UPN Veteran Jawaq Timur Direktur Dr. Ir. Zainal Abidin, NS ii

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT, karena berkat Rahmat dan HidayahNya, penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul Prospek Usaha Tambak di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Tesis ini untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas akhir guna mencapai derajat Sarjana S-2, pada program Pascasarjana Universitas Pembangunan Nasional veteran Jawa Timur, Surabaya. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengucapkan terima kasih kepada : Bapak. Dr. Ir. Zainal Abidin, MS. selaku Pembimbing Utama, dan Drs. Ec. Prasetyo Hadi, MM. sebagai Pembimbing Pendamping yang telah memberikan petunjuk yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian Tesis ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada : 1. Rektor dan Direktur Pascasarjana beserta seluruh Dosen, Staf yang telah memberikan kesempatan mengikuti kuliah di Program Pascasarjana UPN Veteran Surabaya. 2. Bapak Drs. Moro Setyoyono, MM. selaku Camat Sedati yang telah memberikan izin dan membantu dalam memperoleh data yang diperlukan. 3. Bapak Lurah Desa di Desa Kalanganyar, yang telah memberikan izin dan membantu dalam memperoleh data. 4. Bapak Lurah Desa di Desa Tambak Cemandi, yang telah memberikan izin dan membantu dalam memperoleh data. 5. Bapak Lurah Desa di Desa Segoro Tambak, yang telah memberikan izin dan membantu dalam memperoleh data. iii

6. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tesis Surabaya, Juni 2007 Penulis iv

DAFTAR ISI Nomor KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Halaman iii. iv vii xi x ABSTRAK ix 1. PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 6 Tujuan Penelitian. 6 Kegunaan Penelitian..7 Ruang Lingkup Penelitian 7 2. TINJAUAN PUSTAKA 8 Penelitian Terdahulu 8 2.2 Aspek Ekonomi 10 2.2.1 Biaya Produksi.. 10 2.2.2 Analisis Biaya Produksi 11 2.2.3 Pendapatan dalam Usaha Tambak 16 2.3 Harga dan Permintaan 18 2.4 Aspek Sosial.. 20 v

2.5 Aspek Teknis Budidaya dan Lingkungan Hidup. 20 2.6 Konsep Agribisnis.... 23 2.7 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 27 2.7.1 Kerangka Pemikiran 27 2.7.2 Hipotesis.. 31 3. METODA PENELITIAN 32 3.1 Lokasi dan Tempat Penelitian.. 32 3.2 Penentuan Populasi dan Sampel. 32 3.3 Jenis Data yang Diperlukan 32 3.4 Metoda Pengumpulan Data.33 3.5 Definisi dan Pengukuran Variabel 33 3.6 Analisis Data.. 34 3.6.1 Analisis Trend. 34 3.6.2 Analisis Ekonomi.35 3.6.3 Analisis Diskriptif 36 4. HASIL DAN PEMBAHASAN... 37 4.1 Identitas Responden 37 4.1.1 Pendidkan Responden.. 37 4.1.2 Usia Responden 39 4.1.3 Pengalaman Rumah Tangga Petani Tambak 40 4.2 Konversi Areal Tambak.. 41 4.4 Perkembangan Rumah Tangga Peani Tambak 43 vi

4.5 Perkembangan Areal Tambak Budidaya Bandeng dan Udang 45 4.6 Perkembangan Produksi Tambak.. 47 4.7 Keuntungan Budidaya Bandeng dan Udang Windu. 52 4.8 Efisiensi Budidaya bandeng dan udang 53 4.9 Prospek Usaha Tambak. 53 5. KESIMPULAN DAN SARAN. 54 Kesimpulan 54 Saran DAFTAR PUSTAKA. LAMPIRAN vii

DAFTAR TABEL Halaman 1. Tingkat Pendidikan Formal Rumah Tangga Petani Tambak Bandeng, /Udang Windu. 39 2. Tingkat Usia Rumah Tangga Petani Tambak Bandeng/Udang Windu. 40 3. Tingkat Pengalaman Rumah Tangga Petani Tambak Bandeng, /Udang Windu 41 4. Konversi Lahan Tambak 42 5. Jumlah Tenaga Kerja pada Budidaya bandeng/udang Windu 43 6. Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Petani Tambak 44 7. Perkembangan Areal Tambak 46 8. Perkembangan Produksi Tambak... 49 9. Total Biaya, Penerimaan, dan Keuntungan.. 52 viii

DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Kerangka Pemikiran Penelitian. 30 3. Trend Perkembangan Rumah Tangga Petani Tambak 45 4. Trend Perkembangan Areal Tambak.. 47 5. Trend Produksi Bandeng 49 6. Trend Produksi Udang Windu 50 ix

DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Kuesioner untuk Aspek Teknis, Ekonomi, dan Sosial, Usaha Tambak di Kecamatan Sedati.. 2. Jumlah Rumah Tangga Petani Tambak, Luas Tambak, dan Produksi Tambak 3. Biaya-biaya Produksi Budidaya Bandeng / Udang Windu 4. Harga, Pendapatan, Total Biaya, dan Keuntungan/ satu kali tanam. x

HAMDANI, NPM : 0561 220 001, PROSPEK USAHA TAMBAK DI KECAMATAN SEDATI, DENGAN PEMBIMBINGAN UTAMA Dr. Ir. H. ZAINAL ABIDIN, MS DAN PEMBIMBING PENDAMPING Drs. Ec. PRASETYO HADI, MM. RINGKASAN Usaha tambak utama yang dilakukan di Kecamatan Sedati sampai saat ini adalah budidaya bandeng dan udang windu, dengan sistem usaha Monokultur maupun Polikultur. Pola usaha yang ditetapkan adalah Semi Intensif yang masih dekat dengan Pola Tradisional, sehingga produktivitasnya relatip masih rendah. Perkembangan jumlah rumah tangga petani tambak selama 6 tahun terakhir mengalami peningkatan jumlah rumah tangga yang dimilikinya rata-rata berkurang. Produksi bandeng cenderung meningkat, produksi udang windu cenderung menurun. Jumlah tenaga kerja rata-rata 2 orang tenaga kerja tetap, dan 5-10 orang tenaga kerja tetap/5hektar tambak. Tujuan Penelitian adalah : (1) Menganalisis perkembangan rumah tangga petani tambak, perkembangan luas tambak, perkembangan produksi tambak. (2) Menganalisis sebarapa besar tingkat penyerapan tenaga kerja pada budidaya bandeng dan udang windu di tambak. (3) Menganalisis seberapa besar tingkat konversi lahan tambak yang digunakan untuk kepentingan lain. (4) Menghitung keuntungan dan efisiensi usaha budidaya bandeng/udang windu. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (Purposive sampling), dengan alasan bahwa ke tiga desa tersebut merupakan sentra budidaya bandeng/udang windu di Kecamatan Sedati. Data yang diambil dalam penelitian adalah data primer yang dikumpulkan dengan cara wawancara dan pengisian kuesioner terhadap 33 responden ditentukan cara metoda purposive sampling (sengaja), dengan pertimbangan responden tersebut memiliki tambak, mengelola tambak budidaya bandeng/udang windu, dan berpengalaman. Sedangkan untuk data skunder diperoleh dari data informasi di Kecamatan Sedati, Kelurahan Kalanganyar, Kelurahan Tambak Cemandi, Kelurahan Segoro Tambak. Dinas Perikanan Sidoarjo. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis trend, analisis biaya dan keuntungan, dan analisis R/C Ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan secara signifikan pada rumah tangga petani tambak, dan pada produksi bandeng. Terdapat penyerapan tenaga kerja menunjukkan sebesar 1.660 orang tenaga kerja tetap, dan 4.150 orang tenaga kerja tidak tetap. Tingkat konversi seluas 4 hektar. Keuntungan yang didapat pada produksi bandeng/udang windu sebesar Rp. 9.378.556/hektar/satu kali tanam. R/C Ratio rata-rata sebesar 3.13, berarti usaha ini efisien dan layak untuk dipertahankan atau dikembangkan. xi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi untuk pengembangan tambak di tanah air cukup besar, hampir semua pantai di Indonesia potensial untuk pengembangan budidaya ikan bandeng /udang windu. Sampai kini ikan bandeng dan udang windu masih menjadi komoditi utama dari hasil budidaya di tambak, ikan bandeng dan udang windu banyak digemari orang untuk dimakan oleh karena rasanya yang lezat dan kandungan proteinnya tinggi. Seperti halnya dengan wilayah Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo sumber daya alam utama yang dimiliki terutama adalah perikanan yang dihasilkan dari budidaya ditambak adalah ikan bandeng dan udang windu. Selama sepuluh tahun terakhir permintaan bandeng meningkat dengan 6,33 % rata-rata pertahun, tetapi produksi hanya meningkat dengan 3,82 % rata-rata per tahun. Dari data produksi tambak di Kabupaten Sidoarjo menunjukan bahwa bandeng merupakan komoditi yang paling banyak diproduksi (lebih dari 60 %). Pada tahun 2001 produksi bandeng dan ikan lain meningkat cukup tinggi, sebab pada tahun itu terjadi kegagalan budidaya udang yang disebabkan serangan penyakit bercak putih dan penyakit vibrio, hingga saat ini penyakit itu masih mengancam sejumlah daerah produksi udang. Kegagalan udang membuat sebagian besar petambak beralih ke budidaya bandeng yang relatip tahan terhadap penyakit, hal ini terlihat sampai saat ini (2006) makin tingginya proporsi produksi bandeng, dan menurunnya produksi udang windu yang dihasilkan dari hasil budidaya di tambak Kecamatan Sedati. 1

Wilayah Kecamatan Sedati yang berpotensi dalam pengembangan usaha tambak adalah di desa Kalanganyar, Tambak Cemandi, Gisik Cemandi, Banjar Kemuning, dan Segoro Tambak, dengan komoditi utama adalah ikan bandeng dan udang windu. Usaha tambak ikan bandeng dan udang windu di Wilayah Kecamatan Sedati, merupakan usaha yang telah lama dilakukan oleh sebagian masyarakat secara turun-temurun baik yang sistem monokultur maupun polikultur. Sampai saat ini pola pengelolaan tambak umumnya baru pada taraf semi intensif yang masih dekat dengan pola tradisional, sehingga produktivitasnya masih relatip rendah. Hal ini disebabkan untuk mencapai pola yang lebih intensif diperlukan biaya yang besar. Bagi petambak baru yang membeli tambak atau membuat tambak baru memerlukan investasi besar, pada hal sumber pembiayaan semacam Bank pada umumnya tidak bersedia mendanai usaha pertanian termasuk tambak, karena resiko yang dianggap masih sangat tinggi. Status kepemilikan tambak yang dimiliki para petani tambak luasnya bervariasi, yakni antara 0,5-21 hektar dan rata-rata kepemilikan tambak per rumah tangga petani tambak luasnya 4 hektar. Jumlah rumah tangga petani tambak terlihat bahwa selama 6 tahun terakhir ini mengalami peningkatan, tetapi luas tambak yang dimiliki oleh para petani tambak luasnya semakin berkurang. Aspek teknis wilayah pertambakan di Kecamatan Sedati cocok untuk digunakan budidaya ikan bandeng dan udang windu, yakni : posisi arealnya strategis dekat dengan kota dan dekat dengan pantai, beda pasang surut sekitar 2 meter, tanahnya subur dan tidak porius, lingkungannya terdapat sumber air tawar dari sungai dan saluran air asin dari laut, di tepi-tepi pantai banyak ditumbui hutan 2

bakau yang manfaatnya sangat besar dalam hal kelangsungan hidup ekosistem biota dan juga berfungsi untuk menetralisir bahan-bahan pencemar atau limbah, dan keadaan infrastruktur menunjang. Pada umumnya para rumah tangga petani tambak dalam mengelola tambaknya mengetrapkan pola budidaya semi intensif, jenis kegiatan yang dilakukan adalah yakni : pengeringan, pengolahan tanah dan perbaikan konstruksi tambak, perbaikan caren, pemupukan, pengapuran, pemberantasan hama, pengairan, penebaran benih, pemberian pakan panen dan penanganan pasca panen. Aspek sosial dalam kegiatan usaha tambak, mayoritas penduduknya bekerja mengelola tambak baik tambak milik sendiri maupun tambak sewa, lingungannya banyak tersedia tenaga kerja yang dapat dimanfaatkan sebagai tenaga kerja di tambak. Dalam hal penyerapan tenaga kerja di tambak yang luasnya 5 hektar hanya membutuhkan 2 orang tenaga kerja tetap yang bertugas sebagai pengelola/teknik usaha tambak dan sebagai penjaga keamanan tambak, 5-10 tenaga tidak tetap sebagai pekerja dalam hal persiapan lahan dan sebagai tenaga panen, namun demikian tambak setidaknya menjadi sumber penghidupan bagi ribuan keluarga tambak. Tetapi generasi muda (anak-anak) petambak yang secara turun-temurun mengusahakan tambak, mulai tidak tertarik mengelola tambak. Anak-anak petambak yang berhasil menempuh pendidikan tinggi dengan bidang studi yang umumnya jauh dari masalah tambak, enggan meneruskan usaha tambak. Faktor keamanan tambak juga sering mengancam, untuk mengatasi harus dilakukan penjagaan setiap hari siang dan malam. Tingkat pendidikan yang dimiliki para petani tambak di Kecamatan bervariasi yakni, SD, SLTP,SLTA dan Sarjana (S1) 3

Aspek ekonomi : budidaya ikan bandeng dan udang windu lebih menguntungkan dibanding dengan budidaya ikan jenis lainnya, seperti ikan mujair, ikan nila, dan ikan keting. Potensi pasar ikan bandeng/udang windu cukup besar, permitaan produk cukup tinggi baik di kota maupun di desa. Tetapi sayangnya ikan yang dipanen umumnya langsung djual kepada tengkulak karena dipandang lebih cepat dan lebih mudah. tetapi harganya relatip lebih murah jika dibanding dijual ke pasar. Faktor lain yang dikeluhkan oleh petambak adalah biaya produksi yang tinggi terutama biaya pakan, obat-obatan, dan pupuk, semua masalah itu dapat berpengaruh terhadap besar kecilnya keuntungan. Jumlah produksi, pendapatan, dan keuntungan hasil usaha tambak pada masing-masing petani tambak berbeda - beda, ada yang besar ada yang kecil, dalam hal ini yang mempengaruhi antara lain adalah : faktor pengetahuan dan ketrampilan petani tambak, modal usaha, dan pengalaman usaha tambak. Pada umumnya kemampuan Petani Tambak untuk menganalisis usaha budidaya di tambak dan menganalisis efisiensi usaha budidaya bandeng dan Udang masih belum baik. Potensi pengembangan tambak di Kecamatan Sedati juga terancam adanya perkembangan kota, hal ini telah membuat beberapa tempat mengalami reklamasi dan dijadikan areal pabrik, pembangunan jalan, dan pemukiman (konversi). Hal ini menimbulkan dampak penciutan lahan tambak, juga berdampak adanya pencemaran dari limbah pabrik atau dari pemukiman. Pencemaran pada lahan tambak juga juga terjadi karena disebabkan adanya kegiatan pada pola sistem pertanian intensif yang terus menerus menggunakan pupuk dan obat-obatan pembasmi hama telah membuat lahan tambak semakin miskin kesuburan alami, 4

akibat residu pupuk dan obat pembasmi hama akan meresap kedalam tanah atau terbawa air, hal ini menyebabkan pencemaran pada lahan tambak yang bisa menimbulkan kematian ikan/udang, sebab kedua kegiatan ini berdampingan dan memggunakan sumber air yang sama. Ancaman ini jelas-jelas bisa menyebabkan berpengaruh terhadap penurunan produktivitas dan penurunan keuntungan usaha. Solusi penanggulangan pencemaran antara lain adalah dengan cara mentreatmen air yang tercemar, menyaring dan mengendapkan, tetapi biayanya besar. Disisi lain penyebab rendahnya produktivitas bandeng/udang windu antara lain adalah : kurangnya modal untuk sarana produksi, padat tebar rendah, kurang pupuk, kurang pakan, kurang obat-obatan, dan sikap petani yang enggan merespon dan menerapkan teknologi baru yang lebih menguntungkan. Usaha-usaha untuk meningkatkan produksi tambak bandeng/udang antara lain adalah : diperlukan pemahaman ilmu pengetahuan, dan ketrampilan teknik budidaya sepeti : tatalaksana usaha, perbaikan konstruksi tambak, perbaikan saluran dan pengairan, pengolahan tanah, pemupukan yang baik, pemberantasan hama, penyediaan benih yang cukup dan sehat, pemberian pakan yang baik. Keberhasilan usaha tambak juga dipengaruhi oleh faktor penunjang lainnya seperti media mair kualitasnya harus baik (layak), tanah tambak subur, dan tidak porous, terhindar dari gangguan hama dan penyakit, terhindar dari bahaya banjir, dan keamanan tambak terjamin. Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul Prospek Usaha Tambak di Kecamatan Sedati. 5

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah utama yang diangkat pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana perkembangan rumah tangga petani tambak, luas areal tambak, dan besarnya produksi tambak, selama 6 tahun terakhir di Kecamatan Sedati.? 2. Sebarapa besar tingkat penyerapan tenaga kerja pada usaha tambak? 3. Sebarapa besar tingkat konversi lahan tambak, yang digunakan untuk kepentingan lain? 4. Benarkah usaha tani tambak menguntungkan, dan apakah usaha tani tambak efisien? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Menganalisis perkembangan rumah tangga petani tambak, luas areal tambak, dan besarnya produksi tambak. 2. Menganalisis seberapa besar tingkat penyerapan tenaga kerja pada usaha tambak. 3 Menganalisis seberapa besar tingkat konversi lahan tambak, yang digunakan untuk kepentingan lain. 4. Menghitung keuntungan dan efisiensi usaha tani tambak. 6

1.4 Kegunaan Penelitian 1. Sebagai bahan informasi perkembangan rumah tangga rumah tangga petani tambak, sehingga menjadi bahan masukan bagi pembuat kebijakan dalam menetapkan program dan pembangunan pertambakan di Kecamatan Sedati. 2. Sebagai bahan informasi untuk pengembangan kepada petambak. 3. Sebagai bahan masukan dan pembanding bagi penelitian selanjutnya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian. 1. Wilayah penelitian dilaksanakan di daerah pertambakan pada tiga desa yakni : Kalanganyar, Tambak Cemandi, dan Segoro Tambak, Kecamatan Sedati. 2. Periode data yang diamati tahun 2001 s/d 2006 3. Fokus permasalahan : a. Perkembangan rumah tangga petani tambak, luas tambak, dan besarnya produksi bandeng dan udang windu, selama 6 ahun terakhir di Kecamatan Sedati. b. Menganalisis seberapa besar tingkat penyerapan tenaga kerja pada usaha tambak. c. Menganalisis seberapa besar tingkat konversi lahan tambak yang digunakan untuk kepentingan lain. d. Menghitung keuntungan, dan efisiensi usaha tani tambak. 7