BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak lepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kosmetik sebagian besar didominasi oleh wanita karena kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kemajuan dan berkembangnya dunia dapat diprediksi bahwa pola

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern seperti sekarang ini, perawatan wajah sepertinya bukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini fenomena yang sedang terjadi adalah, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya industri yang bermunculan dengan produk dan kualitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan kulit wajah secara teratur sangat penting dilakukan. secara langsung. Dalam mengatasi masalah tersebut kaum pria

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di pasar menjadikan tugas seorang pemasar makin sulit dan kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan kulit saat ini merupakan isu menarik yang menjadi perhatian

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

ANALISIS PASAR PELANGGAN PRIA PRODUK FACIAL WASH DI KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi kaum wanita. Kecantikan merupakan harta yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan air tanpa sabun pembersih,dan sekarang banyak merek

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman di era modern ini, perawatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan pembelian. Menurut Setiadi (2007: 44) perilaku konsumen

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia yang semakin modern, menuntut masyarakat untuk mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

I. PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Produk yang memiliki kualitas baik berpengaruh besar di pilih oleh konsumen. Demikian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pipit Yuliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik,

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah pemilihan merek pada suatu produk maka terlebih dahulu adalah niat

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Bukan hanya kaum wanita, tapi kaum pria juga membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. atau yang biasa disebut bodycare juga digunakan para wanita untuk merawat tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar, setiap perusahaan berusaha menarik perhatian konsumen melalui. pemberian informasi tentang produk yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman dari waktu ke waktu wanita dan pria selalu

BAB I PENDAHULUAN. dunia kosmetik menjadi semakin ketat. Berdasarkan analisis data sekunder. diperoleh data pertumbuhan sektor industri kosmetik.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan masyarakat akan perawatan kecantikan. Klinik-klinik

BAB I PENDAHULUAN. karena keputusan pembelian adalah merupakan rangkaian akhir yang harus di

BAB 1 PENDAHULUAN. di mana bisnis dan perekonomian juga semakin mengglobal, membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. komponen bauran pemasaran segmentasi tersebut dalam pemasaran. konsumen perilaku pembelian konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. memahami perilaku kualitas. Pemasaran adalah proses sosial dimana. bentuk oleh kultur serta kepribadian individu.

Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha merupakan suatu kondisi yang UKDW. dihadapi oleh perusahaan. Dengan adanya perekonomian global membuat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk

I. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. konsultan mandiri, yang bersama-sama membuat penjualan tahunan melebihi

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini. Pengguna komputer tidak terbatas pada golongan tertentu saja. Baik anak

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan untuk memiliki kulit yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan menggemanya semangat back to nature, banyak orang

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya zaman, perekonomian, dan teknologi membuat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan industri kecantikan di

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan di dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya,

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi saat ini, persaingan bisnis dalam bidang perawatan

BAB I. PENDAHULUAN. orang yang menginginkan kulit yang sehat, khususnya wanita yang menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. juga dari kebersihan dan kecantikan seseorang. Diera globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. Gencarnya iklan pada berbagai produk menjadikan konsumen. mengetahui lebih banyak merek sebagai pilihan produk mereka.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. penampilan menjadi menarik, perawatan wajah juga penting untuk kesehatan kulit

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi saat ini telah menjadi wacana baru yang memasuki seluruh

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. pesat, berkat dukungan dari meningkatnya taraf hidup seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan kosumen, menyebabkan setiap

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya perusahaan perusahaan baru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang menawan sangat penting bagi wanita. Hal ini dapat dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan industri.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal penting yang mendapatkan perhatian khusus. Cross dan Cross

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat sehingga menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagian besar yang sering melakukan adalah kaum wanita dari pada

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan. Salah satu aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. telah bermunculan berbagai macam klinik maupun salon yang menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Di era ketika produk kian marak dengan persaingan dan aktivitas komunikasi saling

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penjualan dan pemberian pelayanan kepada konsumen untuk penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya perusahaan-perusahaan yang mampu menawarkan produk

HUBUNGAN ANTARA KETERTARIKAN IKLAN POND S DI TELEVISI DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK POND S PADA MAHASISWA. Skripsi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kesehariannya, kaum wanita tidak lepas dari tuntutan untuk tampil cantik, dan menarik. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, kosmetik telah menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang merasakan adanya kebutuhan untuk merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Adapun peran yang dilakukannya, wanita ingin merasakan kepuasan ketika melihat dirinya di depan kaca. Namun jika kebutuhan terhadap kosmetik dirasakan oleh pria, maka pria akan kesulitan untuk mendapatkan produk kosmetik yang sesuai dengan dirinya. Seiring dengan adanya fenomena metroseksual, tren mulai bergeser. Sejumlah orang melihat bahwa kebutuhan akan kosmetik khusus pria nyata adanya. Semakin lama kaum wanita memang semakin mengidamkan pria yang berpenampilan menarik. Karena itu semakin banyak produk-produk kosmetik yang didasarkan khusus untuk pria sampai saat ini. Menyadari peluang tersebut, maka banyak perusahaan mulai memproduksi kosmetik khusus kaum pria (Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra. Yohanes dan Inggried, 2005). Pria metroseksual adalah sebuah sebutan untuk pria yang suka berdandan, dan sangat memperhatikan penampilannya, mulai dari rambut, wajah, baju, bahkan pakaian yang paling pribadi pun tak pernah luput seinci pun dari perhatian mereka.

2 Pria metroseksual menempatkan penampilan diri sebagai hal terpenting bagi mereka. Penampilan luar menjadi prioritas bagi pria tipe ini. Mulai dari busana, model rambut hingga aksesori pendukung lainnya menjadi pertimbangan kaum ini bila beraktivitas. Pria tipe ini akan selalu terobsesi terhadap segala sesuatu. Busana terbaru, gaya rambut terbaru, dan semua yang serba baru akan menjadi santapan tipe pria yang satu ini. Menandai pria model ini juga relatif lebih mudah, yakni kebiasaan mereka yang secara rutin ke salon perawatan. Optimisme perusahaan yang memproduksi kosmetik khusus kaum pria semakin meningkat seiring dengan tren pria masa depan. Hasil riset perusahaan Euro RSCG menyimpulkan bahwa tren pria masa depan atau yang lebih dikenal dengan metroseksual telah menjadi topik yang sering diperbincangkan dan menjadi global di seluruh dunia. Hal ini diperkuat dengan bukti bahwa pada Oktober 2003, ada 20.900 artikel yang membahas topik metroseksual di Google. Majalah Swa Sembada dalam edisi 18-31 Maret 2004, menyatakan bahwa segmen metroseksual mulai muncul di Indonesia dan merupakan peluang bisnis yang sangat potensial bagi para pemasar. Dari hasil survei yang dilakukan, Swa Sembada menarik kesimpulan bahwa kebutuhan kosmetik kaum pria tidak hanya didominasi oleh minyak rambut dan deodorant saja. Facial wash yang berguna untuk merawat wajah agar terlihat lebih menarik juga termasuk dalam salah satu produk kosmetik yang dominan bagi pria.

3 Dari hasil riset Mustika Ratu (2004), kelembaban kulit pria berbeda dengan wanita, sehingga kebutuhan dan keinginan akan atribut-atribut produk facial wash untuk kaum pria sangat mungkin berbeda jika dibandingkan dengan kaum wanita. Hal ini mendorong penciptaan produk facial wash yang atribut-atributnya khusus dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kaum pria. Merek produk facial wash khusus pria yang beredar saat ini di pasar masih terbatas. Beberapa merek yang beredar diantaranya Biore for Men, Gatsby, Nivea for Men, Dove Gentlemen. Umumnya merek-merek tersebut menawarkan atribut-atribut yang hampir sama, antara lain, sesuai dengan jenis kulit wajah pria, mengatasi masalah kulit wajah, membuat wajah tampak lebih segar, memutihkan wajah, melembutkan wajah, dan dibuat khusus untuk pria. Atribut bahwa facial wash ini dibuat khusus untuk pria merupakan salah satu atribut yang dibuat para produsen facial wash untuk memperluas segmen pasarnya, tidak hanya dari golongan pria metroseksual, tetapi dari golongan pria secara umum. Pergeseran pengguna produk facial wash khusus pria yang selama ini identik dengan golongan pria metroseksual menjadi produk yang umum digunakan adalah fenomena yang menarik untuk diteliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan produk Biore for Men, karena berdasarkan penelitian menggunakan pre-test yang disebarkan kepada 100 orang user dan non-user yang dilakukan di, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

4 Tabel 1.1 Hasil Pre-Test Merek Hasil Biore for Men 49 Gatsby 19 Dove gentlemen 11 Erhalogy 11 Nivea for Men 10 TOTAL 100 Latar belakang inilah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan dituang dalam judul: ANALISIS PASAR PELANGGAN PRIA PRODUK FACIAL WASH MEREK BIORE DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas, penulis mengidentifikasikan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana minat pasar terhadap produk facial wash khusus pria? 2. Bagaimana tingkat kepuasan dari konsumen pria yang menggunakan produk facial wash merek Biore for Men?

5 1.3 Tujuan penelitian Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengukur minat pasar produk facial wash khusus pria. 2. Untuk mengukur kepuasan konsumen terhadap facial wash pria merek Biore for Men. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat: 1. Bagi perusahaan kosmetik: Penelitian ini bermanfaat sebagai informasi bagi perusahaan kosmetik yang tertarik untuk membidik pasar pria melalui produk facial wash dengan melihat potensi pasar yang ada serta segmentasi demografis dan psikografis untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar. 2. Bagi penulis: penelitian ini merupakan sarana pengembangan wawasan dan peningkatan kemampuan analisis terhadap masalah pemasaran. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Sebagai lokasi penelitian, penulis melakukan penelitian pada Universitas Kristen Maranatha, adapun waktu penelitian yang dilakukan pada bulan Agustus sampai November 2008.

6 1.6 Batasan Penelitian Agar penelitian tidak terlalu luas maka penulis membatasi penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Lokasi hanya dilakukan di. 2. Produk yang dianalisis hanya facial wash atau facial foam khusus pria. 3. Dalam penelitian ini yang dibahas meliputi potensi, minat dan kepuasan pengguna facial wash atau facial foam. 1.7 Rerangka Pemikiran dan Model Penelitian 1.7.1 Rerangka Pemikiran Produk facial wash ataupun sering disebut facial foam termasuk salah satu produk kosmetik yang dirasakan perlu bagi segmen pria yang memperhatikan penampilan mereka, terlebih karena produk ini membantu para pria untuk merawat wajah mereka agar terlihat lebih menarik. Saat ini pria pun layak memperhatikan penampilan diri seperti wanita. Lambat laun, nilai-nilai ini semakin kuat tertanam dan diterima sebagai norma umum. Nampaknya hal ini disebabkan karena perempuan menerapkan standar penampilan fisik dalam menilai pria. Norma ini juga mempengaruhi kebijakan dunia kerja yang mulai memasukkan penampilan diri sebagai kriteria dalam penampilan karyawan.

7 Dalam menghadapi persaingan dalam pasar facial wash khusus pria, perusahaan tidak hanya menyediakan produk yang bermutu dengan harga terjangkau dan mendistribusikannya. Perusahaan harus dapat mengkomunikasikan keberadaan produknya secara efektif kepada konsumen. Dengan mengkomunikasikan produknya, perusahaan bisa membangun kesadaran calon konsumen terhadap produknya. Perusahaan dapat pula memberikan informasi kepada calon konsumen tentang kelebihan atau keuntungan dan kekhasan produk yang bisa diberikan produk tersebut pada konsumen, sehingga calon konsumen akan tertarik untuk membeli. Lewat aktivitas promosi, calon konsumen yang tertarik diharapkan akan mencoba menggunakan facial wash khusus pria. Dalam proses pembelian, pelanggan akan melakukan pencarian informasi sebelum melakukan keputusan pembelian. Pelanggan akan membeli produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Setelah pelanggan mengkonsumsi produk tersebut, pelanggan akan melakukan evaluasi terhadap produk tersebut. Evaluasi akan besarnya kadar kebutuhan dan keinginannya yang mampu dipenuhi oleh produk yang telah dikonsumsinya. Nilai kadar inilah yang disebut sebagai kepuasan. Kepuasan mencerminkan penilaian komparatif seseorang yang merupakan hasil dari kinerja yang dirasakan oleh produk dalam hubungan dengan harapannya. Jika kinerja jauh di bawah harapan, pelanggan tidak puas dan kecewa. Jika kinerja sesuai harapan, pelanggan puas.

8 Menurut Kotler (2002:42), kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Kotler (2003) juga menyatakan kepuasan pelanggan adalah suatu kondisi yang dirasakan oleh seseorang yang merupakan hasil dari perbandingan antara hasil yang diharapkan atas layanan suatu produk atau jasa dengan kenyataan yang dirasakan. Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan performance layanan atau produk yang dirasakan seseorang dibandingkan dengan harapannya terhadap layanan atau produk tersebut (Supranto, 2001:55). Konsumen akan membeli ulang suatu produk apabila kinerja produk tersebut dianggap dapat memberikan tingkat kepuasan sesuai dengan apa yang diinginkannya dan harga yang ditetapkan sesuai dengan produk yang ditawarkan. 1.7.1.1 Hubungan Antar konsep Persepsi dan perilaku pelanggan terhadap suatu produk dipengaruhi oleh motivasi tertentu. Motivasi tersebut didorong oleh atribut produk itu sendiri dan psikografis pelanggan. Jika ditelaah lebih mendalam persepsi dan perilaku pelanggan juga berhubungan erat dengan informasi yang diterima oleh pelanggan mengenai produk tersebut dan konsep diri pelanggan yang dibentuk oleh kelompok referensi, informasi tentang produk, budaya, dan sebagainya.

9 Pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan atas suatu produk akan mengalami proses evaluasi. Setelah tahapan evaluasi inilah pelanggan akan menilai kemampuan produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya yang disebut sebagai kepuasan. Di mana kepuasan sendiri akan mendorong loyalitas pelanggan. Dan pelanggan pun akan mempengaruhi calon pelanggan untuk mencoba produk tersebut. Gambar 1.1 Hubungan Antar Konsep Proses Evaluasi Produk Atribut Eksternal : Kelompok referensi, informasi tentang produk, dan budaya Psikografis Pelanggan Atribut Internal : Konsep diri Atribut Facial Wash : Sesuai dengan jenis kulit wajah pria Mengatasi masalah kulit wajah Membuat wajah tampak lebih segar Memutihkan wajah, melembutkan wajah Dan dibuat khusus pria User : Kepuasan Loyalitas Non - User : Keputusan untuk memakai facial wash Sumber: Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra (Yohanes dan Inggried, 2005).

10 1.7.2 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 1998:63). Penelitian deskriptif ini bermaksud untuk menggambarkan minat pasar terhadap produk facial wash khusus pria merek Biore for Men dengan menguraikan karakteristik pelanggan pria user (pemakai) dan non-user (bukan pemakai), menggambarkan tingkat kepuasannya. 1.8 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skripsi yang peneliti lakukan terdiri dari lima bab dengan perincian sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisikan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, pembatasan masalah, rerangka pemikiran, tempat dan waktu penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Berisikan landasan teori yang sesuai dan menunjang penelitian dan pengembangan hipotesis dalam penelitian ini.

11 BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN Berisikan penjabaran semua prosedur dan instrumen yang digunakan beserta variabel serta reabilitasnya. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berisikan sorotan objektif peneliti terhadap hasil-hasil penelitiannya dan menjelaskan isu-isu dalam penelitian dan memberikan jawaban atas permasalahan dalam penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisikan pemaknaan penelitian secara komprehensif berdasarkan hasil penelitian dan rekomendasi atau saran yang dapat ditujukan pada pembuat kebijakan, pengguna hasil penelitian dan kepada peneliti berikutnya.