PENGADILAN AGAMA PRAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa Kekuasaan

PENGADILAN AGAMA PRAYA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

PENGADILAN AGAMA BANGLI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RIVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

PENGADILAN NEGERI MEDAN (NIAGA, HAM, PHI, PERIKANAN DAN TIPIKOR) JL. PENGADILAN NO.8 MEDAN

BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Tabanan, 04 Januari 2017 Pengadilan Agama Tabanan, Drs. Zainal Arifin, M.H. NIP

PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

KATA PENGANTAR. sebagaimana diatur dalam Intruksi Presiden R.I. Nomor 7 Tahun 1999 tentang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU. : : WEBSITE TELEPON/ FAKSIMILI : /

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) Tahun 2015 s.d. 2019

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGADILAN AGAMA MAGELANG Jl. Sunan Giri, Kel. Jurangombo Selatan Kec. Magelang Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah Telp/Fax. (0293) /

KATA PENGANTAR. Madiun, 13 Pebruari 2013 Ketua Pengadilan Agama Kab. Madiun, TTD. Drs. H. AMAM FAKHRUR, SH.,MH. NIP

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN. Laporan Tahunan Pengadilan Agama Kotabumi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

(LKjlP) Pengadilan Agama Pangkalpinang tahun 2016, yang intinya memuat laporan

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

Reviuw Renstra Pengadilan Agama Tebing Tinggi BAB I PENDAHULUAN

REVIU RENSTRA

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

KATA PENGANTAR. Dengan mengacu pada peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Jl. Ir. H. Juanda No. 11 A Pasuruan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Kebumen Tahun 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

BAB II PERE CA AA DA PE ETAPA KI ERJA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Pengadilan Agama Pasuruan merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah. keadilan. Pengadilan Agama Pasuruan sebagai kawal depan Mahkamah Agung

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

0 34 halaman L A K I P T a h u n P e n g a d i l a n A g a m a B a l i g e

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

PENGADILAN AGAMA DEMAK

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

Kabupaten Sanggau merupakan bagian dari Propinsi Kalimantan Barat yang. pada awalnya mempunyai luas wilayah km² berdasarkan Undang-Undang Nomor

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA MIMIKA JL. YOS SUDARSO KM 4 NAWARIPI TIMIKA PAPUA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI MAJENE

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SUBANG

L A K I P TAHUN 2013

Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Brebes, merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI SUNGGUMINASA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Review Dokumen Rencana Strategis

RENSTRA PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JENEPONTO RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PENGADILAN AGAMA KRUI Jl. Mawar No. 10 Way Mengaku, Telp: Website : www. pa-krui.go.id

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA SAROLANGUN

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L K j I P 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN 2014

DAFTAR ISI. Kata Pengantar i. BAB I Pendahuluan Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan... 1 BAB II Visi, Misi dan Tujuan...

LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH JANTHO

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional diarahkan untuk mewujudkan cita-cita luhur. Bangsa Indonesia menuju masyarakat yang adil, makmur, sejahtera,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN. LAKIP Tahun 2012 Pengadilan Agama Kabupaten Madiun

PENGADILAN NEGERI SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN JL. A. YANI NO. 99 PROCOT, SLAWI

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA SANGGAU NOMOR: W14-A4/113.a/OT.01/I/2017. Tentang PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA SANGGAU

A. Latar Belakang Organisasi

KATA PENGANTAR. Assalamu alikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Transkripsi:

PENGADILAN AGAMA PRAYA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013

KATA PENGANTAR Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 ini sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja. Laporan ini adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Praya Tahun 2013 untuk Kementerian/Lembaga (LAKIP di lingkungan Pemerintah Pusat), yang berisi tentang informasi pertanggungjawaban kinerja tugas pokok dan fungsi dalam rangka pencapaian visi, misi dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Agama Praya tahun 2013 beserta uraiannya yang meliputi kegiatan Pengadilan Agama Praya tahun 2013. Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami di tahun yang akan datang dengan potensi yang ada dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Peradilan Agama, serta berguna bagi semua pihak terkait. Praya, 19 Januari 2014 Wakil Ketua Pengadilan Agama Praya, ttd Drs. H. AHMAD HARUN, SH. NIP. 19550618 198101 1 001

EKSEKUTIF SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF) Pengadilan Agama sebagai salah satu Kekuasaan Kehakiman sudah tidak dapat diragukan keberadaannya sebagaimana tercantum dalam pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang telah diamandemen. Sebagai salah satu kekuasaan kehakiman, Pengadilan Agama harus selalu berusaha untuk menjadi pengadilan yang menerapkan prinsip-prinsip peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, adil, efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Prinsip Pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan (transparansi), hakim dan pegawai Pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Sebagai pelaksanaan dari prinsip keterbukaan dan akuntabilitas tersebut disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Praya. Seluruh Program Kerja Pengadilan Agama Praya disusun berdasarkan sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan dengan mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru 2010-2035 Mahkamah Agung Republik Indonesia. Secara umum, tingkat realisasi terhadap target kinerja pada Pengadilan Agama Praya pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : SASARAN Meningkatnya penyelesaian perkara URAIAN a. Persentase mediasi perkara yang diselesaikan b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan c. Persentase perkara yang diselesaikan d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) (%) (%) 100 % 100 % 100 % 100 % 97,13 % 97,13 % 80 % 83,63 % 83,63 % 97 % 97 % 97 %

SASARAN Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan to justice) (acces Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Meningkatnya kualitas URAIAN Persentase penurunan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara d. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon) e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) 95 % 27,27 % 27,27 % 100 % 100 % 100 % 99 % 99 % 99 % 95 % 95 % 95 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 90 % 90 % 90 % 90 % 72,22 % 72,22 % 100 % 100 % 100 %

SASARAN pengawasan URAIAN ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) 99 % 99 % 99 % Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2014.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF) DAFTAR ISI i ii iii-v vi BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1-2 B. C. D. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI STRUKTUR ORGANISASI SISTEMATIKA PENYAJIAN 2-5 5-6 6-7 BAB I I PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 8 A. RENCANA STRATEGIS 8-9 B. TUJUAN 9-10 C. D. E. SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 10 11-12 12-13 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 14 A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013 14-16 B. C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA AKUNTABILITAS KEUANGAN 16-23 23-31 BAB IV PENUTUP 32 A. KESIMPULAN 32-33 B. SARAN-SARAN 33-34 C. PENUTUP 34

LAMPIRAN 1. STRUKTUR ORGANISASI 2. INDIKATOR KINERJA UTAMA 3. RENCANA KINERJA 2013 4. MATRIKS RENCANA STRATEGIS 2010-2014 5. SK TIM PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ). vii vii viii-ix ix-x xi-xii xii-xiv

BAB I PENDAHULUAN BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam Lingkungan Peradilan Umum,Lingkungan Peradilan Agama, Lingkungan Peradilan Militer, Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Dengan dicantumkannya Peradilan Agama dalam konstitusi tersebut sudah tidak dapat diragukan lagi keberadaan Pengadilan Agama di Republik Indonesia sebagai salah satu Badan Kekuasaan Kehakiman. Sebagai pelaksanaan dari pasal 24 ayat (2) undang-undang dasar tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dimana dalam pasal 13 ayat (1) undang-undang tersebut dinyatakan bahwa orgasinasi, administrasi dan finansial Mahkamah Agung dan peradilan di bawahnya berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung, dan sejak saat itu Peradilan Agama berada dalam satu atap dalam lingkungan kekuasaan Mahkamah Agung. Perubahan besar telah terjadi pula pada lingkungan Peradilan Agama yaitu dengan lahirnya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dimana ditegaskan kembali tentang pembinaan tehnis peradilan, organisasi, administrasi dan finansial Pengadilan Agama dilakukan oleh Mahkamah Agung, tetapi yang tidak kalah pentingnya yaitu ditambahnya tugas dan wewenang Pengadilan Agama yaitu dapat mengadili perkara Zakat, Infaq, dan Ekonomi Syari ah. LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 1

BAB I PENDAHULUAN Untuk adanya pengaturan yang lebih komprehensif terutama tentang pengaturan pengawasan hakim dan sebagainya maka undang-undang nomor 4 tahun 2004 teleh diganti dengan undang-undang nomor 48 tahun 2009. Sedangkan untuk Pengadilan Agama, undang-undang nomor 7 tahun 1989 telah diubah untuk kedua kalinya yaitu dengan undang-undang nomor 50 tahun 2009 yang dimaksudkan untuk memperkuat prinsip dasar dalam penyelenggaraan kekuasaan kehakiman, yaitu agar prinsip kemandirian peradilan dan prinsip kebebasan hakim dapatberjalan paralel dengan prinsip integritas dan akuntabilitas hakim. Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan (transparansi), hakim dan pegawai pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu sudah merupakan suatu keharusan adanya akuntabilitas kinerja pada setiap instansi pemerintah. B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI 1. KEDUDUKAN PERADILAN AGAMA Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama yang berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi. Pengadilan Agama Praya merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan Tinggi Agama Mataram. Pengadilan Agama Praya terletak di Jl. Jenderal A. Yani No. 3 Praya, Kabupaten Lombok Tengah yang mempunyai yurisdiksi 139 Kelurahan/Desa dari 12 kecamatan, dengan luas wilayah 1.208,39 Km² dan jumlah penduduk 875.231 jiwa. LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 2

BAB I PENDAHULUAN 2. TUGAS POKOK Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari ah, sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 tentang Peradilan Agama. 3. FUNGSI Untuk melaksanakan tugas pokok dan wewenang tersebut, Pengadilan Agama mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi; b. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan paninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya; c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan kecuali biaya perkara); d. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum Islam pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; e. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam pasal 107 ayat (2) Undang-undang Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; f. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti memberikan pertimbangan hukum agama, pelayanan riset/penelitian, pengawasan terhadap advokat/penasehat hukum dan sebagainya, dan; g. Memberikan istbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada tahun hijriyah. LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 3

BAB I PENDAHULUAN Disamping itu dalam rangka terwujudnya pelayanan yang prima kepada para pencari keadilan, di Pengadilan Agama Praya, maka dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada Standart Operasional Prosedur (SOP), yang telah didiskusikan oleh bagian yang terkait dengan analisa beban kerja yang tertuang dalam Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Praya Nomor :..., tanggal... sebegai implementasi dari Undang-Undang No.25/2009 tentang Pelayanan Publik yang muatannya antara lain sebagai berikut : 1. Kejelasan proses kerja untuk setiap proses kerja ; 2. Kejelasan tugas, tanggung jawab, target dan pengukuran terhadap hasil kerja dari setiap posisi ; 3. Kejelasan wewenang yang diberikan atau yang dimiliki oleh setiap posisi untuk mengambil keputusan ; 4. Kejelasan resiko dan dampak yang akan muncul bila tugas dan tangung jawab tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya ; 5. Tersedianya sistem pengelolaan organisasi ; 6. Profesionalisme personel peradilan dalam melaksanakan tugas dan tangung jawab utama harus memiliki keterampilan menggunakan sistemsistem yang dibangun. Kondisi-kondisi tersebut diatas secara bertahap akan membawa organisasi menjadi organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) yang menjadi salah satu tujuan Reformasi Birokrasi. Dalam Standar Operasional (SOP) tersebut, telah diatur Standar Operasional Prosedur tentang : A. Penerimaan Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama ; B. Pencatatan/Registrasi perkara masuk, PMH dan PHS ; C. Pendaftaran perkara dengan pembayaran cuma-cuma (Prodeo) ; D. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli ; E. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli, melalui Kementerian Luar Negeri, Media Massa dan Delegasi ; LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 4

BAB I PENDAHULUAN F. Tata persidangan ; G. Penyelesaian perkara melalui mediasi ; H. Penyelesaian perkara oleh Majelis Hakim ; I. Penyampaian Salinan Putusan ; J. Pengambilan Salinan Putusan, Penetapan dan atau Akta Cerai oleh pihak berperkara; K. Penembalian Sisa Panjar Biaya Perkara ; L. Proses pemberkasan perkara dan minutasi ; M. Publikasi putusan ; N. Pengarsipan berkas perkara ; O. Sita Jaminan, Sita Eksekusi, Eksekusi Riil dan Eksekusi Lelang ; P. Permohonan Banding ; Q. Permohonan Perkara Kasasi ; R. Permohonan Perkara Peninjauan Kembali ; S. Penanganan Pengaduan Masyarakat ; T. Pelayanan Legalisasi Produk Pengadilan Agama pada Direktorat Administrasi Peradilan Agama. C. STRUKTUR ORGANISASI Pengadilan Agama yang merupakan Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari ah, sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 5

BAB I PENDAHULUAN Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama. Struktur Organisasi (Susunan) Pengadilan Agama terdiri dari Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita. 1. Pimpinan Pengadilan Agama terdiri dari seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua. 2. Hakim adalah Pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman. 3. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Kepaniteraan yang dipimpin oleh seorang Panitera. 4. Dalam melaksanakan tugasnya Panitera Pengadilan Agama dibantu oleh seorang Wakil Panitera dan 3 (orang) Panitera Muda yaitu Panitera Muda Hukum, Panitera Muda Gugatan dan Panitera Muda Permohonan. Disamping itu Panitera juga dibantu oleh beberapa orang Panitera Pengganti dan beberapa orang Jurusita/Jurusita Pengganti. 5. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Sekretariat yang dipimpin oleh oleh seorang Sekretaris. 6. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris dibantu oleh seorang Wakil Sekretaris dan 3 (orang) Kasubag. Yaitu Kasubag Kepegawaian, Kasubag. Keuangan, dan Kasubag. Umum. 7. Panitera Pengadilan Agama merangkap Sekretaris Pengadilan Agama. D. SISTEMATIKA PENYAJIAN Pada dasarnya laporan akuntabiltas kinerja ini untuk mengkomunikasikan pencapaian pencapaian kinerja Pengadilan Agama Praya dalam tahun 2011. Capaian kinerja 2011 tersebut dibandingkan dengan penetapan kinerja 2011 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organsisasi. Analisa atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan dapat mengindentifikasi sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa datang. LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 6

BAB I PENDAHULUAN Dengan pola pikir sebagaimana tersebut di atas, sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Praya disusun sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas Latar Belakang, Tugas Pokok dan Fungsi, dan Struktur Organsisasi. Bab II Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja Tahun 2011, menjelaskan berbagai Program Prioritas Peradilan Agama untuk periode tahun 2010-2014 dan Penetapan Kinerja Pengadilan Agama Praya untuk Tahun 2014. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisa pencapaian kinerja Pengadilan Agama Praya dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2013. Bab IV Penutup menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Praya tahun 2013, dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 7

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2010 2014 Rencana Strategis Pengadilan Agama Praya Tahun 2010 2014 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapantahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Praya diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 2014, sebagai pedoman dan pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010 2014. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Praya. Dalam menetapkan Rencana Strategis Pengadilan Agama Praya mengacu pada visi Mahkamah Agung RI sebagai puncak kekuasaan kehakiman di negara Indonesia, yaitu Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung Untuk mencapai visi tersebut di atas, maka Mahkamah Agung menetapkan misi-misi sebagai berikut : 1. Menjaga kemandirian badan peradilan 2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan. 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan. 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan. LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 8

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Atas dasar visi dan misi tersebut di atas maka Mahkamah Agung telah telah mencanangkan Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru Pembaharuan Peradilan Tahun 2010 2035. Ada 10 Karakter untuk mencapai Badan Peradilan Yang Agung yaitu : 1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara efektif. 2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dialokasikan secara proporsional dalam APBN. 3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan terukur. 4. Melaksanakan manajemen dan administrasi yang sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan, proporsional, dan adil. 5. Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggaraan peradilan. 6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif, sehingga tercipta aparat peradilan yang berintegritas dan profesional. 7. Didukung pengawasan perilaku, administrasi, dan keuangan yang efektif. 8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima. 9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas, dan transparansi. 10. Berbasis teknologi informasi (TI) terpadu untuk mewujudkan peradilan yang modern. Sejalan dengan misi Mahkamah Agung, Pengadilan Agama Praya dituntut untuk dapat mewujudkan indendensi peradilan tersebut dalam wujud memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan cepat dan tepat. B. TUJUAN Berdasarkan visi dan misi yang ditetapkan tersebut di atas maka Pengadilan Agama Praya menetapkan tujuan organisasi yang akan dicapai hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut : LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 9

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 1. Meningkatnya pelayanan hukum yang berkeadilan kepada masyarakat pencari keadilan. 2. Terwujudnya aparat Pengadilan Agama Praya yang profesional, efektif, efisien, dan akuntabel. 3. Meningkatnya sarana dan prasarana Pengadilan Agama Praya. 4. Meningkatnya pengawasan intern dalam rangka peningkatan pelayanan hukum kepada masyarakat pencari keadilan. C. SASARAN Berdasarkan Tujuan tersebut di atas, Pengadilan Agama Praya menetapkan sasaran strategis sebagai berikut : NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA 1. Terwujudnya penyelesaian 1. Prosentase Penyelesaian Perkara perkara yang sederhana, 2. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin tepat waktu, transparan dan akuntabel dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. 3. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website. 4. Prosentase Pelayanan Meja Informasi 2. Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel 5. Prosentase Minutasi Berkas Perkara 1. Prosentase proses administrasi penerimaan perkara. 2. Prosentase proses pemeriksaan perkara 3. Prosentase proses administrasi putusan perkara. 4. Prosentase proses penyampaian salinan putusan kepada para pihak. 5. Prosentase penerbitan akta cerai 6. Prosentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak. 3. Terwujudnya penyelesaian perkara melaui mediasi Prosentase mediasi yang berhasil 4. Terwujudnya pengawasan Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti internal yang efektif dan efisien LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 10

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA D. INDIKATOR KINERJA UTAMA Pengadilan Agama Praya telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan SK. Wakil Ketua Nomor:... tanggal..., dapat dilihat sebagai berikut : KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA Meningkatnya penyelesaian a. Persentase mediasi yang diselesaikan perkara b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan c. Persentase perkara yang diselesaikan d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Peningkatan aksepbilitas Persentase penurunan upaya hukum: putusan Hakim - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali Peningkatan efektifitas a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan pengelolaan penyelesaian PK yang disampaikan secara lengkap perkara b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara d. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon) e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat Peningkatan aksesibilitas a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 11

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Meningkatnya kualitas pengawasan diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. E. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Agama Praya, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja. Penetapan Kinerja Tahun 2014 Pengadilan Agama Praya, sebagai berikut : SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya penyelesaian perkara Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim a. Persentase mediasi yang diselesaikan 100 % b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 95 % c. Persentase perkara yang diselesaikan 80 % d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam 97 % jangka waktu maksimal 6 bulan Persentase penurunan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 0 % 0 % 50 % Peningkatan efektifitas a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan 99 % LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 12

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA pengelolaan penyelesaian perkara Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Meningkatnya kualitas pengawasan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap 99 % didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 97 % d. Prosentase penyampaian pemberitahuan 100 % relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon) e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan 100 % tempat a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100 % b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan 100 % dengan cara sidang keliling c. Persentase (amar) putusan perkara (yang 50 % menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan 75 % perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang 100 % ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 95 % LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013 Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Praya tahun 2013, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2013 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) (%) (%) Meningkatnya e. Persentase mediasi 100 % 100 % 100 % penyelesaian perkara yang diselesaikan perkara f. Persentase sisa perkara 100 % 97,13 % 97,13 % yang diselesaikan g. Persentase perkara yang 80 % 83,63 % 83,63 % diselesaikan h. Persentase perkara yang 97 % 97 % 97 % LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET (%) diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Peningkatan Persentase penurunan upaya aksepbilitas hukum: putusan Hakim - Banding - Kasasi Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. - Peninjauan Kembali f. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap g. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis h. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara i. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon) j. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat d. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan e. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling f. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti REALISASI (%) CAPAIAN (%) 95 % 27,27 % 27,27 % 100 % 100 % 100 % 99 % 99 % 99 % 95 % 95 % 95 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 90 % 90 % 90 % 90 % 72,22 % 72,22 % Meningkatnya c. Persentase pengaduan 100 % 100 % 100 % LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) (%) (%) kualitas masyarakat yang pengawasan ditindaklanjuti d. Persentase temuan hasil 99 % 99 % 99 % pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Pengukuran kinerja Pengadilan Agama Praya Tahun 2013 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2013, Pengadilan Agama Praya telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut : 1. SASARAN MENINGKATNYA PENYELESAIAN PERKARA Pencapaian sasaran Penyelesaian Perkara pada tahun 2013 sebagai berikut : SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) (%) (%) Meningkatnya a. Persentase mediasi 100 % 100 % 100 % penyelesaian perkara yang diselesaikan perkara b. Persentase sisa perkara 20 % 20 % 20 % yang diselesaikan c. Persentase perkara yang 80 % 83,63 % 83,63 % diselesaikan d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 97 % 97 % 97 % a. Persentase mediasi perkara yang berhasil Persentase penyelesaian perkara melalui mediasi dapat dilihat melalui tabel berikut : INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % Prosentase mediasi yang berhasil 0,1 % 0,1 % 0,1 LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Sisa Perkara yang diselesaikan adalah perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan. Persentase sisa perkara ditargetkan selesai 100 % pada tahun 2013, ternyata dapat tercapai 97,13 %. Hal ini berarti bahwa sisa perkara pada tahun 2012, yaitu sejumlah 179 perkara, dapat diselesaikan di tahun 2013 sebanyak 174 perkara. Penyelesaian sisa perkara pada tahun 2013 yang mencapai target sebesar 97,13 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Agama Praya telah berjalan dengan baik dan lancar meskipun masih ada 5 sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai di tahun 2013. Dimana perkara yang belum terselesaikan merupakan perkara waris. Adapun sebagai perbandingan persentase sisa perkara yang diselesaikan, sebagai berikut: NO. PERKARA 2011 2012 2013 1. Cerai Gugat 319 362 413 2. Cerai Talak 39 58 46 3. Waris Mal Waris 18 30 32 4. Izin Poligami 2 2-5. Itsbat Nikah (Contentius) 6 5 3 6. Itsbat Nikah (Voluntair) 157 241 510 7. Verzet - - - 8. Wali Adhol 4-1 9. Perwalian - - 1 10. Pengangkatan Anak 8 4 3 11. Harta Bersama 2 5 5 Penyelesaian sisa perkara pada tahun 2012 sebanyak 876 perkara dibandingkan dengan sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2011 LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 17

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA sebanyak 699 perkara adanya peningkatan sebesar 25,32 %. Sedang penyelesaian sisa perkara tahun 2013 dibandingkan dengan penyelesaian perkara pada tahun 2012 ada peningkatan sebesar 2 %, ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kinerja pada presentase sisa perkara yang diselesaikan. c. Persentase perkara yang diselesaikan. Sisa Perkara Pengadilan Agama Praya tahun 2012 adalah sebanyak : 174 perkara sedangkan perkara yang diterima adalah sebanyak 1.146 perkara, sehingga perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Praya adalah sebanyak 1.320 perkara. Dalam tahun 2013 Majelis Hakim Pengadilan Agama Praya telah memutus perkara sebanyak 1.104 perkara. Realisasi dari Indikator Kinerja utama untuk penyelesaian sisa perkara tahun 2012 dan perkara tahun 2013 adalah 83,63 %. Dengan demikian untuk Indikator Kinerja ini telah mencapai target yang ditetapkan. Perlu dijelaskan di sini bahwa sampai saat ini Mahkamah Agung belum menetapkan berapa target yang ideal untuk prosentase penyelesaian perkara ini. Namun target 100 % yang dapat diputus oleh Pengadilan Agama Praya adalah suatu target yang cukup ideal karena Jumlah perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Praya adalah 1.320 perkara kalau ditargetkan harus diselesaikan sedikitnya 100% maka perkara yang harus diputus adalah 100% x 1.320 = 1.320 perkara yang berarti setiap bulan harus dapat memutus perkara sebanyak 1.320 : 12 = 110 perkara. Apabila dibandingkan dengan jumlah hakim yang ada di Pengadilan Agama Praya sebanyak 7 orang (3 majelis hakim) maka setiap majelis hakim harus dapat memutus perkara sebanyak 36 perkara setiap bulannya. Dengan demikian target 100 % penyelesaian perkara adalah target yang cukup ideal. Keadaan Perkara Di Pengadilan Agama Praya Tahun 2013 LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 18

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Sisa tahun Sisa No Bulan Masuk Putus 2012 akhir 1. Januari 174 58 40 192 2. Pebruari 216 50 46 196 3. Maret 196 45 62 179 4. April 179 57 55 181 5. Mei 181 78 64 195 6. Juni 195 42 64 173 7. Juli 173 162 56 279 8. Agustus 279 60 150 189 9. September 189 414 46 557 10. Oktober 557 85 406 236 11. Nopember 236 55 48 243 12. Desember 243 40 67 216 d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Perkara yang dapat diselesaikan di Pengadilan Agama Praya pada tahun 2013 sejumlah 1.104 perkara dengan jangka waktu penyelesaian di bawah 6 bulan sebanyak 1.086, dan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan sebanyak 18 perkara. 2. PENINGKATAN AKSEPBILITAS PUTUSAN HAKIM SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET (%) Peningkatan Persentase penurunan upaya aksepbilitas hukum: putusan Hakim - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali REALISASI (%) CAPAIAN (%) 95 % 27,27 % 27,27 % Perkara yang melanjutkan ke upaya hukum selanjutnya baik banding, kasasi maupun peninjauan kembali pada tahun 2012 sejumlah 33 perkara, sedangkan pada tahun 2013 sejumlah 42 perkara Ini berarti LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 19

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA pesentase tingkat aksepbilitas putusan Hakim menurun dari tahun 2012 sebanyak 27,27 %. 3. PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) (%) (%) a. Persentase berkas yang 100 % 100 % 100 % diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara d. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon) e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat 99 % 99,62 % 99,62 % 95 % 95 % 95 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Perkara yang melanjutkan ke proses kasasi dan PK pada tahun 2013 sejumlah 42 perkara. Dan semua berkas telah dilengkapi secara lengkap, ini menunjukkan sasaran berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap sebanyak 100 %. b. Persentase berkas yang diregister dan dan siap didistribusikan ke Majelis Berkas perkara yang diregister dan didistribusikan ke Majelis Hakim pada tahun 2013 adalah sejumlah 1.315 perkara dan telah memenuhi target 99,62 %. LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 20

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Jumlah perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Praya pada tahun 2013 adalah sebanyak 1.320 perkara, terdiri dari 174 perkara sisa tahun 2012 dan 1.146 perkara yang diterima tahun 2013. Sedangkan jumlah Majelis Hakim di Pengadilan Agama Praya sebanyak 3 majelis hakim, jadi satu majelis hakim rata-rata menangani 440 perkara. d. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon) Penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu pada Pengadilan Agama Praya sudah mencapai 100 %. Sedangkan untuk akta cerai, dari 459 perkara cerai yang sudah diputus akta cerai yag sudah diserahkan kepada para pihak adalah sebanyak 411 akta cerai, sehingga persentase untuk penyerahan akta cerai adalah 89,54 %. e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat Jumlah perkara yang diajukan penyitaan di Pengadilan Agama Praya tahun 2013 sebanyak 4 perkara. Dan telah dilaksanakan semuanya sehingga target 100 % telah terpenuhi. 4. PENINGKATAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN (ACCES TO JUSTICE) SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) (%) (%) Peningkatan a. Persentase perkara prodeo 100 % 100 % 100 % aksesibilitas masyarakat terhadap yang diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan 100 % 100 % 100 % peradilan (acces cara sidang keliling to justice) c. Persentase (amar) putusan 90 % 0 % 0 % perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 21

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET (%) on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan REALISASI (%) CAPAIAN (%) Jumlah perkara prodeo di Pengadilan Agama Praya pada tahun 2013 adalah sebanyak 509 perkara dan telah diselesaiakan sebanyak 509 perkara. b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling Jumlah perkara yang diselesaikan melalui sidang keliling pada Pengadilan Agama Praya adalah sebanyak 504 perkara dan telah diputus sebanyak 504 perkara c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus Pada tahun 2013 target putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat dikases secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja belum bisa terpenuhi. 5. MENINGKATNYA KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) (%) (%) Meningkatnya Persentase permohonan 100 % 72,22 % 72,22 % kepatuhan eksekusi atas putusan perkara terhadap putusan perdata yang berkekuatan pengadilan. hukum tetap yang ditindaklanjuti LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 22

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Permohonan eksekusi yang masuk pada tahun 2013 adalah sebanyak 18 permohonan dan yang sudah dilaksanakan adalah sebanyak 13 permohonan. Sehingga target yang dapat dicapai adalah sebanyak 72,22 %. 6. MENINGKATNYA KUALITAS PENGAWASAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) (%) (%) Meningkatnya a. Persentase pengaduan 100 % 100 % 100 % kualitas masyarakat yang pengawasan ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil 99 % 0 % 0 % pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Pengaduan yang masuk di Pengadilan Agama Praya adalah sebanyak... pengaduan dan semua sudah ditndaklanjuti, jadi bisa mencapai target 100 % b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti Pada tahun 2013 tidak terdapat temuan hasil pemeriksaan internal. C. AKUNTABILITAS KEUANGAN. 1. Anggaran DIPA Anggaran yang diterima Pengadilan Agama Praya tahun 2013 berjumlah Rp....,- yang didistribusikan sesuai dengan MAK yang bersangkutan. Seluruh dana dalam DIPA telah dapat diserap sesuai dengan Petunjuk Operasional yang yang telah disahkan. Anggaran DIPA telah dapat diserap sebanyak Rp....,- atau... %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut : REKAPITULASI BELANJA PEGAWAI No. Dana (Rp) Realisasi (Rp) Sisa Ket. 1. 4.786.433.000,- 5.633.374.307,- (846.960.002) LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 23

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA REKAPITULASI BELANJA BARANG No. Dana (Rp) Realisasi (Rp) Sisa Ket. 1. 429.925.000,- 390.823.750,- 39.101.250,- REKAPITULASI BELANJA MODAL No. Dana (Rp) Realisasi (Rp) Sisa Ket. 1. 100.000.000,- 99.640.000.000,- 360.000,- PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN PENGADILAN Uraian Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian 1 2 3 4 5 6 Pembayaran Input Dana Rp. 4.786.433.000,- Rp. 5.633.374.307,- Gaji dan Output Pembayaran Tunjangan gaji, lembur, honor, 12 bln 100 % 117,69 % 117,69 % tunjangan dan vakasi Out come Penerimaan gaji, honor, lembur, uang makan dan 100 % 117,69 % 117,69 % Jasa Pengiriman Surat Perawatan Gedung Kantor Perawatan Kendaraan Roda 4 tunjangan Input Dana Rp. 6.300.000,- 100 % Rp. 6.169.000,- Output Pembelian jasa 12 bln 100 % 97,92 % 97,92 % pengiriman surat Out Biaya jasa % 100 % 97,92 % 97,92 % Come pengiriman surat Input Dana Rp. 30.000.000,- Rp. 30.000.000,- Output Pemeliharaan 600 m 2 100 % 100 % 100 % gedung dan bangunan kantor Out Perbaikan dan 100 % 100 % 100 % Come perawatan gedung kantor Input Dana Rp. 58.500.000,- Rp. 53.224.050,- Output Perawatan 3 unit 100 % 90,98 % 90,98 % kendaraan Out Perbaikan dan 3 unit 100 % 90,98 % 90,98 % Come perawatan kendaraan roda 4 LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 24

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Uraian Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian 1 2 3 4 5 6 Perawatan Input Dana Rp. 15.000.000,- Rp. 14.998.500,- Kendaraan Roda Output Perawatan 5 unit 100 % 99,99 % 99,99 % 2 kendaraan Out Perbaikan dan 5 unit 100 % 99,99 % 99,99 % Come perawatan kendaraan roda Perawatan Sarana Kantor Langganan Daya dan Jasa Operasioanl Perkantoran dan Pimpinan Pembinaan dan Konsultasi 2 Input Dana Rp. 14.836.000,- Rp. 13.081.000,- Output Perawatan dan unit 100 % 88,17 % 88,17 % perbaikan sarana kantor Out Come Kondisi peralatan dalam unit 100 % 88,17 % 88,17 % keadaan baik dan dapat dipergunakan dengan baik Input Dana Rp. 56.314.000,- Rp. 28.555.000,- Output Pembayaran 12 bln 100 % 50,70 % 50,70 % daya jasa listrik, telepon dan air. Out Come Penggunaan jasa listrik, telepon dan air dengan lancar dan baik 12 bln 100 % 50,70 % 50,70 % Input Dana Rp. 248.975.000,- Rp. 244.796.200,- Output Pembayaran dan pembelian keperluan operasional perkantoran dan pimpinan 100 % 98,32 % 98,32 % Out Come Tersedianya keperluan operasional perkantoran dan pimpinan Input Dana Rp. 62.500.000,- Rp. Output Pembayaran biaya pembinaan dan konsultasi 1 thn 100 % Out Come Tersedianya biaya pembinaan dan konsultasi 1 thn 100 % 100 % 98,32 % 98,32 % Pertemuan/Jamu Input Dana Rp. 24.000.000,- Rp. 23.703.000,- LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 25

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Uraian Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian 1 2 3 4 5 6 an Delegasi/Misi/T amu Output Pembayaran biaya untuk pertemuan/jamu an delegasi/misi/ta mu 960 org 100 % 98,76 % 98,76 % Poliklinik/Obatobatan (termasuk honorarium daokter dan perawat) Pengadaan Pakaian Dinas Pengadaan Toga/Pakaian Kerja Sopir/Pesuruh/P erawat/dokter/s atpam/tenaga Tekhnis Lainnya Penambah Daya Tahan Tubuh Pengadaan Meubelair Out Come Tersedianya biaya pertemuan/jamu an delegasi/misi/ta mu 960 org 100 % 98,76 % 98,76 % Input Dana Rp. 7.750.000,- Rp. 8.870.000,- Output Pembelian obatobatan 100 % 114,45 % 114,45 % Out Come Tersedianya obat-obatan 100 % 114,45 % 114,45 % Input Dana Rp. 28.795.000,- Rp. 28.795.000,- Output Pembelian 65 org 100 % 100 % 100 % pakaian dinas pegawai Out Tersedianya 65 org 100 % 100 % 100 % Come pakaian dinas pegawai Input Dana Rp. 3.755.000,- Rp. 3.755.000,- Output Pembelian 9 stel 100 % 100 % 100 % pakaian dinas cleaning servis, satpam, sopir, pramubakti Out Tersedianya 9 stel 100 % 100 % 100 % Come pakaian dinas cleaning servis, satpam, sopir, pramubakti Input Dana Rp. 5.400.000,- Rp. 4.100.000,- Output Pembelian 108 org 100 % 75,93 % 75,93 % suplemen penambah daya Out Come tahan tubuh Tersedianya suplemen penambah daya tahan tubuh 108 org 100 % 75,93 % 75,93 % Input Dana Rp. 50.000.000,- Rp. 49.800.000,- Output Pembelian 1 paket 100 % 99,6 % 99,6 % LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 26

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Uraian Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian 1 2 3 4 5 6 meubelair Out Tersedianya 1 paket 100 % 99,6 % 99,6 % Come meubelair di kantor PA Praya Pengadaan Input Dana Rp. 50.000.000,- Rp. 49.840.000,- Peralatan Fasilitas Perkantoran dan Output Out Come Pembelian AC dan Brankas Tersedianya AC dan Brankas 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 7 unit 100 % 99,68 % 99,68 % 7 unit 100 % 99,68 % 99,68 % Berdasarkan KMA No. 53 Tahun 2012 dipungut biaya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang seluruhnya berjumlah Rp. 37.364.700,- (tiga puluh tujuh juta tiga ratus enam puluh empat ribu tujuh ratus rupiah), telah disetor ke Mahkamah Agung sebesar Rp. 37.364.700,- Adapaun rincian penerimaan PNBP sejak Januari 2013 sampai dengan Desember 2013 adalah sebagai berikut : NO. BULAN JENIS PENERIMAAN JUMLAH PENERIMAAN (Rp) 1. JANUARI Pendapatan Legalisasi Tanda 125.000,- Tangan Pendapatan Uang Meja (leges) dan 3.000,- Upah Pada Badan Panitera Pendapatan Ongkos Perkara 570.000,- Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan 788.700,- Lainnya 2. FEBRUARI Pendapatan Legalisasi Tanda 145.000,- Tangan Pendapatan Uang Meja (leges) dan 3.000,- Upah Pada Badan Panitera Pendapatan Ongkos Perkara 2.570.000,- Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan 773.100,- Lainnya 3. MARET Pendapatan Legalisasi Tanda 155.000,- Tangan Pendapatan Uang Meja (leges) dan - Upah Pada Badan Panitera Pendapatan Ongkos Perkara 1.490.000,- Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan 507.300,- Lainnya LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 27

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA NO. BULAN JENIS PENERIMAAN JUMLAH PENERIMAAN (Rp) 4. APRIL Pendapatan Legalisasi Tanda 300.000,- Tangan Pendapatan Uang Meja (leges) dan 9.000,- Upah Pada Badan Panitera Pendapatan Ongkos Perkara 2.020.000,- Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan 1.977.400,- Lainnya 5. MEI Pendapatan Legalisasi Tanda 270.000,- Tangan Pendapatan Uang Meja (leges) dan 15.000,- Upah Pada Badan Panitera Pendapatan Ongkos Perkara 1.680.000,- Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan 704.300,- Lainnya 6. JUNI Pendapatan Legalisasi Tanda 250.000,- Tangan Pendapatan Uang Meja (leges) dan 12.000,- Upah Pada Badan Panitera Pendapatan Ongkos Perkara 1.550.000,- Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan 542.100,- Lainnya 7. Pendapatan Legalisasi Tanda 315.000,- Tangan Pendapatan Uang Meja (leges) dan 12.000,- Upah Pada Badan Panitera Pendapatan Ongkos Perkara 1.380.000,- Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan 2.006.800,- Lainnya 8. AGUSTUS Pendapatan Legalisasi Tanda 130.000,- Tangan Pendapatan Uang Meja (leges) dan 9.000,- Upah Pada Badan Panitera Pendapatan Ongkos Perkara 1.160.000,- Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan 293.100,- Lainnya 9. SEPTEMBER Pendapatan Legalisasi Tanda 400.000,- Tangan Pendapatan Uang Meja (leges) dan 6.000,- Upah Pada Badan Panitera Pendapatan Ongkos Perkara 2.300.000,- Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan 886.500,- Lainnya LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 28

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA NO. BULAN JENIS PENERIMAAN JUMLAH PENERIMAAN (Rp) 10. OKTOBER Pendapatan Legalisasi Tanda 155.000,- Tangan Pendapatan Uang Meja (leges) dan 9.000,- Upah Pada Badan Panitera Pendapatan Ongkos Perkara 2.470.000,- Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan 472.500,- Lainnya 11. NOPEMBER Pendapatan Legalisasi Tanda 405.000,- Tangan Pendapatan Uang Meja (leges) dan - Upah Pada Badan Panitera Pendapatan Ongkos Perkara 2.460.000,- Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan 2.108.400,- Lainnya 12. DESEMBER Pendapatan Legalisasi Tanda 595.000,- Tangan Pendapatan Uang Meja (leges) dan - Upah Pada Badan Panitera Pendapatan Ongkos Perkara 1.470.000,- Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan 1.861.500,- Lainnya 3. Biaya Kepaniteraan dan Biaya Administrasi (Proses) Analisis terhadap biaya perkara dibagi dalam dua kategori, yang pertama biaya kepaniteraan yang habis dipakai untuk penyelesaian perkara dan biaya administrasi yang digunakan untuk belanja ATK perkara. Biaya perkara yang diterima selama tahun 2013 dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember dan penggunaannya dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut : SISA AWAL PENERIMAAN PENGELUARAN NO. BULAN (Rp) (Rp) (Rp) 1. Januari 271.250,- 2.850.000,- 1.431.000,- 2. Februari 1.690.250,- 2.500.000,- 2.607.000,- 3. Maret 1.583.250,- 2.250.000,- 1.488.000,- 4. April 2.345.250,- 2.800.000,- 2.156.000,- 5. Mei 2.989.250,- 2.450.000,- 1.760.500,- LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 29

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 6. Juni 3.678.750,- 3.600.000,- 3.268.000,- 7. Juli 4.010.750,- 1.800.000,- 5.733.500,- 8. Agustus 77.250,- 9.200.000,- 6.813.000,- 9. September 2.464.250,- 3.200.000,- 5.438.500,- 10. Oktober 225.750,- 21.700.000,- 21.142.500,- 11. Nopember 783.250,- 2.750.000,- 3.362.550,- 12. Desember 170.700,- 2.450.000,- 2.206.000,- Sedangkan keuangan administrasi atau biaya proses selama tahun 2013, telah digunakan sesuai dengan petunjuk Sekretaris Mahkamah Agung nomor : 234/SEK/KU.01/I/2011. Adapun rincian keadaan keuangan perkara Pengadilan Agama Praya pada tahun 2013 terdiri dari saldo akhir tahun 2012 sejumlah Rp. 42.888.000,-. Penerimaan biaya perkara tahun 2013 seluruhnya sebesar Rp. 130.949.000,-. Pengeluaran tahun 2013 sebesar Rp. 96.557.000,- yang terdiri dari biaya administrasi perkara sebesar Rp. 84.377.000,- dan pengembalian sisa panjar sebesar Rp. 12.180.000,- Saldo Akhir tahun 2013 Rp. 77.280.000,- dengan rincian keuangan perkara sebagai berikut : NO. URAIAN PENERIMAAN PENGELUARAN (Rp) (Rp) 1. Saldo Tahun 2012 42.888.000,- - 2. Penerimaan Tahun Ini 130.949.000,- - 3. Panggilan Aanmaning - 9.860.000,- 4. Hak-hak Kepaniteraan - 450.000,- 5. Pengamanan Sidang Aanmaning - 8.682.000,- 6. Pemberitahuan Eksekusi - 15.495.000,- 7. Pelaksanaan Eksekusi - 49.692.000,- 8. Materai - 198.000,- 9. Administrasi / Pemberkasan - - 10. Pengembalian Sisa Panjar - 12.180.000,- SALDO 77.280.000,- JUMLAH 173.837.000,- 173.837.000,- LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 30

BAB IV PENUTUP BAB IV P E N U T U P A. KESIMPULAN 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Praya Tahun 2012 ini menyajikan berbagai capaian strategis baik yang mencapai target maupun yang belum mencapai target. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indkikator Kinerja Utama maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran ; 2. Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2013 ; 3. Pelaksanaan tugas bidang administrasi perkara di Pengadilan Agama Praya dilaksanakan dengan tertib sesuai dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI nomor : KMA/001/SK/I/1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Pola Bindalmin, walaupun masih ada yang perlu diperbaiki / disempurnakan, selain itu Pengadilan Agama Praya dalam rangka ingin terwujudnya pelayanan prima kepada para pencari keadilan, dalam melaksanakan tugasnya juga berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah didiskusikan dengan bagian terkait dengan analisa beban kerja sebagai implementasi dari Undang-Undang No.25/2009 tentang Pelayanan Publik ; 4. Penyelesaian perkara pada tahun 2012 pada Pengadilan Agama Praya belum memenuhi target dan belum berhasil dengan baik, dari jumlah sisa perkara tahun 2011 sebanyak 139 perkara, ditambah dengan perkara yang diterima tahun 2012 sebanyak 914 perkara sehingga perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Praya berjumlah 1.053 perkara, dari jumlah sebanyak 1.053 perkara tersebut telah berhasil diselesaikan sebanyak 876 perkara (83 %), sehingga sisa perkara pada akhir tahun 2012 sebanyak 177 perkara (17 %) ; LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 31

BAB IV PENUTUP 5. Dalam hal pelaksanaan anggaran, pada dasarnya tidak terdapat hambatan dan kendala. 6. Pelaksanaan dan pelaporan Barang Milik Negara oleh seluruh satker di Lingkungan Pengadilan Agama Praya telah menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara dan Persediaan walaupun terdapat sebagian kecil satuan kerja yang belum sama antara aplikasi persediaan dengan SIMAK BMN, yang diakibatkan error aplokasi. B. SARAN SARAN Mohon kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Tinggi Agama Mataram, agar : 1. Memberikan tambahan tenaga Hakim di Pengadilan Agama Praya karena tingkat penerimaan perkara yang cukup tinggi tidak diimbangi dengan jumlah Hakim yang memadai, sehingga dapat mempercepat proses penyelesaian perkara. 2. Mengadakan sosialisasi dan pembinaan secara rutin tentang pola Bindalmin ( administrasi perkara ), dan Pelaporan Akuntasi Instansi secara berkala. 3. Meningkatkan alokasi dana untuk pembinaan, pelatihan dan pengawasan ke daerah agar dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia sehingga pelayanan dan pelaksanaan kegiatan dapat lebih baik lagi. 4. Meningkatkan pembinaan ke daerah tentang administrasi pengelolaan keuangan, mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporannya, termasuk juga mengenai aturan-aturan yang terbaru tentang keuangan untuk aktif diinformasikan kedaerah secara integral, tertib dan teratur berdasarkan pola-pola yang sudah ada. 5. Mempermudah dan mempercepat pengaplikasian Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA) dan Sistem Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) secara tertib dan akurat dan persediaan, mohon supaya diadakan pelatihan lebih banyak lagi terutama LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 32

BAB IV PENUTUP untuk daerah agar pelaporan Barang Milik Negara dan Persediaan tepat waktu, akurat dan akuntable. C. PENUTUP Demikian Laporan Akuntabilitas Pengadilan Agama Praya sebagai realisasi dari Program Kerja Tahun 2012. Realisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Praya yang diuraikan dalam laporan ini adalah merupakan hasil kerja keras dari semua unsur yang terkait, mulai dari Pimpinan, para Hakim, Pejabat Struktural dan Fungsional serta seluruh Staf, yang telah berupaya seoptimal mungkin untuk mencapai target sesuai program kerja yang telah tersusun. Kami menyadari masih ada beberapa program kerja yang belum dapat diselesaikan sesuai dengan target yang diprogramkan. Akan tetapi secara umum pelaksanaan tugas pokok menunjukkan angka cukup memuaskan, sebagaimana uraian dalam laporan ini. Lampiran-Lampiran Dalan LAKIP 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Matriks Renstra 2010-2014 4. RKT 2014 5. SK Tim Penyusun LAKIP Lampiran-lampiran lainnya. LAKIP PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2013 33

1. STRUKTUR ORGANISASI WAKIL KETUA 8. H A K I M 1. Yusup, SH. 2. Dra. Naily Zubaidah 3. Baiq 9. Halkiyah, S.Ag. 4. Drs. Zainul Fatawi, SH. 10. 5. M. Ali Muchdor, S.Ag., MH. Drs. H. Ahmad Harun, SH. PANITERA/SEKRETARIS - 11. WAKIL PANITERA WAKIL SEKRETARIS 12. R u m a s i h, SH. Lalu Surnarijal, SH. PANMUD P. PANMUD G. PANMUD Hk. KAUR Kepeg. KAUR Umum KAUR Keu. Denda Farmawati,SH. H. Rauhun, SH Amiruddin, SH. Murni, SH. Sullamulhadi, SH Nuraini, SH S T A F S T A F S T A F S T A F S T A F 1. Silvia Kusumadewi 1. Nurul Hasanah, SH Sukmaning - Siti Nurwahidah Rahayu, Shi. PANITERA PENGGANTI JURUSITA/JURUSITA P. 1. Lalu Budarje, SH. 2. H. Muhammad Yusuf, SH. 3. Lalu Badaruddin, SH. 4. Hj. Aminah, S.Ag. 5. Saraswati, SH. 6. Rahman, SH. 7. Hj. Bq. Murniatun, SH. 8. Supartik, SH. 9. Sahabudin, SH. 10. Warniningsih, SH. 11. Syamsurrijal, SH. 12. Zulfa Asyhuri, SH. 13. Kamaliah, SH. 14. Hannan BA. 15. Lalu Syarifudin 16. Mar i, SH. 17. Salman, SH. 18. Wacana, SH. 1. Umar, SH. 2. M. Nasir,SH. 3. Rinata 4. Hirjan, SH 5. Siatra, SH. 6. Hasbullah 7. Bq. Nurhayati, SH. 8. Musleh,SH. 9. Rabidan, SH. 10. Nuraini, SH. 11. Amrun 12. Bq. Ayanah, SH. 13. Eni Sumarni, SH. 14. Nuraini, SH. 15. Siti Rahmah, SH. 16. Taufik, SH. 17. Kenaan 18. Muhayan 19. Suyatni, SH. 20. Sholihun 21. Sarjan 22. Saidah 23. Muhamad Asim, SH. 24. Syarif Hidayat, SH.

2. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA PRAYA NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1. Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian e. Persentase mediasi yang diselesaikan f. Persentase sisa perkara yang diselesaikan g. Persentase perkara yang diselesaikan h. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Persentase yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali f. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Perbandingan antara mediasi yang disepakati dengan jumlah mediasi yang diterima dan menjadi perkara Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan Perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang akan diselesaikan (saldo awaldan perkara yang masuk) Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 6 bulan (diluar sisa perkara) Jumlah upaya hukum selama tahun berjalan (Un) dibagi jumlah upaya hukum tahun lalu (un-1) dibagi upaya hukum tahun lalu (un-1)dikali seratus persen Perbandingan antara berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Hakim Majelis dan Laporan Bulanan Panitera/Sekretaris dan Laporan Tahunan Hakim Majelis dan Laporan Bulanan Panitera/Sekretaris dan Laporan Tahunan Hakim Majelis dan Laporan Bulanan Panitera/Sekretaris dan Laporan Tahunan Hakim Majelis Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) g. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis h. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara i. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon) j. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat d. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan e. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan PK Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara masuk Perbandingan antara berkas putusan dengan relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu. Perbandingan antara permohonan penyitaan dengan pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat Perbandingan perkara predeo yang diselesaikan dengan perkarapredeo yang masuk Perbandingan perkara yang dibawa ke lokasi zetting plaat dengan jumlah Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Juru Sita dan Laporan Tahunan Panitera/Sekretaris dan Juru Sita Majelis Panitera Majelis Panitera Hakim/ Hakim/ Laporan dan Tahunan Laporan dan Tahunan Laporan dan Bulanan Laporan Bulanan Laporan Bulanan Laporan

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan cara sidang keliling f. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti c. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti d. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. perkara yang diselesaikan secara sidang keliling Perbandingan amar putusan perkara tindak pidana korupsi yang ditayangkan di wibe site dengan jumlah perkara tindak pidana korupsi yang tidak ditayangkan Perbandingan permohonan eksekusi yang ditindaklanjuti dengan permohonan eksekusi yang belum ditindaklanjuti Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan Kepanitera/Kesekr etariatan Ketua Pengadilan & Pan/Sek Ketua Pengadilan & Pan/Sek Tahunan Laporan dan Tahunan Laporan dan Tahunan Laporan dan Tahunan Bulanan Laporan Bulanan Laporan Bulanan Laporan

3. MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2010-2014. Tujuan : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Praya dan badan peradilan di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas A. Matriks Pencapaian Kinerja SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA 2010 2011 2012 2013 2014 Meningkatnya perkara. penyelesaian a. Persentase mediasi yang diselesaikan b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. c. Persentase perkara yang diselesaikan. d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 100 % 100% 80 % 97 % 100 % 100% 80 % 97 % 100 % 100% 80 % 97 % 100 % 100% 80 % 97 % 100 % 100% 80 % 97 % Peningkatan putusan Hakim. aksepbilitas Persentase penurunan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali. 95 % 95 % 95 % 95 % 95 % 95 % 95 % 95 % 95 % 95 % 95 % 95 % 95 % 95 % 95 % Peningkatan pengelolaan perkara. efektifitas penyelesaian a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap. b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis. c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. 100 % 99 % 95 % 100 % 99 % 95 % 100 % 99 % 95 % 100 % 99 % 95 % 100 % 99 % 95 %

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA d. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon). e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat. TARGET KINERJA 2010 2011 2012 2013 2014 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Peningkatan penyelesaian perkara. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling. c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. 100 % 100 % 90 % 80 % 100 % 100 % 90 % 80 % 100 % 100 % 90 % 80 % 100 % 100 % 90 % 80 % 100 % 100 % 90 % 80 % Meningkatnya pengawasan. kualitas a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti 100 % 99 % 100 % 99 % 100 % 99 % 100 % 99 % 100 % 99 %

URAIAN Pembayaran Gaji dan Tunjangan Jasa Pengiriman Surat Perawatan Gedung Kantor Perawatan Kendaraan Roda 4 Perawatan Kendaraan Roda 2 Perawatan Sarana Kantor Langganan Daya dan Jasa Matriks Pendanaan Disusun seperti bentuk format RKA-KL (Renja-KL) untuk Tahun 2015 s.d 2019 INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA 2015 2016 2017 2018 2019 Input Dana 95 % 95 % 95 % 95 % 95 % Output Pembayaran gaji, lembur, honor, tunjangan dan vakasi Out come Penerimaan gaji, honor, lembur, uang makan dan tunjangan Input Dana 97,92 % 97,92 % 97,92 % 97,92 % 97,92 % Output Pembelian jasa pengiriman surat Out Come Biaya jasa pengiriman surat Input Dana 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Output Pemeliharaan gedung dan bangunan kantor Out Come Perbaikan dan perawatan gedung kantor Input Dana 99,98 % 99,98 % 99,98 % 99,98 % 99,98 % Output Perawatan kendaraan Out Come Perbaikan dan perawatan kendaraan roda 4 Input Dana 99,99 % 99,99 % 99,99 % 99,99 % 99,99 % Output Perawatan kendaraan Out Come Perbaikan dan perawatan kendaraan roda 2 Input Dana 98,17 % 98,17 % 98,17 % 98,17 % 98,17 % Output Perawatan dan perbaikan sarana kantor Out Come Kondisi peralatan dalam keadaan baik dan dapat dipergunakan dengan baik Input Dana 90,99 % 90,99 % 90,99 % 90,99 % 90,99 % Output Pembayaran daya jasa listrik, telepon dan

URAIAN Operasioanl Perkantoran dan Pimpinan Pembinaan dan Konsultasi Pertemuan/Jamuan Delegasi/Misi/Tamu Poliklinik/Obatobatan (termasuk honorarium daokter dan perawat) Pengadaan Pakaian Dinas INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA 2015 2016 2017 2018 2019 air. Out Come Penggunaan jasa listrik, telepon dan air dengan lancar dan baik Input Dana 99,85 % 99,85 % 99,85 % 99,85 % 99,85 % Output Pembayaran dan pembelian keperluan operasional perkantoran dan pimpinan Out Come Tersedianya keperluan operasional perkantoran dan pimpinan Input Dana 99,39 % 99,39 % 99,39 % 99,39 % 99,39 % Output Pembayaran biaya pembinaan dan konsultasi Out Come Tersedianya biaya pembinaan dan konsultasi Input Dana 98,76 % 98,76 % 98,76 % 98,76 % 98,76 % Output Pembayaran biaya untuk pertemuan/jamuan delegasi/misi/tamu Out Come Tersedianya biaya pertemuan/jamuan delegasi/misi/tamu Input Dana 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Output Pembelian obat-obatan Out Come Tersedianya obat-obatan Input Dana 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Output Pembelian pakaian dinas pegawai Out Come Tersedianya pakaian dinas pegawai Pengadaan Input Dana 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

URAIAN Toga/Pakaian Kerja Sopir/Pesuruh/Peraw at/dokter/satpam/te naga Tekhnis Lainnya Penambah Daya Tahan Tubuh Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Output Out Come INDIKATOR KINERJA Pembelian pakaian dinas cleaning servis, satpam, sopir, pramubakti Tersedianya pakaian dinas cleaning servis, satpam, sopir, pramubakti TARGET KINERJA 2015 2016 2017 2018 2019 Input Dana 96,67 % 96,67 % 96,67 % 96,67 % 96,67 % Output Pembelian suplemen penambah daya tahan tubuh Out Come Tersedianya suplemen penambah daya tahan tubuh Input Dana 99,95 % 99,95 % 99,95 % 99,95 % 99,95 % Output Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Out Come Tersedianya Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung di kantor PA Praya

4. RENCANA KINERJA PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2014 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase mediasi yang diselesaikan. 100 % b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 % c. Persentase perkara yang diselesaikan 80 % d. Persentase perkara yang diselesaikan 97 % dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Persentase penurunan upaya hukum: 95 % - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi 100 % dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan 99 % siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 95 % d. Prosentase penyampaian pemberitahuan 100 % relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon). e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan 100 % tempat a. Persentase perkara prodeo yang 100 % diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat 100 % diselesaikan dengan cara sidang keliling. c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 90 % 80 % 100 % 99 %

SURAT KEPUTUSAN WAKIL KETUA PENGADILAN AGAMA PRAYA Nomor : W22-A3/253 /OT.01.2/ I/SK/2014 TENTANG PENUNJUKAN TIM PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN AGAMA PRAYA TAHUN 2014 Membaca Menimbang Mengingat WAKIL KETUA PENGADILAN AGAMA PRAYA : Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Praya Nomor :W22-A3/119/OT.01.2/SK/I/2013 tanggal 02 Januari 2013, tentang Penunjukan Tim Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Praya Tahun 2013 ; : a Bahwa untuk tertib administrasi pembutan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah di Pengadilan Agama Praya dipandang perlu untuk menunjuk pembuat Laporan Kinerja Instansi Pemerinta (LAKIP); b Bahwa dengan adanya mutasi pindah tugas dan promosi di lingkungan Pengadilan Agama Praya, sehingga dipandang perlu untuk mencabut Keputusan Ketua Pengadilan Agama Praya Nomor : W22-A3/119/OT.01.2/SK/I/2013 tanggal 02 Januari 2013, tentang Penunjukan Tim Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Praya Tahun 2013 dan memutuskan kembali susunan Tim Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Praya yang baru; : 1 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman; 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama; 3 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung ; 4 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; M E M U T U S K A N Mencabut Keputusan Ketua Pengadilan Agama Praya, Nomor W22- A3/119/OT.01.2/SK/I/2013 tanggal 02 Januari 2013, tentang Penunjukan Tim Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Praya Tahun 2013; Menetapkan : Pertama : Keputusan Wakil Ketua Pengadilan Agama Praya tentang Susunan Tim Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Praya Tahun 2014; Kedua : Menunjuk dan mengangkat nama dan jabatan dalam lajur 2 dan 3 lampiran Surat Keputusan ini untuk menduduki jabatan sebagaimana disebutkan dalam lajur 4; Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila kemudian hari ditemukan kekeliruan maka surat keputusan ini dapat ditinjau kembali. Ditetapkan di : P r a y a Pada tanggal : 02 Januari 2014 Wakil Ketua Pengadilan Agama Praya Tembusan disampaikan kepada Yth. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Mataram ttd Drs. H. AHMAD HARUN, S.H. NIP. 19550618.198101.1.001