YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd. ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En MODUL BAHASA INDONESIA Bab: KALIMAT MAJEMUK KELAS XI IBA 1
Macam kalimat berdasarkan jumlah klausa A. Kalimat Sederhana atau Kalimat Tunggal Kalimat yang dibangun oleh sebuah klausa. Kalimat ini identik dengan satu klausa, disebut juga klausa mandiri. Contoh Ibu memasak Adi tidur B. Kalimat Majemuk Kalimat yang dibangun dua buah klausa atau lebih. Kalimat majemuk dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, seperti di bawah ini. 1. Kalimat majemuk rapatan a. Kalimat luas rapatan subjek Disusun dengan merapatkan subjek yang maujudnya sama lalu menghubungkan sisanya dengan konjungsi tertentu. Contoh - Ayah makan nasi uduk lalu minum teh botol Kalimat tersebut berasal dari dua buah klausa yaitu: Ayah makan nasi Ayah minum teh botol 2
Kedua klausa itu digabungkan dengan menggunakan konjungsi lalu yang menyatakan urutan tindakan. Selain itu dapat pula menggunakan konjungsi lasin sesuai makna yang dikehendaki. b. Kalimat luas rapatan predikat Disusun dengan merapatkan predikat dari dua buah klausa atau lebih yang maujudnya sama lalu menghubungkan sisanya dengan konjungsi tertentu. Adik minum susu, sedangkan Ibu minum teh manis. Klausa 1: Adik minum susu. Klausa 2: Ibu minum teh manis. c. Kalimat luas rapatan objek Disusun dengan merapatkan objek dari dua buah klausa atau lebih yang maujudnya sama lalu menghubungkan sisanya dengan konjungsi tertentu. Kakak menangkap, ibu memegang, dan ayah menyembelih ayam itu. Klausa 1: Kakak menangkap ayam itu. Klausa 2: Ibu memegang ayam itu. Klausa 3: Ayah menyembelih ayam itu d. Kalimat luas rapatan keterangan Disusun dengan merapatkan keterangan dari dua buah klausa atau lebih yang maujudnya sama lalu menghubungkan sisanya dengan konjungsi tertentu. Di sekolah kami belajar, sedangkan guru mengajar 3
Klausa 1: Di sekolah kami belajar. Klausa 2: Di sekolah guru mengajar. e. Kalimat luas rapatan kompleks Disusun dari dua buah klausa atau lebih yang dari fungsinya merupakan maujud yang sama. Ibu ke pasar membeli gula, kopi, dan teh. Klausa 1: Ibu ke pasar membeli gula. Klausa 2: Ibu ke pasar membeli kopi. Klausa 3: Ibu ke pasar membeli teh. Fungsi subjek, keterangan, dan predikat pada ketiga klausa tersebut dirapatkan, sedangkan objeknya digabungkan dengan konjungsi dan. 2. Kalimat majemuk setara Kalimat yang memiliki dua buah klausa atau lebih dan memiliki kedudukan yang setara dan biasanya dihubungkan dengan konjungsi koordinatif. Penggunaan dua buah klausa menjadi sebuah kalimat luas setara dapat memberikan makna, antara lain sebagai berikut. a. Penambahan Konjungsi koordinatif yang biasa diguna kan adalah dan. Contoh. Pemandian air panas Guci ada di Tegal, Jawa Tengah dan pemandian air panas Sari Ater ada di Bandung, Jawa Barat. 4
b. Pertentangan Konjungsi koordinatif yang biasa digunakan adalah tetapi, atau, sedangkan. Contoh. Saya ingin membeli motor, tetapi orang tua saya tidak mempunyai cukup uang. c. Pemilihan Atau. Contoh. Barang-barang ini akan kamu bayar kontan atau mau mengutang dulu? d. Penegasan Bahkan, malah, apalagi, lagi pula Contoh. Baju-baju hasil produksi kami dipasarkan ke seluruh Indonesia, bahkan juga ke Eropa. e. Pengurutan Lalu, kemudian, selanjutnya. Dengan catatan, jika klausa yang diurutkan lebih dari dua buah, bisa digunakan beberapa konjungsi secara berurutan. Contoh. Mula-mula dia duduk di depan meja tulis, lalu diambilnya selembar kertas dan sebatang pensil, kemudian ditulisnya surat izin itu. Catatan: Konjungsi dan, atau, tetapi, bahkan, apalagi, dan lagi pula karena fungsinya sebagai penyambung klausa tidak mungkin menduduki posisi paling awal. 5
3. Kalimat majemuk bertingkat Kalimat yang terdiri dari dua buah klausa yang kedudukannya tidak sama. Ada klausa yang kedudukannya lebih tinggi yang disebut klausa utama atau klausa atasan. Ada pula klausa yang kedudukannya lebih rendah yang lazim disebut klausa bawahan. Secara umum, klausa utama disebut induk kalimat, sedangkan klausa bawahan disebut anak kalimat. Penggabungan dua klausa secara bertingkat dapat memberi makna sebagai berikut. a. Sebab Konjungsi subordinatif yang biasa digunakan adalah sebab, karena. Contoh. Bahaya banjir sering melanda Jakarta karena saluran airnya penuh dengan sampah dan kotoran/ b. Akibat Sampai, hingga, sehingga. Contoh. Banyak anggota DPR yang terlibat tindak korupsi sehingga rakyat tidak percaya lagi kepada mereka. c. Syarat Kalau, bila, apabila, bilamana, jilakau, asal. Jika harga BBM dinaikkan lagi, kehidupan kami pasti lebih sulit. d. Tujuan Untuk, agar, supaya. Contoh. Kamu harus belajar baik-baik agar hidupmu kelak menjadi lebih enak. 6
e. Waktu Sesudah, sebelum, ketika, selagi, sejak, sewaktu. Contoh. Sesudah musim hujan berlangsung, got-got dan parit-parit harus diperbaiki. f. Kesungguhan Meskipun, biarpun, sungguhpun,walaupun. Contoh. Dia berangkat juga ke kantor meskipun kesehatannya terganggu. g. Perkecualian Kecuali Contoh. Semua soal dapat saya jawab, kecuali soal nomor 10 yang tidak sempat saya selesaikan. h. Perbandingan Seperti, bak, bagai, laksana. Dengan cepet disambarnya tsa perempuan itu, bagai elang menyambar anak ayam. i. Cara/alat Dengan, tanpa. Pencari intan bekerja tanpa menghiraukan bahaya di sekelilingnya. j. Komplementasi Bahwa Contoh. Berkas riwayat hidupnya menujukkan bahwa dia pernah menjadi pelajar teladan untuk tingkat kabupaten dan provinsi. k. Atributif Yang 7
Ada dua macam hubungan atributif, yaitu restriktif dan tak restriktif. Dalam hubungannya, restriktif, klausa relatif membatasi makna dari nomina yang diterangkannya. Dalam hal penulisan perlu diperhatikan benar bahwa klausa relative tidak dibatasi oleh tanda koma (,), baik di muka maupun di belakangnya, Contoh. Para pedagang yang menunggak lebih dari 35M akan dicekal. Sementara itu, yang pada tak restriktif yang hanya memberikan tambahan informasi pada nomina yang diterangkannya. Jadi, ia tidak mewatasi nomina yang mendahuluinya. Oleh karena itu, dalam penulisannya, klausa ini diapit oleh dua tanda koma. Contoh. Istri saya, yang tinggal di Bogor, meninggal kemarin 4. Kalimat majemuk kompleks Kalimat yang terdiri atas 3 klausa atau lebih yang di dalamnya terdapat hubungan koordinatif (setara) dan juga hubungan subordinatif (bertingkat). Contoh. Orang itu meminta tolong kepada saya, tetapi saya tidak mau menolongnya karena dia pernah menipu saya. 8
9