HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN

STAF LAB. ILMU TANAMAN

12/04/2014. Pertemuan Ke-2

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN

PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN TANAMAN JAGUNG

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

BAB I PENDAHULUAN. Nitrogen (N) merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGAIRAN KEDELAI PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PUSAT PELATIHAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

TINJAUAN PUSTAKA Budidaya Jenuh Air

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah dan air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Budidaya kedelai pada tingkat petani di Indonesia, belum diusahakan pada

TINJAUAN PUSTAKA Padi Gogo

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

Perbedaan Transpirasi dengan. Evaporasi

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

HASIL DAN PEMBAHASAN

Desti Diana Putri/ I.PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN. banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia, oleh karena itu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. kandungan karbondioksida mengakibatkan semakin berkurangnya lahan. subur untuk pertanaman padi sawah (Effendi, 2008).

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan Pertemuan : Minggu ke 1 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Rumah tangga air pada tumbuhan Sub pokok

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

tanaman pada fase perkembangan reproduktif sangat peka terhadap cekaman kekeringan. Kondisi cekaman kekeringan dapat menyebabkan gugurnya

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya.

I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

AIR DAN PENGARUHNYA THD PER TUMBUHAN TANAMAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada.

dari reaksi kimia. d. Sumber Aseptor Elektron

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman Padi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Varietas Burangrang berasal dari segregat silangan alam, diambil

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).

HUBUNGAN TANAH - AIR - TANAMAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

Table. Usual content of micronutrients in soils, and in harvested crops

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas tanaman

1. Terlibat langsung dalam fungsi metabolisme tanaman (involved in plant metabolic functions).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

NERACA HARA PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN. Tanaman penutup tanah atau yang biasa disebut LCC (Legume Cover

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kedelai. Lingkungan Tumbuh Kedelai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. (Subagyo, dkk, 2000). Namun demikian, tanah Ultisol ini memiliki kandungan

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan suatu komoditas hortikultura yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

I. PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan organisme yang tidak dapat bergerak bebas yang pertumbuhan

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Tinggi Tanaman. Hasil penelitian menunjukan berbagai kadar lengas tanah pada stadia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan tanaman pangan semusim yang termasuk golongan rerumputan

VII. KEHARAAN DAN PEMUPUKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Kandungan Unsur Hara Makro pada Serasah Daun Bambu. Unsur Hara Makro C N-total P 2 O 5 K 2 O Organik

BAB I PENDAHULUAN. Pemanasan global yang terjadi pada beberapa tahun terakhir ini menyebabkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGOLAHAN LAHAN

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil

TINJAUAN PUSTAKA Botani Padi

TINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

I. PENDAHULUAN. baku industri, pakan ternak, dan sebagai bahan baku obat-obatan. Di Indonesia,

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

II. TINJAUAN PUSTAKA. daya hidup benih yang ditunjukan dengan gejala pertumbuhan atau gejala

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

Transkripsi:

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

FUNGSI AIR Penyusun tubuh tanaman (70%-90%) Pelarut dan medium reaksi biokimia Medium transpor senyawa Memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan sel dan pembesaran sel) Bahan baku fotosintesis Menjaga suhu tanaman supaya konstan

Bentuk Air Tersedia Air kapiler, terletak antara titik layu tetap (batas bawah) dan kapasitas lapangan (batas atas) Air tidak tersedia, air higroskopis (kurang dari titik layu tetap) dan air gravitasi (di atas kapasitas lapangan)

Air pada Kap. Lapangan Menguntungkan Adanya imbangan antara pori makro dg mikro Sebagian besar nutrisi dalam bentuk terlarut Permukaan akar memiliki luasan terbesar untuk menjalankan proses difusi ion dan aliran masa ion

Air Membatasi Pertumbuhan Jumlahnya terlalu banyak (menimbulkan genangan) sering menimbulkan cekaman aerasi Jumlahnya terlalu sedikit, sering menimbulkan cekaman kekeringan Diperlukan upaya pengaturan lengas tanah supaya optimum, melalui pembuatan saluran drainase (mencegah terjadinya genangan) maupun saluran irigasi (mencegah cekaman kekeringan)

Air hujan dan irigasi masuk ke tanah lewat infiltrasi, mengisi pori mikro tanah, tertahan sebagai lengas Air tanah memiliki energi kinetik dan potensial Energi kinetik sangat rendah, bergerak sangat lambat Energi potensial tinggi, penjumlahan dari potensial gravitasi, potensial matrik, potensial tekanan, dan potensial solut

Status air tanah digambarkan oleh kandungan lengas Status air tanah tergantung pada tekstur dan struktur tanah Tanah lempung menyimpan air lebih banyak daripada tanah pasir, kekeringan di tanah lempung terjadi lebih lambat

Kapasitas Lapangan Seluruh pori mikro terisi air Batas atas air tersedia bagi tanaman Diukur berdasarkan kandungan lengas setelah tanah jenuh dibiarkan bebas terdrainasi selama 2 3 hari Cara lain: ditentukan pada tanah jenuh yang mengalami tekanan pada 0.01 Mpa (pasiran) 0.033 Mpa (lempungan)

Titik Layu Tetap Air yang ada berupa air higroskopis Batas bawah air tersedia Ditentukan dengan mengukur kandungan lengas pada saat tanaman indikator layu, dan tidak dapat segar kembali setelah dibiarkan semalam di udara basah Cara lain: dengan mengukur kandungan lengas dari tanah jenuh setelah diberi tekanan 1.5 Mpa di alat piring tekan

Titik layu tetap bukan merupakan tetapan tanah, lebih merupakan tetapan tanaman Titik layu tetap lebih tergantung pada tekanan turgor sel-sel tanaman. Tekanan turgor dipengaruhi oleh komponen osmotik daun, cuaca yang mempengaruhi transpirasi dan komponen yang mempengaruhi ketersediaan air tanah Tidak ada batas bawah ketersediaan air yang tegas untuk berbagai tanaman

Genangan Kandungan lengas tanah di atas kapasitas lapangan Menimbulkan dampak yang buruk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Dampak genangan: menurunkan pertukaran gas antara tanah dan udara yang mengakibatkan menurunnya ketersediaan O 2 bagi akar, menghambat pasokan O 2 bagi akar dan mikroorganisme (mendorong udara keluar dari pori tanah maupun menghambat laju difusi)

Pada kondisi genangan, < 10% volume pori yang berisi udara Sebagian besar tanaman pertumbuhan akarnya terhambat bila < 10% volume pori yang berisi udara dan laju difusi O 2 kurang dari 0.2 ug/cm 2 /menit Keadaan lingkungan kekurangan O 2 disebut hipoksia, dan keadaan lingkungan tanpa O 2 disebut anoksia (mengalami cekaman aerasi)

Kondisi anoksia tercapai pada jangka waktu 6 8 jam setelah genangan, karena O 2 terdesak oleh air dan sisa O 2 dimanfaatkan oleh mikroorganisme Pada kondisi tergenang, kandungan O 2 yang tersisa di tanah lebih cepat habis bila ada tanaman Laju difusi O 2 di tanah basah 20000 kali lebih lambat dibandingkan di udara Laju penurunan O 2 dipengaruhi oleh tekstur tanah

Pada tanah pasiran, kehabisan O 2 terjadi pada 3 hari setelah tergenang sedangkan pada tanah lempungan terjadi < 1 hari, porositas lempungan lebih rendah daripada pasiran Penurunan O 2 dipercepat oleh keberadaan tanaman di lahan, akar tanaman menyerap untuk respirasi Akar tanaman legum berbintil memerlukan O 2 enam kali lebih banyak dibandingkan yang dibuang bintilnya (30 : 4.3 ul O 2 /g/menit)

Genangan selain menimbulkan penurunan difusi O 2 masuk ke pori juga akan menghambat difusi gas lainnya, misal keluarnya CO 2 dari pori tanah. CO 2 terakumulasi di pori, pada tanah yang baru saja tergenang 50% gas terlarut adalah CO 2, sebagian tanaman tidak mampu menahan keadaan tersebut dampak kelebihan konsentrasi CO 2 mempunyai pengaruh lebih kecil dibandingkan defisiensi O 2

Genangan mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan biologi tanah Struktur tanah rusak, daya rekat agregat lemah, penurunan potensial redoks, peningkatan ph tanah masam, penurunan ph tanah basa, perubahan daya hantar dan kekuatan ion, perubahan keseimbangan hara Tanaman yang tergenang menunjukkan gejala klorosis khas kahat N Kekahatan N terjadi karena penurunan ketersediaan N maupun penurunan penyerapannya

Pada kondisi tergenang ketersediaan N dalam bentuk nitrat sangat rendah karena proses denitrifikasi, nitrat diubah menjadi N 2, NO, N 2 O, atau NO 2 yang menguap ke udara Pada proses denitrifikasi, nitrat digunakan oleh bakteri anaerob sebagai penerima elektron dalam proses respirasi Genangan berdampak negatif terhadap ketersediaan N, tetapi ada pula keuntungan dari timbulnya genangan yaitu peningkatan ketersediaan P, K, Ca, Si, Fe, S, Mo, Ni, Zn, Pb, Co

Genangan berpengaruh terhadap proses fisiologis dan biokimiawi antara lain respirasi, permeabilitas akar, penyerapan air dan hara, penyematan N Genangan menyebabkan kematian akar di kedalaman tertentu dan hal ini akan memacu pembentukan akar adventif pada bagian di dekat permukaan tanah pada tanaman yang tahan genangan Kematian akar menjadi penyebab kekahatan N dan cekaman kekeringan fisiologis

Pada tanaman legum, genangan tidak hanya menghambat pertumbuhan akar maupun tajuk juga menghambat perkembangan dan fungsi bintil akar Fungsi bintil akar terganggu karena terhambatnya aktifitas enzim nitrogenase dan pigmen leghaemoglobin, kemampuan fiksasi N2 akan menurun Tanaman kedelai termasuk tanaman yang tahan genangan, mampu membentuk akar adventif dan bintil akar pada akar tersebut, efek genangan akan hilang begitu akar adventif terbentuk

Pengaruh genangan pada tajuk tanaman: penurunan pertumbuhan, klorosis, pemacuan penuaan, epinasti, pengguguran daun, pembentukan lentisel, penurunan akumulasi bahan kering, pembentukan aerenkim di batang. Besarnya kerusakan tanaman sebagai dampak genangan tergantung pada fase pertumbuhan tanaman. Fase yang peka genangan: fase perkecambahan, fase pembungaan, dan pengisian Genangan pada fase perkecambahan menurunkan jumlah biji yang berkecambah (perkecambahan sangat memerlukan O2) Genangan yang terjadi pada fase pembungaan dan pengisian menyebabkan banyak bunga dan buah muda gugur

KEKERINGAN Kekeringan menimbulkan cekaman bagi tanaman yang tidak tahan kering Kekeringan terjadi jika lengas tanah lebih rendah dari titik layu tetap Kondisi di atas timbul karena tidak adanya tambahan lengas baik dari air hujan maupun irigasi sementara evapotranspirasi tetap berlangsung

Cekaman kekeringan dapat dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu: a. Cekaman ringan :jika potensial air daun menurun 0.1 Mpa atau kandungan air nisbi menurun 8 10 % b. Cekaman sedang: jika potensial air daun menurun 1.2 s/d 1.5 Mpa atau kandungan air nisbi menurun 10 20 % c. Cekaman berat: jika potensial air daun menurun >1.5 Mpa atau kandungan air nisbi menurun > 20% Apabila tanaman kehilangan lebih dari separoh air jaringannya dapat dikatakan bahwa tanaman mengalami kekeringan

Pertumbuhan dan hasil tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh cekaman kekeringan, merupakan hasil integrasi dari semua pengaruh cekaman pada proses fotosintesis, respirasi, metabolisme pertumbuhan, dan reproduksi Proses fisiologis untuk mengetahui dampak kekeringan yang dapat diukur: tekanan turgor, bukaan stomata, laju metabolisme, kerusakan enzim, dan kerapatan akar

Faktor yang mempengaruhi penurunan pertumbuhan secara langsung bukan potensial air, tetapi potensial osmotik atau tekanan turgor. Tekanan turgor sel tanaman akan mempengaruhi aktivitas fisiologis antara lain pengembangan daun, bukaan stomata, fotosintesis, dan pertumbuhan akar

Pada tanaman yang tahan cekaman kekeringan, tekanan turgor daun tetap dipertahankan meskipun kandungan lengas tanah maupun air jaringan menurun. Hal ini terjadi melalui penurunan potensial osmotik daun yang disebut penyesuaian osmotik Penyesuaian osmotik dapat dilakukan melalui akumulasi atau sintesis zat terlarut yang menurunkan potensial solut dan mempertahankan turgor sel

Zat yang sering dihasilkan tanaman untuk penyesuaian osmotik pada tanaman yang tahan cekaman kekeringan adalah senyawa prolin yang terakumulasi di jaringan daun Kandungan prolin pada daun yang mengalami cekaman kekeringan 10 100 kali lipat dibandingkan tanaman yang kecukupan air Pada tanaman yang mengalami cekaman, prolin merupakan komponen asam amino terbesar dalam jaringan (30% dari total nitrogen terlarut)

Peranan prolin: sebagai penampung nitrogen dari berbagai senyawa nitrogen yang berasal dari kerusakan protein, sebagai senyawa pelindung untuk mengurangi pengaruh kerusakan cekaman air di sel. Begitu tanaman terlepas dari cekaman air, senyawa prolin akan segera terdegradasi menjadi glutamat Cekaman air mampu menurunkan LAB sampai 50%, terutama terjadi karena penurunan laju fotosintesis

Hasil Penelitian Berkaitan dengan Air

Tinggi tanaman kedelai pada beberapa periode penggenangan (0D = tanpa penggenangan, 3D = digenangi 3 hari, dan 6D = digenangi 6 hari

Hasil kedelai pada beberapa periode penggenangan (0D = tanpa penggenangan, 3D = digenangi 3 hari, dan 6D = digenangi 6 hari

Pengaruh lamanya penggenangan terhadap kandungan beberapa nutrisi dalam jaringan daun kedelai serta kualitas biji kedelai

Lengas pada berbagai lebar bedengan genangan dalam parit (tanaman padi pada tanah regosol) Perlakuan Lebar bedengan: Lengas saat 60 hari setelah tanam (%) Variabel Lengas saat panen (%) Penerusan Cahaya saat 60 hari setelah tanam (%) 1 m 37,3 a 40,9 a 25,2 a 2 m 39,9 a 37,8 a 23,7 a 4 m 36,9 a 38,7 a 23,8 a 6 m 35,5 a 31,5 a 21,6 b Rerata perlakuan 37,4 p 37,2 p 23,6 q Sawah bergulma 45,9 p 46,9 p 31,8 p Gogo bergulma 22,8 q 24,5 q 32,6 p Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut DMRT 5%

Waktu munculnya gulma pada berbagai lebar bedengan genangan dalam parit (tanaman padi pada tanah regosol) Perlakuan Kemunculan gulma (hari) Lebar bedengan 30 hari setelah tanam 60 hari setelah tanam 1 m 13,0 b 14,4 a 2 m 15,9 a 16,2 a 4 m 14,9 ab 14,0 a 6 m 14,9 ab 15,7 a Rerata Perlakuan 14,7 q 15,1 q Sawah bergulma 19,0 p 21,0 p Gogo bergulma 15,0 q 14,0 q Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut DMRT 5%

Berat kering tananaman dan hasil padi per rumpun pada berbagai lebar bedengan genangan dalam parit (tanaman padi pada tanah regosol) Perlakuan Lebar bedengan Berat Kering Tanaman (g) 30 hari setelah tanam 60 hari setelah tanam Saat panen Hasil per rumpu n (g) 1 m 5,2 a 43,4 a 65,1 a 15,4 b 2 m 5,7 a 50,9 a 76,3 a 19,0 a 4 m 5,6 a 51,2 a 76,7 a 19,8 a 6 m 4,6 a 34,6 a 54,5 a 16,4 ab Rerata perlakuan 5,3 p 45,0 p 68,2 p 17,2 p Sawah bebas gulma 1,1 q 42,0 p 63,0 p 12,7 q Sawah bergulma 1,4 q 23,7 q 35,6 q 11,9 q Gogo bebas gulma 5,5 p 34,6 p 51,8 p 11,2 qr Gogo bergulma 3,9 p 35,6 p 53,4 p 10,1 r Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut DMRT 5%

Hasil padi per hektar pada berbagai lebar bedengan genangan dalam parit (tanaman padi pada tanah regosol) Rerata perlakuan Sawah bebas gulma Sawah bergulma Gogo bebas gulma Gogo bergulma Perlakuan Lebar bedengan 1 m 4,8 b 2 m 5,9 a 4 m 6,1 a 6 m 5,1 ab Hasil per Ha (ton) 5,3 p 3,9 q 3,7 q 3,5 qr 3,1 r Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut DMRT 5%

Kasus 1 Rancangkan suatu model tanaman yang resisten terhadap kondisi lingkungan yang tergenang. Rancangan meliputi aspek morfologis dan fisiologis baik perakaran maupun tajuk tanaman

Kasus 2 Rancangkan suatu model tanaman yang resisten terhadap kondisi lingkungan yang sangat kering. Rancangan meliputi aspek morfologis dan fisiologis baik perakaran maupun tajuk tanaman