BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA BERSIH, INDONESIA TERTIB, DAN INDONESIA MELAYANI

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA BERSIH, INDONESIA TERTIB, DAN INDONESIA MELAYANI

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH. A. Tema : Tata Ruang Kawasan Wisata Mangrove Desa Tuwed. Program : Program pokok dan Program Bantu

BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Revolusi Mental adalah Gerakan untuk rnengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA MELAYANI, INDONESIA BERSIH, DAN INDONESIA TERTIB

BAB III PELAKSANAAN, HASIL KEGIATAN DAN KENDALA KEGIATAN KKN RM

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 Judul Mewujudkan Masyarakat Mandiri Melalui Gerakan Indonesia Melayani, Bersih dan Tertib di Desa Sudaji

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

1.1. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi 1.2 Identifikasi Permasalahan

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

No Hari/Tanggal Waktu Agenda Kegiatan

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB II RANCANGAN KEGIATAN

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

DOKUMENTASI KEGIATAN KEGIATAN 1 (SOSIALISASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA 2016.

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

III. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN. 3.1 Program Mewujudkan Aparatur Desa yang Siap Melayani Masyarakat

BAB III PELAKSANAAN KKN PPM

RENCANA KEGIATAN KKN-REVOLUSI MENTAL Lokasi Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KEGIATAN KKN PPM

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 : BERANGBANG

3.2 Program Bantu Bidang Prasarana Fisik Pembenahan Instalasi Ruang Rapat dan Kamar Mandi Kantor Desa

Kata Kunci : sampah, sanitasi, inventarisasi, analisis, sistesis, kumuh, potensi

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Dari dua permasalahan yang diprioritaskan, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan penulis selama

BAB III PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN

BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

BAB IV DESKRIPSI RENCANA PROGRAM

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan. Adapun Kesimpulan yang didapa dari laporan ini adalah:

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

BAB III USULAN PEMBERIAN SOLUSI MASALAH

Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali.

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

BAB III DESKRIPSI RENCANA PROGRAM

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL PEMBANGUNAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN MENURUT UMUR JUMLAH PROS (%) (TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA BERSIH, INDONESIA TERTIB, DAN INDONESIA MELAYANI

BAB III RENCANA KERJA MASYARAKAT

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: GERAKAN INDONESIA MELAYANI, BERSIH, DAN TERTIB

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III PELAKSANAAN, HASIL DAN KEGIATAN KKN PPM

Br. WANASARA, DESA BONGAN, TABANAN. PROPOSAL RANGKAIAN PERAYAAN 17 AGUSTUS 2012 Dan ULANG TAHUN KE 34 STT PANCA DHARMA 20 AGUSTUS 2012

BAB IV PENUTUP 1.2 Kesimpulan

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

Sumber Dana (P/M/D)* 1. Kurang maksimalnya SDM perangkat desa Desa Gubug M/D Penyediaan Sarana Dan Prasarana Pelayanan Publik

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

KEPALA DESA JATILOR KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DESA JATILOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III B. Pengecatan Batas-Batas Wilayah 1. Latar Belakang Batas-batas wilayah atau tapal batas adalah garis pembatas atau pemisah (antara unit

LAMPIRAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN MENATA TAMAN DI KANTOR DESA. Rp

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB III PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KKN PPM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA TEMATIK PKP

BAB III USULAN DAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III RENCANA KERJA MASYARAKAT

BAB IV REKAPITULASI KEGIATAN DAN BIAYA RKM

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BUPATI BANDUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN (LPMD/K)

Transkripsi:

BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN 1.1 Program Kerja Indonesia Melayani 3.1.1 Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Keterbukaan Informasi Publik a. Waktu Pelaksanaan Senin, 22 b. Lokasi Kantor Desa c. Kelompok Sasaran Masyarakat umum d. Pihak Terlibat 1. Mahasiswa KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Desa 2. Perangkat Desa di Kantor Desa e. Pelaksanaan KKN Revolusi Mental Periode XIII Universitas Udayana Desa juga tentunya atas konsultasi bersama otoritas desa, dibuatkanlah pamflet serta standing banner yang berisikan SOP pengajuan KTP dan pembuatan akta kelahiran. Penyerahan dilakukan secara simbolis terhadap Kepala Desa, diserahkan langsung oleh Koordinator Desa KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Desa. Hasil yang diharapkan adalah sarana-sarana yang diberikan mampu memberikan SOP yang informatif sehingga memberikan efisiensi pelayanan di Kantor Desa. f. Hasil Dari pelaksanaan diatas, dapat ketahui masyarakat menjadi lebih mengerti cara mengajukan dan mencari KTP serta cara membuat Akta kelahiran. g. Permasalahan Kelengkapan printing yang kurang lengkap di Desa. h. Solusi Kegiatan printing dilakukan di luar Desa 10

Gambar X-Banner SOP Keterbukaan Informasi Publik (KTP dan Akta) 1.1.2. Sosialisasi Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar a. Waktu Pelaksanaan Kamis, 18 s/d Senin, 22 Agustus b. Lokasi Desa c. Kelompok Sasaran Keluarga tergolong miskin di Desa d. Pihak Terkait 1. Mahasiswa KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Desa 2. Kepala Dusun Kaja, Kepala Dusun Tengah dan Kepala Dusun Kelod. 3. Keluarga Dampingan masing-masing mahasiswa KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Desa e. Pelaksanaan KKN Revolusi Mental Periode XIII Universitas Udayana Desa mencoba menawarkan solusi berupa melakukan sosialisasi KIS dan KIP tersebut terhadap waga Desa khususnya warga yang tergolong miskin. Mahasiswa KKN tentunya berkolaborasi pula dengan perangkat Desa menyelenggarakan sosialisasi KIS dan KIP. Konsep sosialisasi yang digunakan adalah sosialisasi pintu ke pintu terhadap kepala keluarga serta pembuatan media sosialisasi berupa X-banner yang ditempatkan di kantor Prebekel Desa. Dipilihnya sosialisasi melalui cara pintu ke pintu adalah dikarenakan selarasnya program tambahan arahan dari otoritas KKN Unud yakni LPPM untuk 11

melakukan program Kepala Keluarga Dampingan dan validasi data warga miskin. Maka dari itu teknik pintu ke pintu tidak mencakup keseluruhan masyarakat. Maka cara pintu ke pintu dilakukan untuk efektifitas dan tepat sasaran. Kemudian ditambah dengan menempel media sosialisasi berupa pamflet di 10 banjar dinas yang ada di untuk menjangkau setiap dusun yang ada di Desa. f. Hasil Dari sosialisasi KIS dan KIP tersebut dapat diketahui bahwa beberapa warga telah memiliki KIS dan KIP serta ada juga yang telah menggunakan kartu tersebut untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan kebutuhan prasarana sekolah bagi anak-anak mereka g. Permasalahan Teknik yang dilakukan adalah penyuluhan dari puntu ke pintu yang menjadikan hanya beberapa warga yang mengerti dan memahami cara kerja KIS dan KIP h. Solusi Dari masalah diatas kami juga memberikan solusi agar semua warga dapat mengetahui cara menggunakan KIS dan KIP dengan menempelkan beberapa media sosial berupa leaflet di setiap banjar. Gambar Penyerahan X-Banner KIS dan KIP 1.1.3. Pembuatan Database Administrasi Desa a. Waktu Pelaksanaan 28 juli, 10, 11, 15, 19 b. Lokasi Kantor Desa c. Kelompok Sasaran 1. Kepala desa 12

2. Sekretaris Desa 3. Para Kepala Kantor Urusan (KAUR) 4. Kelian Banjar d. PihakTerlibat 1. Mahasiswa KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Desa 2. Perangkat Desa di Kantor Desa e. Pelaksanaan KKN Revolusi Mental Periode XIII Universitas Udayana Desa terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan aparat Desa untuk mencaritahu keperluan administrasi desa yang harus segera mengalami perbaikan dan pembaharuan. Koordinasi tersebut menghasilkan bahwa Kantor Desa belum memperbaharui data mengenai Kartu Keluarga (KK). Permasalahan itu seterusnya diserahkan kepada Mahasiswa KKN untuk melakukan penginputan data KK. f. Hasil Penginputan berbasis IT telah di lakukan dan data KK yang telah ada sudah berhasil di input dan dirapikan di dalam sistem yang membuat data administrasi desa semakin rapi. g. Permasalahan Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan adalah koneksi internet, karena saat melakukan input data membutuhkan koneksi internet dalam pelaksanaannya. h. Solusi Menggunakan fasilitas umum seperti internet di Kantor Desa. Gambar. Menginput Kartu Keluarga 1.1.4. Sosialisasi Administrasi Desa Berbasis IT a. Waktu Pelaksanaan 1-2 13

b. Lokasi Kantor Desa c. Kelompok Sasaran 1. Kepala desa 2. Sekretaris desa 3. Para Kepala Kantor Urusan (KAUR) d. Pihak Terlibat 1. Mahasiswa KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Desa 2. Perangkat Desa di Kantor Desa 3. Tim dari Pemerintahan Daerah e. Pelaksanaan Mahasiswa KKN Revolusi Mental Periode XIII Universitas Udayana Desa terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan aparat Desa. Aparat desa memiliki sebuah program untuk memanajemen keuangngan mereka dengan software SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa). Mahasiswa diminta untuk membantu dalam pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan penggunaan program SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa). Isi kegiatan adalah sosialisasi dan mencoba program SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa) yang bertujuan membantu aparat desa dalam merancang anggaran biaya desa. f. Hasil Dari kegiatan yang dilakukan dapat dilihat saat ini sistem keuangan yang ada pada Desa telah tertata lebih rapi dan lebih gampang untuk di pahami. g. Permasalahan Waktu praktek untuk pegawai terlalu singkat, jadi pegawai belum terlalu memahami penggunaan SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa). h. Solusi Memperpajang durasi dari acara sosialisati dan praktek. Gambar. Sosialisasi Administrasi Desa Berbasis IT 14

1.2 Program Kerja Indonesia Bersih 1.2.1 Sosialisasi Pengelolaan Sampah a. Waktu Pelaksanaan Waktu : Sabtu, 22 b. Lokasi Pelaksanaan Lokasi : Kantor Desa c. Kelompok Sasaran 1. Staff Desa 2. Masyarakat Desa d. Pihak Terlibat 1. Mahasiswa KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Desa 2. Perangkat Desa di Kantor Desa 3. Tim dari Pemerintahan Daerah e. Pelaksanaan Tabel. Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Sampah Kegiatan Metode Waktu tempat Tahap Persiapan Survey Sistem Pengelolaan Bank Sampah kunjungan 29 Juli Bank Sampah Cahaya Berlian Rapat Koordinasi Rapat 29 Juli Posko KKN Penyusunan Proposal Sistem Pengelolaan Bank Smpah Rapat 16 Posko KKN Penyusunan Proposal Sistem Pengelolaan Bank Smpah Rapat 17 Posko KKN Penyusunan Proposal Sistem Pengelolaan Bank Smpah Rapat 18 Posko KKN Rapat Koordinasi Dengan Kepala Desa Rapat 19 Ruang rapat Kantor desa Pembuatan Surat dan Pengiriman Surat Untuk Narasumber, Peserta Rapat 19 Posko KKN Survey Konsumsi dan Alat Perlengkapan kunjungan 16 Pasar Periapan Alat dan Kebersihan persiapan 20 Ruang rapat Kantor desa Briefing untuk Hari H persiapan 20 Posko KKN Pembelian Konsumsi kunjungan 20 pasar Tahap Pelaksanaa Acara Sosialisasi dan Pembentukan Organisasi Bank Sampah persentasi 20 Ruang rapat Kantor desa Tahap Evaluasi Evaluasi dan Kebersihan diskusi 20 Ruang rapat Kantor desa Pembuatan Laporan rapat 21 Posko KKN 15

f. Hasil Sistem Pengelolaan Sampah yang Terintegrasi System pengelolan sampah di Desa direncanakan melalui sebuah diagram.diagram tersebut dapat dilihat di gambar 1 di atas.pertama system pengelolan sampah ini memerlukan suatu sosialisasi kepada masyarakta di Desa, agar nantinya masyarakt dapat membantu dan turut turun langsung dalam mengelola sampah sampah individunya. Selama sosialisasi tersebut, masyarakat akan diberikan 4 buah karung sampah yang dimana 2 karung tersebut digunakan selang seling dan merupakan tempat sampah organic dan non organik. Tujuan pemisahan ini adalah untuk mempermudah dalam hal pemilahan sampah nantinya. Sampah-sampah yang dihasilkan oleh keluarga atau masyarakat di Desa akan dikumpulkan oleh petugas pungut sampah setiap 2x seminggu. Jadwal pemungutan disesuaikan dengan kondisi di Desa dan sebelum dipungut oleh petugas pungut, sampah masyarakat sebelumnya sudah ditaruh di depan pintu masuk rumah dengan batas waktu yang ditentukan. Sampah masyarakat yang dipungut nantinya akan dikumpulkan dan disimpan terlebih dahulu di ruang penyimpanan sampah, yang tempatnya disesuaikan oleh aparat desa yang berwenang. Setelah 2x pemungutan sampah, sampah tersebut kemudian dipilah oleh petugas pemilah sebanyak empat orang.sampah yang pemilahaannya dilakukan satu kali seminggu. Sampah organic dan nonorganic tersebut akan kembali di pilah. Sampah organic akan dipilah menjadi sampah yang bisa dijadikan kompos dan sampah yang tidak bisa dijadikan kompos. Sedangkan sampah non organic tersebut akan dipilah menjadi sampah yang memiliki nilai jual di bank sampah dan sampah yang tidak memiliki nilai jual di bank sampah dan selanjutnya sampah tersebut akan di bakar atau diolah menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai seni dan nilai jual. Sampah yang bisa di tabung di bank 16

sampah akan ditabung di bank sampah untuk mendapatkan penghasilan. Penghasilan dari tabungan di bank sampah tersebut akan dikumpulkan untuk membiayai program kerja yang ada di Desa. Sampah organic yang bisa dijadikan kompos akan diolah menjadi kompos selama kurang lebih 2 minggu setelah pengkomposan. Penggunaan sampah kompos tersebut bisa digunakan oleh masyarakat dalam bercocok tanam ataupun dijual dalam jangka panjangnya. Sehingga dalam jangka panjang Desa akan memperoleh tambahan penghasilan dari penjualan pupuk kompos tersebut. Penghasilan dari pengelolaan sampah di Desa akan digunakan untuk mendukung program kerja Desa ataupun untuk menambah kas organisasi system pengelolaan sampah di Desa. g. Permasalahan Permasalahan yang didapat saat sosialisasi ini adalah kesulitan saat mengumpulkan peserta sosialisasi di karenakan banyaknya warga yang bekerja di luar Desa. h. Solusi Dari masalah di atas solusi yang dapat di berikan adalah menginformasikan kegiatan penyuluhan beberapa hari sebelum penyuluhan dimulai Gambar. Penimbangan berbagai macam sampah yang akan di olah 17

1.2.2 Pembentukan Organisasi dan Pembinaan Pengelolaan Bank Sampah a. Waktu Pelaksanaan Waktu : Sabtu, 22 b. Lokasi: Kegiatan pembinaan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 22 Agustus di ruang rapat kantor desa, Desa, Tabanan. c. Kelompok Sasaran 1. Perangkat Desa 2. Masyarakat Desa d. Pihak Terlibat 1. Mahasiswa KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Desa 2. Perangkat Desa di Kantor Desa 3. Tim dari Pemerintahan Daerah e. Pelaksanaan Tabel. Pelaksanaan Kegiatan Pembentukan dan Pembinaan Bank Sampah Kegiatan Metode Waktu tempat Tahap Persiapan Survey Sistem Pengelolaan Bank Sampah kunjungan 29 Juli Bank Sampah Cahaya Berlian Rapat Koordinasi Rapat 29 Juli Posko KKN Penyusunan Proposal Sistem Pengelolaan Bank Smpah Rapat 16 Posko KKN Penyusunan Proposal Sistem Pengelolaan Bank Smpah Rapat 17 Posko KKN Penyusunan Proposal Sistem Pengelolaan Bank Smpah Rapat 18 Posko KKN Rapat Koordinasi Dengan Kepala Desa Rapat 19 Ruang rapat Kantor desa Pembuatan Surat dan Pengiriman Surat Untuk Narasumber, Peserta Rapat 19 Posko KKN Survey Konsumsi dan Alat Perlengkapan kunjungan 16 Pasar Periapan Alat dan Kebersihan persiapan 20 Ruang rapat Kantor desa Briefing untuk Hari H persiapan 20 Posko KKN Pembelian Konsumsi kunjungan 20 pasar Tahap Pelaksanaa Acara Sosialisasi dan Pembentukan Organisasi Bank Sampah persentasi 20 Ruang rapat Kantor desa Tahap Evaluasi Evaluasi dan Kebersihan diskusi 20 Ruang rapat Kantor desa Pembuatan Laporan rapat 21 Posko KKN 18

f. Hasil Pembina (Kepala Desa) Peninjau (BPD) KETUA SURIAWAN SEKRETARIS PARNITAYOGA BENDAHARA BUANA PETUGAS ANGKUT 1 SURIAWAN PETUGAS ANGKUT 2 PARNITAYOGA PETUGAS ANGKUT 3 BUANA PETUGAS PEMILAH 1 SUKADANA Garis Komando Garis Koordinasi Gambar. Struktur Pengurus Organisasi Sistem Pengelolaan Sampah Susunan Nama pengurus Sistem Pengelolaan Sampah Desa Inti Pengurus Ketua : I Komang Gede Suriawan Sekretaris : I Wayan Parnitayoga Bendahara : I Gede Nyoman Buana Karyawan Pemilah dan Pengangkut 1. I Komang Gede Suriawan 2. I Wayan Parnitayoga 3. I Gede Nyoman Buana 4. I Ketut Sukadana Struktur Organisasi Sistem Pengelolaan Sampah ( Lingkup desa ) ini terdiri dari 6 orang petugas, 1 pembina dan 1 peninjau. BPD sebagai penasehat sekaligus peninjau dari system organisasi ini.selanjutnya terdapat Pembina yaitu kepala desa yang memiliki koordinasi dengan BPD.Setelah itu dibentuklah Ketua dari Sistem Pengelolaan Sampah di Desa yang terdiri dari Ketua, Sekretari, dan Bendahara yang masing-masing memiliki garis komando dan garis koordinasi. Ketua, Sekretaris, dan Bendahara nantinya dipilih sesuai dengan kesepakatan bersama sehingga Sistem Pengelolaan Sampah tersebut dapat berjalan dengan baik. Ketua dapat bertanggungjawab atas Sistem 19

ini, yang nantinya Ketua dapat memiliki tanggungjawab terhadap kepala desa atas berjalannya system pengelolaan sampah ini.sekretaris dan Bendahara memiliki fungsi masing-masing. Dimana Sekretaris akan mencatat mengenai administrasi dan Bendahara memiliki tanggungjawab terhadap keuangan dari Sistem Pengelolaan Sampah tersebut. Sekretaris dan Bendahara memiliki tanggungjawab terhadap Ketua yang dapat dilihat dari garis komando dan garis koordinasi. Setelah terbentuk pengurus inti lalu dibentuklah Petugas Angkut dan Petugas Pemilah. Petugas Angkut dan Petugas Pemilah memiliki garis koordinasi terhadap Sekretaris dan Bendahara yang nantinya dapat berkoordinasi mengenai berlangsungnya kegiatan di lapangan.namun Petugas Pemilah dan Petugas Angkut memiliki tanggungjawab terhadap Ketua yang dapat ditunjukkan dengan adanya garis komando dan garis koordinasi yang berarti nantinya koordinasi sangat penting dilakukan kepada Ketua.Petugas Angkut terdiri dari 2 orang dan Petugas Pemilah terdiri dari 1 orang.petugas Angkut dan Petugas Pemilah tidak memiliki garis komando, namun memiliki garis koordinasi yang nantinya Petugas Angkut dan Petugas Pemilah dapat saling berkoordinasi dalam menjalankan tugasnya di lapangan.petugas Angkut nantinya memiliki tugas untuk mengangkut sampah-sampah organic dan non organic yang sudah dikumpulkan oleh warga.seterusnya sampah tersebut dilanjutnya dibawa ke tempat Pengelolaan Sampah.Dilanjutkan oleh Petugas Pemilah yang nantinya sampah organic dan non organic tersebut dapat dipilah sehingga kompos dapat di buat.struktur organisasi sangat penting guna kelancaran dari Sistem Pengelolaan Sampah tersebut. g. Permasalahan : Sulitnya mencari tenaga kerja yang mau memilah sampah rumah tangga dan belum tersedianya sarana pengangkutan sampah. h. Solusi : Mensosialisasikan kepada masyarakat Desa agar mereka mau dan mampu untuk menjadi tenaga kerja pemilah sampah dan pengangkutan sampah. Gambar. Pembentukan Struktur Pengurus Sistem Pengelolaan Sampah serta sosialisasi system pengelolaan sampah bersama calom pengurus system pengelolaan sampah di Desa 20

3.2.3. Pengadaan Bak Sampah a. Waktu : Kamis, 12 s/d Minggu, 22. b. Lokasi 1. SD N 1 2. SD N 2 3. Kantor Desa 4. Pura c. Kelompok Sasaran: Masyarakat Desa d. Pihak Terkait 1. Mahasiswa KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Desa e. Pelaksanaan Kegiatan Tabel. Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Bak Sampah Kegiatan Waktu Tempat Tahap Persiapan a. Koordinasi dengan Kepala Desa b. Koordinasi dengan mahasiswa KKN PPM XIII UNUD c. Survei bak sampah d. Survei Lokasi Peletakan Bak Sampah Tahap Pelaksanaan a. Pemesanan bak sampah b. Pengambilan bak sampah yang sudah dipesan ke penjual bak sampah c. Pemasangan dan peletakkan bak sampah Tahap Evaluasi a. Pemantauan warga yang membuang sampah di beberapa titik di Desa Jumat 12/8/ Jumat 12/8/ Sabtu 13/8/ Sabtu 13/8/ Senin 15/8/ Minggu 21/8/ Minggu 21/8/ Kantor Kepala Desa Posko KKN Penjual bak sampah di Kapal-Mengwi Desa Penjual bak sampah di Kapal-Mengwi Penjual bak sampah di Kapal-Mengwi Kantor desa,, puskesmas pembantu, Pura Desa, Pura Puseh, Pura Dalem, Pura Prajapati, Pura Bedugul, Pura taman Sari, SDN 1, dan SDN2 Kantor desa,, puskesmas pembantu, Pura Desa, Pura Puseh, Pura Dalem, Pura Prajapati, Pura Bedugul, Pura taman Sari, SDN 1, dan SDN2 21

f. Hasil Kegiatan Hasil program atau kegiatan tersebut berupa terciptanya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempat yang telah disediakan sehingga terciptanya kebersihan di lingkungan Desa.Selain itu, masyarakat Desa dapat memilah sampah sesuai dengan jenis-jenis sampah yang terdiri sampah organik, anorganik, dan B3. g. Permasalahan Terjadi kesalahan teknis dalam pemberian nama identitas bak sampah h. Solusi Membuat sendiri identitas yang kurang pada tempat sampah. Gambar. Penyerahan Tempat Sampah 3.2.4. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat a. Waktu : senin 25 juli sampai dengan Senin 1 b. Lokasi: 1. SD N 1 2. SD N 2 c. Kelompok Sasaran: 1. Siswa siswi SD N 1 2. Siswa siswi SD N 2 d. Pihak Terlibat : 1. Mahasiswa KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Desa 2. Siswa siswi SD N 1 3. Siswa siswi SD N 2 22

e. Pelaksanaan Kegiatan Tabel. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan PHBS Kegiatan Waktu Tempat Tahap Persiapan a) Rapat Persiapan Pelaksanaan dan penentuan tanggal b) Pembuatan Surat Ke Puskesmas, SD N 1 dan SD N 2 c) Membawa Surata Ke SD N 1 dan Koordinasi dengan Sekolah d) Membawa Surata Ke SD N 2 dan Koordinasi dengan Sekolah e) Membawa Surat Ke Puskesmas II Tabanan dan Koordinasi f) Kordinasi penyuluhan PHBS di sd 1 dan 2 desa buahan g) Rapat Persiapan Teknis Acara dan Penyusunan Rundown Acara h) Pembelian Konsumsi Senin 25/7/ Selasa 26/7/ Kamis 28/7/ kamis 28/7/ Kamis 28/7/ Sabtu 30/7 Posko Posko i) Persiapan dan Pembersihan di SD N 1 dan 2 j) Briefing sebelum kegiatan dimulai k) Persiapan Alat di SD N 1 dan 2 sebelum acara dimulai Sabtu 30/7 Minggu 31/7/ Minggu 31/7/ Senin 1/8/ SDN 1 Desa Tabanan SDN 2 Desa Tabanan Puskesmas 2 Tabanan SDN 1 dan 2 Desa Tabanan Posko Pasar Tabanan SDN 1 dan 2 Desa Tabanan SDN 1 dan 2 Desa Tabanan SDN 1 dan 2 Desa Tabanan Tahap Pelaksanaan d. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat din SDN 1 dan 2 Desa Tabanan Tahap Evaluasi b. Tanya Jawab Senin 1/8/ Senin 1/8/ SDN 1 dan 2 Desa Tabanan SDN 1 dan 2 Desa Tabanan f. Hasil Siswa siswi SDN 1 dan 2 mendengarkan penyuluhan dan menjadi lebih paham mengenai perilaku hidup besih dan sehat. g. Permasalahan: Sulitnya menertibkan siswa siswai di SD saat kegiatan berlangsung. h. Solusi Memberikan arahan untuk tertib kepada siswa siswi agar mereka dapat lebih tertib saat menjalani kegiatan. 23

Gambar. Penyuluhan PHBS di SD 3.2.5. Pengadaan Tanaman Obat/Bergizi dan Tanaman Pot a. Waktu : Minggu, 16 sampai 20 b. Lokasi : 1. Di seputaran Kantor Desa dan Gedung serbaguna 2. Di Sepanjang jalan sekita Pura Dalem c. Kelompok Sasaran : Masyarakat Desa d. Pihak Terlibat : 1. Mahasiswa KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Desa 2. Masyarakat Desa e. Pelaksanaan Kegiatan Tabel. Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Tanaman Obat/ Bergizi dan Tanaman Pot No Waktu Kegiatan Nama Kegiatan 1. 2. 3. 4. Selasa, 16 Rapat Intern untuk menentukan proses pelaksanaan sekaligus penentuan tanaman obat/bergizi dan tanaman pot yang dibutuhkan Selasa, 16 agustus Survey tempat penjualan tanaman obat/bergizi dan tanaman pot Selasa, 16 Rapat koordinasi bersama kepala desa mengenai pelaksanaan pengadaan tanaman obat/bergizi dan tanaman pot Jumat, 19 Pembelian Tanaman Obat/Bergizi dan Tanaman Pot 24

5. 6. 7. 8. Jumat, 19 Persiapan dan penyerahan tanaman kepada Kepala Desa Sabtu, 20 Penanaman tanaman obat/bergizi dan tanaman pot Sabtu, 20 Proses Evaluasi kegiatan penanaman tanaman obat/bergizi dan tanaman pot Sabtu,20 Pembuatan Laporan program Pengadaan Tanaman Obat/Bergizi dan Tanaman Pot f. Hasil Kegiatan Hasil dari kegiatan tersebut berupa pengadaan sekaligus penanaman tanaman obat/bergizi dan tanaman pot dimana kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan diharapkan agar masyarakat dapat memanfaatkan hasil dari kegiatan tersebut. g. Permasalahan Kurangnya tanah untuk melakukan penanaman tanaman toga di sekitar kantor desa. h. Solusi Pembelian tanah untuk penanaman tanaman toga. Gambar. Tanaman Toga/ Gizi dan tanaman pot 25

3.2.6. Pelaksanaan Kegiatan Gotong Royong a. Waktu : Minggu, 24 25 Juli (lapangan bola Desa ) Jumat, 29 Juli ( lingkungan wantilan dan kantor desa buahan) Selasa, 9,17, dan 18 (sekitaran desa dan seputaran kantor desa buahan persiapan rangkaian 17 an) Senin, 22 ( pembersihan di bagian utara desa buahan dan di wantilan gedung serbaguna ) b. Lokasi : 1. Lapangan Bola Desa 2. Lingkungan Wantilan dan Kantor Desa 3. Baguan Utara Desa dan Gedung Serbaguna c. Kelompok Sasaran Masyarakat Desa d. Pihat Terlibat 1. Mahasiswa KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Desa 2. Masyarakat Desa e. Pelaksanaan Kegiatan Tabel. Pelaksanaan Kegiatan Gotong Royong Kegiatan Tanggal Tempat Tahap pelaksanaan I e. Persiapan dan pembelian alatalat untuk kegiatan gotong royong f. Koordinasi dengan kepala Desa g. Pelaksanaan gotong royong dilapangan bola h. Pelaksanaan gotong royong (lanjutan) Sabtu, 23 juli Sabtu,23 juli Minggu,24 Juli Senin, 25 Juli Dilapangan bola buahan utara desa Dilapangan bola buahan utara desa Tahap Pelaksanaan II e. Kordinasi dengan kepala desa mengenai tempat yang akan dilakukan gotong royong f. Pelaksaan gotong royong disekitaran kantor prebekel dan wantilan serbaguna Rabu, 27 Juli Jumat,29 Juli Kantor prebekel Seputaran kantor prebekel desa buahan 26

Tahap pelaksaaan III c. Kordinasi dan pelaksanaan gotong royong d. Gotong royong lanjutan rangkaian 17 an e. Gotong royong (lanjutan) Selasa,9 agustus Rabu,17 agustus Kamis,18 Seputaran kantor prebekel dan sekitaran wantilan persiapan 17 an Lingkungan sekitar desa buahan dan kantor prebekel Sekitaran kantor prebekel dan wantilan serbaguna Tahap Pelaksaan IV a. Kordinasi dan pelaksanaan gotong royong Senin, 22 agustus Disekitaran banjar buahan utara dan dilingkungan gedung serbaguna f. Hasil Kegiatan Hasil kegiatan dari program gotong royong ini adalah tercipanya lingkungan Desa yang bersih dan indah. Karena dengan lingkungan desa yang indah dan bersih mencerminkan warga desanya bersih dan peduli akan lingkungan, dan memberikan motivasi agar lebih peduli lingkungan dan menumbuhkan lagi solidaritas antar warga dengan kkegitan gotong royong yang bersifat interaksi antar warga. g. Permasalahan Kurangnya alat kebersihan yang memadai h. Solusi Pembelian alat-alat kebersihan Gambar. Pelaksanaan Kegiatan Gotong Royong 27

Gambar. Pelaksanaan Kegiatan Gotong Royong 3.3. Program Kerja Indonesia Tertib 3.3.1. Penyuluhan Bahaya Narkoba dan Pencegahan HIV/AIDS a. Waktu : Minggu, 14 b. Lokasi : Gedung Serbaguna Desa c. Kelompok sasaran: 1. Karang Taruna 2. STT 3. Masyarakat Desa d. Pihak Terlibat : 1. Mahasiswa KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Desa 2. Karang Taruna 3. STT 4. Masyarakat Desa 28

e. Pelaksanaan Kegiatan Tabel. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Bahaya Narkoba dan Pencegahan HIV/AIDS Kegiatan Metode Waktu Tempat Tahap Persiapan i. Rapat intern persiapan Penyuluhan Bahaya Narkoba dan Pencegahan HIV/AIDS. j. Pengiriman surat peminjaman alat ke SDN 2. k. Rapat pembagian tugas dan pembuatan rundown kegiatan. l. Survey konsumsi kegiatan penyuluhan. m. Pengambilan LCD untuk kegiatan penyuluhan. n. Gladi Bersih di Gedung Serbaguna Tahap Pelaksanaan g. Penyuluhan Bahaya Narkoba dan Pencegahan HIV/AIDS Kunjungan Kunjungan Persiapan Acara Persiapan Acara Persiapan Acara Persiapan Acara Penyuluhan, Diskusi Selasa, 9 Agustus Rabu, 10 Agustus Kamis, 11 Agustus Jumat, 12 Agustus Jumat, 12 Agustus Sabtu, 13 Agustus 3 jam Kantor Desa SDN 2 Posko KKN Kota Tabanan SDN 2 Kepala Gedung Serbaguna Gedung Serbaguna Desa Tahap Evaluasi i. Tanya Jawab Diskusi 1 jam Gedung Desa f. Hasil Kegiatan Evaluasi Proses (Output) : Penyuluhan Bahaya Narkoba dan Pencegahan HIV/AIDS ini dilakukan di Gedung Serbaguna Desa. Peserta yang hadir dalam penyuluhan ini sebanyak 56 orang yang terdiri dari 3 STT yang terdapat di Desa, Karang Taruna, dan staff dari Kantor Kepala Desa. Evaluasi Hasil (Outcome) : penilaian berasal dari jumlah peserta dan partisipasi peserta khususnya pada pemuda-pemudi di Desa. Sulitnya untuk meningkatkan partisipasi dari peserta itu sendiri. 29

g. Permasalahan 1. Sulitnya mengumpulkan peserta khususnya dari Sekaa Teruna-teruni dan Karang Taruna. 2. Sulitnya berkoordinasi dalam menentukan waktu karena acara dilaksanakan pada saat rangkaian 17 agustus di Desa. h. Solusi 1. Melakukan pendekatan yang lebih baik kepada STT dan Karang Taruna guna partisipasinya dalam acara Penyuluhan Narkoba dan Pencegahan HIV/AIDS. 2. Koordinasi yang lebih ditingkatkan kepada panitia rangkaian HUT RI Ke-71 agar persiapannya dapat dilakukan lebih baik lagi. Gambar. Penyuluhan Bahaya HIV/AIDS 3.3.2 Poster Ajakan Tertib Lingkungan a. Waktu : Kamis, 4 s/d Minggu, 7. b. Lokasi : 1. Kantor Desaa 2. SD N 1 3. SD N 2 c. Kelompok Sasaran Masyarakat Desa d. Pihak Terlibat i. Mahasiswa KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Desa ii. Masyarakat Desa 30

e. Pelaksanaan Kegiatan Tabel. Pelaksanaan Kegiatan Poster Ajakan Tertib Lingkungan Kegiatan Waktu Tempat Tahap Persiapan Koordinasi dengan Kepala Desa. Koordinasi dengan mahasiswa KKN PPM XIII UNUD. Kamis, 4 Kamis, 4 Kantor Kepala Desa Posko KKN Survei bahan dan ke percetakan. Rapat perencanaan dan pembagian tugas. Kamis, 4 Kamis, 4 Percetakanpercetakan Denpasar Posko KKN di Tahap Pelaksanaan Pembuatan desain. Kamis, 4 Posko KKN Pemesanan dan pencetakan poster. Pembelian bahan bingkai poster. Jumat, 5 Sabtu, 6 Aditya Printing Denpasar Toko bangunan Pengambilan poster yang sudah dipesan ke percetakan. Sabtu, 6 Aditya Denpasar Printing Pemasangan bingkai poster. Sabtu, 6 dan Minggu, 7 Posko KKN Survey titik sekaligus pemasangan poster di lokasi. Minggu, 7 Kantor pemandian umum, puskesmas, desa, Tahap Evaluasi Pemantauan warga yang datang ke tempat yang telah dipasangi poster tertib Minggu, 7 Kantor pemandian umum, puskesmas, desa, 31

f. Hasil Kegiatan Hasil program atau kegiatan tersebut berupa terciptanya kesadaran masyarakat dengan adanya poster yang berisi slogan dan ajakan unuk tidak merokok dan membudayakan mengantri di tempat umum. Diharapkan masyarakat untuk selalu menerapkan budaya tertib itu sendiri dan mengajarkan anak-anak sebagai generasi penerus untuk tertib g. Permasalahan Sulitnya mencetak poster sesuai dengan anggaran yang telah di tetapkan h. Solusi Mencari percetakan yang sesuai dengan anggaran Gambar. Poster yang di pasang di kantor Desa 3.3.3 Program Mewujudkan Lingkungan Desa yang Tertib a. Waktu : 1. Selasa, 9 (Rapat intern pembuatan plang nama gang, survey nama gang di desa buahan, survey tempat pembuatan plang nama gang, rapat kordinasi dengan kepala desa dan pembuatan desain plang nama gang) 2. Kamis, 11 (Pembuatan / pemesanan plang nama gang) 3. Senin, 15 (Pengambilan plang nama gang, pembelian alat pemasangan plang nama gang, pemberitahuan pemasangan plang nama gang kepada kades sekaligus pelaksanaan pemasangan plang nama gang, evaluasi dan pembuatan laporan. b. Lokasi : Desa c. Kelompok Sasaran : Masyarakat Desa d. Pihak Terlibat : 1. Mahasiswa KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Desa 2. Masyarakat Desa 32

e. Pelaksanaan Kegiatan Tabel. Pelaksanaan Kegiatan P rogram Mewujudkan Lingkungan Desa yang Tertib Kegiatan Metode Waktu Tempat Tahap Persiapan a. Rapat intern pembuatan plang nama gang. b. Survey nama gang di desa buahan. c. Survey tempat pembuatan plang nama gang. d. Rapat kordinasi dengan kepala desa. e. Pembuatan desain plang nama gang. Musyawarah Kunjungan Kunjungan Musyawarah Desain Selasa, 9 Selasa, 9 Selasa, 9 Selasa, 9 Selasa, 9 Selasa, 9 Posko KKN Lingkungan Desa Kota Tabanan dan Denpasar Kantor Kepala Desa Posko KKN Tahap Pelaksanaan a. Pembuatan / pemesanan plang nama gang. b. Pengambilan plang nama gang. c. Pembelian alat pemasangan plang nama gang. d. Pemberitahuan pemasangan plang nama gang kepada kades sekaligus pelaksanaan pemasangan plang nama gang. Tahap Evaluasi i. Respon dari warga dan masyarakat umum Kunjungan Kunjungan Kunjungan Pemasangan Pendapat, kritik dan saran Kamis, 11 Senin 15 Senin 15 Senin 15 Setelah plang nama gang terpasang Kota Denpasar Kota Denpasar Kota Tabanan Kantor Desa dan di Lingkungan Desa Lingkungan Desa f. Hasil Kegiatan Hasil yang diperoleh yaitu pembuatan plang nama gang dapat sebagai petunjuk dan informasi nama gang ataupun alamat, sehingga dapat mempermudah aktivitas warga masyarakat dan dapat mewujudkan lingkungan Desa yang tertib. 33

g. Permasalahan Kendala dan hambatan yang diperoleh yaitu ijin pemasangan plang nama gang di depan gang di lingkungan Desa, dimana di depan gang, tembok pagar maupun tembok lainnya merupakan milik pribadi sehingga dalam pemasangan plang nama gang yang dipasang dengan paku, perlu ijin dari pemilik tembok dimana kepala desa sebagai fasilitator, yaitu koordinasi mahasiswa dengan pemilik tembok yang didampingi kepala desa pada saat proses pemasangan sampai selesai, sehingga pemasangan plang nama gang berjalan dengan lancar. h. Solusi Meminta ijin ke Kepala Desa dan Pihak terkait untuk pemasangan plang nama gang. Gambar. Pemasangan nama Gang 34