BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH"

Transkripsi

1 BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 1.1 Tema dan Program Untuk tujuan yang ingin dicapai, maka dalam kegiatan KKN UNUD XIII diusulkan program dengan tema Mengembangkan Potensi Pertanian Desa Bangli Guna Mendukung Terciptanya Sentra Hortikultura Organik. Untuk mendukung tujuan ini akan diselenggarakan beberapa cara diantaranya adalah penyediaan prasarana fisik, penyuluhan, sosialisasi, pelatihan serta survey langsung ke masyarakat untuk melihat dan memberikan pengarahan langsung. Upaya-upaya tersebut tercermin dari jadwal program pelaksanaan. 1.2 Jadwal Pelaksanaan Program Adapun kegiatan pelaksanaan realisasi program KKN-PPM Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan secara keseluruhan seperti pada tabel berikut : No Waktu Kegiatan Nama Kegiatan 1. Sabtu, 23 Juli 2016 Survey lokasi untuk penyuluhan pemasaran produk pertanian, penyuluhan Trichoderma sp. dan pestisisda nabati, survey rumah yang akan dijadikan sebagai contoh pemanfaatan pekarangan dengan teknik vertical garden dan pembuatan mini green house yang terletak di Br. Titigalar. 2. Minggu, 24 Juli 2016 Berkoordinasi pembuatan vertical garden, survey lokasi penyuluhan APD (Alat Pelindung Diri), Rapat dengan Bapak Runca selaku ketua Gapoktan dan Kak 8

2 Wedha selaku owner dari pupuk guano untuk membahas kegiatan pembuatan demplot. 2. Senin, 25 Juli 2016 Pembuatan design vertical garden, pembersihan lahan untuk persiapan demplot, melakukan koordinasi ke kantor desa untuk membahas mengenai proker sosialisasi pemasaran dan berwirausaha di bidang pertanian. 3. Selasa, 26 Juli 2016 Melakukan koordinasi dengan kelompok tani dan dengan Bapak I Wayan Runca selaku ketua Gapoktan di Desa Bangli terkait dengan penyuluhan APD, pembersihan lahan untuk persiapan demplot, melakukan koordinasi dengan pihak kantor desa terkait pelaksanaan penyuluhan pemasaran. 4. Rabu, 27 Juli 2016 Pengurusan izin pembuatan vertical garden, pembuatan materi untuk APD. 5. Kamis, 28 Juli 2016 Pembelian dan mencari bambu untuk bahan pengerjaan vertical garden, pembersihan lahan untuk demplot, menghubungi dosen yang ditunjuk untuk sebagi pembicara pada kegiatan pemasaran, mengirim surat ke pihak kampus dan dosen. 9

3 6. Jumat, 29 Juli 2016 Pembuatan vertical garden model 1 dan model tahap selanjutnya, koordinasi dengan ketua Gapoktan sehubungan dengan teknis acara, melakukan koordinasi ke kantor desa membahas mengenai web blog potensi wisata yang dimiliki. 7. Sabtu, 30 Juli 2016 Proses finishing vertical garden model 1 dan model 2, menyebar surat undangan untuk kegiatan APD, berkoordinasi dengan ketua kelompok tani di masingmasing banjar di Desa Bangli. 8. Minggu, 31 Juli 2016 Persiapan penyuluhan APD. 7. Senin, 1 Agustus 2016 Proses penanaman vertical garden, pelaksanaan penyuluhan APD, persiapan pelaksanaan sosialisasi pemasaran. 8. Selasa, 2 Agustus 2016 Pencampuran Trichoderma sp. dengan pupuk kompos, melakukan survey informasi di masing-masing banjar yang ada di Desa Bangli mengenai potensi wisata yng dimilki. 9. Rabu, 3 Agustus 2016 Pembuatan surat undangan dibantu oleh Sekretaris Desa Bangli, Pengiriman surat undangan untuk Ketua Poktan Se-Desa Bangli dan Konfirmasi dosen selaku pembicara untuk acara penyuluhan. 10

4 10. Kamis, 4 Agustus Jumat, 5 Agustus 2016 Koordinasi pembuatan mini green house, Pembuatan bedengan untuk demplot dan persiapan bambu untuk pagar kecil, Pengiriman surat undangan untuk POLMAS, PPL, dan Pendamping Desa, Pengaturan dan persiapan acara penyuluhan Trichoderma sp. dan pestisida nabati. Pelaksanaan acara penyuluhan Trichoderma sp. dan pestisida nabati oleh Dr. G. N. Alit Susanta Wirya, SP., M. Agr. dan Prof. Dr. Ir. I Made Sudana, M.S. 12 Sabtu, 6 Agustus 2016 Pembuatan design mini green house, Survei lokasi penyuluhan PHBS, Survey lokasi penyuluhan Narkoba dan HIV/AIDS. 13. Minggu, 7 Agustus 2016 Pengurusan izin pembuatan mini green house dan survey alat dan bahan pembuatan mini green house. 14. Senin, 8 Agustus 2016 Berkoordinasi dengan kepala desa dan kepala sekolah SDN 2 Bangli dan SDN 4 Bangli terkait penyuluhan PHBS, Berkoordinasi dengan kepala desa terkait penyuluhan Narkoba dan HIV/AIDS, Pembuatan bedengan. 11

5 15 Selasa, 9 Agustus 2016 Pembelian bahan dan material pembuatan green house serta pengerjaan pemasangan tiang penyangga, Menyebar surat untuk penyuluhan PHBS di SDN 2 Bangli, Wawancara dengan narasumber terkait dengan objek wisata yang akan ditampilkan dalam web blog Potensi Wisata Desa Bangli. 16. Rabu, 10 Agustus 2016 Pengerjaan pemasangan tiang penyangga Mini green house pertama, Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah SMPN 4 Baturiti terkait akan dilaksanakan penyuluhan Narkoba dan HIV/AIDS. 17. Kamis, 11 Agustus 2016 Pengerjaan pemasangan tiang penyangga Mini green house kedua, Persiapan peralatan penyuluhan PHBS SDN 2 Bangli dan SDN 4 Bangli, Persiapan keperluan penyuluhan Narkoba dan HIV/AIDS seperti poster. 18 Jumat, 12 Agustus 2016 Mencari bambu untuk bahan pembuatan mini green house, Penyuluhan PHBS di SDN 2 Bangli. 19. Sabtu, 13 Agustus 2016 Pengerjaan rangka mini green house dari pipa yang pertama. 20. Minggu, 14 Agustus Pengerjaan rangka mini green house dari 12

6 2016 pipa yang kedua. 21. Selasa, 16 Agustus 2016 Pembelian alat dan bahan mini green house, Pembuatan video untuk Tempat Wisata Religi Yeh Masem yang berlokasi di Banjar Gunung Kangin Desa Bangli. 22. Rabu, 17 Agustus 2016 Pembuatan materi penyuluhan Narkoba dan HIV/AIDS. 23. Kamis, 18 Agustus 2016 Pemasangan plastik UV pelindung mini green house pertama, Menyebar surat untuk penyuluhan PHBS SDN 4 Desa Bangli, Menyebar surat untuk penyuluhan Narkoba dan HIV/AIDS di SMPN 4 Baturiti, Pengambilan gambar untuk jalur tracking mulai dari Balai Subak Sandan dan finish di Villa Atas Awan yang berlokasi di Banjar Munduk Andong. 24. Jumat, 19 Agustus 2016 Penyuluhan PHBS di SDN 4 Desa Bangli, Persiapan penyuluhan Narkoba dan HIV/AIDS di SMPN 4 Baturiti, Penggemburan tanah, Koordinasi dengan Ketua Gapoktan mengenai pembuatan profil Pusat Pelatihan Pertanian Eka Karya. 25 Sabtu, 20 Agustus 2016 Pemasangan plastik UV pelindung mini green house kedua, Pelaksanaan peyuluhan Narkoba dan HIV/AIDS di 13

7 26 Minggu, 21 Agustus Senin, 22 Agustus Selasa, 23 Agustus Rabu, 24 Agustus Minggu, 28 Agustus 2016 SMPN 4 Batuiriti, Pemasangan pagar kecil disekeliling bedengan. Pemasangan jaring pelindung mini green house pertama, Pencampuran pupuk dasar serta penambahan pupuk Trichoderma sp., pupuk guano, dan pupuk super organik Pengaturan jarak tanam. Pemasangan jaring pelindung mini green house kedua, Penanaman bibit dan penyiraman. Pengerjaan finishing green house, Penyiraman tanaman, Proses kompilasi bahan bahan dan hasil dari pembuatan gambar di Pancoran Yeh Masem dan jalur tracking. Proses pengunggahan semua konten yang akan digunakan dalam web blog potensi wisata di Desa Bangli. Kegiatan penutupan KKN PPM XIII Universitas Udayana di Desa Bangli Program Pokok 1. Pengadaan Mini Green House sebagai Penunjang Pertanian Organik. Desa Bangli merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan pertaniannya terutama pertanian sayur. Kondisi daerahnya yang berada di daerah pegunungan dan juga tanahnya yang subur membuat tanaman sayur dapat berkembang dan tumbuh dengan baik di daerah ini. Oleh karena itu, sebagian besar masyarakat Desa Bangli berprofesi sebagai petani sayur. Walaupun demikian 14

8 potensi yang ada masih belum dikembangkan secara optimal, teknologi pertanian yang digunakan masih terkesan tradisional dan masih kurang dikembangkan. Desa Bangli sebagai desa yang dicanangkan sebagai desa organik memiliki peluang yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai desa sentra pertanian organik. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan dan pembelajaran bagi petani agar mampu meningkatkan kualitas pertaniannya dan beralih dari pertanian kimia yang sangat berbahaya menuju ke pertanian organik yang lebih aman dan juga ramah lingkungan sesuai dengan program yang telah dicanangkan oleh pemerintah demi terwujudnya Desa Bangli sebagai sentra pertanian organik. Walaupun petani mengetahui dampak negatif pertanian kimia, namun petani tetap melakukan cara bertani yang menggunakan zat kimia. Alasannya, selain hasil pertanian yang diperoleh lebih cepat tanaman juga lebih tahan terhadap penyakit. Namun petani tidak memikirkan dampak negatif yang ditimbulkan kedepannya dan hanya tergiur oleh keuntungan sesaat. Sebenarnya ada berbagai macam cara yang lebih baik dalam perawatan tanaman agar tahan terhadap cuaca dan penyakit. Salah satunya pertanian dengan menggunakan green house. Dengan metode pertanian green house ini tanaman dapat terlindung gangguan hama dan juga dari cuaca karena tertutup dan terselubungi oleh plastik. 2. Perencanaan dan Pengadaan Sample Vertical Garden Organik Kondisi Desa Bangli yang sejuk karena berada di daerah pegunungan dan memiliki tanah yang subur sangat cocok untuk dijadikan kawasan pengembangan pertanian. Oleh karena itu, sebagian besar warga Desa Bangli bekerja sebagai petani terutama petani sayur. Kondisi tanahnya yang subur membuat tanaman sayur dapat dengan mudah tumbuh dan berkembang dengan baik disini. Oleh karena itu pertanian di daerah Desa Bangli ini harus dapat dikembangkan dan ditingkatkan agar dapat bermanfaat dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Walaupun keadaan kawasan yang sangat mendukung namun perkembangan pertanian di desa Bangli dirasa masih kurang. Pertanian di Desa Bangli masih menggunakan cara konvensional dan banyak menggunakan zat kimia yang membahayakan. Pada saat ini, perkembangan pertanian 15

9 organik dan juga ramah lingkungan sangat digiatkan keberadaannya. Hal ini juga berlaku di Desa Bangli. Desa Bangli dicanangkan sebagai salah satu desa dengan pertanian organik. Oleh karena itu, pertanian organik yang ramah lingkungan perlu digalakkan dan dikembangkan lagi. Pertanian organik perlu disosialisasikan ke seluruh warga desa agar warga desa bisa secara perlahan beralih dari pertanian dengan zat kimia yang berbahaya ke pertanian organik yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Hal ini bisa dimulai dari rumah dan skop yang lebih kecil. Salah satunya dengan pertanian organik dengan menggunakan metode vertical garden. Pertanian ini tidak memerlukan lahan yang luas karena ditanam secara vertikal. Masyarakat desa bisa mencoba bertanam dengan green house dan mencoba merasakan manfaatnya terlebih dahulu. Material yang digunakan bisa berupa material bekas yang ada di sekitar. 3. Pembuatan Demplot Aplikasi Trichoderma sp. untuk Tanaman Hortikultura Organik. Teknologi merupakan salah satu penerapan dari ilmu pengetahuan. Pada umumnya teknologi baru diciptakan untuk mengganti teknologi lama yang selama ini digunakan oleh para petani. Dalam dunia pertanian sendiri, cukup banyak teknologi yang saat ini dapat diterapkan untuk mengatasi berbagai masalah dibidang pertanian. Teknologi tersebut dihasilkan oleh berbagai lembaga penelitian, maupun teknologi turun temurun yang telah menjadi kearifan lokal. Namun jika dilihat di lapangan, pemanfaatan teknologi-teknologi tersebut masih tergolong minim. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya informasi mengenai teknologi tersebut belum sampai kepada para petani, atau petani masih meragukan akan manfaat dan tingkat keberhasilan dari penerapan teknologi tersebut. Pemilihan metode penyuluhan di lapangan yang tepat dalam menyampaikan teknologi kepada petani sangat penting. Salah satunya metode demontrasi plot (demplot). Demplot merupakan suatu metode penyuluhan di lapangan yang cukup tepat untuk memperlihatkan secara nyata tentang tata cara serta hasil dari adanya penerapan teknologi pertanian yang terbukti bermanfaat bagi para petani. Dalam penerapan 16

10 teknologi pertanian misalnya, petani akan merasa puas dan bangga jika tanamannya berhasil dipanen sesuai harapan. Tanaman hortikultura termasuk komoditas multiguna, selain berfungsi sebagai sayuran dan buah, juga dimanfaatkan sebagai bahan dasar dari produk olahan. Sayuran merupakan salah satu jenis tanaman pangan hortikultura bernilai ekonomis tinggi, untuk itu cara menanam yang baik perlu diperhatikan. Tata cara penanamannya perlu dilakukan secara sehat dan intensif agar produksi optimal serta lingkungan tetap terhindar dari pencemaran. Dengan adanya penerapan teknologi demplot ini dan menerapkan pertanian secara organik dapat meningkatkan kesuburan dan kesehatan lahan. Selain itu, musuh alami hama dan penyakit tanaman dapat berkurang atau bisa ditangani dengan alami tanpa menggunakan pestisida kimia. Biaya produksi pun berkurang dengan pemanfaatan bahan baku lokal. Sehingga usaha bertani tidak hanya saat ini tapi akan berlanjut secara terus menerus hingga ke anak cucu mereka karena lahan yang diwariskan merupakan lahan yang subur dan produktif. 4. Penyuluhan Mengenai Penggunaan Trichoderma sp. dan Pestisida Nabati dalam Pertanian Sayuran Organik Pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahanbahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Kegiatan pertanian harus memperhatikan kelestarian dan peningkatan kesehatan tanah, tanaman, hewan, lingkungan, dan manusia sebagai satu kesatuan karena semua komponen tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan. Pertanian organik harus didasarkan pada siklus dan sistemekologi kehidupan dan memperhatikan keadilan baik antar manusia maupun dengan makhluk hidup lain di lingkungan. Untuk mencapai pertanian organik yang baik perlu dilakukan pengelolaan yang berhati-hati dan bertanggungjawab melindungi kesehatan dan kesejahteraan manusia baik pada masa kini maupun pada masa yang akan mendatang. 17

11 Untuk mewujudkan keselarasan makhluk hidup dengan lingkungan dalam pertanian organik maka diperlukan penanganan pertanian yang baik seperti halnya penggunaan jamur Trichoderma sp. dan pestisida nabati. Dimana, jamur Trichoderma sp. digunakan sebagai jamur atau cendawan antagonis yang mampu menghambat perkembangan patogen melalui proses mikroparasitisme, antibiosis, dan kompetisi. Sedangkan, pestisida nabati merupakan pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan serta bahan organik lainya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman. Dengan dilakukannya hal tersebut diharapkan mampu menanggulangi OPT (Organisme Penganggangu Tanaman) tanpa merusak lingkungan dan akan berlanjut pada kelestarian alam serta kesehatan petani maupun konsumen pertanian organik nantinya. 5. Sosialisasi Tentang Pemasaran dan Wirahusaha dalam Bidang Pertanian. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Sehubungan dengan potensi pertanian yang ada di Desa Bangli, konsep pemasaran merupakan faktor penting yang harus dipahami untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan. Pendekatan konsep pemasaran menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan. Pada dasarnya pemasaran adalah strategi untuk meningkatkan nilai tambah untuk suatu produk. Dalam pemasaran produk harus diketahui keinginan konsumen sehingga kita dapat menghadirkan produk yang diinginkan konsumen. Untuk 18

12 itu, harus dilakukan evaluasi produk dengan melakukan inovasi untuk mendapatkan produk terbaik. Wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan. Wirausaha harus melaksanakan konsep pemasaran yang terdiri dari empat konsep yang berkembang yaitu konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep sosial. Oleh karena itu sosialisasi pemasaran dan kewirahusahaan yang telah dilaksanakan akan sangat membantu agar nantinya para petani di Desa Bangli dapat memasarkan produk pertanian mereka dengan baik sehingga keuntungan yang diperoleh lebih banyak dan di kenal oleh mayarakat luas. Sosialisasi pelatihan kewirahusaan ini juga sangat diperlukan oleh masyarakat yang ada di Desa Bangli agar mereka bisa menjadi wirausaha yang sukses dengan memanfaatkan dan mengembangkan hasil pertanian sendiri. 6. Sosialisasi Alat Pelindung Diri (APD) bagi Kaum Tani Desa Bangli. Mata pencaharian penduduk desa Bangli yaitu mayoritas petani. Sebagian besar petani di Desa Bangli bertani memanfaatkan pestisida sebagai pembasmi hama tanpa mempertimbangkan efek jangka panjang untuk tubuh mereka, lingkungan maupun konsumen. Penggunaan pestisida yang berlebihan dan pemakaian yang berkepanjangan dapat menyebabkan keracunan bagi para petani yang dapat masuk melalui mulut, hidung (alat pernafasan), kulit dan mata. Keracunan dari penggunaan pestisida dapat dikurangi salah satunya dengan menggunakan alat pelindung diri saat berhadapan dengan pestisida. Alat pelindung diri yang dapat digunakan antara lain masker dan sarung tangan. Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis ingin mensosialisasikan pentingnya penggunaan alat pelindung diri saat penggunaan pestisida dalam bertani sekaligus memberikan alat pelindung diri tersebut kepada kelompok tani yang ada di Desa Bangli. 19

13 2.2.2 Program Pokok Non-Tema 1. Keluarga Dampingan KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa pada beberapa desa yang telah ditentukan. Dimana tujuan dari program ini secara khusus adalah untuk mensinergiskan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki oleh desa tersebut. Salah satu kegiatan KKN PPM ini adalah program pendampingan keluarga atau disebut dengan KK Dampingan. Kegiatan KK dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan Program Pokok Bantu Tema 1. Pengadaan Tempat Sampah Di Lingkungan Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan 2. Pembuatan Web Blog sebagai Sarana Penyediaan Informasi Digital Mengenai Potensi Wisata Desa Bangli. 3. Pemberian Pendidikan Kesehatan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Siswa Sekolah Dasar. 4. Berbagi Informasi Mengenai Narkoba dan HIV/AIDS pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Program Pokok Bantu Non-tema 1. Penyelenggaraan Kerja Bakti Bersama Warga di Beberapa Dusun. 2. Perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia ke Ngayah di di Beberapa Pura yang Sedang Melaksanakan Piodalan. 20

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi 1.1.1 Letak Geografis Desa Bangli adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Secara Demografi, Desa Bangli merupakan

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH a. Tema dan Program Untuk tujuan yang ingin dicapai, maka diusulkan program dengan tema Optimalisasi Pengolahan Sampah dan Pola Hidup Sehat Guna Mewujudkan Lingkungan

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Tema dan Program Tema program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang diajukan yaitu Peningkatan Kualitas Sistem Koordinasi dan

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Tema dan Program 2.1.1 Tema Kegiatan Adapun tema dari kegiatan KKN periode XIII tahun 2016 yang bertempat di, adalah Pemberdayaan Masyarakat Yang Edukasi, Partisipatif

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Tema dan Program Kegiatan KKN PPM di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana mengangkat tema Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Potensi Kelurahan

Lebih terperinci

Pengembangan Sayuran Organik Tersertifikasi di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Propinsi Bali 1) I Gusti Putu Ratna Adi 2)

Pengembangan Sayuran Organik Tersertifikasi di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Propinsi Bali 1) I Gusti Putu Ratna Adi 2) Pengembangan Sayuran Organik Tersertifikasi di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Propinsi Bali 1) I Gusti Putu Ratna Adi 2) 1) Program KKN PPM, Dosen Fakultas Pertanian UNUD e-mail : igp_ratnaadi@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Tema TEMA: Pengabdian Masyarakat Berbasis Inovasi dan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk Mengembangkan Potensi 2.2 Program 2.2.1 Program Pokok Tema : 1. Bidang

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Tema dan Program Peningkatan Potensi Sumber Daya Desa untuk Mencapai Desa Besan yang Bersinergi dan Sejahtera. 2.2 Program 2.2.1 Program Pokok KKN PPM di Desa

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN A. Program Pokok - Program Pokok Tema 1. Pembuatan Peta Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi (IMAP) di Desa Buruan Pembuatan IMAP dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH A. Tema Dan Program a. Tema Tema yang diangkat dalam kegiatan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yaitu Melalui KKN PPM Periode

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1. Judul Peran Mahasiswa Universitas Udayana dalam PemberdayaanMasyarakatuntukMensosialisasikanPerilakuHidupSehatdanMeningkatka nproduktivitasdesabayunggedesebagaidesawisata

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Tema dan Program 2.1.1 Tema BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH Kegiatan KKN PPM Tematik Revolusi Mental Desa Kabupaten Bangli Periode XIII Tahun 2016 ini memiliki tema Memajukan Desa melalui Gerakan

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH. A. Tema : Tata Ruang Kawasan Wisata Mangrove Desa Tuwed. Program : Program pokok dan Program Bantu

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH. A. Tema : Tata Ruang Kawasan Wisata Mangrove Desa Tuwed. Program : Program pokok dan Program Bantu BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH A. Tema : Tata Ruang Kawasan Wisata Mangrove Program : Program pokok dan Program Bantu 1) Progam pokok Program Pokok Tema: 1. Pembuatan plang jalan dan slogan penunjuk

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1. Tema dan Program a. Tema Pengembangan Pemasaran Hasil Produksi Desa Berbasis Digital dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup di Desa, Kecamatan Nusa Penida,

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH Beberapa usulan program yang dapat dilakukan untuk mengurangi beban masalah yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Sanglah diantaranya adalah sebagai berikut. 3.1

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber matapencaharian dari mayoritas penduduknya, sehingga sebagian besar penduduknya menggantungkan

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan

Lebih terperinci

IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK)

IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK) IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK) Uswatun Chasanah 1), Dian Ermawati 2), Andri Tilaqsa 3) 1,2,3) Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH A. Tema Dan Program a. Tema Tema yang diangkat dalam kegiatan KKN PPM periode XIII ini adalah Melalui KKN PPM Periode XIII Kita Berdayakan Penduduk Desa menjadi MARTABAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Judul Kegiatan Kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini memiliki judul Program Peningkatan Taraf Kesehatan dan Kesejahteraan Penduduk

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 TEMA DAN PROGRAM A. TEMA Pemberdayaan Masyarakat Desa Amerta berpedoman pada Konsep Tri Hitta Karana dan Asas Kekeluargaan. B. PROGRAM Dalam pelaksanaan KKN-PPM

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. saat Revolusi Hijau pada tahun 1980-an. Revolusi hijau merupakan teknik

I. PENDAHULUAN. saat Revolusi Hijau pada tahun 1980-an. Revolusi hijau merupakan teknik 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik bertani di Indonesia saat ini masih serupa dengan praktik bertani saat Revolusi Hijau pada tahun 1980-an. Revolusi hijau merupakan teknik usahatani yang mengutamakan

Lebih terperinci

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2 BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF 1 M. Syarif, 2 Wiwaha Anas Sumadja dan 1 H. Nasution 1 (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2 (Staf Pengajar Fakultas

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1. Program Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut di atas, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut di atas, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 1.1 Tema dan Judul Kegiatan Kegiatan KKN RM yang dilaksanakan di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli ini memiliki tema Indonesia Bersih, Indonesia Tertib

Lebih terperinci

PELUANG PENGEMBANGAN BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK MENDUKUNG KEMANDIRIAN PETANI DI KOTA PONTIANAK DAN KABUPATEN KUBURAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PELUANG PENGEMBANGAN BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK MENDUKUNG KEMANDIRIAN PETANI DI KOTA PONTIANAK DAN KABUPATEN KUBURAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PELUANG PENGEMBANGAN BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK MENDUKUNG KEMANDIRIAN PETANI DI KOTA PONTIANAK DAN KABUPATEN KUBURAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT Tommy Purba dan Abdullah Umar Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN

BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN 1.1 Program Kerja Indonesia Melayani 3.1.1 Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Keterbukaan Informasi Publik a. Waktu Pelaksanaan Senin, 22 b. Lokasi Kantor

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK Margarettha, Hasriati Nasution, dan Muhammad. Syarif Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi Abstrak Masyarakat kota

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA MELAYANI, INDONESIA BERSIH, DAN INDONESIA TERTIB

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA MELAYANI, INDONESIA BERSIH, DAN INDONESIA TERTIB LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA MELAYANI, INDONESIA BERSIH, DAN INDONESIA TERTIB JUDUL KEGIATAN: MEWUJUDKAN DESA SABA YANG SEHAT DAN SEJAHTERA

Lebih terperinci

BAB II RANCANGAN KEGIATAN

BAB II RANCANGAN KEGIATAN BAB II RANCANGAN KEGIATAN 2.1 Rencana Program KKN TEMATIK 2.1.1 Program Pokok Tema No Nama Program Sumber Dana 1 Pembuatan Peraturan Iuran Air Minum 2 Pembuatan Saringan Air 2.1.2 Program Bantu Tema No

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan latar belakang pada KKN Tematik Revolusi Mental XIII di Desa Gubug ini diangkat tema Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, dan Indonesia Tertib. Pemanfaatan lingkungan

Lebih terperinci

BAB III USULAN DAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN DAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN DAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program 3.1.1 Solusi untuk Masalah Perekonomian Penghasilan bapak Saleh sebagai seorang buruh lepas harian tidak selalu mencukupi kebutuhan keluarga. Meskipun

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Prioritas masalah yang telah didapatkan oleh penulis setelah melakukan pendekatan terhadap keluarga Bapak I Made Pugur dan wawancara dalam beberapa kali wawancara

Lebih terperinci

Analisis Tataniaga Kubis (Brasica Olereacea) Organik Bersertifikat Di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agam

Analisis Tataniaga Kubis (Brasica Olereacea) Organik Bersertifikat Di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agam Analisis Tataniaga Kubis (Brasica Olereacea) Organik Bersertifikat Di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agam Skripsi S1, Oleh: Afridha Rahman, Pembimbing: Dr.Ir. Nofialdi, M.Si dan Rina Sari,

Lebih terperinci

ARTIKEL KKN PERIODE VII KABUPATEN JEMBRANA

ARTIKEL KKN PERIODE VII KABUPATEN JEMBRANA ARTIKEL KKN PERIODE VII KABUPATEN JEMBRANA PENYULUHAN PENGOLAHAN JERAM I DAN LIMBAH TERNAK DI K ALIAK AH PENUH ANTUSIAS Penyuluhan yang diadakan di desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor : 156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana,

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 Judul Mewujudkan Masyarakat Mandiri Melalui Gerakan Indonesia Melayani, Bersih dan Tertib di Desa Sudaji

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 Judul Mewujudkan Masyarakat Mandiri Melalui Gerakan Indonesia Melayani, Bersih dan Tertib di Desa Sudaji BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Mewujudkan Masyarakat Mandiri Melalui Gerakan Indonesia Melayani, Bersih dan Tertib di Desa Sudaji 1.2 Lokasi KKN RM XIII berlokasi di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor: 156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana,

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 DESA KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI : DUDA : SELAT : KARANGASEM : BALI Disusun

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Peran pertanian antara lain adalah (1) sektor pertanian menyumbang sekitar 22,3 % dari

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya ditindak lanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan

Lebih terperinci

M.Yazid, Nukmal Hakim, Guntur M.Ali, Yulian Junaidi, Henny Malini Dosen Fakutas Pertanian Universitas Sriwijaya ABSTRAK

M.Yazid, Nukmal Hakim, Guntur M.Ali, Yulian Junaidi, Henny Malini Dosen Fakutas Pertanian Universitas Sriwijaya ABSTRAK PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI PEMBUATAN DAN APLIKASI PESTISIDA NABATI PADA DEMPLOT SAYURAN ORGANIK DI KELURAHAN TALANG KERAMAT KABUPATEN BANYUASIN M.Yazid, Nukmal Hakim, Guntur M.Ali,

Lebih terperinci

PELATIHAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN DALAM PEMBUATAN BIBIT PISANG SEHAT DI DESA KUKUH TABANAN

PELATIHAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN DALAM PEMBUATAN BIBIT PISANG SEHAT DI DESA KUKUH TABANAN PELATIHAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN DALAM PEMBUATAN BIBIT PISANG SEHAT DI DESA KUKUH TABANAN N. W. SUNITI Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Univ. Udayana ABSTRACT Training

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan pokok akan dapat menggoyahkan. masa yang akan datang IPB, 1998 (dalam Wuryaningsih, 2001).

I PENDAHULUAN. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan pokok akan dapat menggoyahkan. masa yang akan datang IPB, 1998 (dalam Wuryaningsih, 2001). I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian pangan khususnya beras, dalam struktur perekonomian di Indonesia memegang peranan penting sebagai bahan makanan pokok penduduk dan sumber pendapatan sebagian

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM 3.1 Bidang Peningkatan Produksi Program Pokok Tema Kegiatan Interdisipliner a. Pembuatan Plang Petunjuk Arah dan Plang Dilarang Berburu Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 6

Lebih terperinci

No Hari/Tanggal Waktu Agenda Kegiatan

No Hari/Tanggal Waktu Agenda Kegiatan BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH.1 Program Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, penulis selaku mahasiswa pendamping mencoba mencari memberikan solusi atau jalan keluar dari masalah-masalah

Lebih terperinci

Cara dan Proses Pembuatan Demplot dan Diskusi Lapangan

Cara dan Proses Pembuatan Demplot dan Diskusi Lapangan Cara dan Proses Pembuatan Demplot dan Diskusi Lapangan pangan Kecamatan Pauh terletak di Kota Padang. Daerah ini terletak tidak jauh dari pusat kota dengan ketinggian tempat ± 200 m dpl. Pada umumnya petani

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Dari dua permasalahan yang diprioritaskan, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan penulis selama

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Dari dua permasalahan yang diprioritaskan, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan penulis selama BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Dari dua permasalahan yang diprioritaskan, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan penulis selama kegiatan KK KKN-PPM. Kegiatan yang dilakukan penulis tersebut

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KEGIATAN KKN PPM

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KEGIATAN KKN PPM BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KEGIATAN PPM 3.1 Program Pokok Tema berikut. Program pokok tema yang dilaksanakan di Desa Songan B adalah sebagai 3.1.1 Pembuatan Saringan Air A. Deskripsi Program Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. 1.2 Lokasi Kegiatan Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA ASINUA JAYA KECAMATAN ASINUA KABUPATEN KONAWE. (Senin, Tanggal 9 Mei 2015)

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA ASINUA JAYA KECAMATAN ASINUA KABUPATEN KONAWE. (Senin, Tanggal 9 Mei 2015) LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA ASINUA JAYA KECAMATAN ASINUA KABUPATEN KONAWE (Senin, Tanggal 9 Mei 2015) FOTO IKON KAWASAN PRA KEM Kondisi Lahan terlantar Pra KEM Tampilan multi crop

Lebih terperinci

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Oleh Liferdi Lukman Balai Penelitian Tanaman Sayuran Jl. Tangkuban Perahu No. 517 Lembang Bandung 40391 E-mail: liferdilukman@yahoo.co.id Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL

BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL 1.1 Permasalahan Berdasarkan survey dan observasi lapangan serta wawancara yang telah dilakukan kepada perangkat Desa khususnya Kepala Desa dan warga sekitar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi Kintamani merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali yang meliputi kawasan dataran tinggi di sekitar Gunung Batur. Kecamatan ini terdiri dari

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM RENCANA KEGIATAN KKN-PPM I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1. Judul Peningkatan Peran Mahasiswa Universitas Udayana dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Tembuku Guna Menuju Desa Wisata yang Sehat dan Produktif. 1.2.

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN

BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN 1.1 Bidang Indonesia Melayani 3.1.1 Sosialisasi Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar Program sosialisasi Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia

Lebih terperinci

PROPOSAL DESIGNING PROJECT PENANGANAN SAMPAH DAN PENCEMARAN SUNGAI BRANTAS DI KAWASAN SPLENDID-MALANG. Oleh. WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia)

PROPOSAL DESIGNING PROJECT PENANGANAN SAMPAH DAN PENCEMARAN SUNGAI BRANTAS DI KAWASAN SPLENDID-MALANG. Oleh. WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) PROPOSAL DESIGNING PROJECT PENANGANAN SAMPAH DAN PENCEMARAN SUNGAI BRANTAS DI KAWASAN SPLENDID-MALANG Oleh WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) (Untuk memenuhi tugas pengganti UTS mata kuliah Manajemen

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya masalah tersebut ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA BERSIH, INDONESIA TERTIB, DAN INDONESIA MELAYANI

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA BERSIH, INDONESIA TERTIB, DAN INDONESIA MELAYANI LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA BERSIH, INDONESIA TERTIB, DAN INDONESIA MELAYANI JUDUL KEGIATAN: MENGEMBANGKAN POTENSI DESA BAHA MENGWI BADUNG

Lebih terperinci

PROPOSAL KEGIATAN PROGRAM KULIAH KERJA PROFESI ( KKP) DESA CIPETUNG, KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES

PROPOSAL KEGIATAN PROGRAM KULIAH KERJA PROFESI ( KKP) DESA CIPETUNG, KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES PROPOSAL KEGIATAN PROGRAM KULIAH KERJA PROFESI ( KKP) DESA CIPETUNG, KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM KERJA KKP 2010 KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Medewi, salah satu tempat pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana, merupakan salah satu daerah

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan. Adapun Kesimpulan yang didapa dari laporan ini adalah:

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan. Adapun Kesimpulan yang didapa dari laporan ini adalah: BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Adapun Kesimpulan yang didapa dari laporan ini adalah: 1. KKN PPM UNUD 2016 merupakan program kuliah kerja nyata yang bergerak dibidang pengabdian masyarakat 2. Desa Pejukutan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN 3.1 Program Pokok 3.1.1 Judul Kegiatan Pokok Tema Bidang Prasarana Fisik: enyuluhan, Pengolahan dan Pembuatan Alat Sederhana Untuk Mengubah Air Laut

Lebih terperinci

1.2 Tujuan Untuk mengetahui etika dalam pengendalian OPT atau hama dan penyakit pada tanaman.

1.2 Tujuan Untuk mengetahui etika dalam pengendalian OPT atau hama dan penyakit pada tanaman. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan hama dan penyakit pada tanaman merupakan salah satu kendala yang cukup rumit dalam pertanian. Keberadaan penyakit dapat menghambat pertumbuhan dan pembentukan

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH. kegiatan. Adapun kegiatan ini dibagi atas dasar pemecahan masalah-masalah yang

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH. kegiatan. Adapun kegiatan ini dibagi atas dasar pemecahan masalah-masalah yang BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Pelaksanaan saat pendampingan keluarga ini dapat dibagi menjadi beberapa kegiatan. Adapun kegiatan ini dibagi atas dasar pemecahan masalah-masalah yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB III USULAN PEMBERIAN SOLUSI MASALAH

BAB III USULAN PEMBERIAN SOLUSI MASALAH BAB III USULAN PEMBERIAN SOLUSI MASALAH 3.1 Program Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya masalah tersebut ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5799 EKONOMI. Usaha. Hortikultura. Pembiayaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 331) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA BERSIH, INDONESIA TERTIB, DAN INDONESIA MELAYANI

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA BERSIH, INDONESIA TERTIB, DAN INDONESIA MELAYANI LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA BERSIH, INDONESIA TERTIB, DAN INDONESIA MELAYANI JUDUL KEGIATAN: GERAKAN REVOLUSI MENTAL TANPA MENINGGALKAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lainnya, baik dalam bentuk mentah ataupun setengah jadi. Produk-produk hasil

I. PENDAHULUAN. lainnya, baik dalam bentuk mentah ataupun setengah jadi. Produk-produk hasil I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan iklim tropis yang sangat cocok untuk pertanian. Sebagian besar mata pencaharian penduduk Indonesia yaitu sebagai petani. Sektor

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam 2 L Lab AGT-1 Pendidikan Agama Islam 2 M Lab AGT-2. Pendidikan Agama Katolik 2 Gol B08. Pendidikan Agama Hindu 2 Gol B09

Pendidikan Agama Islam 2 L Lab AGT-1 Pendidikan Agama Islam 2 M Lab AGT-2. Pendidikan Agama Katolik 2 Gol B08. Pendidikan Agama Hindu 2 Gol B09 DRAFT JADWAL KULIAH SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2016/2017 PADA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TADULAKO SEMESTER I HARI PUKUL MATAKULIAH SKS Pendidikan Agama Islam 2 A Pendidikan Agama Islam 2 B Pendidikan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Peningkatan Produksi, Kesehatan dan Kualitas Pendidikan Masyarakat. Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali

PENDAHULUAN. Peningkatan Produksi, Kesehatan dan Kualitas Pendidikan Masyarakat. Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali PENDAHULUAN A. Tema Peningkatan Produksi, Kesehatan dan Kualitas Pendidikan Masyarakat B. Judul Optimalisasi Potensi Pertanian Melalui Pemberdayaan dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Desa Duda Utara

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNOLOGI MIKOTRIDERM BERBASIS 3 in 1 DALAM PEMBIBITAN KARET RAKYAT

PENERAPAN TEKNOLOGI MIKOTRIDERM BERBASIS 3 in 1 DALAM PEMBIBITAN KARET RAKYAT PENERAPAN TEKNOLOGI MIKOTRIDERM BERBASIS 3 in 1 DALAM PEMBIBITAN KARET RAKYAT Elis Kartika, Arzita, Wilma Yunita dan Gusniwati Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi ABSTRAK Desa Mujahirin

Lebih terperinci

I. DESKRIPSI KEGIATAN

I. DESKRIPSI KEGIATAN I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 JUDUL KKN PPM Manggis. 1.2 TEMA Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi Buah Manggis Sebagai Komoditas Ekspor Unggulan 1.3 LOKASI Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Mewujudkan Desa Saba Yang Sehat Dan Sejahtera Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Lingkungan Serta Pengembangan Potensi Desa 1.2 Lokasi Lokasi KKN-RM kelompok ini

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya masalah tersebut ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA 2016.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA 2016. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA 2016 DESA KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI : BATANNYUH : MARGA : TABANAN : BALI Disusun oleh

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN IMPLEMENTASI BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK DI KELURAHAN LINGKAR SELATAN KOTA JAMBI 1 Novalina, Zulkarnain, Wilma Yunita dan Yusnaini 2

PELATIHAN DAN IMPLEMENTASI BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK DI KELURAHAN LINGKAR SELATAN KOTA JAMBI 1 Novalina, Zulkarnain, Wilma Yunita dan Yusnaini 2 PELATIHAN DAN IMPLEMENTASI BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK DI KELURAHAN LINGKAR SELATAN KOTA JAMBI 1 Novalina, Zulkarnain, Wilma Yunita dan Yusnaini 2 ABSTRAK Sebagian petani telah memiliki motivasi untuk menerapkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris dan memiliki iklim tropis yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata pencaharian utama

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

BAB III PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM BAB III PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM A. Program Pokok Program Pokok Tema Kegiatan Interdisipliner 1. Penyuluhan Media Sosial sebagai Media Promosi Pariwisata Desa Bayung Gede serta Pentingnya

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA DESA KECAMATAN SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN. (Sabtu, Tanggal 10 Mei 2015)

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA DESA KECAMATAN SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN. (Sabtu, Tanggal 10 Mei 2015) LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA DESA KECAMATAN SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN (Sabtu, Tanggal 10 Mei 2015) FOTO IKON KAWASAN PRA KEM FOTO IKON KAWASAN PASCA KEM Lahan awal Lahan sayuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi 1.2 Identifikasi Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi  1.2 Identifikasi Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa merupakan hasil pemekaran Desa Selat sebagai Desa induk dengan jumlah Banjar Dinas 10 Banjar. Desa memiliki wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang relatif

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat sekarang ini pertanian tidak lagi menjadi aktivitas yang sederhana, tidak sekedar bercocok tanam, tetapi menjadi suatu kegiatan bisnis yang kompleks. Pasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pertanian dalam arti luas mencakup perkebunan, kehutanan, peternakan dan

I. PENDAHULUAN. pertanian dalam arti luas mencakup perkebunan, kehutanan, peternakan dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah dunia pertanian mengalami lompatan yang sangat berarti, dari pertanian tradisional menuju pertanian modern. Menurut Trisno (1994), ada dua pertanian yaitu pertanian

Lebih terperinci

DOKUMENTASI KEGIATAN KEGIATAN 1 (SOSIALISASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)

DOKUMENTASI KEGIATAN KEGIATAN 1 (SOSIALISASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DAFTAR PUSTAKA Tim Penyusun, 2016, Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM), Bukit Jimbaran. Tim Penyusun, 2016. Buku Pedoman Tematik Revolusi Mental LAMPIRAN 2

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA DESA KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI : SULANGAI : PETANG : BADUNG : BALI Diusulkan oleh : Aisah

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BB II RELISSI PENYELESIN MSLH. Tema dan Program Tema : Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam Meningkatkan Taraf Hidup Warga Desa Menuju Masyarakat yang Produktif, Mandiri, Sejahtera dan Unggul. Dari tema

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN MENATA TAMAN DI KANTOR DESA. Rp

LAMPIRAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN MENATA TAMAN DI KANTOR DESA. Rp LAMPIRAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN MENATA TAMAN DI KANTOR DESA Hari, Tanggal : Jumat, 12 Agustus 2016 Tempat : Kantor Desa Tiga, Susut, Bangli I. SIE ACARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber (P/M/D) No Permasalahan Lokasi. Kurang tersedianya tempat sampah di Desa Bayung 1 sekitar lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber (P/M/D) No Permasalahan Lokasi. Kurang tersedianya tempat sampah di Desa Bayung 1 sekitar lingkungan BAB I ENDAHULUAN A. Analisis Situasi termasuk ke dalam lingkungan wilayah Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, rovinsi Bali. Secara geografis, Desa ini dibatasi oleh Desa Batur di sebelah utara, Desa

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi tentang analisis dan interpretasi hasil penelitian. Pada tahap ini akan dilakukan analisis permasalahan prosedur budidaya kumis kucing di Klaster Biofarmaka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman sayuran cukup penting di Indonesia, baik untuk konsumsi di dalam negeri maupun untuk ekspor. Komoditas sayuran dapat tumbuh dan berproduksi di dataran rendah

Lebih terperinci

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) OLEH M. ARIEF INDARTO 0810212111 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2013 DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

*) Dibiayai Dana DIPA Universitas Andalas Tahun Anggaran 2009 **) Staf Pengajar Fakultas Pertanian Univ.Andalas Padang

*) Dibiayai Dana DIPA Universitas Andalas Tahun Anggaran 2009 **) Staf Pengajar Fakultas Pertanian Univ.Andalas Padang PENERAPAN PENGGUNAAN INSEKTISIDA BIORASIONAL UNTUK MENGENDALIKAN HAMA KUTU KEBUL, Bemisia tabaci PENYEBAB PENYAKIT VIRUS KUNING KERITING CABAI DI NAGARI BATU TAGAK, KECAMATAN LUBUK BASUNG, KABUPATEN AGAM,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI KKN-PPM merupakan media penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat secara sistematis dalam program pemberdayaan masyarakat. KKN- PPM adalah upaya perwujudan

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN APLIKASI ATTRACT PADA TANAMAN BUDIDAYA

TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN APLIKASI ATTRACT PADA TANAMAN BUDIDAYA TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN APLIKASI ATTRACT PADA TANAMAN BUDIDAYA OLEH : 1. MIRANTI AYU VERDIANA 105040201111147 2. SONIA TAMBUNAN 105040201111171 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK. Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : S1TI2C

TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK. Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : S1TI2C TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : 10.11.3688 S1TI2C STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Peluang Usaha: Berkebun Organik Kultur hidup sehat saat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK DI KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK DI KABUPATEN JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK DI KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa sistem pertanian

Lebih terperinci

BAB III RENCANA KERJA MASYARAKAT

BAB III RENCANA KERJA MASYARAKAT BAB III RENCANA KERJA MASYARAKAT 3.1 Rancangan Rinci Kegiatan Pelatihan Di Tingkat Masyarakat 3.1.1 Jenis Pelatihan Tabel 3. 1 Rencana Pelatihan Masyarakat Jenis pelatihan Tujuan Total Peserta Pelaksana/

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM A. Program Pokok 1. Kegiatan Interdisipliner Melakukan sosialisasi pengenalan fakultas universitas udayana terhadap siswa-siswi SMA yang akan mengikuti

Lebih terperinci