STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN LONGSTORAGE KALI MATI KABUPATEN SIDOARJO

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI HARGA AIR BAKU PADA BENDUNGAN BENDO KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan dan Manfaat 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benefit Cost Ratio (BCR) 1.2 Identifikasi Masalah

STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI. Ahaddian Ovilia Damayanti

Kajian Ekonomi Untuk Menentukan Harga Air Pada Bendungan Ir. H. Djuanda Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta

ANALISA EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SUKOLILO KECAMATAN PRIGEN KABUPATEN PASURUAN JURNAL ILMIAH

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI UNTUK PENENTUAN HARGA AIR PADA JARINGAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SANANKERTO KECAMATAN TUREN KABUPATEN MALANG

KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK

STUDI KELAYAKAN EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DI DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG JURNAL ILMIAH

STUDI ANALISIS HARGA AIR DI PDAM KOTA MALANG TERHADAP KENAIKAN BIAYA PRODUKSI AIR Rifqi Linati 1, Ussy Andawayanti 2, Dian Chandrasasi 2

STUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BAKU DAN HARGA AIR PADA DAS TUKAD OOS DI KAWASAN GIANYAR PROVINSI BALI

STUDI KELAYAKAN EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DI KECAMATAN PUCANGLABAN KABUPATEN TULUNGAGUNG JAWA TIMUR JURNAL

KAJIAN EKONOMI SUMUR DALAM PKB-111 PADA IRIGASI AIR TANAH DI DESA KALIAKAH KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA PROVINSI BALI

STUDI PERENCANAAN SISTEM JARINGAN AIR BAKU DAN ANALISA EKONOMI PADA TUKAD MELANGIT DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR PROVINSI BALI

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN EMBUNG PENGGUNG GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN NAWANGAN KABUPATEN PACITAN

STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR MINUM DAN ANALISIS EKONOMI DI IKK JABUNG DAN IKK PAKIS KABUPATEN MALANG

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA

ANALISA HARGA AIR PADA PROYEK EMBUNG GADDING DI DESA GADDING KECAMATAN MANDING KABUPATEN SUMENEP

STUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA GUNUNGRONGGO KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN SOFTWARE WATERCAD JURNAL

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

ANALISA KELAYAKAN BANGUNAN PENGENDALI BANJIR DI DAS BENGAWAN SOLO HILIR PLANGWOT - SEDAYU LAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR

Aplikasi Software WaterCAD Untuk Perencanaan Jaringan Air Bersih Desa Taman Kecamatan Sumber Malang Kabupaten Situbondo

STUDI ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PERENCANAAN PENGEMBANGAN LAYANAN PDAM DI KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN

STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIKTENAGA AIR (PLTA) KALIBEBER KABUPATEN WONOSOBO

III KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN

Kata kunci: gedung perkantoran, analisa teknis dan finansial, Kabupaten Kapuas

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

KAJIAN KELAYAKAN BENDUNGAN PANDANDURI SUWANGI GUNA PENGEMBANGAN LAHAN IRIGASI DI DAERAH LOMBOK TIMUR

III. KERANGKA PEMIKIRAN

OPTIMASI DAN EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN PURI KARANG MULYO RESIDENCE DENGAN MENGGUNAKAN METODE SYMPLEKS DAN QM FOR WINDOWS VERSI 2.

III. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province

ANALISA EKONOMI PEMBANGUNAN WADUK PIDEKSO DUSUN PIDEKSO, KECAMATAN GIRIWOYO, KABUPATEN WONOGIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE IRR, BCR DAN BEP

ANALISA STUDI HARGA AIR PADA PERENCANAAN BENDUNGAN LEUWIKERIS KABUPATEN TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

III. KERANGKA PEMIKIRAN

KAJIAN EKONOMI SUMUR DALAM SDJB 543 DAN SDJB 544 PADA IRIGASI AIR TANAH DI KABUPATEN JOMBANG JURNAL ILMIAH

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tugas Akhir Analisis Kelayakan Investasi nilai Jual Minimum Perumahan Bale Maganda Kahuripan BAB II LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan digunakan pada saat musim kemarau (Purnomo, 1994). Menurut Peraturan Pemerintah

BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG

OPTIMASI DAN SIMULASI SISTEM PENYEDIAAN JARINGAN AIR BERSIH DI KECAMATAN KADEMANGAN KABUPATEN BLITAR

Tidak ada yang tidak ingin mendapat balasan/hadiah/reward???

PERENCANAAN KEMBALI DAN ANALISIS HARGA JUAL SETIAP UNIT RUMAH PADA PROYEK PERUMAHAN PERMATA BIRU PURBAYAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

TESIS ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL BENOA-BANDARA-NUSA DUA A.A. ASTRI DEWI

Kelayakan Ekonomi. Analisis Finansial 10/19/2016

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP

STUDI KELAYAKAN INVESTASI THE CORAL HOTEL DI SURAKARTA

Kata kunci: Pengembangan sistem distribusi, prediksi kebutuhan, efisiensi

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB VII ANALISA EKONOMI DAN FINANSIAL

ANALISA KELAYAKAN TARIF PDAM KOTA DUMAI BERDASARKAN PENGEMBALIAN BIAYA PENUH (FULL COST RECOVERY) PROYEK

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 GARIS BESAR LANGKAH KERJA

ANALISA KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN KOLAM RETENSI SEMATANG BORANG KOTA PALEMBANG

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS INVESTASI PENYEDIAAN AIR BAKU UNTUK PDAM TIRTA DHARMA DURI (Intake Air Baku Sungai Rokan)

III. METODE PENELITIAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

VII. RENCANA KEUANGAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

STUDI KELAYAKAN PENYEDIAAN AIR MINUM KOTA SURAKARTA PLANNING HORIZON 10 TAHUN (STUDI KASUS : PDAM KOTA SURAKARTA)

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

ANALISA EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM BALI

ABSTRAK. Kata Kunci : simulasi F.J Mock, debit andalan, neraca air baku, simulasi air baku, analisa ekonomi ABSTRACT

ANALISIS INVESTASI SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KOTA DURI (Intake Air Baku Sungai Jurong II)

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA PEKANBARU

Transkripsi:

STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN LONGSTORAGE KALI MATI KABUPATEN SIDOARJO Zakiiya Salsabiila 1, Rispiningtati 2, Pitojo Tri Juwono 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2 Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145 Indonesia Email : zakiiyasalsabila@gmail.com ABSTRAK Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sidoarjo yang dari tahun ke tahun semakin meningkat, menyebabkan berkurangnya lahan irigasi. Perubahan tata guna lahan yang sebelumnya digunakan lahan irigasi menjadi lahan pemukiman dan suplai air irigasi yang tetap. Maka kelebihan air irigasi tersebut dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di Kabupaten Sidoarjo. Sehingga perlu adanya optimalisasi sumber daya air yang ada, salah satunya dengan cara memfungsikan kembali Kali Mati sebagai Tampungan (Longstorage). Studi ini bertujuan untuk mengetahui biaya konstruksi, biaya operasional & pemeliharaan, kelayakan ekonomi, dan penetapan harga air minimum. Berdasarkan hasil perhitungan, besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan Longstorage Kali Mati ini adalah sebesar Rp 209.357.572.800,00 dan biaya operasional & pemeliharaan sebesar Rp 4.605.866.601,60 total biaya sebesar Rp 213.963.439.401,60. Dari hasil perhitungan diperoleh harga air minimum Rp 1.161/m 3 Rp 3.449/m 3. Pada kondisi eksisting besarnya B/C =1,304, B- C= Rp86.397.300.722,67, IRR =13,4%, dan Analisa Sensivitas biaya naik 10% dan manfaat turun 10% yang dianggap paling sensitif terhadap nilai biaya dan manfaat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek Pembangunan Longstorage Kali Mati ini layak secara ekonomi. Kata kunci : Longstorage Kali Mati, B/C, B-C, IRR, Analisa Sensitivitas ABSTRACT Population growth in Sidoarjo Regency which is increasing year by year, cause a reduction in irrigated land. Changes in land use which was previously functioned as irrigated land, become residential land and permanent irrigation water supply. Therefore, the redundancy of irrigation water is utilized to comply the necessity of clean water in Sidoarjo Regency. Thus, it requires the optimization of existing water resources namely by re-functioning the Kali Mati as Tampungan (Longstorage). This study aimed to know the the cost of construction, operation and maintenance costs, economic feasibility and minimum water pricing. Based on the description above, the researcher obtained construction costs Rp 209.357.572.800,00 operation and maintanance costs Rp 4.605.866.601,60, so the total costs Rp 213.963.439.401,60. From the calculations, the minimum water price is Rp 1.161/m 3 Rp 3.449/m 3. In the existing condition of B/C = 1,304, B C = Rp 86.397.300.722,67, IRR = 13,4%, and cost of sensitivity analysis 10% increase and benefit 10% decrease. So, the conclusion that the construction of the Longstorage Kali Mati project is economically feasible. Keyword : Longstorage Kali Mati, B/C, B C, IRR, Sensitivity Analysis

1. PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan air baku Kabupaten Sidoarjo dari tahun ke tahun semakin meningkat sejalan dengan perkembangan Kabupaten Sidoarjo yang sedemikian pesat. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Sidoarjo sudah tentu kebutuhan akan air baku semakin meningkat. Perubahan tata guna lahan yang sebelumnya digunakan untuk lahan irigasi menjadi lahan pemukiman dan suplai air irigasi yang tetap. Maka kelebihan air irigasi tersebut digunakan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di Kabupaten Sidoarjo. Sehingga dibutuhan optimalisasi sumber daya air yang ada, salah satunya dengan memfungsikan kembali Kali Mati sebagai tampungan (Longstorage) dalam rangka penyediaan air bersih di Kabupaten Sidoarjo. Identifikasi Masalah Pengurangan lahan irigasi disetiap tahunnya dan pasokan air yang melimpah maka kelebihan air irigasi tersebut dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di Kabupaten Sidoarjo. Pemenuhan air bersih di Kabupaten Sidoarjo saat ini di kelola oleh PDAM Delta Tirta Sidoarjo. Penyediaan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Sidoarjo dengan jumlah pelanggan telah mencapai 121.928 Sambungan Rumah per Maret 2015. Dengan jumlah pelanggan tersebut cakupan pelayanaan untuk Kabupaten Sidoarjo telah mencapai 34.65 %. (https://www.pdamsidoarjo.co.id/). Padahal target cakupan pelayanan untuk perkotaan sebesar 80% menurut MDGS (Millenium Development Goals). Studi ini akan dibahas mengenai nilai air baku dengan adanya proyek pembangunan Tampungan (Longstorage) di Kabupaten Sidoarjo. Ditinjau dari biaya pembangunan, biaya operasional dan biaya pemeliharaan tampungan dengan manfaat sesudah pembangunan tampungan. Dan menganalisis kelayakan ekonomi dengan mempertimbangkan Nilai Rasio Biaya (B/C), Selisih Biaya Manfaat (B C), Tingkat Pengembalian Internal (IRR), dan Anlisa Sensitivitas. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari studi ini adalah: a. Untuk mengetahui biaya total yang dikeluarkan untuk pembangunan Longstorage Kali Mati. b. Menilai berapa manfaat yang diperoleh dari pembangunan Longstorage Kali Mati. c. Menganalisis apakah pembangunan Longstorage Kali Mati layak secara aspek ekonomi. d. Menetapkan harga air minimum yang layak secara ekonomi. Manfaat dari studi ini adalah sebagai masukan kepada pihak pihak terkait dalam menentukan harga air dan perhitungan kelayakan ekonomi suatu proyek. 2. TINJAUAN PUSTAKA Analisa Biaya Biaya investasi proyek dapat didefinisikan sebagai jumlah semua pengeluaran dana yang diperlukan untuk melakukan proyek sampai selesai mulai dari ide, studi kelayakan, perencanaan, pelaksanaan sampai pada operasi dan pemeliharaan membutuhkan bermacammacam biaya. Pada analisa kelayakan ekonomi, biaya-biaya tersebut dikelompokan menjadi beberapa komponen sehingga memudahkan analisa perhitungan semua biaya (Kodoatie, 1995:71): a. Biaya Modal Biaya langsung, Biaya ini merupakan biaya yang diperlukan untuk pembangunan suatu proyek. Biaya tak langsung, Biasanya biaya untuk ini merupakan suatu angka prosentase dari biaya langsung, bisa, misal, 5%, 10% ataupun 15%. Hal ini sangat tergantung dari pihak pemilik dan

perencana. Semakin berpengalaman pemilik ataupun perencana, besarnya prosentase ini lebih kecil. b. Biaya konstruksi Biaya konstruksi terdiri dari volume pekerjaan satuan, Harga satuan pekerjaan,dan Rencana Anggaran Biaya c. Biaya tahunan Biaya yang dikeluarkan selama pemanfaatan proyek sampai umur proyek selesai. biaya ini masih harus dipikul oleh pemilik/investor. Analisa Manfaat Manfaat suatu proyek berarti semua pemasukan keuntungan yang diperoleh selama umur proyek tersebut. Manfaat suatu proyek dapat diklasifikasikan menjadi (Kadariah, 1976:71) : a. Manfaat langsung Merupakan manfaat langsung dan nampak jelas dari hasil adanya proyek, manfaat ini berupa: Adanya kenaikan dalam output fisik dari kegiatan yang ditangani proyek Perbaikan mutu produk (Quality and Processing) Perubahan dalam lokasi dan waktu penjualan Perubahan dalam bentuk (Grading and Processing) Penurunan biaya (Cost) Keuntungan dari mekanisasi b. Manfaat tak langsung Manfaat ini disebut juga manfaat sekunder proyek, yaitu manfaat yang timbul atau dirasakan di luar proyek karena adanya realisasi proyek. Manfaat tidak langsung ini terbagi atas : Manfaat yang disebabkan oleh adanya keunggulan skala besar (Economics of Scale) Manfaat yang ditimbulkan oleh adanya pengaruh sekunder dinamik, misalkan perubahan daam produktivitas tenaga kerja yang disebabkan perbaikan kesehatan atau pendidikan Manfaat yang disebabkan oleh adanya proyek yang biasanya disebut efek multiplier dari proyek c. Manfaat nyata Manfaat nyata adalah manfaat yang dapat diukur dalam bentuk suatu nilai uang. Dalam hal ini yaitu hasil penjualan air kepada masyarakat. Sedangkan pendapatan yang berasal dari non air yaitu biaya penyambungan pipa untuk pelanggan baru. d. Manfaat tidak nyata Manfaat tidak nyata adalah manfaat proyek yang tidak dapat dinilai dalam bentuk uang, misalnya rasa aman, terpeliharanya lingkungan, tersedianya sarana rekreasi, dan sebagainya. Analisa Ekonomi Analisa ekonomi dalam studi pengembangan sumberdaya air sudah merupakan hal rutin baik dalam tahap master plan, reconnaissance, appraisal, feasibility study project completion report maupun dalam tahapan yang dianggap perlu dalam studi-studi khusus untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan suatu proyek pengembangan yang dibiayai oleh Bank atau lembaga keuangan lainnya. Bila dalam tahapan fesibility study proyek tersebut dianggap layak, maka dapat dilanjutkan dalam detail design dan pelaksanaan proyek (Suyanto, 2001:33). Studi kelayakan adalah kajian permasalahan berupa laporan tertulis terhadap kelayakan suatu usulan atau perencanaan (Dalinastry, 2006:4). a. Indikator kelayakan ekonomi Untuk mendapatkan ukuran yang menyeluruh sebagai dasar penilaian kelayakan proyek, telah dikembangkan berbagai cara yang

dinamakan kriteria investasi. Kriteria-kriteria yang umum dipakai dan dianjurkan untuk digunakan dalam evaluasi proyek adalah: Benefit cost ratio (BCR) Perbandingan antara nilai sekarang (present value) dari manfaat (benefit) dengan nilai sekarang dari biaya (cost). Secara umum rumus untuk perhitungan BCR ini adalah (Pujawan, 1995 : 259) : BCR = PVdarimanfaat PVdaribiaya Dimana : PV = present value BCR = benefit cost ratio Sebagai ukuran dari penilaian suatu kelayakan proyek dengan metode BCR ini adalah jika BCR > 1 maka proyek dikatakan layak dikerjakan dan sebaliknya jika nilai BCR < 1 proyek tersebut secara ekonomi tidak layak untuk dibangun. New present value (NPV) Selisih antara present value dari manfaat dari present value dari biaya. Dimana langkah yang harus dilakukan untuk perhitungan itu tidak banyak berbeda dengan langkah untuk perhitungan IRR. Secara umum rumus untuk perhitungan nilai Present value ini adalah sebagai berikut (Kuiper, 1971:45) : F P = (1+i) n Dimana : P = nilai sekarang F = nilai pada tahun ke-n i = nilai suku bunga Dalam evaluasi proyek, nilai NPV pada suku bunga pinjaman yang berlaku harus mempunyai harga > 0. Jika NPV = 0, berarti proyek tersebut mengembalikan persis seperti nilai investasi. Jika NPV < 0, proyek tersebut dari segi ekonomi tidak layak untuk dibangun. Internal rate of return (IRR) Nilai suku bunga yang diperoleh jika BCR bernilai sama dengan I, atau nilai suku bunga jika NPV bernilai sama dengan 0. IRR dihitung atas dasar penerimaan bersih dan total nilai untuk keperluan investasi. Nilai IRR sangat penting diketahui untuk melihat sejauh mana kemampuan proyek ini dapat dibiayai dengan melihat suku bunga pinjaman yang berlaku. Perhitungan nilai IRR ini dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Kuiper, 1971 :16) : NPV IRR = I + (I" I ) NPV NPV" Dimana : I' = suku bunga memberikan nilai NPV positif I" = suku bunga memberikan nilai NPV negatif NPV = selisih antara present value dari manfaat dari present value dari biaya NPV' = NPV positif NPV" = NPV negatif Analisa sensitivitas Analisa sensitivitas bertujuan untuk melihat apakah yang akan terjadi dengan hasil proyek jika suatu kemungkinan perubahan dalam dasar-dasar asumsi pada perhitungan biaya dan manfaat. Karena dalam penentuan nilai-nilai untuk biaya dan manfaat masih merupakan perkiraan, maka sudah tentu dalam asumsiasumsi ini terdapat kemungkinan bahwa keadaan yang sebenarnya akan terjadi tidak sama dengan nilai asumsi

yang telah dibuat dalam waktu perencanaan. Parameter parameter investasi yang memerlukan analisa sensitivitas antara lain (Giatman, 2006:130) : 1. Besarnya investasi 2. Benefit/ Pemasukan 3. Cost / Pengeluaran 4. Suku Bunga Analisa sensitivitas umumnya mengandung asumsi bahwa hanya satu parameter yang berubah atau menjadi variabel, sedangkan parameter lainnya relatif tetap dalam satu persamaan analisa (Giatman, 2006:130). Harga Air Menurut Kuiper (1971:184) Harga air adalah keuntungan yang dihasilkan dari perhitungan nilai air. Dalam hal ini, nilai air yang diperhitungkan adalah berbeda dengan biaya air. Nilai air akan lebih tinggi penilaiannya dibanding biaya air. Nilai air disini tidak hanya menghitung proses dari penyediaan air sampai terpenuhinya kebutuhan tetapi juga memperhitungkan nilai dari air itu sendiri, sedangkan untuk biaya air, perhitungan lebih pada perhitungan secara komersil dari proses penyediaan air itu saja dan nilai dari air itu sendiri tidak diperhitungkan. Parameter yang dipakai dalam penentuan harga air biasanya adalah: 1. Perbandingan biaya dan manfaat (benefit cost ratio),manfaat dalam hal ini adalah rencana harga itu sendiri,maksudnya adalah BCR harus lebih dari 1. Sehingga jika harga yang akan kita rencanakan, dimana dengan biaya tertentu bila dibandingkan nilainya tidak boleh satu. Harus lebih dari satu. 2. Selisih benefit dengan cost, jika pemasukan dikurangi pengeluaran hasilnya diharapkan di atas nol (untung). 3. bunga, bunga sangat berpengaruh besar terhadap suatu perencanaan harga. Bunga disini adalah bunga bank jika aktivitas pengadaan air dipinjam dari bank. 3. METODOLOGI PENELITIAN Tampungan (Long Storage) Kali Mati berada di Kabupaten Sidoarjo. Kabupaten yang dihimpit dua sungai (Kali Mas dan Kali Porong). Terletak antara 112 5 dan 112 9 Bujur Timur dan antara 7 3 dan 7 5 Lintang Selatan. Gambar 1 Lokasi studi LOKASI STUDI Pengumpulan Data Adapun data yang diperlukan yaitu: 1. Data debit sungai (Saluran Mangetan Kanal dan Saluran Porong Kanal) tahun 2005 2014 diperoleh dari Dinas Pengairan Kabupaten Sidoarjo yang beralamat di Jl. Untung Suropati No. 26-28 Sidoarjo. 2. Data jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo tahun 2005 2014 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Sidoarjo yang beralamat di Jl. Pahlawan No. 140, Kec. Sidoarjo, Jawa Timur 61211. 3. Data layanan air minum Kabupaten Sidoarjo tahun 2005 2014 yang diperoleh dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sidoarjo yang beralamat di Jl. Pahlawan No. 1, Kec. Sidoarjo, Jawa Timur 16810. 4. Data-data yang terkait dengan kondisi lingkungan setempat diperoleh langsung saat pengamatan di lokasi penelitian.

Pengolahan Data 1. Analisa Biaya Menghitung volume pekerjaan pembangunan Longstorage Kali Mati Melakukan perhitungan analisa harga satuan pekerjaan. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya pembangunan Longstorage Kali Mati dengan mengkalikan volume pekerjaaan dengan hasil analisa harga satuan. 2. Analisa manfaat Melakukan perhitungan proyeksi pertumbuhan penduduk 20 tahun kedepan di Kabupaten Sidoarjo menggunakan metode aritmatik. Perhitungan kebutuhan air 20 tahun kedepan dengan asumsi untuk perkotaan 150 lt/org/hari. Melakukan analisa manfaat dengan mengkalikan harga air yang ditetapkan PDAM dengan total kebutuhan air 20 tahun kedepan 3. Analisa Ekonomi Melakukan perhitungan B/C dengan total manfaat dibagi total biaya. Perhitungan B C, yaitu dengan total manfaat dikurangi dengan total biaya. Menghitung Internal Rate of Return. Jika hasil perhitungan IRR lebih besar dari suku bunga yang berlaku, maka suatu proyek layak secara ekonomi. Menghitung analisa sensitivitas dengan beberapa komponen. 4. Harga Air Menetapkan harga air minimum 20 tahun kedepan untuk Kabupaten Sidoarjo dengan membagi total biaya dengan total kebutuhan air (B/C=1) 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Biaya a. Biaya Modal Biaya merupakan komponen penting dalam perhitungan kelayakan ekonomi. Biaya Langsung Untuk proyek pembangunan Longstorage Kali Mati di Kabupaten Sidoarjo biaya langsung yang diperlukan terdiri dari: a. Biaya galian dan timbunan b. Biaya pekerjaan persiapan c. Biaya material d. Biaya pekerja (upah tenaga kerja, sewa peralatan, dan lainnya) Semua inilah yang nantinya menjadi menjadi biaya konstruksi yang ditawarkan pada kontraktor kecuali biaya pembebasan tanah. Biasanya biaya pembebasan tanah ditanggung oleh pemilik (owner). Biaya konstruksi untuk proyek pembangunan Longstorage Kali Mati sebesar Rp 169.177.836.600,00. Biaya Tak Langsung (Indirect Cost) Biaya ini terdiri dari dua komponen, yaitu: a. Kemungkinan/hal yang tidak terduga (contengencies) dari biaya langsung.biaya untuk ini merupakan suatu angka prosentase dari biaya langsung yaitu sebesar 10%. b. Biaya Teknik (engineering cost) Biaya teknik adalah biaya untuk pembuatan desain mulai dari studi awal (preliminary study), pra studi kelayakan, studi kelayakan, biaya perencanaan, dan biaya pengawasan selama waktu pelaksanaan konstruksi.

Biaya modal untuk seluruh proyek Pembangunan Longstorage Kali Mati di Kabupaten Sidoarjo adalah sebagai berikut: Tabel 1. Biaya tak langsung pembangunan Longstorage Kali Mati Kab. Sidoarjo No Uraian Jumlah (Rp) 1 Biaya konstruksi 169.177.836.600,00 2 Biaya administrasi 4.229.445.915,00 (2,5%) 3 Biaya Konsultas 8.458.891.830,00 Pengawas (5%) 4 Biaya tak terduga 8.458.891.830,00 (5%) TOTAL SEBELUM PPN 190.325.066.175,00 PPN 19.032.506.617,50 TOTAL SETELAH PPN 209.357.572.792,50 DIBULATKAN 209.357.572.800,00 Sumber: Hasil perhitungan Perhitungan dan analisa biaya modal dengan langkah perhitungan sebagai berikut : 1. Menghitung biaya modal untuk seluruh proyek pembangunan Longstorage Kali Mati di Kabupaten Sidoarjo yaitu sebesar Rp 209.357.572.800,00. 2. Untuk menghitung biaya modal akan dikonversikan menjadi future value ke tahun 2020, sehingga akan didapatkan total biaya modal tahun ke-5. Hal ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan. Tabel 2. Analisa Biaya Konstruksi Sumber : Hasil Perhitungan c. Biaya Tahunan Biaya operasional dan pemeliharaan dikeluarkan sejak berakhirnya masa pekerjaan konstruksi sampai akhir usia guna proyek. Dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014 maka biaya operasi dalah 0,9% dari nilai aset dan biaya pemeliharaan 1,3% dari nilai aset. Tabel 3. Biaya O&P Sumber: Permen PU Nomor : 01/PRT/M/2014 Besarnya biaya O&P sebesar 2,2% dari biaya konstruksi. Perhitungan dan analisa biaya tahunan selama umur proyek adalah sebagai berikut: 1. Biaya konstruksi : Rp 209.357.572.800,00 2. Biaya O&P (tahun 5s/d24) : 2,2% x Rp 209.357.572.800,00 : Rp 4.605.866.601,60 Analisa Manfaat a. Manfaat langsung Benefit air baku 1. Kondisi ketersediaan air baku saat ini Ketersediaan air baku di lokasi saat ini dikelola oleh PDAM Delta Tirta Sidoarjo. Penyediaan air baku bagi masyarakat Kabupaten Sidoarjo saat ini telah mencapai 121.928 Sambungan Rumah per Maret 2015. Dengan jumlah pelanggan tersebut cakupan pelayanan untuk Kab. Sidoarjo telah mencapai 34,65% 2. Kondisi ketersediaan air baku dengan adanya Longstorage di Kab. Sidoarjo Dengan adanya Longstorage di Kab. Sidoarjo, maka/diharapkan ketersediaan air baku menjadi lebih terjamin dan cakupan pelayanan untuk Kab. Sidoarjo bertambah menjadi 80% sesuai target nasional untuk perkotaan. b. Manfaat tak langsung Manfaat tak langsung dengan adanya pembangunan Longstorage di Kab. Sidoarjo ini adalah:

1. Peningkatan cakupan pelayanan kebutuhan air baku untuk kebutuhan domestik dan non domestik di Kab. Sidoarjo. 2. Menjadi sarana rekreasi dan olahraga 3. Peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan penduduk setempat 4. Terciptanya kondisi lingkungan yang lebih baik. c. Manfaat nyata Manfaat nyata adalah manfaat yang dapat diukur dalam satuan nilai uang: 1. Bertambahnya pendapatan daerah dari sektor pajak 2. Peningkatan pendapatan koperasi dari penyediaan air baku 3. Kebutuhan akan air baku di Kab. Sidoarjo mulai terpenuhi. d. Manfaat tidak nyata Manfaat tiak nyata adalah manfaat proyek yang tidak dapat selalu dinilai dengan uang, seperti: 1. Terpenuhi kebutuhan air baku yang layak 2. Perbaikan kesehetan masyarakat 3. Perbaikan lingkungan hidup sekitar proyek Analisa Ekonomi a. Indikator Kelayakan Ekonomi Benefit Cost Ratio (BCR) Dalam perhitungan Benefit Cost Ratio ini masing-masing komponen manfaat dan biaya dijadikan nilai seragam. Hal ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan. Tingkat suku bunga yang dipakai dalam studi ini adalah 7,5% dan usia guna sampai tahun 2039. 1. Komponen biaya (Cost) Total biaya konstruksi : Rp 209.357.572.800,00 Faktor konversi (F/P, 7,5, 4) : 1,335 Nilai biaya konstruksi : Rp 279.492.359.688,00 Total biaya O&P : Rp 4.605.866.601,60 Faktor konversi (P/A, 7,5, 1) : 0,930 Nilai biaya O&P : Rp 4.283.455.939,49 Total biaya sekarang : Rp 283.775.815.627,49 2. Komponen manfaat Total kebutuhan air : 71.077.787 m 3 /tahun Harga air eksisting : Rp 5.600/m 3 Total manfaat air baku (5s/d24) : Rp 398.035.608.978,66 Faktor konversi (P/A, 7,5, 1) : 0,930 Nilai sekarang manfaat : Rp 370.173.116.350,16 Sehingga : BCR = PV Benefit PV Cost Rp 370.173.116.350,16 Rp 283.775.815.627,49 = 1,304 Karena Benefit Cost Ratio 1, maka proyek ini layak untuk dilaksanakan. Net Present Value (NPV) Perhitungan B-C proyek rencana untuk tingkat suku bunga 7,5 % adalah sebagai berikut: PV Benefit = Rp 370.173.116.350,16 PV Cost = Rp 283.775.815.627,49 - B C = Rp 86.397.300.722,67 Perhitungan NPV selengkapnya pada berbagai suku bunga disajikan pada Tabel 4 berikut: Tabel 4 NPV proyek berbagai suku bunga Sumber: Hasil Perhitungan Internal Rate of Return Perhitungan IRR untuk proyek pembangunan Longstorage Kali Mati ini adalah sebagai berikut: NPV IRR = I + (I I ) NPV NPV" =

Dimana : I : suku bunga memberikan nilai NPV positif : 10% I : suku bunga memberikan nilai NPV negatif : 15% NPV : NPV positif : 51.128.149.242 NPV : NPV negatif : -23.882.518.959 Sehingga: Penetapan Harga Air Untuk perhitungan harga air selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Harga air pada saat B=C IRR = 10% + 51.128.149.242 (15% - 10%) (51.128.149.242 23.882.518.959) IRR = 13,4% Dari perhitungan tingkat pengembalian internal di atas dapat disimpulkan bahwa proyek Pembangunan Longstorage ini layak secara ekonomi. Hal ini disebabkan karena nilai IRR lebih besar dari nilai yang dipakai dalam evaluasi kajian ini yaitu sebesar 7,5%. Analisa Sensitivitas Analisa sensivitas adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui apa yang terjadi dengan hasil proyek apabila terjadi kemungkinan perubahan dalam penentuan nilainilai untuk biaya dan manfaat yang masih merupakan suatu kemungkinan. Berdasarkan Bank Indonesia inflasi suku bunga dari tahun 2006-2015 stabil di angka 10%. Dalam analisis ini digunakan prosentasi inflasi pada pengembangan proyek air bersih ditetapkan sebesar 10%. Untuk hasil perhitungan analisa sensitivitas dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 rekapitulasi analisa sensitivitas harga air eksisting Sumber : Hasil perhitungan Sumber : hasil perhitungan 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Biaya total yang dikeluarkan untuk Pembangunan Longstorage Kali Mati di Kabupaten Sidoarjo adalah sebagai berikut : Biaya konstruksi : Rp 209.357.572.800 Biaya O&P pertahun : Rp 4.605.866.602 Biaya total : Rp 213.963.439.402 2. Manfaat yang diperoleh dengan dibangunnya Longstorage Kali Mati pada bunga 7,5% adalah : Manfaat dengan harga air eksisting : Rp 370.173.116.350,16 /tahun Manfaat dengan harga air B = C : Rp 84.581.537.024,18 /tahun Sedangkan manfaat tidak nyata yang diperoleh diantaranya bertambahnya cakupan wilayah yang terlayani perusahaan daerah air minum, dan perbaikan mutu kesehatan dan terhindar dari wabah penyakit yang diakibatkan oleh air. 3. Analisa ekonomi proyek Pembangunan Longstorage Kali Mati di Kabupaten Sidoarjo ditinjau

terhadap Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), dan Analisa Sensitivitas adalah: A. Harga Air Eksisting (Rp 5.600): - BCR = 1,304 - NPV = Rp 86.397.300.722,67 - IRR = 13,4% B. Harga Air B = C (Rp 1.161): - BCR = 1,000 - NPV = 0 - IRR = 7,5% Kemudian dari perhitungan Analisa Sensitivitas, pada kondisi kritis dimana biaya naik dan manfaat turun berdasarkan nilai BCR secara keseluruhan dapat diketahui bahwa nilai kelayakan akan semakin menurun sampai pada keadaan yang tidak layak, yaitu nilai BCR kurang dari satu. Berdasarkan hasil analisa ekonomi diatas dan analisa sensitivitas maka dapat disimpulkan bahwa proyek layak untuk dibangun. 4. Dari hasil perhitungan analisa ekonomi didapatkan harga air dalam berbagai kondisi. a. Harga air eksisting = Rp 5.600,00 /m 3 b. Harga air saat B=C kondisi normal = Rp 1.161 /m 3 Rp 3.449 /m 3 c. Biaya naik 10%, manfaat tetap = Rp 1.277 /m 3 Rp 3.794 /m 3 d. Biaya turun 10%, manfaat tetap = Rp 1.045 /m 3 Rp 3.104 /m 3 e. Biaya tetap, manfaat naik 10% = Rp 1.055 /m 3 Rp 3.135 /m 3 f. Biaya tetap, manfaat turun 10% = Rp 1.290 /m 3 Rp 3.832 /m 3 g. Biaya naik 10%, manfaat turun 10% = Rp 1.419 /m 3 Rp 4.215 /m 3 h. Biaya turun 10%, manfaat naik 10% = Rp 950 /m 3 Rp 2.822 /m 3 Berdasarkan harga air tersebut, harga air eksisting sebesar Rp 5.600 /m 3 merupakan hasil survey masyarakat yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Sehingga dengan harga air kondisi normal dari perhitungan yaitu sebesar Rp 1.161 /m 3 Rp 3.449 /m 3 bisa diterima disemua golongan yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Saran Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut: 1. Karena penyediaan air bersih ini ditujukan untuk kesejahteraan penduduk, maka untuk penetapan harga air hendaknya tidak melihat dari sisi keuntungan saja tetapi juga harus melihat dari sisi ekonomi konsumen yaitu masyarakat yang menggunakan air bersih. 2. Sehendaknya pihak pihak yang terkait selalu meninjau dan turut serta dalam pemeliharaan Longstorage agar dapat beroperasi secara optimal dan sesuai usia gunanya. 3. Setelah selesainya dibangun sistem penyediaan air baku ini nantinya pemerintah atau instansi terkait hendaknya memaksimalkan penanganan pemeliharaan, agar ketika terjadi kerusakan dapat segera diatasi dan meminimalisir biaya operasi dan pemeliharaan. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2013. SID Longstorage Kali Mati Dalam Rangka Penyediaan Air Baku Kabupaten Sidoarjo. Laporan Proyek Dalinastry, Alphie.2006. Evaluasi Ekonomi Bendungan Pengendali (Bedali) Sepinang Kota Balikpapan. Skripsi. Tidak diterbitkan. Malang : Jurusan

Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Giatman, M. 2006. Ekonomi Teknik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Kadariah. 1976. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI Kodoatie, Robert J. 1995. Analisis Ekonomi Teknik. Yogyakarta: Andi Kuiper, Edward. 1971. Water Resources Project Economic. Canada Republik Indonesia. 2014. Peraturan Pemerintah Pekerjaan Umum No. 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sub Bidang Sumber Daya Air. Lembaran Negara RI Tahun 2014. Sekretariat Negara. Jakarta Suyanto, Adhi. 2001. Ekonomi Teknik Proyek Sumberdaya Air. Jakarta : Masyarakat Hidrologi Indonesia