Kata kunci: Pengembangan sistem distribusi, prediksi kebutuhan, efisiensi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata kunci: Pengembangan sistem distribusi, prediksi kebutuhan, efisiensi"

Transkripsi

1 ANALISA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA JOMBANG Iwan D. Winarto 1, Retno Indriyani 2 1 Mahasiswa Program Studi MMT-ITS 2 Dosen Program Studi MMT-ITS ABSTRAK Dewasa ini banyak Perusahaan Daerah Air Minum sedang menghadapi masalah yang sangat serius yaitu tingginya biaya distribusi terutama biaya operasional pompa yang telah menghabiskan kurang lebih 50 % dari seluruh biaya tahunan. Hal ini yang membuat Perusahaan Daerah Air Minum menderita kerugian yang cukup banyak. Oleh karena itu diperlukan usaha untuk menekan besarnya biaya operasional pompa. Salah satu usaha untuk menekan besarnya biaya operasional pompa adalah dengan membuat reservoir yang bisa mengurangi kebutuhan pompa Pengembangan sistem distribusi ini membutuhkan reservoir untuk menyimpan kebutuhan air, dalam tesis ini akan dilakukan analisa untuk mengetahui apakah system distribusi dengan reservoir lebih ekonomis dari system distribusi tanpa reservoir. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan proyeksi kebutuhan air bersih, membuat perencanaan sistem distribusi dan membandingkan kedua sistem ini dari aspek finansial. Untuk sistem distribusi lama biaya yang diperhitungkan adalah biaya operasional dan pengadaan pompa baru. Untuk sistem distribusi baru selain biaya operasional dan pemeliharaan diperhitungkan juga investasi awal dan nilai sisa dari investasi tersebut. Dari hasil analisa diperoleh kebutuhan air pada tahun 2014 mencapai m 3 /hr atau meningkat 52.5% dari m 3 /hr pada tahun Sementara recana pengembangan yang dilakukan dengan penambahan fasilitas elevated reservoir untuk menggantikan fungsi pompa distribusi memiliki senergi yang baik. Hal ini ditunjukan dari perbandingan nilai present value aliran kas keluar dari kedua sistem distribusi. Pada sistem yang direncanakan nilai PV= lebih rendah jika dibandingkan dengan sistem distribusi yang telah ada dengan nilai PV= Kata kunci: Pengembangan sistem distribusi, prediksi kebutuhan, efisiensi PENDAHULUAN PDAM kota Jombang sebagai pengelola fasilitas air bersih mempunyai tujuan utama yaitu memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Sedangkan untuk menyedikan air bersih secara berkesinambungan diperlukan sistem distribusi air bersih yang baik. Saat ini PDAM kota Jombang masih menggunakan sistem pompa dalam mendistribusikan air bersih kepada pelangganya. Oleh karena itu setelah melalui proses penjernihan pada instalasi pengolahan air bersih, air langsung didistribusikan kepada pelanggan dengan cara dipompa menggunakan pompa sentrifugal. Ini dilakukan karena kondisi topografi yang datar sehinga diperlukan pompa sentrifugal yang memberikan tekanan untuk bisa mengalirkan air bersih kepada konsumen. Permasalahan yang timbul dari sistem distribusi ini adalah besarnya biaya operasional terutama pada biaya pompa distribusi.

2 Pengembangan sistem distribusi perlu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pelayaan kepada pelanggan sekaligus memberikan efisiensi pada PDAM selaku penyedia air bersih. Untuk itu direncanakan sistem distribusi pompa dengan penyimpanan sebagai alternatif pengembangan. Karena kondisi topografi yang datar maka sebelum didistribusikan, air akan ditampung dalam fasilitas penyimpan berupa elevated reservoir untuk memberikan perbedaan ketinggian. Pada prinsipnya sistem ini memanfaatkan perbedaan ketinggian yang menghasilkan tekanan sehingga dapat mengalirkan air bersih kepada pelanggan Diharapkan sistem pompa dengan penyimpanan mampu menekan biaya operasional PDAM kota Jombang. Dari uraian diatas maka penelitian yang akan dibahas adalah bagaimana sistem distribusi air besih PDAM kota Jombang yang lebih efisien. Sedangkan tujuannya adalah untuk mengetahui sistem distribusi air bersih tersebut yang akan dilakukan dengan: 1. Membuat prediksi kebutuhan air bersih 2. Merencanakan pengembangan sistem distribusi pompa dengan penyimpanan. 3. Membuat perbandingan biaya distribusi antara sistem pompa dengan sistem pompa dengan penyimpanan Penggunaan elevated reservoir dimaksudkan untuk penyeimbang kebutuhan air bersih yang berfluktuasi sekaligus juga sarana pendistribusian air supaya sampai kepada pelanggan. Untuk merencanakan elevated reservoir diperlukan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut: 1. Melakukan proyeksi jumlah penduduk. Proyeksi jumlah penduduk dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain Aritmatik, Least Square dan Geometrik. 2. Perhitungan kebutuhan air Adapun komponen-komponen perhitungan kebutuhan air antara lain: 1. Kebutuhan Domestik 2. Kebutuhan Non Domestik 3. Kebocoran / kehilangan 4. Kebutuhan hari maksimum 5. Kebutuhan jam maksimum 6. Kebutuhan pemadam kebakaran. I n p u t j u m l a h p e n d u d u k P r o y e k s i j u m l a h p e n d u d u k ( P n ) - K e b u t u h a n A B l t / o r g / h r - R a s i o j m l S R : H U - R a s i o K e b. D o m e s t i k ( d %) : N o n D o m e s t i k ( n %) d - P e r s e n t a s e k e b o c o r a n ( b % 0 - F a k t o r h a r i m a k s i m u m ( f h m ) - F a k t o r j m m a k s i m u m ( f j m ) T i n g k a t p e l a y a n a n ( n % ) - P e n d u d u k t e r l a y a n i ( P t) = P n x n % - K e b. D o m e s t i k ( Q d o m ) = ( P t) x A B l t / o r g / h r - P e n e n t u a n j u m l a h S R d a n H U - K e b. A B r a t a - r a t a ( Q r) = {(( Q / d %) x n d o m %) + Q d d o m - K e b. S u m b e r ( Q h m ) = f h m x Q r - K e b. D i s t r i b u s i ( Q j m ) = Q h m x f j m ) } x( 1 + b %) t i d a k Q h m < Q a i r b a k u y a K a p a s i t a s p e n g o l a h a n K a p a s i t a s D i s t r i b u s i K a p a s i t a s P r o d u k s i Gambar 1. Diagram perhitungan kebutuhan air bersih. B-2-2

3 3. Melakukan perencanaan elevated reservoir. Kapasitas atau volume reservoar dapat ditentukan berdasarkan analisa fluktuasi pemakain air dan pemakaian yang terjadi dalam satu hari. Kapasitas reservoir dapat dibagi % sebagai elevated reservoir dan sisanya sebanyak % sebagai ground reservoir. Untuk elevated reservoir biasanya berbentuk tabung yang terbuat dari logam (baja) atau beton dengan bak penyimpan air berbentuk tabung yang dimensinya dapat ditentukan menggunakan rumus: Volume (m 3 V ) D Volume (m 3 V ) D Tinggi tabung elevated reservoir dapat ditentukan dengan rumus: V h x xd Debit pemompaan untuk pengisian elevated reservoir dapat ditentukan dengan rumus V t elev. reserv Q pemompaan Biaya pemompaan untuk pengisian elevated reservoir dapat ditentukan dengan rumus: C dimana: D g Q H ep p DgQHp e p watt = density = grafitasi = debit air = tinggi = effisiensi pompa 04s/d 0.85 (pompa sentrifugal) = tarif listrik Dalam proyek pengembangan sistem distribusi ini tentunya membutuhkan analisa dalam bidang ekonomi. Evaluasi aspek ekonomi rencana investasi proyek mencakup hal hal berikut: ( Sutojo, 2002): a. Penyusunan biaya investasi, b. Perencanaan sumber pembiayaan proyek. c. Evaluasi kemampuan proyek menghasilkan keuntungan Metode konvensional terdiri dari 1. Payback period. 2. Average rate of return. Metode discounted cash flow terdiri dari: 1. Net Present Value (NPV). 2. Internal rate of return (IRR). 3. Profitability index (PI). B-2-3

4 METODOLOGI Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian adalah meliputi hal-hal sebagai berikut: Sistem Distribusi Baru 1. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Perhitungan kebutuhan air dilakukan berdasarkan pada jumlah penduduk suatu wilayah layanan, oleh sebab itu langkah pertama dalam perhitungan kebutuhan air adalah penentuan jumlah penduduk. Karena dalam proyek ini sekaligus direncanakan untuk mengatasi kebutuhan air 10 tahun mendatang, maka diperlukan proyeksi jumlah penduduk. Sedangkan untuk memproyeksikan jumlah penduduk dilakukan perhitungan berdasarkan beberapa metode, yaitu: Metode Aritmatik, metode Geometrik, metode Least Square. Langkah kedua adalah melakukan perhitungan kebutuhan air domestik. Yang dimaksud kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air untuk rumah tangga misalnya mandi, minum, masak dan lain sebagainya. Langkah ketiga adalah melakukan perhitungan kebutuhan air non domestik yang meliputi perkantoran, sarana pendidikan, tempat ibadah, industri, niaga. Langkah keempat melakukan perhitungan kebutuhan rata-rata harian yang diperoleh dari jumlah kebutuhan domestik, non domestik dan kehilangan air. Yang dimaksud dengan kehilangan air adalah selisih antara air yang disediakan dengan air yang dikonsumsi. Selanjutnya dari kebutuhan air rata-rata harian akan didapatkan kebutuhan hari maksimum, kebutuhan pemadam kebakaran dan kebutuhan jam maksimum. Langkah terakhir dari perhitungan kebutuhan air adalah perhitungan kebutuhan air total yang didapat dari jumlah kebutuhan jam maksimum dan kebutuhan pemadam kebakaran. 2. Perencanaan Sistem Perencanaan pengembangan sistem distribusi air bersih yang dimaksudkan adalah dengan penambahan fasilitas infrastrukrus berupa elevated reservoir sehingga sistem distribusi yang telah ada (sistem pemompaan) dapat diubah menjadi sistem distribusi pompa dengan penyimpanan. Sedangkan perencanaan kapasitas dan disain elevated reservoir dihitung berdasarkan hasil analisa kebutuhan hari maksimum 3. Evaluasi Keuangan dan Ekonomi. Setelah melaksanakan perencanaan desain elevated reservoir maka selanjutnya dapat dihitung rencana anggaran biaya pembangunan reservoir. Evaluasi aspek keuangan rencana investasi proyek yang akan dilakukan mencakup hal hal berikut: a. Penyusunan biaya investasi, yaitu jumlah dana yang dibutuhkan pada pelaksanaan pembangunan sampai pada operasional. b. Perencanaan sumber pembiayaan proyek. c. Penyusunan angsuran pengembalian modal 4. Biaya Sistem Distribusi baru. Melakukan perhitungan biaya tahunan sistem distribusi baru (pompa dengan penyimpanan), biaya tersebut antara lain: a. Biaya pemompaan. b. Biaya adminitrasi umum. c. Biaya operasional dan pemeliharaan. d. Angsuran pengembalian modal investasi. B-2-4

5 5. Perhitungan NPV Perhitungan Net Present Value dilakukan untuk mencari nilai saat ini seluruh Net Cash Flow tahunan, sehingga nantinya dapat dibandingkan dengan nilai NPV sistem distribusi lama (Pemompaan). Sistem Distribusi Lama 1. Proyeksi Biaya Sistem Distribusi Lama Memproyeksikan biaya tahunan sistem distribusi pemompaan sesuai dengan waktu yang direncanakan yaitu 10 tahun kedepan. Proyeksi ini dilakukan berdasarkan data laporan keuangan PDAM kota Jombang tahun sebelumnya. 2. Perhitungan NPV Perhitungan Net Present Value dilakukan untuk mencari nilai saat ini seluruh Net Cash Flow tahunan, sehingga nantinya dapat dibandingkan dengan nilai NPV sistem distribusi baru (Pemompaan dengan penyimpanan). HASIL DAN PEMBAHASAN Dari langkah-langkah perhitungan yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Proyeksi jumlah penduduk Hasil perhitungan proyeksi jumlah penduduk akan digunakan sebagai dasar perhitungan kebutuhan air. Tabel 1. Hasil proyeksi jumlah penduduk No Tahun Jumlah Penduduk , , , , , , , , , , ,057 Jumlah penduduk Tahun 2. Perhitungan kebutuhan air Berikut ini disajikan hasil rekapitulasi perhitungan kebutuhan air Jenis Persen Q Domesik m3/hr 13,505 13,785 14,071 14,362 14,659 Q Non Domestik m3/hr 1,783 1,783 1,783 1,783 1,783 Q Total m3/hr 15,289 15,568 15,854 16,145 16,442 Q Kebocoran 0.20 m3/hr 3,058 3,114 3,171 3,229 3,288 Q Rata2 Harian m3/hr 18,346 18,682 19,024 19,374 19,731 Q Hari max m3/hr 22,016 22,418 22,829 23,249 23,677 Q Jam max m3/hr 36,693 37,364 38,049 38,748 39,462 Q Hidrant 0.10 m3/hr 2,202 2,242 2,283 2,325 2,368 Q TOTAL m3/hr 38,894 39,606 40,332 41,073 41,829 Q TOTAL lt/dt B-2-5

6 Jenis Persen Q Domesik m3/hr 9,018 9,143 9,332 9,525 9,722 9,924 Q Non Domestik m3/hr 1,760 1,783 1,783 1,783 1,783 1,783 Q Total m3/hr 10,777 10,926 11,115 11,308 11,505 11,707 Q Kebocoran 0.20 m3/hr 2,155 2,185 2,223 2,262 2,301 2,341 Q Rata2 Harian m3/hr 12,933 13,111 13,338 13,570 13,807 14,048 Q Hari max m3/hr 15,519 15,733 16,006 16,284 16,568 16,858 Q Jam max m3/hr 25,865 26,222 26,676 27,140 27,613 28,096 Q Hidrant 0.10 m3/hr 1,552 1,573 1,601 1,628 1,657 1,686 Q TOTAL m3/hr 27,417 27,795 28,276 28,768 29,270 29,782 Q TOTAL lt/dt Perencanaan reservoir Pengembangan sistem distribusi air bersih dilakukan dengan penambahan fasilitas elevated reservoir Perhitungan kapasitas dan dimensi reservoir dapat dilihat pada table dibawah ini. Perhitungan volume elevated reservoir: Jam Pemakaian (%) Suplai Pompa Selisih Debit Volume Reservoir Jumlah Kebutuhan hari Maks. 23,677 Kap. Reservoir 9.25% Volume reservoir 2,190 Volume elev reservoir Kap. Elev. Reserv 33.33% Diameter bak penampung Tinggi bak penampung 7.80 B-2-6

7 N o. K a p a sita s R e se rv o ir E le v e te d R e se rv T a h u n K e b u tu h a n H a ri M a x. V o lu m e R e se rv , m 3 /h r m , m 3 /h r m , m 3 /h r m , m 3 /h r m , m 3 /h r m , m 3 /h r m , m 3 /h r m , m 3 /h r m , m 3 /h r m , m 3 /h r m , m 3 /h r m 3 Debit air yang dibutuhkan untuk pengisian elevated reservoir: Waktu pompa 16 jam No. Tahun Volume Reserv. Waktu ( dt ) 57,600 detik m 3 57, m 3 /dt m 3 57, m 3 /dt m 3 57, m 3 /dt m 3 57, m 3 /dt m 3 57, m 3 /dt m 3 57, m 3 /dt m 3 57, m 3 /dt m 3 57, m 3 /dt m 3 57, m 3 /dt m 3 57, m 3 /dt m 3 57, m 3 /dt 4. Biaya investasi Rencana proyek pengembangan sistem distribusi ini diestimasikan akan menelan biaya investasi sebesar Rp ,00 yang didapatkan dari pinjaman APBD. Adapun rekapitulasi rencana anggaran biaya adalah sebagai berikut: No. Uraian Jumlah Biaya Perencanaan Rp 20,000, Biaya pengawasan Rp 30,000, Konstruksi Rp 1,250,000, Peralatan pipa Rp 200,000, Jumlah investasi Rp 1,500,000, Sedangkan pengembalian invesatasi direncanakan sebagai berikut: Thn Pokok Angsuran Bebab Bunga Jumlah Angsuran Sisa Pinjanman Rp - Rp - Rp - Rp 1,500,000, Rp 300,000, Rp 180,000, Rp 480,000, Rp 1,200,000, Rp 300,000, Rp 144,000, Rp 444,000, Rp 900,000, Rp 300,000, Rp 108,000, Rp 408,000, Rp 600,000, Rp 300,000, Rp 72,000, Rp 372,000, Rp 300,000, Rp 300,000, Rp 36,000, Rp 336,000, Rp - Q B-2-7

8 5. Biaya operasional pompa Sistem distribusi pompa dengan penyimpanan. Dari hasil perhitungan kebutuhan debit untuk pengisian elevated reservoir selanjutnya dapat diketahui biaya operasional pompa setiap tahunnya. Biaya Energi (kwh) 440 Effisiensi pompa (e p ) 0.60 grafitasi 9.8 Beban tetap 164 KVA No. Q H t P Cost Cost Cost Tahun 5,330, (m3/dt) (m) (jam/hari) (kilowatt) (Rp/hari) (Rp/bulan) (Rp/tahun) (Rp/tahun) , , ,515, ,845, , , ,660, ,990, , , ,844, ,174, , , ,033, ,363, , , ,225, ,555, , , ,422, ,752, , ,226, ,917, ,247, , ,248, ,190, ,520, , ,271, ,468, ,798, , ,294, ,752, ,082, , ,318, ,042, ,372, Sistem distribusi pompa langsung. Dalam sistem distribusi ini debit pemompaan berdasarkan pada kebutuhan air hari maksimum No. Tahun 1 2 Waktu pemompaan 57,600 dt Kebutuhan Hari Max. Debit , m 3 /hr m 3 /dt , m 3 /hr m 3 /dt , m 3 /hr m 3 /dt , m 3 /hr m 3 /dt , m 3 /hr m 3 /dt , m 3 /hr m 3 /dt , m 3 /hr m 3 /dt , m 3 /hr m 3 /dt , m 3 /hr m 3 /dt , m 3 /hr m 3 /dt , m 3 /hr m 3 /dt Biaya Energi (kwh) 440 Effisiensi pompa (e p ) 0.60 grafitasi 9.8 Beban tetap 164 KVA No. Q H t P Cost Cost Cost 5,330, Tahun (m3/dt) (m) (jam/hari) (kilowatt) (Rp/hari) (Rp/bulan) (Rp/tahun) (Rp/tahun) , , ,729, ,543, ,873, , , ,960, ,348, ,678, , , ,253, ,923, ,253, , , ,553, ,572, ,902, , , ,860, ,297, ,627, , , ,172, ,099, ,429, , , ,732, ,748, ,078, , , ,166, ,030, ,360, , , ,609, ,421, ,751, , , ,062, ,923, ,253, , , ,523, ,540, ,870, B-2-8

9 6. Present Value Untuk mengetahui sistem distribusi yang lebih efisien akan dilakukan perhitungan present value aliran kas keluar sebagai tolak ukurnya. Uraian Investasi (1,500,000,000.00) Pinjaman bank 1,500,000, Pengembalian (300,000,000.00) (300,000,000.00) (300,000,000.00) (300,000,000.00) (300,000,000.00) Pembelian pompa Biaya Pemompaan (15,990,258.02) (16,174,965.64) (16,363,497.82) (16,555,933.77) (16,752,354.32) Pem.reservoir (21,750,000.00) (21,750,000.00) (21,750,000.00) (21,750,000.00) (21,750,000.00) Bunga 12 % (180,000,000.00) (144,000,000.00) (108,000,000.00) (72,000,000.00) (36,000,000.00) Jumlah (517,740,258.02) (481,924,965.64) (446,113,497.82) (410,305,933.77) (374,502,354.32) Nilai sisa Cash Flow - (517,740,258.02) (481,924,965.64) (446,113,497.82) (410,305,933.77) (374,502,354.32) DCF 12% PV Present value out cash flow sistem distribusi pompa dengan penyimpanan (461,824,310.16) (384,094,197.61) (317,186,696.95) (260,544,267.94) (212,342,834.90) Uraian Investasi Pinjaman bank Pengembalian Pembelian pompa Biaya Pemompaan (20,247,186.16) (20,520,038.11) (20,798,539.76) (21,082,808.09) (21,372,962.50) Pem. reservoir (21,750,000.00) (21,750,000.00) (21,750,000.00) (21,750,000.00) (21,750,000.00) Bunga 12 % Jumlah (41,997,186.16) (42,270,038.11) (42,548,539.76) (42,832,808.09) (43,122,962.50) Nilai sisa ,000, Cash Flow (41,997,186.16) (42,270,038.11) (42,548,539.76) (42,832,808.09) 456,877, DCF 12% PV TOTAL PV (21,250,576.20) (19,106,057.23) (17,147,061.52) (15,419,810.91) 147,114, (1,561,801,407.34) Uraian Investasi - Pinjaman bank - Pengembalian Pembelian pompa (250,000,000.00) (402,750,000.00) Biaya Pemompaan (211,678,209.45) (215,253,553.03) (218,902,928.01) (222,627,867.27) (226,429,935.46) Pem. reservoir Bunga 12 % Jumlah (461,678,209.45) (215,253,553.03) (218,902,928.01) (222,627,867.27) (629,179,935.46) Nilai sisa sh Flow - (461,678,209.45) (215,253,553.03) (218,902,928.01) (222,627,867.27) (629,179,935.46) DCF 12% PV Present value out cash flow sistem distribusi pemompaan langsung (411,816,962.83) (171,557,081.77) (155,639,981.81) (141,368,695.72) (356,745,023.41) B-2-9

10 Uraian Pinjaman bank - Pengembalian Pembelian pompa Biaya Pemompaan (294,078,607.05) (299,360,140.69) (304,751,034.24) (310,253,552.11) (315,870,005.62) Pem. reservoir Bunga 12 % Jumlah (294,078,607.05) (299,360,140.69) (304,751,034.24) (310,253,552.11) (315,870,005.62) Nilai sisa Cash Flow (294,078,607.05) (299,360,140.69) (304,751,034.24) (310,253,552.11) (315,870,005.62) DCF 12% PV TOTAL PV (148,803,775.17) (135,310,783.59) (122,814,666.80) (111,691,278.76) (101,710,141.81) (1,857,458,391.66) KESIMPULAN 1. Kebutuhan air maksimum pada tahun 2014 meningkat 52.5% menjadi m3/hr dari m3/hr yang merupakan kebutuhan air maksimum pada tahun Perencanaan pengembangan sistem distribusi dilakukan dengan penambahan fasilitas elevated reservoir. 3. Nilai pv sistem distribusi baru = lebih rendah dari sistem distribusi pemompaan langsung yang mempunyai nilai pv = , sehingga terdapat sinergi yang baik dalam rencana pengembangan sistem distribusi pemompaan dengan reservoir. DAFTAR PUSTAKA Halim, A (2003) Analisis Investasi, Edisi pertama, Salemba Empat, Jakarta. Kodoatie, R.J(1995) Analisa Ekonomi Teknik, Edisi pertama, Andi, Yogyakarta. Sutojo, S. (2002) Studi Kelayakan Proyek. Edisi baru, Damar Mulia, Yogyakarta. Al-Layla, M.A (1978) Water Supply Engineering Design, Secon Edition, Ann Arbor Science, Michigan. Water Distribution System, Haestad Methods. Pujawan, I (2004) Ekonomi Teknik, Edisi ketiga, Guna Widya, Surabaya. B-2-10

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

Kata kunci: Evaluasi, Sistem Distribusi Air Bersih, Penurunan Tingkat Kehilangan Air

Kata kunci: Evaluasi, Sistem Distribusi Air Bersih, Penurunan Tingkat Kehilangan Air PENURUNAN TINGKAT KEHILANGAN AIR MELALUI EVALUASI SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BANJARMASIN Setia Budi, R. Sutjipto Tantyonimpuno Laboratorium Manajemen Konstruksi,

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V. Kesimpulan Dan Saran BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND LATAR BELAKANG Salah satu usaha yang sering kita jumpai dan banyak diminati pada saat ini adalah usaha air minum isi ulang. Dengan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Disusun oleh: ANDINI PRASTIWI NRP : 3111105038 Dosen Pembimbing: Christiono Utomo, ST., MT., PhD. Program

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA Nama : Revika Rusviana Arafi NPM : 27213465 Kelas : 3EB22 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi LATAR BELAKANG 1. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI. Ahaddian Ovilia Damayanti

STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI. Ahaddian Ovilia Damayanti STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI Ahaddian Ovilia Damayanti Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN INVESTASI PADA DEPOT AIR MINUM ABDURAHMAN SALEH. : Muhammad Iga Abi Karami NPM :

ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN INVESTASI PADA DEPOT AIR MINUM ABDURAHMAN SALEH. : Muhammad Iga Abi Karami NPM : ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN INVESTASI PADA DEPOT AIR MINUM ABDURAHMAN SALEH Nama : Muhammad Iga Abi Karami NPM : 24210723 Jurusan : Akuntansi LATAR BELAKANG MASALAH Didalam suatu kegiatan badan usaha pada

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE. Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA 15212337 STEVIANUS, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan Bisnis Strategi Pemasaran Studi

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN. Penganggaran Modal. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen.

MANAJEMEN KEUANGAN. Penganggaran Modal. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen. Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Penganggaran Modal Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Modal atau capital merujuk pada aktiva tetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan hambatan yang dihadapi oleh setiap perusahaan semakin banyak dan

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan hambatan yang dihadapi oleh setiap perusahaan semakin banyak dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ekonomi yang dialami dari tahun ke tahun, peluang dan hambatan yang dihadapi oleh setiap perusahaan semakin banyak dan persaingan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KONDISI UMUM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KAMPUS IPB DRAMAGA Penyelenggaraan kegiatan pendidikan di kampus IPB Dramaga tidak bisa terlaksana tanpa adanya air bersih. Saat ini pemenuhan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES )

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES ) ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES ) Nama : Sonny Suryadi NPM : 36410653 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BIAYA MANFAAT PEMBANGUNAN GEDUNG PERTEMUAN UMUM KUALA KAPUAS KALIMANTAN TENGAH

PERBANDINGAN BIAYA MANFAAT PEMBANGUNAN GEDUNG PERTEMUAN UMUM KUALA KAPUAS KALIMANTAN TENGAH PERBANDINGAN BIAYA MANFAAT PEMBANGUNAN GEDUNG PERTEMUAN UMUM KUALA KAPUAS KALIMANTAN TENGAH Prance Abel Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Tel. 031-5939925, Fax 031-5939510

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang membutuhkan investasi besar, teknologi yang memadai serta beresiko tinggi terutama pada tahap eksplorasi. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Ketentuan yang dijadikan acuan dalam analisi deskriptif antara lain : Analisa

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA Nama : Alif Ammar Nugraha NPM : 10212632 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Budi Sulistyo, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

KAJIAN RENCANA PENINGKATAN SARANA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

KAJIAN RENCANA PENINGKATAN SARANA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW KAJIAN RENCANA PENINGKATAN SARANA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Muslim Patra Mokoginta 1 Nanang Setiawan 2 Eko Budi Santoso 3 ABSTRAK Rumah Sakit Umum Kaupaten Bolaang Mongondow dalam perkembangannya

Lebih terperinci

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis kondisi eksisting dan pembahasan terhadap kondisi pelayanan air minum oleh PDAM Kecamatan Kota Sumenep, maka kesimpulan yang diambil

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis. ABSTRAK PT. Usaha Panca Samitra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor umum. Didirikan pada november tahun 2003 oleh beberapa pengusaha. Pada saat ini PT. Usaha Panca Samitra berencana

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL KONSENTRASI MANAJEMEN KONSTRUKSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI Nama : Afriwan Sinaga NPM : 16209661 Jurusan : Manajemen ( S-1 ) Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM. Latar Belakang Penulis

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG

ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG Lulu Widia Roswita NRP : 9721055 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M. Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam rencana melakukan investasi usaha baru, investor toko Salim Jaya perlu melakukan peninjauan terlebih dahulu dengan memperhitungkan dan menganalisis rencana investasinya. Hasil peninjauan

Lebih terperinci

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam bidang tekhnologi juga sudah berkembang pesat. Dimana - mana terdapat usaha - usaha jasa yang

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES Nama : Bayu Aji Prasetyo NPM : 11208350 Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2011 Latar Belakang Masalah Kondisi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI Nama NPM : 12210810 Jurusan Pembimbing : Firman Rengga Adi Nugroho : Manajemen : Dessy Hutajulu, SE., MM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI Menaksir Aliran Kas Beberapa Pertimbangan dalam Menaksir Aliran Kas Dalam analisis i keputusan investasi, i ada bb beberapa langkah yang akan dilakukan: 1) Menaksir aliran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam semua aspek kehidupan manusia, air bersih merupakan kebutuhan yang sangat hakiki karena sel-sel dalam tubuh manusia terdiri dari 68% kadar air. Bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18 ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET Nama : SUKMIATI NPM : 26210727 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi telah menempatkan internet menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Salah satu cara untuk menanggapi peluang tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Salah satu cara untuk menanggapi peluang tersebut adalah dengan Bab I pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segala peluang yang bisa di dapat oleh perusahaan di masa-masa persaingan bisnis yang semakin ketat sekarang ini harus dimanfaatkan oleh pihak manajemen

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Analisis Kelayakan Proyek Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Kebijakan Publik Perlukah membangun rumah sakit baru? Membangun bandara atau menambah

Lebih terperinci

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

Materi 7 Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Materi 7 Metode Penilaian Investasi Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai 1 2 Metode Penilaian 1.

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI Nama : Felika Tabita NPM : 13213396 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Riskayanto

Lebih terperinci

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) Deviany Kartika, Miftahul Arifin, Rahman Darmawan Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus meningkat.

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA RUMAH MAKAN PADANG SIANG MALAM

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA RUMAH MAKAN PADANG SIANG MALAM ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA RUMAH MAKAN PADANG SIANG MALAM Nama : Tri Purwanto NPM : 11208244 Jurusan : S1 Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih SE., MM Latar Belakang Masalah : Sedikitnya

Lebih terperinci

Kata kunci: gedung perkantoran, analisa teknis dan finansial, Kabupaten Kapuas

Kata kunci: gedung perkantoran, analisa teknis dan finansial, Kabupaten Kapuas SWASTANISASI PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN MENGGUNAKAN ANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL (Studi Kasus Proyek Pembangunan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas) Astati Novianti, Retno Indryani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ini seperti yang kita ketahui dunia ekonomi dan teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan adanya perkembangan teknologi itu

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil Manajemen Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak ABSTRAKSI Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak perusahaan berpikir lebih maju sehingga perusahaan menanamkan berbagai jenis investasi untuk bersaing dengan perusahaan lain guna

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI Nama : Fadhli Zulhazmi Npm : 13213041 Kelas : 3EA26 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Edy Nursanta, SE., MM.. Pendahuluan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA WARUNG BUBUR AYAM POLENG. Nama :Rachmadini Febriando NPM : Kelas :4EA20

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA WARUNG BUBUR AYAM POLENG. Nama :Rachmadini Febriando NPM : Kelas :4EA20 STUDI KELAYAKAN USAHA PADA WARUNG BUBUR AYAM POLENG Nama :Rachmadini Febriando NPM :15211702 Kelas :4EA20 LATAR BELAKANG MASALAH Berbicara tentang makan dan minum erat kaitannya dengan kuliner. Usaha dibidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan untuk dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dilakukan selama periode Agustus Desember 2012 dan bertempat di PT Panarub Industry. 3.2 Materi Penelitian Subyek

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA KEDAI DIM SUM PA BAHRI. Nama : Rafli Triyoga NPM : Pembimbing : Adi Kuswanto, DR. MBA

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA KEDAI DIM SUM PA BAHRI. Nama : Rafli Triyoga NPM : Pembimbing : Adi Kuswanto, DR. MBA STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA KEDAI DIM SUM PA BAHRI Nama : Rafli Triyoga NPM : 15212893 Pembimbing : Adi Kuswanto, DR. MBA Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia.

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE Nama : Adi Putro Nugroho NPM : 10210156 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing:Ir. Titiek Irewati,MM BAB I

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile dengan produk utamanya kain polyester. Seperti perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka 1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang. BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis Usaha Bengkel Las Hasta Karya

Studi Kelayakan Bisnis Usaha Bengkel Las Hasta Karya Studi Kelayakan Bisnis Usaha Bengkel Las Hasta Karya Nama : Siti Alfiah NPM : 17212041 Jurusan : Manajemen - S1 Pembimbing : Tuti Eka Asmarani SE, MSE LATAR BELAKANG Setiap usaha yang telah didirikan pasti

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA SALON. : Amalia Nursyahfitri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Reni Diah Kusumawati.

STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA SALON. : Amalia Nursyahfitri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Reni Diah Kusumawati. STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA SALON Nama : Amalia Nursyahfitri NPM : 10211647 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Reni Diah Kusumawati.SE,MMSI Latar Belakang Salah satu contoh usaha kecil menengah adalah salon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Penggunaan mesin Auto cutter Metoda Analisa Kelayakan Investasi Proyek 1. Proyek 2 (Jaket)

ABSTRAK. Penggunaan mesin Auto cutter Metoda Analisa Kelayakan Investasi Proyek 1. Proyek 2 (Jaket) ABSTRAK Untuk meningkatkan dan mengoptimalkan laba dalam persaingan yang semakin ketat pada industri manufacturing di Indonesia maupun terhadap luar negeri, terutama dalam bidang industri garment, dapat

Lebih terperinci

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD Andreas Y. H. Aponno NRP : 9221035 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi* A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah 150.000.000 2 Bangunan 150.000.000 3 Peralatan Produksi 1.916.100.000 4 Biaya Praoperasi* 35.700.000 B Jumlah Modal Kerja 1 Biaya bahan baku 7.194.196.807 2 Biaya

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : NIMAS SHYNTIA NPM : 15209386 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA. SE.MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian

Lebih terperinci

Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya

Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya Andini Prastiwi dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

Prof. Dr. Ir. NIEKE KARNANINGROEM, M.Sc.

Prof. Dr. Ir. NIEKE KARNANINGROEM, M.Sc. TEKNIK SANITASI LINGKUNGAN FTSP ITS SURABAYA Oleh : HADI ISWANTO 3311 202 818 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. NIEKE KARNANINGROEM, M.Sc. LATAR BELANG Kualitas air perlu dievaluasi lagi karena PDAM tidak

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen) TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang)

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang) pada usaha bisnis tertentu. Usaha bisnis itu sendiri dapat bersifat baru sama

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci