PEMURNIAN ETANOL SECARA MIKROFILTRASI MENGGUNAKAN MEMBRAN SELULOSA ESTER

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH HIDROFILISITAS MEMBRAN TERHADAP PENINGKATAN KEMURNIAN ETANOL SECARA DESTILASI Fetty Alvionita Sitanggang, Diah Mardiana*, Ellya Indahyanti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

PENGGUNAAN KITOSAN UNTUK MENINGKATKAN PERMEABILITAS (FLUKS) DAN PERMSELEKTIVITAS (KOEFISIEN REJEKSI) MEMBRAN SELULOSA ASETAT

Kelompok B Pembimbing

Bab III Metodologi Penelitian

4 Hasil dan Pembahasan

Pengaruh Medium Perendam...(Senny W dan Hartiwi D) PENGARUH MEDIUM PERENDAM TERHADAP SIFAT MEKANIK, MORFOLOGI, DAN KINERJA MEMBRAN NATA DE COCO

LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

Pengolahan Limbah Industri Pewarnaan Jeans Menggunakan Membran Silika Nanofiltrasi Untuk Menurunkan Warna dan Kekeruhan

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

4 Hasil dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pengaruh Media Perendam Terhadap Permeabilitas Membran Polisulfon

Efektivitas Membran Hibrid Nilon6,6-Kaolin Pada Penyaringan Zat Warna Batik Procion

3 Percobaan. 3.1 Bahan Penelitian. 3.2 Peralatan

Pengaruh Suhu dan Tekanan Tangki Destilasi terhadap Kinerja Permeasi Uap dengan Membran Keramik dalam Pemurnian Larutan Etanol-Air

VOLUME 4 NO. 4, DESEMBER 2008

4 Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MEMBRAN KERAMIK DENGAN VARIASI TEPUNG BERAS SEBAGAI ADITIF UNTUK PROSES MIKROFILTRASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN AKHIR. Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat. Menyelesaikan pendidikan Diploma III. Pada Jurusan Teknik Kimia.

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Polimer. 2.2 Membran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Pembuatan Pulp dari Serat Daun Nanas

KARAKTERISASI MEMBRAN SELULOSA BAKTERI Acetobacter xylinum HASIL FERMENTASI DAGING KULIT BUAH SEMANGKA

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Kinerja Membran Reverse Osmosis Terhadap Rejeksi Kandungan Garam Air Payau Sintetis: Pengaruh Variasi Tekanan Umpan

Pengaruh Konsentrasi dan Preparasi Membran Terhadap Karakterisasi Membran Kitosan

PEMANFAATAN NATA DE COCO TERMODIFIKASI ASAM SITRAT SEBAGAI BAHAN BAKU MEMBRAN ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4 Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PENURUNAN KANDUNGAN LOGAM BERAT DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM MENGGUNAKAN MEMBRAN KOMPOSIT KITOSAN-PVA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Makalah Pendamping: Kimia Paralel F

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Judul Tugas Akhir Pengolahan Limbah Laundry menggunakan Membran Nanofiltrasi Zeolit Aliran Cross Flow untuk Filtrasi Kekeruhan dan Fosfat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam kelompok senyawa polisakarida. Kitosan adalah kitin yang terdeasetilasi

3 Metodologi Penelitian

PENDAHULUAN. Latar belakang. digunakan pada industri antara lain sebagai polimer pada industri plastik cetakan

SIDANG SEMINAR TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Variasi Komposisi Pelarut Terhadap Kinerja dan Sifat Fisikokimia Membran Selulosa Asetat ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Analisa Pengaruh Variasi Penambahan Massa Nilon pada Preparasi Membran Nilon terhadap Karakteristik Fisik Membran

PERILAKU MEMBRAN KOMPOSIT NANOPORI SELULOSA ASETAT-POLISTIRENA (CA-PS) AKIBAT PENGARUH SUHU DAN SURFAKTAN NOVI INDRIANI

KETAHANAN MEMBRAN KOMPOSIT KITOSAN/ POLISULFON TERHADAP ph. Maria Erna, Sri Haryati, Roy Naldo 1 dan Yeni Fitri Yana 2 1

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Alat-alat Gelas.

4 Hasil dan Pembahasan

APLIKASI MEMBRAN KITOSAN UNTUK MENYARING SKRIPSI OLEH: RENDRA RUSTAM PURNOMO JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENGARUH ph DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI ION LOGAM Cu 2+ MENGGUNAKAN KITIN TERIKAT SILANG GLUTARALDEHID ABSTRAK ABSTRACT

Dwi Indarti, Tri Mulyono, Lia Kartika Sari Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MEMBRAN KERAMIK ZrSiO 4 -V 2 O 5 TESIS. ERFAN PRIYAMBODO NIM : Program Studi Kimia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN KADAR IODIDA SECARA SPEKTROFOTOMETRI BERDASARKAN PEMBENTUKAN KOMPLEKS IOD-AMILUM MENGGUNAKAN OKSIDATOR PERSULFAT ABSTRAK ABSTRACT

Karakterisiasi Kinerja Dari Beberapa Membran Datar

PENGARUH PERBANDINGAN BAHAN PELAPIS MALTODEKSTRIN DAN GUM ARAB DALAM MIKROKAPSUL BERBAHAN INTI SITRONELAL ABSTRAK ABSTRACT

KETAHANAN MEMBRAN KOMPOSIT KHITOSAN/ POLISULFON TERHADAP PELARUT ABSTRAK. Kata kunci: Membran komposit, khitosan, persentase swelling, Waktu operasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan

KARAKTERISASI SIFAT FISIS MEMBRAN PADAT SILIKA (SiO 2 ) UNTUK FILTRASI AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR

STUDI PEMBUATAN MIKROKAPSUL SITRONELAL DENGAN PENYALUT KITOSAN Lia Listianingsih, Elvina Dhiaul Iftitah*, Siti Mariyah Ulfa ABSTRAK ABSTRACT

KARAKTER MEMBRAN SELULOSA ASETAT AKIBAT PENAMBAHAN ZAT ADITIF MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG)

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

STUDI AWAL REVERSE OSMOSIS TEKANAN RENDAH UNTUK AIR PAYAU DENGAN KADAR SALINITAS DAN SUSPENDED SOLID RENDAH

LAMPIRAN 1 LEMBAR PENGESAHAN DATA. Tabel 1. Karakteristik Membran Keramik Dimensi Diameter 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5

Universitas Gadjah Mada

PROSES PEMISAHAN ION NATRIUM (Na) DAN MAGNESIUM (Mg) DALAM BITTERN (BUANGAN) INDUSTRI GARAM DENGAN MEMBRAN ELEKTRODIALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MEMBRAN KERAMIK ZrSiO 4 -ZrO 2 -TiO 2 TESIS. M. ALAUHDIN NIM : Program Studi Kimia

4 Hasil dan pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3. METODOLOGI PENELITIAN

MEMBRAN SELULOSA ASETAT TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM TASIKMALAYA UNTUK PERVAPORASI ETANOL-AIR

3 Metodologi Percobaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

Membran Polisulfon dengan Teknik UV-Fotografting dan Aplikasinya pada Proses Filtrasi Susu Kedelai

MEMBRAN SELULOSA ASETAT DARI MAHKOTA BUAH NANAS (Ananas Comocus) SEBAGAI FILTER DALAM TAHAPAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH SARUNG TENUN SAMARINDA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JENIS DAN TEMPERATUR KOAGULAN TERHADAP MORFOLOGI DAN KARAKTERISTIK MEMBRAN SELULOSA ASETAT

BAB I PENDAHULUAN. Membran adalah sebuah penghalang selektif antara dua fasa. Membran

PENURUNAN WARNA REAKTIF DENGAN PENGOLAHAN KOMBINASI KOAGULAN PAC (POLY ALUMINIUM CHLORIDE) DAN MEMBRAN MIKROFILTRASI

Pengolahan Limbah Cair Tahu Menggunakan Membran Nanofiltrasi Silika Aliran Cross Flow Untuk Menurunkan Kadar Nitrat dan Amonium

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. hingga bulan Desember Tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu

ANALISIS KARAKTERISTIK MIEMBRAN OSMOSA BALIK FILMTECH TW F UNTUK: PENGOLAHAN LIMBAH

SIFAT-SIFAT MEMBRAN YANG TERBUAT DARI SARI KULIT BUAH NANAS MUHAMAD ANDRIANSYAH

ADSORPSI SENG(II) OLEH BIOMASSA Azolla microphylla-sitrat: KAJIAN DESORPSI MENGGUNAKAN LARUTAN ASAM NITRAT ABSTRAK ABSTRACT

PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI PADA MEMBRAN KERAMIK DARI ZEOLIT ALAM

KEMAMPUAN MEMBRAN HIBRID NILON 6,6-KAOLIN UNTUK MENGURANGI INTENSITAS WARNA AIR GAMBUT

PEMISAHAN LIMBAH CAIR KROM HASIL

Bab III Metodologi Penelitian

BATERAI BATERAI ION LITHIUM

JURNAL SAINS DAN SENI Vol. 2, No. 1, (2013) ( X Print) 1

LAPORAN AKHIR PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KAIN JUMPUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MEMBRAN KOMPOSIT KITOSAN-PVA

SINTESIS DAN UJI KEMAMPUAN MEMBRAN MIKROFILTRASI SELULOSA ASETAT DARI NATA DE COCO UNTUK PENYISIHAN KEKERUHAN PADA AIR ARTIFISIAL

Transkripsi:

KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 1, pp. 441-447, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 3 October 2014, Accepted 3 October 2014, Published online 10 October 2014 PEMURNIAN ETANOL SECARA MIKROFILTRASI MENGGUNAKAN MEMBRAN SELULOSA ESTER Agung Yanuar Pratama, Diah Mardiana (*), Ellya Indahyanti. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145 *Alamat korespondensi, Tel : +62-341-575838, Fax : +62-341-575835 Email: mdiah@ub.ac.id ABSTRAK Studi tentang pemurnian etanol secara mikrofiltrasi menggunakan membran selulosa ester telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode mikrofiltrasi dapat digunakan untuk meningkatkan kemurnian etanol, dan mengetahui pengaruh waktu filtrasi terhadap tingkat kemurnian etanol. Membran yang digunakan adalah mix-selulosa ester yang telah dikompaksi dengan sampel yang digunakan etanol 96%. Karakter membran yang digunakan dievaluasi berdasarkan hasil SEM dan spektrofotometri FT-IR. Mikrofiltrasi dilakukan hingga 120 menit pada tekanan 1 atm. Analisis hasil filtrasi didasarkan pada massa jenis dan indeks bias. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu filtrasi berpengaruh terhadap kemampuan membran menahan etanol, meskipun membran selulosa ester kurang sesuai untuk meningkatkan kemurnian etanol secara mikrofiltrasi. Kata Kunci : Etanol, Mikrofiltrasi, Selulosa Ester ABSTRACT Study of ethanol purification using ester cellulose membrane by microfiltration has been done. The purpose of this research were to determine whether the microfiltration can be used to improve the purity of ethanol, and to evaluate the effect of filtration time on the ethanol purity. Membrane used was compacted mixester cellulose, while sample used was 96%-ethanol. Membrane used was characterized based on SEM resulted and FTIR Spectrophotometry. Microfiltration up to 120 minutes at 1 atm has been conducted. The microfiltration products were analyzed by its density and refractive index. Although microfiltration time could affect the membrane capability of ethanol rejection, it showed that ester cellulose membrane less appropriate for increasing the ethanol purity by microfiltration. Keywords: Ethanol, Microfiltration, Ester Cellulose PENDAHULUAN Bioetanol, sebagai produk fermentasi, merupakan kelompok bahan bakar alternatif yang terus dikembangkan. Produk yang dihasilkan umumnya memiliki kemurnian kurang dari 10% oleh karena itu masih memerlukan pemekatan dan pemurnian. Pemurnian terutama ditujukan untuk mengurangi kadar air dengan cara destilasi sederhana. Namun campuran etanol dan air yang bersifat azeotrop menyebabkan cara ini hanya menghasilkan produk etanol dengan kemurnian 96-97% sehingga memerlukan proses destilasi azeotrop. Proses ini dinilai kurang ekonomis karena masih membutuhkan pelarut tambahan seperti benzene. Hal ini mendorong dikembangkannya teknik pervaporasi, suatu teknik pemurnian berbasis 441

membran tak berpori yang didasarkan pada perbedaan tekanan uap komponen [1]. Metoda sejenis pervaporasi adalah membran destilasi tetapi digunakan membran berpori. Kelemahan teknik ini adalah tidak dapat digunakan untuk membran yang peka terhadap temperatur tinggi. Oleh karenanya perlu dikaji kemungkinan pemisahan menggunakan membran berpori pada temperatur ruang seperti mikrofiltrasi (MF), ultrafiltrasi (UF), nanofiltrasi (NF), atau osmosis balik (RO). Pada penelitian ini teknik pemisahan yang dilakukan adalah MF, suatu metoda yang dapat dilakukan pada tekanan 1 atm dan temperatur ruang. Teknik pemisahan dengan MF telah digunakan untuk mengolah limbah cair tekstil, mengolah limbah pulp, dan limbah cair pabrik kelapa sawit [2]. Membran yang digunakan untuk mikrofiltrasi selain berpori juga mempunyai morfologi asimetrik dengan permukaan atas yang lebih rapat atau dens sehingga ukuran permukaan atas lebih kecil dan porositas permukaan lebih rendah. Salah satu contoh membran mikrofiltrasi yang banyak dijual di pasaran adalah selulosa ester. Selulosa ester bersifat semikristalin, tidak mudah larut dalam air walaupun polimer bersifat hidrofilik [3]. Efisiensi pemisahan teknik mikrofiltrasi ditentukan oleh fluks dan koefisien rejeksi membran terhadap etanol. Adanya proses pemisahan etanol-air akan berpengaruh terhadap beberapa sifat fisik campuran seperti indeks bias dan berat jenis, karenanya kedua sifat tersebut dapat menjadi tolok ukur hasil pemurnian. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh waktu filtrasi terhadap tingkat kemurnian etanol dan kemungkinan pemanfaatan teknik mikrofiltrasi untuk peningkatan kemurnian etanol. METODA PENELITIAN Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol teknis 96%-w sebagai sampel, etanol absolut, membran selulosa ester merk milipore Bedford, dan akuades. Alatalat yang diperlukan antara lain : Refraktometer digital, SEM (Scanning Electron Microscope) FEI type inspect, seperangkat alat mikrofiltrasi, spektrofotometri infra merah (FT-IR) Shimadzu 8400s, seperangkat alat gelas dan piknometer. Prosedur Karakterisasi Membran Selulosa Ester Menggunakan Mikroskop Elektron (SEM) Karakterisasi secara SEM digunakan untuk mengetahui keberadaan pori, penampang lintang membran serta ukuran pori. Ukuran pori ditentukan berdasarkan hasil analisis permukaan membran pada beberapa posisi. 442

Pengujian Swelling Membran Selulosa Ester Penentuan derajat swelling membran selulosa ester dilakukan dengan metode gravimetri. Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya cairan yang terjebak baik akuades maupun etanol. Membran dipotong menjadi 2 bagian kemudian ditimbang sehingga diperoleh berat kering, selanjutnya membran direndam 2 jenis pelarut yaitu etanol dan akuades kemudian ditimbang kembali setelah perendaman pada menit ke 30, 60, 90, dan 120. Derajat swelling dihitung menggunakan persamaan (1) [4]. Hasil pengamatan digunakan untuk mengetahui berat kesetimbangan sehingga diperoleh informasi jumlah etanol atau air yang terjebak dalam membran selulosa ester. Derajat Swelling = (1) keterangan : BK = Berat kesetimbangan BA = Berat awal Penentuan Fluks Akuades Membran Selulosa Ester Membran selulosa ester dengan diameter 3,8 cm dipasang dalam alat mikrofiltrasi, kemudian sebelum digunakan, terlebih dahulu dilakukan proses kompaksi selama 1 jam. Fluks membran ditentukan dengan menampung volume air yang tertampung selama 10 menit dan dihitung menggunakan persamaan (2) [3]: J = (2) keterangan : J = fluks (L/m 2.jam) A = Luas permukaan (m 2 ) V = volume permeat (L) t = waktu (jam). Mikrofiltrasi Etanol Menggunakan Membran Selulosa Ester Membran yang telah diketahui harga fluksnya selanjutnya digunakan untuk mikrofiltrasi etanol 96%-w. Percobaan ini dilakukan dengan variasi waktu 30, 60, 90 dan 120 menit pada tekanan 1 atm. Hasil mikrofiltrasi, baik permeat maupun konsentrat, dianalisis berdasarkan sifat fisik etanol yaitu massa jenis dan indeks bias. Data massa jenis kemudian digunakan untuk memperkirakan konsentrasi etanol dengan cara ekstrapolasi pada kurva 443

standar etanol, yaitu hubungan antara nilai massa jenis terhadap fraksi mol etanol. Konsentrasi etanol dalam permeat dan konsentrat dihitung dengan menggunakan persamaan (3) sehingga diperoleh harga koefisien rejeksi membran terhadap etanol. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakterisasi SEM Membran Selulosa Ester Morfologi permukaan dan keberadaan pori membran selulosa ester dianalisis menggunakan hasil foto SEM sesuai Gambar 1. (a) (b) Gambar 1. Foto SEM membran selulosa ester, (a) permukaan membran dengan perbesaran 10.000x, dan (b) penampang lintang membran dengan perbesaran 15.000x Berdasarkan Gambar 1a, tampak membran yang digunakan memiliki pori sehingga dimungkinkan digunakan untuk memisahkan senyawa berdasarkan ukuran molekulnya. Selain itu, membran ini memiliki pori yang rapat dan ukuran pori dengan distribusi yang relatif seragam. Beberapa pori kemudian diukur dan diperoleh diameter rata-rata pori adalah 0,218 µm, sehingga membran dapat digunakan untuk proses mikrofiltrasi. Penentuan Fluks Membran Selulosa Ester Fluks membran yang digunakan diukur baik untuk air maupun etanol 96%, masingmasing pada tekanan 1 atm. Hasil penentuan rata-rata fluks kedua jenis cairan diberikan pada Tabel 1. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa fluks membran untuk akuades adalah 1,6 kali lebih besar dibandingkan untuk etanol 96%. Sehingga akuades akan lebih mudah dipermeasi dibandingkan dengan etanol 96%. 444

Tabel 1. Fluks membran selulosa ester untuk akuades dan etanol 96% Cairan Fluks (L/m 2.jam) Akuades 429667 Etanol 96% 268500 Mikrofiltrasi Etanol Menggunakan Membran Selulosa Ester Mikrofiltrasi merupakan pemisahan dengan menggunakan membran akibat adanya gaya dorong gradien tekanan [5]. Pada percobaan ini proses dilakukan pada tekanan 1 atm sehingga dapat dilakukan pada tekanan normal. Hasil permeasi, baik permeat maupun konsentrat dianalisis berdasarkan massa jenis dan indeks bias. Rata-rata pengukuran massa jenis, baik untuk permeat maupun konsentrat, diekstrapolasi dalam kurva baku massa jenis terhadap fraksi mol etanol dengan persamaan : Y = - 0,171 X + 0,962 (3) dengan : Y = massa jenis X = fraksi mol etanol Selanjutnya dari harga fraksi mol dihitung kadar etanol dalam permeat dan konsentrat untuk memperoleh koefisien rejeksi membran terhadap etanol. Berikut disajikan kurva yang menghubungkan koefisien rejeksi, indeks bias permeat dan indeks bias konsentrat terhadap waktu filtrasi sesuai Gambar 2. Gambar 2. Profil filtrasi etanol menggunakan membran selulosa ester 445

Hasil pada Gambar 2. menunjukkan bahwa filtrasi selama 60 menit memberikan koefisien rejeksi yang paling tinggi meskipun nilainya rendah. Pola yang sama juga diperlihatkan dari harga indeks bias, baik untuk permeat maupun konsentrat. Indeks bias etanol adalah lebih tinggi dibanding air, semakin tinggi kadar etanol maka harga indeks bias cenderung akan lebih tinggi. Indeks bias konsentrat dari waktu ke waktu hingga 120 menit relatif tidak berubah, sedangkan untuk permeat setelah 60 menit mengalami peningkatan menunjukkan kadar etanol yang semakin tinggi. Namun pada saat 60 menit tampaknya kadar etanol dalam permeat adalah paling rendah ditunjukkan dengan indeks bias yang paling rendah. Bila dibandingkan, kandungan etanol dalam permeat adalah lebih tinggi dibandingkan dalam konsentrat ditandai dengaan indeks bias yang lebih tinggi dalam permeat. Dengan demikian kemungkinan etanol lebih cenderung untuk menembus membran. Partikel berukuran kecil akan melewati membran dan keluar bersama aliran permeat sedangkan partikel dengan ukuran besar tidak dapat melewati membran dan tertahan sebagai konsentrat [6]. Tampak bahwa meskipun laju alir air menembus membran lebih tinggi, namun etanol juga mampu menembus membran. Hal ini menunjukkan difusi pada mikrofiltrasi terjadi karena adanya kompetisi ukuran molekul air yang lebih kecil tetapi gradien konsentrasi etanol lebih tinggi. Konsentrasi etanol setelah filtrasi dibandingkan etanol 96%-w mengindikasikan adanya etanol yang teradsorpsi dalam membran dan kemungkinan terjadi swelling. Penentuan Derajat Swelling Uji sifat swelling membran selulosa ester dalam akuades dan etanol menunjukkan bahwa swelling dalam etanol mengalami kenaikan yang lebih besar dibandingkan dengan swelling dalam akuades. Hasil penelitian diberikan sebagai kurva pada Gambar 3. Pada proses perendaman di dalam akuades membran selulosa ester tidak mengalami perubahan berat yang signifikan dari menit ke 30 hingga menit ke 150. Sedangkan perendaman di dalam etanol mengalami peningkatan mulai dari menit ke 30 hingga menit ke 150 yaitu sebesar 2,4 hingga 3,4363 kali. Hal ini menunjukkan proses swelling belum mencapai kesetimbangan. Bila dibandingkan dengan berat awal membran selulosa ester, terdapat etanol yang terjebak di dalam membran selulosa ester sehingga mengakibatkan konsentrasi akhir etanol lebih rendah dibanding awal. Dengan demikian untuk pemurnian etanol diperlukan membran dengan sifat lebih hidrofob. 446

Gambar 3. Derajat swelling membran selulosa ester dalam etanol dan akuades KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa waktu filtrasi berpengaruh terhadap kemampuan membran menahan etanol. Penggunaan membran hidrofil kurang sesuai digunakan pada teknik mikrofiltrasi untuk meningkatkan tingkat kemurnian etanol. DAFTAR PUSTAKA 1. Zhang, S and Drioli, E., 1995, Pervaporation Membranes, Separation Science and Technology, 30(1) : 1-31. 2. Hanum, Farida., 2009, Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dari Unit Deoling Ponds menggunakan Membran Mikrofiltrasi, Thesis, Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara. 3. Mulder M., 1996, Basic Principles of Membrane Technology, Kluwer Academic Publishers, Netherland. 4. Tager, A., 1972, Physical Chemistry of Polimers, MIR Publisher, Moscow. 5. Wenten, I. G., 2001, Teknologi Membran Indrustrial, Institut Teknologi Bandung, Bandung. 6. Wenten, I G., 1999, Teknologi Membran Industri, Bandung 447