KESETIMBANGAN KIMIA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Keadaan setimbang adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PERCOBAAN I KESETIMBANGAN KIMIA DI DALAM LARUTAN PROGRAM STUDI S-1 KIMIA

KESETIMBANGAN KIMIA. Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I. SK+KD+Indikator Materi Evaluasi Referensi

Termodinamika dan Kesetimbangan Kimia

kimia KESETIMBANGAN KIMIA 2 Tujuan Pembelajaran

KELOMPOK 6 ( ENAM ) ADHI PERMANA ANASTASIA EVIRA EVANPHILO IBIE NORISA JUMALA RHOPI KLAWA

Kesetimbangan Kimia. Bab 4

MODUL II KESETIMBANGAN KIMIA

BAB III KESETIMBANGAN KIMIA. AH = 92 kj

REAKSI KESETIMBANGAN Reaksi dua arah

Kesetimbangan Kimia KIM 2 A. PENDAHULUAN B. REAKSI KESETIMBANGAN. α = KESETIMBANGAN KIMIA. materi78.co.nr. setimbang

A. ARTI KESETIMBANGAN B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN KESETIMBANGAN C. TETAPAN KESETIMBANGAN D. KESETIMBANGAN KIMIA DALAM INDUSTRI

MODUL III KESETIMBANGAN KIMIA

SMAN 1 MATAULI PANDAN

: Mempelajari kesetimbangan ion-ion dalam larutan D. Tinjauan Pustaka

A. KESEIMBANGAN DINAMIS

Ulben syariffudin Wahyuni Puspa Nilam. Mengetahui, Dosen penanggung jawab. Dra. Hj.Sumiati Side,M.Si (NIP )

LAPORAN PRAKTIKUM DINAMIKA KIMIA JUDUL PERCOBAAN : PENENTUAN LAJU REAKSI IODINASI ASETON DALAM SUASANA ASAM. Nama : SantiNurAini NRP :

KESETIMBANGAN. titik setimbang

H 2 O (l) H 2 O (g) Kesetimbangan kimia. N 2 O 4 (g) 2NO 2 (g)

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II TERMOKIMIA. Rabu, 2-April-2014 DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1:

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

HAND OUT KIMIA XI IPA BAB IV KESETIMBANGAN KIMIA

Laju Reaksi. Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I

Kesetimbangan Kimia. Tim Dosen Kimia Dasar FTP

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PERCOBAAN III KESETIMBANGAN REAKSI DAN ASAS LE CHATELIER

Ria Fitriani BAHAN AJAR KESETIMBANGAN KIMIA. Kesetimbangan Kimia 0

H 2 O (L) H 2 O (G) KESETIMBANGAN KIMIA. N 2 O 4 (G) 2NO 2 (G)

PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS MATERIAL LOKAL

Kesetimbangan Kimia. Chapter 9 P N2 O 4. Kesetimbangan akan. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

Tetapan Ionisasi Asam 03 Desember 2014 Wiji Dwi Utami Abstrak

c. Suhu atau Temperatur

Pengembangan Media Pembelajaran...( Luh Joni Erawati Dewi)

Laporan Praktikum Kimia Kesetimbangan

SOAL-SOAL KESETIMBANGAN KIMIA

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KIMIA DASAR (KD) KODE / SKS : KD / 3 SKS

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA LAJU REAKSI 24 MARET 2014

KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR

Soal Soal Kesetimbangan Kimia. Proses Haber-Bosch merupakan proses pembentukan atau produksi ammonia berdasarkan reaksi:

STOIKIOMETRI I. HUKUM DASAR ILMU KIMIA

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstual pada materi

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

Oleh. Dewi Candrawati

Lampiran 9. Kisi-Kisi Soal Kimia SwC Kelas XI

RIA FITRIANI BAHAN AJAR KESETIMBANGAN KIMIA. KESETIMBANGAN KIMIA 0

No Indikator Soal Valid

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Purwanti Widhy H, M.Pd. Laju Reaksi

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

kecuali . kecuali . kecuali

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

LAPORAN PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA DASAR. :4. Pengaruh Konsentrasi dan Suhu Pada Laju Reaksi. 6. John Peterson Serius

Jason Mandela's Lab Report

Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS

Waktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

kimia LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN

Lampiran 8. Dasar Pengembangan Kisi-Kisi Soal Kimia SwC Kelas XI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

Gambar 2.1 Reaksi Saponifikasi tripalmitin

PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

SILABUS. : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa.

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I KECEPATAN REAKSI. Kelompok V : Amir Hamzah Umi Kulsum

Soal Pilihan Ganda Berilah tanda silang pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!

BY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN KADAR KOEFISIEN DISTRIBUSI SELASA, 22 MEI 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II ENERGI KESETIMBANGAN FASA Sabtu, 19 April 2014

Lampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta

Laporan Kimia Fisik KI-3141

I. LARUTAN BUFFER. 1. Membuat Larutan Buffer 2. Mempelajari Daya Sanggah Larutan Buffer TINJAUAN PUSTAKA

Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK KI3141 PERCOBAAN M-2 PENENTUAN ORDE REAKSI DAN TETAPAN LAJU REAKSI. : Ricky Iqbal Syahrudin.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Fisika III Inversi Gula

PERCOBAAN VII PENENTUAN DAYA HANTAR SUATU SENYAWA

Difusi gas merupakan campuran antara molekul satu gas dengan molekul lainnya yang

Contoh Soal & Pembahasan Reaksi Kesetimbangan

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.

Termodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung?

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT

MAKALAH DISKUSI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM

KAJIAN KERANGKA BERPIKIR

DERAJAT KEASAMAN (ph)

Siswa diingatkan tentang struktur atom, bilangan kuantum, bentuk-bentuk orbital, dan konfigurasi elektron

MODUL I Pembuatan Larutan

PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER

BAB II KESETIMBANGAN KIMIA

Revisi BAB I PENDAHULUAN

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

PERCOBAAN 3 PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

SILABUS DAN PENILAIAN

Transkripsi:

KESETIMBANGAN KIMIA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Keadaan setimbang adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami perubahan, sebab zat-zat diruas kanan terbentuk dan terurai kembali dengan kecepatan yang sama. Keadaan kesetimbangan ini bersifat dinamis, artinya reaksi terus berlangsung dalam dua arah dengan kecepatan yang sama. Pada keadaan kesetimbangan tidak mengalami perubahan secara mikrokopis (perubahan yang dapat diamati atau diukur). Kesetimbangan kimia dibedakan atas kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen. Pada kesetimbangan homogen semua zat yang ada dalam sistem kesetimbangan memiliki fase yang sama ada dalam bentuk gas dan larutan. Di lingkungan sekitar kita sering terjadi reaksi kimia, baik secara kita sadari atau tidak. Pada dasarnya semua reaksi dapat kembali ke keadaan semula. Biasanya terjadi pada reaksi bolak-balik atau yang sering kita sebut dengan keadaan setimbang. Dalam beberapa percobaan beberapa reaksi dapat langsung direaksi kan menjadi reaktan kembali..dalam praktikum ini kita akan menetapkan hukum kesetimbangan kimia dan tetapan kesetimbangan dengan bantan alat spektrofotometer. Dalam pertanian, penerapan kesetimbangan berperan dalam pembuatan amoniak dengan proses Haber Bosch dan pembuatan asam sulfat menurut proses kontak. Amoniak sangat penting dalam bidang pertanian karena amoniak merupakan sumber nitrogen bagi tanaman. 2. Tujuan Praktikum Praktikum acara IV Kesetimbangan Kimia ini bertujuan untuk menentukan hukum kesetimbangan dan tetapan kesetimbangan kimia. 3. Waktu dan Tempat Praktikum acara IV ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 November 2012 pada pukul 07.00 10.00 WIB di Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. B. Tinjauan Pustaka

Kesetimbangan dalam larutan adalah keadaan ketika laju reaksi pembentukan ion dari molekulnya sama dengan laju reaksi pembentukan molekul dari ionnya. Pada saat reaktan berkurang laju reaksi maju menurun, sedang pada saat hasil reaksi bertambah dan laju reaksi balik naik. Pada saat reaksi maju sama dengan laju reaksi balik maka kesetimbangan kimia terjadi (Anonim, 2001). Hukum distribusi atau partisipasi dapat dirumuskan apabila suatu zat terlarut terdistribusi antara dua pelarut yang tidak dapat bercampur, maka pada suatu temperatur konstan antara kedua pelarut itu, dan angka banding distribusi ini tak bergantung pada spesi molekul lain apapun yang mungkin ada. Dalam kesetimbangan kimia, jika tekanan diperbesar sama dengan volume diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien-koefisien gas yang lebih kecil, dan jika tekanan diperkecil sama dengan volume diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien-koefisien gas yang lebih besar (Atkins, 1999). Kecepatan reaksi kimia pada suatu konstan sebanding dengan hasil kali konsentrasi zat yangbereaksi. Reaksi kimia bergerak menuju kesetimbangan yang dinamis, dimana terdapat reaktan dan produk, tetapi keduannya tidak lagi mempunyai kecenderungan untuk berubah. Kadang-kadang konsentrasi reaktan yang belum bereaksi di dalam campuran kesetimbangan, sehingga reaksi dikatakan reaksi yang sempurna. GN Lewis memperkenalkan besaran termodinamika baru yaitu keaktifan yang bias dipakai sebagai ganti antara konsentrasi zat yang dimaksud dengan suatu koefisien keaktifan (Syukri, 1999). Kesetimbangan adalah keadaan dimana reaksi berakhir dengan suatu campuran yang mengandung baik zat pereaksi maupun hasil reaksi. Hukum kesetimbangan adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat yang berada di ruas kanan dibagi hasil kali konsentrasi setimbang zat yang berada di ruas kiri, masingg-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya (Takeuchi, 2008). C. Alat. Bahan dan Cara Kerja

1. Alat a. Beker glass 50 ml b. Pipet c. Gelas ukur d. Tabung reaksi e. Spektrofotometer 2. Bahan a. Aquades b. Fe(NO3)3 0,2 M c. KCNS 0,002 M 3. Cara Kerja a. Menyediakan 5 tabung reaksi bersih (beri label no 1-5) b. Memasukkan 5 ml larutan KCNS 0,002 M tiap tabung c. Memasukkan dalam tabung 1 larutan Fe(NO3)3 0,2 M larutan dalam tabung 1 menjadi larutan standar d. Memasukkan larutan Fe(NO3)3 0,2 M 10 ml ke dalam baker glass 50 ml dan tambahkan aquades hingga volume larutan menjadi 25 ml (larutan A) e. Mengambil 5 ml larutan A dan masukkan ke dalam tabung 2. f. Memgambil 5 ml larutan A diatas dan masukkan ke dalam baker glass 50 ml, tambahkan aquades hingga volume 25 ml (larutan B) g. Mengambil 5 ml larutan perlakuan B, masukkan ke dalam tabung 3 h. Mengulangilangi langkah-langkah tersebut hingga tabung ke-5 berisi 5 ml larutan i. Menentukan konsentrasi larutan setiap tabung dengan spektrofotometer j. Mencari hubungan yang konstan, antara konsentrasi berbagai ion dalam keadaan setimbang dari masing-masing tabung reaksi. D. Hasil dan Analisis Pengamatan 1. Hasil Pengamatan Tabel 1.1 Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standart X (konsentrasi) Y (absorbansi) 0 0,000 1,5 0,187 3 0,302 4,5 0,551 6 0,702 7,5 0,827 Sumber : Laporan Sementara Tabel 1.2 Hasil Pengukuran absorbansi Larutan Sampel Tabung ke- Y (absorbansi) 5 0,044 4 0,053 3 0,187 2 0,719 Sumber : Laporan Sementara 2. Analisis Hasil Praktikum a. Persamaan Garis Regresi : a = 0,004 b = 0,112 x = 5 Y = a + bx = 0,004 + 0,112(5) = 0,56 (5 ; 0,56) Y = a + bx = 0,004 + 0,112(4) = 0,45 (4 ; 0,45) Y = a + bx = 0,004 + 0,112(3) = 0,34 (3 ; 0,34) Y = a + bx = 0,004 + 0,112(2) = 0,23 (2 ; 0,23) b.

Persamaan Garis Absorbansi : a = 0,004 b = 0,112 Y = a + bx = 0,004 + 0,112(0,044) = 0,0089 = 0,009 (0,044 ; 0,009) Y = a + bx = 0,004 + 0,112(0,053) = 0,0099 = 0,010 (0,053 ; 0,010) Y = a + bx = 0,004 + 0,112(0,187) = 0,0249 = 0,025 ( 0,187 ; 0,025 ) Y = a + bx = 0,04 + 0,112(0,719) = 0,845 = 0,85 (0,719 ; 0,85) E. Pembahasan dan Kesimpulan 1. Pembahasan Keadaan setimbang suatu reaksi dicapai bila kecepatan reaksi pembentuk zat-zat produk sama dengan kecepatan reaksi pembentukan zat-zat reaktan dan konsentrasi zat-zat tidak mengalami penambahan atau pengurangan. Dalam keadaan yang setimbang tidak terjadi perubahan secara makroskopis (perubahan dapat diamati dan diukur). Kesetimbangan kimia sifatnya dinamis, artinya reaksi terus berlangsung dalam dua arah yang berlawanan dengan kecepatan yang sama. Henry Louis Le Chateleir menyimpulkan pengaruh faktor luar terhadap kesetimbangan yang di kenal dengan azas Le Chatelier Jika terhadap suatu kesetimbangan dilakukan aksi-aksi tertentu, maka reaksi akan bergeser untuk menghilangkan pengaruh reaksi tersebut. Faktor yang mempengaruhi kesetimbangan adalah pengaruh konsentrasi, perubahan volume dan tekanan, perubahan suhu, dan pengaruh katalisator. Pengaruh konsentrasi pada pergeseran kesetimbangan apabila konsentrasi salah satu zat diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser kearah yang berlawanan dari zat tersebut, sebaliknya jika konsentrasi salah satu zat diperkecil maka akan bergeser kearah zat tersebut. Perubahan volume, pengaruh tekanan terhadap kesetimbangan reaksi hanya berlaku untuk sistem reaksi yang melibatkan gas. Jika tekanan diperbesar sama dengan volume diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien reaksi kecil dan sebaliknya jika tekanan diperkecil sama dengan volume diperbesar maka reaksi ekan bergeser ke arah koefisien besar. Perubahan suhu jika suhu dinaikkan akan bergeser ke

arah yang membutuhkan kalor, sebaliknya jika suhu diturunkan maka akan, sebaliknya jika suhu diturunkan maka akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor. Pengaruh katalisator, akan mempercepat tercapainya keadaan yang setimbang tetapi, tidak ikut bereaksi. Pada hasil pengamatan diperoleh nilai absorbansi larutan standart dari konsentrasi 0 sampai 7,5 adalah 0,000; 0,187; 0,302; 0,551; 0,702; 0,827. Hal ini berarti sesuai dengan teori yaitu bila kosentrasi semakin besar atau semakin pekat, maka nilai absorbansi semakin besar. Begitu juga sebaliknya. Bila kosentrasi larutan semakin encer, maka nilai absorbansinya semakin mengecil pula. 2. Kesimpulan Berdasarkan praktikum kesetimbangan kimia ini dapat disimpulkan bahwa : a. Dalam pengukuran absorbansi larutan standart jika konsentrasi naik maka nilai absorbansi juga akan naik. b. Dalam pengukuran larutan sampel pada tabung ke-5 nilai absorbansinya 0,044, tabung ke-4 nilai absorbansinya 0,053, tabung ke-3 nilai absorbansinya 0,187, tabung ke-2 nilai absorbansinya 0,713. c. Terdapat 4 faktor yang dapat mempengaruhi kesetimbangan yaitu : perubahan kosentrasi, perubahan suhu, perubahan tekanan dan volume, dan pengaruh katalisator. DAFTAR PUSTAKA Anonym. 2001. www.chm.davidson.edu/chemistryapplets. Atkins, P.W.1990. Kimia Fisika Jilid 2 Edisi Keempat, Penerbit Erlangga. Jakarta. Brady, James E. Chemistry Principles and Structure. John Willey & Sons. New York. Keenan. 1999. Kimia Untuk Universitas. Erlangga. Jakarta. Kleifelter. 2005. Kimia untuk Universitas. Erlangga. Jakarta. Mossom, Louis T. 1997. Chemistry Made Easy. Dell. New York.

Petrucci. H. 1995. Kimia Dasar, Prinsip, dan Terapan Modern. Erlangga. Jakarta. tsukardjo. 1990. Kimia Anorganik. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Tony, Bird. 1987. Kimia Fisika Untuk Universitas. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta