Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subjek

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang)

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE. n = Z 2 P (1- P)

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40

METODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE. Zα 2 x p x (1-p)

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

Gambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

METODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Karakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

LAMPIRAN 1 Tabel Karakteristik contoh Usia

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

KEBIASAAN MINUM, KEBUTUHAN CAIRAN DAN KECENDERUNGAN DEHIDRASI SISWI SEKOLAH DASAR PARAMITA RACHMA

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan

Bagan Kerangka Pemikiran "##

METODOLOGI. n = Z 2 (1-α/2) x σ 2 ε 2 x φ 2 n = x x n = 79 mahasiswi

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²

KEBIASAAN MINUM, KEBUTUHAN CAIRAN DAN KECENDERUNGAN DEHIDRASI SISWI SEKOLAH DASAR PARAMITA RACHMA

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL KUISIONER PENELITIAN

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi

rumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

Gambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI PENELITIAN

Karakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n =

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

KERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Disain dan Tempat Penelitian. Teknik Penarikan Contoh. di = di/d x 100

(jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial ekonomi

KEBIASAAN MINUM DAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA HAFIDUDIN

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

STUDI KEBIASAAN MINUM DAN HIDRASI PADA REMAJA DAN DEWASA DI DUA WILAYAH EKOLOGI YANG BERBEDA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh

PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU- ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. gizi tubuh berperan dalam media transportasi dan eliminasi produk sisa metabolisme.

METODE PENELITIAN 1 N

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

Transkripsi:

KERANGKA PEMIKIRAN Kebiasaan didefinisikan sebagai pola perilaku yang diperoleh dari pola praktek yang terjadi berulang-ulang. Kebiasaan makan dapat didefinisikan sebagai seringnya (kerap kalinya) makanan tertentu dipilih dan dikonsumsi seseorang pada jangka waktu tertentu. Kebiasaan minum merupakan sesuatu yang berhubungan dengan minum dan minuman seperti frekuensi minum, jenis minuman yang diminum, minuman kesukaan, minuman larangan, waktu minum, asal minuman, dan sebagainya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan dan kebiasaan minum, antara lain karakteristik sosial ekonomi keluarga yang meliputi besar keluarga, pendidikan, dan pekerjaan orangtua serta karakteristik contoh yang meliputi umur, ukuran tubuh (berat badan dan tinggi badan), jumlah uang saku untuk pengeluaran pangan. Kebiasaan makan dan kebiasaan minum akan mempengaruhi konsumsi pangan seseorang. Konsumsi pangan dapat mencerminkan intake energi. Selain itu, konsumsi pangan juga akan mempengaruhi intake cairan. Intake cairan merupakan seluruh cairan yang masuk ke dalam tubuh, baik yang berasal dari minuman maupun dari makanan. Pada dasarnya, jumlah cairan yang dibutuhkan oleh tubuh berbeda-beda antar individu. Kebutuhan cairan ini tergantung pada umur, jenis kelamin, aktivitas, suhu lingkungan, ukuran tubuh, serta kondisi kesehatan. Kebutuhan cairan juga dipengaruhi intake energi. Berdasarkan intake dan kebutuhan cairan dapat diketahui persentase tingkat konsumsi cairan. Apabila kebutuhan cairan tidak terpenuhi, akan menimbulkan dehidrasi. Kecenderungan dehidrasi dilihat berdasarkan tanda-tanda dehidrasi antara lain haus, lelah, kulit kering, bibir kering, mulut dan tenggorokan kering. Berikut merupakan gambar kerangka pemikiran hubungan intake dan kebutuhan cairan serta kecenderungan dehidrasi pada siswi sekolah dasar.

Karakteristik sosial ekonomi keluarga Karakteristik contoh Kebiasaan minum Kebiasaan makan Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake cairan Intake energi Kebutuhan cairan Persentase tingkat konsumsi cairan Kecenderungan dehidrasi Gambar 1 Kerangka pemikiran kebiasaan minum, kebutuhan cairan dan kecenderungan dehidrasi siswi sekola dasar Keterangan gambar : : variabel yang diteliti : variabel yang tidak diteliti : hubungan yang diteliti

METODE PENELITIAN Desain Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan wawancara mengenai kebiasaan minum, recall serta FFQ (Food Frequency Questionaire). Lokasi penelitian di Sekolah Dasar Polisi 4 Bogor. Penentuan sekolah yang dijadikan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan pertimbangan : sekolah memiliki jumlah siswi yang banyak, lokasi sekolah yang strategis, berada di tengah kota serta mudah dijangkau oleh peneliti. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei-Juni 2009. Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Contoh penelitian ini adalah siswi kelas 4 dan 5 SD Polisi 4 Bogor dengan kriteria sehat (tidak sedang menderita penyakit diare, ginjal, demam berdarah, serta radang tenggorokan). Jumlah populasi yaitu sejumlah 193 siswi Jumlah minimal contoh penelitian dihitung menggunakan formula estimasi of mean (Lemeshow et al. 1997) sebagai berikut : Keterangan : n (1.96) 2 x s 2 d 2 (1.96) 2 x (0.9) 2 (0.2) 2 77,8 (78 siswi) n = contoh penelitian s = standar deviasi konsumsi air pada remaja yaitu 900 ml (diperoleh dari Hardinsyah et al. 2009). d = jarak dari rata-rata konsumsi cairan populasi yang sesungguhnya yaitu 200 ml. Pengambilan contoh sebanyak 86 siswi dari keseluruhan populasi dilakukan secara acak dan bertanya kepada contoh apakah contoh sedang menderita penyakit diare, ginjal, demam berdarah serta radang tenggorokan pada saat wawancara. Apabila contoh sedang menderita salah satu dari penyakit tersebut, maka contoh langsung di drop out. Contoh yang diwawancarai pada penelitian ini berjumlah 90 contoh, namun terdapat empat contoh yang di drop out karena datanya tidak lengkap. Total contoh dalam penelitian ini berjumlah 86 contoh.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada contoh yang dilaksanakan sebelum jam masuk sekolah, pada saat istirahat, atau pada saat pulang sekolah. Data primer meliputi data karakteristik contoh seperti umur, jenis kelamin, tempat tinggal, ukuran tubuh (berat badan dan tinggi badan) serta uang saku untuk pengeluaran pangan. Berat badan contoh diperoleh dengan penimbangan menggunakan timbangan injak. Contoh diminta untuk berdiri di atas timbangan injak tanpa menggunakan sepatu atau tas. Pada saat penimbangan, badan contoh harus tegak, pandangan harus lurus ke depan, serta tidak boleh bersandar ke dinding. Nilai berat badan contoh dilihat dan dicatat oleh enumerator. Tinggi badan contoh diukur dengan microtoise yang ditempelkan pada dinding. Pada saat pengukuran tinggi badan, contoh diminta untuk berdiri tanpa menggunakan sepatu, badan contoh harus tegak, serta pandangan harus lurus ke depan. Data berat badan dan tinggi badan selanjutnya digunakan untuk menghitung kebutuhan cairan dengan menggunakan rumus Grant & DeHoog (1999) yang diacu dalam Mahan K. & Escott-Stump (2004). Data jumlah uang saku akan diperoleh dengan menanyakan kepada contoh jumlah uang saku yang diberikan oleh orangtua contoh dalam satu hari untuk pengeluaran pangan. Data yang selanjutnya dikumpulkan adalah data karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh yang meliputi besar keluarga, pekerjaan ayah, serta pendidikan ayah. Data besar keluarga ditanyakan secara langsung kepada contoh, sedangkan data pendidikan dan pekerjaan orangtua diperoleh dari data sekunder yang terdapat di sekolah. Data kebiasaan minum contoh sehari-hari (selama seminggu terakhir) diperoleh dari FFQ (Food Frequency Questionaire) yang dilakukan pada hari sekolah (hari aktif). Saat pengisian FFQ ditanyakan jenis minuman yang dikonsumsi, merk minuman (khusus untuk minuman kemasan) serta banyaknya minum. Untuk mempermudah ketika menanyakan jumlah minuman yang diminum contoh digunakan alat bantu berupa gelas minuman dalam kemasan ukuran 240 ml sebagai standar. Data kebiasaan minum saat di sekolah diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada contoh. Contoh diberikan pertanyaan mengenai

minuman kesukaan, minuman larangan, frekuensi minum, waktu minum, asal minum dan sebagainya. Masing-masing pertanyaan terdiri atas beberapa pilihan jawaban, contoh diminta untuk memilih satu jawaban untuk pertanyaan yang tertutup dan mengisi jawaban untuk pertanyaan yang terbuka. Data intake cairan baik yang berasal dari minuman maupun dari makanan diperoleh dengan metode recall selama 1x24 jam yang dilaksanakan pada hari sekolah. Recall 1x24 jam dilakukan dengan menanyakan jenis serta jumlah makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh contoh selama 24 jam terakhir. Kecenderungan dehidrasi dilihat dari tanda-tanda dehidrasi. Tanda-tanda dehidrasi tersebut antara lain haus, lelah, kulit kering, mulut dan tenggorokan kering (AFIC 2000). Pengumpulan data mengenai kecenderungan dehidrasi dilakukan dengan menanyakan secara langsung apakah dalam seminggu terakhir contoh pernah mengalami tanda-tanda dehidrasi seperti seperti haus, lelah, kulit kering, serta mulut dan tenggorokan kering. Bentuk pertanyaan mengenai tanda-tanda dehidrasi berupa pertanyaan dengan pilihan jawaban ya dan tidak. Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan program komputer Microsoft Office Excel dan SPSS 13 for Windows. Proses pengolahan meliputi coding, entry dan analisis. Data primer mengenai karakteristik contoh dianalisis secara statistik deskriptif. Jumlah uang saku contoh dalam satu bulan dikategorikan berdasarkan data jumlah uang saku yang terkecil, rata-rata serta uang saku yang terbesar yang diperoleh dari hasil wawancara. Data berat badan dan tinggi badan contoh digunakan untuk menghitung kebutuhan cairan masing-masing contoh dengan rumus Grant & DeHoog (1999) yang diacu dalam Mahan K. dan Escott-Stump (2004). sebagai berikut : 100 ml/kg untuk 10 kg BB pertama 50 ml/kg untuk 10 kg BB selanjutnya 20 ml/kg untuk BB selanjutnya (untuk usia < 50 tahun) atau 15 ml/kg untuk BB selanjutnya (untuk usia > 50 tahun). Selain itu, kebutuhan air juga dihitung dengan rekomendasi dari dari The National Research Council (NRC) diacu dalam Sawka M et al. (2005) yaitu 1 ml/ kkal untuk anak-anak dan dewasa.

Perhitungan kebutuhan cairan berdasarkan The National Research Council (NRC) diacu dalam Sawka M et al. (2005) didasarkan pada angka kebutuhan energi contoh. Adapun kebutuhan energi contoh dihitung dengan rumus sebagai berikut : Kebutuhan energi = AMB X Fa Keterangan : AMB : Angka Metabolisme Basal menurut FAO/WHO/UNU (1985) (untuk anak perempuan umur 10-18 tahun = ((12,2 x berat badan) + 746) Fa : Faktor aktivitas (tidak terikat di tempat tidur = 1,3) Data berat badan, tinggi badan serta umur juga digunakan untuk menghitung status gizi contoh. Pengukuran status gizi contoh dilakukan menggunakan Anthro Plus (WHO 2007). Pengukuran status gizi anak umur diatas lima tahun sampai 19 tahun diukur dengan perbandingan indeks massa tubuh terhadap umur (IMT/U) (WHO 2007). Status gizi contoh dibedakan menjadi 6 kategori, yaitu severe obese (>+3SD), obese (+2<SD<+3), overweight (+1<SD<+2), normal (-2<SD<+1), underweight (kurus) (-2<SD<-3) dan severe underweight (sangat kurus) (< -3SD) (WHO 2007). Data karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh dikelompokkan menjadi beberapa variabel dan dianalisis secara statistik deskriptif. Besar keluarga contoh dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu keluarga kecil dengan jumlah anggota 4 orang, keluarga sedang dengan jumlah anggota 5-6 orang, serta keluarga besar dengan jumlah anggota 7 orang (Hurlock 1980). Pendidikan orangtua contoh dikelompokkan menjadi beberapa kategori berdasarkan hasil wawancara. Data kebiasaan minum contoh sehari-hari yang diperoleh dari FFQ dikategorikan menjadi empat yaitu tidak pernah (0 kali per minggu), jarang (1-3 kali per minggu), kadang-kadang (4-6 kali per minggu) dan sering (>6 kali per minggu). Data kebiasaan minum contoh saat di sekolah dianalisis secara statistik deskriptif. Data intake cairan meliputi intake cairan yang berasal dari minuman dan makanan. Intake cairan yang berasal dari makanan dikonversikan kedalam kandungan air dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) 2009. Konversi ini dihitung dengan rumus (Hardinsyah dan Briawan 1994) sebagai berikut : KGij = (Bj/100) x Gij x (BDDj/100)

Keterangan : KGij : kandungan air dalam bahan makanan j Bj : berat makanan j yang dikonsumsi (gram) Gij : kandungan air dalam 100 gram BDD bahan makanan j BDDj : bagian bahan makanan j yang dapat dimakan Intake cairan yang berasal dari minuman pada hasil recall disesuaikan dengan jenis dan jumlah minuman yang diperoleh dari hasil FFQ. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya perbedaan data antara recall dengan FFQ. Total intake cairan merupakan jumlah cairan dari minuman dan cairan yang berasal dari makanan. Adapun rumus untuk menghitung total intake cairan adalah sebagai berikut. Total intake cairan = cairan dari minuman + cairan dari makanan Persentase tingkat konsumsi cairan diperoleh dengan membandingkan intake cairan dari minuman dan makanan dengan kebutuhan cairan pada masing-masing contoh. Tanda-tanda yang umum terjadi pada dehidrasi adalah haus, lelah, kulit kering, mulut dan tenggorokan kering (AFIC 2000). Pada proses entry data masing-masing jawaban pada pertanyaan mengenai status hidrasi akan diberikan nilai 1 untuk jawaban ya dan nilai 0 untuk jawaban tidak. Apabila contoh mengalami minimal tiga diantara tanda tersebut, maka contoh dikategorikan mengalami dehidrasi ringan. Apabila contoh mengalami kurang dari tiga tanda-tanda fisik tersebut maka dikategorikan tidak mengalami dehidrasi. Hubungan antara persentase tingkat konsumsi cairan dengan kecenderungan dehidrasi dianalisis menggunakan Uji Chi Square, hubungan antara intake energi dengan persentase tingkat konsumsi cairan dianalisis menggunakan Uji Korelasi Pearson.

Definisi Operasional Uang saku adalah jumlah uang yang diterima contoh per hari yang digunakan untuk pengeluaran pangan. Pendidikan orangtua merupakan jenjang pendidikan formal yang ditempuh oleh ayah dan ibu contoh yang dikategorikan menjadi tidak tamat SD, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Pekerjaan orangtua adalah jenis pekerjaan yang dilakukan oleh orangtua contoh untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang meliputi petani, buruh, wiraswasta, PNS dan lain-lain. Konsumsi pangan adalah keseluruhan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh seseorang. Kebiasaan minum adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan minum dan minuman seperti frekuensi minum, jenis minuman yang diminum, minuman kesukaan, minuman larangan, waktu minum, asal minuman, dan sebagainya. Minuman adalah cairan yang ditelan atau diminum, biasanya dengan menggunakan gelas, kecuali yang ada isinya seperti es campur, es buah, es kacang hijau, dan sebagainya. Minuman larangan dalah minuman yang dilarang diminum oleh orangtua, dokter atau guru contoh. Minuman kemasan adalah minuman yang dikemas, dapat diminum secara langsung tanpa melalui proses pembuatan terlebih dahulu. Minuman non kemasan adalah minuman yang dibuat secara sederhana, dalam skala rumah tangga. Es blender adalah minuman yang pembuatannya dengan diblender terlebih dahulu dan ditambah meses atau keju dalam penyajiannya (Pop ice). Jus buah adalah minuman yang berasal dari buah, baik yang pembuatannya menggunakan blender ataupun alat peras misalnya pada pembuatan es jeruk. Sirup adalah minuman berwarna, tanpa mengandung soda seperti Marjan, ABC, Ale-ale, Frutang, dan sebagainya. Soft drink adalah minuman yang mengandung soda seperti Coca Cola, Fanta, Sprite, Pepsi, dan sebagainya.

Dehidrasi adalah suatu kondisi dimana jumlah cairan yang keluar melalui urin, keringat, feses, dan sebagainya lebih banyak dibandingkan jumlah air yang masuk tubuh. Haus adalah suatu kondisi dimana seseorang merasa ingin minum, mulut dan tenggorokan terasa kering. Intake cairan adalah seluruh cairan yang masuk ke dalam tubuh, baik yang berasal dari minuman maupun dari makanan. Kebutuhan cairan adalah jumlah cairan yang dibutuhkan oleh masing-masing individu (ditentukan dengan rumus Grant and DeHoog (1999) yang diacu dalam Mahan K. dan Escott-Stump (2004) dan rekomendasi The National Research Council (NRC) diacu dalam Sawka M et al. (2005). Persentase tingkat konsumsi cairan adalah perbandingan antara intake cairan yang berasal dari makanan dan minuman dengan kebutuhan cairan masing-masing contoh. Tanda-tanda dehidrasi adalah tanda-tanda yang dapat dilihat atau dirasakan oleh contoh tanpa melalui pemeriksaan laboratoris akibat kurangnya intake caiaran. Kecenderungan dehidrasi adalah kondisi dimana contoh mengalami dehidrasi ringan atau tidak dehidrasi berdasarkan tanda-tanda dehidrasi antara lain haus, lelah, bibir kering, mulut kering dan tenggorokan kering.