BAB II KERANGKA TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan. keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan".

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 7 KONSEP STRATEGI

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGERTIAN DAN KONSEP STRATEGI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Dan Penelitian Terdahulu. diambil dari beberapa pilihan strategi yang ada, dan siap

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB II KERANGKA TEORI. dasar busy yang berarti sibuk dalam konteks individu, komunitas, ataupun

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Advertising Project Management

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

Strategi Korporasi, Strategi Unit Bisnis, dan Rencana Pemasaran

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

Manajer strategik (lanjutan) Jenis strategi-meet-8

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, atau organisasi, makin kompleks pula bentuk, jenis dan sifat

Bagaimana suatu perusahaan menggunakan sistem informasi untuk menunjang strategisnya

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KERANGKA TEORI

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

Pengambilan Keputusan dalam Menetapkan Strategi Persaingan Usaha Laundry di Dukuh Kupang Surabaya dengan Menggunakan Analisa SWOT

Bab 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN. lihat lebih jauh, maka tidak sulit menjadi wiraswasta. Asalkan diketahui dan paham

BAB II KERANGKA TEORI. Strategi sebagai sebuah kosa kata pada mulanya berasal dari bahasa Yunani,

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).

BAB 2 TELAAH PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Analisis lingkuangan internal Pertemuan 3 MANAGEMEN STRATEGIK

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil, diawali dengan krisis

Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH

Transkripsi:

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Istilah startegi berasal dari kata Yunani, strategia (stratus = militer dan ag= memimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seseorang jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi jaman dulu yang sering diwarnai perang, dimana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi juga diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Konsep strategi militer seringkali diadaptasi dan diterapkan didalam dunia bisnis, misalnya konsep Sun Tzu, Hannibal. Dalam konteks bisnis strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi. Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi situasi berikut : 1. Sumber daya yang dimiliki terbatas 2. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi 3. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi 4. Keputusan keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu

5. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif. (Jian dalam Fandy Tjiptono, 2010). Strategi (Solihin 2012:24) didefenisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan. Sejalan dengan perkembangan konsep manajemen strategik, strategi tidak hanya didefenisikan sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep manajemen strategik mencakup juga penetapan berbagai tujuan itu sendiri yang diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan kompetitif perusahaanya. Menurut Porter dalam Solihin (2012:25) tujuan utama pembuatan strategi oleh perusahaan adalah agar perusahaan mampu menghadapi perubahan lingkungan dalam jangka panjang. 2.1.2 Strategi Bisnis Strategi bisnis adalah kebijakan-kebijakan dan garis-garis pedoman yang menentukan cara sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah industry dan khususnya cara perusahaan untuk membentuk keunggulan bersaing (Grant, 2002:31). Strategi bisnis adalah strategi yang menekankan pada peningkatan dari posisi kompetitif dari produk atau jasa perusahaan dalam industry yang spesifik atau segmen pasar yang dilayani oleh unit bisnis tersebut (Wheelen dan Hunger, 2011:13). Menurut Tjiptono (2010:4) Pada dasarnya strategi level unit bisnis berupaya menentukan pendekatan yang sebaiknya digunakan oleh suatu bisnis terhadap pasarnya dan bagaimana melaksanakan pendekatan tersebut dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan dalam kondisi pasar tertentu.

Ada tiga macam strategi yang dapat digunakan pada strategi tingkat bisnis ini, yaitu strategi keunggulan biaya, strategi diferensiasi dan strategi fokus. Strategi fokus itu sendiri terdiri dari fokus biaya dan fokus diferensiasi. Pada tingkat bisnis, strategi bersifat departemental. Strategi pada tingkat ini dirumuskan dan ditetapkan oleh para manajer yang diserahi tugas dan tanggung jawab oleh manajemen puncak untuk mengelola bisnis yang bersangkutan. Strategi yang diterapkan pada unit bisnis sering disebut dengan generic strategy Strategi bisnis (business Strategy) merupakan strategi yang dibuat pada level unit bisnis dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa perusahaan di dalam suatu industri atau segmen pasar tertentu (Solihin 2012:196). Strategi bisnis sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, seperti strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan. Pengembangan perencanaan pada level bisnis mencakup, sebagai berikut: a. Tujuan jangka panjang dari unit bisnis. b. Pembuatan strategi dan struktur pengendalian pada bisnis 2.1.3 Jenis-Jenis Strategi pada Unit Bisnis Strategi pada tingkat bisnis bertujuan untuk mengembangkan suatu bisnis yang akan memungkinkan perusahaan memperoleh keuanggulan kompetitif atas pesaingnya dalam suatu pasar atau industri. Porter dalam Solihin (2012:196) menyebutkan ada tiga strategi pada unit bisnis, yaitu:

a. Kepemimpinan biaya (Cost Leadership) Strategi ini dipilih oleh perusahaan yang memiliki cakupan persainagn (competitive scope) yang luas. Dalam strategi ini perusahaan berusaha mencapai biaya paling rendah dibanding perusahaan lain yang berada dalam satu industri. Keunggulan biaya perusahaan dapat berasal dari penerapan teknologi produksi yang tepat, memiliki akses terhadap bahan baku yang lebih mengguntungkan dibanding pesaing, dan sebagainya. Manfaat yang diperoleh dari penerapan strategi ini adalah menghambat masuknya pesaing potensial yang ingin memasuki industri yang sama. b. Diferensiasi (Differentiation) Perusahaan yang memilih strategi ini harus berusaha untuk memiliki keunikan pada dimensi tertentu dari produk yang mereka hasilkan, dimana keunikan tersebut dianggap bernilai bagi jonsumen. Diferensiasi yang dilakukan oleh perusahaan dapat berasal dari produk itu sendiri, sistem pengataran pesanan, pendekatan pesaran, dan sebagainya. c. Fokus (Focus) Perusahaan akan memilih satu atau beberapa kelompok segmen dalam suatu industri kemudian mereka akan mengembangkan strategi yang sesuai untuk segmen tersebut yang tidak bisa dilayani dengan baik oleh pesaing lain yang memiliki cakupan pasar lebih luas. Strategi fokus terbagi dua jenis yaitu fokus pada biaya (cost focus) dan fokus pada diferensiasi (differentiation focus). Perusahaan yang berfokus pada biaya akan berusaha untuk meraih pelanggan yang memiliki kebutuhan akan produk dengan biaya lebih rendah dalam suatu

industri yang tidak dapat dilayani dengan baik oleh perusahaan lain yang memiliki cakupan pasar lebih luas. Sedangkan perusahaan yang berfokus pada diferensiasi akan berusaha meraih pelangan yang tidak terlayani dengan baik oleh perusahaan lain dengan cara menawarkan produk atau layanan yang berbeda dengan pesaing. 2.2 Pengembangan Usaha Kecil Menurut Hunger & Wheelen, (2003:502), perusahaan kecil adalah perusahaan yang dimiliki dan dikelola secara mandiri serta tidak dominan dalam operasinya. Pada tahap awal usaha, perkembangan yang ditunjukkan oleh perusahaan dengan peningkatan volume penjualan. Peningkatan volume penjualan tersebut merupakan bekal usaha jangka panjang untuk memperoleh usaha yang lebih besar lagi (Gitosudarmo, 2001:20). Secara lebih rinci, Hunger dan Wheelen (2003:514) memaparkan tahap perkembangan perusahaan kecil, yaitu: 1. Tahap Eksistensi Pada tahap ini, perusahaan menghadapi masalah dalam mendapatkan pelanggan dan menyediakan produk dan jasa yang ditawarkan. Struktur organisasi masih sederhana. Wirausahawan mengerjakan semuanya dan mengkoordinasi bawahan secara langsung. 2. Tahap Kelangsungan Hidup Pada tahap ini, perusahaan mulai dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Hal ini tercermin dari peningkatan volume penjualan produk. Struktur organisasi masih sederhana, tetapi perusahaan sudah memiliki manajer penjualan yang ditugaskan oleh pemilik.

3. Tahap Sukses Pada tahap ini, perusahaan telah mencapai tingkatan dimana perusahaan tidak hanya mendapat untung, tetapi juga menghasilkan aliran kas yang cukup untuk diinvestasikan kembali. Struktur organisasi pada tahap ini berubah menjadi struktur organisasi fungsional. 4. Tahap Tinggal Landas Pada tahap ini perusahaan tumbuh secara cepat. Pendiri harus mendelegasikan tugas kepada manajer profesional. Tahap ini adalah tahap transisi dari perusahan kecil menjadi perusahaan besar. 5. Tahap Kematangan Sumber Daya Pada tahap ini, perusahaan telah mencapai posisi dan karakteristik perusahaan besar. Perusahaan mungkin masih berukuran kecil sampai sedang, tetapi telah dikenal sebagai perusahaan yang diperhitungkan dalam industri. 2.3 Analisis SWOT (Strenght Weakness Opportunity Threas). 2.3.1 Pengertian Analisis SWOT (Strenght Weakness Opportunities Threats). Analisis SWOT adalah keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan (Kotler 2009:51).Analisis SWOT merupakan alat analisis situasional yang banyak digunakan perusahaan dalam melakukan formulasi strategi (Solihin 2012: 164).Analisi strategi ini mengahruskan para manger strategis untuk menemukan peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal. Dari hasil analisis SWOT akan diperoleh strategi alternatif perusahaan untuk

membantu manajer strategis memutuskan kearah mana perusahaan dapat tumbuh dan berkembang. Setiap perusahaan harus melakukan analisis SWOT agar mampu memenangkan persaingan bisnis. Tanpa memliki strategi yang baik, maka usaha tersebut akan mengalami kemerosotan. Dalam merumuskan strategi jangka panjang, perusahaan perlu melakukan analisis SWOT. Dalam analisis ini diagnosis terhadap faktor-faktor lingkungan internal dan faktor-faktor lingkungan eksternal perlu dilakukan secara intensif.faktor-faktor internal perusahaan di identifikasi oleh kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya sedangkan keadaan eksternalnya ditentukan oleh peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang berada dalam lingkungan bisnisnya.rencana strategik didesain atas dasar memaksimalkan kekuatan (strength) yang ada dan peluang (opportunity) yang secara simultan mengatasi, mengelakkan dan meminimalisasikan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat). 2.3.2 Pengertian Strenght ( kekuatan) Strenght (kekuatan) adalah faktor-faktor internal positif yang berperan terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai misi, cita-cita dan tujuan organisasi (Zimmerer, 2002:42). Defenisi tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki faktor-faktor yang dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.faktor-faktor ini harus benar-benar diketahui oleh perusahaan agak tidak salah dalam merancang strategi dalam mencapai visi perusahaan.

2.3.3 Pengertian Weakness ( kelemahan) Weakness (kelemahan) adalah faktor-faktor internal negative yang merintangi kemampuan perusahaan untuk mencapai misi, cita-cita dan tujuan (Zimmerer, 2002;42). Kelemahan dari sebuah perusahaan hendaknya dapat diminimalisir, karena apabila kelemahan ini lebih dominan dari kekuatan maka perusahaan tidak akan survive dalam persaingan bisnis. Dengan kata lain perusahaan harus mampu mengidentifikasi kelemahannya sedini mungkin agar dapat meminimalkan kelemahan tersebut dan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki. 2.3.4 Pengertian Opportunity (peluang) Opportunity (peluang) adalah opsi-opsi eksternal positif yang dapat dimanfaatkan oleh suatu bisnis untuk mencapai misi, cita-cita dan tujuan (Zimmerer, 2002:43).Peluang merupakan lingkungan luar perusahaan sehingga perusahaan tidak dapat menghilangkan atau menciptakan sebuah peluang.perusahaan hanya dapat mencari informasi mengenai peluang-peluang yang ada dipasar.perusahaan yang dapat melihat dan memanfaatkan peluang dan memenangkan persaingan dalam dunia bisnis.oleh sebab itu, setiap perusahaan hendaknya memiliki informasi yang aktual dan akurat mengenai perkembangan dunia bisnis. 2.3.5 Pengertian Threat (ancaman) Threat (ancaman) adalah kekuatan-kekuatan luar negatif yang merintangi kemampuan perusahaan untuk mencapai misi, cita-cita dan tujuan (Zimmerer, 2002:44). Setiap perusahaan akan menghindari ancaman yang ada, karena ancaman

merupakan hal yang dapat menggagalkan tujuan perusahaan. Dengan kata lain setiap perusahaan akan berusaha dan bahkan mungkin menghilangkan ancaman. Akan tetapi ancaman dalam dunia bisnis tidak dapat dihilangkan atau dihindari. Sebuah ancaman hanya dapat diminimalkan dengan kekuatan ( strength) yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang mampu menghadapi ancaman dan dapat bertahan maka akan menjadi pemenang dalam persaingan bisnis. 2.4 Fungsi SWOT( Strenght Weakness Opportunity Threat ) Menurut Ferrel dan Harline ( 2005 ), fungsi dari analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan volume penjualan perusahaan. 2.5 Analisis Lingkungan Internal SWOT Analisis lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dankelemahan) yang ada di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalampengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Variabel-variabel tersebut membentuk suasana dimana pekerjaan dilakukan (Hunger dan Wheelen, 2003).Menurut Dirgantoro (2004), lingkungan internal terdiri dari komponen-komponen atau

variabel lingkungan yang berasal atau berada di dalam organisasi/perusahaan atau berada di dalam jangkauan intervensi mereka. Karena sifatnya yang berasal dari dalam organisasi, maka organisasi/perusahaan lebih memiliki bargain value untuk berkompromi atau menyiasati komponen-komponen yang berada di dalam lingkungan internal. Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam berbagai bidang fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua bidang. Kekuatan suatu perusahaan yang tidak dapat dengan mudah ditandingi atau ditiru oleh pesaing disebut kompetensi pembeda (David, 2004). Pendekatan fungsional diperlukan untuk menganalisis lingkungan internal perusahaan. Menurut David (2004), bidang fungsional yang menjadi variable dalam analisis internal adalah : 1. Manajemen Manajemen merupakan suatu tingkatan pengaturan organisasi yang mencakup sistem pemasaran, produksi, pengolahan sumber daya manusia dan keuangan. Fungsi manajemen terdiri atas lima aktivitas dasar, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penunjukan staf dan pengendalian. 2. Pemasaran Menurut Kotler (2007), pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan David (2004), mendefinisikan pemasaran sebagai proses menetapkan, mengantisipasi, menciptakan dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk dan jasa. Tujuan pemasaran adalah mengetahui

dan memahami pelangggan sebaik mungkin, sehingga produk atau jasa itu sesuai dengan keinginan pelanggan. Ada sembilan fungsi pemasaran, yaitu analisis pelanggan, pembelian sediaan, penjualan produk/jasa, perencanaan produk, penetapan harga, disribusi, riset pemasaran,analisis peluang dan tanggung jawab sosial.pemahaman terhadap fungsi pemasaran dapat membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pemasaran. 3. Keuangan Kondisi keuangan sering dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik dariposisi bersaing perusahaan dan daya tarik keseluruhan bagi investor. Menetapkan kekuatan keuangan organisasi dan kelemahan amat penting untuk merumuskan strategi secara efektif. Faktor-faktor keuangan sering mengubah strategi yang ada dan mengubah rencana implementasi. 4. Produksi/Operasi Fungsi produksi/operasi dari suatu usaha terdiri dari semua aktivitas yang mengubah masukan menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi/operasi menangani masukan, pengubahan dan keluaran yang bervariasi antara industri dan pasar. Manajemen produksi/operasi terdiri dari lima fungsi atau bidang keputusan, yaitu proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu. Kekuatan dan kelemahan dalam lima fungsi produksi tersebut dapat berarti sukses atau gagal dari suatu usaha. 5. Sumber Daya Manusia Menganalisis kemampuan sumber daya manusia yang ada, baik ditingkat manajemen dan tenaga kerja. Setiap faktor sumber daya dan karyawan dapat menambah kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan dan berhubungan dengan

penerimaan, penyeleksian, penilaian motivasi serta mempertahankan jumlah dan tipe pekerja yang dibutuhkan. Sumber daya manusia atau karyawan adalah aset yang sangat berharga bagi suatu bentuk usaha, karena mereka adalah orang-orang yang menentukan kelangsungan usaha maka perlu menghormati hak-hak sebagai karyawan. 2.6 Analisis Lingkungan Eksternal SWOT Analisis lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel (peluang danancaman) yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek dalam manajemen puncak.variabel-variabel tersebut membentuk keadaan dimana organisasi ini hidup (Hunger dan Wheelen, 2003). Analisis lingkungan eksternal menekankan pada pengenalan dan mengevaluasi kecenderungan pada peristiwa yang di luar kendali sebuah perusahaan. Analisis lingkungan eksternal mengungkapkan peluang kunci dan ancaman yang dihadapi suatu organisasi, sehingga manajer dapat merumuskan strategi untuk memanfaatkan peluang dan menghindari/mengurangi dampak ancaman. Tujuan analisis lingkungan eksternal adalah untuk mengembangkan daftar terbatas peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan dan ancaman yang harus dihindari. Analisis lingkungan eksternal tidak bertujuan mengembangkan daftar panjang dan lengkap dari setiap faktor kemungkinan yang dapat mempengaruhi bisnis, sebaliknya ia ditujukan untuk mengenali variabel kunci yang menawarkan respon yang dapat dilakukan. Perusahaan harus mampu menjawab baik dengan menyerang maupun bertahan terhadap faktorfaktor dengan merumuskan strategi yang memanfaatkan peluang eksternal atau meminimalkan ancaman dampak potensial (David, 2004).

Menurut David (2004), kekuatan eksternal dibagi menjadi lima kategori besar, yaitu : 1. Kekuatan Ekonomi Kondisi ekonomi suatu daerah atau Negara dapat mempengaruhi iklim bisnis suatu perusahaan.semakin buruk kondisi ekonomi, semakin buruk pula iklim berbisnis. Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat hendaknya bersamasama mempertahankan bahkan meningkatkan kondisi ekonomi daerahnya menjadi lebih baik lagi, agar perusahaan dapat bergerak maju dalam usahanya. Beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam menganalisis ekonomi suatu daerah atau negara adalah : siklus bisnis,ketersediaan energi, inflasi, suku bunga, investasi, hargaharga produk dan jasa,produktivitas dan tenaga kerja (Umar, 2003). 2. Kekuatan Sosial, Budaya dan Demografi Perubahan sosial, budaya, demografi dan lingkungan praktis mempunyai dampak besar pada semua produk, jasa, pasar dan pelanggan. Organisasi kecil,besar, mencari laba dan niralaba di semua industri dikejutkan serta ditantang oleh peluang dan ancaman yang muncul dari perubahan dalam variabel sosial, budaya, demografi maupun lingkungan. 3. Kekuatan Politik, Pemerintah dan Hukum Arah, kebijakan dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting bagi para pengusaha untuk berusaha. Beberapa hal utama yang perlu diperhatikan agar bisnis dapat berkembang dengan baik, adalah sebagai berikut: (1) undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan; (2) peraturan tentang perdagangan luar negeri;

(3) stabilitas pemerintahan ; (4) peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja ; (5) sistem perpajakan. 4. Kekuatan Teknologi Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan strategi. Kemajuan teknologi secara dramatis dapat mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses manufaktur, praktek pemasaran dan posisi bersaing. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, menghasilkan perkembangan produk baru dan lebih baik, mengubah posisi biaya bersaing relatif dalam suatu industry dan membuat produk serta jasa yang sudah ada ketinggalan zaman. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan hambatan biaya antara bisnis,menciptakan rangkaian produksi yang lebih pendek, menciptakan kekurangan keterampilan teknis dan menghasilkan perubahan nilai serta harapan karyawan, manajer dan pelanggan. Kemajuan teknologi dapat menciptakan keunggulan bersaing yang lebih berdaya guna dibandingkan keunggulan yang sudah ada. 5. Kekuatan Pesaing Model Lima Kekuatan Porter tentang analisis kompetitif merupakan pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi dalam banyak perusahaan.

Model Lima Kekuatan Porter Gambar 2.1 Gambar 1.1.Model Lima Kekuatan Porter Sumber : Porter (1997) Menurut Porter (1997), hakikat persaingan suatu industri dapat dilihatsebagai kombinasi atas lima kekuatan. a) Ancaman Pendatang Baru Pendatang pada suatu industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar, serta seringkali juga sumber daya yang besar. Akibat adanya pendatang baru maka harga suatu barang/jasa menjadi turun atau biaya membengkak, sehingga dapat mengurangi kemampuan suatu industri. Masuknya pendatang baru ke dalam industri tergantung pada rintangan masuk.semakin tinggi rintangan masuk,

maka industri semakin sulit dimasuki pendatang baru. Sebaliknya semakin rendah tingkat rintangan masuk maka pendatang baru akan semakin mudah memasuki industri. b) Ancaman Produk Pengganti (Substitusi) Industri akan bersaing dengan industri produk pengganti dalam merebut pasar yang akan membatasi laba potensial industri. Produk pengganti yang perlu mendapat perhatian besar adalah produk lain yang menjalankan fungsi yang sama. Ancaman Pendatang Baru, Kekuatan Tawar Menawar, Pemasok Ancaman Produk atau Jasa Pengganti Kekuatan Tawar Menawar Pembelian atau produk yang mempunyai kecenderungan memiliki harga atau prestasi yang lebih baik dari produk lainnya. c) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli/Konsumen Pembeli merupakan tujuan akhir dari produk suatu industri. Pembeli bersaing dengan industri dengan memaksa harga turun, tawar menawar untuk mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik, serta berperan sebagai pesaing satu sama lain dan semua akan berpengaruh pada pengorbanan kemampulabaan industri. d) Kekuatan Tawar Menawar Penjual/Pemasok Pemasok dapat menggunakan tawar-menawar terhadap industri dengan mengancam akan menaikkan harga atau menurunkan mutu produk yang dibeli industri. Pemasok yang kuat dapat menekan kemampulabaan industri yang tidak mampu mengimbangi kenaikan harga.

e) Persaingan di antara Perusahaan Sejenis Industri dan pesaing membentuk rivalitas yaitu berupa perlombaan didalam mendapatkan posisi bersaing. Hal ini dilakukan dengan cara persaingan harga, perang iklan, pengenalan produk, peningkatan pelayanan, jaminan purna jual kepada pelanggan dan sebagainya. Pada kebanyakan industri gerakan persaingan oleh satu perusahaan akan mempunyai pengaruh besar terhadap pesaingnya, dengan demikian dapat mendorong perlawanan untuk menandingi gerakan tersebut, artinya pola aksi dan reaksi ini akan membentuk pola ketergantungan satu sama lain.