KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

Press Briefing. Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017)

Kebijakan Pengalokasian, Penyaluran dan Pelaporan Dana Keistimewaan DIY

DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2018 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING DAK JAKARTA, APRIL 2017

KEBIJAKAN PENGELOLAAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DESA; PENGALOKASIAN, PENYALURAN, MONITORING DAN PENGAWASAN

RENCANA DAN KEBIJAKAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN 2018

DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARANGASEM OM SWASTYASTU

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH DAN TRANSFER KE DAERAH

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

TATA CARA PENGANGGARAN, PENGALOKASIAN, PENYALURAN, PENGGUNAAN, MONITORING DAN EVALUASI DANA DESA

POKOK-POKOK PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PENYALURAN DAK TAHUN 2016

Transfer ke Daerah dan Dana Desa dalam APBN ISBN:

KEBIJAKAN UMUM DAN ALOKASI DAK TA 2014

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pembiayaan Daerah Tahun 2014 SILPA yang berasal dari Transfer Bersifat Earmarked (Dana Alokasi Khusus)

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN SOSIALISASI PENGELOLAAN DANA DESA KEPADA APARAT PEMBINA DAN PENGAWAS DESA

INTEGRITY PROFESSIONALISM SYNERGY SERVICE PERFECTION DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

KEBIJAKAN KONVERSI PENYALURAN DBH DAN/ ATAU DAU DALAM BENTUK NON TUNAI

Sinergi DPD- RI dan Pemda Dalam Penyusunan APBD Pro- Rakyat

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

Kebijakan Dana Perimbangan: Evaluasi 2016 dan Pelaksanaan 2017

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DANA DESA TA 2017 DAN ARAH KEBIJAKAN DANA DESA TA 2018

KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN 2010

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

2017, No melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (1) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu membentuk Undang-Undang tent

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2018

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN UMUM DANA DESA (Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 dan PP Nomor 60 Tahun 2014)

BUKU SAKU: RAPAT KOORDINASI SINKRONISASI DAN HARMONISASI RENCANA KEGIATAN PER BIDANG DAK FISIK TINGKAT PROVINSI

KESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

EVALUASI KEBIJAKAN PENYALURAN DANA ALOKASI KHUSUS FISIK TAHUN 2016

POKOK-POKOK PERUBAHAN DAN KESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA DESA TAHUN 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DANA BAGI HASIL. Novotel, Bogor, 06 September 2015 DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

DINAMIKA PENGELOLAAN DANA TRANSFER DAN PINJAMAN DAERAH

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA 4 MENTERI TENTANG PENYELARASAN DAN PENGUATAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018

KEBIJAKAN ALOKASI DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2015

DANA BAGI HASIL YANG BERSUMBER DARI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

PENGELOLAAN APBN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP APBD. Disampaikan oleh : Direktorat Penyusunan APBN, DJA

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH DAN TRANSFER KE DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN DESA

Daftar Tabel Data Fiskal Regional Kanwil Ditjen Perbendaharaan

PENGELOLAAN APBN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP APBD. Disampaikan oleh : Direktorat Penyusunan APBN, DJA

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya kebijakan ekonomi daerah yang mengatur hubungan pemerintah

ARAH KEBIJAKAN FISKAL DAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TAHUN 2018

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. INSENTIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Pelayanan Publik Daerah)

PENGELOLAAN APBN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP APBD. Disampaikan ik oleh : Direktorat Penyusunan APBN, DJA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2018

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM (DBH SDA)

Sumber: I. PENDAHULUAN

Revenue & Expenditure

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 2014

KEBIJAKAN DANA INSENTIF DAERAH (DID) TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pagu dan Realisasi APBN dan Dana Transfer Tahun 2015 dan Alokasi APBN TA 2016 di Provinsi Kalimantan Tengah

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahu

OUTLINE POKOK-POKOK KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TA Musyawarah Nasional V APEKSI 2016 Kota Jambi, 27 Juli

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 2014 A PB D L A P O R A N A N A L I S I S REALISASI APBD

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN UMUM DANA ALOKASI KHUSUS

Perkembangan Perekonomian dan Arah Kebijakan APBN 2014

Pembinaan. 7 Provinsi, KESEHATAN. 120 Preventif: Perencanaan. Anggaran Daerah. Kab/Kota "Gerakan. pelayanan masyarakat Masyarakat

PECAPP. Revenue & Expenditure. Pengenalan tentang Keuangan Daerah. Syukriy Abdullah

SAL SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PEMBIAYAAN DALAM APBN

PERANAN KEMENTERIAN KEUANGAN DALAM ALOKASI ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH GUNA MENDUKUNG INPRES NOMOR 12 TAHUN 2011

UNDANG-UNDANG TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2017

KEBIJAKAN PENGELOLAAN TRANSFER KE DAERAH & DANA DESA DAN OPTIMALISASI ANGGARAN PENDAPATAN & BELANJA DAERAH UNTUK PEMBANGUNAN DAERAH

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

2017, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017; c. bahwa untuk mengamankan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Neg

KONDISI PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Buku Profil DJPK COVER DEPAN. Selayang Pandang DJPK

I. UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS FISIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Drs. Bambang Wisnu Handoyo DPPKA DIY

TINJAUAN HUKUM ATAS MEKANISME PENYALURAN, PENGGUNAAN, DAN PELAPORAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. Sumber : id.wordpress.com

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 165/PMK.07/2012 TENTANG PENGALOKASIAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Yth. Wakil Walikota Balikpapan, Yth. Ketua dan Para Wakil Ketua Beserta Anggota DPRD Kota Balikpapan, Yth. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota

Transkripsi:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA Evaluasi Tahun 2016, Tantangan Tahun 2017 & Perencanaan Tahun 2018 DISAMPAIKAN DIREKTUR JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN DALAM SOSIALISASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TAHUN 2017 JAKARTA, 2 Maret 2017

OUTLINE DESENTRALISASI FISKAL TUJUAN, PENINGKATAN ANGGARAN & REFOCUSING POSTUR TKDD EVALUASI PELAKSANAAN TKDD APBNP TAHUN 2016 KEBIJAKAN DAN TANTANGAN TKDD APBN 2017 PERENCANAAN TKDD APBN 2018 KEMENTERIAN KEUANGAN 2

Desentralisasi diwujudkan melalui penyerahan kewenangan disertai dengan penyerahan sumber-sumber pendanaan Pasal 18, Bab VI UUD 1945: Negara Kesatuan RI dibagi atas daerah provinsi & daerah provinsi dibagi atas kab & kota, masingmasing mempunyai pemda. Pemerintah provinsi, kabupaten,& kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. 491 508 294 341 26 30 33 34 1998 2000 2010 2015 Prov. Kab./Kota Pasca Krisis Ekonomi 1997/1998, terjadi perubahan fundamental dalam berbagai aspek kehidupan bangsa, termasuk Tata Pemerintahan di Indonesia. Pelaksanaan amanat UU No. 22 dan 25 Tahun 1999, dikenal dengan istilah big bang, menandai era baru tata pemerintahan di Indonesia yakni dengan memperkuat pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi. Desentralisasi memberikan konsekuensi pada pola: Hubungan kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah. Hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan Undang-Undang. Pemerintahan Daerah HKPD UU No. 22/1999 UU No. 25/1999 UU No. 32/2004 UU No. 33/2004 UU No. 23/2014 Coverage HKPD RUU HKPD Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Money follows function Daerah Desentralisasi Kewenangan (otonomi) disertai dengan Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Desentralisasi Fiskal, Pemerintah Daerah diberikan Kab./Kota kewenangan untuk mengelola sumber pendanaan Antar Pemerintah Daerah (revenue) dan pengelolaan belanjanya (expenditure) Pemerintah Daerah dengan Lembaga KEMENTERIAN KEUANGAN Lainnya 3

Peningkatan kualitas perimbangan keuangan pusat dan daerah perlu diikuti perbaikan kualitas belanja di daerah Total TKDD 513,3 573,7 623,1 710,9 764,9 Belanja K/L 582,9 577,2 732,1 677,6 763,6 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 0 2013 LKPP 0 20,8 513,3 573,7 602,3 2014 LKPP 2015 LKPP Dana Desa 2016 Realisasi 46,7 60 664,2 704,9 2017 APBN Kebijakan dan Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebagai salah satu instrument penting desentralisasi fiskal berperan strategis untuk: Perbaikan pelayanan dasar publik yang lebih berkualitas. Penurunan kesenjangan antar daerah. Pengentasan kemiskinan. Peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sejak era Kabinet Kerja, Alokasi TKDD dalam APBN mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga volumenya lebih besar dibandingkan dengan belanja KL: bukti penguatan desentralisasi dan implementasi Nawacita ke 3: Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan KEMENTERIAN KEUANGAN 4

Evaluasi Pelaksanaan APBN 2016 (1): Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 Target pendapatan terlalu optimis (over target) Implikasi: anggaran belanja membengkak/terlalu besar (melampaui kapasitas fiskal) over spending Solusi: Revisi target penerimaan perpajakan Pengendalian belanja pusat dan daerah Pelebaran defisit secara terkendali Implikasi Dengan adanya over target pendapatan dan over spending, dapat berpengaruh thd besarnya defisit yang melebar Perlu penyesuaian untuk mengamankan KEMENTERIAN KEUANGAN pelaksanaan APBNP TA 2016 5

Evaluasi Pelaksanaan APBN 2016 (2): Pengendalian Belanja TKDD dalam APBNP 2016 TANTANGAN 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat 2. Penurunan Harga Komoditas Utama 3. Risiko pasar finansial yang meningkat DAMPAK 1. Shortfall penerimaaan perpajakan 2. Menyebabkan APBN mengalami pelebaran defisit Langkah Pengamanan APBNP 2016 Optimalisasi Peningkatan Penerimaan Perpajakan Pengendalian Belanja Negara Penghematan Belanja K/L Rp114,7 T Penghematan Belanja TKDD Rp72,9 T Penghematan alamiah o DBH 4,2 T o DAK Fisik 6,0 T o DAK Nonfisik 23,8 T o Dana Desa 2,8 T Penundaan o DAU 19,4 T o DBH Pajak 16,7 T Menjaga Defisit prognosis APBNP 2016 tetap dibawah 3,0% thd PDB Realisasi APBNP 2016: Defisit Rp305,4 T Rasio Defisit : PDB (2,46)% KEMENTERIAN KEUANGAN 6

Evaluasi Pelaksanaan APBN 2016 (3): Realisasi Sementara APBN 2016 Realisasi tahun 2016 terhadap realisasi tahun 2015: secara nominal lebih tinggi Rp87,2 T (13,99%) secara persentase (91,5%) lebih rendah 2,3% terutama berkaitan dengan: Lebih rendahnya realisasi DBH Rp18,5 T dari pagu APBN- P 2016 (Penundaan Tw. IV Rp11,5 T dan penghematan alamiah Rp7 T), Lebih rendahnya realisasi Dana Transfer Khusus Rp47,1 T dari pagu APBN-P 2016, terutama karena: Penghematan alamiah DAK Non Fisik Rp32,5 T, Penyerapan DAK Fisik yang belum optimal Rp14,6T. Realisasi mencapai Rp710,9 T, lebih tinggi dari realisasi belanja K/L Rp680,8 T KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU tidak jadi dilaksanakan dan seluruh DAU yang semula sebagian ditunda sudah ditransfer pada bulan Desember 2016 Bebarapa kebijakan untuk pelaksanaan TA 2017 berdasarkan evaluasi tahun 2016: DAK Fisik: carry over sebagian penyaluran TA 2016 DBH: Penyelesaian Kurang Bayar DAU: Penghitungan beban pengalihan urusan konkuren dari Kab./Kota ke Provinsi dan dari Provinsi ke Pusat 7

Evaluasi Pelaksanaan APBN 2016 (4): Dana Desa Tahap I REALISASI PENYALURAN 28,1 triliun 27,9 triliun; 99,2% PENGGUNAAN 1,8% 0,02% 6,8% 3,6% Penyelenggaraan pemerintahan Pembangunan Tahap II 18,8 triliun 18,7 triliun; 99,5% Pagu Realisasi Tahap I + II = Rp 46,6T dari 46,9T (99,4%) 87,7% Pemberdayaan masyarakat Pembinaan kemasyarakatan EVALUASI PENYALURAN Kendala penyaluran DD dari RKUN ke RKUD: Peraturan Bupati/Walikota ttg tata cara penghitungan DD setiap Desa belum sesuai dengan ketentuan. Laporan realisasi penyaluran dan laporan konsolidasi penggunaan belum disampaikan atau disampaikan secara terpisah. Sebagian daerah mengajukan penyaluran tahap II pada bulan terakhir tahun anggaran, mengakibatkan menumpuknya permintaan penyaluran. Kendala penyaluran DD dari RKUD ke RKD: APBDesa belum/terlambat ditetapkan Perubahan regulasi Dokumen perencanaan belum ada Laporan penggunaan belum dibuat Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN KEMENTERIAN KEUANGAN 8 Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan bukti yang memadai. Pekerjaan yang diutamakan secara swakelola dengan memberdayakan masyarakat setempat dan bahan baku lokal, dikerjakan seluruhnya oleh pihak ketiga/penyedia jasa. Pemungutan dan penyetoran pajak tidak sesuai. Desa belum mengenal mekanisme uang persediaan, sehingga dana yang telah disalurkan ke RKDesa, ditarik dan disimpan di luar RKDesa. Belanja di luar yang telah dianggarkan dalam APBDesa.

Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa APBN 2017 (1): Dana Perimbangan Dana Transfer Umum ditingkatkan dan didorong seoptimal mungkin untuk peningkatan kualitas layanan publik Tujuan mengatasi ketimpangan fiskal vertikal, dengan fokus alokasi kepada daerah penghasil. Alokasi 2017 Rp92,8 T naik Rp2,3 T dari Rp 90,5 pada realisasi APBNP 2016 Kebijakan Perluasan diskresi penggunaan DBH CHT, Dana Reboisasi dan 0,5% Tambahan DBH SDA Migas agar penggunaan dana lebih optimal dan mengurangi SiLPA. Percepatan penyelesaian kurang bayar DBH sesuai kemampuan keuangan negara masih terdapat sisa kurang bayar dan penundaan Tw IV 2016 sebesar Rp14,5 T yang perlu diusulkan dalam RAPBNP 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN DANA BAGI HASIL (DBH) Untuk meningkatkan kualitas belanja dan mendorong pembangunan ekonomi, minimal 25% Dana Transfer Umum (DBH + DAU) digunakan untuk belanja infrastruktur layanan dasar publik yang berorientasi pada pengurangan kemiskinan dan pembangunan ekonomi Tujuan mengatasi ketimpangan fiskal horizontal Alokasi 2017 Rp410,8 T naik Rp25,4 T dari Rp385,4T dari realisasi APBNP 2016 Kebijakan DANA ALOKASI UMUM (DAU) Alokasi telah memperhitungkan pengalihan urusan pendidikan SMA/SMK dan urusan lainnya dari kab./kota ke provinsi. Formulasi 2017 memberikan afirmasi kepada daerah kepulauan dengan meningkatkan bobot luas wilayah laut, yaitu: untuk provinsi naik dari 40% menjadi 45% untuk kab/kota naik dari 45% menjadi 50%. Alokasi DAU Kab/kota tahun 2017 tidak turun dibandingkan tahun 2016. Pagu DAU nasional dalam APBN tidak bersifat final atau dapat berubah sesuai perubahan PDN neto implikasi: daerah harus menyusun strategi penyesuaian dalam APBDP 2017 9

Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa APBN 2017 (2): DAK Fisik dan DAK Nonfisik Alokasi dan Penyaluran Dana Transfer Khusus Berbasis Kinerja Pelaksanaan Tujuan mengatasi ketimpangan penyediaan infrastruktur layanan publik Alokasi 2017 Rp58,3 T turun Rp16,9 T dari realisasi APBNP 2016 sebesar Rp75,2 T Kebijakan berdasarkan usulan daerah dan diselaraskan dg prioritas nasional dengan afirmasi untuk daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi. Sinkronisasi rencana kegiatan DAK Fisik antar bidang/subbidang, antardaerah, dan antara DAK dengan pendanaan lainnya, dengan mengoptimalkan peran Provinsi. Petunjuk teknis ditetapkan dalam Perpres dan dapat berlaku lebih dari satu tahun. Penyaluran berbasis kinerja penyerapan dan pelaksanaan fisik, dan disalurkan melalui KPPN setempat guna efisiensi dan meningkatkan governance: DANA ALOKASI KHUSUS FISIK (DAK Fisik) Sinergi DJPK dan DJPB perubahan peraturan (Revisi PMK 48 jo 187 PMK.07/2016) serta pembuatan aplikasi penyaluran Permintaan penyaluran dan verifikasi kepada unit yg terdekat dg daerah (governance lebih terjaga) KEMENTERIAN KEUANGAN DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK Tujuan mendukung operasional penyelenggaraan layanan publik Alokasi 2017 Rp115,1 T naik Rp 8,4 T dari realisasi APBNP 2016 sebesar Rp89,3 T Kebijakan (DAK Nonfisik) Alokasi disesuaikan dengan kebutuhan riil di daerah, berdasarkan jumlah sasaran yang dibutuhkan untuk mencapai SPM, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan Juga diarahkan untuk meningkatkan kapasitas koperasi dan usaha kecil dan menengah, serta menjamin keberlanjutan dan keamanan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) terpadu 10

Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa APBN 2017 (3): Dana Insentif Daerah dan Dana Desa Tujuan Memberikan rewards kepada daerah yang berkinerja baik dalam: kesehatan fiskal & pengelolaan keuangan daerah. pelayanan dasar publik. ekonomi dan kesejahteraan Alokasi 2017 Rp7,5 T naik Rp 2,5 T dari realisasi APBNP 2016 sebesar Rp5 T daerah penerima DID sebanyak 317 daerah: 21 provinsi, 232 kabupaten 64 kota Evaluasi DID 2017 DANA INSENTIF DAERAH Jumlah penerima DID naik dari 271 menjadi 317, Jumlah daerah yang lulus passing grade naik dari 109 menjadi 121; Jumlah daerah penerima AM naik dari 228 menjadi 279, Jumlah daerah penerima AM dan AK naik dari 66 menjadi 83. KEMENTERIAN KEUANGAN Tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi: Menjaga tingkat konsumsi Rumah Tangga Peningkatan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur utk mendorong stabilitas harga dan distribusi yang merata. Alokasi 2017 Rp60,0 T naik Rp13,4 T dari realisasi APBNP 2016 sebesar Rp46,6 T Kebijakan DANA DESA Prioritas penggunaan: membiayai pembangunan pemberdayaan masyarakat Pelaksanaan diutamakan melalui: Swakelola dengan menyerap tenaga kerja setempat dan kegiatan yang mendorong masyarakat produktif secara ekonomi Kab/Kota diwajibkan menganggarkan Alokasi Dana Desa (ADD) sekurangnya 10% dari Dana Perimbangan setelah dikurangi DAK (Pasal 72 UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa). 11

Time Schedule Transisi Penyaluran Melalui KPPN JAN MINGGU 3 JAN MINGGU 3-4 FEB MINGGU 1-4 JAN - MARET FEB - MARET MARET APRIL PENYUSUNAN POKJA DJPK & DJPB PENYUSUNAN PROSES BISNIS PENYIAPAN REGULASI: REVISI PMK 187/2016 PENYUSUNAN SOP LINK PENYIAPAN PERANGKAT (APLIKASI) SOSIALISASI KEPADA SELURUH KPPN & PEMDA PENYALURAN TRIWULAN I 1. PELAKSANAAN PENYALURAN MELALUI KPPN DITARGETKAN MULAI BULAN APRIL 2017 (TRIWULAN 1) 2. PERLU MEMPERHITUNGKAN MASA TRANSISI: PERALIHAN KPA DARI DJPK KE DJPB PERALIHAN DIPA, PPSPM, PPSPP, DAN PPK KEMENTERIAN KEUANGAN 12

Pengendalian Belanja APBD Paling lambat tgl 20 bulan berikutnya, Pemda wajib menyampaikan: 1 Perkiraan belanja operasi & belanja modal bulanan untuk 12 bulan DAU/DBH salurkan tepat jumlah Tepat Waktu Uang kas dan/atau simpanan pemda di bank jumlahnya tidak wajar *) 2 Laporan posisi kas bulanan 3 Ringkasan APBD bulanan realisasi Terlambat DAU/DBH tunda max 50% DAU/DBH disalurkan dalam bentuk nontunai (SBN) Keterangan: *) Posisi Kas Tidak wajar adalah selisih lebih posisi kas dan setara kas setelah dikurangi dengan belanja operasi dan 30% belanja modal 3 bulan berikutnya, serta rasionya terhadap penerimaan DAU mencapai di atas 100%. KEMENTERIAN KEUANGAN 13

Pokok-Pokok Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa 2018 DTU DTK Pengalokasian DBH tetap berdasarkan prinsip by origin Penyempurnaan Formula DAU dengan memperhitungkan pengalihan kewenangan antar tingkat pemerintahan. Penyempurnaan formulasi penghitungan PDN Neto Afirmasi kepada daerah kepulauan, tertinggal, dan perbatasan Penyempurnaan formulasi kebutuhan fiskal daerah (IKK sebagai faktor pengali) dalam penghitungan alokasi DAU Pemantauan penggunaan DTU untuk belanja infrastruktur layanan publik Penyempurnaan Jenis & Bidang DAK Fisik sesuai prinsip money follow program, berbasis proposal, serta sinkronisasi DAK dg belanja K/L Penguatan peran Propinsi dalam sinkronisasi usulan DAK Fisik daerah peningkatan kualitas DAK Nonfisik melalui penerapan performance based & pemantauan penggunaan DID Penyederhanaan dan penajaman kriteria pengalokasian DID Penilaian kinerja melalui pengelompokan/ klastering berdasarkan antara lain : Kinerja tata kelola keuangan daerah Kinerja pelayanan publik Kinerja pengentasan kemiskinan Dana Desa Kebijakan penggunaan untuk mengatasi kemiskinan & kesenjangan, serta kesejahteraan masyarakat desa Penggunaan fokus pada program/kegiatan dengan daya ungkit tinggi dan berdampak langsung thd: pertumbuhan ekonomi, peningkatan lapangan kerja, pengurangan kemiskinan di desa, Penyaluran berdasarkan kinerja pelaksanaan. KEMENTERIAN KEUANGAN 14

Rancangan Jenis dan Bidang DAK Fisik Tahun 2018 RANCANGAN BIDANG DAK DAK REGULER DAK AFIRMASI DAK PENUGASAN Tujuan Penyediaan pelayanan dasar sesuai UU 23/ 2014 dengan target pemenuhan Standar Pelayanan Minimal dan ketersediaan sarana dan Percepatan pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar pada Lokasi Prioritas yang termasuk kategori daerah perbatasan, Mendukung Pencapaian Prioritas Nasional Tahun 2018 yang menjadi kewenangan Daerah, lingkup kegiatan spesifik serta lokasi prioritas tertentu. prasarana untuk pencapaian Program Presiden Ekonomi Berkeadilan kepulauan, tertinggal, dan transmigrasi (Area/Spatial Based). Bidang 1. Pendidikan 1. Kesehatan (Puskesmas) 1. Pendidikan (SMK) 2. Kesehatan dan KB 2. Perumahan dan Permukiman 2. Kesehatan (RS Rujukan & RS Pratama) 3. Air Minum 3. Transportasi 3. Air Minum 4. Sanitasi 4. Pendidikan 4. Sanitasi 5. Perumahan dan Permukiman 5. Air Minum 5. Jalan 6. Pasar 6. Sanitasi 6. Irigasi 7. IKM 8. Pertanian 7. Pasar 8. Pertanian 8. Energi Skala Kecil 9. Kelautan dan Perikanan 9. Lingkungan Hidup dan Kehutanan 10. Pariwisata 11. Jalan KEMENTERIAN KEUANGAN 15

UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Sesuai arahan Menteri Keuangan untuk meningkatkan pengetahuan dan koordinasi terkait pengelolaan hubungan keuangan pusat dan daerah... BIMTEK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Tujuan menciptakan kesetaraan pemahaman dan keterampilan para pengelola keuangan daerah di seluruh Indonesia untuk mendukung harmonisasi HKPD Internship Internship Pemda Meningkatkan pengetahuan pengelolaan keuangan daerah Meningkatkan pengetahuan potensi PDRD Internship Kanwil DJPB Secondment Secondment ke Pemda & KPPN Meningkatkan pengetahuan pengelolaan keuangan daerah dan HKPD Meningkatkan pengetahuan tentang peningkatan potensi PDRD implementasi pada Pemda Target/Sasaran: Peningkatan Kesehatan Meningkatkan koordinasi dalam Keuangan Daerah di 200 daerah bidang: Secondment ke Kanwil DJPB Pemantauan penerimaan dana Meningkatkan koordinasi dalam transfer & hibah Modul: bidang: Analisis Potensi Pajak Pemantauan laporan realisasi Pemantauan penerimaan Penilaian, Pemeriksaan, dan penggunaan dana transfer dari dana transfer dan hibah penagihan Pajak Daerah) Kepala Daerah ke DJPK Fasilitasi penyampaian informasi Pemantauan laporan realisasi Perencanaan dan keuangan daerah melalui sistem penggunaan dana transfer Penganggaran elektronik dari Kepala Daerah kepada Pengelolaan DJPK Bimbingan Teknis Pengelolaan Belanja Daerah Keuangan Daerah Fasilitasi penyampaian Penatausahaan Meningkatkan Sinergi yang baik DJPK & informasi keuangan daerah Perbendaharaan Daerah DJPB melalui sistem elektronik Akuntansi Berbasis Akrual Bimbingan Teknis Pengelolaan Pengelolaan Barang Milik Keuangan Daerah Daerah Meningkatkan Sinergi yang baik antara DJPK dan DJPBN KEMENTERIAN KEUANGAN 16

OUTLINE Rancangan Undang-Undang Hubungan Keuangan Pusat & Daerah: Pengaturan yang lebih komprehensif mengikuti peningkatan kompleksitas hubungan keuangan antar berbagai level pemerintahan Kerjasama dengan pihak ketiga; Kerja sama dengan lembaga atau pemda LN; Pinjaman kepada BUMD; Hibah kepada lembaga nonpemerintah/bumd; Subsidi kepada BUMD; dan Penyertaan modal kepada BUMD. Daerah dg LNP & BUMD Desentralisasi Pendapatan: Pengelolaan PAD TKDD Pinjaman Daerah Desentralisasi Belanja: Belanja sesuai prioritas daerah Belanja yg ditentukan penggunaannya Pemerintah Pusat & Daerah Hubungan Keuangan Prov dg Kab/Kota Pendanaan tugas pembantuan; Bagi hasil pajak provinsi; Hibah antar pemerintah; Pinjaman antar pemerintah; Pelaksanaan Dana Otsus & DK DIY; Sinkronisasi usulan DAK Fisik; Evaluasi APBD kab./kota. Pendanaan kerja sama Hibah antar Daerah Pinjaman antar Daerah Bantuan keuangan KEMENTERIAN KEUANGAN Antar Daerah 17

Rancangan Undang-Undang Hubungan Keuangan Pusat & Daerah: Perubahan Substansial dalam rangka terciptanya HKPD yang lebih berkualitas Optimalisasi peran DAU sebagai equalization grant dengan: menghilangkan Alokasi Dasar, dengan masa transisi. mengukur Kapasitas Fiskal dengan pendekatan potensi. mengukur Kebutuhan Fiskal dengan memperkirakan kebutuhan sektoral. menggunakan cluster provinsi & kab/kota. Reformulasi DAK utk menjaga prioritas nasional & keseimbangan layanan publik antar daerah: pendekatan proposal based. pendekatan lokasi prioritas. pendekatan unit cost. sinkronisasi & harmonisasi dg Belanja K/L & Daerah. Mekanisme penyaluran DAK & Dana Desa yang berbasis kinerja: kinerja output kinerja penyerapan Rp Rp Rp Rp Pengaturan pengelolaan keuangan daerah yang adil, transparan, & akuntabel: Pengaturan penggunaan DTU setidaknya 25% untuk belanja infrastruktur Konversi penyaluran DTU bagi daerah yg memiliki kas dan/atau simpanan dalam jumlah tidak wajar. Mendorong penggunaan pinjaman daerah sbg sumber pendanaan: Pembentukan lembaga pembiayaan yang mendapat penugasan khusus (LPPI) Pengaturan mengenai Obligasi Daerah Syariah Monev untuk menjaga kualitas belanja daerah Perluasan objek monev meliputi keseluruhan siklus administrasi pemerintahan, mulai dari perencanaan sampai dengan pemantauan outcome. Hasil monev menjadi dasar kebijakan TKDD tahun berikutnya. Pengaturan DID sebagai bentuk reward Memberikan insentif bagi daerah yang berkinerja baik berdasarkan kriteria tertentu KEMENTERIAN KEUANGAN 18

Terima Kasih KEMENTERIAN KEUANGAN 19