BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. ANGKA KEMATIAN. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Pada tahun 204 dilaporkan terjadi kematian ibu. Berikut ini disajikan kecenderungan kasus kematian ibu di Desa Banguntapan. Grafik.. Grafik Kecenderungan Kasus Kematian Ibu di Desa Banguntapan III Tahun 2009-204 Sumber: Data Program KIA Puskesmas Banguntapan III Tahun 2009-204 Dari grafik di atas dapat dipetik informasi bahwa terjadi kenaikan kasus kematian ibu pada tahun 204. Dari yang sebelumnya tidak ada kasus pada tahun 20.
2. Angka Kematian Bayi (AKB) Tahun 204 dilaporkan tidak ada kematian bayi. Akan tetapi terjadi kasus kematian neonatus. Penyebaran kasus kematian neonatus di Desa Banguntapan Tahun 204 terjadi di Dusun Jaranan, Dusun Modalan, dan Dusun Wonocatur. Terjadi 4 kasus IUFD di Dusun Wonocatur(kasus) dan Dusun Jaranan. Di bawah ini ditampilkan grafik kecenderungan jumlah kematian bayi Tahun 2009-204. Grafik.2. Grafik Kecenderungan Jumlah Kematian Bayi Tahun 2009 204 9 8 8 7 6 5 5 4 2 0 0 0 2009 200 20 202 20 204 AKB (Angka Kematian Bayi) Sumber: Data Program KIA Puskesmas Banguntapan III Tahun 2009-204 2
. Angka Kematian Balita (AKABA) Pada tahun 204 dilaporkan tidak ada kasus kematian balita di Desa Banguntapan. Penyebaran dan dinamika kasus kematian balita selengkapnya dapat dilihat dari grafik dan gambar berikut. Grafik.. Grafik Kecenderungan Kasus Kematian Balita Di Desa Banguntapan III Tahun 2009-204 6 5 4 2 0 5 2 0 2009 200 20 202 20 204 AKABA Sumber: Data Program KIA Puskesmas Banguntapan III Tahun 2009-204 Dari grafik di atas dapat dipetik informasi bahwa jumlah kematian balita terbanyak terjadi di tahun 2009.
IR DBD Per.000 penduduk B. ANGKA KESAKITAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue Tahun 204 dilaporkan menurun dari tahun 20 ada 72 kasus menjadi 6 kasus. Angka Kesakitan DBD Tahun 204 adalah 0,70 per.000 penduduk. Angka kesakitan DBD dari tahun 2008-204 disajikan dalam Grafik Kesakitan DBD pada grafik.4. Grafik.4. Grafik Angka Kesakitan DBD di Desa Banguntapan Tahun 2008-204 4,5 2,5,44 2,5,56,5,45 0,5 0, 0,50 0,70 0 2008 2009 200 20 202 20 204 IR Banguntapan Sumber: : Data P2 DBD Puskesmas Banguntapan III Tahun 2008-204 Dari grafik di atas dapat dapat dilihat bahwa kasus tertinggi terjadi di tahun 200 (merupakan siklus 5 tahunan). Untuk tahun 204 terjadi penurunan dibandingkan tahun 20. 4
2. Tuberculosis (TB) Tahun 204 dilaporkan ditemukan kasus BTA positif(+) baru ( puskesmas dan 2 kiriman dari UPK lain) dan kasus BTA negatif(-) / Rontgen positif(+) 2 orang (kiriman dari UPK lain). Distribusi kasus TB di Desa Banguntapan Tahun 200-204 dapat dilihat dari tabel.. di bawah ini. Tabel.. Distribusi Kasus Penyebaran TB di Wilayah Puskesmas Banguntapan III Tahun 200-204 No. Distribusi kasus 200 20 202 20 204 TB Karang Bendo 0 0 0 2 Karang Jambe 2 0 0 Sorowajan 0 0 0 0 0 4 Plumbon 5 0 0 2 0 5 Wonocatur 7 0 2 2 6 Tegaltandan 0 0 7 Jomblangan 0 0 8 Pelemwulung 0 0 0 0 9 Jaranan 0 0 0 2 0 0 Pringgolayan 0 0 0 0 0 Modalan 0 0 0 0 Sumber: Data Program TB Puskesmas Banguntapan III Tahun 200-204 Berdasarkan tabel di atas dapat dipetik informasi bahwa penemuan kasus TB positif(+) terbanyak pada tahun 200 sedangkan penemuan terendah terdapat pada tahun 20. Pada tahun 204 dilakukan pelacakan 5
kasus TB yang berobat di luar wilayah. Hasilnya ditemukan 2 pasien yang berobat diluar Puskesmas Banguntapan III. Keberhasilan Program TB ditunjukkan dengan angka kesembuhan TB, setelah penderita diobati, kesembuhan penderita baru dapat diketahui pada tahun berikutnya. Keberhasilan pengobatan TB pada tahun ini dapat dilihat dari angka kesembuhan TB pada tahun sebelumnya. Untuk penderita TB positif (+) yang diobati tahun 20 dilaporkan hasilnya adalah 00% sembuh. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik.5. Grafik.5. Grafik Angka Kesembuhan TB Di Desa Banguntapan Tahun 2007 20 05 00 00 00 00 00 00 00 95 90 85 85 80 75 2007 2008 2009 200 20 202 20 Angka kesembuhan (%) Sumber: Program P2-TB Puskesmas Banguntapan III Tahun 2008-204 6
. Diare Tahun 204 dilaporkan terjadi 74 kasus diare. Kasus diare di Puskesmas Banguntapan III dapat dilihat pada grafik.6. Grafik.6. Grafik Angka Kesakitan Diare di Desa Banguntapan Tahun 2008 204 Sumber: Program P2 Diare Puskesmas Banguntapan III Tahun 2008-204 Dari data yang dilaporkan Angka Kesakitan Diare tahun 204 mengalami penurunan dari 7,52 0 / 00 menjadi 6,82 0 / 00. 4. Status Gizi Balita Angka status gizi ditunjukkan dengan angka balita gizi buruk. Hasil pemantauan gizi balita di Desa Banguntapan pada tahun 204 dilaporkan terdapat 0,% (6 balita) gizi buruk dari.94 balita yang ditimbang atau mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. 7
Angka Gizi Buruk (%) Grafik.7. Grafik Angka Gizi Buruk Balita Di Desa Banguntapan Tahun 2008 204 Sumber : Program Gizi Puskesmas Banguntapan III Tahun 2008-204 Tabel.2. Distribusi Penyebaran Kasus Gizi Buruk di Wilayah Puskesmas Banguntapan IIITahun 200-20 No. Nama Dusun 200 20 202 20 204 Karang Bendo 0 0 2 Karang Jambe 0 0 0 0 Sorowajan 0 0 0 4 Plumbon 0 0 0 5 Wonocatur 0 0 6 Tegaltandan 0 0 0 0 7 Jomblangan 0 0 8 Pelemwulung 0 0 2 9 Jaranan 0 0 0 0 0 0 Pringgolayan 0 0 0 Modalan 0 0 0 0 0 Jumlah 5 7 2 6 Sumber: Data Program Gizi Puskesmas Banguntapan III Tahun 200-204 8
5. Kusta Tahun 204 dilaporkan tidak ditemukan kasus kusta di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan. 6. Sepuluh Besar Penyakit Data sepuluh besar penyakit pasien rawat jalan di wilayah Puskesmas Banguntapan III Tahun 204 adalah : Tabel.. Sepuluh Besar Penyakit Berdasarkan Kunjungan di Puskesmas Banguntapan III Tahun 204 No Penyakit ICD X Jumlah Nasofaringitis akut(common cold) J00 80 2 Hipertensi esential (primer) I0 548 Gangguan jaringan lunak lain M79 84 4 Diabetes mellitus non-dependen insulin E 779 5 Demam (fever of unknown origin) R50 62 6 Gingivitis dan penyakit periodontal K05 59 7 Penyakit pulpa danjaringan periapikal K04 44 8 Dermatitis kontak alergika L2 4 9 Gangguan perkembangan dan erupsi gigi K00 409 0 Sakit kepala R5 6 Sumber: Lappus Tahun 204 9
Dari tabeel di atas dapat dipetik informasi bahwa kasus tertinggi adalah nasofaringitis akut (J00) dan penyakit-penyakit degeneratif (I0 dan E) masih masuk dalam 0 besar penyakit sehingga diperlukan perhatian khusus terhadap penanganan kasus tersebut. 7. Kegiatan DB4MK Plus DB4MK (Desa Bebas 4 Masalah Kesehatan Plus penemuan penderita TB) adalah kegiatan yang dicanangkan dan mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Bantul sejak tahun 2007. Bebas 4 Masalah Kesehatan tersebut adalah Bebas Kematian Bayi dan Balita, Bebas Kematian Ibu Hamil, Bebas Balita Gizi Buruk, Bebas kasus DBD, Penemuan penderita TB positif (+). Hasilnya akan mendapat Reward dari Pemerintah Kabupaten Bantul untuk Tahun 204 Desa Banguntapan belum bisa mencapai Desa bebas 4 masalah kesehatan. Sedangkan hasil kegiatan DB4MK Plus Desa Banguntapan Tahun 204 dapat dilihat pada tabel.4. : 0
Tabel.4. Hasil Kegiatan (DB4MK) Plus Di Puskesmas Banguntapan III Tahun 202-204 No Data 202 20 204 Jumlah Ibu Hamil 62 592 59 2 Jumlah Ibu Hamil Normal 44 99 420 Jumlah Ibu Hamil dengan Faktor Resiko 209 85 58 4 Jumlah Ibu Hamil Resiko Tinggi 8 5 Jumlah Kematian Ibu 0 0 6 Jumlah kematian neonatus 5 Jumlah Kematian Bayi 0 0 7 Jumlah kematian Balita 2 0 8 Jumlah Balita 2.64 2.6.94 9 Jumlah Balita Gizi Buruk 2 6 0 Jumlah Balita di Bawah Garis Merah (BGM) 27 5 7 Suspect TB 6 60 5 2 Penemuan BTA positip 4 9 Pasien BTA Negatif/ Rontgen Positip 2 4 Penderita DBD 25 72 6 5 Angka Bebas Jentik 8,5 79,2 82,22 Sumber : Data Program DB4MK Plus Pusk. Banguntapan III Tahun 202-204