BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
|
|
- Suhendra Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Malinau diarahkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya pada kelompok rentan seperti bayi, balita, ibu hamil, ibu bersalin dan ibu menyusui guna terwujudnya hidup sehat masyarakat Kabupaten Malinau. Dalam menjalankan kegiatan program pokok maupun program pengembangan Dinas Kesehatan ditunjang oleh 16 program dengan APBDP ada 111 kegiatan selama tahun 2012,adapun program yang ada di Dinas Kesehatan dapat dirincikan sebagai berikut: 1. Program pelayanan administrasi perkantoran pada program ini mencakup 32 kegiatan, ini termasuk dengan operasional 14 Puskesmas yang ada di kabupaten Malinau. 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, ada 3 kegiatan yang masuk dalam program ini. 3. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, ada 2 kegiatan yang tercakup dalam program ini. 4. Program obat dan perbekalan kesehatan, ada 5 kegiatan. 5. Program upaya kesehatan masyarakat, ada 12 kegiatan. 6. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, ada 6 kegiatan. 7. Program standarisasi pelayanan kesehatan, mencakup 1 kegiatan. 8. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin, ada 3 kegiatan. 9. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Pustu dan jaringannya, ada 17 kegiatan. 10. Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan, ada 2 kegiatan.
2 11. Program pengembangan dan pengawasan obat tradisional dan makanan minuman, ada 2 kegiatan. 12. Program pengendalian dan pemberantasan penyakit, ada 7 kegiatan. 13. Upaya kesehatan Ibu dan anak, ada 7 kegiatan. 14. Peningkatan pelayanan kesehatan usila, ada 2 kegiatan. 15. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, ada 4 kegiatan. 16. Program pengembangan SDM kesehatan, ada 3 kegiatan Ada pun fasilitas Dinas Kesehatan sebagai penunjang kinerja yang baik didukung oleh beberapa sarana, prasarana dan tenaga kesehatan sebagai berikut: 1. SARANA: No Jenis Sarana Jumlah ( ) 1. Rumah Sakit Umum Daerah 1 2. Rumah Sakit Lapangan 1 3. Puskesmas 14 Puskesmas Perawatan 7 Puskesmas non Perawatan 7 Puskesmas 24 jam 7 4. Puskesmas Pembantu Poskesdes Posyandu Klinik Bersalin 1 8. Balai Pengobatan 1 9. Optikal Apotek Toko Obat 9
3 2. PRASARANA No Jenis Prasarana Jumlah ( ) 1. Puskesmas Keliling Roda 4 (empat) 9,rusak berat 4 buah Roda 2 (dua) 95, rusak berat 5 buah Ketinting 23, 18 rusak berat 2. Speed boat rujukan 1 3. Gudang Farmasi 1 4. Radio komunikasi SSB Kulkas Vaksin 25 Adapun penyakit terbanyak di Kabupaten Malinautahun 2012 diantaranya dapat di lihat pada tabel berikut: No Jenis Penyakit Jumlah % 1. Influenza ,79 2. Common Cold ,21 3. Hipertensi ,78 4. Faringitis ,72 5. Diare ,21 6. Mialgi ,42 7. Derm - Alergi ,66 8. Gastritis ,09 9. Dispepsia , Demam tak diketahui penyakit ,43 Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Malinau Berbagai upaya telah dilakukan, yakni meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, pembinaan perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat serta pemerataan pelayanan kesehatan pada seluruh lapisan masyarakat.
4 Gambaran derajat kesehatan kabupaten Malinau dapat diukur dengan menggunakan indikator-indikator angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat, derajat kesehatan, perilaku sehat, lingkungan sehat dan pelayanan kesehatan. A. INDIKATOR ANGKA KEMATIAN 1. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKB merupakan indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Angka Kematian Bayi sangat erat kaitannya dengan keadaan gizi masyarakat, perilaku dan kualitas lingkungan hidup/sanitasi lingkungan bahkan juga berkaitan dengan keadaan sosial dan keadaan ekonomi. Oleh sebab itu angka kematian bayi lazim digunakan untuk membandingkan derajat kesehatan, keadaan lingkungan dan keadaan sosial ekonomi antar wilayah. Pada tahun 2012 di Kabupaten Malinau terdapat 20 kasus kematian Neonatal. Jika dilihat dari jumlah kasus diatas maka dapat dikatakan bahwa Angka Kematian Bayi di kabupaten Malinau tahun 2012 adalah sebesar 3,5 per kelahiran hidup. Keadaan tersebut masih dalam batas kewajaran sesuai dengan Target MDGs 2015 dimana batas Angka Kematian Bayi sebesar 23 per kelahiran hidup.
5 2. Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita adalah jumlah anak berusia di bawah 5 tahun yang meninggal di suatu wilayah tertentu selama satu tahun per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Balita sangat berkaitan dengan keadaan gizi anak, PHBS dan kualitas sanitasi rumah tangga bahkan juga berkaitan dengan keadaan sosial dan keadaan ekonomi. Jumlah Cakupan Balita tahun 2012 berjumlah dan jumlah kematian balita di Kabupaten Malinau tahun 2012 sebanyak 6 balita jadi angka kematian balita 4,2. Bila dibandingkan dengan target kematian nasional 40/1000 KH, angka kematian kabupaten Malinau masih dibawah target. Jika dilihat dari jumlah kasus diatas maka dapat dikatakan bahwa Angka Kematian Balita di kabupaten Malinau tahun 2012 adalah sebesar 4,2 per kelahiran hidup. Keadaan tersebut masih dalam batas kewajaran sesuai dengan Target MDGs 2015 dimana batas Angka Kematian Bayi sebesar 32 per kelahiran hidup. 3. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu Matenal berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu pada saat mengandung, pada saat melahirkan dan setelah melahirkan, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, waktu melahirkan dan masa nifas. Pada tahun 2012 terdapat 3 kasus kematian ibu dari 1418 kelahiran hidup di Kabupaten Malinau yaitu di 1 kasus di Kecamatan Pujungan(Pendarahan) dan RSUD 2 kasus dengan penyebab Abortus dan lain-lain. Jika dilihat dari jumlah kasus diatas maka dapat dikatakan bahwa Angka Kematian Ibu di kabupaten Malinau tahun 2012 adalah sebesar per kelahiran hidup. Keadaan AKI pada tahun 2012 tersebut tidak melewati
6 batas kewajaran sesuai dengan Target MDGs 2015 dimana batas Angka Kematian Ibu sebesar 102 per kelahiran hidup. Artinya bahwa dengan jumlah kelahiran hidup tahun 2012 di bawah 1000 maka diupayakan agar kasus kematian ibu tidak melebihi 2 kasus. Dengan keadaan tersebut maka akan selalu diupayakan agar pada tahun 2015 AKI di Kabupaten Malinau dapat menurun dan sesuai target MDGs B. INDIKATOR ANGKA KESAKITAN Penularan penyakit dalam masyarakat umum biasanya berjalan dengan pola kejadian penyakit dalam masyarakat dapat menyebabkan terjadinya tingkat kesakitan yang biasa (bersifat endemic) dan mungkin pula tingkat tingkat kesakitan lebih dari yang diharapkan (Kejadian Luar Biasa atau Wabah). Adapun beberapa jenis penyakit menular yang dianggap cukup berbahaya sehingga perlu diamati di setiap kecamatan atau puskesmas yang ada di Kabupaten Malinau pada tahun 2012 yaitu Diare, Malaria (+), TB Paru (+), HIV, AFP Pneumonia, IMS, dan DBD.
7 Lebih jelasnya jumlah kasus dari masing-masing penyakit dapat dilihat pada Tabel dibawah ini: Jumlah Kasus Penyakit Menular Yang Diamati di Kabupaten Malinau tahun 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS HIV / AID S TB PARU (+) PNE UM ONI A IMS DBD DIA RE MALA RIA KLINI S Malinau Kota Malinau Malinau Utara Malinau Seberang Malinau Barat Tanjung Lapang Malinau Selatan Long Loreh Setulang Mentarang Pulau Sapi Pujungan Pujungan Kayan Hulu Long Nawang Kayan Hilir Data Dian Sungai Boh Sungai Boh Mentarang Hulu Mentarang Hulu Bahau Hulu Long Alango Kayan Selatan Long Ampung Malinau Utara Rumah Sakit Umum AF P < 15 TH JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : P2P DINKES MALINAU 1. Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) pada Anak Usia <15 Tahun per Anak. AFP rate merupakan jumlah kasus AFP Non Polio yang ditemukan diantara penduduk < 15 Tahun per tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2012 di Kabupaten Malinau ada 1 kasus AFP yang terjadi yaitu didaerah kecamatan Pulau Sapi. 2. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+. Angka cakupan Penemuan Penderita baru TB Paru BTA (+) meningkat dibanding tahun lalu, walaupun belum memenuhi target Kabupaten, dan angka
8 konversi menurun dibandingkan tahun lalu juga masih belum memenuhi target Nasional, sedangkan untuk angka succes Rate diperoleh hanya 53 %, Error Rate masih dibawah standar < 5% hal ini menunjukkan bahwa masih banyak hal yang perlu diperhatikan antara lain: Angka perkiraan Nasional penderita BTA + yang meningkat sehingga otomatis target di Kabupaten meningkat pula Manajemen Program TB yang belum maksimal Belum berfungsinya secara maksimal kader PMO Kinerja petugas Puskesmas yang belum melaksanakan program DOTS walaupun petugasnya telah dilatih dengan program DOTS Adanya penderita yang tidak mengontrol ulang sputum 2 bulan masa pengobatan Angka Drop Out masih tinggi Ada penderita yang tidak berobat secara teratur Sistem rujukan antar Puskesmas dan Rumah Sakit masih rancu Pola pengobatan lengkap bagi penderita TB yang jarak pemukiman sangat jauh membuat angka konversi menurun Penderita dari luar wilayah cukup tinggi, namun tidak maksimal dalam hal pola pengobatan, sehingga banyak yang putus obat Tenaga Labortorium dan tenaga pemegang program puskesmas masih kurang dibandingkan jumlah puskesmas yang ada di Malinau Sistem manajemen DOTS TB di rumah sakit yang belum berjalan secara maksimal (pencatatan dan pelaporan dan kegiatan follow up) 3. Persentase HIV/AIDS Ditangani. Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Malinau kerap mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 terdapat sepuluh (58) kasus HIV/AIDS dengan jumlah
9 kematian sebanyak 9 orang yang tersebar diseluruh kabupaten Malinau, dimana seluruhnya dilakukan penanganan (100 %). 4. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD). Kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Malinau selama tahun 2012 sebagian merupakan kasus berasal dari kasus rujukan baik dari RSUD Kabupaten Malinau maupun yang berasal dari RSU Tarakan serta murni kasus yang berasal dari wilayah Kabupaten Malinau. Dalam beberapa tahun sebelumnya kasus DBD di Kabupaten Malinau merupakan kasus impor. Kasus yang tejadi selama tahun 2012 sebagian besar murni dari Kabupaten Malinau memungkinkan hal ini disebabkan oleh karena adanya perubahan lingkungan dan pola hidup masyarakat Kabupaten Malinau sebagai kabupaten yang sedang berkembang dengan kondisi wilayah sebagai faktor penunjang terjadinya kasus DBD. Untuk itu berbagai langkah dan upaya terus dilakukan selama ini guna menekan dan menurunkan angka kejadian kasus DBD, antara lain terus mengalakkan penyuluhan, mengalakkan 3M plus kepada kelompok sasaran masyarakat, serta fogging fokus dan massal yang dilakukan setiap tahunnya. 5. Persentase DBD Ditangani. Dari 56 kasus yang diterjadi tahun 2012 dari beberapa kecamatan penyebab terjadinya DBD dikarenakan banyaknya jentik nyamuk penyebab DBD. Adapun upaya prepentif terus digalakkan untuk mengintensifkan kegiatan penyuluhan tentang DBD kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Malinau dengan berintegrasi dengan bagian promosi kesehatan. Meningkatkan sistem kewaspadaan dini di seluruh lapisan masyarakat tentang DBD. Meningkatkan sistem pencatatan dan pelaporan. Penderita DBD merupakan penderita demam tinggi yang mendadak, terus menerus berlangsung 2-7 hari tanpa sebab yang jelas, tanda-tanda perdarahan
10 dari atau pembesaran hati, serta hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan positif. 6. Persentase Balita dengan Diare Ditangani. Pada tahun 2012 terdapat kasus diare di Kabupaten Malinau terjadi pada balita. Jika dilihat dari keseluruhan kasus diare yang terjadi, kasus diare pada balita tertinggi terjadi di Kecamatan Malinau Utara yaitu sebesar 422 kasus di kecamatan tersebut. Dari kasus diare balita tersebut keseluruhannya dilakukan penanganan (100 % kasus ditangani). 7. Angka Kesakitan Malaria per Penduduk. Secara keseluruhan jumlah pemeriksaan kasus malaria selama tahun 2012, kasus positif malaria hanya mencapai 4 kasus positif yang terjaring baik dari unit pelayanan Puskesmas maupun dari RSUD Kabupaten Malinau. Jika ditinjau dari pemeriksaan yang dilakukan, RSUD Kabupaten Malinau merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang paling banyak melakukan pemeriksaan, hal tersebut dikarenakan RSUD Kabupaten Malinau mempunyai sarana yang paling lengkap baik ditinjau dari segi pelayanan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat dan letak RSUD yang sangat startegis bila dikunjungi. Secara keseluruhan, pengobatan yang dilakukan kepada pasien yang positif malaria dengan menggunakan ACT. Dengan demikian pengobatan dan penanganan kasusu malaria telah memenuhi standar WHO yang telah ditetapkan. 8. Persentase Penderita Malaria Diobati. Adapun persentase penderita malaria yang diobati sebesar 100 %, keseluruhan penderita malaria mendapatkan pengobatan sesuai standard. Adapun tindakan preventif yang digalakkan oleh dinas Kesehatan ke seluruh kecamatan dikabupaten Malinau dengan kegiatan diantaranya adalah
11 penyemprotan Malaria, Kulambunisasi dan pelatihan petugas laboratorium bagi petugas laboratorium puskesmas ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bagi petugas laboratorium puskesmas yang ada di kabupaten Malinau dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Malaria. 9. Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Program imunisasi secara umum bertujuan untuk mencegah penularan penyakit yang dapat dicegah dengan program imunisasi dalam hal ini PD3i tentu saja mempunyai peran yang sangatbesar dalam meningkatkan status derajat kesehatan bayi dan balita. Dan yang tak kalah penting program imunisasi bertujuan untuk menjadikan setiap wilayah menjadi UCI (Universal Chaild Imunisation). Terutama UCI desa menjadi 90 %, dimana untuk Kabupaten Malinau UCI desa minimal 80%,sedangkan target Nasional pada tahun 2014 UCI desa harus mencapai 100%. C. INDIKATOR STATUS GIZI Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja dan menurunkan daya tahan tubuh, yang berakibat meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu sejak janin yang masih dalam kandungan, bayi anak- anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan karena membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus dijaga status gizi dan kesehatannya agar dapat melahirkan bayi yang sehat.
12 1. Cakupan Kunjungan Neonatus 1 (KN1). Kunjungan Neonatus dilakukan pada > 6-48 jam pertama. Kunjungan Neonatal bertujuan untuk menemukan secara dini jika terdapat penyakit atau tanda bahaya pada Neonatus sehingga pertolongan dapat segera diberikan untuk mencegah penyakit bertambah berat yang dapat menyebabkan kematian. Hasil Riskesdas tahun 2010 penimbangan berat badan dan pemeriksaan kesehatan ketika bayi lahir (kurun waktu > 6 48 jam), dilakukan pada 84,8 persen bayi. dikabupaten Malinau untuk Kunjungan Neonatal (KN1) sebesar 75,8% dari bayi lahir. Penyebab terjadi hal ini dikarenakan ada 210 persalinan ditolong dukun yang artinya bahwa kunjungan Neonatal 1 terhambat dilakukan karena informasi persalinan yang terkadang lambat sampai ke petugas kesehatan, faktor lain juga disebabkan oleh sistem pencatatan dan sistem recovery data oleh petugas nakes yang masih belum akurat. Tabel 3.1.1: Presentase Kunjungan Neonatal (KN1) di Kabupaten Malinau Tahun 2012 Indikator Jml Bayi Lahir th 2012 Abs % Kunjungan Neonatal 1 (>6 48 jam) ,6 2. Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap. Kunjungan Neonatus lengkap adalah bila Neonatus melakukan kunjungan ketenagaan / fasilitas kesehatan atau dikunjungi oleh tenaga kesehatan baik di dalam maupun diluar gedung Puskesmas (termasuk Bidan di desa, Polindes, kunjugan rumah, Rumah Sakit Pemerintah/Swasta, RB, dan Bidan Praktek
13 Swasta) dan Neonatus mendapatkan pelayanan kesehatan minimal 3 kali (KN1, KN2, KN3). Kunjungan Neonatus lengkap dapat dijadikan indikasi efektifitas dan Kualitas pelayanan Neonatal. Kunjungan Neonatus lengkap di Kabupaten Malinau mencapai 79,1% dari target 90% dan penyebabnya tidak semua orang tua mau melakukan kunjungan ke petugas kesehatan atau sarana kesehatan lainnya di saat umur bayi baru lahir dibawah 1 bulan. Selain faktor dari adat istiadat juga yang cukup mempengaruhi adalah kurangnya tingkat pengetahuan orang tua tentang pentingnya pemeriksaan/pemantauan kesehatan secara berkala pada bayi baru lahir. Tabel 3.2.1: presentasi Kunjungan Neonatal (KN lengkap) di Kabupaten Malinau Indikator Target Pencapaian Kunjungan Neonatal 90% 79,1% (KN lengkap) Gambar : Grafik Kunjungan Neonatal Lengkap (KN Lengkap) di Kabupaten Malinau tahun 2012
14 KUNJUNGAN NEONATUS LENGKAP Series1 Series2 Series3 3. Cakupan Kunjungan Bayi Cakupan bayi Post Neonatal yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali ( 1 kali pada umur 29 hari 2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan, 1 kali pada umur 9-11 bulan) disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu, yang bertujuan untuk meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan kesehatan dasar. Mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi sehingga cepat mendapatkan pertolongan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemantauan pertumbuhan, imunisasi serta peningkatan kualitas hidup bayi dengan stimulasi tumbuh kembang. Dengan demikian hak anak mendapatkan pelayanan kesehatan terpenuhi antara lain imunisasi dasar lengkap, SDIDTK, Vitamin A, Konseling ASI Ekslusif, pemberian pendamping ASI, tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan buku KIA dan penanganan serta rujukan kasus bila diperlukan. Pada tahun 2012 cakupan kunjungan bayi yang mendapatkan
15 pelayanan kesehatan yang standar mencapai 80% atau standar bayi dari sasaran yang ada. Gambar : Persentase Kunjungan Bayi Kabupaten Malinau tahun 2012 Kunjungan bayi minimal 4 kali Malinau Malinau Seberang Tanjung Lapang Long Loreh Setulang Gong Solok Pulau Sapi Pujungan Long Nawang Data Dian Sungai Boh Long Berang Long Alango Long Ampung Sumber : Bidang Yankes Dinkes Malinau 4. Persentase BBLR (Berat Bayi lahir Rendah) Ditangani. Salah satu akibat krisis ekonomi adalah penurunan daya beli masyarakat termasuk kebutuhan pangan. Hal ini menyebabkan penurunan kecukupan gizi masyarakat yang selanjutnya dapat menurunkan status gizi. Penurunan status gizi dapat terjadi pada kelompok rawan yaitu bayi dan balita serta ibu hamil yang akibatnya akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius, antara lain terjadinya gizi buruk pada bayi dan balita serta lahirnya bayi dengan berat badan lahir rendah. Berdasarkan hasil pemantauan dan pelaporan dari puskesmas di wilayah Kabupaten Malinau menunjukkan bahwa dari dari Lahir hidup ada 127 kasus BBLR. 5. Balita dengan Gizi Buruk. Pada tahun 2012 terdapat 60 kasus gizi buruk di Kabupaten Malinau dari jumlah balita.
16
TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi
Lebih terperinciBAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. SARANA KESEHATAN Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten tersebar hampir di seluruh wilayah dimana pada tahun 2013 terdapat 270 sarana kesehatan dan jaringannya baik
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
SKPD : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran : 2015 PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Lebih terperinciMISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN
MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Lebih terperinciMewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.
Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai
Lebih terperinci1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.
Berdasarkan uraian mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama periode 2011-2015, maka telah ditetapkan target agregat untuk
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3
DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciRPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47
2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
Lebih terperinciBAB. III AKUNTABILITAS KINERJA
1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciTarget Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk
PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang
Lebih terperinciJuknis Operasional SPM
DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI Juknis Operasional SPM 1. KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KABUPATEN : Jawa Timur : Tulungagung KEMENTERIAN KESEHATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN
SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS KESEHATAN Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 KESEHATAN Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Sarana Kesehatan
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015
UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i
KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGI 1. Visi Visi 2012-2017 adalah Mewujudkan GorontaloSehat, Mandiri dan Berkeadilan dengan penjelasan sebagai berikut : Sehat, adalah terwujudnya
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016
UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Lebih terperinciKATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah
Lebih terperinciPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai
Lebih terperinciREVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR
REVIEW INDIKATOR DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR 2015-2019 MISI 1 : Menyediakan sarana dan masyarakat yang paripurna merata, bermutu, terjangkau, nyaman dan berkeadilan No Tujuan No Sasaran Indikator Sasaran
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS PROVINSI BANTEN 2012-2017 DATA CAPAIAN Persentase Balita Ditimbang Berat 1 2 1 PROGRAM BINA GIZI DAN Badannya
Lebih terperinciHASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA
HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA I.Upaya Promosi Kesehatan A. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 1. Rumah Tangga : Rumah di Periksa : 1050 Target : 75 % x 1050 = 788 2. Institusi Pendidikan sekolah
Lebih terperinciTabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar
Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra
Lebih terperinciKata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor
DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan
Lebih terperinciMATRIK REALISASI CAPAIAN LAKIP TAHUN 2014 DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN
MATRIK REALISASI CAPAIAN LAKIP TAHUN 2014 DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN NO Jumlah sasaran 1.064.573 bayi& balita, balita & bayi yang datang ke posyandu 759.918. a) Penambahan sarana & prasarana posyandu
Lebih terperinciLAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013
LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM /KEGIATAN (1) (2) (3) (4) (5) I Meningkatnya kualitas air 1 Persentase
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET
EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 06 TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Meningkatkan Meningkatkan Upaya Upaya Kesehatan Kesehatan Masyarakat melalui program melalui Program Kesehatan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KESEHATAN Jl. Pangeran Moehamad Amin Komplek Perkantoran Pemkab Musi Rawas Telp. 0733-4540076 Fax 0733-4540077 MUARA BELITI KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI No SASARAN STRATEGIS No 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan 1 Penurunan Angka 17 pada ibu, neonatus, bayi, balita
Lebih terperinciJUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.
VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor yang mandiri untuk hidup sehat MISI I : Meningkatkan Kemandirian dalam Jaminan Kesehatan Nasional Pelayanan Kesehatan. Meningkatkan Masyarakat Miskin Cakupan
Lebih terperinciPERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN KEPALA DINAS KESEHATAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I
DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I 1 DERAJAT KESEHATAN (AHH, AKB DAN AKI) 2 STATUS GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA 3 JUMLAH RUMAH SAKIT BERDASARKAN KEPEMILIKAN DAN PELAYANAN
Lebih terperinciPerencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012
PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman tingkat persaingan di bidang kesehatan semakin meningkat demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai Pasal 13 dan 14 huruf j Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dikatakan bahwa Kesehatan merupakan urusan wajib dan dalam penyelenggaraannya
Lebih terperinciPerencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
Lebih terperinciFORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) Lampiran III Unit Eselon I Kementrian/Lembaga/SKPD : Dinas Kesehatan Tahun : 2016 SASARAN
Lebih terperinciKata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
Lebih terperinciTim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan
Lebih terperinciPERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN
BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN 3.1. TUJUAN UMUM Meningkatkan pemerataan, aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama kepada masyarakat miskin dengan mendayagunakan seluruh
Lebih terperinciB. MATRIKS RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI TAHUN
B. MATRIKS RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI TAHUN 2008-2013 Instansi : Dinas Kesehatan Visi : Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Sinjai dalam Rangka Mewujudkan Sinjai Religius,
Lebih terperinciTabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data
Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi
Lebih terperinciSeluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.
Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi Visi : DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR : Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur Mandiri untuk Hidup Sehat Misi : 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2.
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. IV.2. VISI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Masyarakat Jawa
Lebih terperinciBUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM
BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara
Lebih terperinciREVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN
REVISI CAPAIAN INDIKATOR 2011-2016 TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN NO 2010 2011 2013 2014 2015 2016 2013 PEMBILANG PENYEBUT 2014 PEMBILANG PENYEBUT % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 9 10 11 12 13
Lebih terperinciB A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...
Lebih terperinciPROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012
PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH
Lebih terperinciBAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. KETENAGAAN Situasi ketenagaan di Puskesmas Banguntapan III berubah dari tahun ke tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31 Desember
Lebih terperinciPOHON KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN
ESELON II POHON KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN ESELON III ESELON IV VISI MISI SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS NAMA PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM SASARAN
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing
Lebih terperinciTREND PEMBANGUNAN KESEHATAN
TREND JAWA TIMUR TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2000 2011 Jl. A. Yani 118 Surabaya HTTP://dinkes.jatimprov.go.id Email : info@dinkesjatim.go.id DINAS Tahun KESEHATAN 2012 PROVINSI
Lebih terperinciRENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017
RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan Visi Departemen Kesehatan Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat dengan Misinya Membuat Rakyat Sehat diperlukan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.
KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang
1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan
Lebih terperinciIV.B.2. Urusan Wajib Kesehatan
2. URUSAN KESEHATAN Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
Lebih terperincipenduduk 1 : dari target 1:2.637, Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA mencapai 92,11 % dari target 82,00 %, Cakupan penemuan dan
RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (LAKIP) merupakan amanat INPRES No. 7 tahun 1999 sebagai bentuk transparansi pemerintah kepada masyarakat. LAKIP disusun dalam rangka
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 2018 mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, sebagai berikut : A. Program
Lebih terperinci2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta KATA PENGANTAR Profil Kesehatan merupakan data dan informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi Kesehatan masyarakat
Lebih terperinciStandar Ponkesdes 91
Lampiran 2 PENILAIAN STANDAR PONKESDES TAHUN DESA :..... NAMA PONKESDES /PUSKESMAS :../... KABUPATEN/KOTA :..... NO VARIABEL STANDAR PENGUKURAN NILAI PENCAPAIAN 2 3 4 5 I ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN A Kelembagaan,
Lebih terperinciIINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
IINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN N O SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET (%) PENGERTIAN FORMULA
Lebih terperinciProfil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan
Lebih terperinciURAIAN PROGRAM PUSKESMAS
URAIAN PROGRAM PUSKESMAS Program Puskesmas Uraian 1 Manajemen Pelayanan Kesehatan Sistem kesehatan Nasional (SKN) sebagai acuan pelayanan kesehatan Penerapan fungsi manajemen di puskesmas Upaya pelayanan
Lebih terperinciTabel Target dan Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Tahun No Indikator Target 2015
Capaian Kinerja Capaian Kinerja Urusan Kesehatan diukur melalui beberapa indikator yang telah ditetapkan targetnya dalam RPJMD Kabupaten Blitar Tahun 2011-2016 sebagai berikut : Tabel Target dan Capaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran,
Lebih terperinciPROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012
PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA
Lebih terperinciMATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS 3 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG KESEHATAN Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak
Lebih terperinciINDIKATOR RENCANA STRATEGIK TAHUN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN TARGET. 14 Angka kematian ibu
INDIKATOR RENCANA STRATEGIK TAHUN 0-05 VISI : TERWUJUDNYA KARANGASEM SEHAT 0 MENUJU JAGADHITA YA CA ITI DHARMA MISI :Melindungi Kesehatan Masyarakat dengan Menjamin Tersedianya Upaya Kesehatan yang Paripurna,
Lebih terperinciBAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasioanal dan Provinsi Telaahan terhadap kebijakan Nasioanal dan provinsi menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan
Lebih terperinciKEPUTUSAN. Nomor : 449.1/KEP-III/003 / 03/ 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA DI UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SUSUKAN
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SUSUKAN Jl.KH Umar Imam Puro No.96 Telp ( 0298 ) 615066 Susukan 50777 Email : pkmsusukan_kabsmg @yahoo.co.id KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSAT KESEHATAN
Lebih terperinci