ERGONOMI & APK - I KULIAH 3: STUDI & EKONOMI GERAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
STUDY 07/01/2013 MOTION STUDY DAPAT DILAKUKAN DG: SEJARAH MUNCULNYA MOTION DEFINISI : 2. MEMOMOTION STUDY LANGKAH-LANGKAH MICROMOTION

STUDI DAN EKONOMI GERAKAN. Amalia, S.T., M.T.

PETA PETA KERJA. Nurjannah

Tabel 2.4 Penyesuaian menurut Westinghouse

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

PERENCANAAN SISTEM KERJA. PPMJ Diploma IPB

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA (MICROMOTION STUDY)

III. TINJAUAN PUSTAKA

PERBAIKAN METODE KERJA PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. KEMBANG BULAN

GAMBARAN KESELURUHAN TEKNIK TATA CARA KERJA

USULAN PERBAIKAN METODA KERJA PADA STASIUN KERJA POLA DENGAN MOTION ECONOMY CHECK LIST (STUDI KASUS INDUSTRI RUMAH TANGGA SEPATU CIBADUYUT X )

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PROSES PASCA PANEN PADI 2.2 PENGGILINGAN PADI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGUKURAN WAKTU TIDAK LANGSUNG DATA WAKTU GERAKAN

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PROSES PEMBUATAN BISKUIT

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 1

STUDI GERAK DAN WAKTU

USULAN PERBAIKAN METODE KERJA BERDASARKAN MICROMOTION STUDY DAN PENERAPAN METODE 5S UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Menganggur Independent Kerja Kombinasi

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL PERANCANGAN DAN PERBAIKAN METODE KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perbaikan Metode Kerja Untuk Meminimasi Waktu Proses Menggunakan Maynard Operation Sequence Technique (MOST) (Studi Kasus PT Pan Panel, Palembang)

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI

practicum apk industrial engineering 2012

ERGONOMI & APK - I KULIAH 4: PETA KERJA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengukuran Waktu kerja Metode (Methods Time Measurement)

BUKU AJAR ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA. Oleh : Tim Dosen Analisis Dan Pengukuran Kerja Program Studi Teknik Industri

BAB II LANDASAN TEORI

PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

BAB IV TELAAH METODE. 4.1 Pendahuluan

(Studi Gerakan Mikro)

Sejarah ilmu managemen, chapter 2. Gilbreth dan Studi Waktu

Perancangan Sistem Kerja

PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL MICROMOTION AND TIME STUDY

Perbaikan Metode Kerja Menggunakan Peta Kerja pada Proses Produksi Trafo

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB II LANDASAN TEORI

Predetermined Motion Time System (PMTS)

ERGONOMI & APK - I KULIAH 7: PETA KERJA (LANJUTAN)

USULAN PERBAIKAN METODE KERJA PADA BAGIAN PENGEMASAN DI CV NJ FOOD INDUSTRIES

DEFINISI. Peta kerja untuk kegiatan setempat digunakan untuk menganalisa suatu stasiun kerja. Peta pekerja & mesin Peta tangan kanan dan tangan kiri

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

ANALISIS STUDI GERAK DAN WAKTU PADA PROSES PRODUKSI MINUMAN LIDAH BUAYA DI UMKM (STUDI KASUS: PT. DRIYAMA PURWANA, BOGOR)

BAB 6 USULAN DAN ANALISIS

TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

PERBAIKAN METODE KERJA PENGANTONGAN SEMEN MENGGUNAKAN PETA TANGAN KIRI DAN KANAN. ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA #5_ANALISA OPERASIONAL (PETA KERJA) ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PENGUKURAN WAKTU KERJA: METODE PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG. Amalia, S.T., M.T.

Peningkatan Kapasitas Produksi pada UD. X

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

USULAN PERBAIKAN STASIUN KERJA DI BAGIAN PACKING DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI ( Studi Kasus di PT. Nikkatsu Electric Work)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

STUDI GERAK DAN WAKTU PADA PROSES PENGGILINGAN PADI SKALA BESAR DAN KECIL SKRIPSI MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR F

Method Time Measurement (MTM-1) Nurjannah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai

BAB 2 LANDASAN TEORI

CONTOH OPC DAN FPC. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI AYU DINI R

Nurjannah. Pendahuluan

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODUL PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA

ANALISA USULAN PERBAIKAN GERAKAN OPERATOR PADA LINE INJECTION DI PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE MTM-1 (Basic Methods Time Measurement)

WORK METHOD AND MOTION STUDY W O R K D E S I G N A N D E R G O N O M I C S

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peta kerja atau biasa disebut Peta Proses (process chart) merupakan alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan.

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 9. micromotion study

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR. 2.1 Perbaikan Metode Kerja (Methods Improvement) penyelesaian lebih singkat dan cepat (Lawrence, 2000:105).

BAB 3 LANDASAN TEORI

Rancang Bangun Aplikasi Perhitungan Predetermined Time System (Waktu Standar Tidak Langsung) Dengan Metode Brainstorming

TUTORIAL ANALISIS PERANCANGAN KERJA 1 DAN STANDARISASI WAKTU. CASE 1: Mengedintifikasi Penyebab Terjadinya Gerakan Tidak Efektif

BAB 2 STUDI LITERATUR. Tanggungjawab seorang pemimpin perusahaan adalah mengatur seluruh

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA #6_ANALISA OPERASIONAL (GERAKAN KERJA) ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA

Ergonomic and Work System Implementasi Desain Ergonomi Mobil Mesin Penggilingan Padi

LOGO EKONOMI GERAKAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI. Toyota Production System atau yang biasa disingkat menjadi TPS. TPS adalah

Analisis Operasional (Peta Kerja) ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. Kata Pengantar dan Ucapan Terima Kasih Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

Transkripsi:

ERGONOMI & APK - I KULIAH 3: STUDI & EKONOMI GERAKAN By: Rini Halila Nasution, ST, MT

STUDI GERAKAN Studi gerakan atau yang biasanya disebut dengan motion study adalah suatu studi tentang gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya. Atau dengan kata lain motion study merupakan penelitian untuk menganalisa pekerjaan berdasarkan gerakan-gerakannya. Tujuan dari motion study adalah untuk meminimalkan gerakangerakan kerja yaitu dengan mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efektif atau bahkan dihilangkan sehingga akan diperoleh waktu kerja yang minimal, serta penghematan pada penggunaan fasilitas kerja.

TELAAH METODE: PENGEMBANGAN METODE UNTUK MENGEFEKTIFKAN DAN MENGEFISIENKAN KERJA Kegiatan pencatatan secara sistematis dan pemeriksaan dengan seksama mengenai cara-cara yang berlaku atau diusulkan untuk melaksanakan kerja. Sering disebut dengan istilah methods analysis, yang dimaksudkan untuk mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik pengaturan kerja yang optimal dalam suatu sistem kerja.

SKEMATIS LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN TELAAH METODE Telaah Metode SISTEM KERJA Pekerja Material Mesin & Peralatan Lingkungan Fisik Kerja Alternatifalternatif Pemilihan alternatif terbaik Metode Kerja yang Efektif & Efisien

INTERAKSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DALAM ANALISA METODE KERJA Lingkungan Kerja fisik (temperatur, penerangan, noise,dll) Bahan Baku & Supplies Input METODE KERJA (prosedur, langkah, urutan, dll) Produk Jadi Operator, Mesin, Fasilitas kerja

PROSEDUR SISTEMATIS UNTUK MELAKSANAKAN TELAAH METODE KERJA Identifikasi operasi kerja yang harus diamati dan dipelajari. Kumpulkan semua data dan fakta yang berkaitan. Input data dari pekerja atau supervisor langsung terutama untuk pekerjaan yang telah berlangsung lama. Dokumetasikan metode kerja yang sesuai dengan langkahlangkah urutan kerja yang sistematis dan logis. Buat usulan metode kerja yang baru. Buat beberapa alternatif dan pilih alternatif terbaik. Terapkan metode kerja yang baru ini dan ikuti terus pelaksanaannya sampai akhirnya benar terbukti bahwa perbaikan metode kerja yang diinginkan tercapai.

PRINSIP-PRINSIP EKONOMI GERAKAN Hilangkan gerakan-gerakan kerja yang tidak perlu yang justru memboroskan tenaga Kombinasikan beberapa aktivitas menjadi aktivitas yang memungkinkan dilaksanakan secara bersamaan Kurangi faktor kelelahan dengan memberi waktu istirahat dan waktu longgar lainnya yang cukup Perbaiki pengaturan tempat kerja dan desain dari fasilitas/peralatan kerja yang ada

MICROMOTION STUDY Micromotion study adalah teknik yang dianggap paling teliti guna menganalisis gerakan kerja manual secara mendetail (micro). Aktivitas micromotion study dilakukan untuk merekam setiap gerakan kerja yang ada secara detail dan memberi kemungkinan analisa setiap gerakan kerja yang ada secara lebih baik dibandingkan dengan gerakan visual.

LANGKAH-LANGKAH MICROMOTION STUDY Merekam gerakan-gerakan kerja dari suatu siklus kerja dengan menaruh jam besar (micro-chronometer) di belakang operator yang diamati Gambar film akan menjadi rekaman permanen yang bisa dianalisis setiap saat dan berulang-ulang sesuai yang dikehendaki Menyimpulkan dari analisa gerakan yang diamati dari rekaman film dan menggambarkannya dalam peta yang menunjukkan gerakangerakan tangan kiri dan tangan kanan. Tujuan penggambaran peta ini adalah mencoba membuat keseimbangan gerak kerja antara tangan kiri dan kanan Menetapkan alternatif gerakan yang lebih baik dengan memperbaiki metode kerja yang ada sesuai dengan prinsip ekonomi gerakan.

SEJARAH MUNCULNYA MOTION STUDY Tokoh yang dianggap paling berjasa dalam motion study adalah Frank B. Gilberth beserta istrinya, Lilian Gilberth. Gilberth menguraikan gerakan dasar menjadi 17 buah, yang disebut sebagai gerakan Therblig (dieja dari nama Gilberth secara terbalik). Gerakan yang diuraikan ini merupakan gerakan dasar dari tangan ketika bekerja.

17 GERAKAN THERBLIGH Nama Therblig Lambang Therblig 1. Mencari (Search) 2. Memilih (Select) 3. Memegang (Grasp) 4. Menjangkau (reach) 5. Membawa (move) 6. Memegang untuk memakai (Hold) 7. Melepas (Released Load) 8. Mengarahkan (Position) 9. Pengarahan sementara (Pre position) 10. Memeriksa (Inspection) 11. Merakit (Assemble) 12. Lepas rakit (Deassemble) 13. Memakai (Use) 14. Kelambatan tak terhindar (Unavodable Delay ) 15. Kelambatan dapat dihindari (Avoidable Delay) 16. Merencanakan (Plan) 17. Istirahat menghilngkan capek (Rest to overcome fatique) SH ST G Re M H RL P PP I A DA U UD AD Pn R # U

1. Search (SH) Search (SH): mencari; gerakan mata untuk menemukan lokasi objek atau tangan mencari objek, dimulai ketika mata atau tangan mencari objek dan berakhir ketika objek ditemukan. Mencari merupakan gerakan yang tidak efektif dan masih dapat dihindari. Dapat dihindari dengan: mengatur letak alat, material dan menyimpannya dengan baik dan tidak berubah-ubah. Tujuannya adalah untuk memudahkan seorang pekerja baru dengan cepat menyesuaikan dirinya terutama dalam pengenalan tempat peralatan dan bahan yang digunakan.

2. SELECT (ST) SELECT (ST): memilih; merupakan gerakan untuk memilih satu objek dari beberapa objek (tercampur), dimulai ketika mata/tangan mulai memilih dan berakhir ketika objek yang diinginkan ditemukan. Gerakan memilih merupakan gerakan yang tidak efektif sehingga sedapat mungkin elemen gerakan ini dihindari. Dapat dihindari dengan: obyek berbeda ditempatkan terpisah dan tidak tercampur lagi, menggunakan tempat untuk material yang tidak menyulitkan saat mengambil tanpa memilih.

3. GRASP (G) GRASP (G) : memegang, biasanya didahului oleh jangkauan menjangkau dan dilanjutkan oleh gerakan membawa, merupakan gerakan yang efektif dari suatu pekerjaan dan meskipun sulit untuk dihilangkan namun dalam beberapa keadaan masih dapat dikurangi. Untuk mengurangi gerakan ini, yaitu: Obyek dipindahkan dengan kontak tangan saja (contact grasp) tanpa memegang penuh (pickup grasp). Misalkan dengan cara menggelincirkannya. Beberapa obyek dipegang sekaligus bersamaan, Sehingga waktu kerja bisa lebih cepat. Menggunakan alat bantu untuk memegang, (seperti magnet,) Sehingga kerja tangan dapat berkurang.

4. Reach (Re) Reach (Re): menjangkau adalah gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban, baik gerakan mendekati maupun menjauhi objek. Gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan melepas (release) dan diikuti oleh gerakan memegang (grasp). Gerakan ini dimulai pada saat tangan mulai berpindah dan berakhir bila tangan sudah berhenti. Seperti halnya memegang, menjangkau sulit dihilangkan karena merupakan gerakan yang efektif. Dapat dikurangi dengan cara memperpendek jarak jangkauan serta memberikan lokasi yang tetap dari objek.

5. Move (M) Move (M): membawa; Elemen gerak membawa juga merupakan gerak perpindahan tangan, hanya dalam gerakan ini tangan dalam keadaan terbebani. Gerakan membawa biasanya didahului oleh gerakan memegang dan dilanjutkan oleh gerakan melepas atau dapat juga oleh pengarahan (position). Gerakan ini mulai dan berakhir pada saat yang sama dengan menjangkau (reach), karena itu faktor-faktor yang mempengaruhi waktu gerakpun hampir sama yaitu jarak pindah, macam dan berat beban yang dibawa oleh tangan.

Elemen gerakan ini efektif dan sulit untuk dihilangkan. Dapat lebih diefektifkan dengan : jarak perpindahan obyek diperpendek. menggunakan cara pemindahan yang efektif. Misalkan menggunakan conveyor, crane, trolly. obyek bisa dipindahkan sekaligus dalam jumlah yang banyak menggunakan prinsip gravitasi untuk memindahkan obyek, sehingga energi yang dikeluarkan minimal

6. HOLD (H) HOLD (H) : memegang untuk memakai; Perbedaan dengan memegang (grasp) adalah pada perlakuan terhadap objek yang dipegang. Pada memegang (grasp), pemegangan dilanjutkan dengan gerak membawa sedangkan memegang untuk memakai tidak demikian. Gerakan ini sering ditemui pada saat perakitan, dimana satu tangan memegang dan tangan yang lain memasang. Gerakan ini merupakan gerakan yang efektif, namun masih mungkin untuk diminimalkan dengan menggunakan jigs and fixture untuk memegang obyek. Dapat diminimalkan dengan: menggunakan catok, penjepit, clip, vakum, cantelan, rak, atau peralatan lain menggunakan perekat atau isolasi

7. RELEASE LOAD (RL) RELEASE LOAD (RL): melepaskan objek yang dipegangnya. Gerakan ini dimulai pada saat pekerja mulai melepaskan tanganya dari objek dan berakhir bila seluruh jarinya sudah tidak menyentuh objek itu. Gerakakn ini merupakan gerakan yang efektif. Untuk memperbaikinya: gerakan dilakukan bersamaan dengan membawa tempat menampung obyek didesain dengan baik obyek dilepas secara bersamaan. Sehingga gerakan perunit dapat dihilangkan dan waktu lebih efektif.

8. POSITION (P) POSITION (P): mengarahkan, mengarahkan objek pada tempatnya/lokasi yang ditentukan, mengarahkan biasanya didahului oleh gerakan mengangkut dan diikuti oleh gerakan merakit (asembly). Gerakan ini mulai sejak tangan memegang/mengontrol objek tersebut kearah yang dituju misalnya memutar, menggeser ke tempat yang dinginkan dan berakhir pada saat gerakan merakit atau memakai dimulai. Dapat diefisienkan dengan: menggunakan alat penunjuk untuk membantu mengarahkan.

9. PRE-POSITION (PP) PRE-POSITION (PP): mengarahkan sementara. Mengarahkan sementara merupakan elemen gerak mengarahkan pada suatu tempat sementara. Tujuan untuk memudahkan pemegangan apabila objek tersebut akan dipakai kembali. Hal ini terjadi karena objek yang akan dipegang sudah diposisikan sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pemakaian selanjutnya. Gerakan ini sering terjadi bersama dengan gerakan mengangkut dan melepas. Untuk mengurangi waktu kerja, mengarahkan awal dapat dilakukan dengan merancang alat bantu untuk memegang (holding device) perkakas kerja atau obyek pada arah gerakan kerja semestinya. Dapat diefektifkan dengan: alat alat di digantungkan

10. INSPECT (I) INSPECT (I): memeriksa objek. Therblig ini merupakan pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Elemen ini dapat berupa gerakan melihat seperti untuk memeriksa warna, meraba, mencium, mendengarkan dan mengecap. Membandingkan objek dengan standard, waktu yang diperlukan untuk memeriksa tergantung pada kecepatan operator. Aktivitas ini merupakan elemen yang tidak efektif, dapat dihindari dengan: digabungkan dengan aktivitas yang lain dilakukan untuk beberapa obyek sekaligus digunakan alat bantu untuk inspeksi, pencahayaan cukup untuk pekerjaan ini pemeriksaan mesin dilakukan untuk menggantikan pemeriksaan visual

11. ASSEMBLE (A) ASSEMBLE (A): merakit, merupakan gerakan untuk menggabungkan dua objek atau lebih menjadi satu kesatuan. Gerakan ini didahului gerakan membawa/mengarahkan dan dilanjutkan oleh gerakan melepas. Pekerjaan perakitan dimulai bila objek sudah siap dipasang (biasanya setelah diarahkan) dan berakhir bila objek tersebut sudah tergabung sempurna. Gerakan ini merupakan gerakan efektif.

12. DISASSEMBLE (D) DISASSEMBLE (D): melepaskan rakitan, merupakan kebalikan dari gerakan perakitan. Elemen gerakan ini memisahkan satu kesatuan menjadi dua bagian atau lebih bagian objek. Gerakan lepas rakit biasanya didahului oleh memegang dan dilanjutkan oleh gerakan membawa atau biasanya juga dilanjutkan oleh melepas. Gerakan ini dimulai pada saat memegang objek dan dilanjutkan dengan memisahkan dan berakhir bila kedua objek telah terpisah secara sempurna. Merupakan gerakan yang tidak efektif.

13. USE (U) USE (U): memakai, yaitu bila satu tangan atau keduaduanya dipakai untuk menggunakan alat. Untuk mengefektifkan gerakan assembly, disasembly dan use: Menggunakan alat bantu menggunakan mesin otomatis assembly dilakukan sekaligus dalam jumlah banyak

14. UNAVOIDABLE DELAY (UD) UNAVOIDABLE DELAY (UD): kelambatan yang tidak dapat dihindari, yaitu kelambatan karena hal-hal yang terjadi diluar kemampuan pengendalian pekerja. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya waktu menganggur, seperti padamnya listrik, alat rusak. Dapat dikurangi dengan mengadakan perubahan atau perbaikan pada proses operasi.

15. AVOIDABLE DELAY (AD) AVOIDABLE DELAY (AD): kelambatan yang dapat dihindari. Kelambatan ini disebabkan oleh hal yang ditimbulkan sepanjang waktu kerja oleh pekerjanya baik disengaja maupun tidak disengaja. Situasi yang tidak produktif selama bekerja seperti merokok, mengobrol, dan lain-lain. Untuk mengurangi kelambatan ini harus meningkatkan kedisiplinan operator tanpa harus merubah proses operasinya.

16. PLAN (PN) PLAN (PN) : merencanakan, merupakan proses mental dimana operator berpikir untuk menentukan tindakan yang akan diambil selanjutnya. Waktu untuk gerakan ini lebih sering terjadi pada seseorang pekerja baru.

17. REST FOR OVERCOMING FATIGUE (R) REST FOR OVERCOMING FATIGUE (R): istirahat untuk menghilangkan kelelahan. Waktu untuk memulihkan lagi kondisi badannya dari rasa lelah sebagian. Hal ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja tetapi terjadi secara periodik. Waktu untuk memulihkan lagi kondisi badannya dari rasa fatique sebagai akibat kerja berbedabeda, tidak saja karena jenis pekerjaannya tetapi juga oleh individu pekerjanya.

CONTOH: AKTIVITAS MENULIS No. Langkah Gerakan 1 Mengambil pulpen Menjangkau 2 Memegang pulpen Memegang 3 Membawa pulpen ke kertas Membawa 4 Mengarahkan pulpen untuk menulis Mengarahkan 5 Menulis Memakai 6 Mengembalikan pulpen ke tempatnya Membawa 7 Memasukkan pulpen ke dalam tempatnya Mengarahkan sementara 8 Melepas pulpen Melepas 9 Menggerakkan kembali tangan menuju kertas Menjangkau (transport empty)

Bagaimana anda mengaplikasikan penyederhanaan metode kerja pada perakitan pena dengan menggunakan prinsip ekonomi gerakan?