BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

METODE PENELITIAN. dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3: Sub populasi siswa kelas X Man Batudaa

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

Kelas Eksperimen : O X O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu variabel bebas yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan tipe NHT untuk menemukan variasi yang muncul dari setiap variabel bebas terhadap variabel terikatnya, yaitu hasil belajar. Oleh karena itu penelitian ini termasuk penelitian eksperimen. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok eksperimen, yaitu kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2. Kelompok eksperimen pertama adalah kelompok yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelompok eksperimen kedua adalah kelompok yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Penelitian ini hanya dapat mengontrol variabel model, tetapi tidak dapat mengontrol variabel luar yang mungkin juga mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena itu penelitian ini termasuk Penelitian quasi eksperiment (eksperimen semu). Untuk mengetahui perbedan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan tipe NHT, maka pada penelitian ini akan diukur dengan alat ukur yang sama. Hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai data sampel, yang kemudian dianalisis dengan teknik statistika untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, maka penelitian ini termasuk penelitian dengan metode kuantitatif. 2. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan The Randomized Control Group Pretest Posttests Design. Desain penelitian ini, sebelum diberi perlakuan atau treatmen baik kelas eksperimen 1 maupun kelas pembanding (eksperimen 2) diberi pretest sebagai tes awal. Dan untuk mengetahui perbedaan antara kelas eksperimen 1 dan kelas pembanding (eksperimen 2) dilakukan pembandingan melalui hasil postets (Sanjaya,2013:105). Sampel di kelompokan menjadi kelompok eksperimen satu dan eksperimen dua (pembanding) secara acak dan diberi tes awal, tes awal berupa nilai UTS dimana soal dari setiap sekolah adalah sama. Kedua kelas yang menjadi sampel diberikan perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen satu diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe 25

26 TGT dan kelas eksperimen dua diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Model desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Tes awal Perlakuan Tes akhir A T 1 X 1 T 2 B T 1 X 2 T 2 A : Kelas Eksperimen 1 B : Kelas Eksperimen 2 (pembanding) X 1 : perlakuan 1 dengan pembelajaran menggunakan model cooperative learning tipe TGT X 2 : perlakuan 2 dengan pembelajaran menggunakan model cooperative learning tipe NHT T 1 : Hasil belajar tes awal T 2 : Hasil belajar tes akhir B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Gugus Abiyasa Kabupaten Semarang yaitu pada siswa kelas IV SD Negeri Rogomulyo 02, SD Negeri Kaliwungu 02 Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang semester genap tahun ajaran 2013/2014. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu: a. Tahap Perencanaan (Maret 2014) Tahap perencanaaan meliputi pengajuan judul, penyusunan proposal dan pengajuan ijin penelitian. b. Tahap Pelaksanaan (April - Mei 2014) Tahap pelaksanaan meliputi eksperimen dan pengumpulan data. Eksperimen dilakukan 4 kali pertemuan per sekolah.

27 Tabel 3.2 Jadwal Penelitian No. Hari, Tanggal Kegiatan 1 Rabu, 16 April 2014 Wawancara dengan guru Matematika dan observasi terhadap kelas eksperimen 2. 2 Kamis, 17 April 2014 Wawancara dengan guru Matematika dan observasi terhadap kelas eksperimen 2 3 Senin, 28 April 2014 Pelaksanaan pembelajaran dengan NHTpada kelas eksperimen 2 pertemuan I. 4 Selasa, 29 April 2014 Pelaksanaan pembelajaran dengan NHT eksperimen 2 pertemuan II. 5 Rabu, 30 April 2014 Pelaksanaan pembelajaran dengan TGT eksperimen 1 pertemuan I. 6 Kamis, 1 Mei 2014 Pelaksanaan pembelajaran dengan TGT eksperimen 1 pertemuan II. 7 Senin, 12 Mei 2014 Pelaksanaan pembelajaran dengan NHT pada kelas eksperimen 2 pertemuan III. 8 Selasa, 13 Mei 2014 Posttest kelas eksperimen 2 9 Rabu, 14 Mei 2014 Pelaksanaan pembelajaran pada TGT kelas eksperimen pertemuan III 10 Kamis, 15 Mei 2014 Posttest kelas eksperimen 1 c. Tahap Penyelesaian ( Mei Juni 2014) Tahap ini mencakup proses pengolahan data, analisis data, penyusunan laporan penelitian dan ujian skripsi. C. Populasi dan Sambel 1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2010). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri gugus Abiyasa Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa dapat dilihat pada Tabel 3.2.

28 Nama Sekolah Tabel 3.2 Populasi Penelitian Jumlah Siswa L P Jumlah SD Negeri Kaliwungu 01 3 6 9 SD Negeri Kaliwungu 02 14 13 27 SD Negeri Kaliwungu 03 12 8 20 SD Negeri Kaliwungu 04 3 4 7 SD Negeri Kaliwungu 05 4 9 13 SD Negeri Rogomulyo 01 6 13 19 SD Negeri Rogomulyo 02 6 14 20 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010). Sampel ini diperoleh melalui teknik pengambilan sampel cluster random sampling (sampel acak klaster), cluster random sampling sendiri merupakan pengambilan sampel secara acak yang dikenakan secara berturu-turut terhadap unit-unit atau sub-sub populasi, kluster - kluster tersebut dianggap homogen ( sama antara satu dengan yang lain, untuk klaster yang dipilih ditetapkan sebagai anggota sampel) (Budiyono, 2003:37). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Gugus Abiyasa, dimana populasi tersebut dikelompokan dalam tujuh kluster yaitu, siswa SD Negeri Kaliwungu 01, siswa SD Negeri Kaliwungu 02, siswa SD Negeri Kaliwungu 03, siswa SD Negeri Kaliwungu 4, siswa SD Negeri Kaliwungu 05, siswa SD Negeri Rogomulyo 01, siswa SD Negeri Rogomulyo 02. Dimana masing masing cluster mempunyai kemampuan yang heterogen, dari cluster tersebut dipilih 2 cluster secara acak dan didapat siswa SD Negeri Kaliwungu 02 dan siswa SD Negeri Rogomulyo 02, yang secara berturut-turut dijadikan sebagai kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2. D. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang

29 menggunakan model pembelajaran kooperatif, yang mana penelitian ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan NHT. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika pada siswa yang berupa hasil belajar matematika pada materi menggunakan lambang bilangan Romawi. E. Definisi Operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Kooperatif dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Abiyasa Kab.Semarang Tahun ajaran 2013/2014. 1. Hasil belajar matematika (Y) Hasil belajar matematika adalah hasil yang dicapai seseorang setelah seseorang melakukan kegiatan belajar yang ditunjukan dengan hasil evaluasi belajar, yang dapat berupa tes untuk mengetahui kemampuan yang telah dicapai siswa setelah menerima pelajaran matematika. 2. Model Pembelajaran Kooperatif (X) Model pembelajaran kooperatif adalah suatu metode dimana para siswa bekerja aktif, saling membantu satu sama lain di dalam kelompoknya untuk mempelajari materi dan tentunya dengan arahan guru dimana guru juga berperan untuk menyiapkan bahan-bahan dan informasi untuk membantu para siswa dalam menyelesaikan masalah. Terdapat dua macam pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini yaitu TGT dan NHT. a. Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (X1) Model pembelajaran TGT merupakan model pembelajaran yang menitik beratkan belajar dengan kelompok dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara bersama-sama. Siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran, karena akan dituntut tanggungjawab setiap individu dan tanggung jawab kelompok akan mengikuti game pada akhir pokok bahasan pembelajaran b. Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT (X2) Model pembelajaran NHT adalah suatu model pembelajaran yang mengarah pada pembagian nomor yang berbeda pada setiap kelompok, pembagian pertanyaan pada kelompok dan berfikir bersama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah yang berbeda. Salah satu siswa dipanggil secara acak untuk menjawab pertanyaan, jadi semua anggota kelompok harus paham dengan jawaban kelompok tersebut. Hal itu membuat siswa lebih bertanggung jawab dan dan memacu setiap siswa untuk memahami materi.

30 F. Teknik Pengumpulan Data a. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang telah ada (Budiyono, 2003). Dalam penelitian ini, metode dokumentasi akan dipakai untuk memperoleh data nilai UTS pada semester II (dua) dari setiap kelas untuk mengetahui keseimbangan awal kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Data tersebut diperoleh dari dokumentasi guru, yaitu daftar nilai UTS semester II. b. Metode Tes Metode tes adalah cara pengumpulan data yang berupa pertanyaanpertanyaan atau instruksi-intruksi kepada subjek penelitian(budiyono, 2003). Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan. c. Metode Observasi Metode observasi adalah cara pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap subyek penelitian demikian hingga si subjek tidak tahu bahwa dia sedang diamati (Budiyono, 2003:53). Dalam penelitian ini metode observasi menggunakan alat berupa lembar observasi untuk mengetahui keterlaksanaannya suatu pembelajaran yang dilakukan oleh pengajar, dan lembar observasi diisi oleh guru pengamat. G. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dan lembar observasi. Tes hasil belajar matematika siswa yaitu tes yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang yang telah diberikan. Sedangkan lembar observasi digunakan untuk mengukur keterlaksanaan dalam tahapan pembelajaran. Tes hasil belajar ini dalam bentuk tes objektif yang terdiri dari 20 soal dengan 4 pilihan jawaban. Skor yang menjawab benar adalah 1 dan 0 untuk jawaban yang salah. Tes hasil belajar matematika diberikan sesudah siswa mempelajari materi dengan pembelajaran kooperatif tipe TGT, dan tipe NHT pada kelasnya masing-masing. Kisi-kisi instrument test tertera pada Lampiran 7. Sedangkan lembar observasi tertera pada Lampiran 11.

31 H. Uji Validitas Instrumen Valid adalah suatu ukuran yang menunjukkan suatu kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto,2006). Instrument dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini akan dilakukan validitas konstruk dan butir soal, pada a. validitas konstruk dilakukan melalui experts judgment (penilaian yang dilakukan oleh para pakar) yaitu dosen atau guru matematika di sekolah sampel. Mereka dimintai pendapat mengenai instrumen tersebut untuk tujuan evaluasi. Hasil validasi ahli secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 8. Hasil dari validasi ahli secaara ringkas tertera pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Validasi Butir Soal Oleh Ahli Nama Komentar Keterangan 1. Suyono, S.Pd (Guru kelas IV) 2. Suryanto, S.Pd (Guru kelas V) 3. Yustinus M.Pd (Dosen matematika) - Soal bervariasi dan mudah dimengerti - Soal perlu diurutkan dar iyang mudah ke yang sulit - Soal sudah sesuai dengan KD - Soal bervariasi dan jelas - Soal perlu diurutkan dari yang mudah kemudian sulit - Perhatikan peletakan option - Bilangan romawi untuk ordinal, bukan suatu kuantitas - Perbaiki bahasa menjadi lebih baik dan komunikatif Butir soal sudah dapat diujikan kepada siswa Soal dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa Soal sudah dapat diujikan kepada siswa Setelah instrument dinyatakan memenuhi validitas ini, maka instrumen siap untuk di uji cobakan. b. Butir Soal Perhitungan butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.3

32 Tabel 3.3 Uji Validitas Butir Soal No Soal 1 2 Validitas Taraf Kesukaran No R Ket P Ket Soal r xy> 0,2 P 0,376 0,8.464.258 Valid 0,6 11 Tidak valid 0,9 Tidak 12 R.389.690 Validitas Ket r xy> 0,376 Taraf Kesukaran P Ket 0,2 P 0,8 Valid 0,76 Terpakai Valid 0,72 Terpakai 3.199 Tidak valid 0.96 Tidak 13.188 Tidak valid 0,56 Tidak 4 5.611.129 Valid 0,68 Terpakai 14 Tidak valid 0,84 Tidak 15.559.499 Valid 0,76 Terpakai Valid 0,64 Terpakai 6 7 8.583.402.481 Valid 0,8 Terpakai 16 Valid 0.8 Terpakai 17 Valid 0,85 Tidak 18.384.481.062 valid 0,72 Terpakai valid 0,84 Ttidak Tidak valid 0,12 tidak 9 10.564.477 Valid 0,56 Terpakai 19 Valid 0,64 Terpakai 20.617.389 valid 0,6 Terpakai valid 0,76 Terpakai 1) Uji Validitas Instrumen Mengukur validitas item instrumen menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar. Rumus korelasi product moment dengan angka kasar tersebut adalah sebagai berikut (Arikunto, 2006) X Y N ( )( ) = [ ( ) ][ ( ) ] : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y : skor item dari semua responden : skor total seluruh responden : banyaknya subjek Setelah diperoleh koefisien kemudian dibandingkan dengan. Jika maka instrumen dikatakan valid dengan =

33 0,376 (Sugiyono, 2010). Uji validitas soal dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 for windows. Berdasarkan uji validitas posttest menggunakan SPSS 16 for windows diperoleh data yaitu dari 20 item soal 13 soal dinyatakan valid meliputi nomor 1, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16,17, 19, 20. Sementara soal yang dinyatakan tidak valid meliputi nomor 2, 3, 5, 13, 18. 2) Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Butir soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran setiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut. P = P = indeks kesukaran untuk setiap butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria uji butir yang digunakan jika memenuhi syarat 0,2 P 0,8 (Budiyono,2011:30). Berdasarkan hasil analisis, terdapat 7 butir soal yang dibuang meliputi nomor 2, 3, 5, 8, 13, 17, 18 dan butir yang digunakan meliputi nomor 1, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 19, 20. 3) Uji Reliabilitas Suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama, pada waktu yang berlainan atau pada orang-orang yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) (Budiyono, 2003:65). Instrumen soal dikatakan valid apabila koefesien reliabilitasnya 0,7 (Budiyono, 2003:72). Pengukuran reliabilitas pada panelitian ini menggunakan Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas Teknik Kuder Richardson (KR - 20) r 11 = ( ) ( ) r 11 n p 1 = koefisien reliabilitas instrumen = banyaknya butir instrumen = proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada butir ke i q 1 = 1 - p 1 = variansi untuk skor total

34 Pengujian reliabilitas menggunakan SPSS for Windows dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel. 3.4 Cronbach's Alpha N of Items.849 13 Reliabilitas instrumen yang diperoleh sebesar 0,849 0,7, maka instrument soal valid dan sudah dapat digunakan untuk mengukur kemampuan akhir pada siswa. I. Teknik Analis Data Pada penelitian ini, uji analisis data dilakukan dalam dua tahap yaitu sebagai berikut, 1. Uji Kemampuan Awal Uji kemampuan awal digunakan untuk mengetahui apakah kemampuan awal siswa pada kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 seimbang atau tidak. Data yang digunakan adalah nilai siswa pada UTS semester 2. Adapun prosedur ujinya adalah sebagai berikut. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel-sampel yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dengan menggunakan metode Shapiro Wilk dengan alat bantu software SPSS 16. Dengan rumusan, H 0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 0 diterima jika nilai signifikan labih besar dari 0,05 b. Uji Homogenitas Uji homogentitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelompok sampel berasal dari dua populasi dengan varian yang homogen atau tidak. Pada penelitian menggunakan metode Levene untuk menguji apakah sampel-sampel yang diambil mempunyai variansi yang sama. Dengan rumusan

35 H 0 : = : kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang memiliki varian yang sama H 1 : kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang memiliki varian yang tidak semua variansinya sama. H 0 diterima jika nilai signifikan labih besar dari 0,05 c. Uji Beda Rerata Uji independent t-test digunakan untuk membandingkan dua kelompok mean dari dua sampel yang berbeda. Data yang digunakan adalah nilai rata-rata ulangan akhir semester 1 mata pelajaran Matematika kelas IV pada siswa-siswa yang diambil sebagai sampel. Statistik uji yang digunakan adalah uji - t. Namun sebelum dilakukan uji t, harus dilakukan uji normalitas populasi sebagai uji prasyarat dan uji homogenitas variansi populasi untuk menentukan uji t yang akan digunakan. Adapun langkah-langkah uji independent t-test adalah sebagai berikut. H 0 : μ 1 = μ 2 : Kemampuan siswa pada kelompok yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sama dengan kemampuan siswa pada kelompok yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. H 1 : μ 1 μ 2 :Kemampuan siswa pada kelompok yang diajar model pembelajaran kooperatif tipe TGT tidak sama dengan kemampuan siswa pada kelompok yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Taraf Signifikansi : = 5% 2. Uji Hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2. Data yang digunakan adalah skor hasil belajar setelah kedua kelompok diberi perlakuan. Uji hipotesis dapat dilihat dari hasil Uji independent t-test. Namun sebelum dilakukan uji t, harus dilakukan uji normalitas populasi sebagai uji prasyarat dan uji homogenitas variansi populasi untuk menentukan uji t yang akan digunakan. Adapun langkah-langkah uji independent t-test adalah sebagai berikut. H 0 : μ1 = μ2 : Kemampuan siswa pada kelompok yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sama dengan kemampuan siswa pada kelompok yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

36 H 1 :μ1 μ2:kemampuan siswa pada kelompok yang diajar model pembelajaran kooperatif tipe TGT tidak sama dengan kemampuan siswa pada kelompok yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Taraf Signifikansi : = 5%