BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ir. Khalid. ToT Budidaya Kopi Arabika Gayo Secara Berkelanjutan, Pondok Gajah, 06 s/d 08 Maret Page 1 PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD Pusaka Bakti adalah UKM yang mengolah sabut kelapa menjadi

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

BAB III LAPORAN PENELITIAN. Perusahaan ini mendisitribusikan biji kopi secara khusus kepada distributor asing,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

DEPARTEMEN T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2010

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa

Dairi merupakan salah satu daerah

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) Renny Eka Putri, Mislaini dan Andri Syaputra 1 1) ABSTRAK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

UJI KINERJA MESIN SANGRAI TIPE SILINDER HARISONTAL BERPUTAR UNTUK PENYANGRAIAN BIJI KAKAO UNDER GRADE SKRIPSI SITI AZIZAH NIM.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Teknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan dari kebun-kebun sempit milik petani yang menjadi salah satu pilar

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbungan tercepat terjadi di emerging market seperti Eropa Timur dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bahan baku Herbal dan Tea Extract yang didirikan pada tahun Saat ini CV. Dwi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Penanganan Pascapanen dan Pemasaran Kakao di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Diany Faila Sophia Hartatri 1)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III OBYEK PENELITIAN. bergerak di bidang usaha produksi dan perdagangan tepung dan sagu. Di dalam CV

IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG. Roswita Sela 14.I1.0174

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pengemasan Produk Teh Hitam Di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Semugih. Vileora Putri Christna 14.I1.0172

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kopi merupakan suatu komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi melebihi sebagai minuman segar dan berkhasiat dan telah menjadi sumber pendapatan bagi petani, sumber pendapatan bagi eksportir dan pedagang kopi dan bahkan sumber pendapatan bagi pengusaha yang berkecimpung dalam pengolahan kopi menjadi minuman bercitarasa tinggi. Sehingga kopi mendapat julukan emas hitam atau The Black Gold. PT. Mandheling Gayo Internasional atau lebih dikenal sebagai PT. Mandago adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan kopi yang didirikan oleh H. Hasballah Yunus. Perusahaan ini beralamat di Jalan Pertahanan No. 61B Kecamatan Medan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Usaha ini pada awal berdirinya berbentuk perusahaan komanditer dengan nama CV. Jumpa Jaya (1987), namun seiring perkembangannya pada tahun 1997 berubah menjadi perseroan terbatas dengan nama PT. Mandheling Gayo Internasional. Perkembangan PT. Mandheling Gayo Internasional dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dan telah berhasil menjadi salah satu perusahaan pengolahan biji kopi kelas dunia dengan daerah pemasaran tersebar dibeberapa negara Eropa, Asia dan Amerika. Kopi yang diolah oleh PT. Mandheling Gayo

Internasional merupakan biji kopi berkualitas tinggi jenis Arabika yang berasal dari daerah Aceh dan Sumatera Utara. 2.2. Ruang Lingkup Usaha PT. Mandheling Gayo Internasional adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan biji kopi berkualitas tinggi. Yang selanjutnya produk ini akan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan pasar baik lokal maupun luar negeri. Dengan persentasi 90%-nya diprioritaskan untuk pasar luar negeri dan 10%-nya untuk pasar lokal. 2.3. Organisasi dan Manajemen 2.3.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan kerangka yang menunjukkan segenap tugas dan pekerjaan, hubungan antara fungsi-fungsi yang ada beserta wewenang dan tanggung jawab dari semua pihak dalam mencapai suatu tujuan organisasi atau perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka akan terlihat adanya pembagian pekerjaan secara tegas dan formal diantara bagian-bagian dalam organisasi dan juga diperoleh gambaran yang jelas antara wewenang dan tanggung jawab dalam mekanisme kerja suatu organisasi. PT. Mandheling Gayo Internasional dalam mencapai tujuannya menggunakan stuktur organisasi berbentuk lini dimana wewenang dan kebijakan menurut garis lurus dari pimpinan tertinggi bertingkat terus sampai ke karyawan.

Pimpinan tiap bidang kerja berhak memerintahkan kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerja dan tiap-tiap satuan pelaksana bawah memiliki wewenang dalam semua bidang kerja. Struktur Organisasi PT. Mandheling Gayo Internasional dapat dilihat pada gambar 2.1. Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Mandheling Gayo Internasional

2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perusahaan setiap bagian mempunyai tugas sendiri-sendiri dan setiap tugas adalah merupakan tanggung jawab yang harus dikerjakan. Adapun tugas dan tangggung jawab dari masing-masing bagian di PT. Mandheling Gayo Internasional adalah sebagai berikut : 1. Direktur, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut : a. Menentukan pengambilan keputusan terakhir untuk internal perusahaan dan untuk mewakili nama perusahaan. b. Menentukan dan menerapkan strategi, tujuan utama dan kebijakan pengembangan usaha. c. Menyiapkan rencana dan anggaran serta aliran kas keuangan perusahaan. d. Menetapkan permodalan anggaran dan aliran kas keuangan perusahaan. e. Menetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap pejabat yang berada dibawah pimpinannya. f. Memberikan bimbingan dan pengarahan umum, saran-saran dan perintah kepada bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas masing-masing. 2. Kepala Bagian Keuangan, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut : a. Mengawasi pemasukan dan pengeluaran keuangan. b. Membuat laporan keuangan setiap bulan serta meneliti penyimpangan yang terjadi pada tiap anggaran keuangan tersebut.

c. Bertindak sebagai penghubung kepada pihak ketiga, khususnya mengenai laporan pajak dan perbankan. d. Merencanakan sumber-sumber keuangan. e. Mengatur pengalokasian dan penggunaan dana-dana. f. Bertanggung jawab memberi informasi keuangan dan hasil produksi. g. Bertanggung jawab atas kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian laporan keuangan perusahaan. 3. Kepala Bagian Produksi/Gudang, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut : a. Membuat laporan mengenai jumlah persediaan bahan di gudang. b. Bertanggung jawab atas keluar masuknya barang dari dan ke gudang. c. Mengatur dan bertanggung jawab atas segala kegiatan produksi mulai dari bahan baku sampai ke bagian produksi kemudian dilakukan proses produksi sampai dengan produk jadi. 4. Kepala Bagian Umum dan Personalia, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut : a. Memeriksa dan menandatangani memo, permintaan, order pembelian lokal dan kebutuhan penawaran barang. b. Memeriksa dan mengevaluasi masing-masing barang yang dibutuhkan dalam bon permintaan barang dengan permintaan anggaran.

c. Mengidentifikasi kebutuhan training untuk semua personil. d. Melakukan tindakan koreksi atas ketidaksesuaian dari temuan audit mutu internal. e. Memelihara semua dokumen yang ada di bagian pembelian seperti prosedur, interuksi kerja, dokumen pendukung, dan catatan mutu. f. Mengkomunikasikan prosedur dan intruksi kerja kepada bawahannya serta mengkoordinir penerapan di lapangan. g. Meminta pertanggung jawaban dari tiap divisi di bagian umum. 5. Administrasi, tugas dan tanggung jwabnya sebagai berikut: a. Menghitung jumlah hasil kerja dari para pekerja sortasi. b. Mengisi absensi kehadiran seluruh pekerja. c. Menghitung jumlah gaji berdasarkan waktu kerja dari seluruh pekerja dalam kegiatan produksi. d. Melaporkan segala hasil pemantauan, perhitungan, dan berbagai hal administrasi lainnya kepada bagian keuangan perusahaan. e. Memberikan gaji secara langsung kepada seluruh karyawan produksi permingguan. 6. Divisi Keamanan, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut: a. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keamanan lingkungan perusahaaan.

b. Bertanggung jawab dalam penyelesaiaan permasalahan-permasalahan hukum perusahaaan. 7. Divisi Pengkapalan, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut: a. Bertanggung jawab terhadap proses pengiriman produk. b. Mengatur atau menjadwalkan waktu pengiriman. c. Melakukan negosiasi harga dengan pihak pemilik kapal. 8. Internal auditor, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut: a. Menyusun serta melaksanakan rencana audit internal. b. Melakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan dan perundangan-undangan yang terkait. c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 9. Divisi Sertifikasi, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut: a. Bertanggung jawab terhadap dokumen-dokumen sertifikasi. b. Melakukan perencanaan sertifikasi produk. c. Membangun hubungan baik dengan lembaga-lembaga sertifikasi. 10. Divisi penelitian dan pengembangan, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab untuk segala aktivitas riset dan pengembangan di perusahaan. b. Melakukan test dan tak jarang membuat alat test sendiri dan terus mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. 11. Divisi eksport, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut: a. Bertanggung jawab atas dokumen ekspor. b. Berkoordinasi dengan broker company dalam hal pemasaran produk 12. Mandor Sortasi, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut : a. Mengawasi kualitas dan kinerja kerja pada seluruh karyawan sortasi pada masing-masing Gudang. b. Memastikan para pekerja sortir bekerja dengan aturan tingkat allowance cacat agar sesuai dengan grade kopi yang akan dikirim sesuai dengan pemesanan dan ketentuan perusahaan. 13. Pekerja Sortasi, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut : a. Melakukan sortasi berupa pemisahan secara manual dengan menggunakan tangan guna memisahkan segala cacat kopi. b. Memastikan tingkat allowance cacat yang sesuai dengan grade kopi yang akan dikirim sesuai dengan pemesanan dan ketentuan perusahaan.

14. Pekerja Produksi, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut : a. Melakukan penjemuran kopi. b. Mengangkat dan memindah kopi dari satu tempat ketempat lainnnya. c. Beberapa pekerja akan berada pada bagian mesin produksi seperti mesin sutton, mesin ayak, mesin kipas, mesin jahit, dan pengecatan goni melakukan pergantian secara berkala pada masing-masing unit produksi. 15. Pekerja umum, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut: a. Bertanggung jawab kepada kepala divisi. b. Membantu/menyelasaikan pekerjaan setiap divisi di bagian umum. 2.4. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.4.1. Jumlah Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja pada PT. Mandheling Gayo Internasional adalah sebanyak 322 karyawan. Yang terdiri dari 20 karyawan tetap dan 302 karyawan tidak tetap. Rincian jumlah karyawan dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jumlah Karyawan PT. Mandheling Gayo Internasional Jabatan Jumlah Karyawan Direktur 1 Kepala Bag. Keuangan 1 Kepala Bag. Produksi/Gudang 1 1 Kepala Bag. Produksi/Gudang 2 1 Kepala Bag. Umum & Personalia 1 Administrasai 1 Divisi Keamanan 1 Divisi Pengkapalan 1 Internal auditor 1 Divisi Sertifikasi 1 Divisi Penelitian & Pengembangan 1 Divisi Eksport 1 Mandor Sortasi 2 Pekerja Produksi 18 Pekerja Sortasi 282 Pekerja Umum 8 TOTAL 322 Sumber : PT. Mandheling Gayo Internasional

2.4.2. Jam Kerja berikut: PT. Mandheling Gayo Internasional menerapkan jam kerja sebagai 1. Senin - Kamis Pukul 08.00 WIB 12.00 WIB : Jam Kerja Pukul 12.00 WIB 14.00 WIB : Jam Istirahat Pukul 14.00 WIB 17.00 WIB : Jam Kerja setelah Istirahat 2. Jumat Pukul 08.00 WIB 11.30 WIB : Jam Kerja Pukul 11.30 WIB 14.00 WIB : Jam Istirahat Pukul 14.00 WIB 17.00 WIB : Jam Kerja setelah Istirahat 3. Sabtu Pukul 08.00 WIB 12.00 WIB : Jam Kerja Pukul 12.00 WIB 14.00 WIB : Jam Istirahat Pukul 14.00 WIB 17.00 WIB : Jam Kerja setelah Istirahat

2.5. Sistem Pengupahan dan Kesejahteraan Karyawan Kesejahteraan merupakan faktor yang ikut menunjang produktivitas pekerja. Sistem pengupahan yang diterapkan oleh PT. Mandheling Gayo Internasional untuk karyawan tetap dan tidak tetap adalah sebagai berikut: 1. Pekerja Tetap a. Perusahaan mengatur dan menerapkan sistem pemberian upah yang layak bagi pekerja yang disesuaikan dengan golongan, jabatan, keahlian dan prestasi. b. Besarnya upah terendah yang diberikan kepada pekerja tidak boleh kurang dari ketentuan minimum yang berlaku sesuai dengan peraturan pemrintah yaitu Upah Minimum Regional (UMR). c. Pembayaran gaji kepada karyawan dilakukan sekali dalam sebulan, yaitu pada setiap akhir bulan. Bonus yang diberikan kepada karyawan berupa THR dan bonus akhir tahun. 2. Pekerja Tidak Tetap a. Perusahaan mengatur dan menerapkan sistem pemberian upah yang layak bagi pekerja yang disesuaikan dengan jumlah jam kerja dan tingkat kesulitan. b. Pembayaran gaji kepada karyawan dilakukan sekali dalam seminggu, yaitu pada setiap akhir minggu.

2.6. Proses Produksi 2.6.1. Standar Mutu Produk PT. Mandheling Gayo Internasional mempunyai standar mutu produksi sesuai dengan ketentuan beberapa sertifikasi dalam bidang kualitas, budidaya, penyuluhan, dan kesejahteraan dari para petani. Berikut ini adalah beberapa jenis kopi yang diproses dan merupakan output dari proses pengolahan biji kopi di PT. Mandheling Gayo Internasional, antara lain : 1. Grade-1, yaitu mutu produksi yang bernilai tinggi. Spesifikasi mutu produksi ini adalah 95.0%-100% produk dalam keadaan baik, yaitu masuk dalam kelayakan sifat fisik, tidak cacat dan citarasa yang baik. Ini merupakan produk utama yang diekspor ke luar negri. Walaupun kopi yang di ekspor memiliki berbagai jenis yang dibedakan melalui citarasa dan daerah asalnya, tetap saja kopi yang di ekspor harus memiliki standar Grade-1. 2. Grade-3, yaitu mutu produk yang kurang baik namun masih memiliki citarasa yang tidak begitu berubah. Secara fisik, kopi ini memiliki cacat seperti berlubang, pecah, dan berukuran tidak normal (kecil). 2.6.2. Bahan yang Digunakan Suatu bahan dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan.

1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, ikut dalam proses produksi dan persentasenya terbesar dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan adalah biji kopi yang masih berkulit ari dalam kondisi basah. Dengan tingkat kecacatan (Triage) antara 5-25% dan kadar air (Moisture) antara 12-25%. 2. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah: a. Goni, merupakan kemasan yang dipakai untuk packing produk kopi ini. b. Zat Pewarna, digunakan untuk pengecapan (marking) dengan memberikan tanda berupa tulisan pada goni. c. Tali, merupakan bahan untuk mengikat dan menutup goni yang telah diisi dengan biji kopi dengan menggunakan alat penjahit goni. 3. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang ikut dalam proses produksi tetapi tidak ada dalam produk akhir, atau dengan kata lain bahan penolong berfungsi untuk membentu proses produksi. Dalam pengolahan biji kopi di PT. Mandheling Gayo

Interasional ini tidak menggunakan bahan penolong, hal ini dilakukan agar dapat tetap mempertahankan kualitas dan citarasa biji kopi. 2.6.3. Uraian Proses Produksi Urutan dari proses produksi biji kopi di PT. Mandheling Gayo Internasional adalah sebagai berikut: 1. Pengklasifikasian Pada bagian ini, merupakan tahap awal dalam meneliti tingkat kecacatan (Triage) dan kadar air (Moisture). Bahan baku yang diterima akan dilakukan proses penghitungan dengan standar harga dasar pembelian bahan baku kopi yaitu 15-15% sebagai nilai 0 (nol) dan hubungannya dengan variable harga dasar. Jika bahan baku kopi memiliki skor yang lebih rendah dari masing-masing kedua angka tersebut maka kopi akan memiliki nilai yang lebih tinggi dari dasar, demikian juga sebaliknya. Peralatan yang digunakan pada bagian ini adalah neraca timbangan dengan skala gram, dan alat pengukur tingkat kadar air. 2. Pengujian Cita Rasa (Cup-Test) Pada bagian ini, pihak perusahaan melakukan pengetesan terhadap cita rasa kopi. Mesin yang digunakan adalah mesin sangrai blender, dan pemanas air. Peralatan yang digunakan adalah neraca timbangan, sendok, mangkuk, dan media penilaian skor.

3. Penjemuran Proses penjemuran merupakan proses menjemur kopi dengan menggunakan sinar matahari. Penggunaan sinar matahari masih dipergunakan untuk menjaga agar citarasa kopi arabika tidak hilang, dan terkontaminasi oleh aroma lain. Penjemuran dilakukan baik secara langsung pada lantai khusus maupun menggunakan terpal. 4. Pengayakan Proses pengayakan ini dilakukan dengan menggunakan mesin pengayak. Prinsip kerja mesin pengayak ini ialah dengan mengoyang-goyangkan kopi diatasnya, mesin ini memilki 3 buah lapisan yang berjaring-jaring dan 6 buah saluran keluaran sehingga kopi dapat dibedakan berdasarkan ukurannya, bahkan untuk memisahkannya dari kopi yang busuk dan cacat. Adapun output yang keluar dari mesin ini adalah : - Biji kopi baik - Biji kopi yang sedikit rusak baik karena cacat berlubang maupun pecah. - Kopi yang masih berkulit ari penuh - Batu dan kayu - Ampas kulit dan abu

5. Pemisahan Grade Setelah proses pengayakan diatas, biji kopi yang dalam keadaan baik akan diproses di mesin Sutton. Mesin Sutton adalah mesin yang digunakan untuk menggoyang-goyang kopi pada lempengan bergerigi halus, datar, dan sedikit miring dengan 3 buah saluran output. Fungsi utama mesin ini adalah untuk memisahkan kopi berdasarkan grade-nya. 6. Pensortiran/pemisahan Manual Pensortiran merupakan tahap pemisahan biji kopi dari biji kopi yang sedikit cacat yang terkadang mesin tidak dapat melakukan lebih baik dari manusia. Pensortiran secara manual atau sering disebut Motherpickers ini dilakukan agar kopi yang dikirim berupa kopi berkualitas tinggi dengan Grade-1. 7. Pencampuran (Mixing) Merupakan proses pencampuran kopi yang berasal dari berbagai pemasok bahan baku kopi. Hal ini dilakukan dengan berdasarkan komposisi yang berasal dari berbagai daerah yang tentunya memiliki karakteristik tertentu. Perbedaan rasa tersebutlah yang harus dihindari, karena jika produk kopi yang di ekspor memiliki dominansi citarasa dari daerah tertentu tentunya untuk pengiriman selanjutnya akan sulit didapatkan kopi dengan citarasa yang sama.

8. Pembersihan Biji Kopi dengan Mesin Kipas (Blower) Pada tahap ini, kopi yang telah dicampur segera dilakukan pembersihan biji kopi dari abu dengan menggunakan mesin Kipas (Blower). Hal ini dilakukan untuk memastikan biji kopi yang siap ekspor dalam keadaan bersih. Dan output dari mesin ini langsung dimasukkan kedalam goni. 9. Pemberian Label (Marking) Pemberian label atau marking merupakan proses pemberian tanda/informasi pada goni kopi yang akan dikirim. Informasi yang biasa diberikan berupa nama, alamat, negara, nomor kontrak perusahaan penerima, nomor ID sertifikat, dan berbagai informasi lainnya. Pemberian label dilakukan dengan menggunakan gincu (zat pewarna) goni dengan cara manual menggunakan tangan. 10. Pengemasan (Packing) Proses ini berupa memasukkan biji kopi yang telah siap diolah dan dimasukkan kedalam karung kemasan goni yang telah diberi cap (marking) sesuai dengan negara tujuan dan masing-masing pembeli.

11. Penjahitan Goni Setelah proses pengemasan dilakukan, tahap selanjutnya adalah proses penjahit goni. Menjahit goni merupakan proses akhir dari rangkaian kegiatan proses produksi sebelum diekspor. Pada bagian ini pekerja menutup/merekatkan ujung goni dengan menggunakan mesin jahit goni portable. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 2.2. diagram proses pengolahan kopi di PT. Mandheling Gayo Internasional.

Gambar 2.2. Diagram Proses Pengolahan Kopi di PT. Mandheling Gayo Internasional

2.7. Mesin dan Peralatan 2.7.1. Mesin Produksi Adapun mesin produksi yang digunakan dalam proses produksi biji kopi di PT. Mandheling Gayo Internasional adalah sebagai berikut: a. Mesin Sangrai (Roaster) Mesin ini merupakan mesin yang digunakan untuk mengsangrai (roasting) biji kopi yang dalam kondisi telah siap untuk disangrai. Persyaratan dari biji kopi yang akan disangrai adalah dalam kondisi tanpa cacat (defect) dan dalam keadaan kering. Adapun spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.2. Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin Sangrai (Roaster) Spesifikasi Merk Tipe Jumlah Kapasitas Daya Tegangan Putaran Energi Tekanan Gas Suhu Max Keterangan Coffee Roaster Luyang Mach 800 N 1 unit 500 gr 30 Watt 90 Volt 1800 rpm Gas 300-400 mmaq 230º C

b. Mesin Grinder Merupakan mesin yang digunakan untuk menghancurkan biji kopi yang telah disangrai menjadi kopi bubuk hitam. Adapun spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3. Spesifikasi Mesin Grinder Spesifikasi Keterangan Jumlah Kapasitas Daya Tegangan 2 unit 250 gr 360 Watt 220 Volt c. Ayak Fungsinya adalah untuk mengoyang-goyang kopi dengan 3 buah lapisan yang berjaring-jaring dan 6 buah saluran output sehingga kopi dapat dibedakan berdasarkan ukurannya bahkan untuk memisahkannya dari kopi yang busuk dan cacat. Adapun spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.4.

Tabel 2.4. Spesifikasi Mesin Ayak Spesifikasi Keterangan Jumlah Daya Tegangan Putaran Arus 2 unit 251 HP/0,75 Kw 220-380 Volt 1390 rpm 50 Ampere d. Sutton (Divider/Gravity) Fungsinya adalah untuk memisahkan kopi berdasarkan grade-nya, memisahkan kopi hitam, dan kopi rusak. Adapun spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.5. Tabel 2.5. Spesifikasi Mesin Sutton (Divider/Gravity) Spesifikasi Keterangan Jumlah Daya Tegangan Arus Putaran 2 unit 1HP/0,75 Kw 380 Volt 50 Ampere 1400 rpm

e. Kipas (Blower) Fungsinya adalah memastikan biji kopi yang siap ekspor dalam keadaan bersih. Adapun spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.6. Tabel 2.6. Spesifikasi Mesin Sutton Kipas (Blower) Spesifikasi Keterangan Jumlah Daya Tegangan Arus Putaran 2 unit 1HP/0,75 Kw 110-220 Volt 7,3 Ampere 1420 rpm f. Mesin Jahit Goni Fungsinya adalah untuk menutup dengan menjahit dari goni-goni yang telah diisi dengan biji kopi yang siap untuk di ekspor. Adapun spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.7.

Tabel 2.7. Spesifikasi Mesin Jahit Goni Spesifikasi Keterangan Jumlah Daya Tegangan Arus Putaran 2 unit 90 Watt 220 Volt 0,8 Ampere 1500 rpm 2.7.2. Peralatan Selain mesin produksi, ada peralatan yang mendukung terjadinya proses produksi. Adapun peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Neraca Timbangan Sample Neraca timbangan berfungsi sebagai alat untuk menimbang sampel kopi. Spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.8. Tabel 2.8. Spesifikasi Neraca Timbangan Sampel Spesifikasi Keterangan Jumlah Dimensi Kapasitas 2 unit 25 x 11 x 13 cm 200 gr

b. Neraca Timbangan Kopi dalam Goni Neraca timbangan berfungsi sebagai alat untuk menimbang berat kopi didalam goni. Spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.9. Tabel 2.9. Spesifikasi Neraca Timbangan Kopi dalam Goni Spesifikasi Keterangan Jumlah Dimensi Kapasitas 3 unit 50 x 80 x 150 cm 150 Kg c. Neraca Kelembaban Neraca kelembaban berfungsi sebagai alat untuk mengukur tingkat kelembaban sampel kopi. Spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.10. Tabel 2.10. Spesifikasi Neraca Kelembaban Spesifikasi Keterangan Jumlah Dimensi Kapasitas 3 unit 18 x 10 x 20 cm 100 gr

d. Kereta Sorong Fugsinya adalah untuk membawa goni yang berisi kopi dari satu tempat atau stasiun kerja yang satu ke yang stasiun kerja yang lainnya. Adapun yang menjadi spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.11. Tabel 2.11. Spesifikasi Kereta Sorong Spesifikasi Keterangan Jumlah Dimensi Kapasitas 10 unit 120 x 50 x 35 cm 120 Kg e. Terpal Penjemuran Kopi Fungsinya sebagai wadah penjemuran kopi selain dari lokasi penjemuran pada lantai. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan lahan kosong yang dimiliki untuk dijadikan sebagai tempat penjemuran juga dengan menggunakan terpalterpal yang berkapasitas mencapai 100 kg biji kopi.. Spesifikasiny dapat dilihat pada tabel 2.12.

Tabel 2.12. Spesifikasi Terpal Penjemuran Kopi Spesifikasi Keterangan Jumlah Dimensi Kapasitas Jenis Bahan 50 unit 3 x 4 cm 100 Kg Plastik f. Serokan Serokan merupakan sebutan untuk alat bantu yang digunakan untuk menyorong kopi pada saat penjemuran. Spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.13. Tabel 2.13. Spesifikasi Serokan Spesifikasi Keterangan Jumlah Dimensi Jenis Bahan 14 unit 2 x 0,5 m Kayu

g. Cakar Kayu Cakar kayu merupakan alat bantu yang digunakan pekerja untuk meratakan biji kopi yang dijemur. Spesifikasi alat ini dapat dilihat pada tabel 2.14. Tabel 2.14. Spesifikasi Cakar Kayu Spesifikasi Keterangan Jumlah Dimensi Jenis Bahan 15 unit 2 x 0,5 m Kayu