DESAIN PRE-CAST PROFIL BERBASIS CUSTOMER NEEDS

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN ULANG DAN PEMBUATAN MESIN PENGHANCUR LIMBAH BATU MERAH DAN GENTENG (Studi kasus : Perusahaan Genteng ATIN Karanggeneng Boyolali)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODE PENELITIAN

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MEJA BELAJAR LIPAT MULTIFUNGSI YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment)

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERTEMUAN 3 (MENENTUKAN SPESIFIKASI & TARGET) KAMIS, 20 OKTOBER 2016

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS

Sejarah Quality Function Deployment

Pengujian. Produk. Perancangan. Produk. Identifikasi Kondisi Eksisting

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: : Tri Hastomo Nim : D

DESAIN PENGEMBANGAN PRODUK WALLSHELF MENGGUNAKAN INTEGRASI QFD DAN DFMA DI UD. XYZ

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN ALAT PENCETAK ROKOK DITINJAU DARI KEINGINAN KONSUMEN

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN DESAIN FASILITAS KAMAR KOS MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ASSOCIATION RULE SYSTEM

PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR BETON

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN KONSEP KURSI BELAJAR UNTUK USIA PRA SEKOLAH (TK)

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Paving block dibuat dari

LAPORAN TUGAS AKHIR REDESAIN GEROBAK USAHA MARTABAK MENGGUNAKAN ANTROPOMETRI DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

Universitas Kristen Maranatha

PENGEMBANGAN PRODUK BATU ONIX BERDASARKAN PERSEPSI DAN KEINGINAN KONSUMEN

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

TINJAUAN KUAT LENTUR RANGKAIAN DINDING PANEL DENGAN PERKUATAN TULANGAN BAMBU YANG MENGGUNAKAN AGREGAT PECAHAN GENTENG

BAB I SPESIFIKASI PRODUK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI DESAIN MEJA LAPTOP PORTABLE MELALUI PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB I PENDAHULUAN. wilayah kelurahan Karanggeneng, Boyolali. Wilayah tersebut merupakan

Architecture. e-catalogue PT. GRC BANGUN PERSADA. edisi Januari - Februari GRC Cover Menara.

lilin masih dalam bentuk bongkahan padat. Untuk membuatnya menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Adapun pengujian yang akan dilakukan adalah pengujian kuat lentur,

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELAYANAN SMU ISLAM YMI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KONSUMEN PADA SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG SKRIPSI. Derajad Sarjana Ekonomi

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil. diajukan oleh: AGUNG PRABOWO NIM : D

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Penelitian otomasi pada industri batik pernah dilakukan oleh Wibisono,et al (2010), berupa perancangan dan pengembangan prototipe mesin cap batik

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

APLIKASI METODA QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK PERANCANGAN DONGKRAK DINAMIS MENGANTISIPASI KEBOCORAN BAN SEPEDA MOTOR. Abstrak

UJI KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR PADA PAVING BLOCK DENGAN BAHAN PASIR KASAR, BATU KACANG, DAN PASIR HALUS

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI PENENTUAN ANGGARAN BIAYA PEMBANGUNAN UNIT RUMAH BERBASIS WEB

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

PENILAIAN KUALITAS JASA PELAYANAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA BERDASARKAN PREFERENSI KONSUMEN

USULAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK ASBAK DI RESTORAN CHAKRA

Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan 3 Abstrak

KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN

PEMANFAATAN BAMBU DAN KARET TALI TIMBA SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TULANGAN BAJA PADA PELAT BETON PRA CETAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

Seminar Nasional IENACO ISSN:

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

TUGAS AKHIR. PENGARUH WAKTU RENDAM BAHAN KIMIA NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING SEBAGAI FIBER DENGAN MATRIK POLYESTER

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beton masih merupakan pilihan utama sebagai bahan konstruksi pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya redesign (penyesuaian rancangan) sehingga mengakibatkan delay. Marketing (Analisis Kebutuhan Konsumen)

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN

TINJAUAN KUALITAS GENTENG BETON SEBAGAI PENUTUP ATAP DENGAN BAHAN TAMBAH SERAT SABUT KELAPA. Naskah Publikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan. Suatu struktur kolom

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

Kata kunci : metode bekisting table form

TINJAUAN KUAT LENTUR PELAT BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN BAJA TULANGAN YANG DIPASANG MENYILANG PASCA BAKAR NASKAH PUBLIKASI

BAB 2 LANDASAN TEORI...

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut.

ANALISIS DAN KONSEP PENGEMBANGAN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI

LAMPIRAN GAMBARAN PERUSAHAAN

PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO (141M)

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

LAPORAN TUGAS AKHIR. PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MEJA BELAJAR LIPAT MULTIFUNGSI YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment)

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan infrastruktur dan properti yang membutuhkan material salah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya masih dilaksanakan dengan metode konvensional (cast in situ),

APLIKASI FUZZY-SERVQUAL UNTUK IDENTIFIKASI PREFERENSI KEPUASAN KONSUMEN

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Aji Jaka Purnomo Fakultas Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro semarang. INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Segala sesuatu permasalahan dan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari adalah

Transkripsi:

DESAIN PRE-CAST PROFIL BERBASIS CUSTOMER NEEDS Siti Nandiroh Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta email: nandiroh@yahoo.com Hari Prasetyo Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta email: harprast@yahoo.com Widyo Priharyanto Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta ABSTRAKSI Pada penelitian ini dibahas cara pengerjaan pre-cast profil. Perancangan pre-cast profil ini diharapkan dapat membantu serta memudahkan para tenaga (tukang) dalam membuat sebuah profil. Identifikasi kebutuhan pelanggan juga dilakukan untuk menentukan spesifikasi produk, membuat konsep produk dan menyeleksi konsep untuk perancangan ini. Form pernyataan pelanggan diberikan kepada responden guna mengetahui keinginana dari responden tentang produk yang akan diluncurkan. Hasil pernyataan pelanggan kemudian dikembangkan agar dapat mengetahui interpretasi kebutuhannya. Berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh digunakan sebagai dasar perancangan pre-cast profil ini diantaranya mengenai bentuk atau model yang bervariasi, kualitas berikut juga nilai harga yang sesuai dengan pasar. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa metode pra cetak dengan menggunakan cetakan fiberglass dinilai sangat tepat untuk digunakan sebagai media pembuatan profil cetak. Fiberglass yang terbuat dari bahan resin, katalis, talk dan matt juga dinilai lebih ekonomis jika digunakan sebagai bahan baku cetakan untuk produksi massal. Karena memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan cetakan berbahan besi. Total biaya per unit untuk produksi berkapasitas 800 unit dengan menggunakan 20 cetakan sebesar Rp 1.000,00 dengan panjang @ 60 cm. Kata Kunci : perancangan pre-cast profil, identifikasi kebutuhan pelanggan Pendahuluan Berawal dari pengadopsian gaya perumahan Eropa yang memiliki ornamen profil di sekeliling bangunan. Maka beberapa bangunan seperti rumah, hotel, apartemen, gedung perkantoran berusaha untuk menimbulkan efek kemewahan pada bangunan tersebut. Dampak dari ornamen profil pada bangunan sangatlah baik karena dapat ikut serta meningkatkan harga jual dari bangunan tersebut. Profil yang menimbulkan efek kemewahan itu, sekarang ini masih dibuat secara manual dengan hanya mengandalkan tenaga (tukang) yang memiliki kemampuan untuk membuat profil saja dan perlu diketahui juga bahwa tidak semua tenaga (tukang) memiliki 40

kemampuan untuk membuat profil. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah profil itupun sangatlah lama secara otomatis menambah biaya produksi dari suatu bangunan. Pada saat ini profil yang ada pada sebuah bangunan hanya dibuat secara tradisional dan hanya dapat dikerjakan oleh tenaga yang ahli dalam pembuatan profil, profil yang dibuat pun hanya memiliki bentuk yang sederhana. Karena itu perlu ide untuk membuat profil siap pakai untuk bangunan. Sehingga nantinya profil yang dihasilkan akan memiliki detail-detail yang jauh lebih indah dan memiliki kualitas yang jauh lebih baik. Aspek Penunjang Keberhasilan Pengembangan Suatu Produk Selain faktor kriteria dan karakteristik masih ada lagi hal-hal yang menentukan berhasil tidaknya suatu produk, antara lain berpengaruh terhadap penjualan dari produk itu sendiri. Dan kesemuanya itu ada dalam tiga aspek yang saling terkait satu sama lain. Dua hal tersebut diantaranya adalah : a. Aspek Ekonomis Biaya yang dikeluarkan selama pembuatan produk dari segi manfaat dibandingkan dengan jumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen guna membeli produk tersebut. b. Aspek Respon Pasar Disini ditekankan pada target atau sasaran konsumen dari produk yang dijual serta keinginan konsumen akan suatu produk yang bisa diketahui dengan mengadakan penelitian terhadap suatu produk dikalangan konsumen. 41 Pernyata an Misi Rencana Pengemban Identifika si kebutuha Menetapk an spesifikasi Mendisain konsep produk Memilih Konsep produk Menguj i konsep Menetap kan spesifikas Rencana Akhir Proses Analisa Ekonomi Produk Benchmark Produk Kompetitor Membangun Model Pengujian dan Prototype Produk Gambar 1. Siklus Produk (Diadaptasi dari Ulrich,2001) Quality Function Deployment (QFD) Quality Function Deployment (QFD) adalah metode perencanaan dan pengembangan produk secara terstruktur yang memungkinkan tim pengembangan mendefinisikan secara jelas kebutuhan dan harapan tersebut (Ariani, 1999:88). Analogi yang paling luas digunakan untuk menjelaskan bagaimana QFD distruktur adalah rumah (Davis, B,S dan Goetsch, D,L, 2002:161 ). Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 6, No. 1 Agustus 2007, hal. 40 47

42 E. Technical Correlations A. Customer Needs C. Technical Response D. Relationship B. Planning Matrix F. Technical Matrix Gambar 2. The House of Quality Identifikasi kebutuhan pelanggan Data identifikasi kebutuhan pelanggan yang dihasilkan akan digunakan untuk menentukan spesifikasi produk, membuat konsep produk dan menyeleksi konsep untuk perancangan ini. Tabel 1. Pengelompokan kebutuhan pelanggan No Pengelompokan Kebutuhan 1. Kualitas bahan bagus - Tidak mudah patah - Ringan 2. Bentuk bervariasi - Fleksibel - Dapat disesuaikan dengan permintaan 3. Harga terjangkau 4. Pemasangan mudah 5. Perawatan mudah Tahap Eksperimen Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan penjelasan pada diagram alir dibawah ini: Nandiroh, dkk. Desain Pre-Cast Profil Berbasis Customer Needs

MULAI 43 Pemilihan material cetakan Kayu Besi Fiberglass TAHAP 1 Pembuatan cetakan Cetakan berbahan kayu Cetakan berbahan besi Cetakan berbahan fiberglass Analisa hasil perbandingan cetakan Percobaan pembuatan profil cetak Proses penjemuran Proses perendaman TAHAP 2 Profil siap digunakan SELESAI Gambar 3. Diagram alir lanjutan eksperimen Pembuatan cetakan Cetakan berbahan kayu Cetakan berbahan kayu dibuat dengan menggunakan cara tradisional yaitu dengan metode pengukiran. Kayu yang dipilih adalah kayu berjenis kamper karena kayu tersebut lunak dan memudahkan dalam proses pengukirannya. Cetakan kayu juga dapat dibuat dengan menggunakan alat profil namun kelemahan alat tersebut adalah tidak dapat menyesuaikan bentuk yang diinginkan. Cetakan berbahan besi Cetakan berbahan besi dibuat dengan menggunakan plat besi yang dilekuklekukkan sehingga dapat membentuk permukaan yang bergelombang sesuai dengan Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 6, No. 1 Agustus 2007, hal. 40 47

44 permukaan profil. Dapat juga dibuat dengan cara pengelasan pada bagian sisi luar cetakan, teknik pngelasan digunakan untuk menyambungkan bagian-bagian yang telah dirancang. Cetakan fiberglass Fiberglass umumnya digunakan untuk suatu produk baik lembaran maupun masif berserat menggunakan bahan dasar resin. Proses pembuatan fiberglass itu sendiri melalui beberapa proses dan membutuhkan alat dan bahan yang lainnya. Rekapitulasi perbandingan jenis cetakan Tabel 2. Rekapitulasi perbandingan jenis cetakan Bahan Hasil Harga Keterangan cetakan cetakan Kayu Permukaan kasar Rp65.000/ 50 Cm Material kayu mudah mengalami porositas. Memiliki daya ikat yang tinggi terhadap mortar sehingga memerlukan lapisan untuk menghambat daya lekat Besi Fiberglass Permukaan halus Permukaan Sangat halus Rp90.000/ 60 Cm Rp54.800/ 180 Cm tersebut Material besi merupakan bahan yang hampir memenuhi seluruh persyaratan umum cetakan, hanya saja dari segi biaya relatif lebih mahal. Material fiberglass sangat sesuai untuk pekerjaan arsitektural karena menghasilkan pemukaan yang halus. Keunggulan cetakan fiberglass adalah fleksibel, dapat menghasilkan tekstur yang beraneka ragam, dapat dipakai berulang kali, ringan, tidak berkarat, pemasangan dan pembongkaran sangat mudah. Cara pembuatan Sebelum dilakukan langkah pencetakan siapkan terlebih dahulu master cetakan yang akan dibuat. Master cetakan bisa terbuat dari tanah liat atau gipsum. Langkahlangkah pembuatan cetakan fiber adalah sebagai berikut: - Pemberian pembatas pada master cetakan - Pemberian lapisan pada master cetakan - Pencampuran bahan - Penuangan bahan tahap 1 - Pemberian matt - Penuangan bahan tahap 2 - Penuangan bahan tahap 3 - Pelepasan cetakan - Merapikan sisi cetakan - Pengamplasan - Selesai Kesimpulan hasil eksperimen Dari hasil eksperimen yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan fiberglass sebagai bahan cetakan pre-cast profil dinilai lebih layak karena Nandiroh, dkk. Desain Pre-Cast Profil Berbasis Customer Needs

material fiberglass sangat sesuai untuk pekerjaan arsitektural karena menghasilkan permukaan yang halus. Keunggulan cetakan fiberglass adalah fleksibel, dapat menghasilkan tekstur yang beraneka ragam, dapat dipakai berulangkali ringan, tidak berkarat, pemasangan dan pembongkaran sangat mudah dan lebih ekonomis dari segi harga. Perbandingan pre-cast profil dengan profil yang dibuat secara tradisional Perbandingan pre-cast profil dengan pembuatan profil yang masih dilakukan secara tradisional dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. perbandingan hasil Faktor - faktor pembanding Pembuatan profil secara tradisional Pre-cast profil 1. Total produksi - Untuk tipe model 20 buah panjang 60 cm sederhana 4-5 m / 2 hari. = - Untuk tipe yang memiliki tingkat kerumitan yang tinggi 3-4 m / 2 hari 12 m / 2 hari 2. Perbandingan material 1 : 4 : jumlah air diperkirakan 1 : 4 : 0,25 : serat disesuaikan 3. Bahan baku Semen, pasir, air Semen, pasir, air, serat 4. Skill tenaga kerja Membutuhkan tenaga kerja spesialis pembuatan profil Tidak memerlukan tenaga kerja yang berketrampilan khusus 5. Hasil Tidak konstan Hasil konstan 6. Biaya tenaga kerja Rp 30.000,00 / hari Rp 15.000,00 / hari 7. Biaya transportasi Tidak memerlukan biaya transportasi Memerlukan biaya transportasi 8. Biaya pemasangan Tidak memerlukan biaya pemasangan Rp 20.000,00 / hari Keterangan : Perbandingan diatas berdasarkan lamanya pekerjaan tersebut diselesaikan. Untuk perbandingan diatas digunakan waktu produksi selama 2 hari. Adapun gambar HOQ (House of Quality) dari produk pre-cast pofile, adalah pada gambar 4. 45 Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 6, No. 1 Agustus 2007, hal. 40 47

46 Gambar 4. Gambar HOQ Pre-cast Profile. Kesimpulan Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Total biaya pembuatan cetakan fiberglass Rp 54.800,00 2. Bahan baku produksi sebanyak 800 unit Rp 415.500,00 Total biaya per unit untuk produksi berkapasitas 800 unit dengan menggunakan 20 cetakan sebesar Rp 1.000,00. Sedangkan dari hasil perbandingan pembuatan profil yang dilakukan secara tradisional dengan pembuatan pre-cast profil adalah sebagai berikut : 1. Pre-cast profil dapat menghasilkan 20 buah profil dengan panjang @ 60 cm (12 m / 2 hari). 2. Perbandingan material lebih konstan yaitu 1 : 4 : 0,25 : serat disesuaikan (semen, pasir, air, serat). 3. Tidak memerlukan tenaga kerja yang memiliki ketrampilan khusus. 4. Biaya tenaga kerja Rp 15.000,00. 5. Memerlukan biaya tranportasi. 6. Biaya pemasangan Rp 20.000,00. Nandiroh, dkk. Desain Pre-Cast Profil Berbasis Customer Needs

47 Pembuatan profil cetak dinilai sangat membantu mereduksi biaya operasional pada proses pembangunan. Hal tersebut dikarenakan produksi profil cetak ini hanya membutuhkan tenaga kasar yang dididik mampu menggunakan cetakan, produktifitas yang dilaksanakan diluar proyek juga dinilai lebih konsisten, disebabkan oleh lingkungan kerja yang baik (tidak terpengaruh cuaca), resiko kecelakaan kerja lebih kecil jika dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan dilokasi proyek, kualitas produk yang dihasilkan juga lebih seragam. Penerapan teknologi cetak ini juga mempermudah pengendalian skedul pelaksanaan dan biaya konstruksi, hal tersebut terjadi karena tingkat kepastian dalam produksi, biaya, mutu dan waktu. Daftar Pustaka Ariani, D,W.1999. Manajemen Kualitas: Pendekatan Sisi Kualitatif, Ghalia Indonesia, Jakarta. Davis, B,S dan Goetsch, D,L.2002. Pengantar Manajemen Mutu, jilid 2, Prenhalindo jakarta. Ervianto, Wulfram I. 2006. Eksplorasi Teknologi Dalam Proyek Konstruksi, ANDI Offset, Yogyakarta. Gaspersz, V.1997. Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Tjiptono, F.1997. Strategi Pemasaran, ANDI Offset, Yogyakarta. Ulrich, Karl T dan Eppinger,Steven D. 2004. Product Design And Development, Third Edition, McGraw-Hill Singapore. http://rockwork.bravehost.com/carakerja.htm Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 6, No. 1 Agustus 2007, hal. 40 47