BAB II KAJIAN PUSTAKA. Folikel antral adalah folikel kecil - kecil berukuran 2-8 mm yang dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id

Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah kondisi yang dialami oleh pasangan suami istri. yang telah menikah minimal 1 tahun, melakukan hubungan sanggama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman merupakan guru yang baik, yang menjadi sumber pengetahuan.

BAB 1 PENDAHULUAN % jumlah penduduk mengalami infertilitas. Insidensi infertilitas meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Gamba. r 1. Beberapa Penyebab Infertilitas pada pasangan suami-istri. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN INFERTIL

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MENYOAL INFERTILITAS PADA PASANGAN SUAMI ISTRI. Oleh : Andang Muryanta

BAB III FERTILISASI IN VITRO. yang telah berkembang di dunia kedokteran. Kata inseminasi

Ni Ketut Alit A. Airlangga University. Faculty Of Nursing.

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

MENGAPA ISTRI MASIH BELUM HAMIL??

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Infertilitas adalah suatu keadaan dimana pasangan. suami-istri yang telah menikah selama satu tahun atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. repository.unimus.ac.id

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 21

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan endometriosis dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tubektomi dapat berupa pengikatan dan pemotongan, dapat juga Tubektomi

Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

tahun berhubungan suami isteri tanpa

Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maupun tidak langsung kepada dokter (Kasiana,2013). Infertilitas atau ketidak suburan adalah ketidak mampuan pasien untuk

(Di Wilayah Kecamatan Way Seputih, Kabupeten Lampung Tengah Tahun 2014) Karsiyah Dosen Tetap Akbid Nadira Bandar Lampung ABSTRAK

JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN VASEKTOMI

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Fertilisasi In Vitro. Hanya 7 Hari. Memahami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ovarium merupakan salah satu organ reproduksi dalam wanita.

Ovarian Cysts: A Review

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

BAB II LANDASAN TEORI. (Baron & Byrne, 2004). Harga diri (self esteem) merupakan salah satu

Upaya meningkatkan pelayanan KB diusahakan dengan

PERANAN LAPAROSKOPI PADA PENDERITA INFERTILITAS WANITA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Standardisasi Kurikulum PERFITRI. Training and Education

Gangguan Hormon Pada wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

PENDAHULUAN INFORMASI ALAT KONTRASEPSI BUKU UNTUK KADER

BAB 1 PENDAHULUAN. Infertilitas adalah gangguan dari sistem reproduksi yang ditandai dengan

Istilah-istilah. gangguan MENSTRUASI. Skenario. Menstruasi Normal. Menilai Banyaknya Darah 1/16/11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN LEMBAR INFORMASI PASIEN

TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU DENGAN JUMLAH FOLIKEL ANTRAL PADA FERTILISASI IN VITRO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. satu tahun mencoba kehamilan dengan melakukan hubungan seksual secara

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

GIZI DAUR HIDUP: Gizi dan Reproduksi

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon akif estrogen/progesin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon akif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

ABSTRAK GAMBARAN ANALISA SPERMA DI KLINIK BAYI TABUNG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH TAHUN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Ovulasi Dalam Rangka Program Kehamilan Di Desa Jenggrik Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen

PENGERTIAN GIZI DAN FERTILITAS PENYEBAB FERTILITAS. Muslim, MPH 5/18/2010

Akseptor Keluarga Barencana (KB) adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan salah satu alat/obat kontrasepsi (BKKBN, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia khususnya di Afrika dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Infertilitas pada usia reproduksi dan penanganannya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obesitas bukanlah masalah baru bagi dunia kesehatan dan ternyata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

Analysis of Factors Influencing Female Infertility

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SRI NURYATI

BAB I PENDAHULUAN. endometrium diluar lokasi normalnya dikavum uteri. kelainan ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

INFERTILITY [ARTIKEL REVIEW] Andini Saraswati Faculty of Medicine, Universitas Lampung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN

Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan suami istri dengan kehidupan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Gangguan Sistem Reproduksi Wanita. kesehatan reproduksi (Manuaba, 2008). Hal ini mencakup infeksi,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi berasal dari bahasa lathin, persipere: menerima, perceptio:

KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN. ketakutan besar dalam kehidupan, dapat berdampak terhadap kualitas kehidupan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan (Ayu dan Bagus, 2010).

1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG SURROGATE MOTHER. A. Teknologi Reproduksi Buatan pada Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selama hari, 3-6 hari adalah waktu keluarnya darah menstruasi. perdarahan bercak atau spotting (Baziad, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kehamilan ektopik yang berakhir dengan keadaan ruptur atau abortus. 12 Kehamilan

GAMBARAN IDENTITAS DIRI PADA PASANGAN INFERTILE DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau. melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Folikel Antral Folikel antral adalah folikel kecil - kecil berukuran 2-8 mm yang dapat dilihat di ovarium dengan menggunakan USG transvaginal. Folikel antral disebut juga resting follicle. Folikel ini terlihat pada awal siklus haid dan jumlahnya dapat memperkirakan jumlah folikel primodial di dalam ovarium (Halim, et al., 2006). 2.2 Jumlah Folikel Antral Jumlah folikel antral kedua ovarium < 5 folikel menunjukkan kelompok respon buruk dalam program superovulasi, kelompok 5-10 folikel termasuk respon kurang, kelompok 11-30 folikel termasuk respon baik, dan di atas 30 folikel disebut respon berlebihan (Halim, et al., 2006). Jumlah folikel antral mempunyai nilai prediksi terbaik untuk menilai respon ovarium. Pembatalan siklus lebih sering pada wanita dengan jumlah folikel antral < 6 folikel (Ng, et al., 2000). Jumlah folikel antral yang terlihat pada pemeriksaan dengan menggunakan USG transvaginal berhubungan dengan jumlah folikel primodial. Jumlah folikel antral dihitung hari ke 3-7 setelah menstruasi. Wanita yang mempunyai jumlah folikel antral < 5 folikel yang berdiameter < 10 mm sebelum stimulasi ovarium dimulai mempunyai prognostik keberhasilan yang rendah (Toner, 2007). 5

2.3 Hubungan Umur dengan Jumlah Folikel Antral Umur ibu sangat penting diketahui karena dengan meningkatnya umur maka semakin sulit mendapatkan anak. Umur 20-24 tahun fertilitas wanita mencapai 100 %, umur 30-34 tahun fertilitas wanita 85 %, umur 35-39 tahun fertilitas tinggal 60 %, umur 40-44 tahun fertilitas wanita tinggal 25 %, dan umur 50-59 tahun fertilitas wanita sudah 0 % (Baziad, 2008). Rata-rata wanita akan mengalami penurunan fertilitas umur 37,5 tahun (Torrente dan Rice, 2007). Fertilitas menurun dengan meningkatnya umur karena berkurangnya jumlah folikel primodial. Akselerasi hilangnya folikel terjadi sekitar umur 37 tahun dan diikuti menopause 10-12 tahun kemudian. Jumlah folikel antral > 2 mm yang dinilai dengan USG transvaginal menurun sebesar 60 % antara umur 22 dan 42 tahun. Kuantitas dan kualitas telur secara umum menurun mulai dari umur 30 tahun dan makin menurun secara dramatis pada awal umur 40 tahun. Secara umum jumlah folikel antral berbanding terbalik dengan umur. Gangguan fekunditas meningkat dari 2 % pada umur 15-19 tahun, 7 % pada umur 20-24 tahun, 15 % pada umur 30-34 tahun, dan 28 % pada usia > 35 tahun (Halim, et al., 2006). 2.4 Jenis Infertilitas Infertil adalah suatu kondisi di mana pasutri belum mampu memiliki anak, walaupun sudah melakukan hubungan seksual sebanyak 2-3 kali seminggu selama 1 tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun (Djuwantono, et al., 2008). Infertilitas dibagi menjadi 2 jenis yaitu Infertilitas primer dan infertilitas sekunder.

Infertilitas primer berarti pasutri belum pernah mempunyai anak setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali perminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun. Infertilitas sekunder berarti pasutri telah mempunyai anak sebelumnya, tetapi setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali perminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun, belum juga mempunyai anak lagi (Djuwantono, et al., 2008). Sebanyak 60-70 % pasangan yang telah menikah akan memiliki anak pada tahun pertama pernikahan mereka. Sebanyak 20 % akan memiliki anak pada tahun ke dua dari usia pernikahan, dan sebanyak 10-20 % akan memiliki anak pada tahun ke tiga atau lebih, atau tidak akan pernah memiliki anak. Pasutri yang dianggap infertil kenyataannya dapat istri saja yang mengalami masalah, atau suami saja yang mengalami masalah (Djuwantono, et al., 2008). Peningkatan jumlah kasus infertilitas primer bersamaan dengan menurunnya infertilitas sekunder sebagai hasil dari penundaan rencana mempunyai anak (Kumar, et al., 2007). 2.5 Lama Infertilitas Infertilitas dapat ditangani di beberapa level pelayanan, Level 1 dapat ditangani oleh dokter umum yaitu menangani pasien dengan lama infertilitas < 24 bulan, umur pasangan perempuan < 30 tahun, tidak ada faktor risiko kelainan pelvik atau sperma, riwayat pengobatan < 4 bulan. Pada level ini dapat dilakukan wawancara dan pemeriksaan fisik, interpretasi analisis semen dan konfirmasi ovulasi serta merujuk ke level yang lebih tinggi untuk pasien dengan kelainan yang lebih kompleks. Level 2 ditangani oleh spesialis obstetri dan ginekologi serta uro-andrologi yaitu menangani pasien dengan lama infertilitas < 36 bulan, umur

pasangan perempuan < 35 tahun serta pasien yang tidak memenuhi kualifikasi layanan primer. Selain melakukan pelayanan serupa pada level 1, pada level ini juga melayani penilaian patensi tuba, penanganan kasus anovulasi, endometriosis dan sumbatan tuba tanpa komplikasi. Level 3 ditangani oleh subspesialis yaitu melakukan pelayanan bedah mikro dan TRB pada pasangan yang tidak memenuhi kualifikasi layanan primer dan sekunder. Pada level ini dilakukan penanganan kasus-kasus anovulasi, endometriosis, sumbatan tuba, faktor sperma dengan komplikasi. Semakin lama infertilitas yang dialami, semakin kecil kemungkinan untuk dapat hamil, sehingga pasangan yang mengalami infertilitas diharapkan segera memeriksakan dirinya ke dokter (Kartina, 2011). Lama infertilitas tidak memberikan informasi apakah masalah infertilitas dari pria saja atau wanita saja, atau bahkan keduanya. Jika lama infertilitas lebih lama dari 3 tahun kemungkinan terdapat masalah biologis yang berat (Wongso, 2007).