BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP DESTINASI EKOWISATA KEPULAUAN SERIBU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS PULAU PRAMUKA) SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat

BAB III METODE PENELITIAN. mancanegara untuk datang ke Kota Bandung dan mencicipi produk tersebut.

PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KUNJUNGAN WISATA PULAU SAMOSIR DENGAN ANALISIS KONJOIN. Sari C Kembaren Pengarapen Bangun, Rachmad Sitepu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. cabang Mall Ciputra. cabang Mall Ciputra. cabang Mall Ciputra. cabang Mall Ciputra

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III. Metode Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III ANALISIS KONJOIN. Dalam upaya untuk memprediksi preferensi warga mengenai sistem

VI. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan kepuasan konsumen pada CV. Mufidah yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN TELEVISI UNTUK MENINGKATKAN PORTFOLIO AGROINDUSTRI: KASUS IKLAN-TV PRODUK MINUTE MAID PULPY ORANGE

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang diterapkan adalah analisis deskriptif. Menurut

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP MULTI ATRIBUT PRODUK MOBIL SUZUKI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS MAHASISWA BINUS UNIVERSITY)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang di dukung dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan nusantara di Cipanas Galunggung Tasikmalaya.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengaruh Struktur Modal (Capital Structure) Terhadap Laba per Lembar Saham

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya metode berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Definisi metode menurut Sugiyono (2008:2) yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Survey. Deskriptif / Studi kasus

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN UNTUK MEMBELI PRODUK PERUMAHAN DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS PADA PERUMAHAN PAMULANG LESTARI)

BAB 3 METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2008). Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi. tersebut adalah kebutuhan pangan dalam jumlah besar untuk memenuhi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.. Metode yang digunakan Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto : 005). Jadi tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai faktafakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Pendapat lain mengatakan bahwa Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 006:). Dalam pengertian ini, penelitian deskriptif sebenarnya tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan atau komparasi, sehingga juga tidak memerlukan hipotesis. Namun demikian, dalam perkembangannya selain menjelaskan tentang situasi atau kejadian yang sudah berlangsung sebuah penelitian deskriptif juga dirancang untuk membuat komparasi maupun untuk mengetahui hubungan atas satu variabel kepada variabel lain. Karena itu pula penelitian komparasi dan korelasi juga dimasukkan dalam kelompok penelitian deskriptif (Arikunto : 005). 8

83 Metode penelitian menggunakan pendekatan survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah individu yaitu para wisatawan pengunjung destinasi ekowisata pulau pramuka. Adapun horizon waktu untuk penelitian ini adalah cross-sectional, yaitu penelitian di mana data yang dikumpulkan hanya satu kali, dalam kurun waktu tertentu. Menurut Sekaran (003:35) Cross sectional study adalah Suatu penelitian di mana data yang dikumpulkan hanya sekali, mungkin selama satu periode per hari, per minggu, atau per bulan dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian.. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada Tabel 3. dibawah ini: Tabel 3. Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Unit Analisis Time Horizon Penelitian T- Deskriptif Survei Individu - Wisatawan Cross Sectional T- Deskriptif Survei Individu - Wisatawan Cross Sectional T-3 Deskriptif Survei Individu - Wisatawan Cross Sectional T-4 Deskriptif Survei Individu - Wisatawan Cross Sectional Sumber: Peneliti (0)

84 Keterangan: Tujuan- : Untuk menganalisis atribut transportasi & atraksi yang paling mempengaruhi preferensi wisatawan yang mendukung keputusan dalam melakukan sebuah kunjungan terhadap destinasi ekowisata Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Tujuan- : Untuk menganalisis atribut fasilitas wisata yang paling mempengaruhi preferensi wisatawan yang mendukung keputusan dalam melakukan sebuah kunjungan terhadap destinasi ekowisata Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Tujuan-3 : Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan preferensi terhadap karakteristik aksesibilitas & atraksi dilihat berdasarkan motivasi wisatawan terhadap destinasi ekowisata Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Tujuan-4: Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan preferensi terhadap karakteristik fasilitas wisata dilihat berdasarkan perbedaan motivasi wisatawan terhadap destinasi ekowisata Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. 3.. Operasionalisasi Variabel 3... Variabel Penelitian Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel independen (bebas) yang terdiri dari variabel komponen produk wisata, yaitu: atraksi wisata, aksesibilitas dan fasilitas wisata sedangkan variabel

85 dependen adalah preferensi (rating) dari responden. Operasionalisasi dari variabel-variabel yang diteliti dijelaskan pada Tabel 3. berikut ini: Tabel 3. Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Dimensi Definisi Operasional Indikator Instrumen Pengukuran Skala Preferensi Preferensi adalah suatu sikap yang lebih menyukai sesuatu benda daripada benda lainnya Chaplin (00) Pembelian aktual Kuesioner dengan Skala Likert Ordinal Atraksi wisata Atraksi adalah semua yang menjadi daya tarik mengapa wisatawan tertarik datang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata Suryadi (007:4) Keanekaragaman kekayaan alam budaya Hasil buatan manusia Kuesioner dengan Skala Likert Ordinal Komponen Produk Wisata Fasilitas Wisata (Amenitas) Fasilitas pariwisata merupakan pelengkap pada daerah tujuan wisata Akomodasi Restoran Toko Cinderamata Kuesioner dengan Skala Likert Ordinal Aksesibilitas Semua yang dapat memberi kemudahan kepada wisatawan untuk datang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata Mill (000) Transportasi Kuesioner dengan Skala Likert Ordinal Sumber: Peneliti (0)

86 3.3. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Definisi data kualitatif menurut Soeratno dan Arsyad (003:73), adalah Data yang dicatat bukan dengan perumusan statistik atau angka-angka, tetapi dengan menggunakan klasifikasi-klasifikasi atau keteranganketerangan yang diperoleh dari sumber informasi. Sumber data yang dikumpulkan untuk mendukung penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer menurut Soeratno dan Arsyad (003:76), adalah Data yang berasal dari sumber yang asli dan dikumpulkan secara khusus untuk menjawab penelitian kita. Sedangkan Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sekumpulan sumber lain, baik dari dalam maupun luar perusahaan. Data primer diperoleh dari kuesioner yang digunakan untuk mengukur bagaimana wisatawan memilih kombinasi atribut produk ekowisata pulau pramuka. Sedangkan data sekunder berupa wawancara yang dilakukan dengan balai Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKps) serta data referensi dari jurnal, internet, buku dan lain-lain. Jenis, dan sumber data untuk penelitian ini dijelaskan pada seperti dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini.

87 Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Data Jenis Data Sumber Data Data pengelolaan dan perencanaan pemasaran pada destinasi wisata pulau pramuka Penilaian atas kepentingan atribut produk wisata Preferensi terhadap atribut produk wisata Sumber: Peneliti (0) Kualitatif Kualitatif Kualitatif Data sekunder dari wawancara dengan pihak Balai. Data primer dari kuesioner yang disebarkan ke member komunitas wisata / tour travel. Data primer dari kuesioner yang disebarkan ke wisatawan pulau pramuka 3.4. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan oleh peneliti guna memperoleh informasi berkaitan dengan variabel-variabel yang dibahas di dalam penelitian ini, di mana studi pustaka diperoleh melalui beragam sumber, yaitu buku, artikel, dan jurnal.. Wawancara Menurut Sekaran (006: 67), wawancara bisa terstruktur atau tidak terstruktur, dan dilakukan secara tatap muka, melalui telepon, atau online. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan secara tidak terstruktur dan melalui tatap muka dengan pihak balai Taman Nasional

88 Kepulauan Seribu (TNKps) berkaitan dengan pelaksanaan pengelolaan dan pemasaran destinasi ekowisata pulau pramuka. 3. Kuesioner Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas (Sekaran, 006: 8). Dalam penelitian ini, kuesioner dibagi menjadi dua tahap. Pada Tahap kuesioner disebarkan secara acak kepada member komunitas wisata atau tour travel yang melayani wisata ke kepulauan seribu pada jejaring sosial facebook yang diketahui telah pernah berkunjung ke pulau pramuka. Dari survey tahap ini didapatkan 0 orang sebagai responden yang berkontribusi dalam menentukan atribut yang akan digunakan pada kuesioner tahap kedua, Adapun kuesioner tahap terdapat pada lampiran. Sedangkan kuesioner pada tahap yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: Bagian I : Profil Responden Bagian II : Kunjungan Responden Bagian III : Kombinasi atribut produk wisata Responden pada penelitian ini merupakan wisatawan yang sedang berkunjung ke destinasi ekowisata pulau pramuka. Responden disaring dengan kriteria berikut:

89. Seorang wisatawan. Usia responden diatas > 7 tahun Dalam pengisian kuesioner, peneliti memberikan panduan dengan memberikan penjelasan seperlunya tentang maksud dan tujuan pengisian serta cara pengisian, sehingga kuesioner yang dikembalikan dapat memenuhi persyaratan kelengkapan dan ketepatan jawaban. Kuesioner disebar selama periode desember 0 sampai januari 0. 3.5. Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen-elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti (Ferdinand, 006 : 89). Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah wisatawan destinasi ekowisata kepulauan seribu, khususnya pulau pramuka. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Menurut Arifin (008: 6) Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih melalui cara tertentu yang mewakili karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non probability sampling yaitu purposive sampling dan convenience sampling. Menurut Sugiyono (006: 77) Non probability sampling dalah teknik sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

90 populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dimana purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 006: 78) sedangkan convenience sampling adalah metode pemilihan sampel berdasarkan kemudahan, pada metode ini anggota sampelnya dipilih berdasarkan kemudahan mendapatkan data yang diperlukan oleh peneliti. Adapun ukuran sampel ditentukan menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 004: 08) sebagai berikut: Dimana: n = Ukuran sampel N = Ukuran Populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir. Berdasarkan data BPS kepulauan seribu (005-0, yang tersedia), jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan kepulauan seribu rata-rata sebanyak 0.069 per tahun atau 6,44 orang per minggu. Dari jumlah populasi tersebut dengan tingkat kelonggaran ketidaktelitian sebesar 0%, maka dengan menggunakan rumus di atas diperokeh sampel sebesar: n = 6,44 = 95,5 + 6,44 (0,) n = 95,5 96 Dari hasil perhitungan rumus di atas dapat diperoleh jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebesar 96 responden.

9 3.6. Metode Analisis Untuk menganalisa data pada penelitian ini digunakan analisis statistik dengan menggunakan bantuan program SPSS 6.0. Selanjutnya akan dijelaskan tahapan analisis data yang akan dilakukan dalam tiga bagian yang meliputi:. Analisis Deskriptif untuk memperoleh gambaran mengenai profil responden.. Analisis Cochran untuk mengevaluasi atribut yang menjadi pertimbangan responden. 3. Analisis Conjoint untuk mengetahui preferensi konsumen secara keseluruhan maupun segmen. 3.6. Statistik Deskriptif Analisis deskriptif yaitu analisis yang ditunjukkan pada perkembangan dan pertumbuhan dari suatu keadaan dan hanya memberikan gambaran tentang keadaan tertentu dengan cara menguraikan tentang sifatsifat dari obyek penelitian tersebut (Umar : 00). Dalam hal ini penulisan dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif, yaitu dengan membaca tabel-tabel, angka-angka yang tersedia kemudian dilakukan uraian dan penafsiran. 3.6. Analisis Cochran Sebelum melakukan analisis conjoint, akan dilakukan analisis Cochran pada hasil kuesioner tahap. Dimana pada penelitian ini terdapat

9 8 atribut yang nantinya akan diuji. Pengujian atribut dengan Cochran Q test berguna untuk mengetahui dan menyaring atribut atribut apa saja yang menjadi pertimbangan wisatawan dalam membeli produk wisata. Seperti yang dikatakan oleh Simamora (004) bahwa untuk menentukan atribut produk yang valid dapat melalui uji Cochran Q. Atribut yang valid merupakan atribut yang berpengaruh dan dipertimbangkan konsumen dalam membeli suatu produk. Melalui metode ini, maka atribut atribut yang dinilai tidak sah berdasar kriteria kriteria statistik yang dipakai akan dikeluarkan. Cara ini dilakukan untuk mengurangi unsur subjektifitas peneliti dalam menentukan karakteristik produk wisata yang akan digunakan pada penelitian ini. Nantinya atribut yang dianggap sah dengan metode ini akan menjadi atribut penelitian selajutnya, yaitu analisis conjoint.. Langkah pertama pada analisis Cochran Q test adalah menyusun daftar atribut dengan pilihan YA dan TIDAK. Kemudian dalam menentukan atribut yang valid didasarkan pada metode Cochran Q Test yaitu dengan membandingkan antara Q hitung dan Q tabel. Penentuan Q tabel diperoleh dari tabel Chi Square dengan derajat bebas atribut (db) = k- dengan tingkat kesalahan (α) 5%. Sedangkan Q hitung diperoleh dari rumus : Dimana : k = banyak perlakuan

93 Ri = jumlah angka dalam baris ke-i Cj = jumlah angka dalam kolom ke-j N = jumlah sampel yang diuji Prosedur pada uji Cochran adalah sebagai berikut (Simamora, 00: 8) :. Hipotesis : Ho : Semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban YA yang sama Ha : Semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban YA yang berbeda. Dasar Pengambilan Keputusan: jika Q hitung > Q tabel Tolak Ho dan terima Ha jika Q hitung < Q tabel Terima Ho dan tolak Ha jika Sig > α Terima Ho dan tolak Ha jika Sig < α Tolak Ho dan terima Ha 3. Kesimpulan: Jika tolak Ho berarti proporsi jawaban YA berbeda pada semua atribut, artinya belum ada kesepakatan diantara para responden tentang atribut. Jika terima Ho berarti proporsi jawaban YA pada semua atribut dianggap sama, dengan demikian semua responden dianggap sepakat mengenai atribut sebagai faktor yang dipertimbangkan.

94 3.7 Implementasi Analisis Konjoin 3.7. Penentuan Atribut dan Level dari Atribut Berdasarkan dari hasil kuesioner tahap, peneliti melakukan studi literature dan diskusi dengan pihak balai dengan tujuan untuk menentukan atribut serta level yang akan diuji. Tabel 3.4. Atribut dan level dari produk wisata ATRIBUT. Jenis transportasi. Volume Transportasi 3. Atraksi wisata 4. Aktivitas Wisata 5. Jenis Akomodasi 6. Lokasi Akomodasi 7. Fasilitas 8. Jenis Makanan 3 3 3 4 3 LEVEL Perahu Speedboat Kecil Sedang Besar Pemandangan Alam Flora & Fauna Konservasi Snorkling Fishing Kano Wisata Perikanan Motel Home stay Cottage Dekat laut Jauh dari laut Standar Mewah Beragam Seafood

95 9. View restoran 0. Jenis Cinderamata. Lokasi Toko Cinderamata Sumber: Peneliti (0) Menarik Standar Kerajinan tangan Makanan Khas Disekitar dermaga Dekat dermaga 3.7. Penentuan Metode Conjoint Analysis Dalam penelitian ini, untuk memudahkan wisatawan dalam menilai atribut produk wisata dibentuk dua kartu profile yang disebut kartu A dan kartu B seperti yang dilakukan oleh Sri handayani dalam penelitian berjudul Analisis Conjoint Dalam Penentuan Preferensi Pemirsa Berita Televise Untuk Pengembangan Program Berita Liputan 6 SCTV yang membentuk kartu, yaitu kartu profile berita televise dan kartu profile topik berita. Pada penelitian ini, kartu A berisi kombinasi antara transportasi dan atraksi wisata yang terdiri dari 4 atribut (jenis transportasi, volume transportasi, atraksi, dan aktivitas wisata) dengan sub atribut /level ( untuk jenis transportasi, 3 untuk volume transportasi, 4 untuk atraksi, dan 4 untuk aktivitas wisata), sehingga kombinasi level atribut atau stimuli yang dimiliki adalah berjumlah x 3 x 4 x 4 = 96 stimuli untuk Kartu A. Sedangkan kartu B berisi atas kombinasi fasilitas wisata yang terdiri terdiri dari 7 atribut (jenis akomodasi, lokasi akomodasi, fasilitas akomodasi, jenis makanan, view restoran, jenis cinderamata dan lokasi toko cinderamata) dengan 5 sub atribut /level (3 jenis akomodasi, lokasi

96 akomodasi, fasilitas akomodasi, jenis makanan, view restoran, jenis cinderamata dan lokasi toko cinderamata). Sehingga kombinasi level atribut atau stimuli yang dimiliki adalah berjumlah 3xxxxxx = 9 stimuli untuk Kartu B. Dengan pertimbangan bahwa bila terlalu banyak stimuli akan membingungkan responden dalam memberikan penilaian, maka peneliti mempergunakan bantuan fractional design oleh spss 6.0. Sehingga metodologi conjoint yang digunakan pada penelitian ini adalah traditional conjoint, yang mengukur tingkat preferensi konsumen pada level individu. Setelah didapat hasil utilitas tiap individu, utilitas tersebut akan dihitung secara agregat untuk memperkirakan preferensi terhadap atribut produk keseluruhan responden. Sedangkan untuk pengambilan data digunakan tipe presentasi full-profile, dimana responden diminta untuk mengevaluasi stimuli yang dibangun berdasar level dari setiap atribut yang telah ditentukan. 3.7.3. Penentuan Metode Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, yaitu dengan meminta responden untuk memberikan rating terhadap stimulistimuli yang diberikan. Pemberian rating dengan menggunakan skala likert sampai 5, dimana nilai yang tinggi menunjukkan preferensi yang tinggi. Setelah diberi penjelasan mengenai atribut serta level atribut dari produk wisata, selanjutnya responden diberi penjelasan mengenai cara

97 pemberian nilai terhadap setiap kombinasi yang diberikan, dengan keterangan skala nilai sebagai berikut: Tabel 3.5. Skala Penilaian Terhadap Stimuli Nilai 5 SANGAT SUKA 4 SUKA 3 BIASA TIDAK SUKA SANGAT TIDAK SUKA Keterangan Level atribut mutlak dimiliki, saya tidak mau mengkonsumsi/membeli produk wisata yang tidak memiliki atribut ini. Level atribut sangat diinginkan, tetapi saya tidak keberatan mengkonsumsi/membeli produk wisata yang tidak memiliki atribut ini. Level atribut dari produk wisata sebaiknya dimiliki, tetapi hal itu bukan hal sangat penting Level atribut dari produk wisata tidak terlalu diinginkan, dan saya sedikit keberatan mengkonsumsi produk wisata yang memiliki atribut ini Level atribut dari produk wisata sangat tidak dikehendaki, dan saya tidak mau mengkonsumsi produk wisata yang memiliki atribut ini. 3.7.4.Pembuatan Desain Stimuli Pembuatan desain stimuli pada penelitian ini menggunakan software SPSS 6.0, dengan syntax sebagai berikut:

98 Gambar 3.. Syntax Desain Stimuli Kartu Gambar 3. Stimuli Kartu A

99 Gambar 3.3. Syntax Desain Stimuli Kartu B Gambar 3.4 Stimuli Kartu B

00 3.8 Rancangan Uji Hipotesis Setelah hipotesis ditetapkan, yaitu di dalam penelitian ini adalah 4 buah hipotesis seperti yang telah dijelaskan pada bab, maka langkah berikutnya untuk menguji hipotesis-hipotesis tersebut adalah menetapkan dasar pengambilan keputusan. Di mana dasar pengambilan keputusan tersebut adalah dengan membandingkan antara nilai sig dan α (uji goodness of fit). Dengan tingkat kepercayaan yang digunakan pada penelitian ini adalah 95%, sehingga tingkat kesalahan (α) sebesar 5% atau 0.05. Sehingga dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut ini: jika sig 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak jika sig < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Selain menguji perbandingan nilai sig dan α untuk goodness of fit, yaitu menguji konsistensi responden dalam mengisi kuesioner, peneliti juga akan menilai kekuatan korelasi antara hasil rating prediksi dengan data rating aktual, dengan membandingkan nilai antara korelasi Pearson s R dengan batas minimum yaitu 0,4. Yang berarti jika R 0,4 maka hubungan sedang sampai dengan sangat kuat. Sebagai tambahan, peneliti juga akan menilai utilitas dan kepentingan relative secara keseluruhan (agregat) maupun per segmen. untuk menilai utilitas (kegunaan) dari setiap taraf melihat tanda positif atau negative pada masing-masing taraf atau level atribut. Dimana tanda positif berarti level atribut tersebut lebih disukai oleh konsumen dan taraf dengan nilai

0 negative memiliki arti sebaliknya. Sedangkan untuk kepentingan relative melihat pada besarnya important value dari tiap atribut, dimana semakin tinggi nilainya maka semakin penting atribut tersebut dimata konsumen. 3.9 Rancangan Pemecahan Masalah Rancangan pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu menyebarkan terlebih dahulu kuesioner tahap yang selanjutnya hasil dari kuesioner tersebut akan diolah dengan menggunakan metode Cochran Q Test. Pengolahan kuesioner tahap ini akan menghasilkan informasi mengenai atribut atribut apa saja yang menjadi pertimbangan wisatawan dalam memilih produk wisata, selanjutnya atribut - atribut tersebut akan digunakan dalam kuesioner tahap yang akan dianalisis menggunakan metode analisis konjoin (conjoint analysis). Dimana bertujuan untuk mengali informasi mengenai kombinasi produk seperti apa yang disukai oleh konsumen baik secara individu maupun per segmen. Setelah semua data selesai diolah, maka akan diperoleh gambaran tentang atribut produk wisata yang disukai oleh wisatawan secara umum. serrta menggambarkan bagaimana karakteristik produk wisata yang disukai dari masing-masing segmen wisatawan. Dengan adanya gambaran tersebut, diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi dalam mengemas dan merencanakan prroduk wisata pulau seribu.