ABSTRAK Noer Haryati. PENGARUH ICE BREAKING TERHADAP MOTIVASI DIRI SISWA DALAM MENGIKUTI PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP N 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Maret 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh ice breaking terhadap motivasi diri matematika pada siswa kelas VII Pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini, populasinya adalah siswa kelas VII SMP N 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 berjumlah 218 siswa. Sampel yang digunakan adalah kelas VII D yang berjumlah 29 siswa. Teknik yang digunakan adalah teknik undian kelas. Metode angket dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang pengaruh ice breaking terhadap motivasi diri siswa dalam mengikuti pelajaran matematika, sedangkan metode dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data tentang nama responden. Teknik analisis data dengan t-test. Berdasarkan dari analisis data, dapat diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh ice breaking terhadap motivasi diri Pelajaran 2015/2016. Ini dibuktikan dengan t hitung = 3,503 dikonsultasikan dengan t tabel dengan d.b= (N-1) = 29-1=28 dalam taraf signifikansi 1%. Jadi dapat disimpulkan t hitung lebih besar dari t tabel atau 3,503>2,763. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi Ada pengaruh ice breaking terhadap motivasi diri siswa dalam mengikuti pelajaran Pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya pada taraf signifikansi 1%. Kata Kunci matematika : Ice breaking, Motivasi diri 1
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Semangat dalam mengikuti pembelajaran merupakan salah satu penyumbang terbesar dari keberhasilan seorang siswa. Di dalam mengikuti pembelajaran terjadilah interaksi antara siswa dengan guru yang dikenal dengan istilah interaksi belajar-mengajar yang titik penekanannya pada semangat diri siswa yang akirnya siswa menjadi termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Dengan demikian semangat siswa yang akirnya mengarah pada motivasi akan menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin rendah motivasinya semakin sulit untuk mencapai keberhasilan belajar. Motivasi inilah yang mendorong seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan maupun kegiatan seperti halnya pembelajaran. Hasil pembelajaran akan menjadi optimal jika ada motivasi diri dari siswa. Dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif kearah yang lebih baik. Jadi motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia, demikian pentingnya sampai ada pernyataan bahwa motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman, 2004 : 73). Namun pada kenyataan di lapangan, motivasi belajar pada siswa masih rendah. Hasil wawancara awal dengan salah satu guru di SMP N 17 Surakarta ibu Anjar Miharsih, S.Pd, M.Pd. Masih banyak siswa yang mengantuk, siswa tidak memperhatikan guru saat memberikan pelajaran, siswa mengobrol dengan siswa lainnya, siswa masih di luar kelas saat pergantian jam pelajaran dan merasa bosan pada saat pelajaran berlangsung. Penyebab rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di SMP N 17 Surakarta salah satunya dikarenakan motivasi diri siswa dalam mengikuti pembelajaran rendah. Guna mengatasi rendahnya motivasi diri siswa dalam mengikuti pembelajaran, maka perlu dilakukan layanan bimbingan klasikal dengan ice breaking dengan judul penelitian Pengaruh Ice Breaking Terhadap Motivasi Diri Siswa Dalam Mengikuti Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP N 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 Adapun populasi didalam penelitian ini adalah siswa kelas VII sebanyak 218 siswa. Sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil 1 kelas yaitu kelas VII D yang berjumlah 29 siswa yang di dapat dengan teknik random acak kelas, hal ini dilakukan karena peneliti merasa tidak mampu meneliti 218 siswa secara keseluruhan mengingat keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. Identifikasi masalah Memperhatikan latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1 Siswa merasa bosan saat mengikuti pembelajaran di kelas. 2 Siswa tidak memperhatikan guru saat memberikan pelajaran. 3
3 Siswa mengantuk saat pembelajaran berlangsung. 4 Siswa mengobrol dengan siswa lainnya saat pembelajaran berlangsung. 5 Saat pergantian jam pelajaran siswa masih berada di luar kelas. Pembatasan Masalah Penulis memberikan batasan penelitian yaitu hanya pada Pengaruh Ice Breaking Terhadap Motivasi Diri Siswa dalam Mengikuti Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VII Pelajaran 2015/2016. Perumusan Masalah Memperhatikan latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Adakah Pengaruh Ice Breaking Terhadap Motivasi Diri Siswa dalam Mengikuti Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VII Pelajaran 2015/2016?. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Ice Breaking Terhadap Motivasi Diri Siswa dalam Mengikuti Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP N 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan maka manfaat penelitian yaitu: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan pada pengembangan ilmu pengetahuan terhadap model pembelajaran untuk meningkatkan motivasi diri siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas. 2. Manfaat Praktis a Bagi sekolah Dengan penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki sistem layanan bimbingan klasikal, sehingga motivasi diri siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat. b Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki sistem pengajaran klasikal khususnya guru SMP N 17 Surakarta sehingga motivasi diri siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat. c Bagi Siswa Hasil penelitian dapat sebagai bukti bahwa dengan layanan bimbingan klasikal dengan ice breaking diharapkan motivasi diri siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian ini adalah di SMP N 17 Surakarta. Adapun pemilihan lokasi tersebut dengan alasan adanya relevansi masalah yang akan diteliti di sekolah tersebut. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2016 di SMP N 17 Surakarta. Populasi, Sampel, Sampling 1. Populasi Adapun populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 17 4
Surakarta tahun pelajaran pelajaran 2015/2016 sebanyak 218 siswa. 2. Sampel Sampel penelitian diambil skelas VII D dengan jumlah 29 siswa, hal ini dilakukan karena peneliti tidak mamapu seluruh populasi mengingat keterbatasan waktu, tempat dan biaya. 3. Sampling Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel siswa kelas VII adalah menggunakan Teknik Random Sampling secara undian kelas. Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi di jadikan sampel namun dengan cara mengundi dari 8 kelas dan akhirnya jatuh pada kelas VII D. Variabel Penelitian Menurut (Deni Darman,2013:108) mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu: 1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Yaitu ice breaking (Variabel X). 2. Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yaitu motivasi diri SMP N 17 Surakarta (Variabel Y). Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Teknik Kuesioner (Angket) Angket di dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai pengaruh ice breaking terhadap motivasi diri Pelajaran 2015/2016. Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden (Burhan bungin,2010:133). 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah ditujukkan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian (Riduwan,2013:31). Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah dirancang dapat mengukur apa yang ingin diukur (Suharsimi Arikunto,2005:65). Adapun rumus untuk mencari validitas menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar (Suharsimi Arikunto, 2006:170), sebagai berikut : r xy = N. X. Y ( X)( Y) {N. X 2 ( X)²}{N. Y 2 ( Y)²} (Suharsimi Arikunto, 2005:72) 5
Keterangan : r xy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N : Jumlah sampel X : Nilai total atribut Y : Nilai total variabel 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti (Suharsimi Arikunto,2005:86) Untuk menguji reliabilitas digunakan rumus Spearman- Browndengan teknik belah dua, dengan langkah sebagai berikut: a. Menggunakan rumus product moment angka kasar. r xy = N. X. Y ( X)( Y) {N. X 2 ( X)²}{N. Y 2 ( Y)²} (Suharsimi Arikunto, 2005:72) Keterangan : r xy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N : Jumlah sampel X: Nilai total atribut Y : Nilai total variabel b. Dilanjutkan menggunakan rumus spearman-brown. r 1 1 = 2r ½ ½ (1 + r ½ ½ ) (Suharsimi Arikunto, 2005:93) Keterangan : r 1 1 = reliabilitas instrumen. r ½½ =yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua instrumen. belah Teknik Analisis Data Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh ice breaking terhadap motivasi diri siswa dalam mengikuti pelajaran matematika pada siswa kelas VII SMP 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016, maka data yang telah diperoleh dari sampel kemudian dianalisis menggunakan metode Analisis Statistik dengan rumus t test. Adapun formula atau rumusnya adalah sebagai berikut: MD t = d2 N (N 1) (Fadjeri,2011:47) Keterangan : MD : Mean defferences atau perbedaan dua mean d : Deviasi individual dari MD N : Jumlah Subjek HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh ice breaking terhadap motivasi diri Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung yaitu sebesar 3,503, selanjutnya t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan d.b = (N-1) Jadi (29-1)=28 dalam taraf signifikansi 1 % yaitu 2,763. Jadi dapat disimpulkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel atau 3,503>2,763. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis yang menyatakan Ada pengaruh ice breaking terhadap motivasi diri siswa dalam mengikuti pelajaran 6
Pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya pada taraf signifikansi 1%. Pembahasan Hasil Analisis Data Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas dapat diterima dengan baik, pada taraf signifikansi 1% bahwa Ada pengaruh ice breaking terhadap motivasi diri siswa dalam mengikuti pelajaran Pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian ini dapat penulis jelaskan bahwa ice breaking memberikan peran penting dalam motivasi diri. Hal tersebut dapat peneliti jelaskan bahwa motivasi diri merupakan kekuatan yang dapat menjadi tenaga pendorong bagi siswa untuk mendayagunakan potensipotensi yang ada pada dirinya dan potensi di luar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar (Aunnurrahman, 2012:180). Di SMP N 17 Surakarta sebelumnya dalam memberikan pelajaran di kelas belum di sertai dengan ice breaking sehingga siswa merasa bosan dalam mengikuti pelajaran Dengan demikian dapat dikatakan bahwa layanan bimbingan klasikal dengan ice breaking diperoleh t hitung yaitu sebesar 3,503 yang selanjutnya t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan d.b= (N-1) jadi (29-1)= 28 dalam taraf signifikansi 1% yaitu 2,763 atau 3,503>2,763. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh ice breaking terhadap motivasi diri Pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan t-tes diperoleh nilai t hitung sebesar 3,503. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db=n-1=29-1=28 dalam taraf signifikansi 1% yaitu 2,763 ternyata hasil analisis data yang diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel yaitu sebagai berikut : 3,503>2,763. Berdasarkan analisis data diatas, maka hipotesis kerja yang menyatakan bahwa Ada pengaruh ice breaking terhadap motivasi diri Pelajaran 2015/2016 diterima karena teruji kebenarannya pada taraf signifikansi 1%. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Sekolah Sekolah dapat memperbaiki sistem layanan bimbingan klasikal, sehingga motivasi diri meningkat. 2. Guru Guru dapat memperbaiki sistem pengajaran klasikal khususnya guru SMP N 17 Surakarta di sertai penggunaan ice breaking di sela- 7
sela pelajaran sehingga motivasi diri siswa meningkat. 3. Siswa Lebih mempersiapkan diri saat pelajaran klasikal berlangsung. Sehingga di dapatkan prestasi yang optimal dan jika memang suasana kelas terasa bosan maka salah satu siswa dapat mengusulkan kepada guru mata pelajaran meminta waktu sebentar supaya di berikan ice breaking. 8
DAFTAR PUSTAKA Aunnurrahman, 2012. Belajar Pelajaran. Bandung: Alfabeta. Burhan Bungin, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kecana. Deni Darman, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Fadjeri, 2011. Diktat Statistik 1. Surakarta. Riduwan, 2013. Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Bandung: Alfabeta. Sardiman A.M, 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali pers. Suharsimi Arikunto, 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 9