KERETAKAN KRISTAL TUNGGAL LITHIUM NIOBATE YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE CZOCHRALSKI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

Konstruksi Fungsi Lyapunov untuk Menentukan Kestabilan

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Umum

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( )

Komponen Struktur Tekan

Perpindahan Panas Konduksi. Steady-state satu arah pada permukaan datar, silinder, dan bola

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran)

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

Teori Dasar Medan Gravitasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

Fisika Dasar I (FI-321)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

DISTRIBUSI BERKAS CAHAYA LASER DISTRIBUSI GAUSS, HERMITE-GAUSS, LAGUERRE-GAUSS, BESSEL

II. KINEMATIKA PARTIKEL

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap

Fisika Dasar I (FI-321)

Gambar 4.3. Gambar 44

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

Fisika Dasar I (FI-321)

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C

Peningkatan Kinerja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Berkemampuan CUDA

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam.

BAB II METODA GEOLISTRIK

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik

1 Sistem Koordinat Polar

BAB 7 Difraksi dan Hamburan

Gerak melingkar beraturan

Analisis Numerik Ragam pada Pelat Utuh dan Retak: Studi Interaksi Dinamis Struktur dengan Udara ABSTRAK

ANALISIS KESTABILAN DAN KEUNTUNGAN MAKSIMAL PADA MODEL PERTUMBUHAN POPULASI MANGSA-PEMANGSA DENGAN TAHAPAN STRUKTUR

Talk less... do more...!!!!!

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN

BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

ALGORITMA SIMPLIFIKASI PERAMBATAN PANAS KONDUKSI PADA BENDA DENGAN BENTUK BOLA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik

ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP. Sri Subanti Jurusan Matematika F.MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta.

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK UKM KURSI LIPAT DENGAN METODE INTERNAL PRESSURE DAN RANCANG BANGUN MESIN BENDING KONVENSIONAL

Bab I Masalah Dua Benda

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE DUAL-BAND FREKUENSI 2,3 GHz DAN 3,3 GHz UNTUK APLIKASI BROADBAND WIRELESS ACCESS

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB II Tinjauan Teoritis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

MAKSIMUM TEGANGAN THERMAL PADA PROSES PENCELUPAN CERAMIC STALK DI LOW PRESSURE DIE CASTING MACHINE

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

Fisika Dasar II Listrik - Magnet

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga

Peninjauan Kembali Desain Transformator Untuk Meningkatkan Ketahanan Terhadap Gangguan Penyulang

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 1: Kelistrikan (Minggu ke 1 dan 2)

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

TRANSFORMASI HOPF-COLE PADA APPROKSIMASI DIFUSI UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN TRANSFER RADIASI DALAM INVERSE PROBLEM PENCITRAAN KANKER OTAK

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : CIV 303. Tekuk Torsi Lateral. Pertemuan 13, 14, 15

Penggunaan Hukum Newton

III. TEORI DASAR. aliran listrik di dalam bumi dan cara mendeteksinya di permukaan bumi.

BAB III METODE PENELITIAN

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

POSIDING SEMINA NASIONAL EKAYASA KIMIA DAN POSES 004 ISSN : 4-46 KEETAKAN KISTAL TUNGGAL LITHIUM NIOBATE YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE COCHALSKI Nguah Made D.P.*, M.. Saha**, Md. adzi Sudin**, and Hamdan H.K.* * Juusan Fisika, FMIPA, Univesitas Negei Semaang (UNNES, Semaang-5099 Telp. (04 7499386 E-mail : nguahmade_dp@yahoo.com ** Physics Dept., Faculty o Science, Univesiti Teknologi Malaysia, 830 UTM Skudai Abstak Kistal dai bahan apuh sepeti lithium niobate (LiNbO 3 mudah etak selama poses dan abikasi. Keetakan kistal yang ditumbuhkan dengan metode Czochalski dapat diamati melalui kebeadaan stain temal kistal selama dan setelah taikan (pulling, seta stain yang tejadi akibat eek pemukaan. Hasil analisis mempelihatkan bahwa selama penumbuhan kistal lithium niobate dengan adius, tedapat nilai maksimum gadien tempeatue aksial yang dipebolehkan sebanding dengan -.5, dan untuk mencegah keetakan setelah penumbuhan tedapat nilai maksimum laju pendinginan yang sebanding - dengan. Pengauh stain yang disebabkan eek pemukaan telihat pada saat menjaga stabilitas stuktu kistal setelah poses penumbuhan. Ketakstabilan antamuka kistallebuan tejadi dan bekembang petama kali pada pinggi pemukaan. Kata kunci : keetakan; stain tenal; gadien tempeatu Pendahuluan Kistal eoelektik lithium niobate (LiNbO 3 meupakan bahan yang digunakan secaa luas dalam aplikasi akustik dan optik. Diantaa aplikasi optik adalah elektooptik, otoeaksi, dan optik non linie yang siat-siatnya bemanaat antaa lain dalam peekaman hologam dan pembangkitan hamonik kedua (SHG. Kistal ini ditumbuhkan dengan banyak metode, salah satu yang tekenal adalah dengan menggunakan metode Czochalski. Pada dasanya inti dai metode Czochalski adalah penumbuhan kistal melalui pembeian distibusi tempeatu (gadien tempeatu, taikan (pulling dan atau putaan (otation pada lebuan bahan. Kistal yang ditumbuhkan dengan metode ini secaa umum akan bebentuk silinde dan memiliki oientasi yang ditentukan oleh bijih kistal yang membantu penaikan lebuan bahan tesebut. Stain yang dihasilkan dai distibusi tempeatu tak seagam (non-uniom pada kistal atau benda silinde telah dipelajai oleh Kobayashi dan Iwaki (985, Tsivinskii (993, seta Szabo (995. Secaa umum meeka mengasumsikan bahwa kistal mengalami deomasi secaa elastik sampai batas stain e dan selanjutnya mengalami deomasi secaa platis dengan tebentuknya dislokasi. Namun demikian sejumlah besa bahan tidak mengalami deomasi secaa plastis dan pada saat batas stain b telewati kistal menjadi etak. Biasanya e bekuang tehadap tempeatu, sehingga tedapat daeah plastis tempeatu untuk kasus e < b, tetapi untuk banyak kistal insulato telihat b selalu lebih kecil dai e sehingga stain themal lebih seing menghasilkan keetakan daipada tebentuknya dislokasi. Pape ini betujuan membeikan analisis tentang keadaan-keadaan bebas keetakan (ee cacking kistal lithium niobate (LiNbO 3 yang ditumbuhkan dengan metode Czochalski. Fomulasi atau elasi dituunkan bedasakan data paamete ekspeimen yang telah dilakukan dan dengan menganggap kistal tesebut adalah isotopik. JUUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVESITAS DIPONEGOO SEMAANG G-6-

Stain Temal selama Penumbuhan Kistal Taikan Putaan T 0 z σ ( T T 0 T m 0 Gamba. Model penumbuhan kistal dengan metode Czochalski Sistem dimodelkan memiliki tempeatu lingkungan konstan T dan bagian pemukaan dengan tempeatu T 0 yang melepaskan panas ke lingkungan dengan laju σ (T T 0. Jika titik lebu bahan adalah T m, maka distibusi tempeatu pada titik (, z disepanjang kistal dengan adius dibeikan oleh : h / ( h T = T0 + Tm T0 exp z h ( dengan h konstanta pendinginan (asio σ tehadap konduktivitas themal dan koodinat diletakkan pada sumbu otasi pada sisi yang ditumbuhkan. Jika diambil = maka pesamaan ( menjadi / dt h dt = h d dz ( Gadien tempeatu adial eata pada suatu nilai konstan z adalah sepauh nilai pada =. Sehingga pebedaan tempeatu adial adalah / h dt T = h dz (3 elasi anta vaiabel yang dibeikan pada lampian menunjukkan stain tensile maksimum dalam kedua aah aksial dan tangensial tejadi pada = dan dalam setiap hal besanya α T. Sehingga stain esultan menjadi maks = α T / (4 JUUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVESITAS DIPONEGOO SEMAANG G-6-

α dengan adalah koeisien ekspansi. Untuk menumbuhkan sebuah kistal yang tidak mengalami keetakan (cacking haus dipenuhi syaat maks b (5 Selanjutnya dapat dituunkan nilai gadien tempeatu maksimum yang dipebolehkan yaitu / dt 4 b = h 3 / dz maks α h (6 Tabel membeikan nilai-nilai paamete kaakteistik yang elevan dai kistal lithium niobate. Dengan menggunakan data tesebut dapat dihitung nilai maksimum dai gadien tempeatu aksial yaitu sekita 3 / o 3 / o 75 C cm untuk oientasi // a dan sekita 560 C cm untuk oientasi // c. Sebagai contoh kistal lithium niobate dengan oientasi // a dan = cm akan tejadi keetakan (cack jika gadien tempeatue melebihi sekita 50 o C cm -. Tetapi untuk oientasi // c dan - cm, keetakan (cack tejadi jika gadient tempeatue melebihi sekita 400 o C cm -. Tabel. Siat kaakteistik dai kistal lithium niobate (Wong K.K., 00 Paamete - Ekspansi themal ( K : // a // c -3 Panas jenis ( cal cm Konduktivitas themal ( cal cm - s - K - Nilai -6 6 x 0 x 0-6 0.8 x 0-3 (mpt x 0 - (300 K Stain etak (beaking stain x 0-4 Konstanta pendinginan (cm - 0.5 450,00 Gadien Tempeatu Maksimum ( o C cm - 400,00 350,00 300,00 50,00 00,00 50,00 00,00 50,00 0,00 // c // a 0 3 4 5 6 adius Kistal (cm Gamba. Gadien tempeatu aksial maksimum sebagai ungsi adius kistal lithium niobate (LiNbO 3 Stain Temal selama Pendinginan Keseluuhan bagian kistal haus didinginkan setelah penumbuhan atau haus dipanaskan dan didinginkan secaa bekelanjutan selama poses pemotongan kistal. Jika dipehatikan sebuah batang panjang dengan jejai, mempunyai konduktivitas themal K dan panas jenis pe satuan volum c dan laju pendinginan yang konstan maka JUUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVESITAS DIPONEGOO SEMAANG G-6-3

dt π c = π dt (7 Setelah disusun kembali dan mengambil K κ = c κ dt dt dt dt K d dipeoleh, = d (8 Dai pesamaan (8 didapatkan pebedaan tempeatu adial dt T = 4κ dt (9 dan dengan menggunakan pesamaan (4 dan (5 membeikan laju maksimum pendinginan dt / κ b 8 dt = maks α (0 Menggunakan data dai tabel untuk lithium niobate oientasi // a membeikan laju maksimum 38 o C h pada titik lebu dan untuk lithium niobate oientasi // c membeikan laju maksimum 546 o C h. Masingmasing nilai ini memiliki haga sekita dua kali lipat pada tempeatu uang. Stain yang Disebabkan Pemukaan Telah ditemukan bahwa sampel kistal yang ditumbuhkan o (tanpa mempehatikan pemukaan memiliki konstanta kekisi yang bevaiasi begantung komposisi kitisnya. Namun demikian, jika dipehatikan pada sampel dengan penampang lintang (coss section tetentu, didapatkan bahwa bahan yang ditumbuhkan on (dengan mempehatikan pemukaan cukup banyak memiliki konstanta kekisi yang lebih besa dibandingkan bahan lain (Bice,J.C., 986. Sehingga stain yang disebabkan pemukaan ini cukup sesuai dibandingkan dengan stain etak dai kistal tesebut. Stain pemukaan yang tejadi pada daeah pemukaan kistal tetentu dengan beda tempeatu T tehadap sebagian besa kistal adalah = α T ( Dengan menggunakan elasi yang dibeikan dalam lampian dapat dipelihatkan bahwa bagian kecil pemukaan aksial bejejai b ditekan dalam aah dan dengan jumlah konstan α T dan mempunyai daya stain dalam aah z : α T yang pada umumnya diabaikan. Disebelah lua pemukaan tesebut, stain dalam aah adalah kompessi tetapi esultan daya stain dalam aah z dan elati meupakan ungsi kompleks yang mengandung asio Poisson ν. Namun demikian, pehatian dapat dipusatkan pada keliling lua kistal yang memiliki stain biasanya maksimum dan ketakteatuan pemukaan yang biasanya meupakan awal dai keetakan. Dengan mengambil = dalam elasi yang dibeikan pada lampian (Tabel 3 menunjukkan bahwa daya stain aksial dan tangensial keduanya adalah sama b α T. Jadi pada o pemukaan tesebut stain esultan beada pada aah 45 tehadap sumbu penumbuhan dan mempunyai besa / b α T. Stain tesebut hanya kali asio luasan pemukaan tehadap penampang lintang (cosssection kistal tesebut. asio ini secaa nomal kecil ( 0. sehingga penambahan stain yang disebabkan pemukaan dapat diabaikan dalam daeah stain maksimum yang disebabkan gadien tempeatu. Namun demikian patut dicatat bahwa bebeapa kistal lithium niobate yang ditumbuhkan dengan pemukaan yang besa mudah etak dibandingkan tehadap poduk nomal. Pinggi pemukaan ( = b mempunyai stain maksimum dan lebih dai ½. Hal ini mempelihatkan bahwa stain ini mempunyai eek yang kuang signiikan, kecuali jika kistal ditumbuhkan JUUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVESITAS DIPONEGOO SEMAANG G-6-4

secaa cukup cepat yang memelukan laju pendinginan tinggi sehingga mempengauhi pembentukan awal keetakan pada daeah disekita pemukaan ini. Kesimpulan Kistal lithium niobate (LiNbO 3 yang ditumbuhkan dengan metode Czochalski mempelihatkan bahwa selama penumbuhan kistal lithium niobate dengan adius, tedapat nilai maksimum gadien tempeatue aksial yang dipebolehkan sebanding dengan -.5, dan untuk mencegah keetakan setelah penumbuhan tedapat nilai maksimum laju pendinginan yang sebanding dengan -. Pengauh stain yang disebabkan eek pemukaan telihat pada saat menjaga stabilitas stuktu kistal setelah poses penumbuhan. Stain kistal ini memiliki nilai maksimum pada pinggi pemukaan. Ucapan Teima Kasih Penulis mengucapkan teimakasih atas asilitas yang dibeikan Optical Cystal eseach Goup (OCG Dept. o Physics UTM dan UTM Fellowship Scheme (Poject Vote : 7459, Data Pustaka Bice, J.C., (986, Cystal Gowth Pocesses nd, Blackie & Sons, Glasgow, hal. 3-36 Kobayashi N. dan Iwaki T., (985, A Themoelastic Analysis o Themal Stess Poduced in A Semiininite Cylindical Single Cystal Duing The Czochalski Gowth, Jounal o Cystal Gowth, 73, hal. 96-0 Tsivinskii S.V., (993, Analysis o Themal Stain Poduced in A Finite Cylindical Single Cystal, Physics o the Condensed State, 5, hal. 8-6 Szabo G., (995, Themal Stain Duing Czochalski Gowth, Jounal o Cystal Gowth, 83, hal.3-4 Timoshenko, S.,(997, Theoy o Elasticity 3d, McGawHill, New-Yok, hal. 67-89 Wong, K.K., (00, Popeties o Lithium Niobate, EMIS Dataeviews Seies No. 8, IEE-INSPEC, London, hal.7-88 Lampian Secaa gais besa hubungan stess dalam aah,, dan (, dan stain yang σ σ, σ besesuaian (,, dai benda silinde dengan jejai, modulus Young E, asio Poisson ν, dan koeisien ekspansi α yang mengalami stess themal secaa simeti adial adalah sebagai beikut (Timoshenko,S.,997 : α T = [ σ ν + σ ] E (a α T = [ σ ν + σ ] E (b α T = [ σ ν + σ ] E (c Pesamaan kesetimbangan stess-stain untuk keadaan tesebut adalah : dσ σ + = 0 d (d dengan syaat batas σ = 0 pada = dan membeikan solusi behingga (inite pada = 0. Dalam hal ini α E σ = T d T d ν 0 0 (e JUUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVESITAS DIPONEGOO SEMAANG G-6-5

α E σ = + T d T d T ν 0 0 ( α E σ = T d T ν 0 (g T Tabel. Stain yang disebabkan pebedaan tempeatu adial saat T = Aah Stain α T ( + adial ( 3ν 3 ν + 4 ν ν α T ( + Tangensial ( 3ν ν + 4 ν ν Aksial α T Tabel 3. Stain yang disebabkan pebedaan tempeatu saat T = T untuk b dan T = 0 untuk b Stain Aah b b adial Tangensial Aksial ( ν ( ν α T α T + b ν + ν ν α T α T ( ( + 3ν b 3ν + ν ν + ν α T Pada pemodelan yang dilakukan disini, diamsusikan b α T selalu kompessi dan konsentasi pehatian diaahkan pada. Keadaan stain maksimum tejadi saat = pada =, pada keadaan ini bukan meupakan ungsi asio Poisson ν. Solusi umum dai poblem ini pada koodinat silinde dapat dilihat pada tabel dan 3. JUUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVESITAS DIPONEGOO SEMAANG G-6-6