Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB

dokumen-dokumen yang mirip
Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya

Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter

Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan

Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perencanaan merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai

Respon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat

Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa transportasi, bukanlah merupakan kebutuhan langsung ( tujuan akhir yang

Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini tingkat kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kelalaian

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday Morning (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D.

II. TINJAUAN PUSTAKA. penumpang dari suatu tempat ke tempat lain, dalam Salim factor, dalam Dirgantoro Setiawan, 2003 :

ANALISIS LAYANAN SHUTTLE UNTUK MENGOPTIMALKAN FASILITAS PARKIR DI KAMPUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitasnya, dan semua manusia

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemilihan Moda Transportasi ke Kampus oleh Mahasiswa Universitas Brawijaya

UPAYA MENGURANGI PENGGUNAAN KENDARAAN PRIBADI MELALUI PENYEDIAAN ASRAMA MAHASISWA STUDI KASUS UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Identifikasi Ragam Aktivitas Outdoor : Karakteristik Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum, Bandung

BAB III LANDASAN TEORI

Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang

II. TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi yang bersangkut paut dengan pemenuhan kebutuhan manusia dengan

Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran

Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota

Lingkungan Rumah Ideal

Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota

KAJIAN POTENSI PENUMPANG ANGKUTAN KERETA API LINTAS MADURA (BANGKALAN SUMENEP PP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA

Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen

KAJIAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA DI PURWOKERTO. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2

Transportasi terdiri dari dua aspek, yaitu (1) prasarana atau infrastruktur seperti jalan raya, jalan rel, bandar udara dan pelabuhan laut; serta (2)

BAB VI. Berdasarkan analisis data pada bab IV melalui pendekatan Analytical Hierarchy

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV INTEPRETASI DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukannya. Pergerakan dikatakan juga sebagai kebutuhan turunan, sebab

Persepsi Masyarakat terhadap Transportasi Umum di Jababodetabek

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan tranportasi atau perangkutan adalah bagian kegiatan ekonomi yang. dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.

Studi Preferensi dalam Pemilihan Apartemen Ideal

Rumah Impian Mahasiswa

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja

BAB I PENDAHULUAN. kinerja (performance) dalam memfasilitasi mobilitas orang dan barang. Hal ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah

Penilaian Jalur Pedestrian oleh Masyarakat Urban dan Kriteria Jalur Pedestrian yang Ideal Menurut Masyarakat

BAB III. METODOLOGI. diperoleh kesimpulan untuk mencapai tujuan dari suatu penelitian. Metodologi

Lampiran 1. Wawancara dengan Moda Transportasi Penumpang/Orang (angkutan Kota, Mobil Pribadi dan Kendaraan bermotor Roda dua)

ANALISIS TARIKAN PERGERAKAN KAMPUS FAKULTAS TEKNIK GOWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

KAJIAN PERPINDAHAN MODA (MODE SHIFTING) DARI PENGGUNA KENDARAAN PRIBADI KE KENDARAAN UMUM (STUDI KASUS: KOTA BANDUNG)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat

Ruang Hobi Ideal. Dimas Nurhariyadi. Abstrak

KAJIAN POTENSI PERPINDAHAN PENUMPANG DARI BUS PATAS KE KERETA API EKSEKUTIF BIMA (RUTE MALANG-SURABAYA)DENGAN METODE STATED PREFERENCE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk

BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan

STUDI KARAKTERISTIK DAN MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN MAHASISWA MENUJU KAMPUS (SEPEDA MOTOR ATAU ANGKUTAN UMUM) DI KOTA MALANG

PENDAHULUAN. Jakarta sebagai ibukota negara merupakan kota yang memiliki mobilitas

TINJAUAN TARIF ANGKUTAN UMUM PADA RUAS JALAN SORONG TEMINABUAN PROPINSI PAPUA BARAT

Evaluasi Kinerja Pelayanan Angkutan Mudik-Balik Gratis Moda Kereta Api di Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. tinggi yang mengakibatkan kepadatan penduduk yang tinggi. Hal ini berdampak

Penggunaan Langgam Rumoh Aceh pada Bangunan Perkantoran di Kota Banda Aceh

DAMPAK PENGATURAN JADWAL KEGIATAN AKADEMIK TERHADAP MOBILITAS KENDARAAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Korespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja

Studi Pemilihan Jenis dan Sebaran Fasilitas Penyeberangan di Koridor Urip Sumiharjo Kota Makassar

PENGARUH ANGKUTAN ONLINE TERHADAP PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PUBLIK DI KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK MALALAYANG - PUSAT KOTA)

Nurhasanah Dewi Irwandi1, Agus Susanto2 2 FMIPA Universitas Terbuka ABSTRAK

OPERASIONAL ANGKUTAN PARATRANSIT SEPEDA MOTOR DI KAWASAN TERMINAL BUNGURASIH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang tepatrnya berlokasi di Jl. Meruya Selatan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat. Lokasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu. Karena dalam

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DENGAN SEPEDA MOTOR DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. moda transportasi (jarak pendek antara 1 2 km) maupun dengan moda

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DAFTAR ISI. LEMBAR SURAT PERNYATAAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi. KATA PENGANTAR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi

Perencanaan Fasilitas Permukiman di Kawasan Periferi Kasus : Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEMARANG. Ngaliyan) Oleh : L2D FAKULTAS

NINDYO CAHYO KRESNANTO. .:

ARAHAN PENINGKATAN PELAYANAN BUS TRANSJAKARTA BERDASARKAN PREFERENSI PENGGUNA (KORIDOR I BLOK M-KOTA) HASRINA PUSPITASARI

Tingkat Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Jalan Asia Afrika, Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah maka akan bertambah pula taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses mengangkut dan mengalihkan dengan menggunakan alat pendukung untuk

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

PENGARUH PROPORSI ANGKUTAN UMUM TERHADAP KINERJA RUAS JALAN DI KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Kota kota di Indonesia berkembang dengan pesat dalam pengertian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV INTERPRETASI DATA

BAB I PENDAHULUAN. negara sedang berkembang, maka perencanaan transportasi sangat erat

Transkripsi:

TEMU ILMIAH IPLBI 06 Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB Febby Nugrayolanda Program Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Intensitas penggunaan angkutan pribadi lebih tinggi dibandingkan angkutan umum di kalangan mahasiswa ITB. Fasilitas parkir yang tersedia tidak dapat mengakosi banyaknya kendaraan sehingga mahasiswa memilih parkir di ruas Jl. Ganesha yang berdampak pada kemacetan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik mahasiswa dalam melakukan pergerakan menuju kampus terutama dalam hal pemilihan yang digunakan dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pilihan mahasiswa dalam menentukan transportasi yang digunakan menuju kampus. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data kuantitatif melalui penyebaran kuisioner dan menggunakan metode analisis bivariat annova, analisis distibusi, dan analisis koresponden. Hasil analisis menunjukkan bahwa yang menjadi faktor pertimbangan yang paling utama dalam pemilihan transportasi yang dianggap efektif dan efisien oleh mahasiswa ITB adalah faktor ketepatan waktu. Moda transportasi angkutan pribadi khususnya sepeda motor dianggap paling efektif dalam memenuhi kebutuhannya untuk mencapai kampus, meskipun biaya perjalanan yang dikeluarkan lebih mahal dari pada menggunakan angkutan umum. Kata-kunci: efektif dan efisien, kemacetan, mahasiswa, transportasi Pendahuluan Kemacetan dapat didefinisikan sebagai kondisi dimana kebutuhan lebih besar dibanding fasilitas yang menunjang pemenuhan kebutuhan tersebut. Fenomena kemacetan sering terjadi pada beberapa ruas jalan sekitar kampus di Kota Bandung, dimana salah satu lokasi rawan kemacetan terjadi pada ruas Jalan Ganesha yang merupakan salah satu ruas jalan sebagai akses menuju kampus ITB. Kondisi tersebut terjadi dikarenakan adanya kesamaan waktu beraktivitas oleh mahasiswa, dosen, dan karyawan menuju kampus sehingga terjadi penggunaan ruas jalan secara bersamaan. Peningkatan penggunaan angkutan pribadi oleh mahasiswa mengundang kepadatan pada ruas jalan tersebut, pasalnya ketersediaan fasilitas parkir yang ada tidak dapat mengakosi banyaknya kendaraan sehingga mahasiswa menggunakan bahu jalan untuk memparkirkan kendaraannya yang dari segi keamanan dan keselamatannya tidak terjaga. Penggunaan angkutan umum sebenarnya menjadi pilihan yang paling tepat dalam memecahkan masalah tersebut. Namun p- da kenyataannya, intensitas penggunaan angkutan pribadi saat ini masih tinggi dibandingkan angkutan umum. Beberapa penelitian telah cukup banyak dilakukan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi mahasiswa dalam pemilihan transportasi. Tamin (000) dalam penelitiannya mengungkap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan transportasi yang dikelompokkan menjadi empat meliputi :. Karakterisitik pengguna jalan yang dipengaruhi oleh : Ketersediaan atau kepemilikan ang- Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 06 D 97

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB kutan pribadi, semakin tinggi pemilikan angkutan pribadi akan semakin kecil pula ketergantungan pada angkutan umum Pemilikan surat izin mengemudi (SIM) Pendapatan, semakin tinggi pendapatan akan semakin besar peluang menggunakan angkutan pribadi. Ciri pergerakan yang dipengaruhi oleh : Tujuan pergerakan contohnya pergerakan ke tempat kerja di negara maju biasanya lebih mudah dengan menggunakan angkutan umum karena ketepatan waktu dan tingkat pelayanannya sangat baik dan ongkos relatif murah dibanding angkutan pribadi. Akan tetapi sebaliknya, yang terjadi di negara berkembang. Orang masih tetap menggunakan angkutan pribadi menuju tempat kerja meskipun lebih mahal karena tingkat pelayanan angkutan umum yang buruk. Waktu terjadi pergerakan Jarak perjalanan, semakin jauh perjalanan, seseorang cenderung menggunakan angkutan umum dibandingkan angkutan pribadi.. Ciri fasilitas transportasi yang dikelompokkan menjadi dua kategori meliputi : Faktor kuantitatif meliputi waktu perjalanan dan biaya transportasi Faktor kualitatif meliputi tingkat kepuasan pengguna terkait keamanan, kenyamanan, keselamatan, ketertarikan, dan intensitas penggunaan 4. Karakteristik lingkungan sekitar meliputi kepadatan permukiman dan kepadatan rute perjalanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik mahasiswa dalam melakukan pergerakan menuju kampus, terutama dalam hal pemilihan yang digunakan dan mengungkap perbedaan penggunaan angkutan pribadi dan angkutan umum yang mempengaruhi mahasiswa dalam menentukan pilihan transportasi yang digunakannya. Metode Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dimana lebih menekankan pada objektivitas dari masingmasing responden. Metode analisis yang digunakan adalah analisis annova, analisis distribusi, dan analisis koresponden. Metode Pengumpulan Data Sebagian besar data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan dilengkapi juga dengan studi literatur. Dari sumber berbagai jurnal ilmiah dan penelitian penulis diperoleh variable-variabel yang mempengaruhi pemilihan transportasi mahasiswa yang sudah pernah diteliti terlebih dahulu. Dari daftar variabel tersebut, dipilih 0 variabel dinilai dapat diuji untuk kasus dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut dibagi ke dalam enam kategori yaitu karakteristik pengguna, karakteristik lingkungan, e- konomi, akses, atribut pelayanan angkutan umum dan kepuasan responden terhadap transportasi. Tabel. Variabel-Variabel yang Mempengaruhi dalam Pemilihan Moda Transportasi No Kategori Variabel Karakteristik pengguna Karakteristik lingkungan Ekonomi Jenis kelamin Usia Status tempat tinggal Kepadatan permukiman Lokasi hunian Kondisi jalan pada hunian Kepadatan rute perjalanan Biaya perjalanan Kepemilikan kendaraan 4 Akses Jarak perjalanan Atribut pelayanan angkutan Waktu tempuh Ketepatan waktu Kualitas pelayanan Kemudahan menemukan angkutan D 98 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 06

No Kategori Variabel umum Kemudahan pergantian Keamanan 6 Kepuasan Kenyamanan Keselamatan Ketertarikan Intensitas penggunaan Data dan informasi diperoleh dengan menyebarkan kuisioner secara online yang ditujukan kepada mahasiswa ITB. Kuisioner dibuat dengan menyajikan sejumlah pertanyaan yang bersifat tertutup (close-ended) yang terkait dengan penentuan responden dalam memilih transportasi yang digunakan sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi responden dalam memilih transportasi. Metode Analisis Data Variabel faktor pemilihan transportasi yang diamati dalam penelitian ini adalah karakter pengguna transportasi, karakter lingkungan sekitar, dan karakter fasilitas transportasi yang dilihat dari segi ekonomi, akses, atribut pelayanan angkutan umum, dan kepuasan responden menggunakan transportasi. Terdapat 9 pertanyaan pada kuisioner namun tidak semua digunakan sebagai bahan analisis. Sisa pertanyaan digunakan sebagai data penunjang. Febby Nugrayolanda Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis bivariat berupa analisis annova, analisis distribusi, dan analisis koresponden. Tiga analisis tersebut dianggap dapat mengungkap temuan baru yang awalnya tidak tahu menjadi tahu. Analisis annova digunakan untuk mengungkap perbedaan antara penggunaan angkutan pribadi dan angkutan umum yang dipilih oleh responden dengan melihat nilai probabilitas signifikansi. Jika nilai probabilitas signifikansi > 0.0 artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Jika nilai probabilitas signifikansi < 0.0 artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Analisis distribusi digunakan untuk melihat kecenderungan responden dalam menggunakan transportasi, dan analisis koresponden untuk mengetahui hubungan antara satu variabel faktor yang mempengaruhi pemilihan transportasi dengan variabel faktor lainnya. Analisis dan Interpretasi Karakteristik Pengguna Moda Hasil penyebaran kuisioner yang ditujukan kepada mahasiswa ITB diperoleh informasi dari 08 responden terkait pemilihan transportasi. Responden terdiri dari 7 orang mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dan orang mahasiswa berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan hasil analisis koresponden antara jenis kelamin dan transportasi yang dipilih oleh mahasiswa ITB menunjukkan bahwa jenis kelamin mempengaruhi dalam pemilihan transportasi. Mahasiswa yang berjenis kelamin perempuan lebih cenderung menggunakan mobil pribadi dan angkutan umum. c.0 0. 0.0-0. Angkutan umum Perempuan Mobil pribadi Berjalan kaki Motor Laki-Laki -.0 -.0-0. 0.0 0..0 Gambar. Grafik Pengguna Moda Terhadap c Moda Transportasi yang Dipilih Sedangkan mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki lebih cenderung menggunakan motor dan berjalan kaki sebagai transportasinya menuju kampus (seperti yang terlihat pada Gambar ). Penggunaan mobil pribadi dan motor oleh mahasiswa sebagai transportasinya dipengaruhi oleh faktor kepemilikan kendaraan. Mahasiswa yang tidak memiliki kendaraan, biasanya menggunakan angkutan umum dsn mahasiswa yang berjalan kaki jika jarak tempat tinggal menuju kampus tidak terlalu jauh kira-kira berjarak 400 meter. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 06 D 99

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB Kepemilikan kendaraan juga dipengaruhi oleh status tempat tinggal. Berdasarkan hasil analisis annova yang dilakukan terhadap dua variabel tersebut, terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel kepemilikan kendaraan dan status tempat tinggal yang ditandai dengan nilai probabilitas signifikansi < 0.000. Kepemilikan kendaraan 8 7 6 4 0 - Kontrak Kos Pribadi Status Tempat Tinggal All Pairs Tukey-Kramer 0.0 Gambar. Grafik Variabel Status Tempat Tinggal Terhadap Variabel Kepemilikan Kendaraan Berdasarkan grafik diatas, mahasiswa yang tinggal di rumah pribadi tingkat kepemilikan kendaraannya lebih tinggi dari pada mahasiswa yang tinggal di kontrakan dan kos-kosan. Mahasiswa yang tinggal di rumah pribadi pada umumnya tinggal bersama orang tuanya dan diberi fasiitas kendaraan. Hal ini yang mengurangi ketergantungan mahasiswa menggunakan angkutan umum. Sementara mahasiswa yang tinggal di kontrakan dan kos-kosan, tingkat kepemilikan kendaraan lebih rendah karena rata-rata mahasiswa merupakan penduduk pendatang yang berasal dari luar daerah Kota Bandung. Diagram diatas merupakan hasil analisis distribusi yang dilakukan terhadap transportasi yang dipilih mahasiswa dan status tempat tinggal. Berdasarkan diagram tersebut menunjukkan bahwa penggunaan sepeda motor menjadi transportasi yang paling banyak digunakan baik mahasiswa yang tinggal di rumah pribadi, kontrakan, maupun kos-kosan. Sebagian kecil penggunaan angkutan umum banyak digunakan oleh mahasiswa yang tinggal di kos-kosan. Ketergantungan penggunaan angkutan pribadi menjadi pilihan yang paling utama bagi mahasiswa ITB. Karakteristik Lingkungan Sebanyak 08 responden, 47 orang diantaranya berhuni di rumah pribadi, 4 orang di kos-kosan, dan 0 orang berhuni di kontrakan. Dalam mengambil keputusan terhadap transportasi yang akan digunakan, karakteristik lingkungan menjadi salah satu faktor pertimbangan oleh mahasiswa. Variabel yang mempengaruhi karakteristik lingkungan dari penelitian sebelumnya adalah kepadatan permukiman, lokasi hunian, kondisi jalan pada hunian, dan kepadatan rute perjalanan. Hasil analisis annova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara lokasi hunian dan kepadatan permukiman serta lokasi hunian dan kondisi jalan permukiman yang masing-masing memiliki nilai probabilitas signifikansi < 0.000 dan < 0.0006. Namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara lokasi hunian dan kepadatan rute perjalanan. Moda transportasi terpilih.00 0.7 0.0 0. 0.00 Kontrak Kos Pribadi Status Tempat Tinggal Motor Mobil pribadi Berjalan kaki Angkutan umum Gambar. Diagram Moda Transportasi yang Dipilih Mahasiswa Berdasarkan Status Tempat Tinggal Lokasi hunian mahasiswa yang berada di lorong yang hanya dilalui oleh motor memiliki tingkat kepadatan yang tinggi dibandingkan dengan lokasi hunian mahasiswa yang berada di gang dan jalan. Pertimbangan akses menjadi perhatian bagi mahasiswa. Kondisi jalan yang sempit ditambah lagi dengan lokasi hunian yang jaraknya jauh dari jangkauan angkutan umum, seperti yang terjadi pada lokasi hunian kos-kosan yang letaknya cenderung pada lorong dan gang (lihat gambar ) sehingga mahasiswa menjadi ketergantungan terhadap penggunaan sepeda motor dan meninggalkan penggunaan angkutan umum. D 00 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 06

Data 4 Febby Nugrayolanda mahasiswa lebih cenderung menggunakan sepeda motor menuju kampus karena kegiatan di kampus berhubungan dengan ketepatan waktu.. Gang Jalan Lorong Lokasi Hunian Data. Keterangan Jalan : Jalur dapat dilalui motor dan mobil secara bersamaan Gang : Jalur dapat dilalui mobil dan motor secara bergantian Lorong : Jalur hanya dapat dilalui oleh motor Gambar 4. Grafik Variabel Lokasi Hunian Terhadap Variabel Kepadatan Permukiman dan Kondisi Jalan.00 0. 0 Biaya Angkutan Biaya Mobil Biaya Motor Label Waktu Tempuh Angkutan Umum Waktu Tempuh Mobil Waktu Tempuh Motor Gambar 6. Perbedaan Biaya Perjalanan dan Waktu Tempuh Antara Angkutan Pribadi dan Angkutan Umum Status Tempat Tinggal 0.7 0.0 0. 0.00 Gang Jalan Lorong Lokasi Hunian Pribadi Kos Kontrak Gambar. Grafik Kecenderungan Status Hunian Mahasiswa Terhadap Lokasi Hunian Perbedaan Angkutan Umum dan Angkutan Pribadi Hal yang paling mendasar dalam menentukan pilihan dalam menggunakan transportasi adalah mengetahui karakter fasilitas transportasi. Data yang diperoleh dari kuisioner, setelah dilakukan analisis dengan menggunakan analisis annova bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan angkutan pribadi dan angkutan umum yang disebabkan oleh kecepatan mengakses tempat tujuan. Dengan jarak perjalanan yang sama, waktu perjalanan yang dibutuhkan antara penggunaan angkutan umum lebih banyak memakan waktu dari pada penggunaan angkutan pribadi (lihat gambar 6) yang tidak efektif. Moda transportasi yang efektif adalah yang tidak menghabiskan waktu yang lama dalam perjalanannya. Oleh karena itu, Biaya perjalanan juga menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan transportasi. Berdasarkan grafik diatas biaya perjalanan yang lebih ekonomis yaitu menggunakan angkutan umum dari pada angkutan pribadi tetapi dari segi waktu tempuh yang dibutuhkan menuju kampus, angkutan umum memakan waktu lebih lama dari pada angkutan pribadi. Meskipun biaya perjalanan menggunakan angkutan umum lebih murah, mahasiswa tetap memprioritaskan waktu tempuh dalam memutuskan pilihan dalam penggunaan transportasinya. Kelebihan penggunaan angkutan umum selain lebih ekonomis, jika dilihat dari atribut pelayanannya, angkutan umum mudah ditemukan dan mudah dalam pergantian. Kekurangannya adalah tingkat ketepatan waktu yang rendah sehingga banyak menghabiskan waktu pengguna yang disebabkan oleh sering berhenti (ngetem) menunggu penumpang dan kualitas pelayanan angkutan umum masih buruk menjadi salah satu faktor mahasiswa enggan menggunakan angkutan umum. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 06 D 0

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB Data 4 Kemudahan menemukan angkutan umum Kemudahan pergantian Label Ketepatan Waktu Kualitas Pelayanan dalam kepemilikan kendaraan dan pemilihan transportasi yang merupakan temuan baru dalam penelitian ini. Dengan ditemukannya 6 faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih transportasi yaitu kepadatan permukiman, lokasi hunian, kondisi jalan pada hunian, waktu tempuh, kepemilikan kendaraan, dan kepuasan menggunakan angkutan menjadi masukan bagi penelitian selanjutnya agar dapat menciptakan ketergantungan terhadap penggunaan angkutan umum. Gambar 7. Grafik Atribut Pelayanan Moda Angkutan Umum Gambar 8. Grafik Perbandingan Tingkat Kepuasan Pengguna Moda Angkutan Umum dan Angkutan Pribadi Kepuasan dalam menggunakan yang dipilih sebagai alat transportasi menjadi tolak ukur dalam menilai kualitas pelayanan masingmasing transportasi. tingkat kepuasan mahasiswa dalam menggunakan angkutan pribadi lebih tinggi dari pada kepuasan menggunakan angkutan umum. Faktor keamanan, kenyamanan, dan keselamatan menggunakan angkutan pribadi lebih terjaga sehingga ketertarikan dan intensitas penggunaan akan tersebut semakin meningkat. Daftar Pustaka Creswell, J.W. (008). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: Sage Publications, Inc. Setiawan, Rudy., et al. (009). Pemodelan Pemilihan Moda untuk Perjalanan Menuju Kampus Menggunakan Angkutan pribadi atau Angkutan umum Studi Kasus Universitas Surabaya. Jurnal. Diterbitkan oleh Symposium VI FSTPT, Universitas Hasanuddin Makassar 4- September 00. Tamin Ofyar,Z. (000). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. ITB. Bandung. Kesimpulan Faktor pertimbangan pemilihan transportasi yang dianggap efektif dan efisien oleh mahasiswa ITB adalah faktor ketepatan waktu. Moda transportasi angkutan pribadi khususnya sepeda motor dianggap paling efektif dalam memenuhi kebutuhannya untuk mencapai kampus, meskipun biaya perjalanan yang dikeluarkan lebih mahal dari pada menggunakan angkutan umum. Lokasi hunian berpengaruh D 0 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 06