INFORMED CONSENT. Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden. : Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual. Komersil (Prostitusi)

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

PEDOMAN WAWANCARA. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran 1. Verbatim. Universitas Sumatera Utara

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Bagan 2. Konflik Internal Subyek. Ketidakmampuan mengelola konflik (E) Berselingkuh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

Jalani kehidupan Penuh badai menghadang Akan mudah dijelang Dengan hadirnya seseorang

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 79

ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi

KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

Skala Agresivitas Petunjuk Pengisian Skala

PEDOMAN OBSERVASI FENOMENA KORBAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DALAM DUNIA PENDIIDKAN

Kisi-kisi Alat Ukur. merujuk pada. lingkungan sosial seberapa sering saudara 5

KATA PENGANTAR. Penulis. Universitas Kristen Maranatha

PETUNJUK PENGISIAN. 4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan keadaan diri Anda. Kerahasiaan jawaban Anda serta Identitas Anda akan di jamin sepenuhnya.

Bandung, Agustus Peneliti. Universitas Kristen Maranatha

BAB V PENUTUP. yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi

(25,5%), di sekolah (10%), tempat umum (22%), tempat kerja (5,8%), dan tempat lainnya (3 6,6%). Sedangkan berdasarkan kategori usia, kekerasan fisik t

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan menjadi tempat yang penting dalam perkembangan hidup seorang manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terhadap orang lain, khususnya terhadap lawan jenis. Perasaan saling mencintai,

LAMPIRAN 1 VERBATIM. Universitas Sumatera Utara

52 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

71 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB V PENUTUP. terjadi tiga macam kekerasan, meliputi kekerasan psikis, fisik, dan. penelantaran rumah tangga namun kekerasan psikis lebih dominan.

Astry Evana P.Y.H. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock

BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Menggali Latar Belakang Keluarga Subjek. perolehan identitas subjek? dengan orang tua kamu? (ayah dan ibu)

134 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA. 1. Skala Tawakal ( I ) 2. Skala Adversity Quotient ( II )

BAB I PENDAHULUAN. awal dekade 1980-an. Mereka adalah anak-anak yang hidup terpisah dari

BAB III TEMUAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap kalangan masyarakat di indonesia, tidak terkecuali remaja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan terpenting bagi

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. melakukan penelitian tentang Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Sikap Remaja

Kejadian Sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI BLUD PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK JAKARTA BARAT

LAMPIRAN A PEDOMAN WAWANCARA

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 66

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku

BAB II LANDASAN TEORI. Sibling rivalry adalah suatu persaingan diantara anak-anak dalam suatu

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara


Apa respons masyarakat terhadap individu yang sukses atau gagal dalam hidup?

#### Selamat Mengerjakan ####

Bab 5 PENUTUP. 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd. a. Ayah Hd melakukan poligami. contoh yang baik bagi anaknya.

Memilih Sikap Positif

Bab 4. Simpulan dan Saran. penulis dapat menarik kesimpulan mengenai pandangan para tokoh dalam novel Kicchin

Petunjuk pengisian Anda akan diminta untuk mengisi 2 (dua) bagian, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan tempat utama dimana seorang anak tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat pada anak-anaknya (Friedman et al., 2010). yang masih bertanggung jawab terhadap perkembangan anak-anaknya.

RELEGIUSITAS TOKOH-TOKOH CERITA DALAM KUMPULAN CERPEN TAUBAT SANG NEKROFILIA KARYA QAULAN SYADIIDA SKRIPSI. oleh Sibro Muhlis NIM

BAB I PENDAHULUAN. dialami perempuan, sebagian besar terjadi dalam lingkungan rumah. tangga. Dalam catatan tahunan pada tahun 2008 Komisi Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau Adolescene berasal dari bahasa latin, yaitu adolescere yang

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

GUIDE INTERVIEW No. Uraian Pertanyaan


LAMPIRAN 1 RINCIAN ALAT UKUR 1. Persepsi remaja awal tentang pola asuh otoriter orangtua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. para pekerja seks mendapatkan cap buruk (stigma) sebagai orang yang kotor,

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA DI JAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

B A B I PENDAHULUAN. di sepanjang rentang hidup. Salah satu tahap perkembangan manusia

Seorang Teman Untuk Berbicara (Seorang Teman Seperti Itu), 22 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Seorang teman untuk berbicara

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Dunia ini tidak pernah lepas dari kehidupan. Ketika lahir, sudah disambut

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

HUBUNGAN POLA ASUH TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR ANAK DI RA/BA KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 / 2011 SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development (Perkembangan Manusia) (edisi ke 10 Buku 2). Jakarta: Salemba.

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. lain begitu juga dengan subjek D, R dan S dalam memberikan pola asuh dan

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

Tests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a. Statistic df Sig. Statistic df Sig. TAKS Tests of Normality

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan

Transkripsi:

INFORMED CONSENT Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden Tema Penelitian : Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual Komersil (Prostitusi) Peneliti : Indah Rasulinta Sebayang NIM : 071301109 Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, bersedia berperan serta dalam penelitian ini. Saya telah diminta dan telah menyetujui untuk diwawancara sebagai responden dalam penelitian mengenai resiliensi remaja putri korban eksploitasi seksual komersil (prostitusi). Peneliti telah menjelaskan tentang penelitian ini beserta dengan tujuan dan manfaat penelitiaannya. Dengan demikian, saya menyatakan kesediaan saya dan tidak berkeberatan memberi informasi dan menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan kepada saya. Saya mengerti bahwa identitas diri dan juga informasi yang saya berikan akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian saja. Medan, 25 November 2011 (Responden) (Indah Rasulinta Sebayang)

INFORMED CONSENT Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden Tema Penelitian : Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual Komersil (Prostitusi) Peneliti : Indah Rasulinta Sebayang NIM : 071301109 Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, bersedia berperan serta dalam penelitian ini. Saya telah diminta dan telah menyetujui untuk diwawancara sebagai responden dalam penelitian mengenai resiliensi remaja putri korban eksploitasi seksual komersil (prostitusi). Peneliti telah menjelaskan tentang penelitian ini beserta dengan tujuan dan manfaat penelitiaannya. Dengan demikian, saya menyatakan kesediaan saya dan tidak berkeberatan memberi informasi dan menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan kepada saya. Saya mengerti bahwa identitas diri dan juga informasi yang saya berikan akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian saja. Medan, 23 Januari 2012 (Responden) (Indah Rasulinta Sebayang)

LEMBAR OBSERVASI Responden : Waktu Wawancara : Tempat Wawancara : Wawancara : Observasi Selama Wawancara Berlangsung

PEDOMAN WAWANCARA Pedoman wawancara disusun berdasarkan sumber dan faktor resiliensi. Adapun pedoman wawancaranya sebagai berikut : 1. Pemaknaan remaja terhadap dukungan dari lingkungan sosialnya (I HAVE) : Bagaimana keadaan dirumah responden setelah responden kembali tinggal bersama keluarga? Apakah ada perubahan dengan perilaku mereka kepada responden? Bagaimana bentuk dukungan yang responden peroleh dari ayah dan ibu kamu setelah kejadian yang menimpa responden. Bagaimana keluarga responden memberikan responden fasilitas kesehatan setelah responden kembali tinggal bersama mereka Bagaimana keluarga responden memberikan responden fasilitas pendidikan setelah responden kembali tinggal bersama mereka Bagaimana keluarga responden memberikan respoden keamanan dan kesejahteraan setelah responden kembali tinggal bersama mereka Bagaimana cara keluarga responden untuk membuat responden kembali menjadi sosok yang mandiri. Ketika responden ada masalah, siapa orang yang responden percaya ketika responden ingin menceritakan masalah responden tersebut Kenapa responden memilih orang tersebut untuk menjadi teman cerita responden? Apakah saat ini responden sudah memiliki pacar? Sudah berapa lama responden berpacaran (jika ada).

Saat ini kegiatan apa saja yang responden lakukan untuk mengisi waktu luang responden? Selain dukungan dari keluarga, dari mana saja responden mendapatkan dukungan untuk mandiri? Bagaimana perlakuan keluarga besar reponden kepada responden saat ini? 2. Sumber resiliensi yang berkaitan dengan kekuatan pribadi yang dimiliki remaja. Yang terdiri dari perasaan, sikap, dan keyakinan pribadi (I AM) : Bagaimana kepercayaan diri responden saat ini setelah kejadian yang menimpa responden? Bagaimana saat ini responden memandang masa depan responden? Saat ini apa harapanharapan kamu untuk masa depan responden? Bagaimana perasaan responden terhadap diri responden sendiri? Setelah kejadian yang menimpa responden, apakah responden menjadi orang yang lebih mandiri atau malah sebaliknya? Bagaimana cara responden bertanggung jawab terhadap setiap perbuatan yang responden lakukan? Bagaimana cara responden bertanggung jawab terhadap setiap konsekuensi dari perbuatan responden? Bagaimana cara responden menanggapi teman yang sedang membutuhkn bantuan responden? Bagaimana cara responden menanggapi keluarga yang sedang membutuhkn bantuan responden?

Bagaimana persepsi responden tentang kemampuan yang ada dalam diri responden? Bagaimana hubungan responden saat ini dengan keluarga besar responen? Halhal apa saja yang pernah responden lakukan untuk membuat keluarga responden menjadi bahagia? 3. Sumber resiliensi yang berkaitan dengan keterampilanketerampilan sosial dan interpersonal remaja (I CAN) : Bagaimana cara responden membangun kepercayaan responden dengan orang lain setelah kejadian yang menimpa responden? Apakah saat ini responden memiliki teman dekat? Bisakah responden menceritakan seberapa dekat hubungan responden tersebut? Ketika responden sedang berselisih paham dengan teman responden, bagaimana cara responden menyelesaikannya? Ketika responden sedang berselisih paham dengan ayah responden, bagaimana cara responden menyelesaikannya? Ketika responden sedang berselisih paham dengan ibu responden, bagaimana cara responden menyelesaikannya? Ketika responden sedang berselisih paham dengan saudara kandung responden, bagaimana cara responden menyelesaikannya?

Bagaimana cara responden menanggapi ketika orang lain membicarakan atau mengungkit peristiwa yang pernah responden alami? Ketika responden sedang berkumpul bersama keluarga, responden lebih sering diam atau lebih banyak bercerita? Ketika responden sedang berkumpul bersama teman, apakah responden lebih banyak diam atau banyak bercerita? Setelah kejadian yang responden alami, bagaimana cara responden bergaul dengan orang lain dilingkungan tempat responden tinggal? Bagaimana cara responden berkomunikasi dengan orang yang mengungkit masa lalu responden? Saat ini bagaimana hubungan responden dengan ayah dan ibu responden? Jika responden sedang merasa marah atas apa yang terjadi, apa yang biasa responden lakukan?

RANGKUMAN WAWANCARA 1. Hasil wawancara peneliti dengan orangtua responden I (Adek) : (P) : Bagaiman sikap keluarga setelah mengetahui responden I menjadi korban pelacuran? Keluarga Adek mengaku sangat terkejut ketika mendapat kabar bahwa Adek telah menjadi korban pelacuran di kota B. Mereka tidak menyangka jika niat baik Adek untuk membantu meringankan biaya keluarga dan membantu biaya sekolah keempta adiknya berujung pada pengalaman pahit yang harus Adek terima. Akan tetapi keluarga tetap berbesar hati dan menerima kehadiran Adek kembali ditengahtengah mereka. Mereka pun tidak mempermasalahkan keadaan Adek yang sudah tidak seperti sedia kala lagi. Semaksimal mungkin, keluarganya tidak menganggap Adek berbeda dari mereka serta berusaha menjadi sahabat bagi Adek. (P) : Bagaimana keluarga melihat perlakuan orangorang disekitar sini kepada Adek setelah Adek menjadi korban pelacuran? Lingkungan sosial tempat Adek tinggal ada yang mampu menerima kehadiran Adek kembali ditengahtengah mereka, namun ada juga yang tidak. Tetapi kebanyakan dari mereka mampu menerima kehadiran Adek kembali serta mempersilakan Adek kembali bergaul dengan temanteman sebayanya. Dan lingkungan sosialnya pun memberikan dukungan moral kepada Adek agar Adek bangkit dari keterpurukannya dengan kembali melibatkan Adek pada setiap kegiatan sosial yang diadakan. Sejauh ini

menurut orangtua Adek tidak ada yang merugikan Adek meskipun ada juga yang mencemooh keadaan Adek. (P) : Apa yang keluarga lakukan untuk membuat Adek tidak semakin terpuruk? Ayah dan ibu Adek serta saudarasaudaranta tetap memberikan semangat kepada Adek. Serta memberikan nasihat yang mengungkapkan jika Adek termasuk orang yang beruntung dapat bebas dari kehidupan pelacuran serta tidak mengalami sakit seperti kebanyakan orang lainnya. Keluarga juga selalu mengajak Adek untuk sholat bersama serta melakukan pengajian untuk membuat Adek berpasrah kepada Allah SWT dan meyakini jika segala sesuatu ada hikmah yang akan diperoleh nantinya. Serta meyakini jika Adek mempunyai masa depan yang cerah kalau dirinya mau bangkit dan berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi dirinya sendiri. (P) : Bagaimana dukungan mandiri yang keluarga berikan? Keluarga membiarkan Adek melakukan apa yang terbaik sesuai dengan apa yang Adek anggap baik namun tetap berada pada nilainilai yang ditanamkan keluarga. Meski pada awalnya keluarga Adek sempat turut campur dengan menentukan apa yang harus Adek lakukan, akan tetapi setelah Adek mengatakan jika dirinya mampu mengambil keputusan sendiri, kedua orangtuanya pun kemudian mengizinkan Adek untuk memiliki sikap atas dirinya sendiri. Tentu saja tetap dalam control kedua orangtuanya, dengan kata lain berdiskusi dahulu sebelum Adek mengambil keputusan.

(P) : Apakah ada peraturan yang harus Adek patuhi dirumah? Kedua orantuanya mengatakan mereka memang memberikan Adek peraturan yang harus Adek patuhi. Tujuan dari peraturan tersebut adalah untuk menghindarkan Adek dari orangorang yang ingin mengambil keuntungan dari keadaan Adek. Peraturan tersebut salah satunya adalah, orangtuanya belum mengizinkan Adek menjalin hubungan cinta dengan lakilaki. Karena takur lakilaki yang menjadi pacar Adek tidak mencintai Adek sepenuh hati melainkan hanya ingin mendapatkans sesuatu. Kedua orangtuanya pun bersyukur karena Adek tidak membantah apa yang menjadi peraturan mereka dan tetap mematuhi aturan yang diberi oleh orangtuanya. 2. Hasil wawancara peneliti dengan orang dilingkungan sosial Adek : (P) : Bagaimana tanggapan kamu ketika tahu Adek menjadi korban pelacuran? Orangorang dilingkungan sosial Adek mengaku sangat terkejut dengan musibah yang menimpa Adek, apalagi pelakunya adalah sahabat Adeks sendiri dan berasal dari lingkungan yang sama dengan Adek. Hal tersebutlah yang membuat warga sekitar tempat tinggal Adek tidak habis pikir serta ikut prihatin dengan apa yang telah menimpa Adek. (P) : Bagaiman perlakuan warga (kalian) kepada Adek setelah dia kembali? Kebanyakan warga bersimpati atas musibah yang Adek alami. Oleh sebab itu ketika Adek kembali warga berusaha untuk kembali membaurkan Adek kedalam kegiatan sosial yang ada. Warga juga mengetahui Adek tidak menginginkan musibah tersebut menimpanya, namun hal itu semua terjadi

karena ketidaktahuan Adek akan niat buruk sahabatnya tersebut. Adek juga orang yang dikenal baik dan ramah serta tidak memilihmilih ketika berteman sehingga hal itu yang membuat warga tidak mengasingkannya. 3. Hasil wawancara peneliti dengan keluarga responden 2 (Lia) : (P) : Bagaiman sikap keluarga setelah mengetahui responden I (Lia) menjadi korban pelacuran? Keluarga Lia mengaku mereka sangat terkejut dengan peristiwa yang menimpa Lia. Apa lagi pelakunya adalah ayah tirinya sendiri. Meski tidak pernah curiga serta melihat gelagat aneh yang dipertunjukkan Lia maupun ayah tirinya selama Lia dijadikan pelacur nanum keluarga mengakui jika mereka kecolongan serta sangat menyesali peristiwa tersebut. Terutama ibu kandung Lia yang merasa jika dirinya merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas kejadian itu. Oleh sebab itu keluarga berusaha sebaik mungkin untuk memberikan perlindungan serta memenuhi semua kebutuhan yang Lia butuhkan. (P) : Bagaimana keluarga melihat perlakuan orangorang disekitar sini kepada Lia setelah Lia menjadi korban pelacuran? Ibunya mengaku jika warga mengucilkan Lia serta tidak mau menerima kehadiran Lia dilingkungan tersebut setelah Lia menjadi korban pelacuran serta melahirkan seorang anak lakilaki. Warga selalu menghina serta menjauhi Lia dan anaknya bahkan tak jarang warga juga mengeluarkan katakata yang tidak pantas kepada Lia. oleh sebab itu, Lia tidak memiliki teman dari lingkungan tempat tinggalnya.

(P) : Apa yang keluarga lakukan untuk membuat Lia tidak semakin terpuruk? Keluarga selalu memberikan pertolongan kepada Lia, memenuhi semua kebutuhan Lia serta menjadikan diri mereka sebaga sahabat Lia karena keluarga menyadari Lia terkucilkan dari lingkungan sosialnya. (P) : Bagaimana dukungan mandiri yang keluarga berikan? Keluarga memberikan Lia modal usaha untuk memulai satu usaha baru sehingga Lia memiliki kegiatan yang kelak mampu menafkahinya dan anaknya. (P) : Apakah ada peraturan yang harus Lia patuhi dirumah? Keluarga tidak pernah memberikan peraturan rumah untuk Lia, mereka menyakini jika Lia sudah dewasa dan sudah mampu mengatahui apa yang baik untuk dirinya dan apa yang tidak. Keluarga tidak ingin dengan adanya peraturan yang mereka terapkan akan semakin membuat Lia merasa tidak nyaman tinggal bersama keluarganya. 4. Hasil wawancara dengan orang dilingkungan sosial Lia : (P) : Bagaimana tanggapan kamu ketika tahu Lia menjadi korban pelacuran? Warga sekitar mengaku sangat terkejut dengan musibah yang dialami oleh Lia. Mereka tidak menyangka jika ayah tiri Lia yang mereka pandang baik tega melakukan hal keji kepada anak tirinya, apa lagi menurut warga sekitar biaya hidup ayah tirinya tersebut ditanggung oleh ibu Lia yang bekerja sebagai pedagang jagung dan padi. (P) : Bagaiman perlakuan warga setelah Lia menjadi korban pelacuran?

Warga mengaku sangat kasihan atas apa yang terjadi kepada Lia. sudah jatuh tertimpa tangga pula, sudah dijadikan pelacur, punya anak pula dan tidak jelas siapa bapak dari anaknya. Namun rasa kasihan tersebut berubah menjadi muak ketika keluarga Lia menuduh bahwa anak ketua adat di daerah tersebutlah yang yang telah menghamili Lia. Warga mengatakan jika keluarga Lia begitu saja percaya ucapan yang dilontarkan oleh ayah tirinya tersebut tanpa membuktikan terlebih dahulu. Sehingga anak kepala suku itu sempat dipaksa dan dipukul oleh keluarga Lia. Setelah mengetahui jika tuduhan tersebut tidak terbukti, keluarga Lia tidak pernah mendatangi rumah kepala adat didaerah tersebut untuk meminta maaf hingga saat ini. Itulah yang membuat warga tidak menyukai kehadiran Lia dan keluarganya. 5. Wawancara tambahan dengan paman responden II (Lia) : (P) : Sebenarnya apa alasan ayah tiri Lia memperkosan Lia dan menjadikannya sebagai pelacur? Menurut paman Lia, alasan ayah tirinya memperkosa serta menjual Lia kepada lakilaki hidung belang adalah rasa sakit hati ayah tirinya tersebut kepada ibu Lia. Dikatakan paman Lia, ketika dirinya menanyai alasan ayah tirinya berbuat keji kepada Lia ayah tiri Lia mengaku sering dibentak, dihina serta merasa harga dirinya direndahkan oleh sang istri. Karena tidak mampu membalas rasa sakit hatinya kepada istrinya, ayah tiri Lia kemudian melampiaskan rasa tersebut kepada Lia. Paman Lia mengatakan sebelum Lia diperkosa, ayahnya meminum minuman keras

terlebih dahulu. Karena rasa sakit hati tersebutlah Lia kemudian mengalami pengalaman pahit. Paman Lia juga mengatakan hingga saat ini alasan tersebut disembunyikan dari Lia, mereka tidak ingin Lia membenci ibu kandungnya sendiri.