BAB I PENDAHULUAN. pesona alam yang luar biasa. Keunikan inilah yang menjadikan Indonesia sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sektor industri lainnya di masing-masing negara. Hal ini terbukti dari

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. ingin dicapai. Untuk meningkatkan kemajuan pembangunan dibidang ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

kepada budi adi luhur masyarakat Bali sendiri. Penetapan pariwisata budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing

BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya untuk bersenang - senang, memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sektor yang cukup diperhitungkan dan diperhatikan oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Hotel Mitra Bandung Sumber: 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah salah satu industri yang berkontribusi penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin. meningkat baik dari jumlah wisatawan maupun pembelanjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. memadai bagi para wisatawan. Pertumbuhan pembangunan Hotel hotel baru di. fasilitas bisnis yang ditawarkan oleh hotel.

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata termasuk ke dalam kelompok industri terbesar di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, perdagangan, pendidikan, dan industri di bagian timur pulau Jawa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, dengan pariwisata juga kita bisa reffresing untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha lain yang terkait. Wisata itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam perekonomian Indonesia. Terlebih dengan telah di

BAB 1 PENDAHULUAN. SDM yang baik atau SDA yang menguntungkan. Banyak sekali sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuju kearah penguasaan pasar secara luas, Baik itu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang komunikasi pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Kantor Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon (2013)

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Keputusan Program Personal Selling Meeting Package Terhadap Keputusan Pembelian Di Aston Braga Hotel & Residence

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi alam, sosial, maupun budaya. Kuta yang teletak di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. industri yang menjanjikan, paling tidak kini pariwisata telah berarti bagi

BAB I PENDAHULUAN. Industri MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition) adalah

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... viii. Daftar Gambar...

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. seperti Biro Perjalanan Wisata, hotel dan badan-badan pariwisata daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pulau Bali atau juga yang dikenal dengan sebutan Pulau Dewata ini

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

Lounge. Room. Welcome To Our Hotel

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Peneltian

Sempur Park Hotel - Bogor

BAB I PENDAHULUAN. menyusun strategi untuk menarik hati para pelanggan mereka (Budi, 2013: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dimasa ini telah menjadi sorotan di seluruh penjuru dunia.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Berdasarkan kajian World Economic Forum (WEF) lewat laporan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peran dari pariwisata yaitu bisa meningkatkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. ini dalam konteks perusahaan dan konsumen/pelanggan diterjemahkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BINTANG EMPAT

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan dan saling pengertian di antara negara-negara sudah berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa (goods and service)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang besar

Meeting Room. Grand Pesona Ksatria. Cottage Room

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, memiliki kekayaan alam dan seni budaya

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dari kebutuhan manusia yang bermacam macam, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. berani mempromosikan diri untuk meningkatan citra dan perekonomian Kota

BAB II GAMBARAN UMUM

TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan Dr. Sapta Nirwandar selaku Wakil

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta semakin banyak dan berkembang pesat guna menunjang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara

BAB II GAMBARAN UMUM THE AMRANI SYARIAH HOTEL SURAKARTA. The Amrani Syariah Hotel Surakarta terletak di JL. Brigjend Slamet

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara untuk berkunjung. Seiring dengan meningkatnya kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. wisata maka usaha perhotelan dan guest house merupakan usaha yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Industri di sektor pariwisata mempunyai potensi yang cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dikembangkan adalah jasa pelayanan penginapan.

VITRI DWI MARTINI DANIATI, 2014 PENGARUH PRODUCT BUNDLING DAN PRICE BUNDLING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI D BATOE BOUTIQUE HOTEL BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. bidang pariwisata semakin pesat, United Nations World Tourism Organization

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai kemajemukan suku dan bangsa. Disamping itu Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan pesona alam yang luar biasa. Keunikan inilah yang menjadikan Indonesia sebagai daerah tujuan wisata yang diminati oleh wisatawan domestik dan mancanegara, Bali sebagai salah satu dari sekian banyak daerah wisata yang diminati oleh para wisatawan dan dikenal secara luas, baik di dalam maupun luar negeri, telah memberikan dampak positif terhadap perkembangan pembangunan secara luas, terutama perekonomian masyarakat Bali sendiri maupun sebagai penghasil devisa negara. Hal ini disebabkan adanya komitmen semua pihak bahwa pengembangan sektor pariwisata Bali merujuk kepada budi adi luhur masyarakat Bali sendiri. Seiring perkembangan trend dan permintaan masyarakat pariwisata dunia, maka pariwisata Bali berkembang dengan memunculkan berbagai potensi wisata yang sangat memungkinkan untuk bisa dikembangkan sebagai alternatif pengembangan pariwisata budaya yang semakin dimantapkan. Potensi yang dimiliki Bali untuk bisa dikembangkan antara lain wisata bahari, wisata spiritual, ekowisata dan lain sebagainya. Salah satu pengembangan pariwisata di Bali itu adalah pelaksanaan kegiatan MICE. MICE adalah singkatan dari empat macam kegiatan yakni, Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition. Keempat kegiatan tersebut bisa dikatakan sebagai kegiatan yang padat karya, karena masing-masing 1

dari kegiatan tersebut melibatkan stake holder pariwisata seperti perhotelan. Hampir semua hotel berbintang di Bali menyediakan paket untuk penyelenggaraan kegiatan konvensi guna meningkatkan pendapatan hotel, salah satunya adalah Kuta Central Park Hotel. Hal tersebut dikarenakan pada saat berlangsungnya kegiatan konvensi, secara otomatis sebagian pengeluaran peserta akan terpusat di hotel, misalnya untuk akomodasi, makan dan minum serta menggunakan fasilitas-fasilitas hotel lainnya seperti: spa, laundry, telepon, internet, souvenir dan sebagainya. Hal ini tentu merupakan bisnis yang menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan hotel. Adapun hotel-hotel yang menyediakan jasa konvensi di Bali khususnya di daerah Kuta, dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Daftar Hotel yang Menyediakan Jasa Konvensi di daerah Kuta dan Rata-Rata Tingkat Hunian Kamar (Tahun 2011-2015) Jumlah 2011 2012 2013 2014 2015 Nama Hotel Kamar Occ % Occ % Occ % Occ % Occ % Bali Kuta Resort 182 87,8 79,2 85,3 91,4 89,02 Sunset Hotel 77 78,94 73,68 63,15 68,42 84,21 Santika Kuta 101 83,91 69,93 76,92 62,93 66,43 Grand Kuta 209 62,22 71,42 55,10 75,51 81,63 Kuta Central 225 63,43 64,15 53,09 70,79 74,77 Park Sumber : Sales & Marketing Department Kuta Central Park Hotel (data diolah), 2015. Pada Tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa Kuta Central Park Hotel memiliki hotel kompetitor yang cukup bersaing. Diantara hotel kompetitor Bali Kuta Resort merupakan kompetitor dengan occupancy tertinggi, dikarenakan 2

tempat yang cukup strategis yang dimiliki oleh Bali Kuta Resort dan juga harga yang bersaing diantara hotel kompetitor di daerah kuta yang juga menyediakan jasa konvensi. Oleh karena itu Untuk menunjang kegiatan konvensi, Kuta Central Park Hotel telah menyediakan 225 kamar dengan tujuh jenis tipe kamar, yaitu standard, superior, deluxe, studio, studio triple, suite 1 bedroom dan suite 2 bedroom. Adapun ruangan meeting yang dimiliki Kuta Central Park Hotel dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Kapasitas Meeting Room Kuta Central Park Hotel MEETING ROOM THEATER STYLE (Pax) U-SHAPE STYLE (Pax) Flamboyan 240 60 Jepun 120 40 Tunjung 60 27 Jempiring 60 30 Soka 1 36 15 Soka 2 36 15 Sandat 1 30 15 Sandat 2 30 15 Sumber : Sales & Marketing Department Kuta Cenral Park Hotel, 2015. Pada Tabel 1.2., Flamboyan dan Jepun Room merupakan ruangan terbesar yang terletak di lantai tiga dengan masing-masing kapasitas untuk Flamboyan Room Theatre Style 240 orang dan untuk U Shape Style 60 orang, sedangkan untuk Jepun Room Theatre Style dapat menampung 120 orang dan untuk U Shape Style dapat menampung 40 orang di ruang ini selain digunakan untuk meeting dapat juga digunakan untuk Wedding Party. Di lantai dua terdapat 6 buah meeting 3

room, yaitu Tunjung, Jempiring, Soka 1, Soka 2, Sandat 1, Sandat 2 dengan kapasitas Theatre Style untuk Tunjung, dan Jempiring 60 orang sedangkan U Shape Style masing-masing 27 orang dan 30 orang, untuk kapasitas Soka 1 dan Soka 2 Theatre Style dapat menampung 36 orang dan U Shape Style 15 orang, yang terakhir adalah Sandat 1 dan Sandat 2 merupakan meeting room terkecil dari kedelapan meeting room yang di miliki oleh Kuta Central Park Hotel. Diantara semua ruang meeting, ruang Jepun dan Jempiring adalah ruang yang paling sering digunakan oleh para tamu yang akan melakukan meeting. Hal tersebut dikarenakan kedua meeting room memiliki tempat yang tidak terlalu besar dan dengan kapasitas yang cukup memadai, untuk para tamu yang akan untuk melakukan daily meeting dan bagi para tamu yang tidak melakukan meeting di kantor. Harga yang ditawarkan oleh Kuta Central Park Hotel sendiri harga yang ditawarkan relatif murah. Adapun harga meeting package di Kuta Central Park Hotel dapat dilihat pada Tabel 1.3. 4

Tabel 1.3 MeetingPackage Kuta Central Park Hotel Paket Harga Fasilitas Half Day Meeting Rp.75.000,-net Meeting room, 1 x coffee break person One Day Meeting Rp.105.000,- Meeting room, lunch / dinner net.person Full Day Meeting Rp.135.000,-net person Meeting room, 1 x coffee break, lunch / dinner Fullboard Meeting Twin Rp.400.000,- net/person 1 night stay room for two person, dinner, breakfast, meeting room, coffee Fullboard Meeting Double Rp.525.000,- net/person break 1, lunch coffee break 2 1 night stay room for one person, dinner, breakfast, meeting room, coffee break 1, lunch coffee break 2 Sumber : Sales & Marketing Department Kuta Central Park Hotel, 2015. Keterangan : Harga serta paket-paket konvensi yang ditawarkan oleh Kuta Central Park Hotel pada Tabel 1.3. di atas dapat berubah pada saat sewaktu - waktu Dengan fasilitas ruang pertemuan yang dijelaskan diatas, Kuta Central Park Hotel menyadari bahwa tidak hanya Kuta Central Park saja yang merupakan satusatunya hotel yang mampu menyediakan sarana penyelenggaraan konvensi atau pertemuan. Kuta Central Park Hotel menyadari bahwa tidak hanya mereka saja yang merupakan satu-satunya hotel yang mampu menyediakan sarana dan menyelenggarakan sebuah konvensi atau pertemuan, tetapi juga untuk kompetitor hampir semua menyediakan sarana untuk mengadakan kegiatan konvensi. Berdasarkan pemikiran inilah Kuta Central Park Hotel selalu berbenah diri untuk dapat memenangkan persaingan baik dalam hal penyelenggaraan pertemuan maupun menjual fasilitas utama hotel yaitu penyediaan sarana akomodasi. 5

Kegiatan konvensi yang terselenggara di hotel secara langsung tentu akan meningkatkan hunian kamar dan secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkat pendapatan hotel, untuk pemasukan terbesar dari hotel di dapatkan dari penjualan kamar. Kuta Central Park mendapatkan pemasukan dari kegiatan MICE dengan rata-rata dari tahun 2011 sampai 2015 21,48 persen. Pemasukan hotel melalui MICE dapat dilihat dari Tabel 1.4. 2015. Tahun Realisasi (Rp) Tabel 1.4 Pendapatan Hotel Kuta Central Park Hotel (Tahun 2011-2015) MICE (Rp) Pendapatan MICE (%) 2011 240,493,768.60 30,493,768.60 12,67 2012 245,943,846.48 45,943,846.48 18,68 2013 204,289,478.45 45,289,478.45 22,16 2014 207,198,998.82 55,198,998.82 26,64 2015 113,339,672.01 40,339,672.01 35,59 Jumlah 1,011,265,764.36 217,265,764.36 Rata-Rata 202,253,152.87 43,453,152.87 21,48 Sumber : Sales & Marketing Departement Kuta Central Park Hotel (data diolah), Berdasarkan uraian di atas jumlah kegiatan MICE di Kuta Central Park mengalami peningkatan tetapi tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan management, untuk target kegiatan MICE di Kuta Central Park sendiri tiap tahunnya di target dapat mencapai minimal sepuluh kali kegiatan MICE dengan target 40 persen dari seluruh pendapatan hotel, sedangkan tiap tahunnya Kuta Central Park Hotel hanya dapat melaksanakan kegiatan lima sampai tujuh kali meeting dengan pendapatan di awal tahun buka hanya 12,67 sumber didapat dari Sales & Marketing Departement Kuta Central Park Hotel. Masih sedikitnya 6

kegiatan MICE di Kuta Central Park Hotel dikarenakan strategi peningkatan kegiatan konvensi yang masih belum optimal. Adapun jenis kegiatan promosi yang dilakukan Kuta Central Park Hotel adalah periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan perseorangan (personal selling), hubungan masyarakat (public relation) dan sales call. Alat promosi yang sering digunakan adalah promosi penjualan (sales promotion) dan periklanan (advertising) dengan memasang iklan pada surat kabar lokal dan website. Sedangkan alat promosi lainnya seperti penjualan perseorangan, hubungan masyarakat dan sales call hanya sebagai alternatif. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah analisis bauran pemasaran konvensi di Kuta Central Park Hotel? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : Untuk menganalisis bauran pemasaran konvensi untuk di Kuta Central Park Hotel. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian mengenai analisis bauran pemasaran MICE ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 7

1. Manfaat akademis : untuk menambah wawasan dalam bidang pemasaran MICE dan analsisis bauran pemasaran yang tepat untuk meningkatkan konvensi dan pendapatan kamar di Kuta Central Park Hotel 2. Manfaat praktis : diharapkan dalam penelitian ini bisa menjadi masukan bagi hotel agar ke depannya dapat menganalisis bauran pemasaran yang tepat dalam meningkatkan pendapatan kamar. 1.5 Sistematika Penyajian Penelitian ini disusun dengan sistematika penyajian yang disesuaikan pada Buku Pedoman Mahasiswa dan merupakan gambaran dari isi penelitian yang terdiri dari 5 bab sebagai berikut :. Bab I : Pendahuluan Pada bab pendahuluan akan diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penyajian. Bab II : Tinjauan Pustaka Pada bab tinjauan pustaka akan diuraikan mengenai telaah hasil penelitian sebelumnya dan juga deskripsi konsep tinjauan tentang hotel, tinjauan tentang analisis bauran pemasaran (Marketing Mix), tinjauan tentang penjualan, dan tinjauan tentang konvensi. Bab III : Metode Penelitian Pada bab Metode penelitian diuraikan tentang lokasi penelitian, definisi operational variabel, jenis dan sumber data, teknik 8

pengumpulan data, teknik penentuan sampel dan teknik analisis data. Bab IV : Hasil dan Pembahasan Pada bab ini diuraikan pembahasan dari masalah, yang berisi gambaran umum hotel, analisis bauran pemasaran yang diterapkan di Kuta Central Park Hotel. Bab V : Simpulan dan Saran Pada bab simpulan dan saran terdiri dari simpulan dan saran yang diperoleh dari hasil dan pembahasan yang dapat diberikan kepada pihak pengelola Kuta Central Park. 9