TATANIAGA PERTANIAN. Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR KELEMBAGAAN DALAM EKONOMI PERTANIAN

MODAL DALAM PRODUKSI PERTANIAN. Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri

Lanjutan Pemasaran Hasil Pertanian

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.2 Lembaga dan Saluran Pemasaran

PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM USAHATANI

SISTEM PEMASARAN AGRIBISNIS Sessi 4

Pemasaran Hasil Pertanian/Peternakan

TATANIAGA PERTANIAN OLEH : NOVINDRA DEP. EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam EKONOMI PERTANIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK


BAB III KERANGKA PEMIKIRAN Konsep Pendapatan dan Biaya Usahatani. keuntungan yang diperoleh dengan mengurangi biaya yang dikeluarkan selama

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. KERANGKA PEMIKIRAN

BIAYA DAN MARJIN PEMASARAN

TINJAUAN PUSTAKA. Di sektor produksi barang-barang dan jasa dihasilkan sedangkan di sektor

III. KERANGKA PEMIKIRAN

MINGGU 6. MARKETING MARGIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBANGUNAN PERTANIAN & KEBIJAKAN PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Konsep Dasar dan Sejarah Singkat Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-1

Arti, Ruang lingkup, Peranan, Fungsi dan Pendekatan Studi Karakteristik Produk dan Produksi Pertanian Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Tataniaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan pada subsistem budidaya (on farm) di Indonesia

INOVASI TEKNOLOGI & HAKI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ada. Penelitian tentang tata niaga gabah/ beras ini berusaha menggambarkan

1. Konsep dasar yg berguna dlm studi ekonomi meliputi Konsep Nilai dan Kegunaan Nilai adalah ukuran harga atas barang dan jasa.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan masyarakat

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini

PENDEKATAN DALAM MENELAAH PEMASARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. METODE PENELITIAN

IKU TAHUN 2017 SEKRETARIAT DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG. Indikator Kinerja Formulasi Penghitungan/Penjelasan Sumber Data

III. KERANGKA PEMIKIRAN

KERANGKA PENDEKATAN TEORI

HASIL DAN PEMBAHASAN

margin pemasaran dapat dihitung dengan rumus matematis sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. tatanan pembangunan nasional memegang peranan penting, karena selain

PERAN PEDAGANG PENGUMPUL DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. Husnarti Dosen Agribisnis Faperta UMSB. Abstrak

Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2014 SEBESAR 99,65

7. KINERJA RANTAI PASOK

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40

MEKANISME HARGA DI PASAR. Dr. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Melinjo (Gnetum gnemon, L.) termasuk tumbuhan berbiji terbuka

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2

BAB IV LINGKUNGAN PEMASARAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam perekonomian nasional.

PENILAIAN RISIKO PPMK-DEPKES

TOPIK 12 AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

ANALISIS DATA KATEGORI

Proses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM-IPB

Aplikasi Fungsi. Fungsi Linier. Fungsi Kuadrat. 1. Fungsi penawaran 2. Fungsi permintaan 3. Fungsi penerimaan 4. Fungsi biaya

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. petani responden menyebar antara tahun. No Umur (thn) Jumlah sampel (%) , ,

TINJAUAN PUSTAKA. mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya; Pasar Tradisional adalah

KEMENTRIAN PERTANIAN 2012

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2015 SEBESAR 99,48

BAB IV METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PERKEMBANGAN KOMODITAS STRATEGIS 2015

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

perluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah.

PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS

STRATEGI OPERASI & PENGEMBANGAN PRODUK. DINA NOVIA P.SP,MSi JURUSAN SOSIAL EKONOMI FP - UNIBRAW

TARGET PASAR. Apakah pasar itu?

BAB IX ANALISIS PEMASARAN PEPAYA SPO DAN PEPAYA NON SPO. memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TEKNOLOGI PASCA PANEN MKB 604/3 SKS (2-1)

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2015 SEBESAR 100,36

Pengantar E-Business dan E-Commerce

Tujuan, Tugas, dan Jenis Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-2

KESEIMBANGAN PASAR. EvanRamdan

8. NILAI TAMBAH RANTAI PASOK

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI

ASURANSI JIWA. 12/11/2012 MK. Aktuaria Darmanto, S.Si.

INFLASI.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TARGET PASAR. Apakah pasar itu?

MINGGU 4. PRODUKSI PERTANIAN DAN PENAWARAN

Jurnal NeO-Bis Volume 8, No. 2, Desember 2014 DI KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA KHUSUSNYA PETANI MELALUI PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL PERTANIAN

ANALISIS TATANIAGA BUNGA KRISAN DI KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR

ANALISIS TATANIAGA KENTANG DARI DESA JERNIH JAYA KECAMATAN GUNUNG TUJUH KABUPATEN KERINCI KE KOTA PADANG OLEH MEGI MELIAN

Bagian Ketujuh Bidang Pengembangan Usaha Pasal 20 (1) Bidang Pengembangan Usaha mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan

BEBERAPA PENDEKATAN KONSEPTUAL DALAM TELAAH TATANIAGA PERTANIAN. Lecture Notes by: TATIEK KOERNIAWATI

Karakteristik Produk Hasil Pertanian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar.

Transkripsi:

TATANIAGA PERTANIAN Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri

Tataniaga = Pemasaran : kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen Syarat sistem tataniaga yg efisien : Mampu menyampaikan hasil dari produsen ke konsumen dg biaya semurah-murahnya Mampu mengadakan pembagian yg adil thd semua fihak yg terlibat (pemberian balas jasa fungsi-fungsi pemasaran sesuai sumbangan masing-masing) Sistem tataniaga di Indonesia masih tergolong lemah (efisiensi rendah) karena : Biaya tataniga di negara kita termasuk tinggi (harga mahal), penyebabnya :-transportasi tdk lancar (jalan buruk) modal petani lemah industri pengolahan belum maju Tidak terjadi pembagian yg adil (yg lemah mendapat perlakuan tak adil) : petani selalu mendapat pembagian yg paling tidak adil karena posisi paling lemah

FUNGSI dan PERANAN TATANIAGA : mengusahakan agar pembeli memperoleh barang yg diinginkan pd tempat, waktu, bentuk dan harga yang tepat Fungsi Tataniaga terdiri dari : Fungsi pengangkutan : memindahkan produk ke tempat yg banyak peminatnya tetapi sedikit penawarannya, sehingga harga jual jadi lebih baik (memindahkan produk dari tempat produsen ke tempat konsumen) Fungsi penyimpanan : menyimpan produk sebelum dipasarkan agar harga stabil (tdk terjadi over supply) Fungsi pengolahan : mengolah produk menjadi bentuk yg lebih memiliki nilai jual dan sesuai dengan keinginan konsumen Fungsi pembiayaan : membantu kegiatan usahatani dari sisi permodalan melalui system bantuan atau pinjaman modal dg bunga rendah.

BIAYA TATANIAGA biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan suatu produk yang sesuai dengan keinginan konsumen Tinggi rendahnya biaya pemasaran disebabkan oleh berbagai faktor: Daya tahan komoditi yg akan dijual : makin rendah daya tahan produk, makin tinggi biaya pemasaran dan sebaliknya. Resiko kerusakan : makin tinggi resiko, makin tinggi biaya pemasaran Kondisi sarana dan prasarana yang dilalui, misalnya : jalan (makin bagus, makin rendah biaya dan sebaliknya) Banyak sedikitnya biaya pungutan-pungutan, baik yg resmi maupun tidak resmi (makin banyak, makin mahal biaya).

GRADING DAN STANDARISASI GRADING : klasifikasi hasil-hasil pertanian ke dalam beberapa golongan mutu yang berbeda-beda, masing-masing dgn nama dan etiket tertentu STANDARDISASI : penentuan mutu barang menurut ukuran atau patokan tertentu Perbedaan ditentukan sesuai dgn ukuran umum tk nasional maupun internasional yg dipakai untuk produk tsb, seperti : bentuk ukuran rasa tingkat kematangan, dll

GRADING DLM PASAR DALAM NEGERI : Belum begitu menonjol keperluannya, karena produsen dan konsumen masih dapat bertemu muka. Pada produk pertanian : buah-buahan : - pelaksanaan grading biasanya baru berdasarkan asal komoditi (macamnya) dan besarnya. Contoh : Salak pondoh, salak bali, mangga manalagi, Indramayu beras : - berdasarkan asal beras & persent. beras pecah Contoh : Beras Karawang, Cianjur, pecah 20% atau 30 % (makin tinggi persentase pecah, makin rendah harganya)

GRADING DLM KOMODITI EKSPORT : Grading merupakan hal mutlak yg harus dilakukan Pembeli dapat melakukan klaim (tuntutan ganti rugi) bila grade barang tidak sesuai dengan contoh yg dikirim Ukuran (standar) grading disesuaikan dengan standar internasional Untuk produk pertanian pada umumnya dilakukan untuk komoditi eksport seperti karet (berdasarkan banyaknya kotoran, banyak abu, ketahanan, indeks retensi plastisitas), kopi dan tembakau (aroma, rasa, dll), jagung ( kadar air, kerusakan, pecah, warna, dll) Makin maju dan makin luas tataniaga, makin keras ketentuanketentuan grading

Fungsi pokok pemasaran (Saefuddin, 1982) 1. Penjualan 2. Pembelian 3. Pengangkutan 4. Penyimpanan 5. Penanggulangan resiko 6. Informasi pasar 7. Standarisasi dan Grading 8. Bentuk Hasil