PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM USAHATANI
|
|
- Ade Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pertemuan 5 Ekonomi Pertanian PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM USAHATANI Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri
2 Definisi Usahatani (pertanian rakyat/farm) : Suatu tempat atau bagian dari permukaan bumi dimana pertanian diselenggarakan oleh seorang petani tertentu (pemilik, penyakap atau manager yang digaji). Bentuk Usaha : bercocok tanam atau memelihara ternak Prinsip-prinsip ekonomi yang perlu dipahami : Manajemen Usahatani (Farm Management) Adalah : bagian dari ilmu ekonomi pertanian yang mempelajari caracara petani menyelenggarakan usahatani dgn melaksanakan prinsip2 ilmu ekonomi mikro yang diterapkan pada produksi pertanian. Untuk skala besar (perusahaan) namanya : Pengelolaan Perkebunan (estate management)
3 Manajemen U.T. yg telah dilakukan petani : petani selalu menginginkan hasil panen yg besar (cukup untuk menghidupi keluarga s/d panen berikutnya) artinya keuntungan maks. petani mengadakan perhitungan-perhitungan ekonomi dan keuangan walaupun tidak tertulis (bisa menghitung untung-rugi dalam penggunaan saprosi), artinya : petani telah membandingkan antara revenue dgn cost (produksi = hasil yg diharapkan,biaya yg dikeluarkan = biaya produksi) Manajemen usahatani yg baik : menghasilkan U.T yg produktif (efisien) = produktivitasnya tinggi, dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen (POAC) yang baik
4 Fungsi Produksi Yaitu : suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik (output) dengan faktor-faktor produksi (input). Secara matematis : Y = f (x, x.. x) Y = Hasil produksi fisik x x = faktor-faktor produksi
5 Secara grafis : kurva melengkung dari kiri bawah ke kanan atas, yg setelah sampai titik ttt kemudian berubah arah sampai titik maks. dan kemudian berbalik turun. Prod. Y fisik titik maks. 0 X (faktor-faktor prod.) NOTE : Hubungan fungsional ini berlaku untuk semua faktor-faktor produksi (tanah, pupuk, t.k, pestisida, dsb), artinya : Penambahan dari setiap factor produksi akan meningkatkan produksi fisik s/d titik maks., setelah itu prod. akan menurun
6 Efisiensi produksi : banyaknya hasil produksi fisik yg dapat diperoleh dari satu kesatuan faktor produksi (input), bila dinilai dengan uang : efisiensi ekonomi. Hasil produksi tidak semua diterima petani, karena : Hasil tsb harus dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan : - biaya pengolahan tanah - biaya pembelian bibit - biaya pupuk, pestisida - biaya tenaga kerja
7 Biaya dalam usahatani (penggolongan biaya produksi): biaya uang dan biaya in-natura biaya uang : biaya yg berupa uang tunai contoh : biaya upah t.k, biaya bibit, upah, dsb. biaya in-natura : biaya yg dikeluarkan dari perhitungan banyaknya hasil produksi yg diperoleh. Contoh : biaya-biaya panen, bagi hasil, pajak, dsb. biaya tetap dan biaya variabel biaya tetap : jenis biaya yg besar kecilnya tidak tergantung pada besar kecilnya produksi. Contoh : sewa tanah, penyusutan alat. biaya variabel : biaya yg besar kecilnya berhubungan langsung dengan besar kecilnya produksi. contoh : biaya bibit, pupuk, dsb. Penggolongan kedua biaya ini hanya berlaku untuk jangka pendek karena untuk jangka panjang semua biaya adalah biaya variabel.
8 Biaya rata-rata dan biaya marginal Biaya rata-rata (harga pokok) : biaya produksi total dibagi dengan jumlah produksi (berbeda untuk daerah dan petani yg berbeda), sehingga sulit untuk dijadikan patokan dlm menentukan HP, selain itu petani sering tidak memasukan biaya TK keluarga. Biaya marginal tambahan biaya yg harus dikeluarkan untuk menghasilkan tambahan pendapatan Hy BM BR BVR Fungsi Biaya secara grafis : 0 Y
9 KOMBINASI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI : Untuk menghasilkan suatu hasil produksi (output) diperlukan bantuan kerjasama beberapa faktor-faktor produksi sekaligus (kombinasi faktor-faktor produksi). Untuk mencapai keuntungan maks., persamaan yg harus dilakukan dlm mengkombinasikan faktor-faktor prod. : HsPPx1 Hry Hrx1 Hry HsPPx2 Hrx3 Hry HsPPx3 1 Hrx3 rasionya harus sama Dimana : HsPPx1, HsPPx2, HsPPx3 adalah tambahan hasil produksi fisik karena tambahan satu-satuan faktor produksi (x1, x2, x3). Hrx = harga faktor produksi masing-masing Hry = harga hasil produksi
10 KOMBINASI HASIL-HASIL PRODUKSI Secara teoritis, komoditi yg dihasilkan petani (usahatani) hanya satu komoditi, tetapi kenyataan pada saat ini : petani menghasilkan lebih dari satu komoditi Tujuan : mendapatkan hasil produksi yg optimal dari sawah atau ladang yg sempit menjamin tersedianya bahan makanan sepanjang tahun (karena tanaman yg diusahakan berbeda umur tanam) mengurangi resiko kegagalan mengisi waktu luang (karena pertanian bersifat musiman)
11 Hubungan Fisik antar Komoditi : Komoditi gabungan (joint product), adalah : Komoditi yg diusahakan bersama-sama dalam satu kali proses produksi. Contoh : ubi kayu : umbi dan daun, kelapa komoditi yang bebas bersaing, adalah : komoditi-komoditi yang diusahakan saling berdiri sendiri bahkan cenderung saling bersaing, dimana untuk menghasilkan satu komoditi maka komoditi saingannya harus dikorbankan. Contohnya : penyewaan lahan untuk tanaman tebu akan mengorbankan tanaman padi yg biasa ditanam komoditi komplementer, adalah : komoditi yang diusahakan saling membantu (melengkapi) kebutuhan komoditi yang lain. Contoh : kacang-kacangan dan tanaman peneduhnya (ubi kayu) komoditi suplementer, adalah : komoditi yang diusahakan secara bersama-sama tanpa saling merugikan atau saling menguntungkan. Contoh : menanam padi dan beternak atau kerajinan tangan.
MODAL DALAM PRODUKSI PERTANIAN. Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri
MODAL DALAM PRODUKSI PERTANIAN Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri Definisi MODAL Barang atau uang yg bersama-sama faktor produksi lain (tanah dan tenaga kerja) menghasilkan barang-barang
Lebih terperinciKajian Biaya, Penerimaan & Keuntungan Usahatani
Kajian Biaya, Penerimaan & Keuntungan Usahatani I. Pendahuluan Setiap kegiatan pada proses produksi dalam usahatani menimbulkan pengorbanan hasil yg diperoleh Korbanan yang dicurahkan dalam proses produksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Petani dan Usahatani Menurut Hernanto (1995), petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan kehidupannya di bidang pertanian
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Usahatani Ilmu usahatani pada dasarnya memperhatikan cara-cara petani memperoleh dan memadukan sumberdaya (lahan, kerja, modal, waktu,
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan merupakan suatu rancangan kerja penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan konsep dan teori dalam menjawab
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Konsep Ekonomi 3.1.1. Fungsi Produksi Dalam proses produksi terkandung hubungan antara tingkat penggunaan faktor-faktor produksi dengan produk atau hasil yang akan diperoleh.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Setiap petani dalam pengelolaan usahataninya mempunyai tujuan yang berbedabeda. Ada tujuannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang disebut usahatani subsisten,
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. elastisitas, konsep return to scale, konsep efisiensi penggunaan faktor produksi
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis berisi teori dan konsep kajian ilmu yang akan digunakan dalam penelitian. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciAdd your company slogan. Biaya. Teori Produksi LOGO
Add your company slogan Biaya Teori Produksi LOGO Asumsi Dalam pembahasan ekonomi, perusahaan selalu diasumsikan bertujuan untuk memaksimalkan keuntungannya. Perusahaan yang didirikan tidak untuk mendapatkan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Ekonomi 3.1.1.1 Fungsi Produksi Dalam proses produksi terkandung hubungan antara tingkat penggunaan faktorfaktor produksi dengan produk
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Usahatani Usahatani didefinisikan sebagai satuan organisasi produksi di lapangan pertanian dimana terdapat unsur lahan yang mewakili
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4.1 Tinjauan Pustaka Ubi kayu atau Manihot esculenta termasuk familia Euphorbiaceae, genus Manihot yang terdiri dari 100 spesies. Ada dua tipe tanaman ubi kayu yaitu tegak (bercabang
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Kombinasi Produk Optimum Penentuan kombinasi produksi dilakukan untuk memperoleh lebih dari satu output dengan menggunakan satu input. Hal ini
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Sistem pertanian polikultur didefinisikan sebagai sebuah metode pertanian yang memadukan lebih dari 4 jenis tanaman lokal bernilai
Lebih terperinciTINJAUAN TEORI EKONOMI PRODUKSI PERTANIAN
TINJAUAN TEORI EKONOMI PRODUKSI PERTANIAN Prinsip-Prinsip Efisiensi Usahatani Usahatani ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang menentukan, mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT 7.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Penerimaan usahatani padi sehat terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan diperhitungkan. Penerimaan tunai adalah penerimaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar yang memberikan kontribusi sebesar 22,74 persen dibandingkan sektor-sektor lainnya, walaupun terjadi sedikit penurunan
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Usahatani Usahatani (wholefarm) adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola input atau faktor-faktor produksi (tanah,
Lebih terperinciTATANIAGA PERTANIAN. Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri
TATANIAGA PERTANIAN Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri Tataniaga = Pemasaran : kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen Syarat
Lebih terperinciVII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG
VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG 7.1 Keragaan Usahatani Padi Varietas Ciherang Usahatani padi varietas ciherang yang dilakukan oleh petani di gapoktan Tani Bersama menurut hasil
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. berbeda dengan pendapatan yang diterima oleh petani lainnya. Bahkan seorang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Petani Pendapatan yang diterima seorang petani dalam satu musim/satu tahun berbeda dengan pendapatan yang diterima oleh petani lainnya. Bahkan seorang petani yang mengusahakan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dilandasi oleh teori-teori mengenai konsep marketable dan marketed surplus, serta faktor-faktor yang memepengaruhinya.
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar ini dilakukan di Desa Gunung Malang yang berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini meliputi konsep usahatani, biaya usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI BISNIS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Nana Danapriatna dan Ridwan Lutfiadi BAB 1.
ANALISIS EFISIENSI BISNIS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Nana Danapriatna dan Ridwan Lutfiadi ABSTRAK Tanaman pangan yang berkembang di Kabupaten Bekasi adalah padi, jagung, ubi kayu,
Lebih terperinciVI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG
VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG Usahatani ubi jalar di Desa Cikarawang menurut bentuk dan coraknya tergolong ke dalam usahatani perorangan dimana pengelolaannya dilakukan
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO
BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO Bentuk analisis pendapatan ini mengacu kepada konsep pendapatan biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tunai dan biaya
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Usahatani Definisi usahatani ialah setiap organisasi dari alam, tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan
Lebih terperinciDASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1)
DASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1) OLEH : PIENYANI ROSAWANTI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2016 PENGERTIAN-PENGERTIAN DALAM AGRONOMI
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang artinya bahwa pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Bachtiar Rivai (1980) yang dikutip oleh Hernanto (1996),
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.. Konsep Usahatani Menurut Bachtiar Rivai (980) yang dikutip oleh Hernanto (996), mengatakan bahwa usahatani merupakan sebuah organisasi dari alam,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Di Indonesia, tanaman jagung sudah dikenal sekitar 400 tahun yang lalu, didatangkan oleh orang Portugis dan Spanyol. Daerah sentrum produksi jagung di Indonesia
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Peranan Kredit dalam Kegiatan Usahatani Ada dua sumber permodalan usaha yaitu modal dari dalam (modal sendiri) dan modal dari luar (pinjaman/kredit).
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. bangunan. Jika bangunan tersebut rumah, maka disebut pekarangan rumah.
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pekarangan Pekarangan adalah areal tanah yang biasanya berdekatan dengan sebuah bangunan. Jika bangunan tersebut rumah, maka disebut pekarangan rumah.
Lebih terperinciUnsur-unsur subsistem agribisnis (usaha tani)
SUB SISTEM ON FARM Unsur-unsur subsistem agribisnis (usaha tani) Unsur-unsur yang terlibat dalam subsistem produksi (usaha Tani) 1. Tanah (Hamparan Tanah) Lahan Usaha (Land) 2. Tenaga Kerja (Labour) 3.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
30 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sumber daya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hutan Marga dan Hutan Rakyat 1. Hutan Marga Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi
Lebih terperinciVIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR
VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR 8.1 Penerimaan Usahatani Ubi Jalar Penerimaan usahatani ubi jalar terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Penerimaan tunai merupakan penerimaan
Lebih terperinciVI KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN
VI KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN 6.3. Gambaran Umum Petani Responden Gambaran umum petani sampel diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan para petani yang menerapkan usahatani padi sehat dan usahatani
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu
II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Penelitian Gaol (2011) yang berjudul Analisis Luas Lahan Minimum untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Usahatani Usahatani adalah proses pengorganisasian faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan
Lebih terperinciVIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH
VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH 8.1. Penerimaan Usahatani Bawang Merah Penerimaan usahatani bawang merah terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Penerimaan tunai merupakan
Lebih terperinciSISTEM BAGI HASIL USAHATANI JAGUNG PETANI PENGGARAP DI KECAMATAN PULUBALA KABUPATEN GORONTALO
\ AGRINESIA : Jurnal Ilmiah Agribisnis ISSN : 2541-6847 SISTEM BAGI HASIL USAHATANI JAGUNG PETANI PENGGARAP DI KECAMATAN PULUBALA KABUPATEN GORONTALO Laila Umpul 1), Mahludin Baruwadi 2), Amelia Murtisari
Lebih terperinciEkonomi Pertanian HASIL PRODUKSI & BIAYA PRODUKSI
Ekonomi Pertanian HASIL PRODUKSI & BIAYA PRODUKSI DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4 Irsalina Nuraini 135130045 Fasta Argadinata 135130046 Kartika Ayu Damayanti 135130047 Aghnes Larasati 135130048 Amaliya Nur Sa
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Becker (1965), mengembangkan teori yang mempelajari tentang perilaku rumahtangga (household behavior). Teori tersebut memandang rumahtangga sebagai pengambil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pertanian Organik Ada dua pemahaman umum tentang pertanian organik menurut Las,dkk (2006)
Lebih terperinciLanjutan Unsur-Unsur Pertanian
Lanjutan Unsur-Unsur Pertanian Unsur-Unsur Pertanian A Proses Produksi B. Petani C. Usahatani D. Usahatani sebagai perusahaan 3. Usahatani Merupakan bagian dari permukaan bumi dimana seseorang petani,
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan acuan alur pikir dalam melakukan penelitian berdasarkan tujuan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CAISIM
BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CAISIM 7.1 Penerimaan Usahatani Caisim Penerimaan usahatani merupakan nilai yang diperoleh petani dari jumlah produksi. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya
Lebih terperinciPENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT
VIII PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT 8.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Produktivitas rata-rata gabah padi sehat petani responden sebesar 6,2 ton/ha. Produktivitas rata-rata
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. input atau faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, teknologi, pupuk,
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Usahatani Usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola input atau faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, teknologi, pupuk, benih,
Lebih terperinciVII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI GANYONG DI DESA SINDANGLAYA
VII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI GANYONG DI DESA SINDANGLAYA 7.1. Analisis Fungsi Produksi Analisis untuk kegiatan budidaya ganyong di Desa Sindanglaya ini dilakukan dengan memperhitungkan
Lebih terperinciPRINSIP EKONOMI DAN APLIKASINYA DALAM USAHATANI
PRINSIP EKONOMI DAN APLIKASINYA DALAM USAHATANI Tujuan Intruksional Khusus : Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu menjelaskan prinsip ekonomi yang dapat diterapkan pada usahatani, mengenal hubungan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan data telah dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2011 di Desa Ringgit Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Propinsi Jawa Tengah dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan merupakan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Secara umum posisi sektor perkebunan dalam perekonomian nasional
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. yang tidak mengalami kelangkaan pupuk dilihat berdasarkan produktivitas dan
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Petani Padi Petani padi dalam menghadapi kelangkaan pupuk dibedakan berdasarkan pengaruh kelangkaan pupuk terhadap produktivitas dan pendapatan dalam usahatani padi. Pengaruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
26 A. Metode Penelitian 1. Sasaran Penelitian BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Sasaran penelitian adalah para petani berstatus pemilik maupun penyewa yang mengusahakan tanaman padi semi organik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Defenisi Operasional Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan dari perolehan data yang dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kelapa sawit termasuk tanaman keras (tahunan) yang mulai menghasilkan pada umur 3 tahun dengan
Lebih terperinci1). PRODUKSI, 2). BIAYA DAN 3).KEUNTUNGAN
1). PRODUKSI, 2). BIAYA DAN 3).KEUNTUNGAN 1.1. Produksi dan Fungsi Produksi Produksi adalah hasil yang diperoleh petani pada saat panen Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menunjukan hubungan (teknis)
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN Aktivitas usahatani sangat terkait dengan kegiatan produksi yang dilakukan petani, yaitu kegiatan memanfaatkan sejumlah faktor produksi yang dimiliki petani dengan jumlah yang terbatas.
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usahatani Kacang Panjang Usahatani adalah mengorganisasikan (mengelola) asset dan acara dalam pertanian, atau lebih tepatnya adalah kegiatan mengorganisasiakan sarana produksi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelompok tani Suka Tani di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, propinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis adalah suatu alur berpikir yang digunakan oleh penulis berdasarkan teori maupun konsep yang telah ada sebagai acuan dalam
Lebih terperinciBAB IV. METODE PENELITIAN
BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara
Lebih terperinci. II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada penelitian terdahulu, para peneliti telah melakukan berbagai
. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian terdahulu, para peneliti telah melakukan berbagai penelitian tentang analisis produksi sehingga akan sangat membantu dalam mencermati masalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu sumber karbohidrat yang berasal dari umbi. Ubi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Pada dasarnya perilaku petani sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, kecakapan, dan sikap mental
Lebih terperinciPETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENCATATAN USAHATANI PADI
PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENCATATAN USAHATANI PADI A. DEFINISI Secara makro, suatu usaha dikatakan layak jika secara ekonomi/finansial menguntungkan, secara sosial mampu menjamin pemerataan hasil dan
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK
1 ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK FARMING ANALYSIS OF PADDY IN KEMUNINGMUDA VILLAGE BUNGARAYA SUB DISTRICT SIAK REGENCY Sopan Sujeri 1), Evy Maharani
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usahatani Mubyarto (1989) usahatani adalah himpunan dari sumber sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR KELEMBAGAAN DALAM EKONOMI PERTANIAN
Pertemuan 4 Ekonomi Pertanian FAKTOR-FAKTOR KELEMBAGAAN DALAM EKONOMI PERTANIAN Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri Definisi Aspek kelembagaan yg mempunyai peranan penting dalam
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 7.1. Penerimaan Usahatani Kedelai Edamame Analisis terhadap penerimaan usahatani kedelai edamame petani mitra PT Saung Mirwan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Cimanggis, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pembiayaan dalam dunia usaha sangat dibutuhkan dalam mendukung keberlangsungan suatu usaha yang dijalankan. Dari suatu usaha yang memerlukan pembiayaan
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA DI KELAPA DUA
BAB VI ANALISIS PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA DI KELAPA DUA 6.1. Analisis Fungsi Produksi Model fungsi produksi yang digunakan adalah model fungsi Cobb- Douglas. Faktor-faktor produksi yang diduga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan 12 varietas yang akan dilakukan oleh 10 kabupaten yang sentra produksi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Padi A. Varietas Padi Untuk meningkatkan produksi beras di Provinsi Sumatera Utara diperlukan benih yang unggul, untuk saat ini benih disosialisasikan
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS Keberhasilan usahatani yang dilakukan petani biasanya diukur dengan menggunakan ukuran pendapatan usahatani yang diperoleh. Semakin besar pendapatan usahatani
Lebih terperinciPENDAHULUAN. satu ternak penghasil daging yang sifatnya jinak dan kuat tetapi produktivitasnya
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerbau merupakan salah satu ternak ruminansia yang beberapa puluh tahun terakhir populasinya menurun dan tergantikan oleh sapi. Kerbau merupakan salah satu ternak penghasil
Lebih terperinciIII. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data
III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu Kajian dilakukan terhadap usahatani beberapa petani sawah irigasi di desa Citarik kecamatan Tirta Mulya Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi terutama didasarkan pada
Lebih terperinciPERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI
Ekonomi Mikro PERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI Pertimbangan pengusaha dalam berproduksi 1. Produk apa yang diinginkan konsumen 2. Berapa tingkat produksi yang mendatangkan laba maksimum 3. Bagaimana sifat
Lebih terperinciADMINISTRASI KELOMPOK TANI
ADMINISTRASI KELOMPOK TANI Oleh: SUPRAYITNO THL-TBPP BP3K KECAMATAN WONOTIRTO A. PENGERTIAN ADMINISTRASI Administrasi merupakan segenap rangkaian usaha bersama yang dilaksanakan sekelompok orang dalam
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produk total (TP) adalah jumlah total yang diproduksi selama periode waktu tertentu. Jika jumlah semua input kecuali satu faktor
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Simpang Kanan, Kecamatan Sumberejo,
49 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Simpang Kanan, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, dengan menggunakan metode survei. Penelitian Survei adalah
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI DAN TATANIAGA KEDELAI DI KECAMATAN CIRANJANG, KABUPATEN CIANJUR, JAWA BARAT. Oleh NORA MERYANI A
ANALISIS USAHATANI DAN TATANIAGA KEDELAI DI KECAMATAN CIRANJANG, KABUPATEN CIANJUR, JAWA BARAT Oleh NORA MERYANI A 14105693 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciVI. PERILAKU PRODUKSI RUMAHTANGGA PETANI PADI DI SULAWESI TENGGARA
VI. PERILAKU PRODUKSI RUMAHTANGGA PETANI PADI DI SULAWESI TENGGARA Penelitian ini membagi responden berdasarkan jenis lahan, yaitu lahan sawah irigasi dan tadah hujan, serta keikutsertaan petani dalam
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan usahatani tomat dan faktor-faktor produksi yang mempengaruhi
Lebih terperinciVIII ANALISIS HUBUNGAN EFISIENSI TEKNIS DAN PENDAPATAN
VIII ANALISIS HUBUNGAN EFISIENSI TEKNIS DAN PENDAPATAN Analisis hubungan efisiensi dan pendapatan yang dibahas dalam penelitian ini adalah perbandingan antara nilai efisiensi teknis dengan rasio dari R/C.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meskipun Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi pertanian yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meskipun Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi pertanian yang sangat tinggi, namun belum banyak upaya yang dilakukan untuk mengidentifikasi keberhasilan agribisnis
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pupuk Kompos Pupuk digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap pembangunan di Indonesia,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus di Kelurahan Sindang Barang dan Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penentuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keadaan lingkungan (agroklimat) yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka Keberhasilan usahatani tanaman kacang kapri sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan (agroklimat) yang sangat berpengaruh
Lebih terperinci