1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 2 SUKOHARJO MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GUDED NOTE TAKING (GNT) Zulfahnur Firdos Indrawan 1, Budi nto 2, Waluyo 3 Email : zulfahnurfirdos21@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung dengan penerapan model pembelajaran koopertatif tipe Guided Note Taking (GNT) pada siswa Teknik Gambar Bangunan yang mengambil mata pelajaran Teknik Gambar Bangunan di SMK negeri 2 Sukoharjo. (2) Mengetahui peningkatan aktivitas belajar pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung dengan penerapan model pembelajaran koopertatif tipe Guided Note Taking (GNT) pada siswa Teknik Gambar Bangunan yang mengambil mata pelajaran Teknik Gambar Bangunan di SMK negeri 2 Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan melalui 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan yang menempuh mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung pada semester I di SMK Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 21/216. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Uji validitas instrumen dilakukan dengan dua validasi ahli yaitu R. Haryadi PR, S.T., M.Si. sebagai validator ahli materi dan Dr. Agus Efendi, M.Pd. sebagai validator konstruk. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian setelah diterapkannya model pembelajaran koopertatif tipe Guided Note Taking (GNT) dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan persentase ketuntasan siswa: ranah kognitif pra siklus 26%, siklus I 79%, siklus II 82%; ranah afektif pra siklus 38%, siklus I 68%, siklus II 8%; ranah psikomotorik pra siklus %, siklus I 68%, siklus II 88%; dan peningkatan persentase aktivitas siswa pada tahap pra siklus 32%, siklus I 73%, siklus II 8%. Simpulan dari penelitian ini adalah dengan menerapkan model pembelajaran koopertatif tipe Guided Note Taking (GNT) dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas XI TGB A SMK Negeri 2 Sukoharjo pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung. Kata kunci : Model Pembelajaran Guided Note Taking (GNT) 1 Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret 2 Dosen Pembimbing 1 : Budi nt,s.pd, M.Ars 3 Dosen Pembimbing 2 : Drs. Waluyo, M,Pd
2 EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES IN THE SUBJECT OF FIGURES INTERIOR AND EXTERIOR BUILDING IN SMK 2 SUKOHARJO THROUGH STATE MODEL OF COOPERATIVE LEARNING GUIDED TYPE OF NOTE TAKING (GNT) Zulfahnur Firdos Indrawan 1, Budi nto 2, Waluyo 3 Email : zulfahnurfirdos21@yahoo.co.id ABSTRACT The purpose of this research was to: (1) Determine the learning outcome in subjects Image Interior and Exterior Building with application of learning models cooperative type Guided Note Taking (GNT) in students Architecture Engineering who took subjects Architecture Engineering at SMK 2 Sukoharjo. (2) Determine the increase in the activity of learning on the subjects Image Interior and Exterior Building with application of learning models cooperative Guided type Note Taking (GNT) in Architecture Engineering students who take subjects Architecture Engineering at SMK 2 Sukoharjo. This research is a classroom action research ( PTK), which is implemented through two cycles. Each cycle consists of four stages, namely, planning, action, observation, and reflection. The subjects of this study were students of class XI Architecture Engineering subjects who took Images Interior and Exterior Building in the first semester at SMK Negeri 2 Sukoharjo the 21/216 academic year. The techniques used of Data collection are observation, testing, and documentation. Test the validity of the instrument validation was done by two experts, namely R. Haryadi PR, ST, M.Sc. as validator matter experts and Dr. Agus Efendi, M.Pd. as validator construct. The technique used of Data analysis was descriptive qualitative technique. The results of the study after the implementation of learning model koopertatif Guided type Note Taking ( GNT ) can improve learning outcomes and learning activities in the subjects Figure Interior and Exterior Building. The results showed an increase in the percentage of completeness of students : cognitive pre-cycle of 26%, 79% the first cycle, the second cycle 82%; affective pre-cycle of 38%, 68 % the first cycle, the second cycle 8%; psychomotor domain of pre-cycle of %, 68% the first cycle, the second cycle 88%; and an increase in the percentage of student activity at the stage of pre-cycle 32 %, 73 % the first cycle, the second cycle 8 %. The conclusions of this research is the implementation of cooperative learning model of Guided type Note Taking (GNT) can improve learning outcomes and student activity TGB A Class XI SMK 2 Sukoharjo on Image Interior and Exterior Building subjects. Keywords: Note Taking Guided Learning Model (GNT) 1 Vocational Technical Education, Sebelas Maret University 2 Supervisor 1 : Budi nt,s.pd, M.Ars 3 Supervisor 2 : Drs. Waluyo, M,Pd
3
4 PENDAHULUAN Kebijakan pendidikan di pemerintah daerah Sukoharjo adalah membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berkulalitas. Kebijakan tersebut sebagai upaya mendukung kebijakan pemerintah pusat yang di tuangkan dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 23, sehingga harapan untuk meningkatkan bakat diri siswa SMK akan mudah terlaksana. Salah satu SMK yang dibangun pemerintah daerah Sukoharjo adalah SMKN 2 Sukoharjo yang di harapkan dapat menjadi SMK unggulan di daerah tersebut. Pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha pendidik merubah siswa agar berkeinginan untuk belajar dan mencapai perubahan sesuai dengan harapan peserta didik. Proses perubahan peserta didik dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa salah satunya dengan memilih model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah Guided Note Taking. Model GNT diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung. Mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang diajarkan di kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK negeri 2 Sukoharjo. Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 22 April 21 dan tanggal 7 September 21 sebagai berikut: Tabel 1.1 Hasil ujian mid semester II kelas XI TGB A angkatan 213 Tuntas 2 siswa Tidak 1 siswa Tuntas Persentase Tuntas 71 % Persentase Tidak 29 % Tuntas Tabel 1.2 Hasil ujian mid semester I kelas XI TGB A angkatan 214 Tuntas 9 siswa Tidak 2 siswa Tuntas Persentase Tuntas 26 % Persentase Tidak 74 % Tuntas Berdasarkan latar belakang dan telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung dengan penerapan model pembelajaran koopertatif Guided Note Taking (GNT) pada siswa Teknik Gambar Bangunan yang mengambil mata pelajaran Teknik Gambar Bangunan di SMK negeri 2 Sukoharjo. (2) mengetahui peningkatan aktivitas belajar pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung dengan penerapan model pembelajaran koopertatif Guided Note Taking (GNT) pada siswa Teknik Gambar Bangunan yang mengambil mata pelajaran Teknik Gambar Bangunan di SMK negeri 2 Sukoharjo. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Beberapa landasan teori yang tepat untuk diterapkan pada penelitian ini adalah teori menurut Sanjaya (213:26), bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan. Sedangkan Menurut Arikunto (213: 13) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Model Pembelajaran Guided Note Taking Berdasarkan penjelasan teori penelitian di atas maka peneliti menggambil model pembelajaran Guided Note Taking, model ini merupakan salah satu model pembelajaran aktif yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran
kooperatif. Model Guided Note Taking atau disebut dengan catatan terbimbing dikembangkan agar metode ceramah yang dibawakan guru mendapat perhatian siswa, selanjutnya pembelajaran diawali dengan memberikan bahan ajar misalnya berupa handout dari materi ajar yang disampaikandengan metode ceramah kepada peserta didik. Mengosongi sebagian poin poin yang penting sehingga terdapat bagian bagian yang kosong dalam handout tersebut. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah mengosongkan istilah atau definisi dan menghilangkan beberapa kata kunci (Sup rijono, 29: 1). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Sukoharjo. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan yang menempuh mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung pada semester I di SMK Negeri 2 Sukoharjo Tahun ajaran 21/216 yang berjumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Uji validitas instrumen dilakukan dengan dua validasi ahli yaitu R. Haryadi PR, S.T., M.Si. sebagai validator ahli materi dan Dr. Agus Efendi, M.Pd. sebagai validator konstruk. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Indikator kerja penelitian pada penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar 76%. Prosedur penelitian meliputi pra tindakan dan tindakan. Pada pelaksanaan tindakan terdapat dua siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil tindakan pada pra siklus aktivitas siswa masih kurang optimal saat pembelajaran berlangsung. Hasil analisa aktivitas siswa pada pra siklus menunjukkan terdapat 4 siswa berpredikat sangat baik (SB), 17 siswa berpredikat baik (B), 12 siswa berpredikat cukup (C), dan 1 siswa berpredikat kurang (K). 2 1 1 Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Gambar 1. Diagram Predikat Aktivitas Pra Siklus Hasil ranah kogitif pada pra siklus diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa kelas XI TGB A sebesar 26% dan siswa yang tidak tuntas sebesar 74% atau 9 siswa yang mendapatkan nilai 76 dan 2 siswa yang dinyatakan tuntas. Ranah Kognitis Pra Siklus Tuntas 74% Tidak Tuntas 26% Gambar 2. Diagram Persentase Hasil Belajar Ranah Kognitif Pra Siklus Hasil ranah afektif pada pra siklus diperoleh 3 siswa berpredikat sangat baik (SB), 18 siswa berpredikat baik (B), 12 siswa berpredikat cukup (C), dan 1 siswa berpredikat kurang (K).
6 2 1 1 3 Sangat Baik (SB) 18 Baik (B) Gambar 3. Diagram Predikat Hasil Belajar Ranah Afektif Pra Siklus Hasil ranah psikomotorik pada pra siklus diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa % atau 17 siswa mendapat nilai 76 dan siswa yang tidak tuntas sebesar % atau 17 siswa mendapat nilai 76 dari total 34 siswa di kelas XI TGB A. 12 Cukup (C) Ranah Psikomotorik Pra Siklus 1 Kurang (K) sangat baik (SB), 19 siswa berpredikat baik (B), 9 siswa berpredikat cukup (C), dan tidak ada siswa berpredikat kurang (K). 3 2 2 1 1 Amat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Gambar. Diagram Predikat Aktivitas Siklus I Hasil ranah kogitif pada siklus I diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 79% dan siswa yang tidak tuntas sebesar 21%. 27 siswa mendapat nilai 76 dan 7 siswa mendapat nilai 76. Ranah Kognitif Siklus I Kurang (K) Tuntas % Tidak Tuntas % 21% Tuntas Tidak Tuntas Gambar 4. Diagram Persentase Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Pra Siklus Ketuntasan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada tahap pra siklus belum memenuhi indikator kerja penelitian yang telah ditetapkan. Untuk menarik aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran maka diterapkan model pembelajaran Kooperatif Guided Note Taking. Hasil tindakan pada siklus I aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil analisa aktivitas siswa pada pra siklus menunjukkan terdapat 6 siswa berpredikat 79% Gambar 6. Diagram Persentase Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I Hasil ranah afektif pada siklus I diperoleh 4 siswa berpredikat sangat baik (SB), 19 siswa berpredikat baik (B), 11 siswa berpredikat cukup (C), dan tidak ada siswa berpredikat kurang (K).
7 2 1 1 Amat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Gambar 7. Diagram Predikat Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus I Hasil ranah psikomotorik pada siklus I diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa ranah psikomotorik sebesar 68% dan siswa yang tidak tuntas sebesar 32%. 23 siswa mendapat nilai 76 dan 11 siswa mendapat nilai 76. Ranah Afektif Siklus I Tuntas 32% Kurang (K) Tidak Tuntas dan tidak ada siswa berpredikat kurang (K). 3 2 2 1 1 SB B C K Gambar 9. Diagram Predikat Aktivitas Siklus II Hasil ranah kogitif pada siklus II diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 82% dan siswa yang tidak tuntas sebesar 18%. 28 siswa mendapat nilai 76 dan 6 siswa mendapat nilai 76. Ranah Kognitif Siklus II Tuntas 18% Tidak Tuntas 68% Gambar 8. Diagram Persentase Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus I Ketuntasan hasil belajar siswa pada ranah kognitif siklus I ini sudah tercapai karena siswa yang mendapat nilai 76 sudah melebihi target KKM yaitu 76% siswa. Sedangkan, ketuntasan aktivitas belajar dan hasil belajar pada ranah afektif serta psikomotorik pada siklus I ini masih belum tercapai. Hasil tindakan pada siklus II aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan sangat baik. Hasil analisa aktivitas siswa pada pra siklus menunjukkan terdapat 6 siswa berpredikat sangat baik (SB), 24 siswa berpredikat baik (B), 4 siswa berpredikat cukup (C), 82% Hasil ranah afektif pada siklus II diperoleh 4 siswa berpredikat sangat baik (SB), 2 siswa berpredikat baik (B), siswa berpredikat cukup (C), dan tidak ada siswa berpredikat kurang (K). 3 2 2 1 1 4 2 SB B C K
8 Gambar 1. Diagram Predikat Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus II Hasil ranah psikomotorik pada siklus II diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 88% dan siswa yang tidak tuntas sebesra 12%. 3 siswa mendapat nilai 76 dan 4 siswa mendapat nilai 76. Ranah Psikomotorik Siklus II Tuntas 12% Tidak Tuntas 88% Gambar 11. Diagram Persentase Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus II Data hasil penelitian siklus II merupakan hasil refleksi dari siklus I untuk melakukan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II aktivitas siswa dan hasil belajar mengalami peningkatan yang sangat baik dengan tercapainya indikator yang ditetapkan. Perbandingan hasil tindakan antar siklus meliputi hasil tindakan sebelum diterapkannya model pembelajaran Guided Note Taking (pra siklus) dan sesudah diterapkannya model pembelajaran Guided Note Taking (Siklus I dan Siklus II). Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dari pra siklus ke siklus I kemudian menuju siklus II mengalami peningkatan. Pada tahap pra siklus siswa masih kurang perhatian dalam kegiatan pembelajaran. Pada tahap siklus I siswa mulai aktif dalam diskusi kelompok. Pada tahap siklus II siswa lebih aktif dalam diskusi kelompok. 3,2 3 2,8 2,6 2,8 3,4 Gambar 12. Grafik Perbandingan Aktivitas Hasil belajar siswa meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil yang diperoleh selama penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Guided Note Taking mengalami peningkatan dari siklus I menuju siklus II. 1 Hasil Aktivitas Pra Siklus Siklus I Siklus II 6, Gambar 13. Grafik Perbandingan Rata- Rata Hasil Belajar Ranah Kognitif 3,2 3,1 3 2,9 2,8 Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Kognitif Gambar 14. Grafik Perbandingan Rata- Rata Hasil Belajar Ranah Afektif 3,16 78,2 8,1 Pra Siklus Siklus I Siklus II Rata-rata Hasil Belajar Ranah Afektif 2,9 Pra Siklus siklus I siklus II 3 3,1
9 1 8 6 4 2 Rata-rata hasil belajar ranah psikomotorik 71 76,8 8,3 1 Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 1. Diagram Pencapaian Rata- Rata Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Guided Note Taking pada kelas XI TGB A SMK Negeri 2 Sukoharjo terbukti dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Aspek hasil belajar seperti ranah kognitif, afektif dan psikomotorik mengalami peningkatan nilai ketuntasan. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Guided Note Taking pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung dengan materi menyusun gaya siswa kelas XI TGB A SMK Negeri 2 Sukoharjo dapat disimpulkan sebagai berikut:(1) Penerapan model pembelajaran koopertatif Guided Note Taking (GNT) pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung di SMK Negeri 2 Sukoharjo sudah diterapkan sesuai prosedur.(2) Model pembelajaran Guided Note Taking dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TGB A SMK Negeri 2 Sukoharjo pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung. ( 3) Model pembelajaran Guided Note Taking dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas XI TGB A SMK Negeri 2 Sukoharjo pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung. SARAN Bagi : (1) hendaknya memperhatikan dan mendengarkan setiap arahan dari guru mengenai langkah langkah melengkapi handout pada materi Elemen Interior maupun pada gambar perspektif rumah tinggal agar tidak bingung. Bagi Guru: Model pembelajaran Guided Note Taking dapat dijadikan sebagai alternatif kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung. Bagi Peneliti: Pada penelitian ini peneliti hanya menerapkan pada materi macam macam elemen interior dan penerapanya pada gambar prespektif. Untuk dapat melihat keberhasilan penerapan model Guided Note Taking maka perlu dilakukan penerapan model Guided Note Taking pada materi yang lain. DAFTAR PUSTAKA Adapa, S. (21). Integrating Resource and Assessment Tasks to Enhance Student Experience. International Journal of Learning, Teaching and Educational Research. University of New England. Diperoleh 2 April 214 pukul 6.14 WIB dari http://www.ijlter.org/index.php/ ijlter/article/view/287/pdf. Arikunto, S. (213). Proseur Penelitian Suatu pendekatan Praktik.Rineka Cipta Jakarta Kupczynski, Marie, dkk. 212. Cooperative Learning In Distance Learning: A Mixel Methods Study. USA: Texas A & M University- Kingsville. International Jurnal Of Instruction Volume No. 2. Diperoleh 7 Maret 21, dari http://ww.eiji.net/dosyalar/iji_212_ 2_.pdf. Mulyono, H., Astuti, MG. D., & Lestari, L.(212). Modul PLPG Model, Media dan Evaluasi Pembelajaran Guru Sekolah Dasar. Surakarta: Rayon 113 UNS. Oktiningrum,FD.(211). Penerapan Metode Pembelajaran Guided Note
1 Taking dalam Meningkatkan Kualitas Hasil Belajar Gambar Perespektif siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 2 Surakarta. Skripsi. FKIP. Universitas Sebelas Maret. Sanjay,Wina.(213).Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta : Kencana Prenada media Group Silberman, M. (21). 11 Cara Pelatihan Dan Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT Indeks Slameto. (21). Belajar & Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, N. (26). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sundari, E. (213). Penggunaan Metode Guided Note Taking untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Masalah Sosial pada Kelas IV SDN Pakem 2 Dukun Magelang Tahun Pelajaran 212/213. Skripsi. FKIP. Universitas Sebelas Maret. Suprijono, A. (29). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Zaini, H., Munthe, B., & Aryani, S.A. (27). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD (Center for Teaching Staff Development)