BAB 2 PEMAHAMAN TERHADAP HOSTEL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SEMINAR TUGAS AKHIR ARSITEKTUR (KBA 12117) ALUR DESAIN HOSTEL DI TANAH LOT TABANAN MADE NURJAYA PERMANA NIM

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

BAB II DESKRIPSI PROYEK HOTEL KRIDA NUSANTARA

Mambruk Anyer Hotel Rates

BAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung di Daerah Istimewa

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

Mekarsari Bali Guesthouse

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB III: DATA DAN ANALISA

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

The Dharmawangsa Hotel Last Updated Saturday, 21 January 2012

Kata kunci: Sarang burung, Natural, Homy, Informil

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung

Room Type Publish Rate Facilities Standard Rp ,-/nett Public Facilities o WiFi in public area

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN UMUM. - Merupakan kamar atau beberapa kamar / ruang yang diperuntukan sebagai. tempat tinggal dan terdapat di dalam suatu bangunan.

PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN. Double bed Side table Lemari pakaian Meja rias. Penghuni apartemen (suami-istri)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BOUTIQUE HOSTEL DI SOLO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Aryaduta Lippo Village

BOUTIQUE HOSTEL DI SOLO

Dimensi Ruang Minimum* 1. R. Duduk dan makan. Pengguna Ruang. Penghuni apartemen

BAB III ANALISA DAN STUDi BANDING

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Undip Sumber : BAPSI Undip

& ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & &

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Minggu 2 STUDI BANDING

BAB II URAIAN TEORITIS. lain yang disertai keramah-tamahan dan kemudahan-kemudahan dalam memenuhi

TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu

1. Aston Jember Hotel Jember

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BATURADEN RESORT, PURWOKERTO TAOFIK HIDAYAH TEKNIK ARSITEKTUR

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha


BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. kearah pemenuhan kebutuhan lainnya seperti makan, minum, rekreasi, olahraga,

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha

Desain Interior Hotel Resort Kusuma dengan Konsep Neo Vernakular Budaya Jawa Bernuansa Pedesaan dan Kerajaan Majapahit.

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI BANDING

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

Optimasi Ergonomi Pada Fasilitas Kamar Di Hotel Kapsul My Studio Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

Keyword : Tourist, Center, Backpackers, Unity, Bandung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah

PERANCANGAN INTERIOR HOTEL PANEMBAHAN SENOPATI YOGYAKARTA

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya

Gambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM HOTEL BINTANG 3 DENGAN KONSEP REFUNGSIONAL DAN PENGEMBANGAN GEDUNG EXIM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1 ANALISA NON FISIK

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DENAH ALTERNATIF 1 LANTAI 1

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menunjang kelancaran arus pariwisata tersebut disadari perlu adanya

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, ibukota negara Indonesia, merupakan kota yang terus

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

ABSTRAK. Kata Kunci : Akomodasi, Wisata & Aktivitas

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, dengan pariwisata juga kita bisa reffresing untuk mendapatkan

BAGIAN DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

Transkripsi:

BAB 2 PEMAHAMAN TERHADAP HOSTEL Pada bab ini akan diuraikan pemahaman tentang Hostel secara umum, proyek sejenis, simpulan proyek sejenis dan spesifikasi umum dari proyek Hostel 2.1 HOSTEL SECARA UMUM Wikipedia (8-9-2014, pukul 20.00 wita) menjelaskan mengenai hostel secara umum dimana hostel adalah penyedia akomodasi berbasis budget-oriented, akomodasi yang ramah di mana para tamu dapat menyewa tempat tidur, biasanya tempat tidur di asrama dan berbagi kamar mandi, lounge dan kadang-kadang dapur. Kamar bisa dicampur atau satu jenis kelamin, meskipun kamar pribadi juga disediakan untuk sebagian hostel. Hostel umumnya lebih murah dari kedua sisi, baik dari sisi harga sewa untuk wisatawan dan uang pengelolaannya. Banyak hostel mempekerjakan penduduk setempat untuk jangka panjang sebagai receptionist atau staf rumah tangga dalam pengelolaannya. Di beberapa negara, seperti Inggris, Irlandia, India dan Australia, kata hostel kadangkadang juga mengacu pada pendirian akomodasi jangka panjang untuk kelompok tertentu seperti perawat, pecandu narkoba, atau terdakwa pengadilan. Dimana untuk hostel tersebut kadang-kadang dijalankan oleh suatu organisasi atau rumah amal. Di India, Pakistan dan

Afrika Selatan, hostel juga disebut asrama yang mengacu pada asrama sekolah atau asrama mahasiswa di perguruan tinggi dan universitas. Di negara lain, kata hostel mengacu pada sifat yang menawarkan akomodasi penginapan bersama untuk wisatawan atau backpackers. 2.1.1 Pengertian Hostel Menurut kutipan langsung dari bahasaindonesia.net ( 8-9-2014, pukul 20.00 wita) Hostel adalah asrama, pondok(an), Losmen, Youth atau asrama pemuda. Menurut kutipan langsung dari wikipedia ( 8-9-2014, pukul 20.00 wita) Hostel adalah penyedia akomodasi berbasis budget-oriented, akomodasi yang ramah di mana para tamu dapat menyewa tempat tidur, biasanya berupa asrama dengan berbagi kamar mandi, lounge dan kadang-kadang dapur. Kamar tidur bisa dicampur atau satu jenis kelamin. Menurut kutipan langsung dari oxforddictionaries ( 8-9-2014, pukul 20.00 wita) hostel adalah : An establishment which provides inexpensive food and lodging forspecific group of pe ople, such as students, workers, or travellers. Terjemahan : Sebuah bangunan yang menyediakan makanan murah dan penginapan untuk sekelompok orang tertentu, seperti mahasiswa, pekerja, atau wisatawan. Jadi yang dimaksud dengan Hostel adalah akomodasi penginapan yang menyerupai asrama dengan kamar tidur yang dapat menampung lebih dari 2 orang dengan tempat tidur tingkat, walaupun kamar pribadi juga di sediakan dan dijukan untuk rombongan wisata. 2.1.2 Perbedaan Hostel dengan Hotel Ada beberapa perbedaan antara hostel dan hotel, diantaranya : Hostel cenderung lebih murah dari hotel, karena hostel adalah penyedia akomodasi berbasis budget-oriented. Hostel terdiri dari beberapa dorm yang memiliki tempat tidur tingkat, biasanya 2-3 tingkat. Walaupun kamar pribadi juga disediakan. Hostel memiliki lingkungan yang lebih informal dibandingkan dengan hotel yang memiliki tingkat formalitas yang tinggi. Bagi mereka yang ingin bersosialisasi lebih, hostel biasanya memiliki daerah yang lebih umum untuk bersosialisasi. Aspek asrama hostel juga meningkatkan faktor sosial ini.

Pengunjung Hostel umumnya katering diri sendiri. Walaupun terdapat beberapa hostel yang memiliki restaurant, sebagian pengunjung biasanya sudah membawa makanan mereka sendiri. 2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Hostel Akomodasi komunal Hostel memiliki tingkat privasi yang kurang daripada sebuah hotel. Berbagi akomodasi tidur di asrama pada sebuah hostel sangat berbeda dari tinggal di sebuah kamar pribadi di hotel. Suasana tidur atau sarapan di hostel mungkin tidak nyaman bagi mereka yang membutuhkan privasi lebih. Hostel mendorong interaksi sosial antara tamu karena area tidur bersama dan begitu pula pada daerah-daerah komunal seperti lounge, dapur dan kafe serta ruang internet. Keamanan Kemanan terhadap barang-barang pribadi tamu hostel terasa sangat berbeda dibandingkan dengan hotel, karena sebagai tamu hostel dapat berbagi ruang hidup yang umum dan sama dengan tamu lain. Sehingga disarankan untuk mengamankan barang-barang tamu. Kebanyakan hostel menawarkan semacam sistem untuk menyimpan barang-barang berharga, dan sebagian hostel menawarkan loker pribadi, keamanan 24 jam dan CCTV. Kebisingan Kebisingan dapat membuat kesempatan tidur menjadi sulit. Baik suara dari mendengkur, berbicara, aktivitas seksual, dan aktifitas lainnya akan mengganggu tamu yang ingin tidur lebih awal.. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa mengenakan penutup telinga dan / atau masker tidur. Beberapa hostel juga menawarkan sleeping box seperti pada The Hostel Box Gaudi di Barcelona, Spanyol. (lihat gambar 2.1a dan 2.1b)

Gambar 2.1a. Tampak luar sleeping box Sumber : Hostelworld.2014a.(online) Gambar 2.1b. Interior sleeping box Sumber : Hostelworld.2014a.(online) 2.1.4 Jenis-jenis Hostel Format hostel tradisional melibatkan akomodasi seperti asrama. Beberapa hostel yang lebih baru juga mencakup akomodasi tipe suite dengan satu, dua atau empat tempat tidur, meskipun untuk dipertimbangkan hostel mereka juga harus memberikan akomodasi kamar (dorm) asrama. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah independen dan backpackers hostel memiliki peningkatan. A. Hostelling International (HI) Hostelling International (HI), sebelumnya dikenal sebagai International Youth Hostel Federation (IYHF), adalah federasi yang terdiri dari lebih 70 National Youth Hostel Asosiasi di lebih dari 80 negara yang memiliki lebih dari 4.000 hostel terafiliasi di seluruh dunia. Hostelling International adalah organisasi non-pemerintah, tidak-untuk-profit yang bekerja sama dengan United Nations Educational, Scientific dan Budaya Organisasi UNESCO dan World Tourism Organisation UNWTO. HI juga telah diidentifikasi sebagai penyedia akomodasi terbesar keenam wisata di dunia. Untuk menjadi bagian dari keanggotaan HI harus memenuhi HI-Q quality dari HI. HI-Q ini mewajibkan setiap negara anggota untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap hostel yang ada. Untuk Indonesia sendiri belum merupakan negara yang menjadi keanggotaan HI.(hihostels.com) Sebagian HI Youth Hostels diperuntukan untuk anak usia sekolah. Dan sebagian lain diperuntukan untuk wisatawan yang berniat belajar budaya baru. Untuk hostel di kota-kota atau tujuan wisata populer, banyak hostel yang diperuntukan untuk penyedia akomodasi untuk kegiatan outdoor seperti mendaki dan sepeda, dan lain-lain. Salah satu Hostel Hi yaitu Seattle Hostel di USA. (lihat gambar 2.2a dan 2.2b)

Gambar2. 2a. Tampak luar Seattle Hostel (HI) Sumber : HI USA.2014.(online) Gambar 2.2b. interior kamar Seattle Hostel (HI) Sumber : HI USA.2014. (online) B. Hostel Independen Hostel Independen adalah hostel yang tidak berafiliasi dengan salah satu badan nasional Hostelling International, Youth Hostel Association atau jaringan asrama lain. Seringkali, kata independen digunakan untuk merujuk kepada hostel non-hi. Hostel Independen sering disebut "backpackers 'hostel". Tidak seperti anggota jaringan Hostel Internasonal di mana semuanya berdasarkan standar, hostel ini bisa sangat beragam, dan tidak memerlukan kartu anggota. Ada banyak hostel independen di seluruh dunia seperti hostel Jazz di Pantai Timur dan Banana Bungalow Hostels di Pantai Barat Amerika Serikat ( lihat gambar 2.3), atau Generator Hostel dan Equity Point Hostels Eropa. Masing-masing menawarkan keunggulan mereka sendiri untuk layanan kepada wisatawan dan backpackers. Gambar 2. 3: Tampak dari pantai Banana Bungalow Hostels Sumber : Hostelworld.2014b. (online)

C. Boutique Hostel Ungkapan "boutique hostel" adalah sebuah istilah pemasaran yang sering digunakan untuk menggambarkan keprivasian, kemewahan atau keunikan untuk suatu lingkungan Hostel. Boutique Hostel ditujukan untuk kalangan yang lebih eksklusif. Selain peningkatan kualitas dibandingkan hostel-hostel biasa, gaya baru hostel ini telah dikembangkan dan memiliki fokus pada trend dan desain interior. Sebuah istilah terkait yaitu, "flashpackers", sering merujuk pada hostel yang menargetkan diri untuk kalangan yang sedikit lebih loyal, klien tech-savy(berorientasi pada teknologi), maka tak jarang pada prakteknya hostel jenis ini menggunakan teknologi-teknologi terbaru yang ada untuk diterapkan pada setiap asrama. Contohnya dapat dilihat pada U-hostel di Madrid (lihat gambar 2.4) Gambar 2.4. Design interior Dorm U Hostel di Madrid Sumber : The Gap Travel Guide.2014. (online) D. Mobile Hostel Meskipun sangat jarang, mobile hostel adalah sebuah hostel tanpa lokasi tetap. Hal ini dapat terbentuk dalam bentuk perkemahan, bangunan sementara, bus, van, atau perjanjian jangka pendek di sebuah bangunan permanen. Mobile Hostel bermunculan di festival besar di mana terdapat kekurangan anggaran akomodasi. Seperti hostel biasa, mobile hostel umumnya menawarkan akomodasi asrama untuk backpackers atau wisatawan yang memiliki anggaran minim. Hostival adalah sebutan untuk munculnya mobile hostel ini. Hal ini telah terjadi di Oktoberfest, Karnaval, San Fermin, Las Fallas, dan Piala Dunia 2010.

2.1.5 Jenis Kamar Hostel A. Dorm(kamar asrama) Kamar asrama biasanya dapat dihuni oleh 4 orang atau lebih. Kamar asrama memiliki jenis tempat tidur single bed (90 x 200 cm) dan bunk bed (tempat tidur tingkat). Lihat gambar 2.5. Gambar 2.5. Dimensi Bunk Bed Sumber : Data Arsitek (1996:218) Jenis-jenis Kamar Dorm yang biasa terdapat pada hostel antara lain : Gambar 2.6. Dorm 4-bed private bathroom

Mix dorm : kamar yang menggunakan tempat tidur tipe bunk bed, dimana peruntukan pemakai dalam satu dorm dapat berbeda jenis kelamin (laki dan perempuan).lihat gambar 2.6. Woman only dorm : kamar yang menggunakan tempat tidur jenis bunk bed, dimana peruntukan pemakai hanya untuk wanita. male only dorm : kamar yang menggunakan tempat tidur jenis bunk bed, dimana peruntukan pemakai hanya untuk laki-laki. Shared dorm : kamar yang menggunakan tempat tidur jenis bunk bed, tetapi kamar mandi merupakaan kamar mandi yang digunakan bersama dengan tamu lain. Biasanya kamar mandi terletak dalam lantai yang sama. (Lihat gambar 2.7) Gambar 2.7. Shered Dorm B. Private Room (lihat gambar 2.8) Jenis-jenis Kamar Pribadi Jenis-jenis kamar pribadi dapat dibedakan menurut jumlah dan jenis tempat tidur didalamnya. (lihat Tabel 1) Gambar 2.8. Kamar pribadi

Tabel 1. jenis kamar menurut tempat tidur yang tersedia Type Kamar Tamu Ukuran Single 1 single bed 0.9 x 2 m Twin 2 twin bed 1 x 2 m (2buah) Double 1 Double bed 1.35 x 2 m Double-double 2 Double bed 1.35 x 2 m (2buah) King 1 King bed 2x2m California king 1 California King bed 1.8 x 2 m Oversized twin 2 twin bed 1.15 x 2 m (2 buah) Queen 1 queen bed 1.60 x 2 m Queen-queen 2 queen bed 1.60 x 2 m (2buah) Doube-studio 1 double bed + convertible sofa Queen-studio 1 queen bed + convertible sofa King-studio 1 King bed + convertible sofa Parlor convertible sofa Sumber : Hotel Planing Design : 170 2.1.6 Susunan Bunk Bed Kamar dorm pada hostel biasanya menggunakan tempat tidur jenis bunk bed (tempat tidur susun). Tempat tidur jenis bunk bed ini dapat disusun antara 2-3 tingkat.susunan untuk tipe bunk bed dapat disusun dengan beberapa tipe antara lain menurut arah tempat tidur dan menurut jenis tangga yang digunakan. Sketsa susunan bunk bed tersaji dalam gambar 2.9a2.13c. Bunk bed disusun Linier searah lebar Gambar 2.9a. denah bunk bed yang disusun Linier searah lebar bunk bed

Gambar 2.9b. Tampak bunk bed yang disusun Linier searah lebar bunk bed Gambar 2.9c. Perspektif bunk bed yang disusun Linier searah lebar bunk bed Bunk bed disusun linier searah panjang dari bunk bed Gambar 2.10a. Denah bunk bed yang disusun Linier searah panjang bunk bed Gambar 2.10b. Tampak bunk bed yang disusun Linier searah panjang bunk bed

Gambar 2.10c. Perspektif bunk bed yang disusun Linier searah panjang bunk bed Bunk bed disusun berbeda arah Gambar 2.11a. Denah bunk bed disusun berbeda arah Gambar 2.11b. Tampak bunk bed disusun berbeda arah

Gambar 2.11c.Perspektif bunk bed disusun berbeda arah bunk bed yang menggunakan tangga vertikal Gambar 2.12a. Denah Bunk Bed yang meggunakan tangga vertikal Gambar 2.12c. Perspektif bunk bed yang menggunakan tangga vertikal Gambar 2.12b. Tampak Bunk Bed yang menggunakan tangga vertikal

bunk bed yang menggunakan tangga menanjak Gambar 2.13a. Denah Bunk bed yang menggunakan tangga menanjak Gambar 2.13b. Tampak Bunk bed yang menggunakan tangga menanjak Gambar 2.13c. Perspektif Bunk bed yang menggunakan tangga menanjak 2.1.7 Kelengkapan Kamar Setiap kamar memiliki bed-divan, meja dan kursi, laci, lemari atau rak dan menggantung ruang untuk pakaian, rak terbuka, kursi malas, meja kecil, meja samping tempat tidur, cermin,tempat sampah, cahaya ruangan dan lampu meja, soket, pendingain ruangan, dan tirai / blinds.(lihat gambar 2.14). Jika setiap kamar memiliki wastafel, maka dilengkapi dengan sebuah baskom termasuk menyediakan handuk, cermin, lemari atau rak dan titik menencukur. (Quentin Pickard:101). Ventilasi yang memadai harus tersedia (biasanya diartikan 1 / 20 dari luas lantai)

Gambar 2.14. kelengkapan perabotan kamar Sumber : David Littlefield.2008:11-6 2.1.8 Ketentuan Sanitary Menurut Quentin Pickard (The Architect's handbook:101) Perbandingan rasio jumlah penghuni dengan fasilitas sanitary bersama adalah sebagai berrikut : satu WC per lima orang satu mandi per lima orang satu shower per sepuluh orang (sebaiknya 50 %) satu washbasid per tiga orang *Untuk kelas yang lebih tinggi dari tipe standard,ketentuan lebih tinggi dari ketentuan yang disebut diatas 2.2 STUDI BANDING FASILITAS SEJENIS 2.2.1 Dasar Pertimbangan Pemilihan Fasilitas Studi Banding Studi banding yang dilakukan pada penyusunan makalah ini adalah studi banding langsung dan tak langsung. Studi banding langsung adalah tinjauan proyek sejenis dengan cara langsung mengunjungi dan menganalisis proyek sejenis yang ada. Studi banding tak langsung adalah tinjauan proyek sejenis yang dilakukan dengan penelurusan data-data terkait melalui internet.

Studi banding langsung dilakukan pada Kayun Hostel di Kuta-Bali, dengan pertimbangan akses yang mudah dijangkau dan kayun hostel merupakan hostel yang mendapatkan rate tinggi yakni sebesar 91.4% di situs hostelbookers.com (salah satu situs pemesanan online hostel). Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk menjadikan Kayun Hostel menjadi salah satu objek studi banding. Studi banding tak langsung dilakukan pada U-Hostel di Spanyol dan Generator Hostel di Italia. Untuk U-hostel sendiri merupakan hostel yang meraih penghargaan 2014 Hoscar Winner 1st popular hostel. Generator Hostel meraih merupakan hostel dengan disain yang mewah dan dengan disain yang menarik untuk dijadikan salah satu objek studi banding. Tujuan yang ingin dicapai dalam studi banding : Untuk mengetahui ukuran-ukuran dari setiap ruang yang ada. Untuk mengetahui hubungan antar ruang-ruang yang ada Untuk mengetahui fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk sebuah hostel Untuk mengetahui suasana, kekurangan dan kelebihan dari hostel yang akan di jadikan onjek studi banding. Untuk mengetahui disain-disain ruang yang ada. A. Kayun Hostel di Kuta Gambar 2.15a. Peta lokasi Kayun Hostel

Gambar 2.15b. Tampak depan Kayun Hostel dari utara Gambar 2.15c. plank nama Kayun Hostel Kayun hostel adalah hostel di Bali yang beralamat di jl Patih Jelantik 176, Legian, Bali.(lihat gambar 2.15) Hostel ini menawarkan fasilitas rekreasi seperti kolam renang (luar ruangan), taman dan cafe. Kayun Hostel memiliki beberapa tipe kamar diantaranya : Standard Double Bed Private (Private bathroom) 12 kamar double private, masing-masing dengan tempat tidur queen-sized, safety-box, kamar mandi pribadi, LCD TV. Deluxe Queen Bed Private (Private bathroom) 5 kamar deluxe double, dengan ukuran kamar yang lebih besar dari standard, tempat tidur queen-sized, safety-box, kulkas, kamar mandi, LCD TV. Standard Twin Private (Private bathroom) Kamar dengan dua single bed, safety-box, kamar mandi, LCD TV. Deluxe 4 Bed Private (Private bathroom) Kamar dengan empat single bed, safety-box, kamar mandi, LCD TV. Basic 10 Bed Female Dorm 10-tempat tidur wanita yang dirancang khusus untuk perempuan Basic 16 Bed Mixed Dorm Asrama campuran yang berisikan 16-tempat tidur

Gambar 2.16a. Layout plan Kayun Hostel (ground floor) Sumber : hasil survey lapangan tanggal 5-10-2014

Gambar 2.16b. Layout plan Kayun Hostel (second floor) Sumber : hasil survey lapangan tanggal 5-10-2014

Dari sisi pengelolaan Kayun Hostel memiliki 9 orang karyawan dengan pembagian yakni 1 orang site manager, 3 orang staff front desk sekaligus menangani penanganan bar, 4 orang house keeping dan 1 orang security. Pada bagian front of house Kayun Hostel terdiri dari front desk dan 1 ruang staff. Bagian front desk meliputi cashier, receptionist. Ruang staff berukuran 3x5 m dan menjadi ruang pengelolaan dari Kayun Hostel. Pada bagian Back of House Kayun Hostel memiliki ruang linen yang berukuran 3x5 m, dan ruang peralatan yang berada di bawah tangga menuju ke lantai 2.(lihat gambar 2.16) Kayun Hostel memiliki area parkir pada bagian depan bangunan yang sekaligus menjadi sempedan jalan. Area parkir ini terdiri dari area parkir motor dan mobil. Motor yang dapat ditampung kurang lebih 10 buah dan mobil yang dapat ditampung kira-kira 3 buah mobil.(lihat gambar 2.16) B. U Hostel di Spanyol (sumber : U Hostel.2014) U Hostel adalah Hostel yang terletak Madrid Spanyol. Bangunan ini memiliki 5 lantai dengan balkon hampir di setiap kamarnya. U hostel dilengkapi konektivitas Wi-fi di setiap kamarnya. Dari segi keamanan dilengkapi dengan kartu akses RIFD dan dilengkapi dengan loker besar untuk menyimpan barang-barang. U Hostel memiliki fasilitas seperti cafetaria, cinema, dinning area dan lounge.(lihat gambar 2.17) U hostel memiliki 5 jenis kamar yang berbeda, diantaranya : 1. Suite room : kamar dengan luasan 15 m² hingga 25 m² ini dilengkapi dengan tempat tidur tipe Double yang diperuntukan untuk pasangan/couple. 2. Mix room (4 people) : kamar tipe dorm ini dilengkapi dengan 2 tempat tidur jenis bunk bed ukuran 90 x 200 cm. Kamar ini dilengkapi dengan kamar mandi dalam 3. Shered room 6, 8, 12 people : Kamar tipe dorm ini memiliki luasan antara 20 m² dan 35 m². kamar ini diperuntukan untuk group atau rombongan, jumlah tempat tidur dapat disesuaikan dengan jumlah rombongan. 4. Female Dorm : kamar ini khusus diperuntukan untuk wanita, dilengkapi dengan meja rias dan kaca rias. Kamar ini memiliki luasan 15 dan 18 m². 5. Family room : kamar dengan luasan antara 25 dan 35m2 ini diperuntukan untuk tamu dengan keluarganya. Kamar ini merupakan kamar kombinasi dengan tempat tidur jenis Double dan Bunk bed.

Gambar 2.17a. Interior suite room U-hostel Sumber : U Hostel.2014(online) Gambar 2.17c. Interior Dorm U-hostel Sumber : U Hostel.2014(online) Gambar 2.17e. Lounge U-hostel Sumber : U Hostel.2014(online) Gambar 2.17b. Interior female dorm Uhostel Sumber : U Hostel.2014(online) Gambar 2.17d. Interior Shered room 4-bed U-hostel Sumber : U Hostel.2014(online) Gambar 2.17f. Family room U-hostel Sumber : U Hostel.2014(online)

Gambar 2.17g. Front Desk U-hostel Sumber : U Hostel.2014(online) Gambar 2.17i. Corridor U-hostel Sumber : U Hostel.2014(online) Gambar 2.17h. Cinema U-hostel Sumber : U Hostel.2014(online) Gambar 2.17j. Cafetaria U-hostel Sumber : U Hostel.2014(online) C. Generator Hostel Venice (Sumber : Generator.2014) Generator Hostel Venice terletak di Italia. Gedung Generator Hostel Venice merupakan bangunan bertingkat 3 dari abad ke-19. Hostel ini memiliki 29 kamar dengan ditunjang fasilitas seperti restaurant, bar, lounge, biliar, loundry dan tv room. (lihat gambar 2.18) Generator Hostel Venice memiliki beberapa jenis tipe kamar, diantaranya : 8 Bed Dorm - Mixed (Private bathroom) 7 Bed Dorm - Mixed 14 Bed Dorm - Female only (Private bathroom) 16 Bed Dorm - Female only 16 Bed Dorm - Mixed Double Canal view (Private bathroom) Quad Canal view (Private bathroom) Family Dorm (Private bathroom)

Gambar 2.18a. Interior room tipe Double Canal view Generator Hostel Sumber : Generator.2014 (online) Gambar 2.18b. Interior room tipe 7 Bed Dorm Generator Hostel Sumber : Generator.2014 (online) Gambar 2.18c. Interior room tipe Family Dorm Generator Hostel Sumber : Generator.2014 (online) Gambar 2.18d. Interior room tipe Quad Canal view Generator Hostel Sumber : Generator.2014 (online) Gambar 2.18e. Interior Biliar room Generator Hostel Sumber : Generator.2014 (online) Gambar 2.18f. Design Bar Generator Hostel Sumber : Generator.2014 (online)

Gambar 2.18g. Design Restaurant Generator Hostel Sumber : Generator.2014 (online) Gambar 2.18h. Design Front Desk Generator Hostel Sumber : Generator.2014 (online) 2.2.2 Simpulan Studi Banding Dari studi banding yang telah dilakukan pada U-Hostel, Kayun Hostel dan Generator Hostel dapat ditarik suatu simpulan proyek sejenis yang dapat disajikan dalam tabel 2 seperti berikut : Table 2. Simpulan Studi Banding Nama Hostel Tabel Simpulan Jumlah Tipe kamar yang dimiliki Jenis bed Fasilitas kamar U-Hostel 42 Suite room Double Penyewaan Sepeda Mix Dorm (4 people) Bunk bed (single) Laundry Shered room 6, 8, 12 Bunk bed (single) Lounge people Vending Machine Female Dorm Bunk bed (single) Family room Bunk Bar bed (single)+double KayunHostel 46 Standard Double Bed Double Kolam renang Private Bar Deluxe Double Bed Private Queen Lounge Standard Twin Private Twin Deluxe 4 Bed Private Bunk bed (single) Basic 10 Bed Female Bunk bed (single)

Dorm Generator 29 Hostel Basic 16 Bed Mixed Dorm Bunk bed (single) 8 Bed Dorm - Mixed Bunk bed (single) 7 Bed Dorm - Mixed Bunk Bar bed Restaurant (single)+double Lounge 14 Bed Dorm - Female Bunk bed (single) Laundry only Biliar 16 Bed Dorm - Female Bunk bed (single) only TV room LIft Vending Machine 16 Bed Dorm - Mixed Bunk bed (single) Double Canal view Double Quad Canal view Bunk bed (single) Family Dorm Bunk bed (single)+double 2.3 SPESIFIKASI UMUM HOSTEL Spesifikasi umum proyek akan menjelaskan tentang penjelasan secara umum mengenai proyek yang akan di buat, dalam hal ini Hostel di Tanah Lot. 2.3.1 Pengertian Hostel Jadi yang dimaksud dengan Hostel dalam proyek ini adalah tempat menginap yang menyerupai asrama dengan kamar tidur yang berupa dorm dengan tempat tidur susun(bunkbed), walaupun private room juga tersedia yang ditunjang dengan fasilitas lainnya seperti bar, cafetaria, lounge, dan lain sebagainya. 2.3.2 Fungsi Secara umum fungsi dari hostel dapat dijabarkan sebagai berikut :

Sebagai sarana akomodasi penginapan Sebagai penunjang suatu objek wisata. Seperti yang ada pada Vogels Hostel di Jogja, yang menawarkan paket pendakian langsung ke Gunung Merapi. 2.3.3. Tujuan Secara umum tujuan dari hostel dapat dijabarkan sebagai berikut : Merespon kebutuhan akomodasi hunian dari pengunjung wisata tipe rombongan Mampu memberikan kepuasan prima melalui pelayanan dan akomodasi terbaik. 2.3.4. Sasaran Pengunjung Sasaran pengunjung dari hostel terdiri dari : Wisatawan minat khusus : wisatawan yang berpergian ke suatu daerah dengan minat tertentu, misalnya mendaki gunung, berselancar, menyelam dan lain-lain. Wisatawan group : wisatawan yang berpergian ke suatu daerah dalam jumlah rombongan, misalnya rombongan studi tour. Wisatawan keluarga : wisatawan yang berpergian yang datang dengan keluarganya. Wisatawan individual dan pasangan : wisatawan yang datang dengan jumlah 1 atau 2 orang. 2.3.5 Pengelola Dari sistem pengelola, hostel umumnya memiliki sistem pengelolaan yang jauh lebih sederhana dari hotel. Seperti dari hasil studi banding yang telah dilakukan pada Kayun Hostel, hanya memiliki 9 karyawan untuk mengurus total 66 pengunjung. Divisi-divisi yang ada pada pengelola hostel umumnya terdiri dari divisi front office, servis dan fasilitas-fasilitas yang ada. 2.3.6 Fasilitas Pendukung Cafetaria Menurut wikipedia.com (online) cafetaria adalah suatu jenis tempat pelayanan makanan di mana terdapat sedikit staf yang menunggu meja layanan, pelanggan mengambil atau memesan yang mereka butuhkan, kemudian menempatkannya di atas nampan dan membawanya sendiri ke meja yang mereka inginkan. Ciri utaman yang membedakan cafetaria dan restaurant adalah adanya meja counter yang panjang yang

memungkinka pelanggan memesan makanan mereka sendiri. Denah cafetaria dapat dilihat di gambar 2.19. Gambar 2.19. Denah cafetaria Sumber : Neufert, Ernst 1996:122 Bar Menurut wikipedia (online) bar adalah sebuah bisnis ritel yang melayani segala jenis minuman beralkohol - bir, anggur, koktail dan berbagai jenis minuman lainnya untuk dikonsumsi di tempat. Bar biasanya menempatkan kursi di meja counter mereka untuk pelanggan. Denah Bar dapat dilihat di gambar 2.20. Gambar 2.20. Denah Bar Sumber : Neufert, Ernst 1996:122

Toko/Mini-store Toko/mini-store biasanya menjual bahan makanan dimana pegawai toko hanya memberikan konsultasi, pertolongan, pemrosesan, pelayanan. Semua barang dijual, dikemas dalam pak dan diletakkan jelas menurut persediaan barang. Contoh denah toko ukuran 300500 m2 dapat dilihat pada gambar 2.21 Gambar 2.21. toko ukuran 300-500m2 Sumber : Neufert, Ernst 1996:40

2.3.7 Hubungan Ruang pada Hostel Secara garis besar hubungan ruang pada hostel dapat disajikan seperti berikut: (lihat gambar 2.22) Gambar 2.22. hubungan ruang hostel Sumber : Neufert, Ernst. architect's Data 3rd edition.471

BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan yang ingin dicapai, serta metode penelitian yang mencakup teknik pengumpulan dan pengolahan data. 1.1 LATAR BELAKANG Tanah Lot adalah sebuah Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang menduduki peringkat pertama di Bali. Menurut data Disparda-Bali kunjungan ke DTW Tanah Lot dari tahun 20032013 selalu menduduki peringkat pertama untuk DTW yang ada di Bali, menyusul DTW lainnya seperti Uluwatu dan Ulun Danu Beratan. Pada tahun 2003 jumlah kunjungan ke DTW Tanah Lot tercatat 773.600 dan pada tahun 2013 jumlah kunjungan ke DTW Tanah Lot tercatat 3.045.688 (Disparda-Bali.2013). Jumlah ini jauh memimpin dibandingkan dengan 10 besar kunjungan DTW lainnya yang ada di Bali. DTW yang masuk ke jajaran 10 besar jumlah kunjungan di Bali tahun 2013 antara lain Tanah Lot (3.045.688 ), Uluwatu (820.999), Ulun Danu Beratan (724.065), Bedugul (519.528), Penelokan Batur (509.983), Tirta Empul Tampaksiring (445.502), Kebun Raya Eka Raya (340.105), Taman Ayun (281.901), Goa Gajah (253.445), Bali Safari (208.444). Menurut Ketut Toya Adnyana, Manajer Operasional Daerah Tujuan Wisata Tanah Lot (JayaPos 26-12-2013), mayoritas wisatawan yang datang adalah wisatawan domestik dari seluruh Indonesia. Para pengunjung ini kebanyakan berasal dari kota besar, seperti Kota Jakarta, Malang, Surabaya dan Solo. Hal ini dapat diketahui dari nomor polisi bis atau mobil yang digunakan. Rata-rata jumlah kunjungan wisatawan mencapai 15.000-an wisatawan per

hari, jika libur panjang. Sementara pada hari-hari biasa kunjungan berkisar antara 6.0007.000 orang per hari. Menurut Maryani (1991:11), sebuah tempat bisa dijadikan tujuan wisata jika memenuhi lima syarat : what to see (apa yang bisa dilihat), what to do (apa yang bisa dilakukan), what to buy (apa yang bisa dibeli), how to arrived (apa yang digunakan untuk mencapai lokasi) dan where to stay (apa yang bisa ditinggali/diinapi). Untuk 4 syarat teratas DTW Tanah Lot sudah memenuhi syarat tersebut, tetapi untuk syarat where to stay, DTW Tanah Lot masih terlihat rendah. Menurut PHRI-Bali (5-9-2014) Tingkat penghunian kamar (TPK) di Tabanan cukup tinggi yaitu sebesar 83 persen. Sedangakan untuk tingkat hunian kamar yang ideal adalah 70 persen. Dari 15.000-an kunjungan perhari yang dimiliki DTW Tanah Lot hanya memiliki 3 hotel yakni hotel Pan Pasific Nirwana yang merupakan hotel bintang 5, Natya Hotel yang merupakan hotel bintang 3, dan Dewi Sinta Hotel bintang 3 (booking.com). Sedangkan menurut penjelesan lebih lanjut dari Maryani (1991:11) tentang syarat where to stay harus meliputi hotel berbintang dan hotel non-bintang. Hal ini juga dirasakan oleh pemerintah kabupaten Tabanan, melalui situs berita online kabupaten Tabanan (3-2-2014) Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti menyampaikan harapannya agar wisatawan pengunjung DTW Tanah Lot bisa stay bukan hanya mengunjungi terus lewat begitu saja. Terdapat beberapa jenis penginapan yang dapat menunjang suatu daerah tujuan wisata. Mulai dari Hotel, Villa, Apartement, Hostel, Homestay, Cottage dll. Untuk Hotel, villa dan lain sejenisnya memiliki keuntungan privasi yang lebih dibandingkan dengan hostel. Namun untuk tipe pengunjung yang berupa suatu rombongan wisata hotel dan sejenisnya kurang begitu cocok karena jumlah suatu rombongan wisata rata-rata terdiri dari 50-200 orang. Sehingga tak jarang suatu rombongan wisata harus menginap di 2 atau lebih hotel yang berbeda. Hal ini akan mengganggu kordinasi antar rombongan dan tentunya akan mengurangi tingat kebersamaan, terutama bagi rombongan pelajar yang biasanya sangat mementingkan kebersamaan. Menurut wikipedia ( 8-9-2014, pukul 20.00 wita) Hostel adalah penyedia akomodasi berbasis budget-oriented, akomodasi yang ramah di mana para tamu dapat menyewa tempat tidur, biasanya berupa di asrama yang berbagi kamar mandi, lounge dan kadang-kadang dapur. Kamar tidur bisa dicampur atau satu jenis kelamin. Jenis penginapan berupa Hostel ini cocok untuk wisatawan tipe rombongan, mulai dari rombongan pelajar SMP, SMA, rombongan kantor, pabrik, perkumpulan, ibu-ibu pengajian dan masih banyak rombongan lainnya. Selain itu keuntungan menginap di hostel adalah dapat menekan biaya, jika

dibandingkan dengan hotel biasa. Hotel rata-rata memiliki tarif menginap 300rb-500rb perkamar yang memiliki 2-bed, sedangkan untuk hostel memiliki tarif 1jt-2jt per kamar (dorm) yang berisi 10-12 bed. Selain itu kelebihan Hostel adalah dari sisi kebersamaan, karena berlibur itu untuk mendapatkan kebersamaan bukan untuk dipisahkan. Akan tetapi hostel memiliki kelemahan yaitu adanya beberapa tamu yang tidak dapat dicampur dalam satu dorm, misalnya saja pada suatu rombongan pelajar tentunya terdapat guru pembimbing yang ikut di rombongan tersebut. Para guru tersebut akan memerlukan kamar-kamar pribadi. Selain itu jumlah dari rombongan wisata yang berbeda akan membutuhkan kebutuhan jumlah bed per-dorm yang berbeda pula. Misalnya saja rombongan suatu komonitas yang hanya terdiri dari 6 orang akan membutuhkan dorm dengan 6-bed, hal ini kan berbeda dengan rombongan pelajar atau rombongan suatu kantor yang lebih dari 6 orang. Oleh karena itu solusi dari permasalahan tersebut dapat dipecahkan dengan Hostel yang memiliki jumlah bed yang beragam. Mulai dari adanya kamar single-bed dan double, dorm kapasitas 4-bed, 8-bed, 12-bed dan 20-bed. Selain itu juga diperlukan perbedaan kelas untuk setiap dorm misalnya saja dorm tipe ekonomis, tipe standar dan dorm tipe delux. Hal ini sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah beragamnya karakter dari setiap tamu. Pada penelitian ini akan didisain sebuah Hostel di Tanah Lot sebagai daya dukung penginapan DTW Tanah Lot. Hostel yang didisain akan memiliki kapasitas dan kelas kamar yang beragam sehingga dapat menyesuaikan diri dengan karakter pengunjung DTW Tanah Lot yang beragam dan mampu menampilkan kareakter dari arsitektur Tabanan pada umumnya dan Tanah Lot pada khususnya. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang terkait, antara lain: 1. Apa saja tipe kamar Hostel yang diperlukan untuk Hostel di Tanah Lot? 2. Apa saja fasilitas pendukung yang diperlukan untuk Hostel di Tanah Lot? 3. Apa tema yang sesuai untuk Hostel di Tanah Lot? 4. Bagaimana pemograman ruang untuk Hostel di Tanah Lot? 5. Bagaimana konsep perancangan untuk Hostel di Tanah Lot? 1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui segala jenis data yang diperlukan dalam merancang sebuah hostel, mulai dari spesifikasi umum, spesifikasi khusus yang dimiliki hostel, tema rancangan dari hostel, pemograman-pemograman ruang, dan konsep-konsep dalam perancangan hostel pada nantinya. 1.4 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dikelompokkan menjadi teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. 1.4.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mendapatkan informasi terkait dengan data-data tentang Hostel yang nantinya digunakan untuk perancangan Hostel di Tanah Lot. Data-data yang diperoleh dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. a) Data Primer Data primer merupakan data yang didapat langsung dari pihak pertama. Data primer dapat didapat dengan cara : Observasi Pada penyususnan makalah ini akan dilakukan observasi pada Kayun Hostel di Kuta untuk membandingkan proyek sejenis yang ada di Bali. Observasi ditujukan untuk memperoleh data-data real seperti keadaan real lapangan, foto - foto dokumentasi, tapak, fasilitas yang disediakan dan data dari tinjauan proyek sejenis yang ada. Wawancara Wawancara dilakukan di Kayun Hostel yang berada di Kuta dengan salah seorang pegawai Kayun Hostel. Wawancara tersebut membahas tentang data-data yang tidak dapat dilihat secara langsung seperti jam ramai pengunjung, fasilitas yang sering dipakai pengunjung dan lain-lain. b) Data Sekunder Data sekunder merupakan data - data yang diperoleh dari sumber kedua yang berupa data literatur yang bersumber dari buku bacaaan maupun pencarian lewat internet. Data literatur

Pencarian data-data literatur digunakan untuk mendapatkan data mengenai pengertian hostel, jenis-jenis hostel, dan data-data lain yang dapat melengkapi penyusunan makalah ini. Studi Instansional Pengumpulan data yang didapatkan dari instansi pemerintah seperti Badan Peraturan Daerah, Dinas PU, BPS Tabanan, Disparda berupa data fisik maupun non fisik daerah yang menjadi wilayah pembangunan proyek Hostel di Tanah Lot Pencarian melalui internet Pencarian data melalui internet dilakukan untuk mendapatkan data yang sulit dijangkau misalnya data mengenai proyek sejenis yang ada di luar negeri. Pencarian data dari internet juga dilakukan untuk data-data resmi yang di unggah di internet oleh suatu instansi, misalnya saja data dari website resmi kabupaten Tabanan. Alamatalamat website resmi yang digunakan antara lain : http://tabanankab.bps.go.id/ http://perpustakaan.bappenas.go.id/ http://www.phribali.or.id/ http://www.tabanankab.go.id/ http://www.disparda.baliprov.go.id/ http://www.oxforddictionaries.com/ 1.4.2 Teknik Analisis Data Berdasarkan kompilasi data, dilakukan analisis dengan berbagai pertimbangan. Teknik analisis dilakukan dengan dua cara yaitu : Kualitatif, yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data dan membuat digramatik seperti menyimpulkan beberapa studi banding dan lain-lain. Kuantitatif, yaitu menganalisis data dengan cara perhitungan matematis. Analisis Data yang akan digunakan di dalam proses perancangan ini adalah dengan menyederhanakan seluruh data yang telah dikumpulkan, kemudian menyajikannya secara sistematis.