BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang telah disebar kepada wajib pajak orang pribadi yang

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENGARUH KEAHLIAN MANAJERIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK MEDAN CABANG ISKANDAR MUDA

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

KUESIONER. Pengaruh Etos Kerja dan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Karyawan. PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Iskandar Muda Medan

Kuesioner Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Hasil dan Bahasan. dan pembahasan mengenai hasil analisis data. Pada penelitian aktual peneliti membagikan 40 kuesioner tambahan, penelitian

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (STUDI KASUS PADA USAHA UKM DI JL. DR. MANSYUR)

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

KUESIONER. 1. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan benar.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PRA SURVEY. untuk data pra survey dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Sarjana

Bab IV Analisis dan Pembahasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANGKET PENELITIAN. Judul : PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PELAYANAN PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Laju Perdana Indah yang menggunakan sistem informasi akuntansi. Data penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran1 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi t

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Jumlah WP, Jumlah Pokok Ketetapan PBB dan Realisasi TABEL 4.1 JUMLAH WAJIB PAJAK DAN KETETAPAN PBB

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Karakteristik Responden

KUESIONER PENELITIAN. dilakukan oleh peneliti selaku Mahasiswi Program Studi S1 Manajemen

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS USD DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

LAMPIRAN 1 (KUISIONER PENELITIAN) PENGARUH EFIKASI DIRI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN. : Laki-Laki Perempuan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

41-50 tahun Lebih dari 50 tahun tahun 2. Lama Bekerja : < 5 tahun 6-10 tahun

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

PENGANTAR. bantuan anda meluangkan waktu sejenak guna mengisi angket ini. sesuai dengan keadaan, perasaan, serta pikiran yang anda alami sehari-hari.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

KUESIONER. Terimakasih atas kesediaan saudara(i) untuk berpartisipasi mengisi dan menjawab. penelitian yang berjudul PENGARUH BRAND IMAGE DAN KELOMPOK

Kategori Frekuensi Prosentase. Jenis kelamin Wanita 12 33,3 Jumlah % , ,6 Usia

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Umum Responden Penelitian ini mengambil sampel karyawan pada Ministério Agricultura e Pesças (MAP) di RDTL terhadap keseluruh Direktur Nasional, kepala Departemen dan kepala bagian serta staff. Diperoleh sebanyak 100 instrumen berupa kuisioner yang kembalikan. Berdasarkan karakteris responden terdiri dari empat karakteris antara lain: Jenis kelamin, Usia/Umur, Pendidikan serta Masa Dinas/kerja. Dapat dilihat dalam tampilan tabel berikut ini. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Karakteris Kategori Jumlah Resp. % Jenis Kelamin Laki-Laki 57 57% Perempuan 43 43% Usia/Umur 21-30 43 43% 31-40 40 40% > 40 17 17% SMA 33 33% Pendidikan D1 9 9% S1 57 57% S2 1 1% Masa 0-2 th 27 27% 3-5 th 35 35% Dinas/Kerja 6-9 th 22 22% > 9 th 16 16% Sumber: Olah data 2012-31 -

Berdasarkan klasifikasi jenis kelamin terdapat responden laki-laki sebanyak 57 orang (57%) sedangkan perempuan sebanyak 43 orang (43%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan usia/umur antara 21-30 tahun sebanyak 43 orang (43%) 31-40 tahun sebanyka 40 orang (40%) 40 tahun keatas sebanyak 17 0rang (17%). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berusia 21-30 tahun. Sedangkan responden yang memiliki pendidikan terakhir SMA sebanyak 33 orang (33%) Tingkat Diploma sebanyak 9 orang (9%) Strata Satu sebanyak 57 orang (57%) Strata Dua sebanyak 1 orang (1%). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berpendidikan Strata Satu. Serta Karakteris responden berdasarkan Masa Kerja adalah O-2 tahun sebanyak 27 orang (27%) 3-5 tahun sebanyak 35 orang (35%) 6-9 tahun sebanyak 22 orang (22%) 9 tahun keatas sebanyak 16 orang (16%). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden dengan masa kerja 3-5 tahun. 4.2 Statistik Deskriptif Partisipasi Anggaran menunjukkan partisipasi para penjabat tingkat menengah dan tingkat bawah - 32 -

dalam proses penganggaran yang mengarah pada seberapa besar tingkat keterlibatan para pejabat tingkat menengah dan bawah dan pengaruhnya saat menyusun anggaran. Untuk mengukur variabel ini terdapat 5 pertanyaan yang diajukan. Tetapi setelah dilakukan uji kualitas instrumen. Maka ke lima (5) pertanyaan yang selanjutnya digunakan untuk mengukur tingkat partisipasi anggaran dari responden. Tabel berikut ini merupakan data statistik deskriptif tentang pertanyaan- perttanyaan untuk mengukur partisipasi anggaran. Tabel.4.2 Deskriptif Statistik Variabel Partisipasi Anggaran Indikator Variabel 1. Keikutsertaan dalam penyusunan anggaran Min Max Mean Std. Dev. 1 5 3.44 1.174 2. Kepuasan dalam penyusunan anggaran 1 5 3.92 1.220 3. Kebutuhan memberikan pendapat 1 5 3.18 1.274 4. Besarnya pengaruh terhadap penetapan anggaran 1 5 2.85 1.067 5. Frekuensi memberikan pendapat 1 5 3.01 1.243 Rata-rata Partisipasi Anggaran 1.00 5.00 3,21 0,933 Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012-33 -

Dari tabel 4.2 Statistik deskriptif diatas menunjukkan nilai Mean atau rata-rata keseluruhan variabel partisipasi anggaran. Dari hasil tabel menunjukkan skor rata-rata (mean) sebesar 3,21, nilai tersebut terletak pada interval jawaban 2,61 3,40 yang berarti para responden memiliki tingkat partisipasi anggaran relatif sedang. Sedangkan nilai standard Deviation sebesar 0,933 menunjukkan bahwa variasi jawaban responden terhadap variabel ini relatif kecil. Hal ini berarti jawaban responden menyebar kedalam lima kategori dengan kecenderungan yang sama yakni memiliki tingkat partisipasi saat melaksanakan lima bidang kegiatan diatas. Dalam pengukuran variabel partisipasi anggaran terdapat semua indikator yang nilai Mean atau rata-ratanya sedang dan termasuk kategori sedang. Nilai Mean kelima indikator yang ada juga menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat Partisipasi Anggaran yang Sedang. Nilai Mean kelima indikator yang ada juga menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat Partisiapsi Anggaran yang sedang. Pertama dengan nilai Mean sebesar 3,44 maka itu berarti responden memiliki tingkat kontribusi yang sedang saat ikut terlibat dalam penyusunan anggaran. - 34 -

Kedua, dengan tingkat partisipasi yang rendah maka hal ini membuat para responden memiliki tingkat kepuasan yang rendah dalam penyusunan anggaran. Dengan nilai Mean sebesar 3,92. Ketiga, nilai Mean sebesar 3,18 menunjukkan bahwa responden segan untuk memberikan pendapat atau usulan kepada atasannya mengenai anggaran yang sedang disusun. Keempat, dengan ikut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran mempunyai pengaruh yang rendah dalam penentuan anggaran dengan menunjukkan nilai Mean sebesar 2,85. Dan yang terakhir, dengan dilibatkan dalam proses penyusunan anggaran, maka para responden tidak percaya bahwa pendapat mereka turut mempengaruhi rancangan anggaran yang sedang disusun, ditunjukan dengan nilai Mean sebesar 3,01. Senjangan anggaran adalah suatu usaha untuk menyiasati anggaran yang difokuskan pada kemudahan mencapai target anggaran dengan harapan menunjukkan kinerja yang lebih baik, Untuk mengukur variabel ini terdapat 5 pertanyaan yang diajukan. Tetapi setelah dilakukan uji kualitas instrumen. Maka ke lima (5) pertanyaan yang selanjutnya digunakan untuk mengukur tingkat Senjangan anggaran dari responden. Tabel berikut ini - 35 -

merupakan data statistik deskriptif tentang pertanyaan- perttanyaan untuk mengukur Senjangan anggaran. Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Senjangan Anggaran Rata-rata Senjangan Anggaran 1.00 5.00 3,45 0,850 Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012 Indikator Variabel Min Max Mean 1. Standar yang digunakan dlm anggaran mendorong produktiftas 2. Kepastian mengenai terlaksananya anggaran 3. Memonitorir pengeluaran yg menjadi wewenang 4. Anggaran yg menjadi tanggungjawab Std. Dev. 1 5 3.48 1.086 1 5 2.92 1.236 1 5 3.91 1.092 1 5 3.60 1.163 5. Kesulitan pencapain anggaran 1 5 3.34 1.156 Dari hasil tabel tersebut diketahui rata-rata (Mean ) adalah 3,45. Maka nilai tersebut terletak pada interval jawaban 3,41-4,20 yang berarti para responden memiliki tingkat Senjangan anggaran relatif Tinggi. Sedangkan nilai standard Deviation sebesar 0,850 menunjukkan bahwa variasi jawaban responden terhadap variabel ini relatif kecil atau tidak - 36 -

bervariasi. Hal ini berarti jawaban responden menyebar kedalam lima kategori dengan kecenderungan yang sama yakni memiliki tingkat Senjangan saat melaksanakan lima bidang kegiatan diatas. Dalam pengukuran variabel Senjangan anggaran terdapat semua indikator yang nilai Mean atau rataratanya tinggi dan termasuk kategori tinggi. Dalam pengukuran variabel Senjangan anggaran terdapat empat indikator yang nilai Mean atau rata-ratanya tinggi dan termasuk kategori tinggi. Nilai Mean keempat indikator yang ada juga menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat Senjangan Anggaran yang tinggi. Pertama dengan nilai Mean sebesar 3,48 hal ini menunjukkan tidak adanya aturan atau standar yang digunakan dalam anggaran ternyata mendorong produktifitas yang tinggi di unit kerja para responden. Kedua, Responden tidak merasa setiap bentuk pengeluaran diunit kerja masing-masing tidak perlu diawasi dengan baik sehingga tidak terjadi pengeluaran di luar, apa yang sudah dianggakan. Hal ini menunjukkan dengan nilai Mean sebesar 2,92. Ketiga, dengan nilai Mean sebesar 3,91 menunjukkan bahwa responden memandangkan anggaran dalam unit kerja tidak pasti terlaksanakan. Keempat, nilai - 37 -

Mean sebesar 3,60 menunjukkan bahwa responden memandangkan bahwa anggaran dalam unit kerja mereka tidak susah dicapai atau direalisasikan. Sedangkan Nilai Mean indikator kelima juga menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat Senjangan Anggaran yang tinggi dengan nilai Mean sebesar 3,34 menunjukkan bahwa responden memandang Senjangan dalam anggaran sebagai hal yang tidak baik sehingga tingkat respondennya rendah. Ketidakpastian Lingkungan merupakan situasi di mana pejabat tingkat menengh dan bawah mengalami hambatan dalam memprediksi sesuatu disekitarnya, Untuk mengukur variabel ini terdapat 5 pertanyaan yang diajukan. Tetapi setelah dilakukan uji kualitas instrumen. Maka ke lima (5) pertanyaan yang selanjutnya digunakan untuk mengukur tingkat Ketidakpastian Lingkungan dari responden. Tabel berikut ini merupakan data statistik deskriptif tentang pertanyaan- perttanyaan untuk mengukur Ketidakpastian Lingkungan. - 38 -

Tabel 4.4 Deskriptif Statistik Variabel Ketidakpastian Lingkungan Indikator Variabel Min Max Mean 1. Peroleh informasi untuk mendukung keputusan 2. Mengukur benar/tidaknya suatu keputusan 3. Keyakinan dalam mengambil suatu tindakan 4. Mengetahui harapan dari pihak luar 5. Kesulitan dalam menentukan metode untuk mencapai sasaran Std. Dev. 1 5 2.93 1.182 1 5 3.19 1.060 1 5 2.53 1.123 1 5 2.65 1.104 1 5 3.13 1.134 Rata-rata Ketidakpastian 1.00 5.00 3,06 0,085 Lingkungan Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012 Dari hasil tabel tersebut diketahui skor rata-rata sebesar 3,37. Maka nilai tersebut terletak pada interval jawaban 2,61 3,40 yang berarti para responden memiliki tingkat Ketidakpastian Lingkungan relatif sedang. Sedangkan nilai standard Deviation sebesar 0,085 menunjukkan bahwa variasi jawaban responden terhadap variabel ini relatif kecil atau tidak bervariasi. Hal ini berarti jawaban - 39 -

responden menyebar kedalam lima kategori dengan kecenderungan yang sama yakni memiliki tingkat Ketidakpastian saat melaksanakan lima bidang kegiatan diatas. Dalam pengukuran variabel Ketidakpastian Lingkungan terdapat dua indikator yang nilai Mean atau rata-ratanya tinggi dan termasuk kategori tinggi. Pertama dengan nilai Mean sebesar 3.19 hal ini menunjukkan tidak adanya Keyakinan dalam mengambil suatu tindakan di dalam unit kerja para responden sedangkan yang kedua, Responden tidak merasa mengetahui harapan dalam unit kerja mereka. Hal ini menunjukkan dengan nilai Mean sebesar 3,13. 4.3 Uji Kualitas Data Ada dua prosedur dalam pengujian kualitas data yaitu: 1. Uji Reabilitas, dapat dilakukan dengan melihat Koefisien cronbach s alpha di mana instrument penelitian dianggap reliable apabila Nilai Cronbach s alpha lebih besar dari 0,60 2. Uji Validitas, dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung(corrected item Total Correlation) dengan nilai tabel dari tiap - 40 -

kebebasan (df) = n-2 (Ghozali,2002) Berikut ini hasil uji kualitas dan reabilitas data dari variable-variable yang digunakan peneliti dalam pengujian: Data 4.3.1 Uji Instrument Validatas dan Reliabilitas Hasil output Reability variable partisipasi anggaran,ketidakpastian Lingkungan dan Senjangan Anggaran pada (lampiran )dapat di lihat bawah variabel partisipasi anggaran memiliki Cronbach s alpha 0,632. variabel Ketidapastian Lingkungan memiliki Cronbach s alpha 0,653. Dan variabel Senjangan anggaran memiliki Cronbach s alpha 0,718. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bawah item Semua pertanyaan kuisioner dari ketiga variabel sudah memiliki realibilitas yang tinggi karena nilainya lebih sebesar dari 0,60, Item Tabel 4.5 Instrument Validitas dan Reliabilitas Corrected Item-Total Correlation r tabel Partisipasi Anggaran Keterangan Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 0.513 0.443-41 - 0,339 Valid 0,339 Valid

Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5 0.572 0,339 Valid 0.519 0,339 Valid 0.423 0,339 Valid Ketidapastian Lingkungan Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5 0.625 0.487 0.703 0.649 0.477 0,339 Valid 0,339 Valid 0,339 Valid 0,339 Valid 0,339 Valid Senjangan Anggaran Pertanyaan 1 0.601 0,339 Valid Pertanyaan 2 0.430 0,339 Valid Pertanyaan 3 0.547 0,339 Valid Pertanyaan 4 0.541 0,339 Valid Pertanyaan 5 0.439 0,339 Valid Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012 1. Partisipasi Anggaran Dalam kolom Corrected Item Total Correlation merupakan korelasi antara skor item dengan total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Untuk menguji Validitas, butir pertanyaan dengan derajat kebebasan (df) = 98 yaitu 0,339. Berdasarkan tabel 4.5 terdapat hasil uji validitas menunjukkan semua pertanyaan valid karena nilai r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5%. - 42 -

2. Ketidakpastian Lingkungan Dalam kolom Corrected Item Total Correlation merupakan korelasi antara skor item dengan total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Untuk menguji Validitas, butir pertanyaan dengan derajat kebebasan (df) = 98 yaitu 0,339. Berdasarkan tabel 4.5 terdapat hasil uji validitas menunjukkan semua pertanyaan valid karena nilai r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5%. 3. Senjangan Anggaran Dalam kolom Corrected Item Total Correlation merupakan korelasi antara skor item dengan total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Untuk menguji Validitas, butir pertanyaan dengan derajat kebebasan (df) = 98 yaitu 0,339. Berdasarkan tabel 4.5 terdapat hasil uji validitas menunjukkan semua pertanyaan valid karena nilai r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5%. - 43 -

4.4 Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan dua cara, yaitu analisi grafik dan analisis Statistik. Melalui analisis grafik dapat dilihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal(ghozali, 2002). Juga dapat dilihat Normal Probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Pada penelitian ini terdapat hasil pengolahan data menampilkan grafik normal, plot yang ada menunjukkan titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, demikian juga dengan grafik Histogram pola distribusi normal. Oleh karena itu, Model regresi dalam penelitian ini layak dipakai untuk memprediksi senjangan berdasarkan masukan variabel indenpendennya yaitu partisipasi anggaran dan Ketidakpastian Lingkungan. - 44 -

Gambar: 4.1 Normal P-Plot Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012 Gambar: 4.2 Histogram Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012 Cara kedua untuk melihat normalitas suatu data adalah melalui analisis statistik, Uji st atistik - 45 -

yang dapat dilakukan adalah uji statistik non parametrik One Kolmogorov Smirnov Test dengan ketentuan apabila probabilitas melebih taraf signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05 maka data yang dipakai dalam penelitian berdistribusi normal. Sebaliknya, apabila nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka data yang dipakai peneliti dalam penelitian tidak berdistribusi normal. Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Predicted Value N 100 Normal Parameters a Mean 17.5200000 Std. Deviation 1.75675805 Most Extreme Differences Absolute.076 Positive.067 Negative -.076 Kolmogorov-Smirnov Z.765 Asymp. Sig. (2-tailed).602 a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diperoleh nilai kolmogorov-smirnov adalah sebesar 0,765 dan - 46 -

signifikan pada 0,602 hal ini membuktikan nilai signifikannya lebih tinggi dari 0,05, sehingga berarti data residual terdistribusi secara normal. Uji Multikolinearitas Tabel 4.7 Coefficients a Unstandardize d Coefficients Standard ized Coefficie nts Collinearity Statistics Std. Toler Model B Error Beta t Sig. ance VIF 1 (Constan t) 10.528 1.851 5.688.000 PA.356.086.391 4.161.000.970 1.031 KL.083.094.083.883.380.970 1.031 a. Dependent Variable: SA Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi multikolinearitas antara Variabel independen. - 47 -

Uji Heterokedastisitas Gambar: 4.3 Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012 Uji heterokedastisitas dengan tujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan yang lain dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas. Dalam model regresi dinyatakan telah terjadi heterokedasitas apabila titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang diatur. Model regresi tidak terjadi heterokedastisitas apabila titik-titik yang ada tidak membentuk pola tertentu yang teratur dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y. - 48 -

Dapat dilihat dari grafik Scotterplot penelitian ini, menunjukkan bahwa titik-titk menyebar secara acak serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini menunjukkan tidak terjadi heterokedastisitas dalam model regresi, layak untuk memprediksi senjangan anggaran berdasarkan masukan variabel-variabel independennya. 4.5 Pengujian Hipotesis Penelitian 4.5.1 Uji hipotesis pertama Pengujian hipotesis ini didasarkan atas pengolahan data penelitian dengan menggunakan analisis regresi yang telah ditampilkan pada Tabel 4.8 (Model Summary). Pengujian hipotesis ini adalah dengan menganalisis nilai koefisien determinasi (R²). Tabel 4.8 Hasil Analisi Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.405 a.164.156 3.90623 a. Predictors: (Constant), PA b. Dependent Variable: SA Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012-49 -

Nilai R Square atau koefisien determinasi dapat dilhat dari tabel sebesar 0,164 yang berarti bahwa variabel dependen ( Senjangan Anggaran) mampu dijelaskan oleh variabel independen ( Partisipasi Anggaran) sebesar 16,4% dan selebihnya 83,6% (100%-16,4%) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian. Tabel 4.10 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 11.588 1.408 8.232.000 PA.369.084.405 4.387.000 a. Dependent Variable: SA Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012 Berdasarkan hasil pengolahan data yang terlihat pada tabel 4.10 pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut: Senjangan Anggaran = 11.588 + 0.369 PA Dari hasil analisis regresi pada tabel diatas, tampak bahwa variabel partisipasi anggaran memiliki - 50 -

nilai koefisien beta sebesar 0.405 dengan nilai t hitung sebesar 4.387 dan signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap senjangan anggaran. 4.5.2 Uji hipotesis kedua Dalam menguji hipotesis kedua, peneliti menggunakan analisis regresi moderasi dengan uji selisih mutlak. Uji selisih mutlak adalah uji signifikansi persamaan regresi yang mengandung unsur interaksi antara variabel independen dan variabel pemoderasi yang berpengaruh terhadap variabel dependen yang diukur dengan nilai absolute perbedaan antara nilai variabel Ҳ1 dan Ҳ 2. Tabel 4.11 Hasil Analisis Koefesien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.413 a.171.154 3.91063 a. Predictors: (Constant), KL, PA b. Dependent Variable: SA Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012-51 -

Berdasarkan hasil tabel 4.11 diatas memberikan hasil adjusted R square sebesar 0,154. Hal ini berarti bahwa 15,4% variasi senjangan anggaran dapat dijelaskan oleh variabel variabel independen yaitu, ketidakpastian lingkungan, dan interaksi antara partisipasi anggaran dengan ketidakpastian lingkungan. Sisanya sebesar 84,6% (100%-15,4%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model penelitian. Tabel 4.13 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Std. Model B Error Beta t Sig. 1 (Constant) 10.528 1.851 5.688.000 PA.356.086.391 4.161.000 KL.083.094.083.883.380 a. Dependent Variable: SA Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012 Dari hasil analisis regresi pada tabel diatas, tampak bahwa variabel partisipasi anggaran memiliki nilai koefisien beta sebesar 0, 391 dengan nilai t hitung sebesar 4.161 dan signifikansi 0,000. Oleh - 52 -

karena itu disimpulkan bahwa variabel partisipasi anggaran berpengaruh terhadap senjangan anggaran. Variabel ketidakpastian lingkungan memiliki nilai koefisien beta sebesar 0,083 dengan nilai t hitung sebesar 0.883 dan signifikansi 0,380. Dapat disimpulkan bahwa variabel ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap senjangan anggaran. Tabel 4.14 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.495 a.245.221 3.75129 a. Predictors: (Constant), PAKL, PA, KL b. Dependent Variable: SA Tabel 4.15 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 23.191 4.492 5.162.000 PA -.384.255 -.421-1.507.135 KL -.771.293 -.772-2.636.010 PAKL.049.016 1.306 3.068.003 a. Dependent Variable: SA - 53 -

Dalam hasil persamaan regresi menunjukkan secara individu variabel partisipasi anggaran memberikan nilai koefisien -0.384 dengan probabilitas signifikan 0.135 artinya tidak berpengaruh terhadap senjangan anggaran dan variabel ketidakpastian lingkungan memberikan nilai koefisien -0.771 dengan probabilitas signifikan 0.010 artinya berpengaruh negatif signifikan terhadap senjangan anggaran sedangkan pengaruh interaksi antara partisipasi anggaran dengan ketidakpastian lingkungan yang diukur dengan nilai absolute memiliki nilai koefisien beta sebesar 1.306 dengan nilai t hitung sebesar 3.068 dan signifikansi 0,003. Temuan ini menunjukkan bahwa variabel ketidakpastian lingkungan memang merupakan variabel moderating. Berdasarkan hasil pengolahan data yang terlihat pada tabel-tabel diatas terdapat hasil pengujian terhadap model summary pada tabel 4.8,tabel 4.11 dan dan tabel 4.15 Coefficients pada tabel 4.10 tabel 4.13 dan tabel 4.15 pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B dan kolom R Square dapat dilihat hasil ringkasan output regresi yang ditampilkan sebagai berikut: - 54 -

1. SA = 11,588 + 0,369 PA Adj.R Square 0,156 2. SA = 10.528 + 0,356 PA + 0,083 KL Adj.R Square 0,154 3. SA=23.191-0,384PA-0,771KL+0,049PAKL Adj.RSquare 0,221 Dari hasil ringkasan output regresi menunjukkan interaksi yang dimasukkan kedalam model regresi dapat mempengaruhi partisipasi anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap senjangan anggaran dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan. Hasil tersebut membandingkan ketiga regresi maka diperoleh informasi bahwa β2 0 (signifikan) dan β3 0 ( juga signifikan) maka dapat disimpulkan bahwa variabel ketidapastian lingkungan merupakan variabel mederating terhadap variabel partisipasi Anggaran dengan Variabel Senjangan Anggaran. Hal ini jika dilihat pengaruh variabel Ketidakpastian Lingkungan organisasi secara individu, dapat diperoleh hasil bahwa Ketidakpastian Lingkungan juga merupakan variabel independen yang dapat berpengaruh terhadap Senjangan Anggaran. - 55 -

4.6 Pembahasan 4.6.1 Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran Berdasarkan hasil analisis regresi antara Partisipasi Anggaran (X) dengan Senjangan Anggaran (Y) menunjukkan ada pengaruh yang signifikan pada nilai probabilitas sebesar 0,000 mempunyai nilai yang lebih kecil dari 0,05), dan nilai koefisien regresi menunjukkan hasil yang positif, yaitu sebesar 0,395. Hal ini menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran. Berarti semakin tinggi tingkat partisipasi dalam penyusunan anggaran, tingkat kecenderungan untuk penciptaan senjangan anggaran juga meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis 1, dimana partisipasi anggaran akan meningkatkan senjangan anggaran. Berdasarkan hasil penelitian ini, terlihat bahwa dalam Ministerio Agricultura e Pescas MAP di RDTL yang menjadi obyek penelitian, partisipasi anggaran memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dengan senjangan anggaran. Dapat disimpulkan juga bahwa pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran menunjukkan pengaruh positif yang berarti - 56 -

semakin tinggi partisipasi, maka akan semakin tinggi juga senjangan anggaran. Hasil tersebut konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Asriningati (2006), Young (1985), dan Yuwono (1999), dimana hasil penelitian partisipasi anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap senjangan anggaran. Peningkatan kecenderungan untuk menciptakan senjangan anggaran sejalan dengan peningkatan tingkat partisipasi tersebut menunjukkan suatu perilaku disfungsional dari penggunaan anggaran partisipatif. Kecenderungan peningkatan timbulnya perilaku disfungsional dalam partisipasi anggaran yang tinggi ini menimbulkan dugaan akan adanya kesalahan dalam sistem penilaian kinerja atau mungkin sistem tersebut tidak sesuai untuk diterapkan, karena penilaian kinerja yang didasarkan pada pencapaian target anggaran memungkinkan bawahan menghindari penilaian buruk atas kinerjanya dengan memasukkan senjangan pada anggaran yang disusunnya. Menurut Dunk (1990), jika bawahan diberi kesempatan untuk menciptakan sendiri standar untuk menilai kinerja mereka, mereka akan memiliki kecenderungan untuk menggunakan kelebihan akan pengetahuan yang mereka miliki untuk menciptakan senjangan pada - 57 -

anggarannya. Hal tersebut dikarenakan kompensasi manajerial yang diberikan kepada mereka didasarkan pada pencapaian target mereka dan informasi yang mereka miliki akan digunakan untuk menilai kinerja mereka. 4.6.2 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran Berdasarkan hasil uji hipotesis 2 di atas dalam persamaan regresi menunjukkan partisipasi anggaran diperoleh nilai t hitung -1.507 dengan signifikan partisipasi anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap senjangan anggaran sedangkan ketidakpastian lingkungan diperoleh nilai t hitung - hal ini menunjukkan bahwa faktor Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh signifikan terhadap senjangan anggaran bahwa Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh signifikan pada nilai probabilitas sebesar 0,003 mempunyai nilai lebih kecil daripada 0,05) terhadap hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran dengan nilai koefisien regresi yang bernilai sebesar 1.306. - 58 -

Dengan demikian ketidakpastian lingkungan mampu bertindak sebagai variabel yang memoderating partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis 2, dimana ketidakpastian lingkungan mampu bertindak sebagai variabel moderating terhadap partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, terlihat bahwa dalam Ministerio Agricultura e Pescas MAP di RDTL yang menjadi obyek penelitian, ketidakpastian lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Govindarajan (1986) menyatakan bahwa hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran adalah positif dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Demikian juga sebaliknya partisipasi anggaran akan mempunyai pengaruh negatif terhadap senjangan anggaran, dalam ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Seorang bawahan yang mempunyai partisipasi tinggi dalam anggaran dan menghadapi ketidakpastian lingkungan yang rendah, akan mampu menciptakan senjangan dalam anggaran, karena ia mampu mengatasi ketidakpastian dan mampu memprediksi - 59 -

masa mendatang. Sebaliknya, dalam ketidakpastian yang tinggi, akan semakin sulit untuk memprediksi masa depan dan semakin sulit pula menciptakan senjangan anggaran. - 60 -