BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan desain Two-Groups Post Test Only. Sugiyono (2010:114) menjelaskan bahwa eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni (true experimental design), yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Dari jenis penelitian yang telah dipilih pada penelitian ini, maka selanjutnya akan digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran CTL dengan menggunakan pendekatan Konstruktivisme terhadap hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 10 Salatiga dan SD Negeri 5 Salatiga Kecamatan Sidorejo. Ke dua SDN tersebut berada di kota salatiga.sd N Salatiga 10 dan SD N Salatiga 05 tidak berjauhan sekitar 100 m jarak ke dua SD N tersebut dan masih sama-sama berada di kelurahan Salatiga,Kec.Sidorejo,Kota Salatiga,Jawa Tengah. 3.2. Populasi dan Sampel Subjek penelitian ditetapkan siswa kelas IV SD Negeri 10 Salatiga dan SD Negeri 5 Salatiga Kecamatan Sidorejo. Penelitian mengambil subjek penelitian atas dasar pertimbangan waktu dan tempat yang akan digunakan sebagai tempat penelitian. Pertimbngan yang lain melihat keadaan sekolah yang cukup homogen dari segi wilayah, status sekolah, jumlah siswa dan prestasi yang diraih dan dimiliki oleh sekolah. Adapun jumlah murid di SD Negeri 10 Salatiga adalah 39 siswa di antaranta laki laki 22 dan perempuan 17 sedangkan di SD Negeri 5 Salatiga adalah 38 di antaranya laki laki 28 dan perempuan 10. Jadi jumlah keseluruhan adalah 77 siswa. 3.3. Prosedur Penelitian 1. Menyusun kisi-kisi tes 2. Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi yang sudah disusun 3. Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang berbentuk tes objektif (pilihan ganda) 23

24 4. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas dan reabilitas soal 5. Memberi perlakuan pada kelas IV SD Negeri 10 Salatiga sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri 5 sebagai kelas kelas kontrol 6. Memberi tes kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 7. Menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar 8. Menyusun laporan hasil penelitian Gambar. 3.1. Rancangan Penelitian 3.4. Definisi Oprasional Contextual Teaching and Learning konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antar materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Hasil belajar siswa berdasarkan pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman yang di peroleh saat proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran dengan contextual teaching and learning lebih mengarah pada aspek kognitif hal ini membawa dampak positif terhadap siswa yang mengikuti model pembelajaran contextual teaching and learning menggunakan pendekatan konstruktivisme dibanding model pembelajaran konvensional.

25 3.5. Desain Penelitian Desain eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah, Two-Groups Post Test Only dimana dalam desain ini didasarkan pada kedua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan yang setara. Subjek Penelitian. Secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 3.1. Desain Penelitian Two-Groups Post Test Only R X1 OX1 X2 OX2 Newman dalam Desain penelitian Endang Mulyatiningsih (2011:89) Berdasarkan desain eksperimen Two-Groups Post Test Only, dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : R = Random assignment (tugas acak) untuk menguji kemampuan awal dan homogenitas varians kelas eksperimen dan kelas kontrol. X1 = Perlakuan /treatmen kelas eksperimen dengan Model CTL menggunakan pendekatan Konstruktivisme. X2 = Perlakuan /treatmen kelas kontrol dengan metode pembelajaran konvensional. OX1 = Hasil belajar dari post tes kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan Model CTL menggunakan pendekatan Konstruktivisme. OX2 = Hasil belajar dari post tes kelas kontrol setelah mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran konvensional. 3.6. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. (Sugiyono;2010). penelitian adalah segela sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas

26 merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2010:61).Variabel bebas dilambangkan dengan huruf X adalah lingkungan alam dan variabel terikat dilambangkan dengan huruf Y yaitu hasil belajar. 3.6.1. Variabel bebas Merupakan variabel perlakuan. Dalam penelitian ini adalah model pembelajaran CTL. Model pembelajaran CTL berpijak pada pendekatan konstruktivisme, pada pembelajaran ini terjadi kesepakatan antara siswa debgan aturan-aturan dalam berkolaborasi. Dalam model pembelajaran CTL bener-benar belajar di kaitkan dengan benda nyata atau hal nyata. Pembelajaran dengan model pembelajaran CTL terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap melakukan pengamatan, mencatat hasil yang diamati, mendiskusikan hasil pengamatan, melaporkan hasil diskusi, menjawab pertanyaan dari kelompok lain, kesimpulan. 3.6.2. Variabel terikat Merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini adalah hasil belajar. hasil belajar merupakan hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa dari seluruh kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan menerima suatu pelajaran untuk mencapai kompetensi yang berupa aspek kognitif yang diungkapkan dengan menggunakan suatu alat penilaian yaitu tes evaluasi dengan hasil yang dinyatakan dalam bentuk nilai, aspek afektif yang menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan aspek psikomotorik yang menunjukkan keterampilan dan kemampuan bertindak siswa dalam mengikuti pembelajaran. 3.7. Instrumen Penelitian 3.7.1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kisi-kisi Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan Pendekatan Konstruktivisme dan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA di SD, peneliti menggunakan Skala Guttman. Skala

27 pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu ya-tidak ; benarsalah ; pernah-tidak ; positif-negatif. Data yang diperoleh dapat berupa data data interval atau rasio dikhotomi. Bentuk kisi-kisi yang digunakan yaitu menggunakan checklist.(sugiyono,2011:139) 3.7.2. Penetapan Skor Berdasarkan kisi-kisi Model Pembelajaran CTL dan Konvensional menggunakan skala Gutmen dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Misalnya untuk jawaban setuju skor 1 dan tidak setuju di beri skor 0. 3.8. Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Observasi Observasi di gunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajaran dalam pemberian perlakuan di dalam kelas, sehingga di dalam pelaksanaan pembelajaran benar benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran Contextual Teaching and Learning. 2. Tes Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Tes yang digunakan dalam bentuk tes pilihan ganda. Adapun tes yang digunakan dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah : a. Tes Awal atau pre test ( Tes 1 ) yaitu tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan belajar mengajar dengan suatu perlakuan yang diberikan. Tes ini Digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa sebelum materi diberikan pada program pembelajaran yang bersangkutan. b. Tes Akhir post test ( Tes II ) yaitu tes yang dilakukan setelah proses belajar mengajar selesai, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kesiapan siswa terhadap materi yang telah diberikan.

28 3.9. Teknik Analisis Data Data yang terkumpul dari hasil tes I dan II pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata rata. Untuk menguji perbedaan rata rata dipakai Uji t ragam sama yang dilakukan dengan bantuan SPSS 16. Uji t ragam sama untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan model pembelajaran CTL berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa di SD Negeri Salatiga, Kecamatan Sidorejo. Untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas kontrol dan kelas eksperimen analisis data yang digunakan adalah uji t test. Uji t test digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka syarat dari uji t tes adalah uji normalitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data yang didapat dari peneliti. Jika distribusi normal maka digunakan statistik parametik. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16. Data normal jika taraf signifikasi lebih besar dari 0,05 (5%). 3.10. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes 3.10.1. Uji Validitas Tes Tes dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur Menurut Sugiyono (2011;179). Dalam prosedur penulisan skripsi S1 PGSD mengemukakan pedoman nilai koefisiensi 0,30 bisa dikatakan valid. Tetapi, bila di bawah 0,30 dapat disimpulkan bahwa butir instrument tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang. 3.10.2. Uji Reliabilitas Tes Menurut Sudjana (2008) mengkaji ajegan (stability) atau ketepatan hasil tes manakala tes tersebut diujikan kepada siswa yang sama lebih dari satu kali, atau dari dua prangkat tes yang setara pada objek yang sama. Suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila diuji dengan hasil yang relatif sama. Dengan hal ini reliabilitas untuk memperkuat data yang kita teliti, uji reliabilitas ini untuk menguji soal sebagai instrumen yang digunakan mengukur tes individu setelah siswa mengikuti model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan pendekatan Konstruktivisme.

29 Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas IV SD Negeri Salatiga 01. Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya, artinya, kapan pun penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama (Sudjana, 2008: 16). Dapat diartikan sejauh mana instrument dapat diandalkan,uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang dikembangkan oleh George dan Mallery (Sudjana,1989) untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut : α 0,7 : tidak dapat diterima 0,7< 0,8 : dapat diterima 0,8< 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan 3.10.3. Analisis Kesukaran soal Item Instrumen Menurut Sudjana (2008) soal terdiri soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Butir soal bertujuan untuk memberoleh soal yang baik sehingga dapat memperoleh gambaran tentang prestasi siswa yang sebenarnya. Ada berapa cara untuk menganalisi tengkat kesukaran soal bertujuan untuk dapat membedakan soal-soal kategori mudah, sedang, dan sukar. Untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan rendah dan siswa mempunyai kemampuan tinggi. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Nana Sudjana (2011:137)

30 Keterangan: I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal B= banyaknya siswa yang menjawab soal setiap butir soal N= banyak siswa yang memberikan jawaban itu yang dimaksudkan Kriteria tingkat kesukaran soal : 0,00 0,30 adalah soal sukar 0,31 0,70 adalah soal sedang 0,71 1,00 adalah soal mudah Untuk contoh perhitungannya sebagai berikut: Misal untuk soal nomo r 1. B 30 I = = = 0,38 N 78 Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori sedang Untuk mencari taraf kesukaran soal nomor 2 sampai 15 prosesnya sama dengan perhitungan di atas.

31 Standar Kopetensi Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam ke Tabel. 3.2 KISI-KISI SOAL PRE TEST ILMU PENGETAHUAN ALAM Kompetensi Dasar Menjelasakan perubahan energi bunyi melalui pengamatan alat musik Indikator 1. Pengertian energi 2. Menjelaskan materi energi bunyi hidupan seharihari 3. Menyebut kan bendabenda yang dapat menghasilkan bunyi Item Soal No Item Pilihan ganda 1 1 3,4,5,6,7,9,10,13 8 2,8,11,12,14,15 6 Jumlah Soal Jumlah Soal 15 Berdasarkan tabel kisi-kisi soal pre test ilmu pengetahuan alam tes soal pretest menggunakan jenis soal pilihan ganda. Soal no 1 indikator soal pengertian energi sebanyak 1 soal, soal no 3,4,5,6,7,9,10,13 sebanyak 8 soal dengan indikator soal menjelaskan materi energi bunyi dan soal no 2,8,11,12,14,15 sebanyak 6 soal dengan indikator soal Menyebutkan benda-benda yang dapat menghasilkan bunyi. Sehingga jumlah semua soal pretest 15 soal.

32 Tabel. 3.3 KISI-KISI SOAL POST TEST ILMU PENGETAHUAN ALA Berdasarkan tabel kisi-kisi soal posttest ilmu pengetahuan alam tes soal pretest menggunakan jenis soal pilihan ganda. Soal no 3,4,5,6,12 indikator soal menjelaskan materi energi bunyi sebanyak 5 soal, soal no 1,2,7,13,14,15 sebanyak 6 soal dengan indikator soal menjelaskan benda yang berkaitan dengan energi bunyi dan soal no 8,9,10,11 sebanyak 4 soal dengan indikator soal melakukan pengamatan mengenai energi bunyi. Sehingga jumlah semua soal pretest 15 soal.

33 Tabel.3.4. Kesukaran Soal Pre Tes Pilihan Ganda Jumlah Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar 2,3.8,9, 11,12. 1,4,7,14,15. 5,6,10,13. 6 5 4 Berdasarkan analisis instrument kesukaran soal pre test dari soal 15 terdapat 6 jumlah soal yang tergolong mudah terdiri dari soal no 2,3,8,9,11,12. 5 soal tergolong sedang terdiri dari soal no 1,4,7,14,15,, 4 soal yang tergolong sukar terdiri dari soal no 5,6,10,13. Tabel.3.5. Kesukaran Soal Post Tes Pilihan Ganda Jumlah Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar 1,2.3.4.5, 6.7.8,,10,12,13,14,15. 11,9-13 2 - Berdasrakan analisis instrument kesukaran soal post test dari soal 15 terdapat 13 jumlah soal yang tergolong mudah terdiri dari soal no 1,2.3.4.5,6.7.8,10,12,13,14,15. 2 soal tergolong sedang terdiri dari soal no 11,9. Dan tidak terdapat soal yang sukar. Sehingga dapat di simpulkan setelah di beri perlakuan siswa tidak ada mengalami kesulitan dalam memberi jawaban pada soal posttest.

34 3.11. Pelaksanaan dan Pengambilan Data 3.11.1. Kelas Eksperimen Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 10 Salatiga Kecamatan Sidorejo. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai dengan bulan Mei 2012 dan dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut : pelaksanaan uji coba soal instrument test atau pretest Tgl 2 Maret dan penelitian tanggal 6 maret 2012 Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi pengambilan data. 3.11.2. Kelas Kontrol Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 05 Salatiga Kecamatan Sidorejo. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai dengan bulan Mei 2012 dan dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut : pelaksanaan uji coba soal instrument test atau pretest Tgl 2 Maret dan penelitian tanggal 3 maret 201. Tahap ini mencakup kegiatankegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi pengambilan data. 3.12. Teknik Analisis Data Sugiyono (2011:207), Teknik analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber yang terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian yaitu Deskriptif meliputi Penyajian data melalui tabel. 3.12.1. Statistik Deskriptif Sugiyono (2011:207), Statistik deskriptif adalah statistik yang di gunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Pada tahap statistik deskriptif data membuat rangkuman distribusi data hasil tes kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan eksperimen, dari nilai rata-rata siswa yang akan di olah dengan menggunakan bantuan program computer SPSS 16.0 for windows.

35 3.12.1.1. Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat adalah uji yang di gunakan untuk menguji uji normalitas data dan uji homogenitas data. Uji normalitas untuk mengetahui kedua kelompok kontrol dan kelompok eksperimen apakah berdistribusi normal atau tidak. Dan uji homogenitas untuk memastikan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki populasi homgen atau sama. Untuk melihat kedua kelompok normal dan homogeny dapat menggunakan program komputer SPSS 16.0. Uji normalitas menggunakan uji kolmogorov-smimov data dinyatakan berdistribusi normal apabila signifikan lebih besar dari 0.05. uji homogenitas menunjukkkan (sig. >0.05) berarti variansi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen homogen. 3.12.1.2. Uji Normalitas Data Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan, yaitu menganalisis data nilai siswa pada kelas eksperimen mengajar dengan menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning dan nilai siswa pada kelas kontrol yang mengajar dengan menggunakan model konvensional, apabila data berdistritbusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Untuk dapat mengetahui apakah sebuah data berdistribusi normal atau bisa dianggap normal, dilakukan dengan rumus chi-kuadrat (chi-square). Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu analyze-nonparametrik-one sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test distribution. 3.12.1.3. Uji Homogenitas Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas varian digunakan rumus sebagai berikut: Menurut Sugiyono (2011 : 276), hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai F pada taraf signifikansi 5%. Kedua varian homogen jika F < F. dk

36 pembilang n 1 dan dk pexnyebut n 1. Uji homogenitas varian ini bisa menggunakan software SPSS yaitu analyze-comperemean-aneway Anova. 3.12.1.4. Uji Hipotesis Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) secara signifikan antara dua populasi dengan melihat rata-rata dua sampelnya. Populasi yang diuji adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol dari skor hasil pretest dan postest. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: Sugiyono (2011:231) Hipotesis nol : Ho : µ₁ =µ₂ ( tidak beda) Hipotesis alternative: Ha : µ₁ µ₂ ( berbeda) Keterangan : Ho : nilai rata-rata eksperimen tidak berbeda dengan nilai rata-rata kontrol. Ha : nilai rata-rata eksperimen berbeda dengan nilai rata-rata kontrol. Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t.