tentang kesiapan remaja putri dari aspek pemahaman terhadap menarche, mengetahui tentang kesiapan remaja putri dari aspek penghayatan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dengan mempertimbangkan: pemahaman peneliti terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. jelas. Penelitian kualitatif dilakukan dengan cara fenomenologis di mana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi pengertian atau relevasi fenomena tertentu terhadap individu

BAB III METODE PENELITIAN. atau sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki. dengan wawancara mendalam (In depth interview).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

28 tidak acak dan didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

3.2 Partisipan Penelitian/sumber data

BAB III METODE PENELITIAN

PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi pada seorang

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (natural setting). Metode

BAB III METODE PENELITIAN. planning dan pelaksanaan edukasi oleh perawat pada. pasien diabetes mellitus di RSUD Kota Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan Creswell (1998), tipe penelitian yang tepat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rumah sakit. Yang ingin ditemukan adalah pengalaman. anaknya dirawat di rumah sakit, dengan kata lain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian. dan masalah manusia. Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Fatwiany ( ) adalah mahaiswi Program Studi D-IV

BAB I PENDAHULUAN. distribusi lemak pada daerah pinggul. Selama ini sebagian masyarakat merasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan studi kasus (case study) dengan single-case

INSTRUMEN PENELITIAN MEDAN TAHUN 2010

3.1 Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Iskandar (2009), penelitian kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo. Alasan pengambilan responden di SMP N 1 Bone Pantai tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengeksplorasi gambaran umum remaja

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif lebih menekankan pada cara berfikir yang lebih positifistik yang

BAB III METODE PENELITIAN. nantinya, sesuai dengan dengan metode penelitian kualitatif. yang menekankan pada kedalaman proses (Poerwandari,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SIKAP REMAJA PUTRI USIA TAHUN TENTANG MENARCHE DI SMP N BANDARKEDUNGMULYO KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis.

BAB III METODE PENELITIAN. fenomonologi dalam usaha mengungkap arti dan makna persepsi. Lestari Asih Tlogosari Semarang.

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. Kerangka penelitian ini menggambarkan hubungan peran teman sebaya dengan

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

BAB 3 METODE STUDI KASUS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pedoman wawancara (semi terstruktur) dan pengamatan langsung menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. fisik, biologis, psikologis dan sosial budaya (Sarwono, 2008). dan hormonal yang terjadi selama masa remaja awal.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena dalam bentuk kata-kata dan bahasa (Moleong,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Gorontalo mulai 5 Mei sampai dengan 5 juni

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Atas partisipasi dan kesediaan saudara/i sekalian untuk menjadi responden, peneliti mengucapkan terimakasih.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. usia tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas

Transkripsi:

19 tentang kesiapan remaja putri dari aspek pemahaman terhadap menarche, mengetahui tentang kesiapan remaja putri dari aspek penghayatan dalam menghadapi menarche, mengetahui tentang kesiapan remaja putri dari aspek kesediaan dalam menghadapi menarche. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan dimulai dari pengumpulan data sampai dengan pengambilan kesimpulan secara umum. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, di mana peneliti menaruh perhatian terhadap totalitas pengalaman manusia yang meliputi semua nuansa pengalaman yang diberikan untuk mendapatkan pengetahuan yang baru dan berusaha memahami arti dari peristiwa dan kaitan kaitannya terhadap orang orang biasa dalam situasi tertentu. Fenomenologis sendiri berusaha memahami perilaku manusia dari segi kerangka berpikir maupun bertindak orang orang itu sendiri (Moleong, 1999). B. Sampel

20 Sampel adalah bagian populasi yang diambil secara purposive, disesuaikan dengan tujuan dan jenis penelitian (Morse JM, 1996). Purposive sampling yaitu peneliti memilih dari populasi sampel secara tidak acak yang memenuhi kriteria sampel yang telah ditetapkan peneliti. Sampel dipilih dengan kriteria tertentu disesuaikan dengan tujuan penelitian agar sampel sungguh sungguh mewakili fenomena yang dipelajari. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah: 1. Tercatat sebagai siswi Sekolah Dasar Negeri 06 Ungaran. 2. Mengalami menarche pada usia 10 12 tahun. 3. Remaja putri yang telah mengalami menarche. 4. Bersedia menjadi responden dengan mengisi pernyataan dan menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Dalam penelitian kualitatif tidak ada kriteria baku mengenai besarnya sampel. Jumlah sampel dapat kecil atau besar, tergantung pada apa yang ingin diketahui oleh peneliti serta tersedianya sumber daya dan waktu (Holloway I, 1996). Sampel dalam penelitian adalah sebanyak 5 orang dengan pertimbangan bahwa jumlah tersebut dianggap sudah mencukupi data dan informasi yang ingin diperoleh oleh peneliti. Penambahan dalam pengambilan

21 sampel dihentikan bila sampel penelitian mencapai titik saturasi, yaitu saat di mana penambahan data dianggap tidak lagi memberikan informasi baru dalam analisis (Moleong, 1999). C. Definisi Istilah 1. Aspek pemahaman, yaitu pengalaman seseorang terhadap kejadian yang dialaminya. Sejauh mana seseorang mengerti dan mengetahui akan kejadian yang dialaminya juga bisa dijadikan sebagai salah satu jaminan bahwa dia akan merasa siap menghadapi hal hal yang terjadi. 2. Aspek penghayatan, yaitu sebuah kondisi psikologis di mana seseorang merasa siap secara alami bahwa segala hal yang terjadi secara alami akan menimpa hampir semua orang adalah sesuatu yang wajar, normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Serta merasakan keyakinan yang tinggi, dalam hal pandangan religi (Islam), menstruasi merupakan suatu anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada perempuan karena hal tersebut merupakan salah satu tanda kesempurnaan perempuan. Disisi lain datangnya menstruasi merupakan tanda bahwa seorang anak perempuan sudah baligh (sampai pada umurnya), sehingga dia sudah harus mengerjakan kewajiban yang ada di dalam ajaran agama (Yusuf, 2004). Apabila seseorang telah mempunyai pengetahuan akan sesuatu hal, maka

22 alangkah baiknya bila kemudian dia berempati terhadap orang orang yang mengalami kejadian tersebut disertai kandungan mental positif dalam memaknainya. 3. Aspek kesediaan, yaitu suatu kondisi psikologis di mana seseorang sanggup atau rela untuk berbuat sesuatu sehingga dapat mengalami secara langsung segala hal yang seharusnya dialami sebagai salah satu proses kehidupannya. D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan semi struktur interview. Metode ini digunakan untuk menggali secara lengkap dan detail mengenai topik yang dibicarakan. Didapatkan pengetahuan yang dibutuhkan dengan mengeksplorasi responden yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Proses pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahap: 1. Tahap Orientasi

23 Pada tahap ini, sebelum peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, peneliti dan responden saling memperkenalkan diri. Dan menjelaskan maksud serta tujuan penelitian. Kemudian peneliti menanyakan kepada responden tentang kesediaannya untuk berpartisipasi pada penelitian tersebut. Apabila responden bersedia, responden diminta menandatangani lembar persetujuan itu. 2. Tahap Pelaksanaan Wawancara dilaksanakan sesuai kesepakatan responden dengan peneliti. Wawancara dilakukan dirumah responden masing masing, dengan lama durasi kurang lebih 20 menit. Hal ini dirasa cukup oleh peniliti untuk melakukan wawancara.. Peneliti mengajukan pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara yang telah disusun peneliti, kemudian peneliti mencatat hal hal yang peneliti anggap penting. Selama wawancara berlangsung direkam dengan tape recorder. Alat pengumpulan data yang paling utama adalah peneliti sendiri, selain itu digunakan pedoman wawancara yang telah disusun peneliti yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, alat tulis, dan alat perekam atau tape recorder. E. Analisa Data

24 Dalam penelitian ini digunakan analisa kualitatif dengan menganalisis isi atau konten dikusi. Adapun langkah langkah yang digunakan dalam analisa data meliputi: 1. Membaca berulang minimal 6 kali. 2. Memahami fenomena dari setiap individu apa yang terjadi secara keseluruhan. 3. Mencari kata kunci. 4. Mencari kategori. 5. Menghubungkan kategori. 6. Membuat tema dari kategori F. Validitas Data Dalam penelitian ini untuk teknik pemeriksaan keabsahan menggunakan teknik Triagulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data yang telah diperoleh dari responden.

25 Teknik Triagulasi dapat dilakukan dengan sumber, metode, teori. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik keabsahan data yaitu Triagulasi dengan sumber yaitu menanyakan kembali kepada responden pada wawancara berikutnya (Danim, 2003). G. Etika Penelitian Etika dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan sebuah penelitian, mengingat penelitian keperawatan akan berhubungan langsung dengan manusia. Maka segi etika penelitian harus diperhatikan karena manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti juga memperhatikan etika penelitian yang meliputi: 1. Persetujuan (Informed Consent) Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden, dengan memberikan lembar persetujuan. Informed Consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilaksanakan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar responden mengerti akan maksud dan tujuaan penelitian, sarta mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia maka mereka harus menandatangani lembar

26 persetujuan, serta bersedia untuk direkam dan jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden. 2. Tanpa nama (Anonimity) Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberi kode. 3. Kerahasiaan (Confidentiality) Merupakan etika dalam penelitian untuk menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun masalahmasalah lainnya, semua responden telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti. Hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

27 A. Proses Pengambilan Data 1. Persiapan Setelah mendapatkan persetujuan untuk melakukan penelitian di SD Negeri 06 Ungaran, peneliti melakukan pendekatan kepada Kepala Sekolah dengan tujuan memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian serta mengajukan permohonan beberapa orang siswa untuk menjadi responden sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu; tercatat sebagai siswi Sekolah Dasar, mengalami menarche pada usia 10 12 tahun, remaja puteri yang telah mengalami menarche, bersedia menjadi responden dengan mengisi pernyataan dan menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Lembar persetujuan tersebut terletak pada lampiran 2. Pada tanggal 22 Juni 2008, peneliti mulai melakukan pendekatan kepada calon responden, kemudian memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan diadakannya penelitian dan meminta kesediaan calon responden untuk menjadi peserta responden. Setelah menyatakan kesediaanya maka peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan diadakannya wawancara tersebut. Peneliti dan responden secara lisan melakukan kesepakatan bersama untuk wawancara.

28 2. Pelaksanaan Sesuai hasil kesepakatan dengan responden maka waktu yang ditentukan antara tanggal 30 Juni 3 Juli 2008 yaitu bertepatan dengan hari libur sekolah. Tempat wawancara dilaksanakan di rumah siswi masingmasing, peneliti memilih melakukan wawancara di rumah siswi karena bisa lebih tenang serta dirasa memungkinkan untuk dilaksanakan kegiatan wawancara. B. Penyajian Data Data mentah yang sudah terkumpul ditulis selengkap lengkapnya sesuai hasil rekaman atau catatan penulis. Data yang sudah ditulis kemudian dicermati berkali kali. Data disajikan dalam bentuk kategori kategori, untuk menentukan kategori yang muncul dari data, dibuat kartu kategori kemudian memberi nomor pada setiap kategori. Setelah ditentukan kategori dapat dikelompokkan kata kunci yang mendukung kategori yang telah ditentukan. Dari hasil wawancara peneliti menggunakan kode R1 sebagai responden 1, R2 sebagai responden 2, R3 sebagai responden 3, R4 sebagai responden 4, dan R5 sebagai responden 5. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam mengubah initial nama responden.

29 Adapun kategori yang dimaksud terdapat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.1 Kata kunci dan kategori tentang aspek pemahaman terhadap menarche Kata Kunci Kategori (1) 1. Menstruasi yang pertama (2) kali (R1). 2. Suatu pertanda kalau seorang perempuan sudah mengalami masa pubertas (R2). 3. Menstruasi pertama yang Pengertian tentang menarche dialami oleh anak yang berumur sekitar 9 tahun (R3). 4. Menstruasi pertama pada anak perempuan yang berusia kira kira 9 12 tahun (R4). 5. Menstruasi pertama yang biasa dialami oleh wanita (R5).

30 (1) (2) 1. Payudara tumbuh besar dan pada kemaluan timbul rambut rambut halus (R1). 2. Gendut, payudara lebih besar, serta tumbuh rambut rambut halus disekitar kemaluan, dan pinggul lebih lebar (R2) Perubahan konsep diri pada remaja 3. Pinggul dan payudara saya terasa lebih besar dan juga suara saya menjadi lebih berat (R3). 4. Pinggul dan payudara membesar (R4) 5. Perubahan fisik saya setelah mengalami menarche adalah payudara membesar, tumbuh

31 rambut rambut halus di sekitar kemaluan, tubuh dan tinggi saya berbeda dari teman teman yang lain (R5). (1) (2) 1. Umur 9 12 tahun (R1) 2. Seorang wanita mengalami menstruasi sekitar 11 16 tahun (R2) 3. Kira kira umur 9 tahun (R3). Usia menarche menurut remaja 4. Usianya sekitar 9 12 tahun (R4). 5. Menurut saya seorang wanita mengalami menarche umur 9 15 tahun (R5).

32 Tabel 4.2 Kata kunci dan kategori tentang aspek penghayatan menghadapi menarche Kata Kunci Kategori (1) 1. Takut dan kaget (R1) (2) 2. Takut, kaget dan bingung (R2) 3. Takut (R3) 4. Kaget (R4). 5. Kaget sekaligus senang (R5) Perasaan pada saat mengalami menarche 1. Mencuci pakaian sendiri, membuang pembalut, menjaga tubuh agar tidak menjadi gendut, melaksanakan sholat (R1). Kewajiban atau tanggung jawab yang

33 2. Lebih menjaga pergaulan agar tidak terjadi sesuatu harus dilakukan remaja setelah mengalami menstruasi. yang tidak diinginkan, melaksanakan kewajiban seperti sholat (R2). (1) (2) 3. Beribadah, sholat 5 waktu, dan juga menjaga diri dengan baik (R3). 4. Saya harus menjaga diri saya dengan baik, melaksanakan sholat (R4). 5. Melaksanakan sholat, membantu orang tua, menjaga diri (R5).

Tabel 4.3 Kata kunci dan kategori tentang kesediaan remaja menghadapi menarche 34

Kata Kunci Kategori (1) 1. Saya sudah mulai terbiasa, jadi saya menghadapi hal tersebut dengan santai/ C. Hasil Wawancara tenang tenang saja (R1). 2. Kaget karena pada saat itu orang yang pertama mengalami menstruasi di sekolah adalah saya (R2). (2) 35 3. Saya merasa biasa saja saat mengahadapi menarche di usia saya (R3). Kesediaan remaja dalam menghadapi menarche pada usia antara 10 12 tahun. 4. Menghadapinya dengan biasa saja karena sudah banyak teman saya yang mengalami menarche sebelum saya (R4). 5. Saya menghadapi menarche pada usia saya karena sudah banyak teman yang (1) mengalaminya (R5). (2) 1. Bersedia karena perubahan fisik tersebut menjadi tanda bahwa saya sudah mengalami menarche (R1). 2. Bersedia karena memang itu

36 Hasil wawancara yang dapat peneliti sajikan berdasarkan jawaban dari kelima responden dengan 7 pertanyaan adalah sebagai berikut: 1. Berdasar aspek pemahaman tentang menarche, meliputi: a) Pengertian tentang menarche Hasil wawancara dengan responden tentang pendapatnya mengenai pengertian menarche hamper sama yaitu menstruasi yang pertama dialami oleh anak perempuan. Berdasarkan wawancara dengan responden yang menyatakan tentang pengertian menarche menurut yang mereka ketahui yaitu sebagai berikut: Menarche adalah masa menstruasi yang pertama kali (R1). Menarche adalah suatu pertanda kalau seorang perempuan sudah mengalami masa pubertas (R2). Yang saya tau tentang menarche adalah menstruasi pertama yang dialami oleh anak sekitar umur 9 tahun (R3). Menstruasi pertama pada anak perempuan (R4). Menarche adalah menstruasi pertama yang biasa dialami wanita yang akan mengalami masa puber (R5). b) Perubahan konsep diri pada diri remaja. Menurut para responden setelah mengalami menarche akan terjadi perubahan pada tubuh responden. Seperti pernyataan sebagai berikut:

37 Payudara tumbuh besar dan kemaluan timbul rambut rambut halus (R1). Saya merasa berbeda dengan teman teman saya yang belum mengalami menarche yaitu badan lebih gendut, terus habis itu payudara lebih besar serta tumbuh rambut rambut halus di sekitar kemaluan, dan pinggul lebih besar (R2). Pinggul dan payudara saya terasa lebih besar dan juga suara saya menjadi lebih berat (R3). Perkembangan fisik/tubuh seperti pinggul dan payudara membesar (R4). Perubahan fisik yang saya alami setelah mengalami menarche adalah payudara membesar, tumbuh rambut rambut halus di sekitar kemaluan,tubuh dan tinggi saya berbeda dari temanteman yang lain (R5). c) Usia menarche menurut remaja Usia menarche menurut responden sangat bervariasi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh responden: umur 9 12 tahun (R1). Menurut saya seorang wanita mengalami menstruasi yaitu sekitar umur 11 16 tahun (R2). kira kira 9 tahun (R3). Usia 9 12 tahun (R4). Sekitar umur 9 15 tahun (R5).

38 2. Berdasar aspek penghayatan menghadapi menarche, meliputi: a) Perasaan pada saat mengalami menarche Dari hasil wawancara dengan semua responden, mereka memiliki perasaan saat mengalami menarche adalah takut, kaget, bingung. Namun ada responden yang memiliki perasaan senang saat mengalami menarche. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh responden sebagai berikut: Saya merasa takut dan kaget karena pada saat itu saya belum paham tentang menstruasi (R1). Perasaan saya waktu pertama kali mengalami menarche yaitu takut, kaget, dan bingung karena saya belum tau kalau itu darah kotor (R2). Saya merasa takut karena saya belum mempersiapkan diri dan saya belum mengetahui apa apa tentang menstruasi (R3). Awal awalnya saya merasa kaget tetapi juga senang. Kaget karena umur 12 tahun sudah mengalami menarche padahal teman teman masih ada yang belum mengalami menarche. Senang karena awal menstruasi pada bulan puasa jadinya tidak puasa (R4). Perasaan saya waktu mengalami menarche adalah senang karena sudah mengalami hal yang sama seperti teman teman yang lain dan juga menandakan saya sudah tumbuh dewasa (R5).

39 b) Kewajiban atau tanggung jawab yang harus dilakukan remaja setelah mengalami menstruasi. Hasil wawancara dengan semua responden menyatakan bahwa responden tersebut sudah mengetahui kewajiban mereka setelah mengalami menstruasi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh reponden sebagai berikut: Mencuci pakaian sendiri, membuang pembalut, menjaga tubuh agar tidak menjadi gendut, melaksanakan sholat (R1). Lebih menjaga pergaulan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, melaksanakan kewajiban seperti sholat (R2). Beribadah, sholat 5 waktu, dan juga menjaga diri dengan baik (R3). Saya harus menjaga diri saya dengan baik, melaksanakan sholat (R4). Melaksanakan sholat, membantu orang tua, menjaga diri (R5). 3. Berdasar aspek kesediaan menghadapi menarche, meliputi: a) Kesediaan remaja dalam menghadapi menarche pada usia antara 10 12 tahun. Hasil wawancara dengan seluruh responden, mereka menyatakan sudah sanggup atau bersedia dalam menghadapi menarche pada usia 10 12 tahun. Tetapi ada responden yang

40 menunjukkan perasaan kaget karena dia yang pertama kali mengalami menarche di sekolahnya. Hal ini sesuai dengan pengungkapan dari responden sebagai berikut: Saya sudah mulai terbiasa, jadi saya menghadapi hal tersebut dengan santai / tenang tenang saja (R1). Saya merasa biasa saja saat mengahadapi menarche di usia saya (R3). Menghadapinya dengan biasa saja karena sudah banyak teman saya yang mengalami menarche sebelum saya (R4). Saya menghadapi menarche pada usia saya karena sudah banyak teman yang mengalaminya (R5). Kaget karena pada saat itu orang yang pertama mengalami menstruasi di sekolah adalah saya sendiri (R2). b) Kesediaan remaja terhadap perubahan yang terjadi pada tubuh setelah mengalami menstruasi Hasil wawancara dengan responden mengenai kesediaan mereka terhadap perubahan yang terjadi pada tubuh setelah mengalami menstruasi didapatkan hasil dari para responden yang menyatakan bersedia terhadap perubahan tubuh yang terjadi setelah mengalami menstruasi. Sesuai dengan pengungkapan responden sebagai berikut: Bersedia karena perubahan fisik tersebut menjadi tanda bahwa saya sudah mengalami menarche (R1).

41 Bersedia karena memang itu yang harus terjadi pada setiap perempuan (R2). Saya bersedia menerima perubahan yang terjadi pada diri saya karena itu merupakan hal yang harus dialami perempuan (R3). Saya bersedia menerima perubahan yang terjadi pada diri saya karena itu merupakan takdir seorang wanita (R4). Bersedia karena itu sudah menjadi takdir (R5). D. Tema Berdasarkan kategori kategori yang muncul diatas dapat diambil tema sebagai berikut: 1. Berdasarkan aspek pemahaman: a. Pengertian menarche menurut remaja adalah mensruasi yang pertama kali. b. Usia menarche dan perubahan konsep diri pada remaja. 2. Berdasarkan aspek penghayatan: a. Takut, kaget, bingung, dan senang adalah perasaan saat mengalami menarche. b. Kewajiban atau tanggung jawab yang harus dilakukan remaja setelah menstruasi. 3. Berdasarkan aspek kesediaan: