PENGARUH NAA DAN BAP TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUNAS PUCU K LlSl ANTHUS (Eustorna grandifiorum) SECARA In Vitro OIeh SONDANG SINTARIN1 SIPAHUTAR A 26.0971 JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1994
RINGKASAN SONDANG SINTARINI SIPAHUTAR. Pengaruh NAA dan BAP Terha- dap Pertumbuhan dan Perkembangan Tunas Pucuk Lisianthus (Eustoma grandiflorum) Secara In Vitro (dibawah bimbingan LIVY WINATA GUNAWAN). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kombinasi zat pengatur tumbuh NAA dan BAP dalam berbagai taraf konsentrasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan tunas pucuk Lisianthus secara in vitro. Penelitian di- laksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Ju- rusan Budi Daya Pertanian, IPB dari bulan Februari 1993 hingga November 1993. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak leng- kap yang disusun secara faktorial. Percobaan faktorial ini diulang 10 kali. Pada tahap perbanyakan tunas, seba- gai faktor pertama adalah NAA dan faktor kedua adalah BAP. Masing-masing faktor terdiri dari 3 taraf konsentrasi ya- itu 0.25 mg/l, 0.50 mg/l dan 1.00 mg/l. Tahap pengakaran terdiri dari 1 faktor yaitu IBA dengan 3 taraf konsentrasi 0.00 mg/l, 0.10 mg/l dan 1.00 mg/l. Pada tahap inisiasi awal digunakan eksplan pucuk ter- minal Lisianthus yang berumur 5 bulan di lapang. Pada ta- hap subkultur I digunakan tunas aksilar dan tunas adventif dari hasil tahap inisiasi awal. Pada tahap subkultur I1 digunakan tunas dari hasil tahap sub kultur I. Pada tahap pengakaran digunakan tunas dari hasil subkultur 11.
Peningkatan konsentrasi NAA sanqat nyata menurunkan jumlah daun, tunas aksilar dan tunas adventif pada tahap inisiasi awal. Sedangkan peningkatan konsentrasi BAP secara nyata meningkatkan jumlah tunas adventif. Interaksi NAA dan BAP berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas aksilar dan tunas adventif. Pada konsentrasi NAA 0.50 mg/l dan 1.00 mg/l, peningkatan konsentrasi BAP meningkatkan jumlah tunas aksilar dan tunas adventif. Jumlah daun dan tunas aksilar terbanyak diperoleh da- ri perlakuan NAA 0.25 mg/l dan BAP 0.50 mg/l. Jumlah tu- nas adventif terbanyak diperoleh dari perlakuan NAA 0.25 mg/l dan BAP 1.00 rng/l. Semakin tinggi konsentrasi NAA dan semakin rendah konsentrasi BAP cenderung meningkatkan persentase kultur yang berakar. Kombinasi terbaik dalam menghasilkan akar diperoleh pada perlakuan N U 1.00 mg/l dan BAP 0.25 mg/l. Pada tahap subkultur 1, 75% kultur tunas aksilar mengalami kematian. Pada NAA 0.25 mg/l dan 0.50 mg/l, peningkatan konsentrasi BAP menurunkan persentase kultur yang mati. Sedangkan pada NAA 1.00 mg/l, peningkatan konsentrasi BAP meningkatkan persentase kultur yang mati. Peningkatan konsentrasi NAA sangat nyata menurunkan jumlah tunas pada kultur tunas adventif. Sedangkan pe- ningkatan konsentrasi BAP menurunkan jumlah kultur yanq berakar.
Pada tahap subkultur 11, peningkatan konsentrasi BAP pada NAA 0.25 mg/l cenderung meningkatkan jumlah tunas, namun menurunkan persentase kultur yang berakar. Perlakuan NAA 0.25 mg/l dan BAP 1.00 mg/l menghasilkan jumlah tunas terbanyak pada subkultur I dan subkultur 11. Sedangkan persentase tertinggi kultur yang berakar diperoleh dari perlakuan NAA 0.25 mg/l dan BAP 0.25 mg/l. Pada tahap pengakaran, peningkatan konsentrasi IBA meningkatkan persentase kultur yang berakar dan kultur yang berkalus. Persentase teringgi kultur yang berakar diperoleh dari perlakuan IBA 1.00 ng/l nanun setelah diaklimatisasi jumlah tanaman yang hidup banyak diperoleh dari perlakuan IBA 0 dan IBA 0.10 mg/l. Hal ini disebabkan akar yang dihasilkan pada IBA rendah adalah akar yang tumbuh pada pangkal batanq, sedangkan akar pada IBA tinggi umumnya adalah akar adventif dari kalus.
PENGARUH NAA DAN BAP TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUNAS PUCUK LISIANTHUS (Eustoma grandiflorum) SECARA In Virro Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sajana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh: SONDANG SINTARINI SIPANUTAR A 26.0971 JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1994
Judul : PENGARUH NAA DAN BAP TERHADAP PERTUM- BUHAN DAN PERKEMBANGAN TUNAS PUCUK LISIANTHUS (Eustonla qrandiflorum) SECARA IN VITHO Nama mahasiswa : SONDANG SINTARINI SIPAHUTAR Nomor pokok : A 26.0971 Menyetujui, Dosen Pembimbing Dr Ir Livy Winata Gunawan NIP 130 516 353 NIP 1\30 536 690 Tanggal Lulus: 0 6 f4ay 1994