BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Karakteristik Industri Jasa Konsultan Non Konstruksi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. PENDAHULUAN. mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

Desain Organisasi dan Strategi dalam Mengubah Lingkungan Global

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

Integrated Marketing Communication I

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari data dan analisis yang dilakukan berikut kesimpulan penelitian ini:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berikut adalah simpulan yang dapat diperoleh dari penelitian Motif, Manfaat, dan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. usaha budidaya jamur dan pembibitan. Berdasarkan hasil analisis yang

BAB V KESIMPULAN. 1. Ternyata variabel faktor pemilihan lokasi tidak memberikan pengaruh yang

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah APA ITU STRATEGI? Oleh: M. Nashiruddin Haramaini, S.T. MBA.

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab ini dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi

Integrated Marketing Communication 2

MANAJEMEN PEMASARAN : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa. Semakin tinggi kemampuan mengelola biaya (cost), maka akan semakin baik. diklasifikasikan dan dialokasikan dengan tepat.

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 2. Gasal 2014

VI. PERANCANGAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan. keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan".

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis lingkuangan internal Pertemuan 3 MANAGEMEN STRATEGIK

3 Strategi-Strategi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis penyediaan layanan Manajemen Proses Bisnis di Indonesia dilihat masih

Integrated Marketing Communication II

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS. Dalam proyek akhir ini, dasar pemikiran awal mengacu kepada tantangan bisnis

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT. RUANG ASRI UNTUK MU (RAUM) Disusun Oleh:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

BAB III PERUMUSAN MASALAH

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Telaah Pustaka 1. Konsep Klinik a. Pengertian Klinik adalah Fasilitas pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

Human Resource Management

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI.i. DAFTAR TABEL..ix. DAFTAR GAMBAR.xi. DAFTAR LAMPIRAN.xii. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah... 6

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Human Resource Management

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. pada luar negeri. Tuntutan konsumen yang selalu berubah-ubah sesuai perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat begitu sengitnya persaingan pasar riil, tentunya setiap perusahaan di dalam satu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah

ANALISIS SWOT: KONSEP & APLIKASI BAGI KOPERASI TERNAK. Bimbingan Teknis Koperasi Ternak Jombang November 2014

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

VII. KINERJA LEMBAGA PENUNJANG PEMASARAN DAN KEBIJAKAN PEMASARAN RUMPUT LAUT. menjalankan kegiatan budidaya rumput laut. Dengan demikian mereka dapat

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab bab sebelumnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi. sasarannya telah digariskan dengan jelas.

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN MOBILE BROADBAND SMART. 4.1 Strategi Berdasarkan Analisis Porter 5 Forces

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Intisari...

BAB I PENDAHULUAN. saat ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

BAB V PENUTUP. menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda dengan bantuan program IBM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan bisnis di Indonesia menjadikan negeri ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI,

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya, dengan keadaan yang selalu berkembang maka setiap perusahaan baik

BAB I PENDAHULUAN. bidang,baik jumlah maupun waktunya. Bidang usaha yang dapat digeluti

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

Strategi Pemasaran. Lili Adi Wibowo

Transkripsi:

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Karakteristik Industri Jasa Konsultan Non Konstruksi Hasil analisis Five Forces Potter, persaingan dalam industri jasa konsultan non konstruksi sangat tinggi. Tingginya tingkat persaingan disebabkan oleh banyaknya jumlah pemain terutama untuk perusahaan yang memiliki kemampuan mengikuti kontrak pengadaan dengan nilai di bawah 5 Milyar. Dalam industri jasa konsultan non konstruksi tidak ditemui adanya hambatan berarti bagi pemain baru untuk masuk kedalam industri. Meski padat pemain, pasar jasa konsultan masih terbuka lebar dengan terus tumbuhnya ekonomi Indonesia. Hal ini lah yang mendorong semakin tingginya tingkat persaingan di dalam industri karena industri masih dianggap menarik untuk digeluti. Industri jasa konsultan non konstruksi PT Artistika merupakan industri yang berbasis pengetahuan (knowledge intensive industry). Pengetahuan yang dimiliki oleh tenaga ahli menjadi modal penting yang menjamin operasional dan manajemen bisnis perusahaan. Bisnis konsultan juga merupakan bisnis kepercayaan, sehingga reputasi dan pengalaman sering menjadi penentu berhasil tidaknya perusahaan memperoleh proyek. Dengan demikian hubungan antara pembeli dengan produsen, perusahaan dan tenaga ahlinya sebagai pemasok ilmu pengetahuan menjadi hal penting dalam keberlansungan perusahaan. Produk industri juga cenderung sangat spesifik. Tidak ada kebutuhan yang

seratus persen sama untuk setiap pembeli. Hal ini mendorong terciptanya produk yang unik untuk setiap kebutuhan pembeli. Diferensiasi produk yang dihasilkan industri juga tidak ada batasannya. Dengan demikian tidak berlebihan untuk mengambil kesimpulan bahwa hampir tidak ada kebutuhan pembeli yang tidak bisa dipenuhi oleh para penyedia jasa konsultan dengan tawaran berbagai macam diferensiasi dari produk yang dihasilkan. Kondisi ini akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam menyediakan tenaga ahli dan melakukan diferensiasi produk yang sesuai dengan kebutuhan pembeli. Membandingkan karekteristik industri dengan pengalaman PT Artistika dilapangan, perusahaan tidak bisa tinggal diam dengan kondisi terkini perusahaan. Dalam peta pemain dengan kemampuan kontrak pengadaan jasa konsultan non konstruksi diatas 5 milyar, posisi PT Artistika patut diperhitungkan oleh para pesaing. Meski demikian, unjuk kerja perusahaan dilihat dari kondisi keuangan perusahaan (Tabel 4), seharusnya masih bisa ditingkatkan mengingat kondisi pasar industri jasa konsultan yang masih menjanjikan untuk terus digeluti. B. Faktor Sukses Kunci Industri Pengetahuan merupakan basis utama produk industri konsultan non konstruksi. Ketersediaan tenaga ahli akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya proyek konsultasi non konstruksi. Pengalaman perusahaan dan dukungan pengetahuan dari para ahli yang tepat akan dapat memberikan produk jasa konsultasi yang mampu memenuhi kebutuhan pembeli yang cenderung unik. Kepuasan pembeli pada akhirnya akan menciptakan kepercayaan dan kepercayaan 84

Tabel 15. Matriks TOWS PT Artistika -S No. Weaknes yang terus terpelihara No. akanstrength menciptakan reputasi perusahaan yang- Wakhirnya 1. Team work yang solid dan output 1. Struktur dan sistem kerja yang belum 2. Sarana kerja yang memadai untuk 2. Kemampuan marketing masih lemah 3. Mempunyai inovasi-inovasi baru 3. Mengandalkan proyek-proyek pemerintah (jangka pendek) 4. Mampu 4. Ketersediaan menetukan keputusan pembelian jasa konsultan non konstruksi. Memperhatikan oriented sistematis hal tersebut, ketersediaan tenaga salahpasar-pasar satu ukuran ahli kondisidapat saat ini disimpulkan merupakan untuk menembus baru faktor sukses kunci industri jasa konsultan nonbelajar) konstruksi. dalam bekerja (cepat mencapai efisiensi Tenaga Ahli Faktor sukses kunci berikutnya industri ini adalah berkualitas keunikandan dan pengelolaan dari proyek, terutama siapnilai pakai tambah produk yang proyek-proyek yang dikelola sendiri (rata-rata diatas 15%) produk jasa ditawarkan. Diferensiasi 5. Mampu mengoptimalkan klien-klien 6. Keberadaan Artistika dalam KSA yang konsultan hampir tidak 5. Belum memiliki perwakilan di luar lama daerah ada batasnya. Produk yang paling unik dalam pengertian yang bisa memenuhi kebutuhan terbaik dari pembeli serta memberikan nilai tambah akan sangat yang mempunyai sumberdaya yang kuat mempengaruhi keputusan7.dalam yang dipilih. Dalam industri Modalmenentukan kerja cukup,produk termasuk pemanfaatan kredit BNI jasa produk yang dapat diandalkan pembeli No. Opportunity - Odengan persaingan yang tinggi, SO selain - Strategies WO - Strategies 1. 2. 3. Pekerjaan jasa konsultansi yang 1. Membuka pasar-pasar baru yang 1. Memperbaiki kinerja internal perusahaan cenderung memilihselama perusahaan yang terutama dianggap serta memiliki semakin juga meningkat ini belum tersentuh di mampu dalam menangani proyek secara lebih daerah guna meningkatkan pemasaran efisien Banyaknya peluang dari 2. MembangunDengan kepercayaan klien denganreputasi 2. Melakukan marketing industri reputasi yang dapat dipercaya. demikian, dan inovasi pengalaman relasi/jaringan yang ada memberikan nilai lebih dari setiap jasa non konstruksi dengan AB 2010 Keberadaan KSA yang cukup produk Selektif memilih pasar terutama jangka perusahaan menjadi faktor sukses kunci lain yang akan 3.menentukan pemenang diperhitungkan oleh Klien dan mitra 3. Meningkatkan efesiensi sumberdaya panjang kerja untuk memperbesar margin 4. Kemitraan dengan pengusaha lokal sebuah proyek jasa konsultasi. 4. Terus menjaga hubungan baik dengan untuk meningkatkan efesiensi dan klien sumberdaya 5. Mengembangkan strategi baru 5. peluang pasarbisa baru di daerah Perusahaan jasa konsultan perlu menyediakan tenaga Membuka ahli terbaik yang pemasaran memanfaatkan KSA 6. Membangun unit pemasran yang tangguh memenuhi setiap kebutuhan pembeli. Kegiatan ini tidak mudah dan tidak murah. No. Threat - T 1. Perusahaan biasanya Citra buruk dari Klien akibat kesalahan operasi ST - Strategies WT Strategies hanya memiliki aliansi spesialisasi yang khusus sesuaiperusahaan 1. Memanfaatkan KSA untuktenaga ahli 1. Memperbaiki sistim internal memperbaiki citra perusahaan untuk menghindari / mengantisipasi 2. Mengharuskan AB 2010 kesalahan manajemen yang bidang kompetensinya. Sementara itu penerapan pemenuhan produk kebutuhan unik pembeli 2. Selera klien yang belum banyak untuk setiap proyek baru dan yang menghambat audit berubah 3. 4. sedang berjalan dengan lebih tegas 2. Membangun knowledge repository memerlukan ahli mutu dalam bidang pengetahuan lain untuk Semakinjuga banyaknya pesaing dalam tenaga 3. Menjaga dengan efesiensi ilmu dan dalam sistem internal bisnis konsultan pemberian nilai tambah produk melalui 3. Memperbaiki mutu pelayanan melalui penerapan ISO 9001 Sistem tersebut. Jikastandar menciptakan dan memberi nilai tambah produk tidakoperasional mungkinkegiatan untuk proyek Sistem audit/ pemeriksaan proyek Manajemen Mutu (ISO 9001 Sistem Manajemen Mutu) yang semakin ketat terutama untuk 4. Menjaga dan membina hubungan baik 4. Memperkuat kemitraan dan aliasi proyek-proyek Loan yang mengarah memenuhinya dari lingkungan internal, maka kerjasama untuk menciptkan dengan klien strategik dengan pemain lain kepada audit forensik 5. Menambah jumlah sertifikasi kompetensi dan pengetahuan yang sesuai menjadi faktor kunci sukses yang harus perusahaan diperhatikan perusahaan. Kerjasama berupa aliansi dengan produsen lain untuk menghasilkan produk baru juga meningkatkan kemampuan bersaing dalam 85 85

menghadapi tingginya jumlah pemain dalam industri. C. Kekuatan dan Keunggulan Kompetitif Perusahaan Dari hasil temuan dalam tahap analisis internal, kekuatan sesungguhnya perusahaan dapat di lihat pada Tabel 13. Dari kekuatan tersebut keunggulan kompetitif PT Artistika masih belum sepenuhnya cocok dengan faktor sukses kunci dalam industri konsultan. Tabel 14 berupa matriks keunggulan kompetitif perusahaan dan kaitannya dengan faktor sukses kunci menunjukkan, jika sampai saat ini perusahaan masih dapat terus beroperasi, maka keunggulan kompetitif temporer justru lebih banyak menyumbangkan nilai positif dalam mendukung faktor sukses kunci industri jasa konsultan non konstruksi. Pengalaman dan reputasi, keterpaduan setiap lini dalam mendukung sistem yang menciptakan manajemen yang solid sebagai team work menjadi keunggulan kompetitif perusahaan yang berkelanjutan. Akan tetapi sumber daya tenaga ahli justru belum menjadi keunggulan kompetitif yang berkelanjutan yang dimiliki perusahaan. Padahal tenaga ahli merupakan komponen utama yang sangat dibutuhkan dalam industri jasa konsultan non konstruksi yang berbasis pengetahuan. Keunggulan kompetitif temporer perusahaan berupa keanggotan dalam aliansi KSA ternyata banyak membantu kekurangan perusahaan dalam menghadapi persaiangan. Keuntungan dan manfaat yang dirasakan tidak langsung terkait dengan penjualan produk. Keanggotaan dalam aliansi terbukti dapat membantu dengan lebih mudah mempersiapkan tenaga ahli yang dimiliki 86

perusahaan termasuk, membangun team work serta manajemen yang lebih solid dan bahkan menyediakan sumber daya yang tidak dimiliki perusahaan. D. Rekomedasi Strategi Mensejajarkan keunggulan kompetitif perusahaan berupa manajemen yang solid serta reputasi dan pengalaman perusahaan selama lebih dari 20 tahun, strategi generik yang dipilih saat ini bisa mempertahankan perusahaan hingga mencapai kondisi seperti sekarang meskipun hal ini masih belum dirasa cukup. Catatan pengalaman panjang perusahaan dengan visi, misi dan budaya yang dimiliki ternyata memberi dampak yang sangat menguntungkan bagi perusahaan. Dengan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki, budaya yang diadopsi perusahaan ternyata mampu menciptakan manajemen yang solid untuk menciptakan produk yang berkualitas dan memberi kepuasan terhadap klien hingga saat ini. Pilihan strategi umum (generic strategy) menjadi penyedia jasa konsultan non konstruksi dengan harga terbaik dibandingkan dengan kompetitor untuk komponen jasa yang serupa merupakan keharusan untuk menjadi pemimpin dalan bisnis konsultan. Harga terbaik tidak selalu harus berarti harga termurah dan dukungan yang ada dari sumberdaya yang dimiliki perusahaan menjadi syarat utama untuk menjalankan strategi tersebut. PT Artistika juga tidak membatasi diri secara spesifik dalam memilih pasar yang digarap. Bahkan kecenderungannya perusahaan akan memanfaatkan semua kesempatan yang ada seluas-luasnya. Hal ini menandakan perusahaan masih membuka kesempatan untuk masuk ke dalam ceruk pasar konsultasi baru meskipun tidak sepenuhnya terkait dengan kekuatan 87

utama PT Artistika pada bidang pemberdayaan masyarakat (Tabel 7). Alternatif pemilihan strategi bersaing perusahan sebagai penyedia biaya terbaik merupakan hasil kombinasi terbaik dari strategi berupa diferensiasi produk, harga terendah, dan fokus pasar. Strategi diferensiasi terkait dengan kompetensi perusahaan, sumberdaya tenaga ahli yang dimiliki sebaiknya mulai dilakukan sebagai upaya pertama dalam memperbaiki posisi perusahaan. Sumberdaya penting berupa tenaga ahli yang masih menjadi kendala bisa diatasi dengan adanya perbaikan dan penguatan kemampuan internal perusahaan. Keunggulan kompetitif berupa reputasi dan pengalaman yang dimiliki juga bisa terjaga dimasa datang dengan melakukan perbaikan internal yang meliputi standariasi mutu produk, pengelolaan pengetahuan yang lebih sistematis. PT Artistika masih harus membenahi lebih dahulu kelemahan internal perusahaan mengingat masih ada sumberdaya dan proses kegiatan internal yang belum maksimal. Tawaran alternatif strategi operasional dari matriks TOWS (Tabel 15) juga mendukung perbaikan internal perusahaan. Hal ini akan sangat membantu pelaksanaan strategi perusahaan dalam memenangkan persaingan melalui diferensiasi produk untuk memperluas pasar. Agar strategi ini terus berkesinambungan perusahaan harus dapat mengelola biaya seminimal mungkin dan pada saat yang bersamaan memberi fitur, atribut, serta nilai lebih lainnya dibanding produk/jasa pesaing. Dengan demikian, rencana bisnis yang sekarang sudah ada untuk mendukung perbaikan internal seperti penerapan standar ISO 9001, pelatihan dan pemberdayaan SDM perusahaan, dan program AB 2010 harus bisa diwujudkan sepenuhnya. Termasuk pula diwujudkannya sistem pengelolaan dan penyimpanan pengetahuan, dan membangun sistem pengelolaan informasi 88

tenaga ahli dalam sistem internal perusahaan. E. Alternatif Pilihan Strategi Kompetensi dan reputasi perusahaan yang terbentuk selama kurun waktu lebih dari 20 tahun terutama ada pada bidang pemberdayaan masyarakat. Sementara itu jumlah tenaga ahli dalam bidang komputer dan sistem informasi cukup dominan dalam perusahaan (Tabel 9). Dalam kondisi sekarang ini, diferensiasi produk terutama terkait dengan ketersediaan tenaga ahli menjadi pilihan yang segera bisa dilakukan dalam menghadapi persaingan. Di lain pihak ketersediaan tenaga ahli bidang komputer dan sistem informasi yang juga disertai sumber daya berupa peralatan terkait komputer dan sistem informasi ini menjanjikan alternatif baru bagi strategi korporasi perusahaan. Sumber daya yang ada ini dirasakan cukup oleh sebagian manager untuk melakukan diversifikasi produk baru terkait dalam bidang komputer dan sistem informasi. Dengan adanya dukungan perbaikan internal dalam upaya mengefesiensikan proses produksi, strategi diverisifikasi ini bisa menjadi pertimbangan alternatif strategi korporasi untuk memperluas pasar perusahaan yang sudah dimiliki. Hal ini tentu harus didahului oleh proses analisis yang lebih cermat terhadap faktor eksternal untuk industri di bidang komputer dan sistem informasi dengan lebih baik. Perlu menjadi catatan penting dari kesimpulan, minimnya data pemain lain yang dapat diakses untuk analisa penyusunan tulisan ini menjadikan bias yang cukup besar dalam penilaian eksternal industri konsultan pada umumnya. Ketersedian data yang lebih lengkap untuk melakukan analisis eksternal bisa 89

memberikan perubahan peta posisi perusahaan dalam industri yang lebih akurat. Perubahan peta pada akhirnya dapat memaksa perusahaan merubah strategi yang sudah dipilih oleh perusahaan. 90