PENINGKATAN KUALITAS KERJA MELALUI PENYULUHAN BUDAYA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DI DESA TREKO KEC. MUNGKID KAB. MAGELANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERGADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BENGAWAN SOLO DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini perkembangan sektor jasa semakin

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur Negara

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

Bab 4. Visi, Misi, Tata Nilai, Tujuan Strategik, Arah Kebijakan dan Strategi Fakultas Ekonomi Unila

BAB I PENDAHULUAN. utama roda pemerintahan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur pemerintah dan

SUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

KEMENTERIAN PERTANIAN LAPORAN PENGUKURAN

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 7 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman, motivasi, komitmen yang tinggi, disiplin diri, dan semangat kerja

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang No 23 Tahun 2006 administrasi kependudukan. untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

BAB I PENDAHULUAN. dan keterbatasan di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme

INTERNALISASI NILAI-NILAI REVOLUSI MENTAL DALAM MEMBANGUN BUDAYA KERJA

PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAHAN DESA BERBASIS TERTIB ADMINISTRASI DALAM MENINGKATKAN LAYANAN MASYARAKAT SE- KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pengawasan Melekat terhadap Kedisiplinan PNS di Dinas

BAB I PENDAHULUAN. lainnya sehingga harus benar-benar dapat digunakan secara efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA. Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Negara-negara yang maju dan mampu dapat dipastikan bahwa politik didalamnya

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2011

BUKU SAKU PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat. digunakan untuk mempromosikan dirinya dalam mengembangkan karirnya.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak utama atas

PELAYANAN PRIMA Disampaikan dalam Workshop Pelayanan Prima Karyawan FBS UNY Oleh Sutrisna Wibawa FBS Universitas Negeri Yogyakarta

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

I. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan

I. PENDAHULUAN. adalah pelayanan dalam bidang kesehatan. Pelayanan bidang kesehatan yang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Sumberdaya Penentu Keberhasilan Kerja Aparatur Badan Kepegawaian,

BAB I PENDAHULUAN. optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di

BAB I PENDAHULUAN. Isu sentral yang sering dijadikan kajian berkaitan dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. agar memilki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung

I. PENDAHULUAN. yang terdapat dalam organisasi tersebut. Keberhasilan untuk mencapai

Kecamatan Klojen Jl. Surabaya No. 3 Malang

PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PEGAWAI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

Bab I. Pengantar. tujuan untuk mengetahui hubungan dari budaya kerja terhadap kinerja dosen

Pengembangan Kebijakan dan Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 55/Permentan/KP.120/7/2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PENYULUH PERTANIAN BERPRESTASI

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) Tahun 2015 s.d. 2019

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 25 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan.

BUPATI SEMARANG TANGGAL 30 OKTOBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG TANGGAL 3 APRIL 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 91 TAHUN 2009 TENTANG KODE ETIK PEMERIKSA / AUDITOR INSPEKTORAT ACEH GUBERNUR ACEH,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

RANCANGAN AKTUALISASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penerapan Good

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 2 Tahun 2007 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2007

negara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

VISI DAN MISI BIB LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan (PAG) Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan strategis nasional dan internasional yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

BAB 4 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi SKPD VISI

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 6 TAHUN 2012 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Pada Instansi pemerintahan kinerja biasa disebut sebagai sebuah

BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. bagaimana cara menuju ke arah tersebut. Oleh karena itu, BPMD menentukan Visi

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola kepemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan issue

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. a. Dari hasil penelitian lapangan, pelayanan publik dalam pelaksanaan e-

Transkripsi:

PENINGKATAN KUALITAS KERJA MELALUI PENYULUHAN BUDAYA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DI DESA TREKO KEC. MUNGKID KAB. MAGELANG S. Martono FAKULTAS EKONOMI UNNES, email: lp2m@unnes.ac.id Abstrak Pengabdian ini bertujuan untuk mengimplementasikan kualitas kerja aparat desa dalam melayani masyarakat dan mengembangkan budaya kerja aparat desa dalam organisasi pemerintah yang terpuji. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan sosialisasi dengan pemberian materi. Khalayak sasaran dalam kegiatan ini adalah Aparat dan Perangkat Desa Treko Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. Metode kegiatan yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi. Penyuluhan ini berlangsung sesuai dengan yang telah direncanakan dan tujuan dari penyuluhan juga dapat dicapai. Peserta penyuluhan setelah mengikuti penyuluhan dapat memahami pentingnya pengetahuan kualitas kerja aparat untuk menciptakan kepercayaan publik terkait dengan tanggung jawab dan tugas dalam memberikan layanan kepada masyarakat melalui budaya kerja yang positif. Saran dari kegiatan ini adalah (1) Dengan pengetahuan dan pemahaman yang didapat dari penyuluhan, diharapkan aparat dan perangkat desa di Desa Treko Kecamatan Mungkid Kabupaten magelang dapat menjadi dasar dalam menjalankan tugas, fungsi dan tanggungjawab sebagai abdi masyarakat yang lebih baik dan profesional. (2) Dengan pengetahuan dan pemahaman yang sudah dimiliki, disarankan untuk lebih meningkatkannya di bidang pelayanan dalam wujud adanya kepercayaan dan kepuasan masyarakat. (3) Kepada pihak-pihak yang terkait dengan Aparat dan Perangkat Desa, supaya memberikan tindak lanjut pembekalan yang lebih kompleks dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman yang berkaitan dengan pelayanan dan etika profesi dalam Organisasi Pemerintah. Kata kunci : kualitas kerja, budaya kerja PENDAHULUAN Desa Treko adalah salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang terbagi lima (5) dusun yaitu Treko 1, Treko 2, Treko 3, Treko 4 dan Treko 5. Mayoritas penduduk Desa Treko bekerja di sektor pertanian dan perdagangan serta sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk dapat melayani penduduk dengan baik maka diperlukan pula sumber daya manusia yang berkualitas terutama aparat atau perangkat desa. Aparat atau perangkat desa merupakan

ujung tombak yang berhubungan langsung dengan rakyat. Kepala Desa merupakan orang mempunyai tanggung jawab penuh terhadap jalannya pemerintahan desa, khususnya yang berkenaan dengan mutu kerja. Dalam pelaksanaannya Kepala Desa dibantu oleh seorang Sekretaris Desa (Sekdes), Kepala Urusan (Kaur) yang berjumlah lima orang. Kepala Urusan desa mempunyai lima bidang kerja, yaitu bidang pemerintahan, bidang pembangunan, bidang keuangan, bidang kesejahteraan rakyat dan bidang umum selain itu Kepala Desa dibantu pula oleh Kepala Dusun, Ketua RT dan Ketua RW. Sumber daya manusia aparat desa di Desa Rambeanak ditinjau dari tingkat pendidikannya secara umum pendidikan SD. Sarana dan prasarana untuk mendukung keberhasilan kerja di Desa Treko dapat dikatakan cukup baik. Hal tersebut tampak dari tersedianya fasilitas-fasilitas yang terdapat di Balai Desa. Fasilitas tersebut berupa perabot kantor yang lengkap (meja, kursi kerja perangkat desa), aula, meja kursi tamu di ruang tamu, papan-papan informasi desa (monografi), serta dokumen-dokumen atau formulir-formulir untuk kelancaran administrasi desa. Keberhasilan kerja pemerintahan desa berakar pada nilai-nilai yang dimiliki dan perilaku yang menjadi kebiasaannya. Nilainilai tersebut bermula dari adat kebiasaan, agama, norma dan kaidah yang menjadi keyakinannya menjadi kebiasaan dalam perilaku kerja atau organisasi pemerintahan desa. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 1992 yang menyatakan bahwa untuk melaksanakan otonomi daerah secara berdaya guna dan berhasil guna dalam upaya meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat maka titik berat pelaksanaannya di tingkat desa/kelurahan yang kedudukannya langsung berhubungan dengan masyarakat. Namun kenyataaannya masih ditemukan berbagai permasalahan menyangkut budaya kerja dalam organisasi pemerintahan desa dari aparat desa itu sendiri, terutama dari segi profesionalisme, integritas dan loyalitas kerja dari sumber daya aparat desa dalam meningkatkan mutu kerja. Seperti diketahui bahwa tujuan dari budaya kerja adalah merubah sikap dan perilaku SDM untuk mencapai produktivitas kerja yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan masa depan dan kemajuan desa. Akan tetapi sering dijumpai pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab aparatur desa belum seimbang. Bertolak dari kondisi tersebut, tim dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang tergabung dalam tim pelaksana pengabdian masyarakat tergerak untuk memberikan penyuluhan tentang Budaya kerja dalam Organisasi Pemerintah Desa. Berdasar hasil pembicaraan antara Kepala Desa dan aparaturnya dengan tim pelaksana pengabdian masyarakat UNNES, ternyata pihak desa atau kelurahan terutama perangkat desa sangat antusias untuk diadakannya kegiatan ini. METODE Pola Penyelesaian Masalah Untuk memecahkan permasalahan di atas maka perangkat desa di Desa Treko Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang perlu mendapatkan pola penyelesaiannya melalui : 1. Sosialisasi Peningkatan Kualitas Kerja Dalam menciptakan keberhasilan kerja organisasi pemerintah desa maka sangatlah penting bagi pengembangan SDM agar mampu memberikan sumbangan kerja yang terbaik dan optimal bagi manajemen. Adapun dimensi kualitas kerja terdiri dari beberapa aspek antara lain :Kesesuaian kualitas yang diminta, Setiap aparatur desa mempunyai sifat peran sebagai pelayan baik secara internal maupun eksternal, Orientasi pada pencegahan lebih baik dari pada memperbaiki kesalahan, Mencegah pemborosan, Kerjasama melalui kelompok

dan Perbaikan yang berkesinambungan 2. Sosialisasi Penerapan Budaya Kerja Sebagai Wujud Profesionalisme, integritas dan Loyalitas Kerja Aparatur Negara adalah abdi negara dan abdi masyarakat oleh karenanya dalam penyelenggaraan pemerintah negara sebagai abdi negara seorang PNS terikat dengan segala aturan hukum dan perundangundangan yang berlaku. Nilai-nilai etika yang harus ditaati oleh seorang pegawai tercermin dalam kewajibannya sebagai PNS. Adapun profesionalisme yang terbentuk adalah perwujudan dari moralitas yang tinggi seperti kejujuran, tanggung jawab, ramah, memiliki dedikasi yang tinggi artinya memiliki keahlian dan disiplin. Selain itu budaya kerja dapat terwujud melalui : a. Organisasi budaya kerja b. Komitmen pimpinan puncak c. Komunikasi d. Motivasi e. Lingkungan kerja f. Perubahan g. Kerjasama melalui kelompok h. Disiplin (Gering Supriyadi, 2003:36-55) Input Identifikasi masalah Kendala yang dihadapai aparat kelurahan desa treko sebagai abdi masyarakat Proses Sosialisasi dan Penyuluhan Teori dan Penguatan Budaya Kerja yang positiv Output Implementasi Budaya kerja yang positif bagi aparat desa treko Gambar 3.1. Pola Penyelesaian Masalah HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kegiatan Hasil-hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada hari Selasa 11 Agustus 2009 di Desa Treko Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. 2. Peserta penyuluhan berjumlah 18 orang. Peserta penyuluhan adalah para kadus, perwakilan ibu PKK dan perwakilan RT. Frekuensi kehadiran peserta penyuluhan pada saat penyuluhan berdasarkan daftar absensi adalah 18 orang dari 25 orang. 3. Selama dilaksanakan penyuluhan peserta amat responsive dan aktif mengikuti kegiatan. Mereka dengan sungguh dan penuh perhatian memperhatikan materi yang disampaikan penyaji. Pada saat diskusi antusiasme peserta juga cukup besar, apabila ada kejanggalan antara materi yang disampaikan penyaji dengan fakta di lapangan, mereka langsung mengungkapkannya kepada penyaji. 4. Peserta penyuluhan menyambut dengan antusias dan semangat kegiatan penyuluhan ini dan mereka mengharapkan penyuluhan ini dilakukan tidak hanya di tingkat desa tapi juga di tingkat yang lebih tinggi. Sehingga profesionalisme SDM yang menyangkut budaya kerja seperti semangat kerja, kedisiplinan, tanggungjawab, mensikapi pekerjaan

dengan positif tidak hanya di implementasikan secara parsial melainkan universal. 5. Setelah diberikan penyuluhan melalui pengabdian ini, para peserta mengakui bahwa mereka semakin memahami dan meningkatkan kembali budaya kerja yang positif untuk terus di terapkan dalam organisasi pemerintahan desa, karena berdampak pada kualitas kerja yang dihasilkan sebagai abdi masyarakat yang profesional. Pembahasan Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan oleh tim pengabdian kepada masyarakat dari FE UNNES cukup berhasil. Hal ini dapat kita lihat dari jumlah peserta yang hadir. Para peserta dapat memahami materi yang diberikan penyaji dan dapat menjadi bekal bagi mereka untuk terjun langsung ke lapangan. Keberhasilan kegiatan pengabdian ini didukung oleh faktor-faktor sebagai berikut : 1. Adanya kesempatan dan dukungan dari Universitas Negeri Semarang. 2. Adanya dukungan dari Kepala Desa dan masayarakat Treko Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. 3. Semua peserta penyuluhan menyadari sepenuhnya kepentingan dan manfaat penyuluhan ini dalam rangka memberikan bekal bagi mereka untuk melayani masyakarat secara maksimal dan sosialisasi sebagai pemotivasian kembali akan fungsi dan tugas pokok abdi masyarakat sehingga budaya-budaya yang kurang signifikan sebagai abdi masyakarat dapat diminimalisir dengan diawali dari diri sendiri. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Model pemecahan masalah dengan model seminar/penyuluhan/sekaligus sosialisasi mengenai profesionalisme sumber daya aparat desa dalam melayani masyarakat, sangat efektif untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman dan motivasi kerja aparat desa di Desa Treko Kecamatan Mungkid Kabupaten magelang akan tugas, fungsi dan tanggung jawab sebagai abdi masyarakat. 2. Penyuluhan dan sosialisasi tentang budaya kerja dalam Organisasi Pemerintah oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu meningkatnya kesadaran, pengetahuan, pemahaman dan motivasi kerja aparatur dan perangkat desa di Desa treko Kecamatan Mungkid Kabupaten magelang akan tugas, fungsi dan tanggung jawab sebagai abdi masyarakat. Saran Dengan meningkatnya motivasi, pemahaman dan kesadaran bekerja, diharapkan Aparat dan Perangkat Desa di Desa Treko Kecamatan Mungkid Kabupaten magelang dalam menjalankan tugas sebagai abdi masyarakat, aparatur/perangkat desa mempunyai fungsi dan tanggungjawab yang besar untuk melayani masyarakat menjadi lebih baik dan profesional. Namun untuk menciptakan SDM aparat/perangkat desa yang professional tidak hanya dari aspek budaya kerja saja melainkan perlu juga dilakukan sosialisasi tentang etika profesi dan pelatihan pelayanan prima sehingga profesionalisme akan semakin lebih unggul. Dengan pengetahuan dan pemahaman yang sudah dimiliki, disarankan untuk lebih meningkatkan profesionalitas bekerja di bidang pelayanan sehingga akan menciptakan kepercayaan dan kepuasan yang tinggi dari masyarakat. Kepada pihak-pihak yang terkait seperti LPM UNNES kepada Aparat dan Perangkat Desa, supaya memberikan tindak lanjut pembekalan yang lebih kompleks dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman yang berkaitan dengan pelayanan prima dan etika profesi dalam Organisasi Pemerintah sehingga lebih memperkuat budaya kerja yang positif.

DAFTAR PUSTAKA Demink Sanjay, (1986), TQM and Organizational, Prentice hall, Englewood clift New Jersey. Garing Supriyadi, (2003), Prinsip Budaya Kerja Organisasi Pemerintahan, Jakarta Tuchman Grant, (1980), Principles of Quality Control, Inc New York