I. PENDAHULUAN. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dibentuk berdasarkan Keputusan

dokumen-dokumen yang mirip
A. Pengertian Hipotesis

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. pemberdayaan ekonomi rakyat melalui pembangunan pertanian, menganut sistem

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

Inflasi dan Indeks Harga I

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Pertanian Indonesia Tahun

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan berupa data sekunder yang menggunakan Tabel

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo

BAB I PENDAHULUAN I-1. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan

LOGO MATEMATIKA BISNIS (Deret)

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

4/15/2009. Arti investasi : a. Hasil penjualan. b. Biaya c. Ekspektasi dan kepercayaan.

TEORI PENAKSIRAN. Bab 8. A. Pendahuluan. Kompetensi Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

Kuliah Biologi Minggu 14

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Program Bonus Mempertahankan Tingkat Pencapaian Dalam Rangka Pembelian Kendaraan Bermotor (Program Kendaraan Bermotor)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB)

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PERANCANGAN SITUS WEBSITE SISTEM PEMASARAN PADA PT. RADJAWALI MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAM PHP DAN DATABASE MYSQL

SB/P/BF/14 PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN NILA BEST PADA BERBAGAI MEDIA ph

Statistika Inferensial

Bab III Metoda Taguchi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI

P r o s i d i n g 149

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Tim Penyusun KDBK Perekonomian Indonesia FAKULTAS EKONOMI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

MATERI 11 ANALISIS INDUSTRI

Model Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan

BAB II LANDASAN TEORI. Keuangan terdiri dari tiga bidang yang saling berhubungan: (1) pasar uang

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. 3. Peralatan Kantor.

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

Statistika Inferensia: Pengujian Hipotesis. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 2015

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN MUSEUM INTERAKTIF BERBASIS MOBILE DEVICE

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Bada Amil Zakat Nasioal (BAZNAS) dibetuk berdasarka Keputusa Preside No. 8 tahu 2001, taggal 17 Jauari 2001, yag mempuyai dasar hukum yaitu UU Nomor 38 Tahu 1999 tetag Pegelolaa Zakat, da berdasarka Keputusa Preside (Keppres) No. 8 tahu 2001 taggal 17 Jauari 2001 diperbarui dega SK No. 103 tahu 2008. Tugas pokok BAZNAS adalah merealisasika misi BAZNAS yaitu, (1) Meigkatka kesadara umat utuk berzakat, (2) Megarahka masyarakat mecapai kesejahteraa baik fisik maupu o fisik melalui pedayaguaa zakat, (3) Meigkatka status mustahik mejadi muzakki melalui pemuliha, peigkata kualitas SDM, da pegembaga ekoomi masyarakat, (4) Megembagka budaya "memberi lebih baik dari meerima" di kalaga mustahik, (5) Megembagka maajeme yag amaah, profesioal da traspara dalam megelola zakat, (6) Mejagkau muzakki da mustahik seluas-luasya, da (7) Memperkuat jariga atar orgaisasi pegelola zakat. Sebagai Bada Amil Zakat, kegiata pokok BAZNAS adalah meghimpu ZIS dari muzakki da meyalurka ZIS kepada mustahik yag berhak meerima sesuai ketetua agama. Pemerataa proses peghimpua da peyalura daa zakat di seluruh wilayah Idoesia mejadi salah satu fokus BAZNAS. Oleh karea itu dalam mejalaka orgaisasiya, BAZNAS mempuyai beberapa mitra, seperti (1) Uit Pelayaa Zakat (UPZ), yag terdiridari 66 istasi yag tergabug mejadi UPZ, (2) Uit Salur Zakat (USZ), yag terdiri dari 15 lembaga yag tersebar di seluruh Idoesia, (3) Bada Amil Zakat Daerah Propisi (Bazda Propisi) yag tersebar di 33 propisi yag berfugsi

membawahi propisi dalam hal pegumpula da peyalura daa zakat, da (4) Bada Amil Zakat Daerah Kabupate (Bazda Kabupate) yag tersebar di beberapa kabupate yag tersebar di Idoesia. Potesi daa zakat di Idoesia bisa mecapai 193 triliu yag bisa meguragi agka kemiskia di Idoesia. Tetapi pada keyataaya, peerimaa zakat tahu 2008 haya berkisar 725 miliar. Agka tersebut turu dari tahu 2006 yaitu 974 milyar da tahu 2007 yaitu 717 miliar (sumber BAZNAS). Zakat adalah ibadah di bidag harta yag memiliki fugsi sosial yag strategis da meetuka dalam mesejahteraka masyarakat. Jika dihimpu dega baik, dikelola oleh Amil Zakat yag kuat, amaah, profesioal da terpercaya serta didistribusika dega tepat da bear, sesuai dega ketetuas yariah da prisipprisip maajeme yag terbuka, maka aka mampu meguragi agka kemiskia masyarakat. Secara empirik telah terbukti dalam sejarah, yaitu pada masa pemeritah Umar bi Abdul Azis. Pada saat tersebut zakat yag dikelola oleh Amil Zakat, mampu meghilagka agka kemiskia dalam waktu sigkat (Hafidhuddi,2007) Berdasarka riset Syauqi Beik (2008) telah ditemuka bahwa program zakat utuk usaha produktif mustahik fakir miski, mampu meguragi kemiskia mustahik sebesar 7,5% di Jakarta. Demikia pula dega tigkat kedalama da keparaha kemiskia mustahik yag dapat dikuragi. Adapu utuk program rumah sakit gratis berbasis zakat mampu meguragi kemiskia mustahik sebesar 10%. Saat ii persoala kemiskia mejadi hal yag harus medapatp erhatia lebih bagi Negara Idoesia, apalagi saat ii kodisi perekoomia global sedag megalami krisis paga da krisis eergi. Harga miyak duia yag telah meembus 140 dolar per

barel diperkiraka aka meambah jumlah orag miski baru sebayak 15 juta jiwa. Keadaa tersebut diperparah oleh kodisi riil perekoomia masyarakat yag terus megalami peurua. Berdasarka kajia Tim Idoesia Bagkit, upah riil petai pada tahu 2007 lalu megalami peurua sebesar 0,2 perse dibadigka dega tahu sebelumya. Demikia pula dega upah riil buruh bagua, pembatu rumah tagga, da tukag potog rambut yag masig-masig megalami peurua sebesar 2 perse, 0,5 perse da 2,5 perse (Syauqi Beik da Hakiem, 2008). Meurut BPS Propisi DKI Jakarta 2007, jumlah peduduk miski di DKI Jakarta pada bula Maret 2007 sebesar 405.700 orag (4,48 perse). Dibadigka dega peduduk miski pada Maret 2006 yag berjumlah 407.100 (4,57 perse), berarti jumlah peduduk miski turu sebesar 1.400.Seperti yag dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel 1. Garis Kemiskia, Jumlah da Persetase Peduduk Miski Meurut Daerah, Maret 2006-Maret 2007 Tahu Maret 2006 GarisKemiskia (Rp/Kapita/Bl) Makaa BukaMakaa Total 116381 122849 23923 0 JumlahPedudukMiski PersetasePedudukMiski 407,1 4,57 Maret 2007 166321 100554 26687 4 405,7 4,48 Sumber: Diolah dari data Suseas Pael Maret 2006 da Maret 2007 Utuk megatisipasi dampak perekoomia global yag atara lai berdampak pada keaika harga baha bakar miyak, pemeritah telah meyiapka sejumlah paket kebijaka, yag di ataraya adalah paket batua lagsug tuai (BLT). Namu, kebijaka BLT tersebut serigkali tidak efektif akibat koordiasi da maajeme yag kurag baik. Utuk itu, diperluka adaya sejumlah istrume alteratif yag diharapka

dapat mejadi solusi terhadap masalah kemiskia da masalah-masalah ekoomi laiya. Salah satu istrume tersebut adalah zakat, ifak da shodaqoh (ZIS). Dalam koteks yag lebih makro, kosep zakat, ifak da shodaqoh ii diyakii aka memiliki dampak yag sagat luar biasa, yag telah mucul dalam beberapa tahu belakaga ii, sebuah kosep yag medorog berkembagya sharig ecoomy atau gift ecoomy, yaituperekoomia harus diladasi oleh semagat berbagi da memberi. Yochai Bekler, seorag profesor pada sekolah hukum Uiversitas Yale AS, meyataka bahwa kosep sharig atau berbagi, merupaka sebuah modalitas yag sagat petig utuk memacu da meigkatka produksi dalam ekoomi. Perusahaa yag megembagka kosep berbagi dalam iteraksi atar kompoe di dalamya, aka mejadi lebih efisie dibadigka dega perusahaa yag tidak mau meerapkaya. Sebagai cotoh, motivasi karyawa perusahaa yag medapat bous aka jauh lebih baik bila dibadigka dega karyawa yag tidak perah medapatkaya (Syauqi Beik, 2008). Zakat yag seatiasa meguragi kemiskia da membatu mesejahteraka masyarakat, seharusya medapat respo positif dari para pembayar zakat (Muzzaki) di Idoesia. Tetapi pada keyataaya terjadi gap yag besar atara potesi zakat da realisasiya. Dari pihak amil, dalam hal ii BAZNAS telah mempuyai program-program utuk mearik muzzaki utuk membayar zakat melalui lembaga resmi seperti BAZNAS da mitraya. Program-program tersebut didesai sedemikia rupa utuk megajak muzzaki meyisihka 2,5 perse pemasukaya setiap bula. Program-program BAZNAS meliputi promosi membayar zakat melalui BAZNAS di media elektroik da media cetak, kerjasama dega beberapa lembaga keuaga

seperti bak, da laiya, kerjasama dega perusahaa lai, seperti perusahaa provider telepo, da sebagaiya. Selai program promosi, BAZNAS juga meracag beberapa program utuk mesejahteraka masyarakat seperti Idoesia Cerdas yaitu program beasiswa bagi sekolah dasar da mahasiswa, Idoesia Makmur yaitu pemberdayaa dalam hal pertaia, perikaa, perkebua, da laiya, Idoesia Peduli yaitu batua taggap becaa, Idoesia Taqwa yaitu program kaderisasi ulama da dakwah di daerah-daerah, serta Idoesia Sehat seperti Uit Kesehata Kelilig, Dokter Keluarga Prasejahtera, da Rumah Sehat. Program yag diracag oleh BAZNAS di atas teryata belum mampu mearik kesadara seluruh muzzaki di Idoesia. Oleh karea itu peeliti mecoba utuk meeliti dari segi muzzaki megeai persepsi da sikap para muzzaki yag membayar zakat melalui BAZNAS, muzakki yag membayar zakat melalui lembaga lai, serta para muzzaki yag membayar zakat lagsug kepada mustahik (o lembaga). Muzzaki di Idoesia masih mempuyai pegetahua aka zakat yag masih kurag. Pegetahua megeai zakat da amil zakat yag lebih terperici. Oleh karea itu kesadara terhadap pembayara zakat pu kurag. Sumarwa (2004) meyataka bahwa sikap kosume merupaka faktor petig yag aka mempegaruhi keputusa kosume. Kosep sikap sagat terkait dega kosep kepercayaa (belief) da perilaku (behaviour). Kepercayaa kosume atau pegetahua kosume meyagkut kepercayaa bahwa suatu produk memiliki berbagai atribut da mafaat dari atribut tersebut. Kepercayaa kosume terhadap suatu produk, atribut, da mafaat produk meggambarka persepsi kosume.

Sikap kerap diguaka utuk meilai keefektifa kegiata pemasara. Sebuah kampaye ikla diracag utuk meaikka pejuala dega meigkatka sikap kosume (Egel 1995). Kosume medapatka pegetahua serta kepercayaa terhadap produk melalui ikla produk tersebut. Dega adaya ikla, kosume dapat merespo suatu ikla dega sikap da persepsi yag berbeda-beda. 1.2. Rumusa Masalah BAZNAS mecoba membagu persepsi da sikap para muzzaki di seluruh Idoesia dega meracag program-program promosi da program kerja utuk mesejahteraka masyarakat Idoesia. BAZNAS terus berupaya utuk memberika pegetahua da kesadara bagi para muzzaki utuk membayar zakat melalui lembaga yag merupaka kewajiba da kebutuha umat muslim. Namu teryata hal tersebut belum mampu memberika kesadara kepada seluruh masyarakat muslim pada khususya di Idoesia utuk membayar zakat melalui lembaga (BAZNAS), hal ii terlihat dari adaya gap yag besar yag terjadi atara potesi zakat di Idoesia dega realisasi yag ada. Pejelasa di atas medorog peulis utuk merumuska masalah dalam peelitia ii sebagai berikut: 1. Bagaimaa karakterisitik muzzaki yag membayar zakat melalui BAZNAS, muzakki yag membayar zakat melalui lembaga lai, serta para muzzaki yag membayar zakat lagsug kepada mustahik (o lembaga) di kota Jakarta? 2. Bagaimaakah perbedaa persepsi da sikap muzzaki yag membayar zakat melalui BAZNAS, muzakki yag membayar zakat melalui lembaga lai, serta

para muzzaki yag membayar zakat lagsug kepada mustahik (o lembaga) di kota Jakarta? 3. Bagaimaakah model faktor-faktor yag berhubuga dega kecederuga muzzaki yag membayar zakat melalui BAZNAS, muzakki yag membayar zakat melalui lembaga lai, serta para muzzaki yag membayar zakat lagsug kepada mustahik (o lembaga) di kota Jakarta? 1.3. TujuaPeelitia Peelitia megeai sikap da perilaku kosume BAZNAS di kota Jakarta ii da implikasiya terhadap strategi pemasara BAZNAS, bertujua utuk : 1. Megaalisis karakterisitik muzzaki yag membayar zakat melalui BAZNAS, muzakki yag membayar zakat melalui lembaga lai, serta para muzzaki yag membayar zakat lagsug kepada mustahik (o-lembaga) di kota Jakarta. 2. Megaalisis perbedaa persepsi da sikap muzzaki yag membayar zakat melalui BAZNAS, muzakki yag membayar zakat melalui lembaga lai, serta para muzzaki yag membayar zakat lagsug kepada mustahik (o lembaga) di kota Jakarta. 3. Megaalisis model faktor-faktor yag berhubuga dega kecederuga muzzaki yag membayar zakat melalui BAZNAS, muzakki yag membayar zakat melalui lembaga lai, serta para muzzaki yag membayar zakat lagsug kepada mustahik (o-lembaga) di kota Jakarta.

Utuk Selegkapya Tersedia di Perpustakaa MB-IPB