KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RUMAH SAKIT X

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN RAWAT JALAN DI RS MISI LEBAK

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURAKARTA TAHUN 2013

Pengaruh Mutu Pelayanan Dokter Terhadap Loyalitas Pasien di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

HUBUNGAN MUTU ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS DI UNIT RAWAT INAP RSUD KOTA MAKASSAR

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BPJS. Yustina Kristianingsih

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PRAKTEK KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

Kesehatan (BPJS Kesehatan) dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Permenkes RI No

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS TEPUS I KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

Patria Asda, A., Perbedaan Persepsi Pasien...

Pengaruh Mutu Pelayanan Dokter Terhadap Loyalitas Pasien di RS PKU Muhammadiyah Bantul

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang

JURNAL. Yuristi Winda Bata. SKM Drs. H. Muh. Alwy Arifin, M.Kes Dr. Darmawansyah, SE, MS

DAFTAR PUSTAKA.

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan. Tanpa perawat, kondisi pasien akan terabaikan. dengan pasien yang dimana pelayanan keperawatan berlangsung

Esri Rusminingsih 1), Chori Elsera 2) Prodi DIII Keperawatan, Stikes Muhammadiyah Klaten Prodi DIII Keperawatan, Stikes Muhammadiyah Klaten 1)

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

PERSEPSI STAF PELAYANAN TENTANG MANAJEMEN PEMASARAN DI RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (2013), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN ATAS KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN JAGAKARSA JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 51-62

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN ABSTRAK

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN GIZI DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAMIANG LAYANG

Factors that Affect the Service Quality Toward Patient Satisfaction In Clinical Disease In Sunan Kalijaga Demak Period Of May 2015 Oktober 2015

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

PENILAIAN MUTU PELAYANAN DOKTER DAN PERAWAT TERHADAP LOYALITAS PASIEN POLI UMUM DI RS AISYIYAH BOJONEGORO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pelayanan puskesmas adalah untuk membangun. persahabatan yang mendorong hubungan dengan pasien sehingga puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini setiap rumah sakit berlomba lomba mengunggulkan kualitas jasa

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

DESKRIPSI MUTU PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN HIPERTENSI PESERTA PROLANIS BPJS DI PUSKESMAS PATARUMAN III KOTA BANJAR

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

KEPUASAN PASIEN BPJS (BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL) TERHADAP PELAYANAN DI UNIT RAWAT JALAN (URJ) RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG TAHUN 2014

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

LAPORAN AKHIR Survey Indeks Kepuasan Masyarakat sesuai Kepmenpan Nomor 25/M.PAN/2/2004 RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan 2016

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR KEPUASAN PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN PERAWATAN PADA PASIEN BEDAH DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG

HUBUNGAN PERSEPSI DAN HARAPAN TENTANG MUTU PELAYANAN MAKANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS DENGAN PASIEN UMUM DI RSUD DR. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP INTERNE RSUD DR. RASIDIN PADANG TAHUN 2017

HUBUNGAN MUTU DAN FASILITAS PELAYANAN DI RUANG PERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS KELAS III DI RUMAHSAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan harus memberikan kualitas

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB I PENDAHULUAN. menarik serta terlihat nyaman dalam menjalankan tugas (Shaw, 2010). mengambil suatu tindakan (Kathleen, 2010).

Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Volume 4 Nomer 2 Desember 2017

STUDI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN BAGI PASIEN RAWAT INAP PESERTA ASURANSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT ELIM RANTEPAO TAHUN 2013

KUESIONER PENELITIAN. Persepsi Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Perawat di Ruang Rawat Inap Kelas III Bangsal Rumah Sakit Imelda Medan Tahun 2013

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. secara umum rata rata penilaian kinerja RSUD Kota Surakarta adalah

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN STRES KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN. (Quality of Nursing Care with Patients Satisfaction Level)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS DAN NON BPJS PADA MUTU PELAYANAN PENDAFTARAN RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN UDARA dr. S. HARDJOLUKITO BANTUL

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI DI RSUD PARE MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa

PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP LOYALITAS PASIEN RSUD RADEN MATTAHER JAMBI 2016

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III

Transkripsi:

KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RUMAH SAKIT X Setianingsih, Fitriana Noor Khayati. ABSTRAK Latar Belakang Kepuasan pasien merupakan nilai subjektif terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan, walaupun subyektif tetap ada obyektifnya, artinya walaupun penilaian itu dilandasi oleh pengalaman masa lalu, pendidikan, situasi psikis waktu itu dan pengaruh lingkungan. Kepuasan pasien selalu didasari oleh kebenaran dan kenyataan obyektif yang ada. Pasien tidak semata-mata menilai buruk kalau memang tidak ada pengalaman yang tidak menyenangkan, dan tidak semata-mata menilai baik bila memang tidak ada suasana yang tidak menyenangkan yang dialami. Jika kualitas pelayanannya baik maka pasien akan puas namun juga sebaliknya jika kualitas pelayanannnya kurang baik maka pasien akan merasa kurang puas. Tujuan Penelitian untuk mengetahui kepuasan pasien pengguna BPJS kesehatan di ruang Anggrek dan Bougenville RSUD Pandan Arang Boyolali Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Pendekatan waktu yang digunakan adalah Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel adalah Consecutive sampling dengan jumlah responden sebanyak 96 orang. Hasil Penelitian Sebagian besar (63,5%) responden puas terhadap pelayanan keperawatan di Ruang Anggrek dan Bougenvile RSUD Pandan Arang Boyolali. Kata Kunci : Kualitas, Pelayanan Keperawatan

30 MOTORIK, VOL.11 NOMOR 23, AGUSTUS 2016 I. PENDAHULUAN Program Jaminan Kesehatan Nasional telah membuka akses masyarakat seluas-luasnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Masyarakat hanya dengan membayar premi BPJS tidak perlu lagi mengkhawatirkan biaya pengobatan karena sudah ditanggung oleh BPJS. Akibat yang terjadi adalah antusias masyarakat untuk berobat ke fasilitas kesehatan meningkat tajam. Peningkatan jumlah kunjungan pasien, tentu saja menyebabkan beban kerja perawat yang bekerja di rumah sakit menjadi bertambah berat. Beban kerja yang berat akan berdampak pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan jika tidak di kelola dengan baik. Kualitas pelayanan keperawatan sangat tergantung pada sikap, perilaku, kualitas, kompetensi dan motivasi para perawat. Kualitas pelayanan keperawatan yang menurun akan berdampak pada penurunan kepuasan pasien 1. Kepuasan pasien merupakan nilai subjektif terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan, walaupun subyektif tetap ada obyektifnya, artinya walaupun penilaian itu dilandasi oleh pengalaman masa lalu, pendidikan, situasi psikis waktu itu dan pengaruh lingkungan. Kepuasan pasien selalu didasari oleh kebenaran dan kenyataan obyektif yang ada. Pasien tidak semata-mata menilai buruk kalau memang tidak ada pengalaman yang tidak menyenangkan, dan tidak semata-mata menilai baik bila memang tidak ada suasana yang tidak menyenangkan yang dialami 3. Pemerintah Indonesia pada tahun 2014 berupaya meningkatkan kepuasan pasien dengan menargetkan paling sedikit 75% peserta menyatakan puas, baik dalam layanan di BPJS maupun dalam layanan di fasilitas kesehatan yang dikontrak BPJS. Hal ini tentu saja membuat perusahaan penyedia jasa kesehatan yang dikontrak BPJS harus meningkatkan kualitas pelayanan untuk mencapai target tersebut 4. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sebagian besar pasien memiliki tingkat kepuasan sedang yaitu, 70% di rumah sakit umum dan pasien memiliki tingkat kepuasan tinggi yaitu 97% di rumah sakit swasta. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa rumah sakit swasta memberikan pelayanan yang lebih baik dan memberikan kepuasan sesuai dengan kebutuhan pasien 5. Hasil penelitian lain dari Sujatmi mengenai mutu pelayanan di ruang Melati II RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten menunjukkan ada hubungan antara mutu pelayanan dengan kepuasan pasien, dimana mutu pelayanan yang baik akan meningkatkan kepuasan pasien 6.

Setianingsih, Fitriana Noor Khayati *, Kepuasan Pasien Pengguna BPJS 31 Data Rekamedis RSUD Pandan Arang Boyolali adanya trend peningkatan jumlah pasien pengguna BPJS Kesehatan tahun 2014. Jumlah pasien pada triwulan I sebesar 1355 meningkat menjadi 1666 (12,2%) pasien pada triwulan II, dan kembali meningkat pada triwulan III menjadi 1890 (11,3%) pasien. Penurunan jumlah pasien terjadi pada triwulan IV dimana jumlah pasien sekitar 1678 (11,2%) pasien. Trend peningkatan jumlah pasien menunjukkan program Jaminan Kesehatan Nasional telah mulai dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik. Meningkatnya jumlah pasien dikarenakan hanya dengan membayar premi BPJS masyarakat tidak perlu lagi mengkhawatirkan biaya pengobatan karena sudah ditanggung oleh BPJS. Adanya peningkatan pasien haruslah diimbangi dengan pelayanan yang baik agar pasien puas dengan pelayanan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kepuasan pasien pengguna BPJS di Ruang Anggrek dan Bougenvile RSUD Pandan Arang Boyolali. II. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis korelasi kategorik berpasangan non parametrik dengan pendekatan waktu cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di ruang rawat Inap Anggrek dan Bougenville Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padan Arang Boyolali pada bulan Juni-Juli 2015. Populasi dari penelitian ini adalah pasien rawat inap ruang Anggrek dan Bougenville RSUD Pandan Arang Boyolali yang menggunakan BPJS Kesehatan. Teknik pengambilan sampel menggunakan Consecutive sampling dengan menggunakan rumus solvin didapatkan 96 responden. Pengumpulan data dengan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dengan membagikan kuesioner kepada responden. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa univariat Tabel 1. Rerata Lama Rawat Inap dan Umur Responden Karakteristik Min Max Mean Standar Deviasi Responden Lama Rawat 3-10 hari 3 10 3,7 ±1,3 Umur 16-90 tahun 17 90 49,8 ±20,4

32 MOTORIK, VOL.11 NOMOR 23, AGUSTUS 2016 Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat bahwa sebagian besar responden melakukan rawat inap dengan rerata 3,74 ±1,32 hari dan rerata umur responden adalah 49,8 ±20,4 tahun. Responden sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 58,3%. Responden sebagian besar mempunyai tingkat pendidikan SD sebanyak 35,4%. Responden sebagian besar memiliki status sosial menengah keatas sebanyak 57,3%, dan sebagian besar responden menggunakan penjamin BPJS Kesehatan PBI sebanyak 82,3%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian puas terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan sebanyak 63,5% ini dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Distribusi frekuensi karakteristik responden Karakteristik Responden N % Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 40 56 41,7 58,3 Tingkat pendidikan Tidak Sekolah Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tamat Perguruan Tinggi Sosial ekonomi Menengah Kebawah Menengah Keatas Penjamin PBI Non PBI Kepuasan pasien Puas Tidak Puas 28 34 17 12 5 41 55 79 17 61 35 29,2 35,4 17,7 12,5 5,2 42,7 57,3 82,3 17,7 63,5 36,5

Setianingsih, Fitriana Noor Khayati *, Kepuasan Pasien Pengguna BPJS 33 PEMBAHASAN Kepuasan pasien pengguna BPJS di Ruang Anggrek dan Bougenville RSUD Pandan Arang Boyolali sebagian besar adalah puas. Hal ini bisa dipengaruhi oleh persepsi pasien. Persepsi ini dipengaruhi oleh lama rawat responden sebagian besar melakukan rawat inap dengan rerata 3,74 ±1,32 hari. Lama rawat inap semakin tinggi akan dapat mempersepsikan keadaan yang sebenarnya sehingga dapat menimbulkan persepsi baik maupun persepsi tidak baik, hal ini di dukung oleh pengalaman mereka dalam mendapatkan pelayanan kesehatan selama perawatan. Persepsi bukti fisik pada penelitian ini meliputi kebersihan ruang, kebersihan alat yang digunakan, serta kerapian penampilan petugas. Berdasarkan indikator tersebut mayoritas responden melihat bahwa bukti fisik yang diberikan sesuai dengan harapan mereka. Hasil penelitian yang dilakukan Ramadhan di RSUD Kota Tasikmalaya dan Yuristi di RSUD Lakipadada Tana Toraja menyatakan ada hubungan yang signifikan antara bukti langsung pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien askes sosial. Penelitian serupa dilakukan Aliman di Malaysia, dimana persepsi bukti fisik yang mempunyai hubungan signifikan dengan kepuasan Bukti fisik pada pelayanan keperawatan di ruang rawat inap merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang kesembuhan dari pasien, karena bukti fisik memberikan petunjuk tentang kualitas jasa. Semakin baik fasilitas yang diberikan oleh rumah sakit maka akan dapat menimbulkan kepuasan. Kebersihan dan kenyamanan ruangan rawat inap dapat langsung dirasakan oleh pasien dari awal pasien dirawat sampai keluar dari rumah sakit karena pasien juga membutuhkan sarana dan prasaran rumah sakit yang bersih dan nyaman. Hasil ini sejalan dengan pendapat dari Sayed yang menyatakan bahwa aspek dalam komponen struktur pelayanan keperawatan yang berhubungan dengan kategori penilaian pelayanan keperawatan yang berkualitas adalah fasilitas yaitu kenyamanan pelayanan dan ruangan rapi dan bersih yang dirasakan pasien, serta peralatan yang lengkap. Kepuasan pasien dimungkinkan juga dipengaruhi oleh dimensi kehandalan. Kehandalan adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kehandalan pelayanan meliputi prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat, prosedur pelayanan yang tidak menyusahkan pasien, pelayanan yang cepat dan tepat waktu, serta petugas memberikan pelayanan yang bebas dari kesalahan 13.

34 MOTORIK, VOL.11 NOMOR 23, AGUSTUS 2016 Hal ini dipengaruhi oleh karakteristik dari responden jika dilihat dari pendidikan sebagian besar responden yang berpendidikan (70,8%) hal ini akan membantu dalam memberikan persepsi yang sebenarnya terhadap pelayanan yang mereka terima selama dirawat, pendidikan yang semakin tinggi memiliki pengetahuan yang semakin baik dan menuntut layanan yang lebih profesional dan kompeten. Lovelock & Wright berpendapat perlu ada kesesuaian antara pelayanan yang diberikan dengan apa yang diinginkan atau dibutuhkan dari periode waktu-kewaktu. Kehandalan keperawatan yang perlu ditingkatkan di Ruang Anggrek dan Bogenville RSUD Pandan Arang Boyolali berdasarkan hasil deskripsi jawaban responden pada penelitian ini adalah prosedur penerimaan pasien harus dilayani secara cepat dan tepat tidak berbeli-belit, kesiapan perawat melayani pasien setiap saat. Hasil penelitian ini didukung oleh Tjong yang berpendapat kehandalan atau reliability pelayanan akan dapat diberikan jika dapat dipercaya oleh pelanggan meliputi pelayanan harus konsisten. IV. KESIMPULAN Pasien pengguna BPJS di Ruang Anggrek dan Bougenvile RSUD Pandan Arang Boyolali sebagian besar puas terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan. V. SARAN 1. Bagi Rumah Sakit Rumah Sakit perlu lebih memperhatikan kehandalan petugas dalam memberikan pelayanan yang profesional, cepat dan bebas dari kesalahan demi meningkatkan kepuasan pasiennya dengan tanpa mengabaikan perhatian terhadap dimensi lainnya. 2. Bagi Profesi Perawat Diharapkan kualitas pelayanan keperawatan yang di berikan kepada pasien tidak dipengaruhi oleh penjamin yang digunakan baik BPJS Kesehatan maupun mandiri. Selain itu di kelas perawatan manapun pelayanan keperawatan yang diberikan harus sama sehingga tercapai pelayanan keperawatan yang dapat memberikan kepuasan terhadap pasien dan keluarga.

Setianingsih, Fitriana Noor Khayati *, Kepuasan Pasien Pengguna BPJS 35 DAFTAR PUSTAKA Karmawan, Budi.2014. Insentif Berkeadilan, Solusi Peningkatan Mutu Layanan BPJS. Tersedia dari: http://kesehatan.kompasiana.com/medis /2014/06/26/insentif-berkeadilan-solusi-peningkatan-mutu-layanan-bpjs- 664515.html[diakses:6 Februari 2015] Tjiptono, F & Chandra, G. 2011. Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta: Andi Sabarguna, B.S. 2008. Quality Assurance Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta: Sagung Seto Mundiharno & Thabrany. 2012. Peta Jalan Menuju Jaminan Kesehatan Nasional 2012-2019. Jakarta: Dewan Jaminan Sosial Nasional Kavitha. 2012. A Comparative Study on Patients Satisfaction in Health care Service. European Journal of Business and Management ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 Vol 4, No.13, 2012 Sujatmi. 2011. Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Melati II RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten. tidak dipublikasikan Asmuji. 2013. Manajemen Keperawatan Cetakan ke II. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media. Chunlaka, poramaphorn. 2010. International Patients Satisfaction Toward Nurses Service Quality At Samitivej Srinakarin Hospital. Available from: http://thesis.swu.ac.th/swuthesis/bus_eng_int_com/poramaphorn.c.pdf. Accessed April 20, 2015. Ramadhan,Rara Apriani. 2012. Hubungan Persepsi Dimensi Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pasien Askes Sosial Pada Pelayanan Rawat Jalan di RSUD Kota Tasikmalaya. Skripsi FKM. Bata, Yuristi Winda; Alwy; Darmawansyah. 2013. Hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien pengguna askes sosial pada pelayanan Rawat inap Di RSUD Lakipadada Kabupaten Tana Toraja Tahun 2013. Tersedia dari:

36 MOTORIK, VOL.11 NOMOR 23, AGUSTUS 2016 http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/5681 [ Diakses 6 februari 2015] Aliman, N.K & Mohamad, W.N. 2013. Perceptions of Service Quality and Behavioral Intentions:AMediation Effect of Patient Satisfaction in the Private Health Care in Malaysia. International Journal of Marketing Studies; Vol: 5, No: 4; 2013. Sayed, Hala et,al. 2012. Patients Perceptions As Indicators of Quality of Nursing Service Provided At Al Noor Specialist Hospital at Makkah Al Moukarramah, KSA. Journal of American Science 2013; 9 (5). Supriyanto dan Ernawati. 2010. Pemasaran industry dan kesehatan jasa.. Yogyakarta: Andi Alrubaiee, Laith. 2011. The Mediating Effect of Patient Satisfaction in the Patients' Perceptions of Healthcare Quality Patient Trust Relationship. International Journal of Marketing Studies Vol: 3, No: 1. Lovelock, C., Wright, K. L. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Indeks Tjong, A. E. S. 2004. Perubahan Paradigma ke Arah Budaya Melayani dalam Pelayanan Prima di RS. Dalam Jurnal Manajemen & Administrasi Rumah Sakit Indonesia.